• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.4 Pembuatan Sudu Kincir Angin Serta Sirip

3.4.2 Proses Pembuatan Sudu Kincir Angin

Dalam proses pembuatan sudu dan sirip dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan-tahapan yang dilakukan seperti berikut :

A. Pembuatan cetakan pipa

1. Memotong pipa 8 inchi dangan panjang 50 cm.

Pipa 8 inchi berfungsi sebagai cetakan awal dari proses pembuatan sudu kincir angin yang dibuat dengan bahan komposit. Pemotongan pipa dilakukan dengan alat gerinda dengan panjang pipa yang ingin dibuat yaitu 50 cm.

ALAT BAHAN

Mesin Bor Pipa 8 inchi

Gerinda Hardener

Amplas Resin

Timbangan Digital Serat Glass Kertas Karton Alumunium Foil

Kuas Cat Semprot

Skrap Dempul

Gergaji Besi Plat 2 mm Gunting Plat Alumunium Cuting Plat

Setelah pipa dipotong, lalu pipa yang sudah memiliki panjang 50 cm itu di potong menjadi 2 bagian. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pipa untuk di cetak dengan menggunakan kertas karton agar bentuk sudu dapat terlihat. Disini pipa yang digunakan adalah pipa Wavin D 8 inchi. Proses pemotongan pipa dapat dilihat pada gambar 3.16.

2. Membentuk Mal / Cetakan Kertas

Mal / cetakan dibuat menggunakan kertas karton yang sedikit tebal. kertas dibuat untuk mempermudah dalam pembentukan pipa menjadi sebuah sudu. Cetakan ditempelkan pada pipa yang sudah dipotong sesuai ukuran kemudian ditandai sesuai alur cetakan yang sudah dibuat dengan menggunakan spidol. Mal / cetakan kertas dapat dilihat pada gambar 3.17.

Gambar 3.16 Proses pemotongan pipa

3. Membentuk pipa dengan mal / cetakan kertas

Pipa yang telah di tandai oleh kertas menggunakan spidol, kemudian dipotong menggunakan gergaji agar potongan yang dihasilkan sesuai mal, pemotongan dilakukan mengikuti alur yang sudah dibuat. Proses pembentukan pipa dapat dilihat pada gambar 3.18.

4. Menghaluskan pipa

Setelah pipa yang terbentuk sesuai dengan bentuk mal kertas, lalu pipa yang sudah terbentuk dihaluskan menggunakan gerida agar semua sisi pada pipa dapat halus. Hal ini bertujuan agar untuk mencapai ukuran yang presisi dan estetika dari pipa dapat terlihat. Pipa yang sudah terbentuk dapat dilihat pada gambar 3.19.

Gambar 3.18 Pembentukan sudu dengan mal kertas

B. Pembuatan sudu / blade 1. Pelapisan cetakan pipa

Setelah proses pembuatan cetakan sudu dari pipa sudah selesai, kemudian dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu pembuatan sudu / blade. Sebelum proses dilanjutkan pada tahap pengolesan resin dan hardener dimulai pada bagian permukaan cetakan sudu, cetakan sudu sebaiknya dilapisi dengan alumunium foil. Pelapisan cetakan sudu dengan alumunium foil bertujuan agar cetakan tidak menempel dengan sudu yang sudah dibuat dan cetakan tidak meleleh terkena percampuran antara resin dan hardener. Pelapisan cetakan dengan alumunium foil dapat dilihat pada gambar 3.20.

2. Percampuran Resin dan katalis

Proses pembuatan matriks komposit, dengan mencampurkan resin dan katalis. Resin yang digunakan adalah jenis resin polyester. Perbandingan yang digunakan adalah 95% untuk resin dan 5% katalis Pencampuran kedua bahan tersebuat dapat dilihat pada gambar 3.21.

Gambar 3.21 Resin dan Katalis. 3. Pembuatan sudu / blade

Dalam pembuatan sudu berbahan komposit meggunakan bahan yang terdiri dari Resin, Hardener dan Serat Glass. Proses dalam pembuatan sudu / blade dilakukan dengan cepat. Proses dilakukan dengan cepat dikarenakan disini serat glass terdiri dari empat lapisan sehingga pelapisan dilakukan dengan cepat agar serat yang sudah terlapisi oleh resin dan hardener tidak terlalu kering, sehingga menghasilkan komposisi yang baik. Diantara lapisan kedua dan ketiga disini saya meletakkan sebuah plat alumuniuam berukuran 2 cm x 10 cm. Pemberian plat alumunium disini bertujuan untuk menambahkan kekuatan atau ketahanan pada pangkal sudu terhadap gaya tekan yang diberikan pada saat pemasangan sudu ke hap yang diberikan oleh baut.

