• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 SARAN

Perlu dilakukan uji lanjutan terhadap hewan percobaan yang lebih besar seperti tikus guna melihat terjadinya penurunan jumlah total leukosit dan limfosit setelah pemberian polisakarida hasil ekstraksiNigella sativaL.

½¾ ¿ÀÁ ÂÃÄ ÅÆÄ ÇÂÁÂÈÉÊÊÂÆËÂÌÂÃ ÈÂ

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah arifiani, Aulina. 2012. Karakterisasi Simplisia Dan Standardisasi Ekstrak Etanol Biji Jinten Hitam (Nigella Sativa L.). Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta

Bratawidjaja, Imunologi dasar. Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI ;2002. Bratawidjaja, Immunologi Dasar. Edisi 9 Jakarta: Balai Penerbit FKUI ;2010.

Britanica, Ensiklopedia. 2015. Lymphocyte,

http://www.britannica.com/EBchecked/topic/352799/lymphocyte. diakses pada tanggal 08 mei 2015.

Boseila Abeer A.H, Afaf A.H. Messalam. 2011. Immunostimulant Effect Of Different Fraction Of Nigella Sativa L. Seed Against Rabies Vaccine. Departement of virology, departement of phytochemistry, National Organization For Drugs Control And Research: Gizza, Egypt.

Burmester, gerd-rudiger, antonio pezzuto, M.D. 2003. Color Atlas Immunology,

Humboldt University Of Berlin, Berlin, Germany.

Departemen Kesehatan RI. 1985. Tanaman Obat Indonesia Jilid I. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta. Hal. 33.

Departemen Kesehatan RI. 1995.Farmakope Indonesia Edisi IV. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta.

Djajakusumah,Tony S.2010.The Role Of Immunomodulator In The Treatment Of Sexually Transmitted Infections.Medical Faculty of Padjadjaran University / Dr.Hasan Sadikin Hospital Medical Faculty of Bandung Islamic University. Bandung

Effendi, zukesti. Dr. 2003,Peranan Leukosit Sebagai Anti-inflamasi Alergik Dalam Tubuh, Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.

Eki Putra, Sutrisno. Gambaran Sel Darah Putih (Leukosit) Domba Lokal (Ovis aries) yang diimmunisasi dengan Ekstrak Caplak Rhipicephalus sanguineus.2008

Edi Sukmayadi. Asep, Sri Adi Sumuwi, Melisa Intan B,Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus arvensis Linn.) Terhadap Peningkatan IL-2 Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar.Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. 2014

Erlinger thomas P.2004.WBC count and the risk of cancer mortality in a national sample of U.S. addults: result from the scon national heath and nutrition examination survey mortality study. Cancer epidemology, biomarkers & prevention.

Ghonime, Mohammed, et al. 2011 Evaluation Of Immunomodulatory Effect Of Tree Herbal Plants Growing In Egypt. Immunopharmacology And Immunotoxicology.

Goreja, W.G, Black Seed nature’s miracle remedy, United State of America.2003

Hailat, Nabil et al. 1998.Effect of Nigella Sativa extracts on antibody respone of rats vaccinated with brucella vaccine (rev-1). Pharmaucetical Biology,

Irbid, Jordan.

Haq, Afrozul et al. 1995. Nigella Sativa Effect On Human Lymphocytes And Polymorfonuclear Leukocyte Phagocytic Activity. riyadh, saudi arabia

Haq, Afrozulet al. 1999.Immunomodulatory Effect Of Nigella Sativa Protein By Ion Exchange Chromatography. riyadh, saudi arabia.

Harborne, J. B.Metode fitokimia : penentuan cara modern menganalisis tumbuhan

.1987, Bandung: ITB Press.

Harkness, Wagner's. 2010 Biology and Medicine of Rabbits and Rodents, fifth edition willey blackwell publising, state avenue, ames jowa, USA

Hussein El- taher Ph D, Kamal El-din, dana M bakeet. 2006.The black seed Nigella Sativa Linnaeus - a mine cures: a plea for urgent clnical evaluation of its vollatil oil.Departement Of Pharmacology, Coleg Of Pharmacy, King Saud University Riyadh Saudi Arabia.

Ibn Qayyim Al-Jauziyah. 2003. Healing With The Medicine of The Prophet, Second Edition. Riyadh: Maktaba Dar-us-Salam.

