• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Penggunaan konsentrasi (NH4)2SO4 yang berbeda pada tahap purifikasi parsial bakteriosin perlu dilakukan untuk menghasilkan konsentrasi endapan protein yang lebih besar. Selain itu, perlu dilakukan karakterisasi isolat BAL SK(15) dan pengujian dengan metode TPC untuk mengetahui efektifitas senyawa antibakteri yang dihasilkan isolat SK(15) dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen, sehingga senyawa antibakteri SK(15) dapat diaplikasikan secara langsung sebagai bahan pengawet makanan alami.

DAFTAR PUSTAKA

Adawyah R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara. Afrianto E dan Liviawaty E. 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan.

Yogyakarta: Kanisius.

Ajizah A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhimurium terhadap ekstrak daun

Psidium guajava L. Bioscientiae. 1: 31-38

Alakomi H, Skytta E, Saarela M, Mattila-Sandhol T, Latva-Kala K dan Helander I. 2000. Lactic acid permeabilizes gram negative bacteria by disrupting the outer membrane. J. Appl and Environ Microbiol. 66(5):2001-2005.

Ammor S, Tauveron G, Dufour E, Chevallier I. 2006. Antibacterial activity of lactic acid bacteria against spoilage and pathogenic bacteria isolated from the same meat small-scale facility:1-Screening and characterization of the antibacterial compound. J. Food Control. 17:454-461.

Corning D. 2011. What is Staphylococcus aureus. http://www.news-medical.net/ health/What-is-Staphylococcus-Aureus.aspx. [15 Agustus 2011]

Cowan M dan Talaro K. 2006. Microbiology: A System Approach. New York: Mc Graw Hill Company.

Duffill M. 2007. Rasbora argyrotaenia- Silver Rasbora. http://www.seriouslyfish. com/profile.php?genus=Rasbora&species=argyrotaenia&id=728 [20 September 2011]

Fardiaz S. 1988. Fisiologi Fermentasi. Bogor: PAU-IPB. Lembaga Sumberdaya Informasi-IPB.

_______. 1992. Mikrobiologi Pangan I. PT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Fauzan A. 2009. Isolasi dan karakterisasi bakteri dari ikan laut dalam serta

screening potensinya sebagai penghasil senyawa antibakteri [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Fishbase. 2010. Rasbora argyrotaenia.

http://www.fishbase.us/summary/Rasbora-argyrotaenia.html. [20 September 2011]

Hadiutomo RS. 1988. Metode-Metode untuk Bakteriologi. Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor.

Hardiningsih R, Napitupulu R, Yulinery T. 2005. Isolasi dan uji resistensi beberapa isolat Lactobacillus pada pH rendah. Biodiversitas. 7(1):15-17. Hidayat N, Padaga MC dan Suhartini S. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta:

Holt J, Krieg N, Sneath P, Staley J, Williams S. 1994. Bergey’s Manual of

Determinative Bacteriology. Ninth edition. Maryland: Williams &Wilkins. Hwang C, Chen J, Huang Y, Mao Z. 2011. Biomass production of Lactobacillus

plantarum LP02 isolated from infant feces with potential cholestrol lowering ability. Af. J. of Microbiology 10(36): 7010-7020.

Jawetz E, Melnick G dan Adelberg C. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi I. Surabaya: Salemba Medika.

Khunajakr N, Wongwicharn A, Moonmangmee D, Tantipaiboonvut S. 2008. Screening and identification of lactic acid bacteria producing antimicrobial compunds from pig gastrointestinal tracts. Sci. Tech. J. 8(1):8-17.

Kusmiati dan Malik A. 2002. Aktivitas bakteriosin dari bakteri Leuconostoc mesentroides Pbac1 pada berbagai media. Bulletin Kesehatan. 6(1):1-7. Lunggani A. 2007. Kemampuan bakteri asam laktat dalam menghambat

pertumbuhan dan produksi aflatoksin B2 Aspergillus flavus. Bioma. 9(2):45-51.

Magdalena L. 2009. Produksi dan karakterisasi bakteriosin asal Lactobacillus fermentum 2B2 serta aktivitas antimikrobanya terhadap bakteri patogen. [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Moeljanto. 1992. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Murtini J. 1992. Bekasam ikan mas. Jakarta: Penelitian pascapanen perikanan. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Perikanan hal.135-139.

Nur H. 2005. Pembentukan asam organik oleh isolat bakteri asam laktat pada media ekstrak daging buah durian (Durio zibethinus Murr.). Bioscientiae. 2(1):15-24.

