Gambar 5. Diagram Lingkaran Demografi Responden Berdasarkan Jabatan
C. Statistik Deskriptif
Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu independensi, akuntabilitas
auditor dan kualitas audit. Pada statistik deskriptif yang akan disajikan
meliputi mean (M), nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi (SD),
tabel distribusi frekuensi, dan histogram.
1. Kualitas Audit
Variabel kualitas audit diukur dengan menggunakan 14 pertanyaan
yang diberikan kepada 50 responden auditor independen yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik di DIY. Penelitian menggunakan skala likert dengan
48%
Responden Berdasarkan Jabatan
Hal tersebut dapat disimpulkan responden yang paling banyak mengisi
kuesioner adalah auditor yang menjabat sebagai junior auditor.
,
Gambar 5. Diagram Lingkaran Demografi Responden Berdasarkan Jabatan
C. Statistik Deskriptif
Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu independensi, akuntabilitas
auditor dan kualitas audit. Pada statistik deskriptif yang akan disajikan
meliputi mean (M), nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi (SD),
tabel distribusi frekuensi, dan histogram.
1. Kualitas Audit
Variabel kualitas audit diukur dengan menggunakan 14 pertanyaan
yang diberikan kepada 50 responden auditor independen yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik di DIY. Penelitian menggunakan skala likert dengan
6%
2%
44%
Responden Berdasarkan Jabatan
Partner Supervisor Senior Auditor Junior Auditor
Hal tersebut dapat disimpulkan responden yang paling banyak mengisi
kuesioner adalah auditor yang menjabat sebagai junior auditor.
,
Gambar 5. Diagram Lingkaran Demografi Responden Berdasarkan Jabatan
C. Statistik Deskriptif
Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu independensi, akuntabilitas
auditor dan kualitas audit. Pada statistik deskriptif yang akan disajikan
meliputi mean (M), nilai maksimum, nilai minimum, standar deviasi (SD),
tabel distribusi frekuensi, dan histogram.
1. Kualitas Audit
Variabel kualitas audit diukur dengan menggunakan 14 pertanyaan
yang diberikan kepada 50 responden auditor independen yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik di DIY. Penelitian menggunakan skala likert dengan
Responden Berdasarkan Jabatan
Partner Supervisor Senior Auditor Junior Auditor
lima alternatif jawaban. Hasil analisis deskriptif dihitung menggunakan SPSS
16.0 for Windows diperoleh mean sebesar 50,76, nilai maksimum sebesar 70,
nilai minimum 37 dan standar deviasi sebesar 3,47.
Adapun langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi
adalah sebagai berikut:
a) Menghitung jumlah kelas interval
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 50
= 1 + 3,3 (1,69)
= 6, 57 = 6
b) Menghitung rentang data
Rentang data (R) = data tertinggi – data terendah
= 70 - 37
= 33
c) Menghitung panjang kelas
Panjang kelas (P) =
= = 5,5
Dari hasil perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kualitas Audit
Kelas Interval Frekuensi Persentase
37 – 42,4 13 26% 42,5 – 47,9 7 14% 48 – 53,4 7 14% 53,5 – 58,9 13 26% 59 – 64,4 8 16% 64,5– 70 2 4% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi variabel kualitas audit sebagai
berikut :
Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Kualitas Audit
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
kualitas audit pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 37 – 42,4 dan 53,5-58,9
0 2 4 6 8 10 12 14 37 - 42,4 F re k u en si
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kualitas Audit
Kelas Interval Frekuensi Persentase
37 – 42,4 13 26% 42,5 – 47,9 7 14% 48 – 53,4 7 14% 53,5 – 58,9 13 26% 59 – 64,4 8 16% 64,5– 70 2 4% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi variabel kualitas audit sebagai
berikut :
Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Kualitas Audit
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
kualitas audit pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 37 – 42,4 dan 53,5-58,9
37 - 42,4 42,5 - 47,9 48 - 53,4 53,5 - 58,9 59 - 64,4 64,5- 70
Kelas Interval
Kualitas Audit
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kualitas AuditKelas Interval Frekuensi Persentase
37 – 42,4 13 26% 42,5 – 47,9 7 14% 48 – 53,4 7 14% 53,5 – 58,9 13 26% 59 – 64,4 8 16% 64,5– 70 2 4% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi variabel kualitas audit sebagai
berikut :
Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Kualitas Audit
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
kualitas audit pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 37 – 42,4 dan 53,5-58,9
sebanyak 13 orang (26%), dan yang paling sedikit berada di interval 64,5 – 70
sebanyak 2 orang (4%).
