• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

Adapun saran dalam penelitian ini antara lain :

1. Pemerintah Daerah Kota Medan agar melakukan sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok sebagai pemberitahuan secara jelas dan konsisten kepada pelaksana kebijakan mengenai penerapan Kawasan Tanpa Rokok terkhusus di tempat proses belajar mengajar.

2. Pihak pimpinan sekolah agar;

 Melakukan sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok sebagai pemberitahuan secara jelas dan konsisten kepada pelaksana kebijakan untuk mewujudkan penerapan Kawasan Tanpa Rokok yang efektif.  Menambahkan sarana dan prasarana Kawasan Tanpa Rokok khususnya

tempat khusus untuk merokok dan infrastruktur lainnya untuk mendukung penerapan Kawasan Tanpa Rokok di sekolah.

 Menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa maupun guru dan warga sekolah lainnya untuk mewujudkan penerapan Kawasan Tanpa Rokok yang efektif.

 Menjalankan birokrasi yang tepat yaitu membentuk komite atau kelompok kerja penyusun kebijakan serta pengawas untuk mendukung penerapan Kawasan Tanpa Rokok di sekolah.

3. Sektor-sektor terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kebersihan, Satpol PP, Dinas Penerangan, serta Kepala Daerah agar kerjasama memberikan

peran serta demi mendukung penerapan KTR pada tempat-tempat yang berkaitan.

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. Y., 2001. Masalah Merokok dan Penanggulangannya. IDI. Jakarta Aisyah, F., 2014. Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.

Balitbangkes Kemenkes RI., 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Diakses dari terbitan.litbang.depkes.go.id pada 12 Februari 2015.

Chotidjah, S., 2012. Pengetahuan Tentang Rokok, Pusat Kendali Kesehatan Eksternal Dan Perilaku Merokok. Skripsi. Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Darajat, Z., 2012. Pelaksanaan Peraturan Kawasan Bebas Asap Rokok Pada Tempat Umum Sebagai Perwujudan Hak Atas Kesehatan Masyarakat. Skripsi. Bagian Hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Depkes RI, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Depkes RI. Jakarta.

Jamal, H., 2012. Kepatuhan Mahasiswa Terhadap Penerapan Kawasan Bebas Asap Rokok Di Kampus Universitas Hasanuddin. Skripsi. Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Teknis

Pengembangan Kawasan Tanpa Rokok. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.

Khairunnisa, 2013. Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok Di Kota Medan Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.

Komnas HAM. 2012. Naskah Akademik RUU Pengesahan Framework Convention on Tobacco Control.

Palutturi, Sukri. 2010. Kesehatan Itu Politik. Ed. 1. Cet.1. Semarang. Karya Aksara.

Peraturan Daerah Kota Medan. 2014. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Peraturan Daerah Kota Medan. Medan.

Peraturan Gubernur Sumatera Utara. 2012. Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 35 Tahun 2012 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Perkantoran Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Peraturan Gubernur Sumut. Medan.

Sugiyono., 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta : Bandung.

Suparyanto, 2011. Rokok Dan Perilaku Merokok. Diakses dari http://dr- suparyanto.blogspot.com/2011/07/rokok-dan-perilaku-merokok.html pada tanggal 13 Mei 2015.

Supriyadi, A., 2014. Kawasan Tanpa Rokok Sebagai Perlindungan masyarakat Terhadap Paparan Asap Rokok Untuk Mencegah Penyakit Terkait Rokok. Skripsi. Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Susanti, D., 2011. Persepsi Unsur Pimpinan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tentang Kawasan Tanpa Rokok Tahun 2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.

Tarigan, D. A., 2014. Hubungan Iklan Rokok, Uang Saku Dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Merokok Pada Siswa SMA NEGERI 2 MEDAN Tahun 2014. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.

Winarno, B., 2012. Kebijakan Publik: Teori, Proses, Dan Studi Kasus. (Edisi dan Revisi Terbaru). Cetakan Pertama. C A P S : Yogyakarta.

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

Analisis Implementasi Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di Kota Medan Tahun 2014

Lokasi : Waktu : Nama : Umur : Jabatan : Pendidikan Terakhir :

Informan Kunci : Kepala Sekolah

A. Faktor Komunikasi

1. Apakah sekolah ini telah mendapatkan sosialisasi dari Pemerintah Daerah tentang Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

2. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah kepada pihak sekolah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

3. Apakah di sekolah ini dilakukan sosialisasi kepada pelaksana kebijakan sebelum menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

B. Faktor Sumber Daya

1. Siapa saja yang menjadi sasaran/pelaksana kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah ini?

2. Apakah pelaksana kebijakan mempunyai pedoman sebagai informasi untuk melakukan tugasnya?

3. Apa sajakah infrastruktur Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang terdapat di sekolah ini? Apakah tersedia tempat khusus untuk merokok?

C. Faktor Disposisi

1. Bagaimana tanggapan anda terhadap penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah ini?

2. Apakah pernah ada pelanggaran yang terjadi selama penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada sekolah ini? Siapa saja yang melanggar?

3. Bagaimana tindakan anda terhadap pelanggaran tersebut?

D. Faktor Birokrasi

1. Apakah dilakukan pembentukan komite atau kelompok kerja penyusunan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

2. Apa saja yang menjadi tugas dari komite atau kelompok kerja tersebut? 3. Bagaimana kinerja dari komite atau kelompok kerja tersebut?

4. Apakah komite atau kelompok kerja tersebut membentuk pengawas penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

5. Siapakah sajakah yang menjadi pengawas penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

6. Apakah dilakukan pelatihan bagi pengawas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah ini?

Informan Khusus : Guru dan Karyawan, Siswa, Penjaga Sekolah/satpam, Penjual di Kantin

A. Faktor Komunikasi

1. Apakah anda mengetahui peraturan daerah yang membahas tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Medan?

2. Apakah anda pernah mendapatkan sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dari sekolah ini?

3. Apa itu Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

4. Apakah tujuan dari pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)? 5. Apakah manfaat dari pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

6. Di mana sajakah tempat-tempat apa saja yang ditetapkan menjadi KTR di Kota Medan?

B. Faktor Sumber Daya

1. Apakah di sekolah ini telah tersedia tempat khusus untuk merokok? 2. Bagaimana penggunaan tempat tersebut?

3. Apa sajakah infrastruktur Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang terdapat di sekolah ini?

4. Siapa saja yang menjadi sasaran/pelaksana kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah ini?

5. Apakah pelaksana kebijakan mempunyai pedoman sebagai informasi untuk melakukan tugasnya?

C. Faktor Disposisi

1. Bagaimana tanggapan anda terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini?

2. Apakah anda pernah melihat warga sekolah melakukan pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok? Seperti, merokok tidak pada tempat yang disediakan.

3. Apakah di sekolah ini telah diterapkan sanksi terhadap pelanggaran penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)?

1. Apakah telah dibentuk pengawas penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah ini?

2. Siapa sajakah yang menjadi pengawas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) tersebut?

3. Apakah telah dilakukan pelatihan bagi pengawas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekolah ini?

Dokumen terkait