• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Taman Wisata Iman Sidikalang dalam Memaksimalkan

BAB IV POTENSI TAMAN WISATA IMAN SIDIKALANG SEBAGAI DAYA

4.3 Potensi Taman Wisata Iman Sidikalang dalam Memaksimalkan

Taman Wisata Iman ini ramai dikunjungi pada hari Sabtu, Minggu dan pada hari libur. Sebagian besar pengunjung adalah wisatawan lokal. Para pengunjung biasanya datang secara berombongan. Rombongan itu terdiri dari rombongan anak sekolah, rombongan mahasiswa, rombongan karyawan dan rombongan keluarga. Namun tak sedikit juga pengunjung yang datang secara perorangan. Secara rinci jumlah pengunjung di Taman Wisata Iman dalam dua tahun kebelakang dapat di lihat dalam tabel 3.5 berikut.

Tabel : 3.5

Jumlah pengunjung di Taman Wisata Iman Sidikalang

No. Bulan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011

1. Januari 38.803 32.733 23.160 2. Februari 9.625 7.082 28.313 3. Maret 9.711 912 30.131 4. April 11.872 7.307 - 5. Mei 15.428 9.650 - 6. Juni 10.754 5.375 - 7. Juli 17.071 7.930 - 8. Agustus 9.076 8.414 - 9. September 10.382 9.237 - 10. Oktober 10.050 3.042 - 11. November 4.692 2.808 - 12. Desember 5.240 6.620 - Jumlah 153.604 101.110 -

Keterangan 150 orang pengunjung dari manca negara.

200 orang pengunjung dari manca negara. Pengunjung Maret 2011 pada minggu I Sumber : dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Kabupaten Dairi

Jumlah pengunjung pada tahun 2010 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 52.494 orang. Pembahasan dalam jumlah pengunjung yang menurun besar kemungkinan disebabkan oleh wisatawan merasa kecewa. Wisatawan yang kecewa berarti belum merasa puas dan belum dapat merasa senang dalam perjalanannya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa sikap pengunjung yang kecewa terhadap fasilitas dan akses menuju Taman Wisata Iman.

Kondisi jalan belum seluruhnya mulus seperti diharapkan masyarakat. Ruas badan jalan tersebut rusak berat atau berlubang-lubang besar bercampur lumpur, sehingga mengakibatkan waktu tempuh bertambah menjadi dua kali lipat. Seperti yang diketahui, bahwa biasanya waktu tempuh Medan-Sidikalang dengan jarak 152 Km adalah selama 3 jam, tetapi karena kerusakan jalan menyebabkan waktu tempuh sekitar 4-5 jam. Kerusakan jalan terparah dimulai dari Merek,

yang minim juga merupakan salah satu alasan yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung.

Keluhan wisatawan dapat dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan dalam memperbaiki daya saing pariwisata Taman Wisata Iman itu sendiri. Kemudian menentukan apa yang akan dilakukan dalam memperbaiki kepuasan wisatawan agar kinerja pariwisata akan semakin baik, tentunya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan secara berkelanjutan.

Pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan Taman Wisata Iman, seperti para penjual souvenir, penjual makanan, penjaga retribusi dan pihak-pihak lain perlu meningkatkan kualitas pelayanan dengan baik agar wisatawan datang berkunjung secara berkelanjutan. Kunjungan wisatawan berkelanjutan berarti wisatawan yang sudah berkunjung ke Taman Wisata Iman akan datang kembali karena merasa puas atas pelayanan yang diperoleh selama melakukan perjalan wisata. Selain itu, wisatawan juga akan merekomendasikannya kepada teman dan orang lain agar datang berkunjung ke Taman Wisata Iman. Dengan demikian kunjungan wisatawan yang berkelanjutan dapat terlaksana.

Meningkatkan jumlah pengunjung juga dapat tercapai apabila masyarakat luas mendapatkan informasi tentang Taman Wisata Iman. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui brosur-brosur yang terbaru. Selain itu, Informasi objek wisata tersebut dapat disebarluaskan melalui media yang ada. Media tersebut adalah media elektronik dan media cetak seperti televisi, radio, surat kabar dan brosur.

UU No.10 Pasal 23.a Tahun 2009 disebutkan bahwa : Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban menyediakan informasi kepariwisataan, perlindungan hukum, serta keamanan dan keselamatan kepada wisatawan. Jadi memang sudah menjadi kewajiban Pemerintah Daerah untuk menyediakan informasi kepariwisataan bagi wisatawan. Padahal, brosur dan informasi

tentang perkembangan Taman Wisata Iman masih sangat minim. Akibatnya wisatawan mendapatkan informasi yang kurang mengenai Taman Wisata Iman. Bahkan warga Sidikalang pun masih banyak yang belum mengetahui tentang keberadaan fasilitas-fasilitas yang baru dibangun.

