• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015 â âã äå

Dalam dokumen RKPD KABUPATEN LINGGA 2015 (Halaman 44-52)

Beberapa I ndikator Ketenagakerjaan di Kabupaten Lingga, 20

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015 â âã äå

2012 12.296.714.159 27.121.165.290 39.417.879.449 2013 11.264.748.812 22.529.497.624 33.794.246.436 2014 12.217.756.457 24.435.512.914 36.653.269.371 2015 12.305.789.483 24.611.578.967 36.917.368.450 æçè éê é umum èéë éì én kinçrí é îï ðñ ò ó çnô én rçéõ ìöé öi ói õ éë énô é÷ ó éõ ém pçnô çnté öén k

çm iskiné÷ó épéøóiliùéø pé óéôréúik ûçrikut ü

Grafik 2.2

Perbandingan antara capaian kinerja dan target kinerja dalam bidang Pengentasan Kemiskinan Kabupaten Lingga, 2010 2015

ý þ ÿ 6 8 10 12 14 16 2010 2011 2012 2013 2014 2015 16 15.83 12 10 8 6 14 12.98 14.17 target capaian Sumber :Bappeda, 2013 (data diolah)

b. Pendidikan

Salah satu dari keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah apabila didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas melalui jalur pendidikan. Pemerintah berupaya untuk menghasilkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Wajib belajar 6 tahun yang dilanjutkan dengan wajib belajar 9 tahun serta program pendidikan lainnya adalah bentuk

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

up pmrint m r mnipt sumr musi y

rku t s y p irny tript sumr m ust y s rs pr o

i pniik inikor yn ili i tin k r n n pnik ntr n tisip i n

tis ip i urni n lk uru rt! "#ko n tisip i y mrup proporsi pnuuk y

rsko nn $n$ npn ik trtntu %ntuk $nj pniik r mnn mnunjukk n y ukup mn mir nn m

ii tt y t it ntuk

n tisip i urni proporsi pnuuk p sutu k

ompok umur trtntu y rsko p tin y ssu nn us

y y p t$ n$n pniik n yu #&' untuk us ( ) * t

un#& +s untuk us) , ) - t unn # & untuk us)6 -18 tahun.

Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Gambaran secara umum dari perkembangan pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga dapat dilihat sebagai berikut : Pada tahun 2012/2013, Taman Kanak - Kanak berjumlah 16 sekolah, 668 murid dan 30 guru dengan rasio murid terhadap guru 22,2 dan rasio murid terhadap sekolah 41,75. Selanjutnya pada tahun yang sama Sekolah Dasar berjumlah 135 buah dan SLTP berjumlah 36, dengan rasio murid terhadap guru 10,5 untuk SD dan 14,4 untuk SMP. Data statistik pendidikan menengah terbatas pada SMA dan SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga saja. Pada tahun 2012/2013 terdapat 12 SMA dan 5 SMK dengan jumlah murid SMA sebesar 2.357 dan murid SMK sebesar 527, sedangkan jumlah guru SMA 164 orang dan guru SMK 28 orang. Rasio murid terhadap guru SMA 14,37 dan SMK 18.

Untuk keadaan fisik sekolah harus menjadi perhatian , tergambar pada tabel 2.13 dimana dari 1036 ruang kelas yang tersedia, sebanyak 60 ruang kelas

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

. ./ 01 t

2r34l on3 567 68 k692 3ori rus6:;2r6t < = => k6t2 3ori rus6: rin3 6?5 6? @ A6 ruang

kelas dalam kondisi baik.

Jumlah tenaga pendidik sangat memadai, dimana pada tahun 2012 rasio antara jumlah murid dengan guru pada jenjang SD/Mi sebesar 10 : 1. Pada jenjang SMP/MTs sebesar 14 : 1 dan pada jenjang SMA/MA sebesar 15 : 1. Hal ini menjelaskan bahwa jumlah guru/tenaga pengajar sudah tercukupi. Hal yang perlu diperhatikan adalah peningkatan kualitas tenaga pendidik, dimana peningkatan kualifikasi guru S1/D4 masih harus ditingkatkan.

Tabel 2.13.