Langkah-langkah pembuatan sudu sebagai berikut :

a. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengolesan campuran resin dan hardener pada permukaan cetakan pipa yang telah dilapisi oleh alumunium foil. Proses pengolesan ini dilakukan dengan menggunakan kuas. Pengolesan campuran resin dan hardener ini dapat dilihat pada gambar 3.22.

b. Langkah kedua yang dilakukan adalah menempelkan serat glass pada cetakan. Kemudian serat glass diratakan dengan campuran resin dan hardener yang sudah dioleskan pada proses pertama tadi. Perataan ini dilakukan agar tidak udara yang masuk sehingga tidak ada celah udara didalam serat. Proses ini dapat dilihat pada gambar 3.23.

c. Lalu proses yang ketiga adalah proses pengolesan kembali campuran resin dan hardener pada lapisan serat yang pertama.

d. Proses selanjutnya adalah menempelkan kembali serat glass kedua dan tidak lupa untuk meratakannya kembali menggunakan skrap sehingga perataan dapat merata dengan baik.

e. Proses ini hampir sama dengan proses yang ketiga tadi yaitu mengoleskan campuran resin dan hardener pada lapisan serat kedua.

f. Proses keenam ini adaalah proses penempelan plat alumunium diantara lapisan kedua dan ketiga serat glass. Proses ini dapat dilihat pada gambar 3.24.

g. Lalu proses selanjutnya adalah penempelan kembali serat ketiga dan diratakan kembali.

h. Setelah menempelkan serat ketiga lalu proses pengolesan kembali seperti pada proses-proses sebelumnya.

i. Ini ada proses terakhir dimana serat ditempelkan kembali diatas lapisan serat ketiga yang sudah dioleskan oleh campura resin dan hardener tadi. Lalu tidak lupa untuk meratakannya kembali hingga benar-benar rata.

j. Lalu proses ini adalah proses dimana campuran resin dan hardener di oleskan dan diratankan diatas permukaan serat keempat tadi.

4. Pengeringan sudu / blade

Setelah proses pembuatan sudu / blade diatas selesai lalu dilakukan proses penggeringan. Pengeringan sudu / blade ini dilakukan dengan cara penjemuran dibawah sinar matahari selama kurang lebih 1-2 hari hingga sudu / blade kering maksimal.

Gambar 3.22 Pengolesan awal diatas permukaan alumunium foil.

Gambar 3.23 Proses pelapisan dan perataan serat glass.

5. Proses finishing sudu / blade

Proses ini meliputi beberapa proses yaitu, proses pemotongan dengan menggunakan gerinda sehingga bentuk dari sudu bisa terlihat rapih lalu proses penghalusan disini proses penghalusan dilakukan karena pada sudu / blade yang sudah dibuat terdapat bagian-bagian yang tidak rata dan tidak halus sehingga proses penghalusan ini sangat penting untuk menunjang penampian sudu, lalu yang terakhir adalah proses pengurangan berat sudu. Proses pengurangan berat sudu ini sangat penting untuk menyamakan berat sudu yang sudah dibuat agar sudu bisa berputar dengan baik dan tidak terjadi getar yang berlebih karena bila ada sudu yang beratnya berbeda akan terjadi getar pada saat sudu sudah berputar. Disini saya membuat sudu dengan bobot 210 gram. Penimbangan berat sudu dilakukan dengan menggunakan timbangan duduk digital. Gambar 3.25 akan memperlihatkan bentuk dari sudu yang sudah selesai.

.

Gambar 3.25 Finishing sudu. 6. Pembuatan lubang baut

Setelah semua proses pembuatan sudu selesai. Lalu dilanjutkan proses pembuatan lubang untuk baut. Disini pembuatan lubang dilakukan dengan

meggunakan mesin bor. Lubang yang dibuat memiliki ukuran diameter 8 cm. Dan lubang untuk sirip memiliki ukuran diameter 4 mm.

Dokumen terkait