àá âãä åæç èéç êåäåëìííåéîåïåæ ëå

Junaidi, Eti, Ir. Juliati, sufrida,Ir. Suty, surnahika,Cr. Kedahsytan habbatusauda’

mengobati berbagai penyakit. PT. Agro mula pustaka. Jakarta selatan 2011

Lestari, Siti Hilda A. Ismoyowati, indradji mohandas.Kajian jumlah leukosit pada berbagai jenis itik lokal betina yang pakanya disuplementasi probiotik.

Fakultas peternakan universitas jenderal Sudirman, Purwokerto 2013.

Lichman, marshall A., Ernest beutler, Uri selighsohn, Kenneth kaushansky, Thomas O.kipss,. 2007. Williams, Hematology.Seven edition. Mcraw-hill medicall.

Mayer G. 2008.Innate (Non-Spesifik) Immunity. Microbiologi and Biology on line. The Board of Trustees of the University of South Carolina.

Michael CG. Et al. 2010. Phytochemical And Biological Investigation Of The Ekstracts Of Nigella Sativa L. Seeds Waste . Pharmacology Departement, Faculty Of Pharmacy, Cairo University, Egipt.

Nicholis, barbara A., Dorothy Ford Bainton, marilyn g . farquhar. 1971.

Differentiation of monocytes. Origin, Nature, and Fate of Their Azurophil Granules.From the Department of Pathology, University of California, San Francisco, California 94122. University, New York 10021

Nurhayati, Diana. 2001. Imunomodulator Pada Infeksi Bakteri. Universitas Dipenogero. Semarang.

Paarrakh,M, Nigella satifa Lim, A Comprehensive review.departement of pharmacognosy, karnataka, India 2009

Permatasari, Nur M.kes. Dr. drg, 2012. Instruksi Kerja Pengambilan Darah, Perlakuan, Dan Injeksi Pada Hewan Coba. Laboratorium Biosains, Universitas Brawijaya, Malang.

Pratisto, Arif, S.Hut, M.sc. Statistik Mudah Dengan Spss 17. Kompas Gramedia, 2010

Salem, Mohamed labib. 2005. Immunomodulatory and therapeutic properties of the Nigella sativa L. Seed. Int journal immunopharmacology.

Singleton P, Sainsbury D. 2001. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology. 3th edition. Canada: John Wiley&Sons, LTD.

Sino biological inc,The enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) is a sensitive method for quantification of proteins that is suitable for numerous applications. 21 Januari 2015 . https://www.mabtech.com/knowledge-center/assay-principles/elisa-assay-principle.

Sopiyudin dahlan , muhammad.Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Edisi ke-4 Salemba medika.2001

Suharti, Yufri Aldi. 2010.Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Jintan (Nigella Sativa Linn.) Terhadap Titter Anti Bodi Jumlah Sel Leukosit Pada Mencit Putih Jantan.

Fakultas farmasi universitas andalas.

Theml, H,M.D et all. Color Atlas of Hematology, PracticalMicroscopic and Clinical Diagnosis, 2004

Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Diterjemahkan oleh Soendani N. S., UGM Press, Yogyakarta.

World Health Organization, 1993. Guidelines for the assessment of herbal medicine. programme on traditional medicine. Geneva.

47

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 1. Kerangka Konsep Penelitian

Nigella sativa L memiliki efek imunomodulator dalam berbagai macam jenis ekstrak, namun belum banyak diketahui efek imunumodulatornya dalam bentuk ekstrak

polisakarida.

Dilakukan pengujian Imunomodulator Ekstrak Polisakarida Nigella sativa L Pada Mencit Balb/C terhadap Total Leukosit, jumlah Limfosit, jumlah Monosit , Dan kadar

Il-1β

Ekstraksi poliksakarida dari biji jinten hitam yang telah dibuat serbuk.

Mencit Balb/C diaklitimasi.

Uji terhadap Total Leukosit, jumlah Limfosit, jumlah

Monosit

Uji terhadap kadar Il-1β

Mencit balb/c diuji dengan Ekstrak polisakarida Nigella sativa dosis 1,25 mg/20 BB mencit, 2,5 mg /20

BB mencit, 5 mg / 20 BB mencit

pemberian ekstrak selama 14 hari

pemberian ekstrak selama 5 hari

Pengambilan darah pada hari ke-7, ke-14

dan ke-21

Pada hari ke-5, dua jam setelah pemberian ekstrak disuntik LPS

secara IP. Pengambilan darah dilakukan 6 jam setelah

penyuntikan LPS

Penghitungan terhadap Total Leukosit, jumlah

Limfosit, jumlah Monosit

Penghitungan terhadap kadar

Il-1β dengan menggunakan ELISA kit

Dihilangkan lemaknya dengan n-heksan

90 gr serbuk Nigella sativa

Biji Nigella sativaL

Dipanaskan dalam aquadest 70:1 (aquadest : serbuk Nigella sativa)

Pemanasan dengan waterbatch pada suhu 800C selam 1 jam

Larutan disentrifus pada 5000 rpm selama 20 menit

Supernatan ditambahkan etanol 90 %

Dibiarkan selama semalam

Etanol diuapkan dengan vacum evaporator

49

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Hasil saringan diendapkan menggunakan

etanol 96 % selama 24 jam 500 mg Nigella Sativa L.