Indikator Pendidikan Kabupaten Lingga 2010 2015

N

O

INDIKATOR

TAHUN

2010 capaian 2011 target 2011 capaian 2012 target 2013 target 2014 target 2015 target 1 APK SD/MI/Paket A 115,43 98,9 108,9 99,5 100,26 92,4 93,4 96 2 APK SLTP/MTs/Paket B 84,93 84,6 83,95 88,5 73,05 80,5 81,5 84 3 APK SLTA/MA/Paket C 62,82 60,5 68,11 75,4 50 74,5 75,5 78 4 APM SD/MI 96,5 88,03 93,3 91,33 95,4 96,5 98 5 APM SMP/MTs 75,5 52,10 68,2 64,71 78 6 Persentase Penduduk Usia 14-44 th yang melek huruf (%)

92,58 91,46 90,73 91,32 92,10 91,39 91,53 91,53

7 Angka rata-rata lama sekolah

7,23 12 7,24 12 7,27 12 12

Sumber :Laporan Pembangunan Manusia Kab. Lingga, 2013 , RPJMD Kab. Lingga 2010-2015 2012

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

B BC DE

Tabel 2.14.

Banyaknya Ruang Kelas Sekolah Negeri Menurut Tingkatan dan Kondisinya

Rusak

Jenis Sekolah Baik Ringan Berat Jumlah F G H I JmJn K JJnk LKJnJk MI KN

OP Q R S T T

F U H VWkolJXY JsJr MVYN

PZP Q[ \ T] 689

03. Madrasah Ibtidaiyah (MI) 8 2 10

04. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 120 30 7 157

05. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 14 - - 14

06. Sekolah Menengah Atas (SMA) 70 19 - 89

07. Madrasah Aliyah (MA) 2 6 5 13

08. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12 8 - 20

Jumlah 756 220 60 1.036

Sumber :Lingga Dalam Angka, 2013

Tabel 2.15

Rasio Jumlah Guru Terhadap Murid di Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Jumlah Murid ( Orang) Jumlah Guru ( Orang) Rasio Murid Guru ( 1) (2) (3) ( 4) SD/ MI SLTP/ MTs SMU/ MA/ SMK 11.202 3.603 3.402 1.072 249 220 10 : 1 14 : 1 15 : 1 Sumber :Laporan Pembangunan Manusia, 2013

c. Kesehatan

Sesuai dengan tujuan MDG s dimana 4 indikator diantara 8 indikator sangat terkait erat dengan bidang kesehatan, pembangunan bidang kesehatan antara lain difokuskan pada penurunan angka kematian bayi, angka kematian

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

^ ^_ `a bcud memerfng b h iV/AIDS dan penyakit menular lainnya, peningkatan perilaku

hidup bersih dan sehat serta peningkatan sarana dan prasarana kesehatan. Angka Harapan Hidup masyarakat Kabupaten Lingga saat ini baru mencapai 70,37, masih perlu ditingkatkan. Peningkatan angka harapan hidup ini sudah barang tentu tidak terlepas dari berbagai aspek pendukungnya seperti : cakupan pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita, ibu hamil dan menyusui, penurunan angka kematian bayi,

Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan yang diperoleh masyarakat, faktor lingkungan seperti perumahan, sanitasi serta kebiasaan hidup masyarakat itu sendiri. Tersebarnya Puskesmas dan Puskesmas Pembantu pada setiap kecamatan di Kabupaten Lingga tentunya mempermudah akses penduduk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan cepat. Demikian pula di desa-desa telah tersebar Posyandu dan di beberapa desa telah terbentuk Polindes dan Poskesdes. Hal ini bisa dilihat dari persentase penduduk yang pernah mengalami keluhan kesehatan dan berobat jalan menurun. Meskipun demikian, guna meningkatkan kesadaran masyarakat serta pelaksanaan dan pemerataan pelayanan kesehatan, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan aktivitas serta sarana posyandu dan poskesdes dengan menitikberatkan pada peningkatan keterpaduan peranan pemerintah desa, TP PKK, RW, RT dan masyarakat disatu pihak serta para tenaga medis dan kader kesehatan di pihak lain.

