• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis, yaitu:

1. Peranan pemerintah untuk mengendalikan terjadinya inflasi diharapan dapat

meningkatkan kemampuan dalam proses penyerapan tenaga kerja. Hal

tersebut dikarenakan dengan terkendalinya inflasi maka sektor-sektor usaha

dalam penyerapan tenaga kerja dapat mengalami peningkatan.

2. Dari segi upah minimum yang ditetapkan pemerintah, diharapkan dapat

diterapkan secara nyata. Hal ini tentu saja perlu ada pengawasan dalam

pelaksanaannya baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat

(perusahaan/pemberi upah). Diharapkan dari kebijakan upah yang dikeluarkan

ini tidak menurunkan tingkat kesejahteraan tenaga kerja tanpa harus

mengurangi penyerapan tenaga kerja sebagai konsekuensi dari penetapan

upah yang tinggi.

3. Dari segi tingkat investasi, sebaiknya dilakukan evaluasi ulang mengenai

88

berbelit-belit dan birokratis, sehingga para investor lebih mudah dalam

administrasi penanaman modalnya. Keamanan berinvestasi baik ditinjau dari

pihak masyarakat maupun pemerintah di daerah juga menjadi penentu mau

atau tidaknya investor melakukan investasi. Menjaga isu-isu tentang daerah

baik isu social, ekonomi maupun politik yang akan mempengaruhi

perkembangan investasi di daerah tersebut.

4. Diharapkan pihak pemerintah dapat mempertahankan serta meningkatkan

mutu dari Jumlah penduduk, karena variabel Jumlah penduduk mempunyai

pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi Pengangguran, diantaranya

yaitu dengan cara menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan

untuk pencari kerja, sehingga Pengangguran akan menurun.

5. Dari segi Pertumbuhan Ekonomi, penanaman modal disektor industri

hendaknya bersifat padat karya. Dengan pengoptimalan sumber-sumber daya

manusia yang tersedia dengan tingkat pendidikan yang bervariatif dan dapat

dilatih sesuai dengan keinginan pasar kerja, maka selain akan meningkatkan

pendapatan daerah juga akan berdampak pada pengurangan jumlah

89

Arfida. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.

As-Sirjani, Raghib. HR. Ibn Majah dan dishahihkan Al-Albani. Disadur dari http://islamstory.com.

Desseler. 1998. Sumber Daya Manusia. Jakarta: Binarupa Aksara.

Dharmayanti, Yeni. 2011. Analisis Pengaruh PDRB, Upah dan Inflasi Terhadap pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah Tahun 1991-2009. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga. . 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Husni, Lalu. 2003. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jogiyanto. 2010. Metedologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-

Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kuncoro, Mudrajad. 2000.Ekonomi Pembangunan : Teori Masalah, dan

Kebijakan. UPP AMP YKPN.

Lindiarta, Ayudha. 2014. Analisis Pengaruh Tingkat Upah Minimum, Inflasi, dan Jumlah Penduduk Terhadap pengangguran di Kota Malang (1996-2013).Malang:

Universitas Brawijaya.

Mankiw, Gregory. 2000. Teori Makroekonomi Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

. 2006. Teori Makroekonomi Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mushaf Khadijah. 2013. Al-Quran Pelangi Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta: Penerbit Alfatih.

90

Mustika CD, Agustina. 2010. Analisis Tingkat Pengangguran dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya di Kota Semarang. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Ningsih, Fatmi Ratna. 2010. Pengaruh inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran di Indonesia Periode Tahun 1988-2008. Jakarta: Uin Syarif

Hidayatullah.

Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter Buku II. Yogyakarta: BPFE.

Putong, Iskandar dan Andjaswati, Nuring Dyah. 2010. Pengantar Ekonomi Makro

Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rachim, Rizka Juita. 2013. Analisis Pengaruh Upah Minimum Provinsi,

Pengeluaran Pemerintah, Investasi Swasta Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pengangguran Terbuka Di Provinsi Sulawesi Selatan Periode 1996-2010.

