• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan dalam skripsi ini, maka ada beberapa saran-saran yang ingin peneliti sampaikan, yaitu :

1. Dalam metode case wrok, pekerja sosial harus lebih terampil dalam melakukan assesmen saat menemukan berbagai tipe klien. Sedangkan, pada metodegroup work,pekerja sosial harus memberikan arahan kepada klien bahwa manusia itu berbeda satu sama lain dan harus bisa menghargai pendapat orang lain demi menciptakan kerjasama yang baik dalam satu kelompok agar permasalahan dapat diselesaikan secara bersama.

2. Dalam pelayanan kagamaan sebaiknya petugas lebih meningkatkan lagi pemantauan dengan melakukan pendekatan terhadap anak-anak asuh mengenai ibadah mereka dikarenakan masih ada diantara mereka yang jarang melakukan sholat 5 waktu.

3. Dalam pelayanan pendidikan, sebaiknya panti PSAA PU 03 Tebet mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk memberikan beasiswa bidikmisi terhadap anak-anak asuh yang berprestasi agar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

4. Pihak panti lebih memberikan bimbingan lagi ke Warga Binaan Sosial (WBS) agar mereka bisa menjadi individu yang bertanggung jawab dan melaksanakan tugas dan kewajibannya di panti.

5. Seharusnya pekerja sosial itu jadilah sebagai pekerja sosial, tapi pada kenyatannya, pekerja sosial juga dijadikan sebagai pengasuh. Sehingga membuat WBS membatasi cerita tentang permasalahannya ke pekerja sosial karena ditakutkan pekerja sosial akan cerita ke pengasuh yang lain sehingga membuat WBS merasa tidak nyaman.

60 BUKU:

Adi, Isbandi Rukminto. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial .Jakarta: FISIP UI Press, 2005.

Adi, Isbandi Rukminto Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, dan Intervensi Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001.

Al-Furuqi, Isma’il R. Akar Budaya Islam, Menjelajah Kazanah Peradaban Gemilang.Bandung: Mizan,2003.

Bungin, Burhan.Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana,2010.

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Dahlan, Hanafi.Dinamika Anak Terlantar. Yogyakarta: B2P3KS PRESS,2008. Departement Sosial RI, Penelitian Evaluative tentang Efektivitas Pelaksanaan

Pembinaan Kesejahteraan Sosial di PSBR “Taruna Yudha” Sukoharjo. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, 1998.

Ghony, M. Djunaedi dan Fauzan Almanshui. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2012.

Gosita,Arif. Masalah Perlindungan Anak. Jakarta: Akademika Pressindo, 1983. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktek. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013

Kirst, Karen K., dkk. Understanding Generalist Practice. USA: Nelson-Hall, Inc,1999

Kementerian Sosial RI, Rekapan Data Anak Terlantar Jakarta: Pusat Data dan Informasi Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, 2011

Kurnisari,Alit, dkk. Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Di Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP).Jakarta: P3KS Press, 2009.

Lendriyono Fauzik, ed. Beberapa pemikiran tentang pembangunan kesejahteraan sosial.Malang: UMM Press, 2007

Listyawati, Andayani.Penanganan Anak Terlantar Melalui Panti Asuhan Milik Perorangan. Yogyakarta: B2P3KS Press,2008.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2000

Napsiyah, Siti dan Fuaida, Lisma Diawati Belajar Teori Pekerjaan Sosial. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Pramuwito, Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial . Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial,1997.

Rakhmat, Jalaludin.Penelitian Kualitatif.Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. Rusmiyati, Chatarina. “Wujud Panti Asuhan Hidayatullah dalam penanganan masalah

anak terlantar,” no. 3 (Juni 2008): h. 46-54

Situmorang, Chazali H.Mutu Pekerja Sosial di Era Otonomi Daerah .Depok: PT Khalifah Mediatama, 2013.

Soemanto, Wasty.Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT Renika Cipta,1990.

Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung: Alfabeta,2010.

Suharto, Edi.Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta,2011.

Suharto, Edi Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.Bandung: PT Refika Aditama,2006.

Suharto,Edi. Pekerja Sosial di Dunia Industri Memperkuat Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Bandung: PT Refika Aditama, 2007

Sukoco, Dwi Heru. Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategis. Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial.