Salah satu fokus utama program kesehatan adalah menurunkan angka kematian bayi (AKB). Pada tahun 2010 sebesar 31,84, target pada tahun 2010 sebesar 23 per 1000 Kelahiran. Tahun 2011 AKB turun menjadi 25 dari target sebesar 22 per 1000 KH. Tahun 2012 turun lagi menjadi 12,2. Sedangkan target RPJMD sebesar 21. Hal ini menunjukkan pemerintah berhasil dalam menekan angka kematian bayi. Tinggi rendahnya AKB, akan berpengaruh terhadap kualitas kesehatan yang sangat erat kaitannya dengan angka harapan hidup yang menjadi komponen Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Semakin rendah AKB maka

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

j jk l6

angka harapan hidup akan semakin baik dan sebaliknya jika AKB tinggi maka angka harapan hidup akan menjadi rendah. Selain AKB, Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Lingga masih tinggi. Tingginya angka kematian ibu memperlihatkan rendahnya status sosial ekonomi dan politik perempuan. Memang banyak faktor yang mempengaruhi angka kematian ibu, diantaranya derajat kesehatan, sosial budaya, ekonomi, tradisi, keadaan geografis dan tingkat pendidikan masyarakat. Saat ini berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu.

Fasilitas sanitasi lingkungan pada saat ini belum cukup memadai, hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, karena sanitasi akan terkait erat dengan status gizi. Seperti kita ketahui bahwa apabila anak-anak balita berada dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat, tidak hanya akan menyebabkan mereka rentan terhadap serangan penyakit tapi juga menurunkan daya tahan tubuh dan mengurangi kemampuan untuk menyerap zat gizi. Sanitasi total bagi masyarakat yang tercermin pada program stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah merupakan pilar yang mendasar dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan derajat kesehatan masyarakat yang diharapkan. Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) yang merupakan salah satu indikator MDG s perlu diupayakan secara intensif bersama komponen masyarakat yang ada mengingat keberhasilan program tersebut secara dominan ditentukan oleh kesadaran dan peran serta masyarakat.

Tabel 2.16

Indikator Makro di Bidang Kesehatan

INDIKATOR TAHUN 2010 capaian 2010 target 2011 capaian 2011 target 2012 target 2012 capaian 2013 target 2014 target 2015 target Angka Kematian Bayi Per 1000 Kelahiran 31,84 23 17,9 22 21 12,2 20 19 18

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

m mn op Sumber :Bappeda Kab. Lingga (data diolah)

d. Pertumbuhan Perekonomian Daerah

qrss ts u vw x q ys zupstrn { | u} }s sts ~ s~ s t €s t}s z rrs ‚u ps s ts€un ƒ „ … ƒ zrrs s pss su}‚s …† ƒ63 trilyun. Bila dilihat perkembangannya

perekonomian Kabupaten Lingga setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, dimana tahun sebelumnya berada pada kisaran 1,135 trilyun. Sedangkan untuk PDRB Kabupaten Lingga atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2012 nilainya mencapai Rp 683,66 miliar, sedangkan ditahun 2011 nilainya sekitar Rp 640,98 miiar. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lingga yang diukur berdasarkan perkembangan PDRB atas dasar harga konstan 2000, selalu menunjukkan nilai yang positif. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 mencapai 6,66 persen.

Sepanjang tahun 2012, hampir semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. laju pertumbuhan tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada sektor bangunan, yaitu sebesar 11,82%. Hal utama yang turut mempengaruhi tingginya laju pertumbuhan sektor ini adalah masih berjalannya kegiatan peningkatan pembangunan khususnya infrastruktur daerah, disamping juga karena semakin maraknya pembangunan ruko, rumah sewa dan kompleks perumahan dari pembukaan lahan baru. Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menjadi yang terbesar kedua diantara sektor-sektor perekonomian di Kabupaten Lingga. Laju pertumbuhan yang dicapai oleh sektor ini pada tahun 2012 adalah sebesar 10,51 persen. Pertumbuhan sektor ini didukung dengan semakin menggeliatnya usaha ekonomi khususnya usaha perdagangan eceran dan usaha penyediaan makanan dan minuman. Laju pertumbuhan ekonomi sektor Keuangan, Sewa dan Jasa

Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran 390 289,4 390 320 226 256 192 128 Angka Harapan Hidup 70,16 70,16 70,26 70,30 70,44 70,37 70,58 70,73 70,87 Persentase

