• Tidak ada hasil yang ditemukan

TARGET SPM 2016

C. PROGRAM DAN KEGIATAN

C. PROGRAM DAN KEGIATAN

Untuk mewujudkan program sebagaimana tabel tersebut diatas, telah dilaksanakan berbagai kegiatan sebagai berikut:

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut:

a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan anggaran sebesar Rp. 4.131.593.630,00 realisasi sebesar Rp. 4.130.945.288,00 atau 99,98% digunakan untuk pengadaan 47 paket obat dan 2 paket bahan habis pakai.

b. Pengadaan Obat (Pajak Rokok) dengan anggaran sebesar Rp. 338.758.000,00 realisasi sebesar Rp. 338.638.000,00 atau 99,96% digunakan untuk pengadaan 2 paket obat non Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD).

c. Pengelolaan Dana Operasional Unit Perbekalan Farmasi (UPF) dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 96.556.535,00 atau 96,56% digunakan untuk pendistribusian obat ke 22 puskesmas.

d. Penyediaan Sarana dan Prasarana GFK (DAK) dengan anggaran sebesar Rp .367.770.370,00 realisasi sebesar Rp. 262.583.300,00 atau 71,40% digunakan untuk penyediaan sarana dan prasarana Gudang Farmasi Kesehatan (GFK) berupa 3 unit troly keranjang nekting, 4 unit troli barang, kendaraan bermotor 1 unit, CCTV 1 unit, meja kursi tamu 2 unit, tangga aluminium 1 unit, komputer 2 unit dan printer 2 unit.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja 17 / 25

e. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (Sisa DAK Tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015) dengan anggaran sebesar Rp. 84.411.700,00 realisasi sebesar Rp. 84.397.500,00 atau 99,98% digunakan untuk pengadaan 1 paket obat PKD.

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat Miskin dengan anggaran sebesar Rp. 1.920.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 1.757.190.000,00 atau 91,52% digunakan untuk melayani masyarakat miskin non kuota sebanyak 9.018 orang di 22 puskesmas.

b. Pengembangan Program Prioritas dengan anggaran sebesar Rp. 2.110.206.000,00 realisasi sebesar Rp. 2.098.246.000,00 atau 99,43% digunakan untuk pembayaran honorarium perawat Ponkesdes dan dokter puskesmas rawat inap standar dengan hasil sebanyak 81 perawat ponkesdes dan 1 orang dokter puskesmas rawat inap standar telah melaksanakan tugasnya dengan baik (100%).

c. Pendampingan Taman Posyandu dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 144.935.550,00 atau 96,62% digunakan untuk pendampingan taman posyandu dengan target taman posyandu kondisi optimal dengan target 33% dan realisasi sebesar 36% sehingga capaian kinerjanya 110%.

d. Pemanfaatan Dana BLUD pada 22 Puskesmas dengan anggaran sebesar Rp. 47.326.778.536,00 realisasi sebesar Rp. 34.489.932.573,00 atau 72,88% digunakan untuk pelayanan kesehatan masyarakat di 22 Puskesmas.

e. Pengelolaan Dana Operasional Labkesda dengan anggaran sebesar Rp. 405.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 394.895.947,00 atau 97,51% digunakan untuk pengelolaan Dana Operasional Labkesda.

f. Peningkatan Mutu dan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas dan Jaringannya dengan anggaran sebesar Rp. 454.537.000,00 realisasi sebesar Rp. 451.481.302,00 atau 99,33% digunakan untuk pelatihan kepada 120 orang petugas puskesmas dalam mewujudkan peningkatan kinerja puskesmas.

g. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus dengan anggaran sebesar Rp. 38.327.000,00 realisasi sebesar Rp. 33.577.000,00 atau 87,61% digunakan untuk 7 kali sosialisasi tentang penanganan penderita pasung dan pasca pasung, upaya kesehatan indera, pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan olah raga, upaya bina

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja 18 / 25

kesehatan tradisional dan upaya peningkatan laboratorium puskesmas dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan kesehatan khusus Puskesmas.

h. Upaya Penurunan Faktor Resiko Penyakit tidak menular (Pajak Rokok) dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 143.771.300,00 atau 95,85% digunakan untuk pelatihan petugas di 22 puskesmas tentang surveillance faktor resiko penyakit tidak menular berbasis WEB dalam rangka mewujudkan Puskesmas dengan posbindu.

