• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Penulis memberikan beberapa saran-saran antara lain :

1. Bapepam selaku regulator di bidang pasar modal, sejak awal mulai terjadinya proses melakukan voluntary delisting atau go private tahun 1996 wajib mengeluarkan aturan baku yang diharapkan bisa memberikan jaminan kepastian hukum bagi pelaku pasar modal antara lain emiten atau perusahaan publik, investor baik itu investor minoritas dan pasar pada umumnya yang tidak terdapat dalam UU PT No.40 tahun 2007

2. Pemberian incentive dan penerapan kebijakan yang dapat mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik dapat mengurangi intensitas perusahaan yang akan melakukan voluntary delisting

atau go private.Incentivive ini dapat berupa pengurangan biaya pada saat go publik, pengurangan pajak, dan lainnya.

3. Bapepam perlu melakukan kajian yang berkaitan dengan kebijakan Bapepam mengapa perusahan melakukan voluntary delisting atau go private, karena ketentuan-ketentuan yang ada sekarang ini bisa menjadi pemicu perusahaan untuk melakukan voluntary delisting atau go private, misalnya reverse stock split, take offer, tender offer, merger dan buy back. setelah perusahaan melakukan voluntary delisting atau go private dalam perlindungan hukum kepada pemegang sahamnya yang tidak setuju dalam RUPS Independen atau tidak mau menjual sahamnya dalam penawaran tender adalah dengan tetap konsisten memberikan perlindungan hukum tersebut dengan mewajibkan perseroan untuk menuangkannya dalam surat pernyataan direksi perseroan atau oleh Bapepam selaku regulator.

DAFTAR PUSTAKA

Adolf, Huala, Hukum Ekonomi Internasional, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. ---, Hukum Perdagangan Internasional, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006.

Ali, Chidir, Badan Hukum, Bandung: Alumni, 1991.

Amiruddin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Anonim, Koran Media Indonesia, “Langkah Go Private Masih Wajar”, Lihat www.mediaindo.com/ Edisi Cetak, Rubrik Editorial, Tanggal 16 November 2005, Diakses tanggal 21 Mei 2008

Anonim, “Khawatir go Private, Peraturan Tender offer Dikaji”, Majalah Bisnis, 3 Juni 2005.

Anonim, “Spin Off”, “Go public” Tanpa Pernyataan Pendaftaran?”, Kompas, 4 Maret 2005.

Anonim, Koran Medan Bisnis, Rubrik Ekonomi, 12 Januari 2007

Arief, Barda Nawawi., Beberapa Aspek Kebijakan Penegakkan dan Pengembangan Hukum Pidana. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1998.

Ashshofa, Burhan, “Metode Penelitian Hukum”, Jakarta : Rineka Cipta,, 2004.

Bannock, Graham, R. E. Baxter, And Evan Davis, The Penguin Dictionary Of Economics, Seventh Edition, Kanada: Penguin Books

Bapepam, Cetak Biru Pasar Modal Indonesia 2000-2004, Jakarta: Bapepam dan Departemen Keuangan, 1999

Benoit, B., Companies and Finance: UK: Professional expenses prove a deterrent to maintaining stock market exposure: but costs of public-to-private deals can also be considerable, Bertrand Benoit reports, in the Financial Times of August 31, 1999

Fuady, Munir, Pasar Modal Modern, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996.

---, “Hukum Bisnis Dalam Teori Dan Praktek”, Buku kesatu, Bandung: PT Citra Adithya Bakti, 1996.

---, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek, Buku Kedua, Bandung: PT Citra Adithya Bakti, 1994

---, Hukum Bisnis Dalam Teori dan Praktek, Buku Ketiga, Bandung: PT Citra Adithya Bakti, 1996

---, Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek, Bandung: PT Citra Adithya Bakti, 1995.

---, Hukum Tentang Perkreditan Kontemporer. Bandung: PT Citra Adithya Bakti, 1996.

Garner, Bryan A., “Black Law Dictionary-Seventh Edition”, Inggris :West Law Group, 1999

Hartini, Rahayu,Hukum Komersil, Malang: UMM Press, 2005.

