• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.9 Pembahasan Pemecahan Masalah

4.9.1 Ringkasan hasil pengolahan data

Berikut adalah ringkasan dari pengolahan data yang telah dijelaskan

sebelumnya:

Tabel 4.33 Ringkasan Hasil Pengolahan Data

Variabel Korelasi Regresi Persamaan Regresi

Uji Signifikansi

128 & searah) X2 Y 0.636 (kuat & searah ) 40.4% Y = 1.723 + 0.513 X2 Signifikan X3 Y 0.755 (kuat & searah) 57.0% Y = 1.131 + 0.673X3 Signifikan X1,X2 & X3 Y 0.828 (kuat & searah 68.5% Y = 0.568 +0.216 X1 + 0.140X2 + 0.480 X3 Signifikan

129

Gambar 4.6 Bagan pengaruh X1,X2,X3 terhadap Y

Keterangan :

• Pengaruh pelatihan terhadap kinerja adalah 43,1%

• Pengaruh motivasi terhadap kinerja adalah 40,4 %

• Pengaruh kompensasi terhadap kinerja adalah 57%

• Pengaruh pelatihan,motivasi dan kompensasi terhadap kinerja adalah 68,5%

4.9.2 Pelatihan (X1) berhubungan secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Penelitian diatas menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara variabel

pelatihan terhadap variabel kinerja secara positif dan signifikan dengan sifat

pengaruh yang ‘ kuat ‘. Kuatnya hubungan antara pelatihan dengan kinerja,

Pelatihan (X1) Motivasi (X2) Kompensasi (X3) Kinerja (Y) 43,1 % 40,4 % 57 % 68,5 %

130

dibuktikan dengan semakin tepatnya pelatihan yang diberikan kepada karyawan

maka semakin meningkatnya kinerja karyawan PT. Istech Resource Asia.

Dari data kuisioner yang di dapat, beberapa butir pertanyaan yang

memiliki skor rendah ialah butir 6 yang membahas tentang pelatihan yang

berhubungan dengan pelatihan. Ada 5 faktor pelatihan (Veitzal dan Sagala,

(2009. p226) yaitu; Instruktur, Metode, Tujuan, Materi (bahan), dan peserta.

Satu sama lain dari faktor tersebut saling bersinambungan demi tercapainya

kesuksesan pelatihan yang diberikan kepada peserta (karyawan), bagi PT. Istech

Resource Asia yang telah memberikan pelatihan kepada karyawannya, pasti

berharap ada peningkatan kinerja secara signifikan yang berdampak pada hasil

kinerja yang menunjang tujuan perusahaan untuk mendapatkan hasil secara

optimal, namun setelah mengeluarkan sejumlah biaya pelatihan yang

nominalnya tidak sedikit, ternyata hasil yang diterima oleh perusahaan akan

kinerja dari karyawan yang dituju setelah mengikuti pelatihan tidak berdampak

signifikan dan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian secara

peningkatan hasil yang tertunda karena kinerja karyawan yang mengikuti

pelatihan belum membuahkan kinerja yang diharapkan oleh perusahaan.

Selain itu butir 11 yang membahas tentang hubungan behavior terhadap

kinerja karyawan. Seperti yang disebutkan diatas ada 5 faktor pelatihan yaitu;

Instruktur, Metode, Tujuan, Materi (bahan), dan peserta. satu sama lain dari

faktor tersebut saling bersinambungan demi tercapainya kesuksesan pelatihan

yang diberikan kepada peserta (karyawan). Dalam hal ini PT. Istech Resource

131

sikapnya dalam bekerja, hal ini mungkin disebabkan oleh Instruktur pelatihan

yang kurang berpengaruh bagi peserta pelatihan atau pun peserta pelatihan

tersebut yang belum menginginkan perubahan di dalam dirinya sehingga

menolak semua materi yang diberikan pada saat pelatihan. Hal ini berpengaruh

terhadap karyawan PT. Istech Resource Asia yang dimana karyawan tersebut

masih mempunyai behave yang kurang untuk menunjang kinerjanya.

4.9.3 Motivasi (X2) berhubungan secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Penelitian diatas menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara variabel

motivasi terhadap variabel kinerja secara positif dan signifikan dengan sifat

pengaruh yang ‘ kuat ‘. Kuatnya hubungan antara motivasi dengan kinerja,

dibuktikan dengan semakin tepatnya motivasi yang diberikan maka semakin

optimalnya kinerja karyawan PT. Istech Resource Asia.

Dari data kuisioner yang di dapat, beberapa butir pertanyaan yang

memiliki skor rendah ialah butir 6 dimana butir tersebut membahas tentang

motivasi karyawan dalam menjadi bagian dari suatu kelompok dalam ruang

lingkup pekerjaannya. Seperti teori hirarki Abraham Maslow yaitu, Affiliation

or Acceptance Needs yaitu kebutuhan untuk hidup bersama orang lain. Pada

dasarnya manusia normal tidak akan mau hidup seorang diri karena setiap

132

dalam kasus ini karyawan kurang termotivasi karena adanya kubu-kubu tertentu

dalam lingkungan kerjanya karena dianggap orang baru atau junior. selain itu,

perbedaan divisi juga menyebabkan terciptanya kelompok-kelompok tersendiri

dalam bergaul di lingkungan kerjanya.