i. Upaya Pengendalian Perilaku beresiko pada remaja (pajak rokok) dengan anggaran sebesar Rp. 175.563.000,00 realisasi sebesar Rp. 171.103.100,00 atau 97,46% digunakan untuk pengendalian remaja yang mempunyai masalah khusus melalui kegiatan sosialisasi perilaku beresiko pada remaja dan bahaya kehamilan remaja sebanyak 30 kali dan Pelatihan Tim Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Puskesmas.

j. Peningkatan Registrasi Sarana Pelayanan Kesehatan dan Produk Pangan serta Pembinaan Institusi Kesehatan dengan anggaran sebesar Rp. 73.479.500,00 realisasi sebesar Rp. 72.278.888,00 atau 98,37% digunakan untuk registrasi sarana pelayanan kesehatan melalui kegiatan visite di 27 lokasi (klinik, RS, Apotik, Toko Obat, Optik, Laboratorium dan Batra), 21 P-IRT, Bimbingan Teknis pada 22 Puskesmas dan 12 Klinik.

k. Dukungan Manajemen Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dengan anggaran sebesar Rp. 258.500.000,00 realisasi sebesar Rp. 231.210.800,00 atau 89,44% digunakan untuk pengendalian pelaksanaan BOK di Puskesmas melalui 6 kali kegiatan berupa sosialisasi kegiatan BOK, perencanaan kegiatan BOK, koordinasi dan evaluasi pelaksanaan BOK dan peningkatan kapasitas manajemen.

l. Bantuan Operasional Kesehatan pada 22 Puskesmas dengan anggaran sebesar Rp. 4.911.500.000,00 realisasi sebesar Rp. 4.269.683.305,00 atau 86,93% digunakan untuk kegiatan preventif dan promotif sesuai ketentuan pada 22 puskesmas.

m. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat (SPGDT) dan Call Center 119 dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 293.869.050,00 atau 97,96% digunakan untuk mengikutsertakan 6 puskesmas dalam jejaring Public Safety Center (PSC) 119.

n. Rehabilitasi Kesehatan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 79.402.622,00 atau 79,40% digunakan untuk rehabilitasi korban kekerasan perempuan dan anak sejumlah 104 orang.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja 19 / 25

a. Peningkatan Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman dengan anggaran sebesar Rp. 180.035.900,00 realisasi sebesar Rp. 168.649.300,00 atau 93,68% digunakan untuk pemantauan makanan dan minuman, apotik dan toko obat yang memenuhi syarat serta pengambilan sampel jajanan anak sekolah yang memenuhi syarat.

4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat dengan anggaran sebesar Rp. 305.554.450,00 realisasi sebesar Rp. 283.265.750,00 atau 92,71% digunakan untuk penyediaan sarana media promosi kesehatan di 22 puskesmas dan penyampaian 9 program prioritas melalui kegiatan roadshow.

b. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pajak Rokok) dengan anggaran sebesar Rp. 600.012.500,00 realisasi sebesar Rp. 581.800.550,00 atau 96,96% digunakan untuk mewujudkan 157 desa siaga aktif dengan dilakukannya 3 kali pelatihan desa siaga aktif, 190 orang sebagai kader Poskestren aktif dan 18.312 rumah tangga sehat.

c. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat dengan anggaran sebesar Rp. 1.303.623.600,00 realisasi sebesar Rp. 1.296.523.600,00 atau 99,46% digunakan untuk pengembangan 667 posyandu dengan strata purnama mandiri melalui kader posyandu balita (4.350 org), kader lansia (875 org), kader remaja (88 org), kader posbindu (125 org), kader jumantik (375 org).

5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya dengan anggaran sebesar Rp. 397.173.750,00 realisasi sebesar Rp. 340.920.700,00 atau 85,84% digunakan untuk pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan pada keluarga miskin dengan status gizi kurang sejumlah 374, Bumil KEK mendapatkan PMT sebanyak 385, balita kurus dan gizi buruk (sangat kurus) mendapat makanan tambahan sebanyak 210 balita dan 3.274 remaja putri mendapat tablet Fe.