Sukoco, Dwi Heru. Modul Diklat Jabatan Fungsional Pekerja Sosial Tingkat Ahli Madya.Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelathan Pegawai Departement Sosial. Sunusi, Makmur. Anak dan Negara Perspektif Indonesia Abad XXI. Jakarta: JasPro

Press, 2012).

Suud, Muhammad.3 Orientasi Kesejahteraan Sosial.Jakarta: Prestasi Pustaka, 2006. Suyanto, Bagong .Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana, 2010.

Warto,dkk. Efektivitas Program Pelayanan Sosial Di Panti dan Non Panti. Yogyakarta: B2P3KS Press, 2009.

Widodo, Nurdin, dkk. Studi Pelayanan Sosial Remaja Putus Sekolah Terlantar melalui Panti Sosial Bina Remaja.Jakarta: P3KS Press, 2009.

UU RI No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

INTERNET

http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/03/22/90009/Gila.-Jumlah-Anak-Terlantar-17-juta.

http://kesos.unpad.ac.id/?p=578. Artikel diakses pada tanggal 31 Agustus 2014

http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/15/definisi-anak-463129.html Artikel diakses pada tanggal 1 Mei 2014

Glosarium Kemensos RI,Keberfungsian Sosial. artikel diakses pada tanggal 3 September 2014 dari https://www.kemsos.go.id/modules.php?name=glosariumkesos

Undang-Undang Republik Indonesia tahun 1945, Bab XIV Kesejahteraan Sosial diakses dari www.kemenkumham.go.id

Hari : Kamis Tanggal : 3 Juli 2014

Penulis melakukan penelitian untuk melengkapi pelayanan pengasramaan yang menjadi milik Warga Binaan Sosial (WBS) selama mendapatkan pengasuhan di PSAA PU 03 Tebet ini. Penulis ketika datang ke panti ini meminta izin terlebih dahulu melalui Ibu Fatimah untuk melakukan observasi terhadap panti ini. Lalu ibu Fatimah pun mempersilahkan, Saya pertama melihat segala ruangan yang ada di lantai 1 gedung PSAA PU 03 Tebet ini. Di lantai 1 terdapat ruang staff pegawai, musholla, ruang rapat, meja tamu, meja piket, terdapat empat kamar WBS, kamar mandi pegawai, terdapat 8 kamar mandi WBS, gudang, dapur, ruang makan, lapangan, koperasi, dan tempat wudhu. Penulis berjalan sedikit ke belakang disitu terdapat tempat untuk mencuci pakaian, dan 6 kamar mandi serta tempat untuk menjemur pakaian WBS setelah dicuci.

Kemudian penulis memasuki kamar salah satu WBS untuk melihat perlengkapan yang WBS miliki selama tinggal di panti ini. Di dalam kamar tersebut terdapat lemari pakaian dengan jumlah yang disesuaikan oleh penghuni kamar, tempat tidur, rak sepatu, bantal, bantal guling, AC, meja gosokan dan radio. Kamar WBS terlihat cukup rapi sekali. Setelah selesai melihat-lihat isi dalam kamar, penulis mengobrol dengan beberapa WBS di dalam kamar tersebut. Sebelum memulai

Selesai mengobrol dengan mereka, penulis melakukan observasi ke lantai 2 dari gedung PSAA PU 03 Tebet ini, disini penulis melihat terdapat empat kamar lagi dengan fasilitas yang sama seperti kamar yang dibawah, kemudian terdapat 14 kamar mandi diatas, aula serbaguna yang cukup luas. Di dalam aula tersebut terdapat panggung beserta alat band untuk WBS bermain musik, dan ada juga music angklung yang berdiri di samping aula, kemudian ada sofa dan meja lalu foto-foto pengurus PSAA PU 03 Tebet yang terdahulu dan sekarang, selain itu terdapat juga beberapa alat olahraga seperti meja pingpong, dan beberapa meja untuk bimbingan belajar mereka. Di lantai 2 ini juga terdapat laboratorium komputer yang biasa digunakan WBS saat melakukan bimbingan keterampilan komputer, di lantai ini juga terdapat beberapa gudang.