Makassar: Universitas Hasanuddin.

Riswandi. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran di Sumatera Barat Pasca Krisis Ekonomi Pada Tahun 2000-2010.Padang: Universitas Andalas.

Rosyidi, Suherman. 2009. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers. Samuelson, Paul A dan Nordhaus, William D. 1992. Makroekonomi Edisi

Keempatbelas. Jakarta: Penerbit Erlangga.

. 1996. Makroekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

. 1997. Makroekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sari, Anggun Kembar. 2012. Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Upah Terhadap Pengangguran Terdidik di Sumatera Barat.Padang:

Universitas Negeri Padang.

Soesastro, Hadi. 2005. Pemikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia Dalam Setengah Abad Terakhir Buku 2 Ekonomi Terpimpin.Yogyakarta: Kasinius.

Subri, Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran dari

Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Raja Grafindo Persada.

. 2008. Makroekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

. 2012. Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tirta, Atrian Syahnur. 2013. Analisis Pengaruh Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Investasi Terhadap Pengangguran di Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Todaro, Michael P dan Smith, Stephen C. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.

UU 13/2003 Pasal 1 ayat 30. http://bps.go.id.

http://sulsel.bps.go.id.

2003 214.863 12,27775589 3,01 2004 235.684 12,3702472 6,48 2005 576.947 13,26550569 15,2 2006 370.308 12,82209037 7,21 2007 372.714 12,82856665 5,71 2008 311.768 12,6500146 11,79 2009 314.664 12,65926068 3,39 2010 298.952 12,6080383 6,56 2011 236.926 12,37550314 2,86 2012 208.983 12,25000819 4,41 2013 176.912 12,08340771 6,24 2014 188.765 12,14825813 8,61 Tahun UMP (Rp) LN 2000 200.000 12,20607265 2001 300.000 12,61153775 2002 375.000 12,8346813 2003 415.000 12,9360338 2004 455.000 13,0280527 2005 510.000 13,142166 2006 612.000 13,32448756 2007 673.200 13,41979774 2008 740.520 13,51510792 2009 905.000 13,71569022 2010 1.000.000 13,81551056 2011 1.100.000 13,91082074 2012 1.200.000 13,99783211 2013 1.440.000 14,18015367 2014 1.800.000 14,40329722

PMDN PMA PMDN + PMA LN 29.981.733.590.000 27.804.490.000 30.009.538.080.000 31,03253638 16.794.029.000.000 179.764.000.000 16.973.793.000.000 30,46269168 146.059.750.000.000 3.422.804.160.000 149.482.554.160.000 32,63820081 487.273.700.000 427.853.267.000 915.126.967.000 27,54232865 767.121.750.000 2.453.025.856.340 3.220.147.606.340 28,80044831 876.071.000.000 23.238.120.000 899.309.120.000 27,52489266 2.362.637.240.000 6.133.284.300.000 8.495.921.540.000 29,77060735 244.670.640.000.000 1.332.137.364.530 246.002.777.364.530 33,13636394 121.399.912.000.000 6.696.472.500.000 128.096.384.500.000 32,4838041 4.461.424.727.000 1.026.221.810.200 5.487.646.537.200 29,3335206 3.212.298.236.266 3.972.188.959.875 7.184.487.196.141 29,60294526 3.986.302.703.368 805.227.252.714 4.791.529.956.082 29,19787088 2.318.863.400.000 5.289.238.463.390 7.608.101.863.390 29,66023483 921.017.400.000 4.459.770.288.230 5.380.787.688.230 29,31385589 4.949.542.500.000 3.417.677.677.500 8.367.220.177.500 29,75534283

Tahun Jumlah Penduduk Usia Produktif

(Jiwa) LN 2000 4.906.491 15,40606958 2001 4.742.279 15,37202838 2002 4.808.771 15,3859521 2003 5.022.710 15,42948019 2004 5.005.605 15,42606884 2005 4.526.775 15,32552032 2006 4.961.407 15,41719993 2007 4.858.837 15,39630967 2008 4.894.159 15,40355301 2009 5.008.875 15,4267219 2010 5.110.194 15,44674793 2011 5.162.317 15,45689607 2012 5.209.758 15,46604396 2013 5.415.286 15,50473625 2014 5.495.026 15,51935388