6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan dengan anggaran sebesar Rp. 349.686.000,00 realisasi sebesar Rp. 330.772.000,00 atau 94,59% digunakan untuk pemicuan 92 desa ODF, 440 kali

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja 20 / 25

pemeriksaan sampel air, 12 kali pemeriksaan sampel air limbah dan 440 kali pemeriksaan sampel makanan dan minuman

b. Fasilitasi Program Kabupaten/Kota Sehat di 14 Kecamatan dengan anggaran sebesar Rp. 254.580.000,00 realisasi sebesar Rp. 247.883.600,00 atau 97,37% digunakan untuk pengimplementasian 4 tatanan penyelenggaraan program Kabupaten Sehat di 83 desa dan 14 kecamatan.

7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Pengendalian Penyakit Menular dengan anggaran sebesar Rp. 573.760.600,00 realisasi sebesar Rp. 462.786.250,00 atau 80,66% digunakan untuk validasi data dengan hasil kasus TB tercatat sejumlah 372 orang, % penderita kusta MB dan PB selesai berobat (RFT rate) 100% (9 orang), pemeriksaan terduga HIV/AIDS pada layanan kesehatan sejumlah 6.801 orang, pemeriksaan HIV/AID pada ibu hamil sejumlah 6.208 bumil, annual parasitindex (penderita malaria per 1.000 penduduk per tahun) 0,075 (52 orang) dan incide rate DBD (jumlah kasus DBD per 100.000 penduduk per tahun) 167,65/100.000 penduduk(1.159 orang).

b. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan wabah dan penyakit tidak menular dengan anggaran sebesar Rp. 147.816.900,00 realisasi sebesar Rp. 133.701.156,00 atau 90,45% digunakan untuk validasi dengan hasil 86% desa UCI dan 100% penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam waktu 24 jam.

8. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Pengadaan Tanah untuk bangunan puskesmas dengan anggaran sebesar Rp. 3.264.332.000,00 realisasi sebesar Rp. 915.161.900,00 atau 28,04% digunakan untuk penyediaan 1 lokasi tanah pengganti untuk bangunan Puskesmas Pule.

b. Pembangunan/Rehabilitasi Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan IPAL (DAK) dengan anggaran sebesar Rp. 8.200.207.000,00 realisasi sebesar Rp. 6.916.850.000,00 atau 84,35% digunakan untuk rehabilitasi 4 puskesmas.

c. Pembangunan/Rehabilitasi Puskesmas, Pustu, Ponkesdes, Poskesdes, Polindes, Rumah Dinas dan Gudang Perbekalan Farmasi dengan anggaran sebesar Rp. 1.102.693.210,00 realisasi sebesar Rp. 994.486.500,00 atau 90,19% digunakan untuk rehabilitasi 2 Puskesmas, 1 Rumah Dinas dan 1 Polindes.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja 21 / 25

d. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas Perawatan Kesehatan bagi Penderita akibat Dampak Asap Rokok (DBHCHT) dengan anggaran sebesar Rp. 239.701.945,00 realisasi sebesar Rp. 239.701.945,00 atau 100% digunakan untuk penyediaan 10 unit nebulizer dan 5 unit incubator transport.

e. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya (Pajak Rokok) dengan anggaran sebesar Rp. 218.319.500,00 realisasi sebesar Rp. 55.412.294,00 atau 25,38% digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana puskesmas berupa 22 kotak strip gula darah, 110 kotak lancet, 22 kotak strip cholesterol dan 22 kotak alkohol swab. Semua alat kesehatan telah selesai diadakan sehingga terjadi penghematan anggaran.

f. Penyediaan Puskesmas Keliling Roda 4 dengan anggaran sebesar Rp. 1.550.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 1.412.063.200,00 atau 91,10% digunakan untuk penyediaan 6 unit ambulans.

g. Pengadaan, Peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya dengan anggaran sebesar Rp. 2.780.079.000,00 realisasi sebesar Rp. 2.710.553.250,00 atau 97,50% digunakan untuk rehabilitasi 3 puskesmas dan 1 Polindes.

h. Pembangunan IPAL Puskesmas (DAK) dengan anggaran sebesar Rp. 1.857.800.000,00 realisasi sebesar Rp. 1.764.291.800,00 atau 94,97% digunakan untuk pembangunan 4 unit IPAL.

i. Pengadaan sarana dan Prasarana Puskesmas (DAK) dengan anggaran sebesar Rp. 869.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 688.488.752,00 atau 79,23% digunakan untuk penyediaan 6 unit coldchain dan 1 unit genset sesuai spesifikasi.

j. Pembangunan IPAL Puskesmas (Sisa DAK 2010,2011,2012,2013,2014,2015) dengan anggaran sebesar Rp. 470.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 437.213.500,00 atau 93,02% digunakan untuk pembangunan 1 unit IPAL.

k. Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas (Sisa DAK 2010, 2011, 2012, 2013, 2014,2015) dengan anggaran sebesar Rp. 232.605.000,00 realisasi sebesar Rp. 187.478.100,00 atau 80,60% digunakan untuk penyediaan 1 unit genset sesuai spesifikasi.

9. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut: a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita dengan anggaran sebesar Rp. 80.119.600,00

realisasi sebesar Rp. 73.025.800,00 atau 91,15% digunakan untuk 1 kali sosialisasi SDIDTK Bagi Guru TK/PAUD, 2 kali Pelatihan MTBS, 1 kali Umpan Balik Kemitraan Bidan dan Dukun, 1 kali sosialisasi AKI dan AKB bagi Lintas Sektor terkait, 20 kali Monev Puskesmas dan Pencetakan Buku Saku Neonatal sebanyak 100 buku sehingga menghasilkan cakupan KN lengkap 100,14%, Bayi

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja 22 / 25

Paripurna 91,74%, Balita Paripurna 91,74%, APRAS Paripurna 81,06% dan Angka Kematian Bayi 6,57%.

10. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut: a. Pelayanan pemeliharaan kesehatan Lansia dengan anggaran sebesar Rp. 270.000.000,00

realisasi sebesar Rp. 268.198.250,00 atau 99,33% digunakan untuk sosialisasi pengembangan Posyandu Lansia di Kabupaten dan 14 Kecamatan serta sosialisasi program nenek asuh dalam penurunan AKI sehingga mewujudkan 56 persen lansia telah mendapatkan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan Posyandu.

b. Pengembangan Puskesmas Santun Lansia dengan anggaran sebesar Rp. 191.593.000,00 realisasi sebesar Rp. 191.538.450,00 atau 99,97% digunakan untuk pelatihan standarisasi pelayanan Puskesmas Santun Lansia sebanyak 3 angkatan, pelatihan pelayanan kesehatan lansia dan deteksi dini penyakit degeneratif pada petugas sebanyak 1 kali dan pada 600 kader lansia sehingga mewujudkan terbentuknya 22 Tim Puskesmas Santun Lansia, 157 desa memiliki posyandu lansia dengan kader yang tersosialisasi deteksi dini penyakit degeneratif.

11. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan anggaran sebesar Rp. 99.731.000,00 realisasi sebesar Rp. 95.855.150,00 atau 96,11% digunakan untuk pengajian kasus kematian ibu dan anak sebanyak 2 kali, AMP 2 kali, Audit Medik Bumil Resti 1 kali, Sosialisasi AKI dan AKB bagi Bidan 4 kali, koordinasi Forum Rantai Rujukan 1 kali dan Evaluasi Program KIB 1 kali sehingga menghasilkan cakupan K4 86,46%, cakupan persalinan naker 93,98%, cakupan persalinan Faskes 92,98%, cakupan ibu nifas 92,82%, angka kematian ibu 65,73%, angka kematian bayi 6,57% dan komplikasi kebidanan 96,31%.

b. Jaminan Persalinan (DAK) dengan anggaran sebesar Rp. 1.398.640.000,00 realisasi sebesar Rp.0,00 atau 0%. Hal ini disebabkan karena Petunjuk Teknis untuk pelaksanaan hanya bisa digunakan untuk sewa Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang penjelasannya kurang detail sehingga tidak bisa dilaksanakan, 36 kab/kota di Provinsi Jawa Timur tidak bisa melaksanakan program dari kegiatan ini.

12. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja 23 / 25

a. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja dengan anggaran sebesar Rp. 248.240.000,00 realisasi sebesar Rp. 240.298.650,00 atau 96,80% digunakan untuk pemilihan duata remaja, sosialisasi akselerasi program UKS Tingkat Kabupaten bagi Tim Pelaksana UKS, Koordinasi dan Evaluasi UKS, Pendampingan akselerasi pembinaan dan pengembangan UKS di 22 Puskesmas serta sosialisasi PKPR bagi kader sehingga menghasilkan 99,7 persen anak usia sekolah dan remaja mendapat pelayanan kesehatan.

13. Program Peningkatan Mutu Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Peningkatan Kualitas Manajemen dan Sumber Daya Kesehatan dengan anggaran sebesar Rp. 475.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 198.689.968,00 atau 41,83% digunakan untuk penilaian nakesteladan, penyusunan profil SDMK dan peningkatan kapasitas aparatur guna mencukupi pelayanan managemen dan sumberdaya kesehatan.