Observasi Keterampilan Mute-mute PSAA PU 03 Tebet

Hari : Senin

Tanggal : 11 Agustus 2014

Penulis melakukan observasi terhadap keterampilan mute-mute yang ada di PSAA PU 03 Tebet ini. Keterampilan ini dilakukan pada pukul 09.00 pagi saat selesai mereka melakukan sarapan dan mandi. Saat itu yang mengikuti keterampilan cukup banyak. Instruktur keterampilan membagi 5 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari empat orang. Kemudian ketua kelompok dari masing-masing kelompok mengambil bahan-bahan yang akan digunakan dalam membuat bunga, seperti

mereka yang baru masuk panti dan mengikuti keterampilan ini.

Ketika bahan-bahan sudah disiapkan, instruktur keterampilan memberikan contoh membuat bunga kepada para WBS yang ada. Sambil instruktur memberikan contoh, anak-anak mengikuti dengan serius dengan dibantu ketua kelompok mereka. Setiap kelompok harus menjadikan 7 bunga. Beberapa diantara mereka mengalami kebingungan bahkan ada yang tidak mengerti. Ketua kelompok dan instruktur keterampilan turun tangan untuk membantu mereka. Saat itu penulis juga mencoba belajar membuat bunga dari mute-mute tersebut, walaupun sempat bingung, tetapi setelah diajarkan akhirnya penulis mengerti dan penulis bisa menghasilkan 3 bunga. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 11.00, keterampilan mute-mute pun ditutup dan WBS kembali ke kamar masing-masing untuk siap-siap ke sekolah.

Observasi Keterampilan Memanfaatkan Bahan Daur Ulang di PSAA PU 03 Tebet

Hari : Selasa

Tanggal : 12 Agustus 2014

Penulis hadir pada pukul 09.00 untuk melihat keterampilan bahan daur ulang, saat penulis hadir keterampilan tersebut sudah dimulai. Lalu penulis meminta izin kepada instruktur untuk mengikuti keterampilan yang beliau berikan, instruktur pun mengizinkan dan mempersilahkan masuk ke dalam ruangan. Saat penulis masuk, teman-teman WBS sudah dibagikan plastik bungkus kopi yang sudah tidak terpakai untuk dilipat-lipat. Kemudian penulis dipanggil oleh instruktur keterampilan yaitu Ibu

langsung diberikan plastic bungkus kopi, dan diajarkan cara melipat plastic tersebut. Ternyata melipat plastic tersebut tidak mudah, harus rapi dan sesuai dengan gambar yang ingin diambil dalam bungkusan itu. Agar ketika dijadikan tas atau tempat minum terlihat bagus.

Setelah sudah jadi beberapa plastik yang penulis lipat, beberapa WBS sudah meminta untuk selesai keterampilan tersebut karena sebagian dari mereka ada yang belum mandi, dan ada yang belum mengerjakan tugas sekolah. Akhirnya Ibu Sunarto menyudahi keterampilan tersebut, lalu Ibu Sunarto mengajari penulis ke proses selanjutnya yaitu menyusun lipatan plastik tersebut satu per satu agar terlihat rapi. Ketika plastik-plastik itu sudah tersusun rapi, beliau meminta penulis melanjutkan lagi dirumah. Kemudian penulis melanjutkan pertemuan tersebut dengan mengajak ngobrol Ibu Sunarto mengenai pengalaman beliau yang sudah lama mengajar keterampilan ini dari panti ke panti.

Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan A. Biodata Informan Nama : Jenis Kelamin : Jabatan : Hari/tanggal : Tempat :

B. Wawancara Kepala Seksi Identifikasi dan Assesment

1. Bagaimana Ibu melakukan tahapan engagement terhadap calon WBS ? 2. Bagaimana proses sosialisasi dalam tahapan engagement tersebut ?

3. Bagaimana persyaratan atau kriteria apa saja yang harus ditempuh oleh calon WBS agar dapat menjadi WBS di panti ini dalam proses identifikasi ?

4. Kemudian dalam proses adaptasi, seperti apa kegiatan yang diberikan oleh panti? 5. Biasanya anak-anak yang masuk itu agak takut ya bu merasa berbeda atau gimana. Itu

gimana ibu memotivasi ?