2003 32.627.380,00 5,42 2004 34.345.080,00 5,26 2005 36.424.018,00 6,05 2006 38.867.679,00 6,71 2007 41.332.426,00 6,34 2008 44.549.825,00 7,78 2009 47.314.024,00 6,2 2010 51.197.036,00 8,21 2011 55.093.740,00 7,61 2012 59.718.500,00 8,39 2013 64.284.430,00 7,65 2014 69.150.761,00 7,57 Regression [DataSet0] Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N pengangguran 12,3720 ,47976 15 inflasi 7,4147 3,56085 15 upah minimum 13,4027 ,61597 15 investasi 30,0170 1,68589 15 jumlah penduduk 15,4255 ,04956 15 pertumbuhan ekonomi 6,1667 2,12053 15

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

1

pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi, jumlah penduduk, upah minimumb

. Enter

a. Dependent Variable: pengangguran b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change 1 ,877a ,769 ,641 ,28747 ,769 5,999 Model Summaryb

Model Change Statistics Durbin-Watson df1 df2 Sig. F Change

1 5a 9 ,010 1,511

a. Predictors: (Constant), pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi, jumlah penduduk, upah minimum b. Dependent Variable: pengangguran

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square F Sig.

1

Regression 2,479 5 ,496 5,999 ,010b Residual ,744 9 ,083

Total 3,222 14

Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 196,084 44,959 4,361 ,002 inflasi -,035 ,027 -,256 -1,283 ,231 upah minimum ,886 ,388 1,138 2,282 ,048 investasi -,034 ,047 -,120 -,733 ,482 jumlah penduduk -12,600 3,130 -1,302 -4,026 ,003 pertumbuhan ekonomi ,010 ,085 ,045 ,119 ,908 Coefficientsa

Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) inflasi ,045 -,393 -,206 ,644 1,553 upah minimum ,331 ,605 ,365 ,103 9,691 investasi -,143 -,237 -,117 ,949 1,054 jumlah penduduk -,279 -,802 -,645 ,245 4,076 pertumbuhan ekonomi ,531 ,040 ,019 ,182 5,498

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions (Constant) inflasi upah

minimum 1 1 5,753 1,000 ,00 ,00 ,00 2 ,183 5,609 ,00 ,46 ,00 3 ,062 9,664 ,00 ,22 ,00 4 ,002 52,576 ,00 ,01 ,01 5 ,000 137,027 ,00 ,07 ,45 6 1,263E-006 2133,976 1,00 ,23 ,54 Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Variance Proportions

investasi jumlah penduduk pertumbuhan ekonomi 1 1 ,00 ,00 ,00 2 ,00 ,00 ,02 3 ,00 ,00 ,17 4 ,97 ,00 ,04 5 ,02 ,00 ,48 6 ,01 1,00 ,28

Std. Predicted Value -2,359 2,007 ,000 1,000 15 Standard Error of Predicted

Value

,096 ,277 ,175 ,052 15

Adjusted Predicted Value 11,5584 12,9025 12,3400 ,35257 15 Residual -,53166 ,39365 ,00000 ,23049 15 Std. Residual -1,849 1,369 ,000 ,802 15 Stud. Residual -2,392 1,453 ,017 ,984 15 Deleted Residual -,88964 ,69927 ,03201 ,39224 15 Stud. Deleted Residual -3,738 1,565 -,071 1,252 15 Mahal. Distance ,627 12,088 4,667 3,279 15 Cook's Distance ,002 ,917 ,141 ,266 15 Centered Leverage Value ,045 ,863 ,333 ,234 15