Heller, Disclosure Requirements Under Federal Securities Regulation, Bussiness Law, 16th Edition, 1961

Irsan, Nasarudin, dkk, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, , Jakarta: Prenada Media, 2004.

J.Bond, Helen & Peterkan, Business Law, London: Blackstone Press Umited,1995. Jensen, M.C., Agency costs of free cash flow, corporate finance and takeovers.

American Economic Review 76, 1986.

---, The eclipse of the public corporation. Harvard Business Review 67, 1989.

Kaplan, S.N., a. The effects of management buyouts on operating performance and value. Journal of Financial Economics 24, 1989

---, b. Management buyouts: evidence on taxes as a source of value. Journal of Finance 44, 1989

Kansil, C.S.T., dkk, Pokok-Pokok Hukum Pasar Modal, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997.

Kusumaatmadja, Mochtar Pengantar Ilmu Hukum, Buku I, Bandung: Alumni, 2000 Lowenstain, L., Management buyouts. Columbia Law Review 85, 1985.

Mahmud, Peter Marzuki, “Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2005. Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum, Yogyakarta: Liberty, 1996.

Murphy, K.J., Corporate performance and managerial renumeration: an empirical analysis, Journal of Accounting and Economics 7, 1985.

Nasution, Bismar, Keterbukaan dalam Pasar Modal, Jakarta : FH UI, 2001.

Opler, T., Titman, S., The determinants of leveraged buyout activity: Free cash flow versus financial distress costs. Journal of Finance 48, 1993.

Pranoto,Toto, ”Quo Vadis Good Corporate Governance”, Usahawan No.08, Tahun XXIX, Agustus, 2000.

Rachmadi, F., “Public Relations Dalam Teori dan Praktek-Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, Jakarta: Gramedia Pustaka Media, 1994.

Republik Indonesia, Undang-undang No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Republik Indonesia, Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Safitri, Indra, Transparansi, Independensi dan Pengawasan Kejahatan Pasar Modal,

cet 1., Jakarta: Go Global Book & Publication Book Division, 1998. Salman, Otje, Anton F Susanto, Teori Hukum, Bandung: Refika Aditama, 2004 Saliman, Abdul R, dkk. Hukum Bisnis untuk Perusahaan: Teori dan Contoh Kasus,

Jakarta: Prenada Media, 2005.

Seligman, Joel., “Colloquim The SEC’s Unifinished Soft Information Revolution”, Fordham law Review, vol.63, 1995.

Setiawan, R.,. Pokok-Pokok Hukum Perikatan”, cetakan kedua., Bandung: Bina cipta, 1979.

Simanjuntak, Pangaribuan, Emmy, ”Hukum Dagang Surat-Surat Berharga”, Yogyakarta: Seksi Hukum Dagang Fakultas Hukum UGM, 1993.

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal”, Yogyakarta: UUP AMP YKPN, 1997.

Surya, Indra, “Penerapan Good Corporate Governance, Jakarta: Kencana, 2006. Suta, I Putu Gede Ary, Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta: Yayasan Sad Satria

Bhakti, 2000.

Usman, Marzuki, Singgih Riphat, dan Syahrir Ika, Pengetahuan Dasar Pasar Modal, Jakarta: Jurnal Keuangan dan Moneter dan IBI, 1999.

Winarto, Jassoed., Pasar Modal Indonesia: Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ, Jakarta: Sinar Harapan, 1997.

DAFTAR ISTILAH

Absolute Majority : Suara terbanyak mutlak.

ADPT : Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

Annual listing fee : Biaya pencatatan tahunan.

Appraisal right : Hak pemegang saham minoritas untuk membela

kepentingannya dalam rangka menilai harga saham. Asimmetric information : Informasi asimetris

Bapepam : Badan Pengawas Pasar Modal.

Bargaining position : Posisi tawar.

BEI : Bursa Efek Indonesia.

BEJ : Bursa Efek Jakarta.

BES : Bursa Efek Surabaya.

Capital gain : Laba dari penjualan aktiva.

Capital loss : Kerugian penjualan aktiva

Control : Kendali.

Corporate action : Tindakan korporasi.