6. Siapa biasanya yang membantu dalam pengungkapan masalah (assessment) WBS ? 7. Bagaimana kemudian panti memberikan rencana pemecahan masalah (planning)

untuk WBS ?

Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan A. Biodata Informan Nama : Jenis Kelamin : Jabatan : Hari/tanggal : Tempat :

B. Wawancara Kepala Seksi Bimbingan dan Penyaluran 1. Apa saja bimbingan yang ada di PSAA PU 03 Tebet ?

2. Contoh dari kegiatan bimbingan mental yang ada disini misalnya seperti apa? 3. Biasanya dilakukan dalam seminggu berapa kali ?

4. Dalam bentuk apa bimbingan fisik diberikan? 5. Apakah ada instrukturnya ?

6. seperti apa kegiatan dalam bimbingan sosial?

7. Siapa yang sering menjadi pendamping di bimbingan sosial ini ? 8. Contoh dari bimbingan keterampilan seperti apa?

9. Apakah hampir semua anak-anak aktif mengikuti bimbingan keterampilan ini ? 10. Apakah wajib untuk anak-anak mengikuti semua kegiatan keterampilan ini ?

11. Apa saja yang sudah dihasilkan anak-anak dari bimbingan keterampilan yang ada di panti ini ?

12. Bagaimana proses pendidikan formal yang di dapat anak-anak ini ? 13. Apakah semua biaya sekolah ditanggung oleh panti ?

14. Adakah pemberian beasiswa dari PSAA PU 03 kepada anak yang berprestasi disekolahnya ?

15. Kebutuhan apa saja yang diperlukan Warga Binaan Sosial untuk pendidikan mereka di sekolah ?

16. Bagaimana dengan bimbingan belajar yang diberikan oleh panti ?

17. Dalam tahapan, pembinaan lanjut ketika mereka sudah selesai menerima pelayanan kesejahteraan sosial disini. Bagaimana melakukan proses resosialisasi, penyaluran dan bina lanjut ?

18. Apakah mereka tetap tinggal disini ketika mereka sudah bekerja ?

19. Bagaimana evaluasi yang dilakukan untuk menilai setiap tahapan proses yang dilalui ? 20. Berapa kali dalam sebulan ibu melakukan evaluasi ?

Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan A. Biodata Informan Nama : Jenis Kelamin : Jabatan : Hari/tanggal : Tempat :

B.Wawancara Pekerja Sosial

1. Apa peran pekerja sosial dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial mulai dari engagement?

2. Bagaimana cara pekerja sosial melakukan proses assesme terhadap anak yang mengalami masalah ?

3. Bagaimana proses merencanakan pemecahan masalah (planning)terhadap klien tersebut ?

4. Bagaimana memantau proses pelaksanaan intervensi terhadap klien ? 5. Bagaimana melakukan tahapan evaluasi ?

6. Berapa kali melakukan evaluasi terhadap penyelesaian permasalahan klien ? 7. Bagaimana melakukan tahapan terminasi ?

8. Apakah ada tindak lanjutnya ketika pelayanan pertolongan yang diberikan sudah selesai ? 9. Metode apa yang digunakan kalau melakukan intervensi atau memecahkan masalah yang

dialami klien ?

10. Apakah ada hukuman yang diberikan ketika dia melakukan kasus yang besar ?

11. Kalau dalam proses penyaluran biasanya seperti apa ? apa sudah pasti anak-anak disini disalurkan ke perusahaan yang memang sudah bekerjasama dengan panti ?

12. Kalau selain kegiatan di panti, apakah pekerja sosial mengadakan kegiatan penunjang lain ?

13. Apakah pekerja sosial dalam memberikan pelayanan kesejahteraan sosial menggunaka prinsip-prinsip pekerja sosial ?

14. Bagaimana pelayanan pengasramaan terhadap WBS ? 15. Bagaimana pelayanan permakanan terhadap WBS ? 16. Bagaimana pelayanan konseling terhadap WBS ? 17. Bagaimana pelayanan kesehatan terhadap WBS ? 18. Bagaimana pelayanan pendidikan terhadap WBS ?