Selain itu butir 7, yang membahas tentang motivasi terhadap lingkungan

kerja juga mendapat score terendah. dalam kasus ini karyawan kurang

termotivasi dalam bekerja karena pengaruh lingkungan kerja yang kurang

nyaman, mereka berpendapat bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi

tingkat kenyamanan bekerja antara lain seperti; Sempitnya ruangan kerja, tata

letak ruangan kerja, partner yang kurang dapat bersosialisasi terhadap karyawan

lainnya serta fasilitas teknologi peralatan yang digunakan perusahaan belum

mencukupi standarisasi kenyamanan dalam bekerja yang kerap menjadi

motivasi mereka untuk lebih bersemangat dalam bekerja.

Sedangkan di butir 8, pertanyaan tentang motivasi yang berhubungan

dengan promosi kenaikan jabatan juga mendapat score terendah. Menurut teori

hirarki Abraham Maslow, Self Actualiaztion adalah kebutuhan akan aktualisasi

diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi secara optimal

untuk mencapai prestasi kerja yang memuaskan. Dalam kasus ini karyawan

banyak terhambat dalam mencoba mengaktualisasikan dirinya dengan jenjang

karir dalam PT. Istech Resource Asia sehingga hal ini menyebabkan rendahnya

motivasi mereka dalam meraih prestasi dalam bidangnya, dikarenakan

persyaratan untuk menempati posisi yang lebih tinggi, banyak di isi oleh

133

Karena kemampuan kinerja ekspatriat tersebut di anggap lebih kompeten

dibandingkan dengan tenaga kerja lokal, namun masih ada kemungkinan kecil

untuk karyawan yang berprestasi untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan.

4.9.4 Kompensasi (X3) berhubungan secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Istech

Resource Asia, dengan sifat pengaruh ‘kuat’. Selain itu kompensasi juga

memiliki hubungan yang kuat terhadap kinerja. Hal ini berarti semakin tinggi

tingkat kompensasi yang diberikan, maka akan tercapai tingkat kinerja

karyawan yang lebih tinggi.Dari data kuesioner yang didapat, butir pertanyaan

yang memiliki total skor paling rendah adalah butir ke 7 dimana butir tersebut

membahas tentang fleksibilitas jam kerja karyawan. Fleksibilitas yang dimaksud

dalam butir ini yaitu perusahaan tidak memberikan fleksibelitas jam

kerja.karyawan memulai pekerjaannya dari pukul 08.00 pagi hingga pukul

17.00. Keterlambatan sebanyak 3 kali dalam 1 bulan pada karyawan mendapat

sangsi pemotongan gaji dari perusahaan. Keterlambatan biasa terjadi karena

beberapa hal,contohnya jarak tempat tinggal karyawan yang jauh dari

perusahaan sehingga membutuhkan jenjang waktu yang lebih lama untuk

134 4.9.5 Pembahasan mengenai kinerja (Y)

Penelitian diatas menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara variabel

pelatihan, motivai dan kompensasi terhadap variabel kinerja secara positif dan

signifikan dengan sifat pengaruh yang ‘ kuat ‘. Kuatnya hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independent tersebut dibuktikan dengan

semakin baiknya ketiga variabel pelatihan, motivasi dan kompensasi maka

semakin optimal kinerja yang dapat dihasilkan oleh karyawan PT. Istech

Resource Asia.

Dalam 3 tahun belakangan ini, menunjukkan bahwa kinerja karyawan

PT. Istech Resource Asia mengalami penurunan dan kenaikan, maka dari itu PT.

Istech Resource Asia mempunyai target untuk meminimalisir tingkat kinerja

karyawan yang dibawah standard perusahaan menjadi sebesar 10% dari

sebelumnya yang masih menyentuh angka 15%.

Dari data kuisioner yang di dapat, beberapa butir pertanyaan yang

memiliki skor rendah ialah butir 3 yang membahas tentang kehadiran karyawan.

Sebagian karyawan berpendapat kurang setuju dengan dijadikannya tingkat

kehadiran sebagai titik berat penilaian kinerja dalam PT. Istech Resource Asia,

karena kehadiran bukanlah suatu hal yang sangat menjamin bahwa dengan

baiknya tingkat kehadiran seorang karyawan itu membuktikan bahwa karyawan

tersebut mempunyai tingkat kinerja yang tinggi atau kinerja yang bagus. Dilain

135

dibatas normal namun mempunyai kinerja yang tinggi dan baik yang

berpengaruh kepada tujuan atau target perusahaan.

Adapun permasalahan lain yang terdapat pada butir 6 yaitu tentang

karyawan merasa job description yang mereka kerjakan tidak sesuai peminatan.

Hal tersebut jelas menghambat kinerja karyawan karena karyawan tidak dapat

mengaktualisasikan diri mereka sesuai apa yang mereka inginkan.

Dokumen terkait