• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Singkat Hotel Inna Dharma Deli

Dalam dokumen Public Relations Sebagai Tools Marketing (Halaman 47-51)

3.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1. Sejarah Singkat Hotel Inna Dharma Deli

Hotel Dharma Deli adalah unit Hotel dari PT. Natour (National Hotel and

Tourism Corp Ltd) yang merupakan persero pemerintah di bawah naungan Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia (Deparposel), yang bergerak dalam usaha jasa akomodasi (Perhotelan dan Restaurant). Hotel Dharma Deli sebelumnya terdiri dari dua unit yang masing-masing merupakan unit-unit PT. Natour yang terpisah dalam pengelolaannya, yaitu Ex Hotel Wisma Deli dan Ex Hotel Dharma Bhakti.

Sebelum penggabungan Ex hotel Wisma Deli didirikan dan kemudian diresmikan pada tahun 1965, dimana pada saat itu hotel ini secara operasionalnya tunduk di bawah naungan Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata, dan pengelolaannya dipercayakan kepada Zein Badrun dengan dibantu para staff dan karyawan sebanyak 39 orang. Hotel Wisma Deli ini pada mula operasinya merupakan tempat akomodasi yang fungsinya setingkat dengan Mess dengan jumlah dua belas kamar ditambah out let Restaurant dan Bar. Namun melihat perkembangan perekonomian yang melaju pesat serta tingkat kebutuhan akan akomodasi yang begitu pesat sehingga pada saat itu Hotel Wisma Deli tidak mampu melayani permintaan akan pesanan kamar dan tidak sebanding dengan kapasitas yang dimiliki sehingga secara bertahap atas persetujuan direksi dilakukan renovasi pengembangan sehingga saat penggabungan dengan Hotel Dharma Bakti kemampuan operasionalnya sudah berada pada tingkat layak dengan jumlah 49 kamar dan fasilitas (outlet) pendukung lainnya seperti

Restaurant, Bar, Laundry dan Banquette Service. Hotel Dharma Bakti yang sekarang ada pada bangunan induk bagian depan sebelumnya adalah milik perusahaan Belanda dengan nama Hotel Mij De Boer yang lazim dikenal di Medan sebagai hotel orang Belanda dengan nama Hotel De

Boer. Hotel ini berdiri dan dioperasikan sekitar tahun 1878, dimana pada zaman keemasan sebagai hotel yang paling baik yang merupakan akomodasi bagi para Tuan kebun, Pembesar-pembesar Pemerintah Belanda, dan Pembesar-pembesar Deli Spoorweg Maatschappiji. Kemudan pada tahun 1957 hotel ini diambil alih kepemilikannya ke dalam lingkungan Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Pada tahun 1962 secara kedinasan hotel ini diserahkan kepada Departemen Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Natour Nomor 2272/SK/76 berlaku sejak 1 April 1967, dengan kebijaksanaan efeisiensi dan perkembangan kepariwisataan serta Up grading Unit maka Hotel Dharma Bakti dan Hotel Deli telah digabungkan menjadi satu unit pengelolaannya dengan nama Hotel Inna Dharma Deli. Dalam perluasan dan perkembangan perusahaan, PT. Natour pada umumnya dan unit Hotel Dharma Deli khususnya maka secara bertahap dan berkesinambungan berusaha untuk meningkatkan fasilitas serta jumlah kamar yang dimiliki, sehingga keberadaannya selaku unit bisnis Badan Usaha Milik Negara mampu bersaing dengan Hotel kompetitor milik swasta yang jauh lebih sempurna sarana dan prasarananya. Adanya persaingan tersebut pada tahun 1982 Hotel Dharma Deli semakin meningkat yakni melakukan penambahan jumlah kamar serta sarana pendukungnya sehingga pada pertengahan tahun 1983 Hotel Dharma telah mampu menambah jumlah sebanyak 75 kamar sehingga jumlah keseluruhan yang beroperasi sebanyak 176 kamar dengan perincian sebagai berikut:

 49 kamar dibangun Ex Wisma Deli

 52 kamar dibangun Ex De Boer

 75 kamar dibangun baru (new arcade)

Seiring dengan lajunya pertumbuhan perekonomian di Sumatera Utara berpengaruh terhadap kegiatan bisnis, serta berpengaruh juga terhadap penyediaan akomodasi sehingga pada tahun 1991 lantai delapan baru dibangun semula berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang-barang diubah fungsinya menjadi ruangan/kamar untuk dijual lantai terakhir direnovasi sehingga kamar yang ada bertambah tujuh. Dengan bertambahnya jumlah kamar yang tersedia, sarana keseluruhan jumlahnya menjadi 183 kamar. rincian sebagai berikut:

 1 kamar President Suite

 2 kamar Junior Suite

 4 kamar Superior

Sejalan dengan adanya pengembangan, dan untuk mengantisipasi hal tersebut pihak Inna Dharma Deli berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Karena dengan begitu ketatnya persaingan bisnis perhotelan, dan semakin pesatnya kemajuan pariwisata di Sumatera Utara khususnya Medan, perlu adanya sumberdaya manusia yang handal dan professional. Maka pihak direksi menyusun program pengembangan sumber daya melalui Ikatan Dinas untuk dilatih dibalai pendidikan dan latihan perhotelan di Bandung, namun sejak tahun 1997 Ikatan Dinas tidak lagi di Bandung melainkan cukup di Medan, dikarenakan di Medan telah berdiri Balai Pendidikan dan Pariwisata Medan (BPLP Medan), dan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pihak direksi melakukan kebijaksanaan untuk mengirim dari tiap-tiap unit untuk melaksanakan kegiatan sales call di Jakarta dan seminar-seminar yang bertujujan untuk mampu menghadapi tantangan yang semakin tajam. Berkat adanya pendidikan ini nantinya diharapkan pihak Hotel Dharma Deli tidak kesulitan untuk mencari kader-kader dalam estafeta kepemimpinan pada masa yang akan datang.