Penyebab rendahnya penyerapan anggaran ini karena pada kegiatan ini terdapat kegiatan rekruitmen tenaga BLUD puskesmas Non PNS sebesar Rp. 150.000.000,00 yang tidak bisa direalisasikan karena dianggarkan pada waktu PAK, dimana rekruitmen dilaksanakan oleh panitia yang dibentuksesuai peratuan bupati no 2 tahun 2016 tentang Pengelolaan pegawai BLUD Puskesmas Non PNS, akan tetapi dalamrapat kerja dengan komisi IV DPR disarankan agar dilaksanakan oleh konsultan/pihak ketiga sehingga anggaran tidak bisa direalisasikan.

b. Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana BLUD Akper dengan anggaran sebesar Rp. 3.000.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 2.025.566.842,52 atau 67,52% digunakan untuk mencukupi pelayanan akademik dan kemahasiswaan berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Rendahnya penyerapan anggaran ini disebabkan karena adanya penghematan disetiap kegiatan seperti perjalanan dinas, pemeliharaan, Hr dosen sehingga penyerapan anggaran hanya sebesar 68%, tetapi semua kegiatan belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

14. Gerbang Angkasa Biru dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu dan AKB dengan anggaran sebesar Rp. 639.664.000,00 realisasi sebesar Rp. 573.332.500,00 atau 89,63% digunakan untuk sosialisasi GAB Tingkat Kabupate maupun Kecamatan, pendampingan kepada 550 Bumil Resti, pelatihan kelas kepada Ibu Hamil, Pelatihan Kelas Balita, Sosialisasi Kelas Ibu Hamil dan Balita bagi Lintas Sektor terkait, pelatihan kelas calon pengantin, pelaksanaan kelas ibu hamil dan ibu Balita di 152 Desa/Kelurahan sehingga menghasilkan cakupan K4 86,46%, cakupan persalinan nakers 93,98%, cakupan

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 2016

BAB III Akuntabilitas Kinerja 24 / 25

persalinan faskes 92,98%, cakupan ibu nifas 92,82%, Angka Kematian Ibu 65,73%, Angka Kematian Bayi 6,57% dan Komplikasi Kebidanan 96,31%.

b. Pencegahan Gizi Buruk Baru pada Bayi dengan anggaran sebesar Rp. 956.724.920,00 realisasi sebesar Rp. 842.776.420,00 atau 88,09% digunakan untuk pengadaan 16.875 hma (hari makan) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Ibu Hamil KEK dan pembentukan Kelompok Pendukung ASI (KPASI) di 22 Puskesmas sehingga menghasilkan penurunan ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis).

15. Program Pembinaan Lingkungan Sosial dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

a. Penyediaan/Pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan Penyakit lainnya (Melalui Fisik Konstruksi) dengan anggaran sebesar Rp. 2.228.427.500,00 realisasi sebesar Rp. 1.483.805.500,00 atau 66,59% . Anggaran ini untuk pengdaan tanah Puskesmas Ngulankulon seluas 2000 m2 dan hasil Appraisal untuk tanah seluas 2910 m2 di tambah BU hanya memerlukan anggaran sebesar Rp. 1.483.805.500,00 Sehingga sisa anggaran merupakan hasil penghematan.

b. Penyediaan/Pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan Penyakit lainnya (Melalui Pengadaan Alat Kesehatan) dengan anggaran sebesar Rp. 2.981.870.555,00 realisasi sebesar Rp. 1.861.617.635,00 atau 62,43%. Anggaran ini diperuntukkan untuk pengadaan Alkes sebanyak 18 jenis (411 unit) telah behasil diadakan seluruhnya sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang dibutuhkan Rp. 1.861.617.635,00 sehingga terjadi penghematan.

c. Penyediaan/Pemeliharaan Sarana Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat yang Terkena Penyakit Akibat Dampak Konsumsi Rokok dan Penyakit lainnya (Melalui Pengadaan Ambulance) (Silpa DBHCHT) dengan anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,00 realisasi sebesar Rp. 1.441.454.720,00 atau 96,10% digunakan untuk meningkatkan sarana pelayanan kesehatan masyarakat berupa 1 unit mobil ambulance transport dan 1 unit ambulance emergency.

Dokumen terkait