22. Bagaimana pelayanan keterampilan terhadap WBS ? 23. Bagaimana pelayanan transportasi terhadap WBS ?

24. Kegiatan apa yang dilakukan pekerja sosial dalam mengevaluasi pelayanan kesejahteraan sosial ?

Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan A. Biodata Informan Nama : Jenis Kelamin : Jabatan : Hari/tanggal : Tempat :

B. Wawancara Warga Binaan Sosial (WBS) 1. Mengapa kamu ditempatkan di PSAA ? 2. Kamu tau darimana panti ini ?

3. Siapa yang membuat keputusan di tempatkan di panti ini ? 4. Sudah berapa lama kamu tinggal di panti ini ?

5. Bagaimana perasaan kamu tinggal di PSAA ? 6. Kegiatan apa saja yang Anda ikuti disini ?

7. Apakah panti ini sangat membantu Anda ? dalam hal apa saja ?

8. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan pengasramaan ?

9. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan kebutuhan pangan ?

10. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan kesehatan ?

11. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan konseling ?

12. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan keagamaan ?

13. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan pendidikan ?

14. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan transportasi?

15. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan rekreasi dan hiburan ?

16. Apa saja yang kamu ketahui tentang kegiatan pelayanan panti melalui pelayanan tabungan ?

dapatkan ?

19. Menurut kamu, pelayanan-pelayanan yang sudah kamu dapatkan ini sudah cukup ? 20. Apa harapan atau keinginan kamu terhadap PSAA ini ?

Jabatan : Kasie. Identifikasi dan Assesment Hari/Tanggal : Kamis, 3 Juli 2014

Waktu :12.32–13.00 WIB Tempat :Ruang Kantor

1. Bagaimana Ibu melakukan tahapan engagemen terhadap calon WBS ?

Kalau tahapan pendekatan awal yah biasa disebutnya, disini ada proses sosialisasi, identifikasi, motivasi, seleksi dan adaptasi sih Mba biasanya selalu begitu.

2. Bagaimana proses sosialisasi dalam tahapan engagement tersebut ?

Jadi yang masuk itu biasanya mereka taunya dari alumni ada beberapa yang tahun ini 2014 ini tau denger dari alumni atau dari tetangga yang dulu disini. Ada alumni tahun sekian tahun sekian, ada yang malah dulu kakaknya tinggal disini terus sekarang masukin adeknya disini. Ada juga yang tahu dari masyarakat luar yang mereka cari-cari informasi untuk bisa masuk sisni, jadi kebanyakan dari orang ke orang, pernah kita membuka website tapi kan tidak semua orang tau website, apalagi orang ngga mampu yah. Jadinya dia cuma nanya denger denger cerita dari tetangga. Tapi kita tetep buka website, kita juga cari informasi, dan memberikan informasi kepada teman-teman yang ada wilayah namanya dengan SSK (Seksi Sosial Kecamatan). Setiap tahun kalau di panti-panti gitu terutama panti-panti anak sekolah termasuk WBS ini. Tempo hari ada kan yang datang kesini itu namanya TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan). TKSK itu ada informasi dari masyarakat ada yang ngga mampu, udah ngga sekolah. Karena kemaren ada satu. Ketemu kan ya waktu saya di musholla, ada PSM namanya kak fitri dia punya tetangga, kebetulan bapaknya di PHK, anaknya sudah tidak sekolah satu tahun karena tidak kemampuan orang tua, kalo tahun ini dia tidak sekolah lagi merasa bersalah orangtuanya tetapi apa daya dia tidak mampu untuk membiayai sekolah. Seari-hari aja dia ditopang oleh saudara dan tetangga, karena di PHK dan dia jadi supir pun juga shift shifan. Daripada dia khawatir tahun ini dia ngga sekolah lagi, anaknya sudah sama temannya dicibir eh kamu ngga sekolah. Makanya dibawa kesini. Saya wawancara kemaren ternyata anaknya mau saya kasih waktu 2 hari dia berpikir, saya telpon PSM (Pekerja Sosial Mayarakat), eh akhirnya dia mau. Tapi ada satu yang ngga mau, kebetulan mungkin ada saudaranya yang ingin membiayai. Jadi

ke panti, jadi apabila itu anak Negara atau tidak mampu yang memang sudah tinggal di panti sejak kecil ketika dia akan melanjutkan ke SMP dan SMA dia akan dipindahkan ke panti ini