Pada tanggal 8 September 1990 telah dilakukan penggantian pimpinan, dari bapak Drs. Mohd Rasyid kepada pimpinan baru Bapak H.B. Panjaitan yang disaksikan oleh Direktur Utama PT. Natour Bapak I.G.A.G.Putra. Pimpinan lama Drs. Mohd Rasyid mendapat tugas baru di kantor pusat PT. Natour sebagai Kepala Biro Keuangan & Akuntansi PT. Natour, sedangkan Bapak H.B.Panjaitan sebelumnya merupakan General Manager Natour Parapat. Alih tugas ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Natour Nomor : 4297/SK-KEPEG/1990 tanggal 5 Juli 1990. Pada tanggal 1 Februari 1993 telah dilakukan penggantian Pimpinan, yakni pimpinan lama Bapak H.B.Panjaitan mendapat tugas sebagai General Manager Natour Garuda Yogyakarta yang sebelumnya General Manager Dharma Deli Medan. Sedangkan Bapak Chandra Hasan mendapat tugas baru sebagai General Manager Natour Dharma Deli, dan Bapak Chandra Hasan sebelumnya adalah General Manager Natour Garuda Yogyakarta.

Alih tugas tersebut berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Natour Nomor : 4579/SK-KEPEG/1993 tanggal 21 Januari 1993, pelantikan dilaksanakan oleh Direktur Administrasi & Keuangan PT. Natoru yasitu : Bapak Joko Waluyo, MBA.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (R.I) : 1. Nomor : 973/KMK.016/1993.

2. Nomor : 974/KMK.016/1993. 3. Nomor : 975/KMK.016/1993. 4. Nomor : 976/KMK.016/1993.

Tanggal 23 Desember 1993 tentang perubahan susunan Direksi oleh karena penggabungan (PT. Natour dengan PT. Hotel Indonesia International) maka terjadi perubahan susunan Direksi/Manager. Pada tanggal 5 Februari 1996 telah dilakukan pergantian pimpinan lama yaitu Bapak Chandra Hasan kepada Bapak Abbas Yunus, SE yang sebelumnya adalah General Manager Natour Garuda di Yogyakarta. Alih tugas uni berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor : 4873/SK-KEPEG/1996 tanggal : 4 Januari 1996 dan pelantikannya dilakukan oleh Direktur Keuangan yaitu Bapak Joko Waluyo, MBA. Pada tanggal 18 Februari 2000 telah dilakukan pengganti pimpinan lama H.M.Abbas Yunus, SE, MBA, Misi mendapat tugas baru menjadi General Manager Hotel Ambarukmo Palace Yogyakarta dan General Manager Hotel Dharma Deli yang baru adalah H. Sjafrie AS, yang sebelumnya bertugas sebagai Marketing Manager Hotel Wisata di Jakarta. Alih tugas ini berdasarkan S.K Direksi PT. Hotel Indonesia Natour Nomor : 011/SKD/Dirut/HII-N/01/2000 tanggal 10 Januari 2000. Tanggal 5 Januari 2001 telah dilakukan penggantian pimpinan dari General Manager Bapak H.Sjafrie AS kepada Bapak Edison Daulay, SE, yang sebelumnya adalah General Manager Natour Parapat di Parapat. Alih tugas ini berdasarkan Surat keputusan Direksi PT. Hotel Indonesia Natour Nomor : 185/KD/Dirut/HIN/12/2000 tanggal 21 Desember 2000. Pelantikan dilakukan Direktur Operasi PT. Hotel Indonesia Indonesia Natour oleh Bapak Arman R Iskandar. Dengan peraturan Pemerintah Nomor : 89/1989 tanggal 13 Oktober 1999 Direksi diberi tugas untuk menggabungkan PT. Natour dnegan PT. Hotel Indonesia International menjadi sebuah perusahaan dengan nama dan identitas

yang baru. Dengan surat Keputusan Menteri kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I. Nomor : C-2642 HT.0104-TH.2001 Tanggal 19 Maret 2001 PT. Hotel Indonesia Natour secara legalitas telah terwujud dan langsung dipimpin oleh Direktur Utamanya yakni Bapak Ir.A.M.Suseto maka dengan demikian telah terjadi perubahan nama menjadi : INNA DHARMA DELI.

Visi :

”Menjadi perusahaan dengan jaringan perhotelan bertaraf internasional, berbudaya, dan berkepribadian Indonesia, yang berbasis integritas dan pengembangan potensi karyawan untuk menghasilkan Shareholders Value yang memuaskan dimanapun kami berada.”

Misi :

1. Memuaskan konsumen individu, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, dan konsumen institusi baik perusahaan nasional, multinasional, maupun lembaga pemerintah dan non pemerintah.

2. Menyediakan layanan perhotelan, MICE, dan periwisata yang membanggakan bagi mereka yang menginap dan berkualitas dengan standart internasional.

3. Menawarkan lingkungan kerja yang menyenangkan dan membanggakan bagi anggota organisasi perusahaan.

4. Terlibat mengembangkan lingkungan sosial yang ikut bertumbuh bersama Inna Hotel Group.

3.1.2. Klasifikasi Hotel Inna Dharma Deli

Dalam dokumen Public Relations Sebagai Tools Marketing (Halaman 47-51)

Dokumen terkait