Dihaluskan

Dimaserasi menggunakan sodium bicarbonat 5 % selama 24 jam dengan perbandingan 3:1

(pelarut : ekstrak)

Disaring menggunakan kapas.

Dipekatkan menggunakan rotari evaporator Lampiran 3. Bagan Ekstraksi Kedua

51

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 5. Hasil Uji Kadar Abu Dan Kadar Air.

a. Kadar abu

% kadar abu total = W −WW x 100 %

Keterangan :

W = bobot ekstrak awal (gram)

W1 = bobot cawan + ekstrak setelah diabukan (gram)

W2 = bobot cawan kosong (gram) W = 1,075 gram

W1 = 25,999 gram

W2 = 24,997 - 1,075 = 24,924 Gram

% kadar abu total = , − ,

, x 100 % = ,, x 100 % = 6,8 % b. Kadar air % kadar air = W −WW −W x 100 % Keterangan : W = cawan kosong

W1 = bobot cawan + ekstrak sebelum diuapkan

W2 = bobot cawan + ekstrak setelah diuapkan W = 20,551 gram

W1 = 20,551 + 1,1199 = 21,6709 gram W2 = 21,468 gram

% kadar abu total = , − ,

, − , x 100 %

= ,, )x 100 %

Lampiran 6. Kegiatan Pengukuran Kadar Abu Dan Kadar Air Uji kadar abu

Berat Ekstrak Awal Berat ekstrak + ekstrak

sebelum diabukan

Berat Ekstrak Setelah Diabukan Uji kadar air

Berat ekstrak awal Berat ekstrak setelah

53

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 7. Hasil Uji Karbohidran Total ekstraksi pertama

55

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 9. Penentuan Besar Dosis

Hasil rendemen dari 90 gram serbuk polisakarida : 14,8 gram ekstrak PS Dosis manusia perhari : 2 gram / hari

Dosis manusia sesuai Rendemen : , x 2 = 0,32 gr / hari

Dosis untuk mencit :

Dik :

Dosis Manusia : 0,32 gr / hari / 60 kg BB Km (manusia) : 37

Km (mencit) : 3 Berat rata-rata mencit : 20 gram HED = Animal Dose x � �

� �

0,32 gr / hari / 60 kg berat = animal dose x

Animal dose = , r / r / k

, = 3,945 gr / 60 kg bb

Animal dose = (3,945 gr / 60 kg bb) x (20 gr/1000 gr)

Animal dose = 0,00125 gr / 20 gr b mencit = 1,25 mg / 20 gr berat mencit Jadi dosis yang akan diberikan adalah

Dosis rendah : 1,25 mg / 20 gr berat mencit Dosis sedang : 2,5 mg / 20 gr berat mencit Dosis tinggi : 5 mg / 20 gr berat mencit

Lampiran 10. Pembuatan Larutan Induk

A. Larutan Induk Ekstrak Polisakarida Untuk Uji Total Leukosit Dan Jumlah Limfosit Dan Monosit

1. Dosis rendah 1,25 mg/ g BB atau 62,5 mg /kg BB Vao mencit = �� �� �� �� 0,5 ml = , �� �� �� , �� Konsentrasi = 2,5 mg

Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14

= 56 ml X 2 (dibuat dua kali nya untuk cadangan induk) = 112 ml

Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 2,5 mg

= 285 mg 2. Dosis sedang 2,5 mg /g BB atau 125 mg /kg BB

Vao mencit = �� �� �� �� 0,5 ml = �� �� �� , �� Konsentrasi = 5 mg

Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14

= 56 ml X 2 (dibuat dua kali nya untuk cadangan induk) = 112 ml

Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 5 mg

57

UIN Syarif hidayatullah Jakarta 3. Dosis tinggi 5 mg /g BB atau 250 mg/kg BB

Vao mencit = �� �� �� �� 0,5 ml = �� �� �� , �� Konsentrasi = 10 mg

Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14

= 56 ml X 2 (dibuat dua kali nya untuk cadangan induk) = 112 ml

Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 10 mg

= 1120 mg

B. Larutan Induk Ekstrak Polisakarida Untuk Uji Total Leukosit Dan Jumlah Limfosit Dan Monosit

1. Dosis rendah 1,25 mg/ g BB atau 62,5 mg /kg BB Vao mencit = �� �� �� �� 0,5 ml = , �� �� �� , �� Konsentrasi = 2,5 mg

Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14

= 56 ml X 2 (dibuat dua kali nya untuk cadangan induk)

