• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti dapat menyampaikan

beberapa saran, diantaranya :

1. Perlunya menganalisis pekerjaan siswa untuk mengetahui kesulitan yang

dialaminya dalam mengerjakan soal matematika. Dari hasil analisis ini,

kemudian mengatasinya sehingga siswa tidak mengulangi kesulitan

tersebut.

2. Hasil dari tes diagnostik dapat digunakan sebagai umpan balik (feed back)

baik bagi guru maupun siswa. Dengan diketahui kesulitan maupun faktor

penyebabnya maka akan lebih mudah bagi guru untuk mengatasi kesulitan

tersebut melalui perbaikan terhadap sistem pembelajaran, sedangkan bagi

siswa agar dapat memperbaiki cara belajarnya.

3. Guru perlu memberikan motivasi bagi siswa yang mengalami kesulitan

belajar, bahwa kesulitan yang dialaminya tersebut dapat diatasi asalkan

ada kemauan untuk mengatasinya.

4. Perlu diadakan pembelajaran remedial bagi siswa yang mengalami

kesulitan belajar sebagai cara untuk mengatasi kesulitan belajar yang

mereka alami.

5. Perlu merekomendasikan untuk selanjutnya dilakukan penelitian dengan

memperbaiki pembelajaran utama yang berbeda.

146

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Supriyono Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Agus Suprijono. (2009). COOPERATIVE LEARNING Teori dan Aplikasi

PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cholik Adinawan & Sugijono. (2006). MATEMATIKA untuk SMP Kelas VIII.

Jakarta: Erlangga.

Hadar,dkk. (1987). An Empirical Calssification Model for Error in High Scholl

Mathematics. Journal for Research in Mathematics Education.

Herman Hudojo. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajara n

Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang.

Koestoer Partowisastro & A. Hadisaputro. (1984). Diagnosa dan Pemecahan

Kesulitan Belajar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

M. Entang. (1984). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Moleong, Lexy J. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. (2010). Penilaian Ha sil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Suharsimi Ari Kunto. (2009). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

147

Zaenal Arifin. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/. Diakses pada 22 Mei

2012.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/pengertian-belajar/. Diakses pada 22 Mei

2012.

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/07/prinsip-prinsip-dasar-pengajaran.html. Diakses pada 22 Mei 2012.

http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/01/13/pengertian-belajar-matematika/.

Diakses pada 29 Mei 2012.

http://tarmidi.wordpress.com/2008/02/20/kesulitan-belajar-learning-dissability-dan-masalah-emosi/. Diakses pada 29 Mei 2012.

http://www.google.co.id/search?q=panduan+pembelajaran+remidial&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

148

149

150

151

Lampiran 4

Kunci Jawaban Tes Diagnostik

1. Sederhanakanlah bentuk pecahan berikut ini :

a. b. c. d. e.

2. Selesaikanlah bentuk pecahan dari

a.

b.

3. Selesaikan penjumlahan dan pengurangan pecahan berikut : a.

152

c. d. e. .

4. Selesaikan perkalian dan pembagian pecahan berikut : a. b. c. d. e.

5. Diketahui suatu segitiga dengan alas dan luasnya , tentukan:

153

diketahui : alas = luas =

ditanya : tinggi segitiga dalam variabel x? Jawab :

b. Jika , tentukan ukuran segitiga tersebut. Luas segitiga =

154

155

Lampiran 6

Hasil wawancara S2

Nilai : 32

P : Haloo dek.. F : Halooo mbak...

P : gimana dek kemaren mau ulangan belajar nggak? F : belajar.

P : nih lihat nilai kamu dek, dapat 32. Kira-kira kesulitannya apa kemaren saat ngerjainnya? F : kayak ini lho mbak (sambil nunjukin soal dengan model , itu lho mbak

memfaktorkan

P : oo.. memfaktorkan. Kalau kayak soal nomer 1b ini ini kamu ngerjainnya gimana? F : (sambil melihat lembar jawabnya)

P : tahu kesalahannya nggak dek kenapa itu saya salahkan?

F : kalau model kayak nomer 1 itu ak donk mbak, mungkin kemaren ak kurang teliti jawabnya. P : oo kurang teliti ya dek. Banyak lho kesalahan tentang memfaktorkan juga. Kalau disekolah

diterangin guru cepat bikin paham nggak? F : ya kadang ada yang donk ada yang enggak P : kalau guru nerangin bikin kamu jelas nggak? F : ehmm lumayan.

P : ehmm lumayan ya. Lha kalau dirumah orang tua biasanya nyuruh kamu belajar nggak? Atau kalau mau ada ulangan kamu crita nggak?

F : kadang iya. Belajar tu kadang pulang sekolah, tapi seringnnya malem sih belajarnya.

P : sering malem ya.. suasana dirumah mendukung untuk belajar nggak? Bikin semangat nggak? F : tergantung mood sih mbak.

P : na.. berarti kesulitan apa yang paling kamu rasa sulit saat mengerjakan soal menyederhanakan pecahan?

156

Hasil wawancara S5

Nilai : 63

P : haloo dekk?

A : woeee mbak..

