• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur pelaksanaan pengeluaran dana belanja kebutuhan UPTD merupakan serangkaian langkah-langkah tindakan atau kegiatan yang dimulai dari penyampaian rencana kebutuhan belanja UPTD, penerimaan dana kebutuhan UPTD, pelaksanaan belanja, sampai dengan pertanggung jawabannya. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

TABEL 4.8. PROSEDUR PENGELUARAN BELANJA UPTD

NO LANGKAH DOKUMEN/BUKU/LAPORAN

YANG DIBUTUHKAN

1 PERSIAPAN

Dana BOK

• Bendahara Dana BOK Membuka Rekening Dana BOK

• Kepala Puskesmas memilih kegiatan dalam POA yang akan dibiayai dari BOK dalam Rapat lokakarya mini

• Kepala Puskesmas menetapkan rencana kegiatan dan dana tahap I yang akan dibiayai dari BOK untuk periode satu bulan atau beberapa bulan ke depan

• Kepala Puskesmas mengajukan Surat Permintaan Uang (SPU) ke KPA BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

• Permintaan tahap berikutnya min. 75% kegiatan tahap sebelumnya terlaksana

SPU

• Lampiran tahap I: - POA Tahunan - POA Tahap I - SPTB

- Copy Buku Rekening - Copy NPWP

• Lampiran tahap berikutnya: - SPTB

Dana Kapitasi

• Kepala Puskesmas mengusulkan Bendahara Kapitasi dan Rekening Dana Kapitasi yang akan ditetapkan oleh Kepala Daerah

• Kepala Puskesmas menyampaikan Rekening Dana Kapitasi ke BPJS

• Kepala Puskesmas menyusun Rencana Pendapatan dan Belanja Dana Kapitasi mengacu pada data BPJS atas jumlah peserta terdaftar di Puskesmas serta menyampaikannya ke Dinas Kesehatan Kab/Kota

Rencana Pendapatan dan Belanja Dana Kapitasi

2 Bendahara melakukan pengecekan saldo atas informasi dana masuk ke rekening

bendahara

Dana BOK

• Setiap setelah pengajuan SPU (pengajuan SPU jika sudah 75% realisasi dari tahap sebelumnya)

• Ditransfer langsung dari RKUN dengan mekanisme LS oleh Bendahara BOK di Dinas Kesehatan Kab/Kota

Dana Kapitasi

• Setiap bulan, paling lambat tgl.15

• Ditransfer langsung dari BPJS ke Rek.Puskesmas

Cek saldo online atau Print out buku

tabungan sekolah

3 Bendahara melakukan pembukuan atas dana yang masuk ke rekening bendahara Pencatatan dalam BKU dan Buku

pembantu Bank

4 Penanggung jawab masing-masing kegiatan (atas masing-masing sumber dana)

menyusun rencana belanja bulanan atas persetujuan/ttd Kepala UPTD dengan mengacu pada dokumen Rencana Pengambilan Dana/PoA, memperhatikan ketentuan:

Dana BOK → utk kegiatan preventif dan promotif

Dana Kapitasi → Min.60% utk jasa pelayanan kesehatan (sisanya utk operasional)

Dokumen rencana belanja bulanan

5 Penarikan uang dari Rekening Bendahara ke Brankas Bendahara berdasarkan kebutuhan

belanja (mengikuti batas maksimal uang boleh di tangan bendahara dalam sehari). • Pembukuan Pergeseran Uang (PU) dalam BKU dan Buku Pembantu (Tunai dan Bank)

• BKU

• Buku Pembantu (Tunai dan Bank)

NO LANGKAH DOKUMEN/BUKU/LAPORAN YANG DIBUTUHKAN

6 Pelaksanaan kegiatan oleh penanggungjawab kegiatan, pencairan belanja dapat dengan

cara:

• Surat pemesanan barang/jasa → penerimaan barang/jasa → verifikasi → Bayar • Pemberian uang panjar untuk penanggungjawab kegiatan → pelaksanaan belanja

oleh penanggungjawab kegiatan → laporan dokumen SPJ belanja ke Bendahara → verifikasi dokumen SPJ belanja oleh bendahara → Bayar lebih/kurang uang panjar