Pada akhir Desember 2010 telah diresmikan bangunan-bangunan keagamaan yang telah selesai proses pembangunannya. Bangunan tersebut antara lain, Perahu/bahtera Nuh dan patung- patung nabi. Di dalam bahtera/perahu Nuh ini terdapat 17 kamar istirahat yang terdiri dari 6 kamar di lantai dasar dan 11 kamar di lantai 2. Bangunan Perahu/bahtera Nuh yang unik dan menarik membuat wisatawan memiliki rasa ingin tahu untuk memasuki Bahtera/perahu Nuh tersebut.

Sekarang ini, fasilitas-fasilitas yang sudah lebih baik dapat digunakan oleh setiap pengunjung. Fasilitas-fasilitas yang ada di Taman Wisata iman yaitu: Patung Liberty Manik; Patung Letjen T.B.Simatupang; Rumah Ibadah 5 Agama; Gua Bunda Maria; 14 Perjalanan Salib; Bahtera Nabi Nuh disertai fasilitas penginapan 17 dan mini Bar; Penginapan/asrama; Sekuriti/keamanan; View yang indah ke bukit; Jogging Track; Auditorium/aula; Wisata sungai/alam; Restoran/cattering; Mini Market; Penginapan 34 kamar; Melayani wisata pernikahan; Tao Silalahi; dan Tempat Penjualan Souvenir.

Berdasarkan tabel 3.5, Pada awal tahun 2011 Taman Wisata Iman mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Pada bulan Maret jumlah pengunjung sudah mencapai 30.131 orang dalam kurung waktu satu minggu. Kemungkinan besar jumlah pengunjung di awal Maret meningkat karena Bahtera Nuh. Para pengunjung tersebut merupakan orang-orang yang berhubungan dengan pembangunan Bahtera Nuh tersebut, seperti orang-orang yang sudah menyumbang dalam pembangunan Bahtera Nuh, perancang bangunan, para pekerja bangunan,

dan kerabat-kerabat mereka yang terlebih dahulu mengetahui tentang keberadaan Bahtera Nuh. tetapi walaupun demikian, masih banyak didapati warga Sidikalang yang belum mengetahui tentang perkembangan Taman Wisata Iman.

Apabila promosi berupa brosur dan informasi dengan cepat beredar luas ke masyarakat luas, maka sudah pasti semakin meningkatkan jumlah pengunjung karena didasari keinginan untuk melihat dan menikmati wisata rohani Taman Wisata Iman. Selain itu, untuk meningkatkan jumlah pengunjung perlu diadakan kebijakan yang ditujukan kepada pelaku bisnis akomodasi dalam membenahi akomodasinya terutama dalam hal kebersihan, kenyamanan dan keamanan.

Kebijakan bagi pelaku bisnis objek wisata seperti penjual souvenir yang seharusnya menjual berbagai cenderamata khas daerah itu, seperti miniatur rumah adat pakpak, miniatur pakaian tradisional Pakpak dan lain-lain. Penjual makanan dan minuman yang juga dapat menyajikan makanan khas daerah pakpak dan kualitas serta pelayanannya terjamin. Fotografer layaknya menghasilkan foto-foto yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Selain itu keberadaan pemandu wisata juga diperlukan karena bisa menjelaskan setiap atraksi wisata sehingga menambah wawasan wisatawan.

Kebijakan bagi Pemerintah Daerah yang terkait dengan hal prasarana wisata dan destinasi yaitu aspek keamanan, kebersihan, ketertiban umum, keindahan dan sosial budaya. Aspek-aspek tersebut merupakan cerminan sosial budaya masyarakat yang dapat membina masyarakat sadar wisata, sehingga mampu mendukung program pengembangan kepariwisataan di Taman Wisata Iman. Hal tersebut adalah antara lain: pelestarian adat budaya masyarakat, pelestarian alam wisata, pembenahan sarana jalan ke daerah tujuan wisata dan pusat informasi wisata.

4.4 Akses

Untuk menuju kawasan Taman Wisatan Iman Dairi perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum (bus), mobil pribadi, atau mobil sewaan. Jika menggunakan angkutan umum (bus), perjalanan dimulai dari Bandar Udara Polonia Medan menuju Sidikalang yang berjarak 152 km dengan waktu tempuh sekitar tiga jam. Dari Kota Sidikalang, perjalanan dilanjutkan menuju lokasi yang berjarak sekitar 10 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Jaringan jalan yang ada menuju Taman Wisata Iman sudah cukup memadai namun kondisi jalan belum seluruhnya mulus seperti diharapkan masyarakat. Ruas badan jalan tersebut rusak berat atau berlubang-lubang besar bercampur lumpur, sehingga mengganggu aktivitas warga. Kerusakan jalan terparah dimulai dari Merek, Kabupaten Karo sampai ke Sitinjo, Kabupaten Dairi.