Pengkategorian data variabel kualitas audit diidentifikasi berdasarkan
mean dan standar deviasi. Identifikasi pengelompokan dalam kategori normal
sebagai berikut :
Tinggi = > {Mi + 1(Sdi)}
Sedang = < {Mi – 1(Sdi)} s/d {Mi + 1(Sdi)}
Rendah = < {Mi – 1(Sdi)}
Sedangkan untuk mengetahui mean ideal dan standar deviasi ideal,
digunakan rumus sebagai berikut :
Skor minimum ideal = 14 x 1 =14
Skor maksimum ideal = 14 x 5 = 70
( ) =12( + ) = (70 + 14) = (84) =42 ( ) =( 6− ) = = 9,33
Tinggi = X > {Mi + 1(Sdi)}
= X > {42 + 1(9,33)}
= X > {42 + 1(9,33)}
= X > 51,33
= X > 51
Sedang = {Mi – 1(Sdi)} ≤ X ≤ {Mi + 1(Sdi)}
= {42 – 1(9,33)} ≤ X ≤ {42 + 1(9,33)}
= {42 –9,33} ≤ X ≤ {42 +9,33}
= 33 ≤ X ≤ 51,33
= 33 ≤ X ≤ 51
Rendah = X < {Mi – 1(Sdi)}
= X < {42 – 1(9,33)}
= X < {42 – 9,33}
= X < 32,67 = X < 33
Menurut perhitungan yang ada diatas, maka distribusi kategori kualitas
audit dapat dilihat pada tabel 15 berikut.
Tabel 15. Kategorisasi Kualitas Audit
Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
(%)
Tinggi X >51 43 86
Sedang 33≤ X ≤ 51 7 14
Rendah X <33 0 0
Jumlah 50 100%
Berdasarkan pada tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar kualitas
audit pada auditor yang bekerja pada KAP di Yogyakarta berada dalam
kategori tinggi yang ditunjukkan dengan penilaian responden sebanyak 43
orang (86%), kategori sedang sebanyak 7 orang (14%) serta kategori rendah
sebanyak 0 orang (0%). Hasil tersebut juga disajikan dalam bentuk diagram
sebagai berikut:
Gambar 7. Diagram Kualitas Audit
2. Independensi
Variabel independensi diukur dengan menggunakan 11 pertanyaan
yang diberikan kepada 50 responden auditor independen yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik di DIY. Penelitian menggunakan skala likert dengan
lima alternatif jawaban. Hasil analisis deskriptif dihitung menggunakan SPSS
86% 14% 0%
Kualitas Audit
Tinggi Sedang Rendah16.0 for Windows diperoleh mean sebesar 58,04, nilai maksimum sebesar 69,
nilai minimum 48 dan standar deviasi sebesar 3,81.