RIWAYAT HIDUP

RAHMAWATI, lahir pada tanggal 21 Mei 1994 Di Putepala Desa Majannang Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa. Penulis

adalah anak tunggal dari pasangan Usman Sijaya dengan

Kartini. Penulis mulai masuk jenjang pendidikan Di SDI

Pattallassang pada tahun 2000 dan tamat pada tahun 2006.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Di SMP Negeri 1 Parigi dan

tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis kembali melanjutkan jenjang

pendidikan Di SMA Negeri 1 Sungguminasa dan tamat pada tahun 2012. Kemudian

penulis melanjutkan studi pada tahun 2012 dan terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan

Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Program Studi Strata Satu

(S1) di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Pada tahun 2016 penulis meraih

sarjana lengkap dalam bidang ekonomi di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Jurusan Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Oleh :

RAHMAWATI

NIM. 10700112175

JURUSAN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2016

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas nafas kehidupannya dan Nabi

Muhammad SAW atas Risalahnya, karena dengan rahmat dan hidayahnyalah sehingga

kendala teknis maupun non teknis dalam penyelesaian skripsi ini dapat dilewati

meskipun dengan tertatih-tatih dan akhirnya dapat terselesaikan.

Skripsi ini yang disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh

ujian akhir Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Judul skripsi yang penulis susun

adalah “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengangguran Di Provinsi Sulawesi

Selatan Tahun 2000-2014”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari

segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sebagai bahan masukan

sehingga dapat berguna baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.

Mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis serta

kendala-kendala yang ada maka penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak

akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak.

Untuk itu dalam bagian ini penulis ingin menyampaikan banyak

bimbingan dan saran-saran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Rasa

terimakasih ini ingin penulis sampaikan terutama kepada:

1. Kedua Orang tuaku tercinta, Usman dan Kartini yang selalu memberikan

doanya, dukungan, semangat serta nasehat untuk segera menyelesaikan skripsi

ini.

2. Bapak Prof. Dr. Musafir Pabbabari, M.Si, sebagai Rektor UIN Alauddin

Makassar dan para Wakil Rektor serta seluruh jajarannya yang senantiasa

mencurahkan dedikasinya dengan penuh keikhlasan dalam rangka

pengembangan mutu dan kualitas UIN Alauddin Makassar.

3. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan para Wakil

Dekan.

4. Dr. Siradjuddin, SE, M.Si dan Hasbiullah, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

5. Dr. Syaharuddin.,M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Aulia Rahman, S.E.,

M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu di tengah

kesibukannya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Untuk penguji komprehensif Dr. Mukhtar Lutfi, M.Pd, Dr. H. Abdul Wahab,

vi

bahwa sesorang yang ingin lulus dari kampus dengan baik harus mengejar ilmu

yang banyak bukan mengejar nilai yang tinggi.

7. Seluruh Dosen, Staf akademik, Staf Jurusan Ilmu Ekonomi, Staf Perpustakaan,

Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar yang telah memberikan penulis ilmu pengetahuan yang sangat

berharga.

8. Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan yang telah memberikan

informasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

9. Sahabat Yess Owchh Uci, Lia, Cia, Asis, Rendy, Ito, Hilman, Jasmir, Jahar,

Kamal, Abdul, Ikhwan, Mayud, yang selalu memberikan dukungan dan

bantuannya dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih semuanya,

kalian yang terbaik.

10. Terima Kasih juga untuk sahabat saya dari SMA, Dilla Fardilla Amin yang

sudah meluangkan waktunya untuk menemani saya dalam proses pencarian data

yang berkaitan dengan variabel penelitian.

11. Penghuni Pondok 9 Nur khususnya yang cewek, terima kasih sudah mau

mendengarkan keluh kesah saya tentang sulitnya menyelesaikan skripsi ini.

12. Terima kasih Teman-Teman ILMU EKONOMI 2012 semoga tak akan

terlupakan dan menjadi kenangan terindah khususnya untuk ekonomi 3:

Rasmiati yang setia dan tak henti-hentinya mengulurkan tangannya disaat saya

kesusahan, memberikan motivasinya serta teman-teman ILMU EKONOMI

di UIN. Kalian selalu menjadi yang terbaik, dan menjadi angkatan paling

kompak.