4.5 Akomodasi

Taman Wisata ini dilengkapi dengan tempat penginapan berupa asrama, mes, dan pemondokan. Untuk mendukung beberapa kegiatan keagamaan yang membutuhkan tempat dengan kapasitas besar, seperti pernikahan, Misa bersama, dan pesta di taman ini dibangun sebuah auditorium yang memiliki aula besar yang dapat dipergunakan untuk kegiatan tersebut.

Untuk mengakomodir kebutuhan konsumsi para wisatawan, di taman tersebut dibangun sebuah restoran dan minimarket. Restoran tersebut menyediakan beberapa menu untuk dikonsumsi dan beberapa makanan ringan.

Keberhasilan Kabupaten Dairi membangun Taman Wisata Iman merupakan salah satu terobosan untuk memanfaatkan alam dengan spesifikasi yang baru karena selain mendongkrak Peningkatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dairi jug menjadi simbol kerukunan umat beragama.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya mengenai Potensi Taman Wisata Iman Sidikalang sebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Dairi, maka pada akhir kertas karya ini penulis mencoba memberikan kesimpulan bahwa objek dan daya tarik wisata di Taman Wisata Iman hendaknya menjadi perhatian pemerintah daerah untuk lebih dikembangkan dan dilestarikan.

Selain itu perlu diketahui bahwa berhasil atau tidaknya upaya pengembangan suatu daerah wisata diukur dengan banyaknya jumlah wisatawan yang datang ke daerah wisata tersebut. Untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke suatu daerah maka kebutuhan dan selera wisatawan harus dipenuhi. Kebutuhan dan selera wisatawan disesuaikan pada persiapan produk dan jasa yang dijual.

Kondisi jalan menuju Sidikalang rusak berat, beberapa ruas jalan berlubang-lubang sehingga mengakibatkan durasi perjalanan semakin lama. Kerusakan terparah di mulai dari Merek Kabupaten Karo sampai ke Sitinjo Kabupaten Dairi. Kondisi jalan yang kurang baik ini membuat wisatawan enggan untuk melintasi jalan ini.

Memaksimalkan potensi yang ada di Taman Wisata Iman memerlukan peningkatan kualitas pelayanan baik dari para pengelola maupun dari pihak-pihak yang berhubungan dengan pengelolaan Taman Wisata Iman. Selain itu, peningkatan promosi juga perlu dilakukan dengan menambah informasi yang lengkap di media cetak dan elektronik.

5.2 Saran

Pemerintah diharapkan dapat memperbaharui akses jalan menuju Sidikalang agar memperlacar lalu lintas dan menghambat wisatawan untuk berkunjung ke Taman Wisata Iman.

Meningkatkan kualitas pelayanan merupakan hal yang penting dalam memaksimalkan potensi yang ada di Taman Wisata Iman. Selain itu, upaya promosi juga dibutuhkan agar wisatawan mengetahui informasi yang jelas mengenai potensi-potensi objek wisata ini. Apabila segala upaya untuk memaksimalkan potensi Taman wisata Iman terlaksana dengan baik, maka jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Perhubungan Kabupaten Dairi (2011), Brosur-brosur Pariwisata Kabupaten Dairi

Yoeti.Oka A.1996.Pengantar Ilmu Pariwisata.Bandung.Cetakan Revisi.Bandung: Angkasa Soekadijo.R.G.1997.Anatomi Pariwisata.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Suwantoro.Gamal.1997.Dasar-dasar Pariwisata.Yogyakarta: Andi

Pendit.Nyoman S.1999.Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.Jakarta:PT.Pradnya Paramita

Badan Pusat Statistik 2010.Kabupaten Dairi Dalam Angka 2010 Undang-Undang kepariwisataan No.10 Tahun 2009

DAFTAR GAMBAR

Pintu Gerbang utama memasuki kawasan Taman Wisata Iman

Gereja yang megah ditengah alam perbukitan dengan latar belakang lembah-lembah

Dibangun Masjid lengkap dengan ka’bah dan menara. Bagi pemeluk Agama Islam lokasi ini dapat dipergunakan untuk latihan manasik haji secara lengkap.

Bagi pemeluk Agama Hindu dibangun Pura dan Kuil dengan arsitektur yang bercirikan khas Hindu Bali dan India

Dokumen terkait