Adapun langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi
adalah sebagai berikut:
a) Menghitung jumlah kelas interval
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 50
= 1 + 3,3 (1,69)
= 6, 57 = 6
b) Menghitung rentang data
Rentang data (R) = data tertinggi – data terendah
= 69 - 48
= 21
c) Menghitung panjang kelas
Panjang kelas (P) =
= = 3,5
Dari hasil perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Independensi
Kelas Interval Frekuensi Persentase
48 – 51,4 2 4% 51,5 -54,9 3 6% 55 – 58,4 25 50% 58,5 – 61,9 14 28% 62 – 65,4 1 2% 65,5 – 69 4 8% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi independensi sebagai berikut :
Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Independensi
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
independensi pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 55 – 58,4 sebanyak 25 orang
(50%) dan paling sedikit terletak pada interval 62 – 65,4 sebanyak 1 orang
(2%). 0 5 10 15 20 25 30 F re k u en si
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Independensi
Kelas Interval Frekuensi Persentase
48 – 51,4 2 4% 51,5 -54,9 3 6% 55 – 58,4 25 50% 58,5 – 61,9 14 28% 62 – 65,4 1 2% 65,5 – 69 4 8% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi independensi sebagai berikut :
Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Independensi
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
independensi pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 55 – 58,4 sebanyak 25 orang
(50%) dan paling sedikit terletak pada interval 62 – 65,4 sebanyak 1 orang
(2%). 48 - 51,4 51,5 -54,9 55 - 58,4 58,5 -61,9 62 - 65,4 65,5 - 69 Kelas Interval
Independensi
Tabel 16. Distribusi Frekuensi IndependensiKelas Interval Frekuensi Persentase
48 – 51,4 2 4% 51,5 -54,9 3 6% 55 – 58,4 25 50% 58,5 – 61,9 14 28% 62 – 65,4 1 2% 65,5 – 69 4 8% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi independensi sebagai berikut :
Gambar 8. Histogram Distribusi Frekuensi Independensi
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
independensi pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 55 – 58,4 sebanyak 25 orang
(50%) dan paling sedikit terletak pada interval 62 – 65,4 sebanyak 1 orang
(2%).
Pengkategorian data variabel independensi diidentifikasi berdasarkan
mean dan standar deviasi. Identifikasi pengelompokan dalam kategori normal
sebagai berikut :
Tinggi = > {Mi + 1(Sdi)}
Sedang = < {Mi – 1(Sdi)} s/d {Mi + 1(Sdi)}
Rendah = < {Mi – 1(Sdi)}
Sedangkan untuk mengetahui mean ideal dan standar deviasi ideal,
digunakan rumus sebagai berikut :
Skor minimum ideal = 11 x 1 =11
Skor maksimum ideal = 11 x 5 = 55
( ) =12( + ) = (55 + 11) = (66) = 33 ( ) =( 6− ) = = 7,33
Tinggi = X > {Mi + 1(Sdi)}
= X > {33 + 1(7,33)}
= X > {33 + 7,33}
= X > 40,33
= X > 40
Sedang = {Mi – 1(Sdi)} ≤ X ≤ {Mi + 1(Sdi)}
= {33 – 1(7,33)} ≤ X ≤ {33 + 1(7,33)}
= {33- 7,33} ≤ X ≤ {33 +7,33}
= 25,67 ≤ X ≤ 40,33
= 26 ≤ X ≤ 40
Rendah = X < {Mi – 1(Sdi)}
= X < {33 – 1(7,33)}
= X < {33 – 7,33}
= X < 25,67 = X < 26
Menurut perhitungan yang ada diatas, maka distribusi kategori
independensi dapat dilihat pada tabel 17 berikut.
Tabel 17. Kategorisasi Independensi
Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
(%)
Tinggi X >40 47 94
Sedang 26 ≤ X ≤ 40 3 6
Rendah X <26 0 0
Jumlah 50 100%
Berdasarkan pada tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar
independensi pada auditor yang bekerja pada KAP di Yogyakarta berada
dalam kategori tinggi yang ditunjukkan dengan penilaian responden sebanyak
47 orang (94%), kategori sedang sebanyak 3 orang (6%), dan kategori rendah
sebanyak 0 orang (0%). Hasil tersebut juga disajikan dalam bentuk diagram
sebagai berikut:
Gambar 9. Diagram Independensi
3. Akuntabilitas Auditor
Variabel akuntabilitas auditor diukur dengan menggunakan 11
pertanyaan yang diberikan kepada 50 responden auditor independen yang
bekerja di Kantor Akuntan Publik di DIY. Penelitian menggunakan skala
likert dengan lima alternatif jawaban. Hasil analisis deskriptif dihitung
94% 6% 0%
Independensi
Tinggi Sedang Rendahmenggunakan SPSS 16.0 for Windows diperoleh mean sebesar 44,6, nilai
maksimum sebesar 55, nilai minimum 38 dan standar deviasi sebesar 3,61.