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015

‡ ‡ˆ ‰8

Perusahaan adalah terbesar ketiga, dimana pada tahun 2012 sektor ini mencapai laju petumbuhan sebesar 10,38 persen. Aktivitas perbankan dan lembaga penunjang keuangan lainnya semakin berkembang, demikian halnya pada subsektor persewaan. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, laju pertumbuhan negatif masih dialami oleh sektor industri pengolahan sebagai akibat penertiban

illegal logging yang menutup usaha-usaha industri berbahan utama kayu. Pada tahun 2012, laju pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan adalah sebesar -0,01 persen. Masih bernilai negatif namun nilainya tidak sekecil daripada tahun sebelumnya, pertumbuhan industri kecil dan rumahtangga sedikit demi sedikit mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor industri pengolahan ini. Secara umum struktur perekonomian Kabupaten Lingga seperti tahun-tahun sebelumnya masih dominasi oleh sektor pertanian, walaupun kontribusinya mempunyai kecenderungan yang menurun selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012, kontribusi sektor pertanian adalah sebesar 33,47 persen. Jika dilihat dari subsektornya, penyumbang utama nilai tambah perekonomian pada sektor pertanian ini berasal dari sub sektor perikanan, yaitu sebesar 24,31 persen, sedangkan kontribusi keempat subsektor lainnya terhadap perekonomian hanya dibawah 5 persen. Kontributor terbesar kedua dalam penciptaan nilai tambah perekonomian Kabupaten Lingga berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Seiring dengan peningkatan pertumbuhannya, peluang usaha pada sektor ini juga semakin terbuka luas sehingga dapat memacu kegiatan pengembangan perekonomian ke depannya. Pada tahun 2012, besarnya kontribusi yang diberikan oleh sektor ini sekitar 24,45 persen. Pada tahun 2012, sektor bangunan merupakan kontributor terbesar ketiga dalam menyumbangkan nilai tambah perekonomian Kabupaten Lingga. Sektor ini menyumbangkan nilai tambahnya sebesar 10,79 persen pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) laki-laki mencapai 2,53 persen sedangkan TPT perempuan dua kali lebih tinggi, yakni sekitar 5,91

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LINGGA TAHUN 2015 Š Š‹ Œ p ŽrsŽn n‘’ “ik or ” •” –Žr— ˜n’ untuk mŽm–Žri in‘ik’ ™ i tŽnt’n— pŽn‘u‘uk usš’ k Žr›’ y’œ— tŽrm’™uk ‘’’ž kŽlompok pŽn—’——˜n r’œ ŸŽ ’¡’ ’—¡Ž—’ “¢ ” •” £’–up’“Žn ¤šœ—— ’ t’¥un ¦ § ¨ ¦ – Žr’‘ ’ p’‘’ kis’¡’œ ©¢ª ¦ pŽrsŽn« ’¡tiny’ sŽ ’¡’ r ’“’ ¬r’t’ m’™i¥ tŽ‘ ’­’ “r ® or’œ— y’œ— mŽn—’œ—— ˜r ‘ ’¡i sŽtš’­ ¨ § § or’œ— y’œ— t Žrm’™uk ‘ ’ ’ž’œ— ¯’ “’n kŽr›’ Tabel 2.17

Indikator Makro Ekonomi Daerah

NO INDIKATOR TAHUN °±²² ³´p´ µ ´n °±² ² t ´ ¶ · ¸t 2012

target capaian2012 target2014

° ±² ¹ t ´ ¶· ¸t 1 PDRB Per Kapita - ADHB 12,5 jt ²² º »jt ¼ ½ ¾60jt 12,68jt 15,2 juta 16,7 jt - ADHK 6,9 jt 6,7 jt 6,75jt 6,86jt 7,3 juta 7,6 jt 2 Pertumbuhan Ekonomi 6,64% 6,60% 6,64% 6,66% 6,73% 6,78% 3 Penduduk Miskin 12,98% 14% 12% 14,16% 8% 6% 4 Tingkat Pengangguran Terbuka 3,5% 6% 5,8* 3,52% 5,3% 5%

Sumber :Bappeda Kab. Lingga (data diolah)

e. Perikanan dan Kelautan

Sektor perikanan menyumbang kontribusi PDRB sebesar 24,82% atau hampir seperempat dari PDRB. Hal ini menunjukkan corak perekonomian Kabupaten Lingga merupakan wilayah maritim dengan pemanfaatan sumberdaya alam perikanan yang sangat potensial. Berdasarkan Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan/KOMNASKAJISKAN 2010 total potensi perikanan tangkap di WPP 711 sebesar 1.057.050 ton/tahun Terdapat sebesar 860,650,11 ton/tahun berada di wilayah Perairan Kep. Riau dan di Kab. Lingga sebesar 83,506.95 ton/tahun sudah dimanfaatkan sebesar 23% (sebesar 19.632,48 ton).

Dalam dokumen RKPD KABUPATEN LINGGA 2015 (Halaman 44-52)