Nurmalis L. 2008. Produksi senyawa antimikroba dari bakteri asam laktat produk fermentasi kecap ikan [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Pelczar M dan Chan E. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Hadioetomo RS, Imas T, Tjitrosomo SS, Angka SL. Penerjemah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Priyono E. 2011. Ikan Seluang. http://ikangalo.wordpress.com/2011/07/06/ikan-seluang/. [20 September 2011]

Purwanti H. 2003. Produksi bakteriosin dari isolat bakteri asam laktat teriseleksi M-6-15. [laporan praktik kerja lapang]. Bogor: Fakultas Matematika dan

43

Rahayu W, Ma'oen S, Suliantari dan Fardiaz S. 1992. Teknologi Fermentasi Produk Perikanan. Bogor: PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Ray B, Daeschel. 1992. Food Biopreservative of Microbial Origins. Tokyo: CRC

Press.

Ray B. 2000. Fundamental Food Microbiology (Third edition). New York: CRC Press.

Roller S. 2003. Natural Antimicrobials for The Minimal Processing of Foods. Boca Raton: CRC Press.

Rostini I. 2007. Peranan bakteri asam laktat (Lactobacillus plantarum) terhadap masa simpan filet nila merah pada suhu rendah [skripsi]. Jatinangor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjajaran.

Scopes R. 1994. Protein Purification Principles and Practice (Third edition). New York: Springer-Verlag.

Sobri A. 2008. Analisis tingkat kematangan dan indeks kematangan gonad ikan seluang (Rasbora argyrotaenia) [skripsi]. Palembang: Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

Sugiyono, Irianto H, Indriati N, Amini S, Rahayu U, Sabarudin dan Suarga E. 1999. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat dari produk cincalok. Jakarta: Bagian Proyek Penelitian dan Pengembangan Perikanan Slipi. Balai Penelitian Perikanan Laut.

Suhandana M. 2010. Pemanfaatan jeroan ikan tongkol sebagai bahan baku pembuatan pepton secara enzimatis [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Sutoyo. 1998. Penapisan bakteri asam laktat asal berbagai sumber bahan hewani dan nabati dalam menghasilkan bakteriosin [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Theron M, Lues J. 2011. Organic Acids and Food Preservation. United States: CRC Press.

Usmiati S. 2007. Penggunaan bakteriosin untuk mempertahankan kesegaran daging ayam. http://litbang.deptan.go.id [3 Maret 2011].

Usmiati S dan Marwati T. 2007. Seleksi dan Optimasi Proses Produksi Bakteriosin dari Lactobacillus sp. Jurnal Pascapanen. 4(1):27-37.

Winarno F, Fardiaz S dan Daulay D. 1973. Indonesian fermented foods. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Winarno F. 1994. Sterilisasi Komersial Produk Pangan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

45

Lampiran 1 Pembuatan buffer fosfat

Bahan:

• Na2HPO4 0,1 M sebanyak 1,779 gr dilarutkan hingga 100 ml dengan menggunakan aquades (A).

• NaH2PO4 0,1 M sebanyak 1,560 gr dilarutkan hingga 100 ml dengan menggunakan aquades (B).

Buffer fosfat dibuat dengan mencampurkan larutan Na2HPO4 (A) dan NaH2PO4n(B):

Lampiran 2 Hasil uji aktivitas senyawa antibakteri dari tiga isolat berbeda

a. Isolat SK(15)

L. monocytogenes E. coli S. typhimurium

b. Isolat SK(16)

L. monocytogenes E. coli S. typhimurium

c. Isolat SK(19)

47

Lampiran 3 Contoh perhitungan kadar asam laktat

Pengukuran kadar asam laktat dapat dihitung dengan menggunakan rumus: % Asam laktat = V NaOH x N NaOH x 90 x FP x 100%

Bobot Sampel

Contoh perhitungan pada waktu inkubasi jam ke-0: V NaOH : 1,7 ml

N NaOH : 0,1091 N

90 : bobot ekuivalen asam laktat FP : 1 Bobot sampel : 1000 mg % Asam laktat = 1,7 ml x 0,1091 N x 90 x 1 x 100% 1000 = 16,6923 x 100% 1000 = 1,66923% ~ 1,67%

Lampiran 4 Hasil uji aktivitas senyawa antibakteri isolat terpilih (SK(15)) a. Bakteri uji Listeria monocytogenes

Jam ke-0, 4 dan 8 Jam ke-12, 16 dan 20

Jam ke-24, 28 dan 32 Jam ke-44 dan 48

b. Bakteri uji Staphylococcus aureus

49

Jam ke-24, 28 dan 32 Jam ke-44 dan 48

c. Bakteri uji Escherichia coli

Jam ke-0, 4 dan 8 Jam ke-12, 16 dan 20

d. Bakteri uji Salmonella typhimurium

Jam ke-0, 4 dan 8 Jam ke-12, 16 dan 20

51

Lampiran 5 Uji aktivitas pada kontrol positif dan negatif

a. Bakteri uji Listeria monocytogenes b. Bakteri uji Staphylococcus aureus

c.__Bakteri uji Escherichia coli d. Bakteri uji Salmonella typhimurium

Dokumen terkait