• Surat pemesanan • Kartu penerimaan barang • Kwitansi

• Bukti lain yang sah

7 Pemotongan/pemungutan pajak oleh bendahara atas seluruh transaksi yang wajib

dipotong/dipungut pajak • SSP• Faktur Pajak

• Faktur Pajak Standar

8 Pembukuan oleh bendahara masing-masing dana • Dokumen sumber transaksi

• BKU

• Buku Pembantu (Tunai, Bank, Pajak, Panjar)

9 PELAPORAN

Dana BOK

• Buku Kas Tunai ditutup setiap akhir bulan, ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan Bendahara

• Laporan Realisasi Keuangan Puskesmas (+/+ copy bukti pengeluaran yang ditandatangani bendahara dan kepala Puskesmas) disampaikan tiap bulan ke Bendahara Pengeluaran BOK di Dinas Kesehatan Kab/Kota

• (Untuk Akhir Tahun) Penyetoran sisa dana ke Kas Negara (Penyetoran dibukukan oleh Bendahara)

• Pakai form SSPB (Jika setor di tahun berjalan)

• Pakai Form SSBP (Jika setor lewat tahun berjalan) • Laporan Realisasi Keuangan

Puskesmas + SPTJM

Sumber: diolah dari Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 jo No. 21 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan PMK No. 19 Tahun 2014 dan Permenkes No 1 Tahun 2014.

Khusus untuk Puskesmas yang secara khusus memiliki bendahara pengeluaran pembantu yang mengelola DPA-dinas kesehatan, maka penatausahaan yang dilakukan oleh UPTD dimaksud mengacu pada Permendagri 13/2006 dan perubahannya tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Permendagri 55/2008 tentang Tata Cara Penatausahaan Bendahara.

Bendahara pengeluaran pembantu tersebut bertanggung jawab secara fungsional kepada bendahara pengeluaran dinas kesehatan dan dalam pengelolaan dana DPA-dinas kesehatan tersebut dapat mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)–Tambahan Uang Persediaan (TUP) dan Langsung (LS) kepada Pejabat Penatausahaan Keuangan OPD (PPK OPD). Bendahara pengeluaran pembantu atas dana DPA dinas kesehatan juga dapat membuat register SPP, SPM dan SP2D yang telah diterima bendahara pengeluaran pembantu. Adapun pembukuan yang dilakukan oleh bendahara pengeluaran pembantu atas dana DPA dinas kesehatan adalah sama halnya dengan pembukuan bendahara sumber dana lainnya yaitu berupa BKU dan buku pembantunya.

Atas pengelolaan dana DPA-dinas kesehatan setiap maksimal tanggal 5 bulan berikutnya, bendahara pengeluaran pembantu menyampaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Fungsional kepada bendahara pengeluaran dinas kesehatan dilampiri dengan BKU serta laporan penutupan kas (untuk akhir tahun juga dilampiri dengan bukti setor sisa UP).

TABEL 4.9. REGISTER SPP/SPM/SP2D

PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...

OPD : ...

REGISTER SPP/SPM/SP2D

NO JENIS UP/GU/TU SPP SPM SP2D URAIAN JUMLAH KETERANGAN TGL. NO. TGL. NO. TGL. NO.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

..., tanggal ... Bendahara Penerimaan Pembantu

(Tanda Tangan) (Nama Lengkap)

NIP.

Sumber: Formulir Register SPP/SPM/SP2D.

Cara Pengisian:

1. Judul diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota dan nama OPD terkait. 2. Kolom 1. diisi dengan nomor urut.

3. Kolom 2 diisi dengan jenis pengajuan khusus bendahara pengeluaran pembantu hanya bisa mengajukan TU/LS.

4. Kolom 3 diisi dengan tanggal pengajuan SPP. 5. Kolom 4 diisi dengan nomor SPP yang diajukan.

6. Kolom 5 diisi dengan tanggal penerbitan SPM terkait pengajuan SPP pada kolom sebelumnya. 7. Kolom 6 diisi dengan nomor SPM yang diterbitkan.

8. Kolom 7 diisi dengan tanggal penerbitan SP2D terkait dengan penerbitan SPM pada kolom sebelumnya.

9. Kolom 8 diisi dengan nomor SP2D yang diterbitkan. 10. Kolom 9 diisi dengan uraian pengajuan.

11. Kolom 10 diisi dengan jumlah pencairan.

Dokumen terkait