Corporate plan : Rencana korporasi.

Debt : Utang.

Disclosure Principles : Prinsip keterbukaan.

Emiten : Perusahaan publik.

Forced Delisting : Aturan baru mengenai delisting yang merupakan putusan

bursa yang lebih memerhatikan aspek substansi kelangsungan usaha emiten.

Fund manajer : Manajer Keuangan.

GCG : Good Corporate Governance.

Go public : Suatu proses perusahaan tertutup berubah menjadi perusahaan

terbuka (public).

Go private : Proses suatu perusahaan terbuka (public) berubah menjadi

perusahaan tertutup.

IHSG : Indeks Harga Saham Gabungan.

Interest tax deductibility : Pengurangan pajak keuntungan. Initial listing fee : Biaya pencatatan awal.

Investor publik : Orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai

saham dan atau menanamkan modalnya pada perusahaan yang go publik di pasar modal Indonesia.

Incentive Realignment: Penyesuaian Insentif.

KUH Perdata : Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

Korporasi (corporation) : Sekelompok orang yang secara bersama-sama

melaksanakan urusan finansial, keuangan, ideologi atau urusan pemerintahan. Korporasi menurut Wiryono Prodjodikoro adalah suatu badan yang disamping manusia perseorangan, juga dianggap dapat bertindak dalam hukum

dan yang mempunyai hak-hak, kewajiban-kewajiban dan perhubungan hukum terhadap orang lain atau badan lain.

Leverage : Hutang pokok perusahaan.

Listed : Tercatat.

Monitoring : Pengawasan.

Net tangible asset : Aktiva berwujud bersih.

Penghapusan pencatatan (delisting) : penghapusan efek dari daftar efek yang tercatat di bursa sehingga efek tersebut tidak dapat diperdagangkan di bursa.

Perseroan Terbatas (PT) : yang selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Pemegang saham minoritas : Satu atau sejumlah pemegang saham yang relatif hanya menguasai sejumlah saham, yang kalah banyaknya terhadap satu atau sekelompok pemegang saham lainnya. Atau pemegang saham minoritas adalah satu atau beberapa pemegang saham yang relatif memiliki lebih sedikit sahamnya daripada pemegang saham lainnya dan yang masing-masing atau sendiri-sendiri memiliki tidak lebih dari 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dalam perseroan, yang tidak mampu melawan putusan yang dibuat oleh RUPS.

Perpetual : Terus menerus

Perseroan Terbuka : Perseroan publik atau perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal.

Personal right : Hak perseorangan

Perseroan publik : Perseroan yang memenuhi kriteria jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Perusahaan menurut Molangraaft : perbuatan yang dilakukan secara terus menerus bertindak keluar untuk memperoleh penghasilan dengan memperniagakan atau menyerahkan barang-barang atau mengadakan perjanjian-perjanjian perniagaan.

PMA : Penanaman Modal Asing.

Private placement : Penempatan investasi penawaran terbatas.

Public Offering : Penawaran umum .

Qualified/Special Majority : Suara terbanyak khusus.

Relisting : Pencatatan kembali saham di bursa.

Simple Majority : Suara terbanyak biasa.

Suspensi : Penghentian sementara perdagangan saham di BEI.

Take Over : Pengambilalihan perusahaan terbuka.

Tax shield : Perlindungan pajak.

Tender Offer : Penawaran Tender.

Transaksi yang mempunyai benturan kepentingan : Jika suatu transaksi di mana seorang direktur, komisaris, pemegang saham utama atau atau pihak terafiliasi dari direktur, komisaris atau pemegang saham utama mempunyai benturan kepentingan, maka transaksi dimaksud terlebih dahulu harus disetujui oleh para pemegang saham independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.E.1. Persetujuan mengenai hal tersebut harus ditegaskan dalam bentuk akta notaris.

UUPT : Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

Undervaluation : Di bawah penilaian

Uang menganggur (free cash flow) : Aliran sisa uang setelah dikurangi kebutuhan dana untuk membiayai semua proyek yang memiliki net present value yang positif (setelah di-discount dengan cost capital yang relevan).

Dokumen terkait