= 112 ml

Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 2,5 mg

2. Dosis sedang 2,5 mg /g BB atau 125 mg /kg BB Vao mencit = �� �� �� �� 0,5 ml = �� �� �� , �� Konsentrasi = 5 mg

Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14

= 56 ml X 2 (dibuat dua kali nya untuk cadangan induk)

= 112 ml

Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 5 mg

= 560 mg

3. Dosis tinggi 5 mg /g BB atau 250 mg/kg BB Vao mencit = �� �� �� �� 0,5 ml = �� �� �� , �� Konsentrasi = 10 mg

Vao TOTAL = Vao x jumlah mencit x lama pemberian = 0,5 ml x 8 x 14

= 56 ml X 2 (dibuat dua kali nya untuk cadangan induk) = 112 ml

Jumlah ekstrak yang ditimbang = Vao total x konsentrasi = 112 x 10 mg

59

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 11. Kegitan penelitian : Pengambilan Darah

Mencit yang akan diambil

darahnya Mencit dianestesi Mencit diposisikan untuk diambil darahnya

Mencit diambil darahnya dengan menggunakan hematokrit Mencit yang sudah diambil

darahnya dibersihkan darahnya Mencit yang telah

dibersihkan

Darah yang telah diambil dari mencit

Lampiran 12. Kegitan penelitian : Pembuatan sediaan apus

Darah yang telah disiapkan, yang telah diambil dari mencit.

letakan setetes darah mencit yang telah diperoleh dari mencit ke kaca objek.

Dengan menggunakan gelas objek yang lain buat sudut 45o geser perlahan hingga terbentuj lapisan darah yang rata.

Usahakan sediaan darahnya merata ketebalanya.

Hasil pembuatan sediaan darah hapus

Pewaranna sediaan darah hapus menggunakan giemsa.

61

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Setelah diwarnai bilas dengan aquadest lalu dikeringkan.

Lampiran 13. Kegitan penelitian : Penghitungan Leukosit

Sediaan darah yang siap akan diuji

Sediaan darah yang telah siap untuk diamati. Sediaan darah yang

siap akan diuji

Darah dihisap menggunakan pipet hematoma sampai tanda

0,5. Lalu hisap larutan turk hingga batas angka 11.

Sediaan siap untuk diamati pada mikroskop pada

63

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 14. Metode Uji ELISA

Pada ELISA Kit terdapat beberapa komponen, yaitu:

 Lyophilized recombinan mouse IL-1β standard: 10 ng /tube  One well 96 well plate precoated with anti-mouse IL-1β

antibody.

 Sampel diluent buffer 30 ml.

 Biotinylated anti-mouse IL-1β antibody: 130 µl, dilution 1 : 100.

 Antibody diluent buffer

 Avidin-biotin-peroxidase complex (ABC) : 130 µl, dilution 1 : 100.

 ABC diluent buffer : 12 ml.

 TMB color developing agent : 10ml.  TMB stop solution: 10 ml.

Dalam pelaksanaan uji menggunakan ELISA melalui beberapa tahap sebagai berikut :

PREPARASI

1. Tahap pengenceran : Karena serum yang dihasilkan berkisar antara 500-5000 pg/ml. Pengenceran dilakukan sebanyak 1:10 (tambhkan 10 ul sampel kedalam 90 ul sampel diluent buffer).

2. Persiapan reagen :

 Larutan standar 500 pg/ml IL-1β mencit : tambahkan 0.05 ml larutan standar IL-1β 10 ng /ml diatas ke dalam 0.95 ml pelarut buffer sampel dan campur merata. ( Catatan : sebaiknya preparasi dilakukan tidak lebih dari 2 jam sebelum pengerjaan)

 Preparasi biotynillated anti-mouse IL-1β anti-body. i. Total semua larutan harus 0,1 dikali banyak

ii. biotynillated anti-mouse IL-1β anti-body harus di larutkan pada 1 : 100 dengan anti-body diluet buffer dan dicampur merata.

 Reparasi Avidin-biotin-peroxidase complex (ABC) : i. Total volume harus sama dengan 0,1 ml dikali

jumlah sumuran yang digunakan.

ii. Avidin-biotin-peroxidase complex harus dilarutkan pada 1 : 100 dengan larutan buffer ABC. Dan dicampur merata.

PROSEDUR PELAKSANAAN UJI

1. Serum diambil dan diencerkan dengan pengencer standart

dengan perbandingan 1 : 100 ( 1 μl serum + 99 μl

pengencer standart ).

2. Serum diteteskan pada microtitre plate kemudian diinkubasi selama 60 menit pada suhu 370C.

3. Dicuci dengan buffer pencuci sebanyak 3 kali.

4. Microtitre plate ditetesi 0,1 ml ABC working Solutions diinkubasi selama 30 menit pada suhu kamar ( 20-25 derajad Celcius ).

5. Dicuci dengan buffer pencuci sebanyak 5 kali.

6. Ditetesi 90 ul dengan TMB Color developing agen dan didiamkan selama 30 menit pada suhu ruangan di tempat yang gelap.

7. Dicuci dengan buffer pencuci sebanyak 5 kali. 8. Ditambahkan substrat pre-mix TMB.

9. Ditetesi dengan 100 μl stop solution.

10. Ditutup dengan plate covers dan dibaca dengan ELISA reader ( spectrophotometer ) yang diatur pada 450 nm.

65

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 15. Hasil Pengamatan Mikroskop

Hasil Pengamatan Monosit

Hasil Pengamatan Limfosit

67

UIN Syarif hidayatullah JakartaHasil Pengamatan Leukosit

Pengamatan mikroskopik untuk perhitungan leukosit

Lampiran 16. Hasil Penghitungan total leukosit, Jumlah Presentase Monosit Dan Limfosit hari ke -7.

NO Sampel I II total rata-rata % diferensial leukosit jml rt2 leukosit per mm3 JML diferensial leukosit / klpok

limp mon lim Mon

1 Kontrol 59 86 72,5 86% 9% 3625 3117,5 326,3 91 90 90,5 92% 7% 4525 4163,0 316,8 66 80 73 91% 5% 3650 3321,5 182,5 64 83 73,5 88% 8% 3675 3234,0 294,0 37 110 73,5 89% 4% 3675 3270,8 147,0 RATA-RATA / KELOMPOK 76,6 89% 7% 3830 3416,4 252,8 2 ps dose rendah 128 118 123 88% 8% 6150 5412,0 492,0 100 118 109 98% 2% 5450 5341,0 109,0 118 104 111 89% 10% 5550 4939,5 555,0 101 92 96,5 81% 19% 4825 3908,3 916,8 115 86 100,5 91% 9% 5025 4572,8 452,3 RATA-RATA / KELOMPOK 108 89% 10% 5400 4827,6 518,4 3 PS dose sedang 130 102 130 79% 12% 5800 4582,0 696,0 150 125 150 87% 4% 6875 5981,3 275,0 71 74 71 94% 4% 3625 3407,5 145,0 120 142 120 84% 12% 6550 5502,0 786,0 110 117 110 85% 8% 5675 4823,8 454,0 RATA-RATA / KELOMPOK 114,1 86% 8% 5705 4894,9 456,4 4 PS dosis tinggi 183 163 173 82% 10% 8650 7093,0 865,0 155 130 142,5 94% 2% 7125 6697,5 142,5 117 125 121 79% 10% 6050 4779,5 605,0 127 144 135,5 87% 10% 6775 5894,3 677,5 104 158 131 97% 3% 6550 6353,5 196,5 RATA-RATA / KELOMPOK 140,6 89% 7% 7030 6256,7 492,1

69

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 17. Hasil Penghitungan total leukosit, Jumlah Presentase Monosit Dan Limfosit hari ke-14.

NO sampel I II

total rata-rata

% diferensial

leukosit leukosit per jml rt2 mm3

JML diferensial leukosit / klpok

limp Mon lim Mon

1 kontrol 75 96 85,5 97% 2% 4275 4146,8 85,5 121 17 69,0 79% 18% 3450 2725,5 621,0 62 55 58,5 97% 3% 2925 2837,3 87,8 137 98 117,5 96% 2% 5875 5640,0 117,5 89 74 81,5 93% 7% 4075 3789,8 285,3 RATA-RATA / KELOMPOK 82,4 92% 6% 4120 3806,9 263,7 2 ps dose rendah 100,0 112,0 106,0 90% 5% 5300 4770,0 265,0 131,0 129,0 130,0 94% 5% 6500 6110,0 325,0 169,0 111,0 140,0 93% 6% 7000 6510,0 390,6 131,0 112,0 121,5 77% 20% 6075 4677,8 935,6 131,0 111,0 121,0 94% 5% 6050 5687,0 284,4 RATA-RATA / KELOMPOK 123,7 90% 8% 6185 5541,8 507,2 3 PS dose sedang 182,0 126,0 154,0 55% 40% 7700 4235,0 3080,0 133,0 120,0 126,5 85% 12% 6325 5376,3 759,0 144,0 183,0 163,5 85% 5% 8175 6948,8 408,8 114,0 115,0 114,5 91% 6% 5725 5209,8 343,5 137,0 124,0 130,5 85% 5% 6525 5546,3 326,3 RATA-RATA / KELOMPOK 137,8 80% 14% 6890 5525,8 937,0 4 PS dosis tinggi 207,0 127,0 167,0 74% 16% 8350 6179,0 1336,0 128,0 153,0 140,5 97% 2% 7025 6814,3 140,5 182,0 183,0 182,5 95% 4% 9125 8668,8 365,0 127,0 153,0 140,0 90% 6% 7000 6300,0 420,0 182,0 153,0 167,5 90% 6% 8375 7537,5 502,5 RATA-RATA / KELOMPOK 159,5 89% 7% 7975 7113,7 542,3

Lampiran 18. Hasil Penghitungan total leukosit, Jumlah Presentase Monosit Dan Limfosit hari ke-21.

NO sampel I II total

rata-rata % diferensial leukosit jml rt2 leukosit per mm3 JML diferensial leukosit / klpok

limp mon lim Mon

1 kontrol 76 61 68,5 99% 1% 3425 3390,8 34,3 85 76 80,5 100% 0% 4025 4025,0 0,0 86 86 86,0 96% 4% 4300 4128,0 172,0 98 94 96,0 100% 0% 4800 4800,0 0,0 86 86 86,0 99% 1% 4300 4257,0 43,0 Rata-Rata / Kelompok 83,4 99% 1% 4170 4120,0 50,0 2 ps dose rendah 165 162 163,5 100% 0% 8175 8175,0 0,0 146 94 120,0 100% 0% 6000 6000,0 0,0 137 147 142,0 100% 0% 7100 7100,0 0,0 15 122 68,5 100% 0% 3425 3425,0 0,0 191 160 175,5 96% 4% 8775 8424,0 351,0 Rata-Rata / Kelompok 133,9 99% 1% 6695 6641,4 53,6 3 PS dose sedang 122 80 101,0 99% 1% 5050 4999,5 50,5 42 47 44,5 99% 1% 2225 2202,8 22,3 128 132 130,0 100% 0% 6500 6500,0 0,0 219 203 211,0 100% 0% 10550 10550,0 0,0 191 223 207,0 98% 2% 10350 10143,0 207,0 Rata-Rata / Kelompok 138,7 99% 1% 6935 6879,5 55,5 4 PS dosis tinggi 120 125 122,5 98% 1% 6125 6002,5 61,3 173 146 159,5 100% 0% 7975 7975,0 0,0 146 120 133,0 99% 1% 6650 6583,5 66,5 223 203 213,0 100% 0% 10650 10650,0 0,0 260 212 236,0 100% 0% 11800 11800,0 0,0 Rata-Rata / Kelompok 172,8 99% 0% 8640 8588,2 34,6

71

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 19. Hasil uji interleukin 1-beta

no kelompok nilai interleukin 1 beta rerata stdev 1 kontrol negatif 7,8 7,8 0,0 7,8 7,8 7,8 2 kontrol positif 4,4 27,2 25,9 6,0 55,2 43,1 3 dosis 1 3,3 33,8 22,0 33,9 43,5 54,6 4 dosis 2 106,0 158,4 136,2 1,7 320,0 206,0 5 dosis 3 505,0 262,5 264,1 31,4 36,5 477,0

Lampiran 20. Hasil Uji homogenitas data Total Leukosit hari ke-7

Tujuan : Untuk menguji apakah varian dari 4 kelompok uji (kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi ) tersebut sama atau berbeda.

Hipotesis :

 Ho = keempat kelompok uji mempunyai varian yang sama.  H1 = keempat kelompok uji mempunyai varian yang berbeda. Dasar penambilan keputusan :

 Jika probabilitasnya (sig) > 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya (sig) < 0,05 maka H0 ditolak Hasil uji homogenitas data total leukosit hari ke-7 :

Keputusan :

Dari hasil uji Homogenitas data dapat dilihat probabilitasnya sebesar 0.371 > 0.05, sehingga H0 diterima Artinya bahwa keempat populasi dosis memiliki varian yang sama, Sehingga dapat dilakukan uji ANOVA.

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Hari _ke_7

73

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 21. Hasil Uji ANOVA Total Leukosit hari ke-7

Tujuan : Untuk menguji apakah 4 kelompok uji (kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi ) memiliki rata-rata/mean yang sama.

Hipotesis :

 Ho = keempat kelompok uji memberikan pengaruh yang sama terhadap total leukosit mencit Balb/C.

 H1 = keempat kelompok uji memberikan pengaruh yang berbeda terhadap total leukosit mencit Balb/C.

Dasar penambilan keputusan :

 Jika probabilitasnya (sig) > 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya (sig) < 0,05 maka H0 ditolak Hasil ANOVA total leukosit hari ke-7 :

ANOVA

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Hari _ke_7

Between Groups 2.591E7 3 8635864.583 11.541 .000

Within Groups 1.197E7 16 748296.875

Total 3.788E7 19

Keputusan :

Nilai probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak, artinya dosis pemberian ekstrak polisakarida memberikan pengaruh yang berbeda terhadap total leukosit mencit Balb/C.

Lampiran 22. Hasil Uji Turkey HSD (Honest Significant Different) total leukosit hari ke-7

Tujuan : Untuk melihat dosis terbaik dari 4 kelompok uji (kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi).

Hasil uji turkey HSD total leukosit hari ke-7 :

Dependent Variable (I) kelom pok (J) kelomp ok Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

hari_ke_7 1 2 -1570.00000* 5.47100E2 .049 -3135.2648 -4.7352 3 -1875.00000* 5.47100E2 .016 -3440.2648 -309.7352 4 -3200.00000* 5.47100E2 .000 -4765.2648 -1634.7352 2 1 1570.00000* 5.47100E2 .049 4.7352 3135.2648 3 -305.00000 5.47100E2 .943 -1870.2648 1260.2648 4 -1630.00000* 5.47100E2 .040 -3195.2648 -64.7352 3 1 1875.00000* 5.47100E2 .016 309.7352 3440.2648 2 305.00000 5.47100E2 .943 -1260.2648 1870.2648 4 -1325.00000 5.47100E2 .113 -2890.2648 240.2648 4 1 3200.00000* 5.47100E2 .000 1634.7352 4765.2648 2 1630.00000* 5.47100E2 .040 64.7352 3195.2648 3 1325.00000 5.47100E2 .113 -240.2648 2890.2648 Ket :

Tanda bintang (*) atau Nilai sig. Lebih kecil dari 0,05 berarti perbedaan signifikan.

75

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 23. Hasil Uji homogenitas data Total Leukosit hari ke-14

Tujuan : Untuk menguji apakah varian dari kelompok uji (kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi ) tersebut sama atau berbeda.

Hipotesis :

 Ho = keempat kelompok uji mempunyai varian yang sama.  H1 = keempat kelompok uji mempunyai varian yang berbeda. Dasar penambilan keputusan :

 Jika probabilitasnya (sig) > 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya (sig) < 0,05 maka H0 ditolak Hasil uji homogenitas data total leukosit hari ke-14 :

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

hari_ke_14 .638 3 16 .602

Keputusan :

Dari hasil uji Homogenitas data dapat dilihat probabilitasnya sebesar 0.602 > 0.05, sehingga H0 diterima Artinya bahwa keempat populasi dosis memiliki varian yang sama, Sehingga dapat dilakukan uji ANOVA.

Lampiran 24. Hasil Uji ANOVA Total Leukosit hari ke-14.

Tujuan : Untuk menguji apakah 4 kelompok uji (kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi) memiliki rata-rata/mean yang sama.

Hipotesis :

 Ho = keempat kelompok uji memberikan pengaruh yang sama terhadap total leukosit mencit Balb/C.

 H1 = keempat kelompok uji memberikan pengaruh yang berbeda terhadap total leukosit mencit Balb/C.

Dasar penambilan keputusan :

 Jika probabilitasnya (sig) > 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya (sig) < 0,05 maka H0 ditolak Hasil ANOVA total leukosit hari ke-14 :

Keputusan :

Nilai probabilitasnya < dari 0,05 maka H0 ditolak, artinya dosis pemberian ekstrak polisakarida memberikan pengaruh yang berbeda terhadap total leukosit mencit Balb/C.

hari_ke_ 14

Between Groups 3.960E7 3 1.320E7 14.921 .000

Within Groups 1.415E7 16 884578.125

77

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 25. Hasil Uji Turkey HSD (Honest Significant Different) total leukosit hari ke-14.

Tujuan : Untuk melihat dosis terbaik dari 4 kelompok uji (kontrol, dosis rendah, dosis sedang dan dosis tinggi ) pada hari ke-14.

Dasar penambilan keputusan :

 Jika probabilitasnya (sig) > 0,05 kelompok dosis tidak signifikan  Jika probabilitasnya (sig) < 0,05 kelompok dosis ssignifikan Hasil uji turkey HSD total leukosit hari ke-14 :

hari_ke_14 1 2 -2065.00000* 5.94837E2 .015 -3766.8409 -363.1591 3 -2770.00000* 5.94837E2 .001 -4471.8409 -1068.1591 4 -3855.00000* 5.94837E2 .000 -5556.8409 -2153.1591 2 1 2065.00000* 5.94837E2 .015 363.1591 3766.8409 3 -705.00000 5.94837E2 .644 -2406.8409 996.8409 4 -1790.00000* 5.94837E2 .038 -3491.8409 -88.1591 3 1 2770.00000* 5.94837E2 .001 1068.1591 4471.8409 2 705.00000 5.94837E2 .644 -996.8409 2406.8409 4 -1085.00000 5.94837E2 .299 -2786.8409 616.8409 4 1 3855.00000* 5.94837E2 .000 2153.1591 5556.8409 2 1790.00000* 5.94837E2 .038 88.1591 3491.8409 3 1085.00000 5.94837E2 .299 -616.8409 2786.8409 Ket :

Tanda bintang (*) atau Nilai sig. Lebih kecil dari 0,05 berarti perbedaan signifikan.

Lampiran 26. Hasil Uji homogenitas data Total Leukosit pada hari ke-21 Tujuan : Untuk menguji apakah varian dari kelompok uji (kontrol, dosis

rendah, dosis sedang dan dosis tinggi ) tersebut sama atau berbeda.

Hipotesis :

 Ho = keempat kelompok uji mempunyai varian yang sama.  H1 = keempat kelompok uji mempunyai varian yang berbeda. Dasar penambilan keputusan :

 Jika probabilitasnya (sig) > 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya (sig) < 0,05 maka H0 ditolak Hasil uji homogenitas data total leukosit hari ke-21 :

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

hari_ke_21 4.225 3 16 .022

Keputusan :

Data total leukosit hari ke-21 mempunyai varian yang berbeda sehingga tidak bisa dilakukan uji ANOVA. Untuk melihat apakah pemberian ekstrak polisakarida pada hari ke-21 mempunyai makna dilakukan uji non parametrik kruskal wallis.

79

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Lampiran 27. Hasil Uji non parametrik kruskal wallis Total Leukosit Hari ke-21

Tujuan : Untuk Mengetahui Ada Atau Tidaknya Pengaruh Total Leukosit Terhadap Kelompok Mencit Balb/C Hari Ke-21.

Hipotesis :

 Ho = data total leukosit hari ke-21 tidak berbeda secara bermakna  H1 = data total leukosit hari ke-21 berbeda secara bermakna Dasar penambilan keputusan :

 Jika probabilitasnya (sig) > 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya (sig) < 0,05 maka H0 ditolak

Hasil Uji non parametrik kruskal wallis Total Leukosit Hari ke-21:

Kesimpulan :

Data total leukosit pada hari ke-21 berbeda secara bermakna, artinya pemberian kelompok dosis pada hari ke-21 memiliki efek yang signifikan terhadap kelompok kontrol total leukosit mencit Balb/C.

Test Statisticsa,b Leukosit

Chi-Square 8.511

Df 3

Asymp. Sig. .037

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: dosis

Lampiran 28. uji homogenitas perbandingan uji total leukosit perminggu Tujuan : Untuk menguji apakah varian dari kelompok uji (hari ke-7, ke-14

dan hari ke-21) tersebut sama atau berbeda.

Hipotesis :

 Ho = keempat kelompok uji mempunyai varian yang sama.  H1 = keempat kelompok uji mempunyai varian yang berbeda. Dasar penambilan keputusan :

 Jika probabilitasnya (sig) > 0,05 maka H0 diterima  Jika probabilitasnya (sig) < 0,05 maka H0 ditolak

Dokumen terkait