13. Seluruh keluarga KKN Profesi Kelurahan Tamaona Kec. Tombolo Pao Kab.

Gowa Angkatan 6, Bapak Kepala dan Ibu Lurah serta bapak dan ibu posko

Datarang selaku orang tua selama menjalani KKN dan selalu memberikan

bimbingannya. Teman seposko selama ber-KKN, Ukhti Resky, astrid, mila, dan

kordes yang selalu memberikan nasehat dan motivasinya, iyung teman posko yg

paling jail, nindi febrianty chefnya posko datarang, terima kasih berkat

masakanmu yang enak berat badan saya naik selama kkn, dan juga Hamsir yang

menjadi tamu abadinya posko datarang yang selalu jadi korban bully. Terima

Kasih semuanya.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan

penulis khususnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi dan memberikan

berkahNya dan imbalan yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu

dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. “Kebanyakan Orang Lupa

Karena Mereka Tidak Benar-benar Memusatkan Perhatian”. Thank’s for all

Gowa, 6 Mei 2016 Penulis

RAHMAWATI NIM. 10700112175

viii DAFTAR ISI

JUDUL ... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii PENGESAHAN SKRIPSI ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xi ABSTRAK ... xii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 7 C. Penelitian Terdahulu ... 8 D. Tujuan Penelitian ... 10 E. Manfaat Penelitian ... 11 BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 12 A. Konsep Pengangguran ... 12 B. Konsep Inflasi ... 19 C. Konsep Upah Minimum ... 25 D. Konsep Investasi ... 28 E. Jumlah Penduduk ... 30 F. Pertumbuhan Ekonomi ... 32 G. Hubungan Antar Variabel ... 35 H. Kerangka Pikir ... 40

I. Hipotesis ... 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Jenis dan Sumber Data ... 42 B. Metode Pengumpulan Data ... 42 C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 43 D. Defenisi Operasional ... 48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50 A. Gambaran Umum Provinsi Sulawesi Selatan ... 50 B. Deskripsi Perkembangan Variabel ... 53 C. Hasil Penelitian ... 65 D. Implikasi Hasil Penelitian ... 78 BAB V PENUTUP ... 86 A. Kesimpulan ... 86 B. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

x

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1.1 Pengangguran di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014 ... 4

4.1 Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut

Kabupaten Kota di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014 ... 51

4.2 Data Jumlah Pengangguran di Provinsi Sulawesi Selatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014 .... 54

4.3 Pengangguran di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014 ... 56

4.4 Tingkat Inflasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014 ... 58

4.5 Upah Minimum Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014 ... 60

4.6 Perkembangan Nilai Investasi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014 ... 61

4.7 Jumlah Penduduk Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014 ... 63

4.8 Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2000-2014 ... 64

4.9 Uji Multikolinearitas ... 67

4.10 Uji Autokorelasi ... 69

4.11 Hasil Penelitian ... 71

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Fikir --- 40

4.1 Grafik Histogram --- 66

4.2 Grafik Uji Normalitas --- 66

xii

ABSTRAK

Nama : Rahmawati

Nim : 10700112175

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran

di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh inflasi, upah minimum, investasi, jumlah penduduk, dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder tahun 2000-2014 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square) dan alat yang dipakai untuk mengelola data adalah SPSS 21.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa secara simultan variabel inflasi, upah minimum, investasi, jumlah penduduk, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap pengangguran di provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan secara parsial upah minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengangguran, jumlah penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran. Sedangkan variabel inflasi dan investasi tidak signifikan terhadap pengangguran dengan arah yang negatif, dan pertumbuhan ekonomi tidak signifikan terhadap pengangguran dengan arah yang positif.

Kata kunci: Pengangguran, Inflasi, Upah Minimum, Investasi, Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi.