Adapun langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi
adalah sebagai berikut:
a) Menghitung jumlah kelas interval
Jumlah kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 50
= 1 + 3,3 (1,69)
= 6, 57 = 6
b) Menghitung rentang data
Rentang data (R) = data tertinggi – data terendah
= 55 - 38
= 17
c) Menghitung panjang kelas
Panjang kelas (P) =
= = 2,84
Dari hasil perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Akuntabilitas Auditor
Kelas Interval Frekuensi Persentase
38 – 40,83 5 10% 40,84 – 43,67 11 22% 43,68 – 46,51 27 54% 46,52 – 49,35 3 6% 49,36 – 52,1 1 2% 52,2 – 55,04 3 6% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi variabel akuntabilitas auditor
sebagai berikut :
Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi Akuntabilitas Auditor
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
kualitas audit pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 43,68 – 46,51 sebanyak 27
0 5 10 15 20 25 30 F re k u en si
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Akuntabilitas Auditor
Kelas Interval Frekuensi Persentase
38 – 40,83 5 10% 40,84 – 43,67 11 22% 43,68 – 46,51 27 54% 46,52 – 49,35 3 6% 49,36 – 52,1 1 2% 52,2 – 55,04 3 6% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi variabel akuntabilitas auditor
sebagai berikut :
Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi Akuntabilitas Auditor
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
kualitas audit pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 43,68 – 46,51 sebanyak 27
38 40,83 40,84 -43,67 43,68 -46,51 46,52 -49,35 49,36 -52,1 52,2 -55,04 Kelas Interval
Akuntabilitas Auditor
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Akuntabilitas AuditorKelas Interval Frekuensi Persentase
38 – 40,83 5 10% 40,84 – 43,67 11 22% 43,68 – 46,51 27 54% 46,52 – 49,35 3 6% 49,36 – 52,1 1 2% 52,2 – 55,04 3 6% Jumlah 50 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2014
Histogram dari tabel distribusi frekuensi variabel akuntabilitas auditor
sebagai berikut :
Gambar 10. Histogram Distribusi Frekuensi Akuntabilitas Auditor
Berdasarkan tabel dan histogram diatas dapat diketahui bahwa variabel
kualitas audit pada auditor yang berkerja pada KAP di Daerah Istimewa
Yogyakarta paling banyak terletak pada interval 43,68 – 46,51 sebanyak 27
52,2 -55,04
orang (54%) dan paling sedikit terletak pada interval 49,36 -52,1 sebanyak 1
orang (2%).
Pengkategorian data variabel akuntabilitas auditor diidentifikasi
berdasarkan mean dan standar deviasi. Identifikasi pengelompokan dalam
kategori normal sebagai berikut :
Tinggi = > {Mi + 1(Sdi)}
Sedang = < {Mi – 1(Sdi)} s/d {Mi + 1(Sdi)}
Rendah = < {Mi – 1(Sdi)}
Sedangkan untuk mengetahui mean ideal dan standar deviasi ideal,
digunakan rumus sebagai berikut :
Skor minimum ideal = 11 x 1 =11
Skor maksimum ideal = 11 x 5 = 55
( ) =12( + ) = (55 + 11) = (66) = 33 ( ) =( 6− ) = = 7,33
Tinggi = X > {Mi + 1(Sdi)}
= X > {33 + 1(7,33)}
= X > {33 + 7,33}
= X > 40,33
= X > 40
Sedang = {Mi – 1(Sdi)} ≤ X ≤ {Mi + 1(Sdi)}
= {33 – 1(7,33)} ≤ X ≤ {33 + 1(7,33)}
= {33- 7,33} ≤ X ≤ {33 +7,33}
= 25,67 ≤ X ≤ 40,33
= 26 ≤ X ≤ 40
Rendah = X < {Mi – 1(Sdi)}
= X < {33 – 1(7,33)}
= X < {33 – 7,33}
= X < 25,67 = X < 26
Menurut perhitungan yang ada diatas, maka distribusi kategori
Akuntabilitas auditor dapat dilihat pada tabel 19 berikut.
Tabel 19. Kategorisasi Akuntabilitas Auditor
Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase
(%)
Tinggi X >40 45 90
Sedang 26 ≤ X ≤ 40 5 10
Rendah X < 26 0 0
Jumlah 50 100%
Berdasarkan pada tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar