• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Siswa Terhadap Penggunaan Kunci Determinasi pada Pembelajaran Keanekaragaman Arthropoda

Angket yang diberikan kepada siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran konsep Keanekaragaman Arthropoda, dengan menggunakan kunci determinasi yang terdiri dari 25 pernyataan dengan pilihan jawaban yang bervariasi tergantung dari jenis pernyataan yang diajukan. Jawaban respon siswa yang diperoleh dari angket tersebut dihitung dari setiap pernyataannya kemudian dipersentasekan dengan menggunakan rumus yang diutarakan oleh Ridwan (2008).

Tabel 4.6. menunjukkan data respon siswa secara umum dari hasil pengolahan angket yang terlampir pada lampiran 3B yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan aspek pernyataan, persentase respon siswa yang ada pada tabel tersebut merupakan persentase rata-rata dari setiap aspek pernyataan. Pada tabel 4.6. setiap jawaban pernyataan untuk setiap aspek dibagi menjadi tiga pilihan jawaban, yaitu jawaban “ya”, “tidak”, dan “lainnya”. Jawaban lainnya disini mencakup jawaban selain “ya dan tidak” yang tergantung jenis pernyataan yang diajukan, dan jawaban lain yang dikemukakan oleh siswa. Seperti yang tertera pada tabel 4.6. secara umum pernyataan-pernyataan yang diajukan dibagi menjadi lima aspek dengan persentase jawaban yang muncul berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya lagi akan dibahas mengenai hasil pengolahan angket berdasarkan rekapitulasi hasil angket yang ada pada tabel 4.6. dan lampiran 3B, yaitu sebagai berikut:

1. Pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan kesenangan, cara belajar, dan hal-hal yang diketahui siswa tentang pelajaran biologi pada tabel 4.6. yang mencakup pernyataan nomor satu, dua, dan tiga pada lampiran 3B. Berdasarkan tabel 4.6. persentase rata-rata jawaban pernyataan siswa pada aspek ini yang menjawab “ya” sebesar 33,33% dan siswa yang menjawab jawaban lainnya sebesar 66,66%. Berdasarkan hasil pengolahan angket siswa yang terlampir pada lampiran 3B, diperoleh informasi bahwa 100% siswa menyatakan senang dengan pelajaran biologi; 15,15% siswa menyatakan yang mereka ketahui tentang pelajaran biologi adalah banyaknya hapalan; 9,08% menyatakan bahwa materi-materi pada pelajaran biologi tidak menarik; 18,18% siswa menyatakan pada pelajaran biologi banyak terdapat istilah latin; dan 57,58% siswa menjawab dengan jawaban yang bermacam-macam diantaranya ada yang menyatakan bahwa guru-guru biologi baik-baik, dalam pelajaran biologi sering dilakukan pengamatan, materi yang menarik dan banyak praktikum, dan masih banyak lagi. Pada pernyataan mengenai cara belajar biologi yang biasa dilakukan, 9,09% siswa berpendapat cara belajar biologi yang biasa dilakukan yaitu dengan mendengarkan materi yang disampaikan guru; 9,09% siswa berpendapat dengan mencatat semua materi yang diterangkan; dan 63,64% siswa menyatakan dengan melakukan praktikum. Dari informasi di atas, diketahui bahwa meskipun siswa menyatakan pendapat yang berbeda tentang pelajaran biologi, namun

pada dasarnya sebagian besar siswa menyukai pelajaran biologi apalagi dengan kegiatan praktikum dalam pelajaran tersebut. Hal ini pun terlihat pada saat pembelajaran kegiatan mengobservasi hewan-hewan Arthropoda, sebagian besar siswa terlihat antusias melakukan kegiatan tersebut.

2. Pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan peranan, kesenangan, dan juga pengalaman siswa dalam praktikum pada tabel 4.6. mencakup pernyataan nomor empat, lima, enam, dan tujuh pada lampiran 3B. Berdasarkan tabel 4.6. persentase jawaban pernyataan siswa pada aspek ini yang menjawab ‘ya” sebesar 83,33%, jawaban “tidak” sebesar 12,12%, dan jawaban lainnya sebesar 4,55%. Pada aspek ini, berdasarkan hasil pengolahan angket siswa yang terlampir pada lampiran 3B, diperoleh informasi bahwa 72,73% siswa pernah melakukan praktikum, sebanyak 69,69% siswa menyatakan bahwa praktikum berperan penting dalam pelajaran biologi; kemudian 100% siswa menyatakan senang dengan kegiatan praktikum dalam pelajaran biologi dan sebanyak 90,91% siswa menyatakan sudah mengetahui tujuan dari praktikum yang akan mereka lakukan. Hal tersebut juga terlihat pada saat kegiatan mengobservasi yang dilakukan, siswa terlihat bersemangat dan berantusias dalam kegiatan praktikum dilakukan. Dari informasi di atas, diketahui bahwa sebagian besar siswa pernah dan senang melakukan praktikum, karena dengan begitu mereka bisa memperoleh pengalaman baru dalam belajar.

3. Pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan penggunaan alat bantu belajar (LKS dan Kunci determinasi) pada tabel 4.6, mencakup pernyataan nomor 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17 pada lampiran 3B. Berdasarkan tabel 4.6. persentase jawaban siswa pada aspek ini yang menjawab “ya” sebesar 70,08% dan 29,93% menjawab”tidak”. Pada aspek ini, berdasarkan hasil pengolahan angket siswa yang terlampir pada lampiran 3B, diperoleh informasi mengenai peranan LKS dalam praktikum yaitu bahwa 36,36% siswa menyatakan selalu menggunakan LKS apabila melakukan praktikum, kemudian sebanyak 78,79% siswa menyatakan bahwa LKS membantu mereka dalam melakukan praktikum, dan 51,52% menyatakan tidak merasakan kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam LKS, karena sebagian besar dari mereka bisa mengetahui jawabannya dari pengamatan yang telah mereka lakukan dan juga mereka dapat mendiskusikannya dengan teman satu kelompoknya. Selanjutnya diperoleh informasi mengenai peranan kunci determinasi dalam mengelompokkan makhluk hidup yaitu bahwa 87,88% siswa menyatakan pernah menggunakan kunci determinasi, sebanyak 93,94% siswa menyatakan bahwa kunci determinasi membantu memudahkan mereka dalam mengelompokkan makhluk hidup, dan 72,73% siswa menyatakan tidak merasa kesulitan saat mengelompokkan hewan-hewan Arthropoda dengan kunci determinasi. Diperoleh informasi juga bahwa 90,91% siswa menyatakan mereka senang ketika mengelompokkan hewan-hewan

Arthropoda dengan menggunakan kunci determinasi, 96,97% siswa berpendapat bahwa kunci determinasi perlu digunakan untuk mengamati dan mengelompokkan hewan atau tumbuhan. Dari informasi di atas, diketahui bahwa sebagian besar siswa berpendapat bahwa siswa memerlukan alat bantu belajar yaitu LKS dan kunci determinasi untuk membantu memudahkan mereka pada saat mengamati dan mengelompokkan hewan-hewan Arthropoda. Hal ini sesuai dengan kegiatan siswa ketika mengobservasi hewan-hewan sesuai petunjuk LKS dan kunci determinasi pada saat kegiatan observasi berlangsung.

4. Pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan hal-hal yang diketahui oleh siswa tentang kegiatan observasi dan klasifikasi dalam pelajaran biologi pada tabel 4.6. mencakup pernyataan nomor 8, 9, 20, 21, 22, 24, dan 25 pada lampiran 3B. Berdasarkan tabel 4.6. persentase jawaban siswa pada aspek ini yang menjawab “ya” sebesar 43,25% siswa, kemudian 20,93% siswa menjawab “tidak”, dan 23,31% siswa menjawab dengan jawaban lain yang bervariasi. Pada aspek ini, berdasarkan hasil pengolahan angket siswa yang terlampir pada lampiran 3B, diperoleh informasi bahwa 60,61% siswa menyatakan mengetahui arti dari observasi dalam praktikum biologi, sebanyak 54,55% siswa menyatakan bahwa observasi dalam praktikum biologi merupakan pengamatan dengan menggunakan seluruh panca indera, kemudian 3,03% siswa menyatakan observasi dalam praktikum biologi

merupakan pengamatan dengan menggunakan mata dan hidung, dan 3,03% siswa menyatakan observasi dalam praktikum biologi merupakan pengamatan dengan menggunakan mata dan telinga; sebanyak 60,61% siswa menyatakan mereka senang dengan kegiatan observasi atau pengamatan dalam pelajaran biologi; karena itu sebanyak 57,56% siswa menyatakan bahwa yang menyenangkan dari kegiatan observasi adalah melihat objek secara nyata dan langsung pada saat pembelajaran, dan 3,05% siswa menyatakan dengan melihat objek yang berupa gambar. Selanjutnya informasi yang diperoleh dari angket yaitu bahwa sebagian besar siswa menyatakan mengetahui arti klasifikasi dalam praktikum biologi yaitu sebanyak 69,69%, sebagian kecil siswa yaitu sebanyak 15,15% siswa menyatakan menyatakan arti klasifikasi dalam praktikum biologi adalah mengelompokkan menurut jenisnya, dan 54,55% siswa menyatakan bahwa arti klasifikasi dalam praktikum biologi adalah mengelompokkan menurut ciri-cirinya. Sebelum kegiatan observasi hewan-hewan dimulai 39,39% siswa menyatakan siap, dan saat kegiatan observasi dan klasifikasi ciri-ciri hewan-hewan Arthropoda berlangsung, sebanyak 69,69% siswa menyatakan tidak merasakan kesulitan, 66,67% siswa berpendapat bahwa waktu yang diberikan oleh guru untuk mengobservasi dan mengklasifikasi sudah cukup, kemudian sebanyak 93,94% siswa menyatakan bahwa dengan mengobservasi ciri-ciri hewan pada kegiatan pengamatan hewan-hewan Arthropoda memudahkan mereka

untuk mengelompokkannya. Dari informasi-informasi tersebut di atas, diketahui bahwa sebagian besar siswa menyukai kegiatan observasi dan klasifikasi dalam pelajaran biologi khususnya ketika mereka melakukan pengamatan terhadap hewan-hewan Arthropoda, mereka terlihat antusias dan mereka merasa kegiatan mengamati hewan-hewan dari segi ciri-ciri morfologinya memudahkan mereka untuk dapat mengelompokkan hewan-hewan yang telah diamati. Kemudian informasi lainnya yang diperoleh yaitu setelah mereka melakukan observasi dan klasifikasi hewan-hewan Arthropoda, sebanyak 54,55% siswa menyatakan mereka mempunyai keinginan untuk dapat mengobservasi dan mengelompokkan objek yang lain, misalnya tumbuhan dan hewan-hewan yang lain seperti katak, ikan, dan sebagainya. Kegiatan observasi dan klasifikasi menjadikan para siswa mempunyai keinginan yang besar untuk mengetahui hal-hal lain yang berkaitan dengan alam khususnya makhluk hidup.

5. Pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan pemahaman konsep siswa tentang Keanekaragaman Arthropoda pada tabel 4.6. yang mencakup pernyataan nomor 18, 19, dan 23 pada lampiran 3B. Berdasarkan tabel 4.6. persentase jawaban siswa pada aspek ini yang menjawab “ya” sebanyak 52,23%, yang menjawab “tidak” sebanyak 14,14%, dan 33,33% menjawab dengan jawaban yang lainnya yang berbeda-beda. Pada aspek ini, berdasarkan hasil pengolahan angket siswa yang terlampir pada lampiran 3B, diperoleh informasi bahwa

42,42% siswa menyatakan lebih memahami konsep Keanekaragaman Arthropoda setelah melakukan praktikum mengamati hewan-hewan, dan 48,48% siswa menyatakan bahwa mereka terkadang paham dengan konsep yang dipelajari setelah praktikum. Hal ini bisa saja terjadi, mungkin dikarenakan karena daya ingat dan tingkat pemahaman setiap siswa yang berbeda-beda. Setelah kegiatan pengamatan dan pengelompokkan oleh semua kelompok selesai, peneliti memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dan ternyata hanya sebagian besar siswa dapat memahami mengenai konsep yang telah dipelajari. Karena pada saat siswa diberikan soal-soal yang berkaitan dengan hal-hal yang telah mereka lakukan (pada saat pengamatan dan pengelompokkan), sebanyak 60,61% siswa merasakan kesulitan ketika mengerjakan soal-soal tersebut, dan 39,39% siswa menyatakan bahwa mereka tidak merasa kesulitan saat mengerjakan soal-soal tersebut. Hal ini mungkin disebabkan pada saat kegiatan pengamatan dan pengelompokkan, siswa yang memang benar-benar serius dalam kegiatan tersebut hanya beberapa orang saja pada setiap kelompoknya. Dengan kegiatan belajar yang telah dilakukan tersebut (kegiatan observasi dan klasifikasi), beberapa siswa yaitu 96,97% siswa menyatakan bahwa mereka memperoleh berbagai manfaat setelah mereka bekerja dalam kegiatan belajar tersebut. Mereka menyatakan menjadi lebih memahami materi yang mereka pelajari, mereka bisa mengetahui nama hewan-hewan

yang mereka pelajari, dan mereka juga bisa lebih mengenal hewan-hewan yang ada disekitar. Jika digambarkan dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5. Diagram Perbandingan Rata-rata Persentase Respon Siswa terhadap Pembelajaran

Dokumen terkait