1 A. Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak lepas dari masalah

pengangguran. Pengangguran adalah masalah makro ekonomi yang mempengaruhi

manusia secara langsung dan merupakan masalah yang paling berat. Bagi kebanyakan

orang, kehilangan pekerjaan berarti penurunan standar kehidupan dan tekanan

psikologis.1 Selain itu, pengangguran menyebabkan terjadinya ketimpangan atau

kesenjangan distribusi pendapatan yang diterima oleh suatu masyarakat dalam negara

tersebut.

Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong

angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.2

Pengangguran dapat terjadi sebagai akibat dari tingginya tingkat perubahan angkatan

kerja yang tidak diimbangi dengan adanya lapangan kerja yang cukup luas serta

penyerapan tenaga kerja yang cukup kecil persentasenya, hal ini disebabkan

rendahnya tingkat pertumbuhan penciptaan lapangan kerja untuk menampung tenaga

kerja yang siap bekerja. Selain itu, pengangguran juga bisa terjadi meskipun

kesempatan kerja tinggi akan tetapi informasi yang terbatas dan ketidaksesuaian

1

Gregory Mankiw, Makroekonomi Edisi Keenam, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2006), h. 154.

2

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2002), h. 14.

2

keahlian yang tersedia dengan yang dibutuhkan dalam pasar tenaga kerja.3 Oleh

karena itu, perlu adanya usaha yang sungguh-sungguh dan tidak mudah menyerah

oleh orang yang menganggur dalam mencari sebuah pekerjaan atau dengan memulai

suatu usaha yang dapat mengubah keadaan mereka menjadi lebih baik.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Q.S. Ar-Ra’d/13:11

... مِهِسُفنَأِب اَم ۟اوُرِّيَغُي ٰىَّتَح ٍم ْىَقِب اَم ُرِّيَغُي َلَ َ َّللَّٱ َّنِإ ...

Terjemahnya :

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.4

Berdasarkan ayat di atas telah disebutkan bahwa Allah tidak akan mengubah

keadaan seseorang jika orang tersebut tidak berusaha untuk memperbaiki dirinya

sendiri ke arah yang lebih baik. Berusaha mencari pekerjaan yang halal, karena

dengan bekerja akan ada upah atau penghasilan yang akan diperoleh sehingga bisa

memenuhi kebutuhan keluarganya dan meningkatkan taraf hidupnya sehingga dapat

menekan angka pengangguran.

Selain karena tingginya tingkat perubahan angkatan kerja yang tidak

sebanding dengan penyerapan tenaga kerja, pengangguran juga dapat disebabkan oleh

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi karena perusahaan

menutup/mengurangi bidang usahanya sebagai akibat dari krisis ekonomi, keamanan

3

Iskandar Putong dan Nuring Dyah Andjaswati, Pengantar Ekonomi Makro Edisi 2, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2010), h. 4.

4

yang kurang kondusif, dan lain-lain. Jumlah pengangguran yang tinggi akan saling

berkaitan dengan ketiadaan pendapatan yang menyebabkan para penganggur harus

mengurangi pengeluaran konsumsinya. Disamping itu, dapat mengganggu taraf

kesehatan keluarga. Apabila keadaan pengangguran di suatu negara sangat buruk,

kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk kepada

kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka

panjang.5

Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang

pertumbuhan penduduknya cenderung meningkat, apabila hal ini tidak diiringi

dengan penciptaan kesempatan kerja akan menimbulkan pengangguran. Hal ini

membawa berbagai tantangan bagi pemerintah daerah dalam mengatasi

pengangguran untuk memenuhi permintaan hidup masyarakat seperti sandang,

pangan, prasarana kesehatan, pendidikan dan juga dalam hal penyediaan lapangan

kerja, sehingga dituntut peranan pemerintah daerah dan masyarakat yang lebih besar.

Seperti peningkatan kualitas angkatan kerja yang berkemampuan dalam

memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK serta pelatihan keterampilan

dan wawasan sehingga mampu mempermudah proses penyerapan tenaga kerja yang

dibutuhkan agar jumlah pengangguran dapat berkurang.

Manusia harus bekerja atau melakukan aktivitas ekonomi dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Tetapi berdasarkan kenyataan yang ada jumlah lapangan

5

Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2002), h. 15.

