A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini, diantaranya yaitu :
1. Pola kelekatan yang dominan dipersepsikan oleh responden yang diasuh oleh orangtua tunggal di kota Bandung adalah pola kelekatan cemas melawan (anxious-resistant attachment). Kemudian, pola kelekatan aman (secure attachment) merupakan pola kelekatan kedua yang paling banyak dipersepsikan oleh responden dalam penelitian ini. 2. Konsep diri (self concept) remaja yang diasuh oleh orangtua tunggal di
kota Bandung dominan memiliki konsep diri yang rendah.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pola kelekatan orangtua tunggal dengan konsep diri remaja di kota Bandung.
B. Saran
Saran dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Orangtua
a. Bagi ayah, meskipun ia mengasuh anaknya sendiri dan juga harus bekerja mencari nafkah, diharapkan terus menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anak mereka, memberikan perhatian serta terus memantau tumbuh kembang anaknya meskipun anaknya telah beranjak remaja karena pola kelekatan antara orangtua dan anak akan sangat penting dalam segala rentang usia.
b. Bagi ibu, diharapkan dapat terus menjalin pola kelekatan yang positif dengan anak-anaknya, karena pola kelekatan sangatlah penting diberikan di semua rentang usia kehidupan anak. Selanjutnya, perhatian serta kasih sayang harus terus diberikan kepada anaknya sehingga selalu tercipta hubungan yang harmonis.
61
Karina Ismiyani, 2014
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi Anak dengan Orangtua Tunggal
Diharapkan selalu menjalin komunikasi dengan orang-orang terdekat seperti orangtua, keluarga ataupun teman-teman agar tetap tercipta hubungan yang baik dan harmonis dengan lingkungan sekitarnya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Jika ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama dengan penelitian ini, maka diharapkan lebih melakukan pendekatan personal terlebih dahulu dengan responden, karena tema dari penelitian ini sendiri cukup sensitif sehingga terkadang responden menolak untuk mengisi kuesioner penelitiannya.
b. Melakukan penelitian dengan variabel lain yang sekiranya masih berhubungan dengan remaja yang diasuh oleh orangtua tunggal
(single parent).
c. Memperhatikan setiap kekurangan dalam penelitian ini serta memperbaikinya pada penelitian selanjutnya.
Karina Ismiyani, 2014
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad & Asrori, Mohammad. (2009). Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Atkinson, Rita. I. Dkk. (1997). Pengantar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Bungin, Burhan. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media. Burns, R.B. (1993). Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta:
Arcan.
Bowbly, John. (1978). Attachment and Loss Volume 1 Attachment. London : Penguin Books.
Bowbly, John. (1978). Attachment and Loss Volume 2 Separation Anxiety and
Anger. London : Penguin Books.
Bowbly, John. (1990). A SECURE BASE Parent-Child Attachment and Healthy
Human Development. London : The Hogarth Press.
Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Eka Putri, Nurwansa. (2010). Hubungan Konsep Diri Dengan Kecemasan
Menghadapi Pensiun. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Feist, Jess & J. Feist, Gregory. (2010). Theories of Personality, 7th ed: Teori
Kepribadian Edisi Ke-7. Jakarta: Salemba Humanika
Faiz Insani, M. Febby. (2011). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola
Kelekatan Orangtua-Remaja Dengan Perilaku Melanggar Aturan. Skripsi
Tidak Diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Helmi, Avin Fadilla. (1999). Gaya Kelekatan dan Konsep Diri. [ONLINE]. Tersedia: (avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/gayakelekatan_avin.pdf, diakses
pada 5 November 2013)
Helmi, Avin Fadilla. (2004). Gaya Kelekatan, Atribusi, Respon Emosi dan
Perilaku Marah. [ONLINE]. Tersedia:
63
Karina Ismiyani, 2014
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
ed=0CCAQFjAB&url=http%3A%2F%2Favin.staff.ugm.ac.id%2Fdata%2Fka ryailmiah%2Fmodelteoritis_avin.pdf&ei=iCIOVe39NsrHuATezIHYBw&usg
=AFQjCNEFL_5e_vuc_u4e-4iUKfZL6St-bw&sig2=8IMhgHzeLK-EVValpLg-vw, diakses pada 6 November 2014).
Hurlock, E.B. (1974). Personality Development. New York: McGraw-Hill, Inc. Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentan Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Ihsan, Helli. (2013). Metode Skala Psikologi. Bandung : Jurusan Psikologi UPI Jurusan Psikologi UPI. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi. Bandung : Jurusan
Psikologi UPI
Nurhayati, Dienni. (2011). Hubungan Antara Gaya Kelekatan (Attachment)
Dengan Konsep Diri Pada Pecandu Narkoba. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Papalia, D.E. (2004). Human Development (9th ed). Mc Graw Hill: New York. Pudjijogyanti, Clara. R. (1995). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan Purnama Putra, Erik. (2012). Hakim Jago 'Mediasi Cerai' Dapat Kemudahan
Promosi [Online]. Tersedia:
(http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/01/24/lya3z7-hakim-jago-mediasi-cerai-dapat-kemudahan-promosi, diakses pada 5 Juli 2014). Ramdhana, S.R., Nurwianti, F., Yulianto, A. (2011). Hubungan antara Kualitas
Attachment dan Psychological Well-being pada Remaja dari Keluarga Miskin Perkotaan. [Online]. Tersedia: (http://share.pdfonline.com/bad4b711c32c4868
9e85b08b123de896/
SITI%20RIZKY%20RAMDHANA-JURNAL-FPSI-2013.htm, diakses pada 8 Januari 2014).
Respati, Winanti Siwi, Yulianto, Aries, & Widiana, Noryta. (2006). Perbedaan
Konsep Diri Antara Remaja Akhir Yang Mempersepsi Pola Asuh Orang Tua Authorian, Permissive dan Authoritative. Jakarta: Jurnal Psikologi Vol. 4 No.
2, Desember 2006
Riduwan. (2003). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung :CV Alfabeta.
Riyandara P.N, Gantira. (2010). Konsep Diri Remaja dari Keluarga Broken Home
di Kota Bandung. Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan
64
Karina Ismiyani, 2014
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup Edisi
ke-5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga. Sarlito, W. S. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama. Steinberg. (1993). Adolescence Third Edition. New York: McGraw-Hill, Inc Sujoko. (2011). Hubungan Antara Keluarga Broken Home, Pola Asuh OrangTua
dan Interaksi Teman Sebaya dengan Kenakalan Remaja. [Online].
Tersedia: (
https://psikologi05.files.wordpress.com/2012/02/naskah-publikasi.pdf, diakses pada 5 Agustus 2014).
Sugiyono. (2008). Metode Peneliian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Pers. Werdyaningrum, Puri. (2013). Psychological Well-Being Pada Remaja Yang
Orang Tua Bercerai Dan Yang Tidak Bercerai (Utuh). [ONLINE]. Tersedia:
(http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jop/article/view/1654/1750 diakses
pada tanggal 20 Maret 2015).
Wade, Carole & Tavris, Carol. (2007). Psychology, 9th Edition: Psikologi Edisi kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.