P : mau tanya kesulitan apa yang kamu rasain kemaren? A : ehhmm apa ya..(lalu diam)

P : apa kira-kira dek yang kamu rasa sulit untuk materi menyederhanakan pecahan? A : ehmmm.. nyamain penyebutnya

P : ooo nyamain penyebutnya. Brati kayak nomer berapa? A : tak kirain tu kalau kayak gitu bisa dicoret mba..

P : sekarang kalau kayak nomer 1b, 1c dan 1d , itu kenapa kamu coret-coret dek padahal itu kan bukan faktor.

A : ya itu mbak tak kira boleh dicoret kalau kayak gitu tu, ternyta gak boleh to. ya kalau pemfaktotan sih saya sudah bisa mba

P: kalau di kelas di ajari guru gimana? A: Ya kadang donk mba, kadang nggak. P: Kalau menurutmu materi ini sulit ngga? A: Ya bisa di bilang sulit mba

P: Kalau dirumah belajar nggak?

A: Ya kadang-kadang belajar mba, misalnya nggak ada kerjaan ya dirumah belajar. Wong kadang-kadang ya disuruh belajar kok.

P: brati kesulitan apa yang kamu rasa paling km anggap susah?

A : ya tentang menyamakan penyebut sama yang tak coret-coret tadi mbak. Wong mau ulanga aku yo belajar.

157

Hasil wawancara S1

Nilai : 71

P: haloo dekk..Kemaren tu yang susah tu apa to? O: Pecahan.. ehh bukan..pemfaktoran deng mbak.. P: Kalau mau ulanagan belajar?

O: Enggakkkkk

P: Trs kalau belajar tiap apa? Kalau di sekolah? O: Enggak belajar kokkkk..

P: Kalau yang susah tentang pemfaktoran kayak nomer berapa? O: Ya kalau ada itu pkoknya susah mbak.

P: Pengajaran guru tu kalau di kelas jelas nggak? O: Wong nggak penah tak dengerin oggg P: Jadi ngobrol sendiri??

O: Enggak yo.. belajar sendiri no.. tp dirumah

P: Brati kalau di kelas karena merasa nggak donk brati yowes nggak tak dengerin aja. Gt dek? O: Iya no mbak

P: Duduknya sama siapa km? Pengaruh nggak kalau temen yang duduk itu rajin pa nggak? O: ya pengaruh mba.

P: kalau bingung suka tanya nggak sama guru? O: Kalau bingung ya tanya no. Kan ngga malu. P: Ikut bimbel juga?

O: Enggak.. tp privat.

158

Hasil wawancara S30

Nilai : 63

P: Dapat 63, puas nggak?

R: Ya nggak lah mbak P: Ada kesulitan?

R: Ya kadang2 ngedrop mba. Kan kemaren waktu puasa kan ak nggak konsen bgt, na pas aljabar ini kan waktu mulai puasa na itu nggak konsen bgt kemaren trs disekolah banyak kegiatan di sekolah.

P: Bikin nggak fokus gitu dek? R: Iya donk mb

P: Suka matematika nggak?

R: Dulu sih suka mb, tp sekarang untuk aljabar emang ada yg blank P: Lha trs apa yg kamu rasa paling sulit?

R: Ak sih bisa mbak, Cuma kemaren kurang konsen aja kok.. P: Kalau untuk memfaktorkan sama menyederhanakan pecahan bisa? R: Gini aja mbak, coba mbak kek’i soal siji (satu)

P: Nyoba yg pecahan bersusun yaa? R: Oke..

P: Siswa mengerjakan sambil rengeng2 nyanyi R: (e eemm eee eeemmmm)

P: Udah bisa?

R: Udah donk.. (jawaban yang dikerjakan siswa sudah benar) sambil menerangkan P: Berarti kemaren mengerjakan Cuma karena blank dek?

159

Hasil wawancara S20

Nilai : 63

P: Belajar nggak dek?

H: Belajar sihh.. tp ada yg masuk ada yg nggak?

P: Apa maksudnya kok ada yang masuk ada yang enggak ? H: Ya maksudnya tu seringnya lupa mb.

P: Lha apa yg rasa kamu sulit..

H: Kayak gini lho mba (sambil nunjukkin soal tentang menyamakan penyebut) P: Lha kok ini ada yang nggak dijawab juga?

H: Lha kemaren tu waktunya habis mbak.. P: Kalau memfaktorkan bisa?

H: Ya bisa...Cuma sering salah..heheheh P: Di rumah sering latihan atau belajar? H: Ya kalau ada PR no mba..

P: Brati kalau belajar Cuma kalau ada PR? H: Ya kadang mbak

P: Suka matematika nggak sih dek? H: Nggak terlalu suka mbak

P: Kalau dirumah disuruh ibuk trs nggk untuk belajar?

H: Ya Cuma ngingetin mba, tp kan kalau minta diajarin orang tua juga nggak mungkin mbak, wong bpk ibuk pulang malem terus gimana mau ngajarin. Ketemu aja malem jarang. Tau2 pagi ketemunya.

P: Suasana di rumah berati mendukung ngga? H: Wong nggak ada yang ngajarin yo nggak mood

P: Kalau di sekolah nyenengin nggak belajarnya?mendukung nggak suasananya?

H: enggak mbak, lha ada OGY(salah satu teman sekelas) yg nggak bikin semangat. Lha dia jail banget kok mbak, pokoe nganyelke..

P: Brati kesulitan yg paling kamu rasain apa?

Dokumen terkait