4

pekerjaan yang tersedia lebih sedikit dari jumlah angkatan kerja yang ada. Akibat dari

banyaknya penawaran tenaga kerja, akan banyak terjadi pengangguran karena jumlah

tenaga kerja yang tersedia tidak termanfaatkan. Berikut adalah data pengangguran di

Provinsi Sulawesi Selatan.

Tabel 1.1 Pengangguran Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2000-2014

Tahun Jumlah Pengangguran (jiwa) Pertumbuhan (%) 2000 83.004 - 2001 113.345 36,55% 2002 214.632 89,36% 2003 214.863 0,10% 2004 235.684 9,69% 2005 576.947 144,79% 2006 370.308 -35,82% 2007 372.714 0,65% 2008 311.768 -16,35% 2009 314.664 0,93% 2010 298.952 -4,99% 2011 236.926 -20,75% 2012 208.983 -11,79% 2013 176.912 -15,35% 2014 188.765 6,69%

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat jumlah pengangguran di Sulawesi

Selatan pada tahun 2000 sampai 2014. Dari tabel tersebut dapat kita lihat jumlah

pengangguran yang paling tinggi yaitu pada tahun 2005 sebesar 576.947 jiwa.

Peningkatan jumlah pengangguran yang drastis pada tahun 2005 disebabkan karena

Bahan Baku Minyak merupakan salah satu unsur bahan pokok yang mempengaruhi

aspek kehidupan sehingga kenaikan bahan baku minyak ini mendorong kenaikan

biaya produksi bagi perusahaan yang berujung pada kenaikan harga barang di pasar.

Kemudian pada tahun 2006 jumlah pengangguran mengalami penurunan. Pada tahun

2007 dan 2009 jumlah pengangguran kembali meningkat sebesar 0,65% pada tahun

2007 dan 0,93% pada tahun 2009. Selanjutnya, pada tahun 2010 jumlah

pengangguran mengalami penurunan secara terus menerus sampai pada tahun 2013

dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 6,69% dengan jumlah

pengangguran sebesar 188.765 jiwa.

Adapun indikator-indikator ekonomi yang mempengaruhi jumlah

pengangguran antara lain tingkat inflasi, besaran upah yang berlaku, investasi, jumlah

penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Inflasi merupakan suatu proses kenaikan

harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Masalah inflasi sangat erat

kaitannya dengan tingkat penggunaan tenaga kerja. Dengan naiknya harga-harga

disemua sektor, maka perusahaan-perusahaan akan mengambil kebijakan mengurangi

biaya untuk memproduksi barang atau jasa dengan cara mengurangi pegawai atau

tenaga kerja. Akibatnya, angka pengangguran yang tinggi tidak dapat dihindari.6

Permasalahan utama selanjutnya dan mendasar dalam ketenagakerjaan adalah

masalah upah yang rendah dan secara langsung dan tidak langsung berpengaruh pada

tingkat pengangguran. Hal tersebut disebabkan karena pertambahan tenaga kerja baru

6Farid Alghofari, analisis tingkat pengangguran di Indonesia tahun 1980-2007, Semarang: Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro (Skripsi,2010), h. 23.

6

jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat

disediakan setiap tahunnya. Upah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat pengangguran. Selain itu, upah juga merupakan kompensasi yang diterima

oleh satu unit tenaga kerja yang berupa jumlah uang yang dibayarkan kepadanya.7

Penetapan upah minimum pada suatu daerah akan berdampak pada pekerja,

upah minimum akan meningkatkan upah mereka di atas tingkat keseimbangannya.

Kenaikan upah minimum bagi pekerja akan memperbaiki daya beli mereka yang

akhirnya akan mendorong kegairahan bekerja dan dapat meningkatkan produktivitas

kerja. Tapi, bagi pengusaha yang menganggap upah merupakan biaya, kenaikan ini

menyebabkan mereka harus menyesuaikan tingkat upah yang harus mereka berikan

Dokumen terkait