• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Pengertian belajar yang dikemukakan oleh Matlin dan Myres dalam Akbar dan Hawadi (2006:168) adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan Suprijono (2009:2-3) mendefinisikan belajar sebagai perubahan diposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas, proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku, perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman (mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu), perubahan performance sebagai hasil latihan, perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.

Persamaan dari pernyataan yang diungkapkan oleh Matlin dan Myres dan Suprijono yatu belajar sebagai perubahan dari tingkah laku melalui sebuah pengalaman yang dilakukan dan bersifat permanen. Jadi, belajar dapat disimpulkan sebagai perubahan perilaku individu melalui berbagai proses pengalaman dalam kehidupan dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu yang menghasilkan sebuah perubahan yang merupakan penyesuaian dari tingkah laku.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Kamus Bahasa Indonesia (2008:895) mendefinisikan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Sedangkan Ngalim Purwanto dalam Habsari (2005:75) menyatakan prestasi belajar adalah hasil-hasil belajar yang telah diberikan guru kepada murid-murid atau dosen kepada mahasisiwanya dalam jangka tertentu. Persamaan dari pernyataan yang diberikan dalam Kamus Bahasa Indonesia dan Ngalim Purwanto yaitu prestasi belajar merupakan sebuah hasil yang dapat dicapai. Perbedaan dari kedua pernyataan tersebut adalah kamus besar bahasa Indonesia menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari sesuatu yang dikerjakan sedangkan menurut Ngalim Purwanto prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diberikan dari guru.

Pendapat lain dikemukakan oleh Abu Ahmadi dalam Habsari (2005:75) bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha belajar untuk mengadakan perubahan atau mencapai tujuan. Pernyataan tersebut memliki makna yang sama dengan pernyataan yang dikemukakan oleh kamus besar bahasa Indonesia dan Ngalim Purwanto yaitu prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai melalui sebuah perubahan yang dilakukan. Namun terdapat perbedaan dalam definisi yang diungkapkan tersebut, yaitu Abu Ahmadi menyatakan bahwa prestasi belajar diperoleh karena ada tujuan yang ingin dicapai, sedangkan kamus besar bahasa Indonesia dan Ngalim Purwanto tidak mengemukakan adanya tujuan dalam pencapaian hasil belajar.

Persamaan pendapat dengan Abu Ahmadi juga didefinisikan oleh Olivia (2011:73) bahwa prestasi belajar merupakan puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar yang ditetapkan. Persamaan makna dari pengertian prestasi belajar antara Olivia dan Abu Ahmadi tersebut tampak dalam ungkapan hasil yang dicapai dikarenakan memiliki tujuan.

Prestasi belajar menurut Lanawati dalam Akbar dan Hawadi (2006:168) memiliki makna yang sama dengan definisi prestasi belajar yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan Olivia, yaitu hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan instruksional yang menyangkut isi pelajaran dan perilaku yang diharapkan dari siswa. Persamaan makna dalam mendefinisikan prestasi belajar tersebut terletak pada hasil belajar yang dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Jadi, prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai hasil keberhasilan belajar terhadap tujuan belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku dari pengalaman individu. Dikatakan berhasil jika tujuan yang ditetapkan sudah tercapai.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Muhibbin Syah (2006:144) berpendapat bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh tiga faktor berikut ini:

a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari:

1) Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh. Faktor jasmaniah dapat diketahui langsung oleh mata. Jika anak memiliki cacat tubuh maka akan menghambat dalam proses belajarnya. Contohnya anak tuna rungu, anak perlu bimbingan khusus dari guru menangani anak-anak berkebutuhan khusus.

2) Faktor psikologis yang meliputi tingkat inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Faktor ini merupakan faktor yang berkaitan dengan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3) Faktor kelelahan. Jika anak sudah lelah atau capek, pasti anak menjadi malas untuk belajar.

b. Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu. Faktor eksternal terdiri dari:

1) Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah

3) Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Hal berkaitan dengan hubungan siswa dalam bermasyarakat.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi, model dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam mempelajari materi-materi pelajaran. Hal ini berkaitan dengan cara mengajar guru di kelas. Jika strategi, model serta metode pembelajaran yang diberikan guru tepat sasaran, pasti akan berpengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa.

Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu berasal dari faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. faktor internal tergantung dari pengelolaan diri masing-masing individu, seperti perasaan serta konsep diri, kondisi fisik serta psikis dan minat. Faktor eksternal terdiri dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan rumah yang berhubungan dari prestasi belajar anak tergantung pada pola asuh orang tua saat di rumah dan keadaan sosial anak di rumah. Sedangkan di lingkungan sekolah yaitu tergantung dari peran warga sekolah dalam membentuk karakter, kepribadian, serta sikap anak, bagaimana anak belajar yang dipengaruhi oleh kurikulum, organisasi sekolah, fasilitas sekolah, serta keadaan lingkungan sekolah serta komunikasi yang lancar atupun jarang antara pihak sekolah dengan orang tua siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan di lingkungan masyarakat tergantung dari keadaan sosial, politik dan ekonomi maksudnya yaitu bagaimana interaksi siswa di masyarakat, keadaan ekonomi siswa dapat mempengaruhi kepribadian siswa yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Faktor pendekatan belajar yang meliputi pemilihan strategi, model dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam mempelajari materi-materi pelajaran. Ketepatan hal-hal tersebut dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.