• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sebaran menegak dan melintang suhu

Profil sebaran menegak dan melintang suhu pada kedua pengamatan

disajikan pada Gambar 9, 10 dan 11. Sebaran suhu semakin menurun dengan

bertambahnya kedalaman.

4.1.1. Musim Barat

Gambar sebaran menegak suhu menggambarkan sebaran suhu yang

mengalami penurunan nilai seiring bertambahnya kedalaman. Pola pelapisan

massa air berdasarkan perubahan suhu dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan

permukaan tercampur, lapisan termoklin dan lapisan dalam. Suhu pada lapisan

permukaan tercampur hampir seragam sehingga pada Gambar 9 tampak garis

berbentuk menegak. Kedalaman lapisan permukaan tercampur berbeda untuk

masing-masing stasiun. Lapisan ini terbentuk mulai permukaan hingga batas

bawah terdangkal adalah 24 m (stasiun 5) dan terdalam 58 m (stasiun 3). Kisaran

suhu pada lapisan permukaan tercampur mencapai 29.31−29.88 oC dan gradien suhu mencapai 0.01 oC/m .

Di bawah lapisan permukaan tercampur terdapat lapisan termoklin yang

nilai suhunya menurun drastis dengan bertambahnya kedalaman. Lapisan

termoklin pada pengamatan Januari 2004 terbentuk mulai dari batas bawah

lapisan permukaan tercampur dengan batas bawah yang bervariasi untuk masing-

masing stasiun. Kedalaman terdangkal sebesar 203 m (stasiun 1) dan terdalam

sebesar 292 m (stasiun 5), dengan kisaran suhu mencapai 10.57−29.53 oC. Lapisan termoklin memiliki gradien suhu mencapai 0.1 oC/m.

Di bawah kedalaman 300 m terjadi penurunan suhu yang relatif lambat.

Lapisan ini ditandai dengan bentuk garis hampir menegak yang terletak di bawah

lapisan termoklin. Lapisan ini memiliki kisaran suhu antara 2.41−14.94 oC dan memiliki gradien suhu kurang dari 0.02 oC/m.

Sumber : Diolah dari data INSTANT bulan Januari 2004 dan Juni 2005 Gambar 9. Sebaran menegak suhu pada Musim Barat dan Musim Timur

Sumber : Diolah dari data INSTANT bulan Januari 2004

Sumber : Diolah dari data INSTANT bulan Juni 2005

Tabel 2. Variasi suhu kisaran kedalaman di lapisan homogen, lapisan termoklin, dan lapisan dalam pada Musim Timur dan Musim Barat

Waktu

pengamatan Stasiun

Posisi Lapisan Homogen Lapisan Termoklin Lapisan Dalam

Lintang (LU) Bujur (BT) Kisaran kedalaman (m) Kisaran suhu (°C) Gradien (°C/m) Kisaran kedalaman (m) Kisaran suhu (°C) Gradien (°C/m) Kisaran kedalaman (m) Kisaran suhu (°C) Gradien (°C/m) Januari 2004 1 11.57 122.99 0-36 29.31-29.34 0.01 37-203 14.96-29.04 0.1 204-603 7.30-14.94 0.01 2 11.42 122.94 0-50 29.38-29.59 0.01 51-282 10.96-29.02 0.1 283-1029 4.84-10.94 0.01 3 11.32 122.89 0-58 29.80-29.88 0.01 59-273 11.65-29.53 0.1 274-1662 2.41-11.56 0.01 4 11.20 122.83 0-29 29.57-29.60 0.02 30-252 12.64-29.24 0.1 254-1105 4.44-12.48 0.01 5 11.11 122.79 0-24 29.44-29.58 0.01 25-292 10.57-28.83 0.1 293-310 10.16-10.53 0.02 Juni 2005 1 11.50 122.92 0-64 27.75-28.01 0.01 64-299 11.04-27.75 0.1 300-568 7.48-10.95 0.01 2 11.44 122.88 0-69 27.48-27.98 0.01 69-213 13.67-27.48 0.1 214-1000 4.89-13.59 0.01 3 11.35 122.83 0-43 27.83-27.93 0.01 44-223 13.36-27.81 0.1 224-1257 4.21-13.33 0.01 4 11.28 122.79 0-57 27.69-27.91 0.01 58-228 13.16-27.67 0.1 229-1611 3.26-11.14 0.01 5 11.20 122.75 0-31 27.99-28.04 0.01 32-301 11.40-27.94 0.1 302-1788 2.47-11.34 0.01 6 11.63 123.00 0-41 27.57-28.06 0.01 42-292 11.68-27.57 0.1 293-1067 4.64-11.67 0.01

4.1.1. Musim Timur

Pengamatan saat Musim Timur dilakukan pada bulan Juni 2005. Sebaran

menegak suhu memperlihatkan nilai suhu yang semakin meningkat seiring

bertambahnya kedalaman. Lapisan permukaan tercampur pada Musim Timur

terbentuk mulai permukaan hingga batas bawah terdangkal yaitu 31 m (stasiun 5)

dan terdalam 69 m (stasiun 2). Kisaran suhu lapisan ini mencapai 27.57−28.06 oC dan memiliki gradien suhu 0.01 oC/m.