3. Bagaimana proses sosialisasi untuk klien “R” dan “V” Bu ?

Kedua klien tersebut merupakan anak Negara, memang sudah tinggal dari panti ke panti sejak kecil karena merupakan anak Negara. Jadi begitu dia sudah selesai di panti yang lama, selesai sekolah SD. mereka dipindahkan kesini untuk melanjutkan sekolah tingkat SMP dan SMA. Dan memang sudah seperti itu prosesnya

4. Lalu bagaimana persyaratan atau kriteria apa saja yang harus ditempuh oleh calon WBS agar dapat menjadi WBS di panti ini dalam proses identifikasi ?

Jadi begitu dia kesini awal pertama dia ambil formulir, syarat-syarat saya terangin awal secara gambaran tentang panti ini. Setelah itu dia kembali 2 minggu kemudia mengisi syarat-syarat atau formulir yang udah ada dan harus dipenuhi. Setelah 2 minggu dia kembali disini kita ngobrol-ngobrol. Lewat ngobrol sudah oke simpan nanti secara data mungkin ada yang belum gapapa mungkin dia masih dalam ujian. Gapapa itukan belakangan, yang penting syarat ini yang lain harus dipenuhi. Setelah dikasih kita terima, tapi terima juga ngga asal terima kita liat kuota. Kuota yang keluar dan yang masuk harus balance. Jadi kebetulan saat ini yang keluar 20. Tetapi ada yang naik ke SMA. Jadi Yang sma 13, yang smp 12. Setelah 2 minggu, kita ada rapat dengan teman-teman bahwa sudah banyak berkas yang masuk akan kita tinjau lapangan. Abis tinjau lapangan, kita panggil semua anak-anak dan orangtuanya untuk kita psikotest, karena ngga sembarangan yah kita disini. Disini anak dan orang tua harus sejalan. Ada orang tuanya mau anaknya ngga mau, ada anaknya ngga mau orang tua mau. Ngga bisa begitu, jadi kita harus sejalan. Sebelum home visit, orangtua di wawancara dengan saya, Bu Nita dan Pak Restu. Kalau anak-anak dengan psikolog dan peksos Kak Loren. Habis itu di test lagi test agama dengan saya. Dia solat dan ngaji. Lalu pengukuran baju seragam yaitu bimlur. Selanjutnya home visit, kita kasih 1 pegawai 1 orang. Itu ada standar yang harus dibawa dan harus ada perizinan dari RT setempat. Terus kita kasih waktu selama 1 minggu. Habis melakukan home visit, beberapa minggu kemudian kita rapat lagi untuk membahas hasil home visit.

5. Bagaimana bu proses identifikasiklien “R” dan klien “V” yang kebetulan mereka ini berasal dari rujukan panti?

apa. Abis itu ya sama isi formulir juga untuk data di panti ini. Jadi kalo klien

“V” dan “R” kita hanya melihat data-data dia yang dibawa oleh pengasuh dari panti sebelumnya.

6. Kan biasanya anak-anak yang masuk itu agak takut ya bu merasa berbeda atau gimana. Itu gimana ibu memotivasi ?

Iya jadi gini biasa dari awal kita kasih tau apa yang akan dilakukan disini itu pasti akan berbeda keadaan dirumah dan disini itu kita motivasi, Kita motivasi memberitahukan kepada mereka, bahwa mereka tidak dibuang oleh orang tuanya, tetapi untuk biar dia menjadi anak yang lebih baik dan mandiri terutama masa depannya lebih bagus karena keterbatasan ekonomi. Karena disini kan nanti disekolahin, diberi keterampilan. Jadi panti bukan hal yang berarti kalian tinggal disini karena dibuang atau orangtua kalian tidak mau mengurusi. Yaa seperti itu kita memberikan motivasi, jadi memberikan hal-hal yang positif supaya anak semangat dan merasa betah tinggal di panti nantinya.

7. Bagaimana proses seleksi itu dilakukan untuk klien “R” dan “V” ?

Kalau untuk klien “V” dan “R” kita memang tidak menggunakan cara ini, Jadi ketika anak-anak Negara seperti klien “V” yang memang sudah tinggal dari

Dokumen terkait