Lapisan termoklin pada pengamatan Juni 2005 terbentuk mulai dari batas

bawah lapisan permukaan tercampur dengan batas bawah yang bervariasi untuk

masing-masing stasiun. Kedalaman terdangkal yaitu sebesar 213 m (stasiun 2)

dan terdalam sebesar 301 m (stasiun 5), dengan kisaran suhu mencapai

11.04−27.75 oC dan gradien suhu mencapai 0.1 oC/m.

Suhu pada lapisan dalam mengalami penurunan nilai yang lambat seiring

bertambah kedalaman, dimulai kedalaman di bawah 214 m sampai akhir

pengukuran. Suhu pada lapisan ini berkisar antara 2.47−13.59 oC. Lapisan dalam pada pengamatan Juni 2005 memiliki gradien suhu mencapai 0.01 oC/m. Gambar

sebaran menegak dan melintang suhu di atas dapat digunakan untuk mengetahui

perbedaan karakteristik suhu pada Musim Barat (Januari 2004) yang diwakili oleh

5 stasiun dan Musim Timur (Juni 2005) yang diwakili oleh 6 stasiun.

Pada sebaran menegak suhu (Gambar 9), terlihat suhu permukaan pada

Musim Timur (Januari 2004) lebih rendah (dingin) dibandingkan pada Musim

Barat (Juni 2005). Perbedaan suhu permukaan antara kedua waktu pengamatan

yakni suhu pada Januari 2004 lebih tinggi 1.82 oC dari suhu pada Juni 2005. Hal

Australia yang membawa massa udara yang lebih dingin (Wyrtki, 1961). Angin

dari Australia yang membawa massa air yang lebih dingin (kelembaban rendah)

menyebabkan hilangnya bahang, adanya percampuran vertikal, dan mengalirnya

massa air ke daerah yang sedikit pengaruh radiasinya dapat menyebabkan

penurunan suhu (Ilahude dan Gordon, 1996).

Pada sebaran melintang suhu (Gambar 10 dan 11) terlihat adanya

perbedaan pola pelapisan suhu pada kedua waktu pengukuran. Sebaran suhu pada

Musim Timur memperlihatkan bahwa lapisan permukaan tercampur yang

terbentuk lebih tebal dibandingkan pada Musim Barat. Perbedaan ketebalan

lapisan permukaan tercampur pada kedua musim mencapai 45 m. Lebih tebalnya

lapisan permukaan tercampur pada bulan Juni 2005 diperkirakan karena Angin

Muson Tenggara yang mulai bertiup bulan Juni lebih kuat mencampur massa

lapisan permukaan dibanding Angin Muson Barat Daya yang bertiup bulan

Januari di Pintasan Timor. Menurut Wyrtki (1961) ketebalan lapisan tercampur

dipengaruhi oleh angin, arus dan pasang surut. Lapisan tercampur yang relatif

lebih dalam memberi indikasi kemungkinan angin yang bertiup di permukaan air ,

arus dan pasang surut di daerah tersebut lebih kuat.

Pada penelitian ini, dengan menggunakan metode geostropik diperoleh

hasil kecepatan rata-rata aliran massa air di Pintasan Timor pada bulan Juni 2005,

sekitar 1.84 m/s ke arah barat daya lebih kuat dibandingkan bulan Januari 2004

(Gambar 19). Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

(BMKG) Pusat, di daerah pengamatan pada bulan Juni 2005 bertiup angin dan

arus dengan kecepatan rata-rata 6.74 m/s dan 0.22 m/s, sedangkan pada bulan

dengan kecepatan rata-rata 0.08 m/s. Sebagai akibatnya, lapisan permukaan

cenderung akan lebih tebal pada Juni 2005 (Musim Timur) dibandingkan pada

Januari 2004 (Musim Barat).

Lapisan termoklin yang terbentuk pada Musim Timur (Juni 2005) lebih

tebal dibandingkan pada Musim Barat (Januari 2004). Pergerakan arus yang

semakin cepat menyebabkan kekuatan pengadukan akan semakin besar sehingga

dapat mendorong lapisan termoklin semakin ke dalam (Wyrtki, 1961). Selain itu,

kedalaman lapisan permukaan tercampur berpengaruh terhadap kedalaman lapisan

termoklin. Angin dan arus yang terjadi dengan kecepatan tinggi di lapisan

permukaan akan mendorong lapisan permukaan tercampur lebih dalam. Lapisan

permukaan tercampur yang lebih tebal akan mengakibatkan batas atas dari lapisan

termoklin lebih dalam. Perbedaan ketebalan lapisan termoklin pada kedua musim

mencapai 103 m.

Dokumen terkait