• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi Tiap Siklus

3. Siklus I Pertemuan II

a. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan dari refleksi pada pertemuan I, maka perencanaan tindakan pada siklus I pertemuan II tanggal 25 Juni 2012 yang juga akan dilakukan penilaian adalah sebagai berikut :

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu dengan penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran lari cepat.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran. 4) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

1) Pemanasan.

a) Berdoa dan absensi siswa

b) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum c) Melakukan pemanasan

Pemanasan dikemas dalam sebuah permainan sederhana yaitu lari kecil melingkar secara berkelompok. Caranya Siswa dibagi menjadi beberapa

commit to user

kelompok, tiap kelompok berada dalam satu kotak/lingkaran. Salah satu siswa dalam setiap kelompok melakukan lari kecil melingkar menuju salah satu siswa satu kelompok kemudian memegang tangannya. Setelah terpegang siswa yang sudah dipegang kemudian lari kecil menuju teman berikutnya dan seterusnya.

2) Inti Pelajaran

a) Pada inti pembelajaran guru kembali menjelaskan materi pembelajaran lari cepat dari mulai pembelajaran Start bersedia, siap hingga ya/go. Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa diberi kesempatan untuk mencoba gerakan dasar pembelajaran tersebut. Siswa melakukan awalan lari cepat yaitu lari dengan membawa alat bantu kardus, yang disesuaikan dengan kecondongan badan, ayunan tangan dan kecepatan langkah kaki. Siswa yang larinya cepat dengan membawa kardus serta sesuai dengan cara berlari yang benar dan cepat sampai finish akan menjadi yang pertama. b) Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu kardus. Siswa

melakukan awalan start kemudia membawa kardus yang sudah tersedia didepan siswa dan berlari secepat mungkin sampai finish.

c) Setelah selesai melakukan tugas ajar tersebut kemudian siswa dikumpulkan untuk melakukan evaluasi dari pembelajaran yang telah dilakukan agar siswa mengetahui kekurangannya dan juga memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi lari cepat yang belum dipahami. Setelah selesai bertanya jawab kemudian siswa ditugaskan untuk melakukan kembali gerakan-gerakan lari cepat untuk memberi penguatan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan.

d) Siswa melakukan rangkaian start bersedia, siap dan ya/go serta melakukan lari cepat sampai finish, di halaman sekolah yang sudah tersedia.

Setelah melakukan lari cepat dengan menerapkan modifikasi alat bantu pembelajaran, kemudian siswa melakukan rangkaian gerakan secara keseluruhan. Siswa melakukan rangkaian gerakan lari cepat sesuai daftar urut absen dan di ambil hasil belajar yang sudah ditunjukkan oleh siswa sebagai bahan evaluasi pada siklus I.

commit to user 3) Penutup

Melaksanakan penenangan / pendinginan :

a) Siswa dibariskan kemudian diminta untuk duduk dengan kedua kaki diluruskan.

b) Refleksi Pengalaman Belajar Siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat tentang hal- hal yang belum dipahami.

c) Evaluasi Umum terhadap Proses Pembelajaran gerak dasar dalam lari cepat. d) Apresiasi yaitu memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa, baik

kelompok dan atau individu.

e) Tindak Lanjut (pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan kegiatan pembelajaran berikutnya).

f) Selesai mengevaluasi hasil belajar siswa kemudian guru memimpin berdoa kemudian siswa dibubarkan.

c. Observasi dan Interprestasi

Pada dasarnya pembelajaran melalui penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran cukup memberikan gairah dan semangat baru pada pembelajaran lari cepat, hal ini dapat dilihat dari peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan juga banyak siswa yang meminta untuk mengulangi lari cepat karena belum puas dengan hasil yang telah didapatkan. Meski hasilnya belum memenuhi target yang diharapkan masih ada siklus ke II sebagai perbaikan dari siklus I dan diharapkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran lari cepat.

commit to user

Tabel 5. Diskripsi Data Akhir Siklus I Hasil Belajar Lari Cepat Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jambeyan I Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah

Anak Prosentase

80 – 95 Baik Sekali Tuntas 9 25%

75 – 79 Baik Tuntas 13 36,11%

70 – 74 Cukup Tuntas - 0%

65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 3 8,33%

50 – 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 11 30,55%

Jumlah 36 100%

d. Analisis dan Refleksi

Dari tabel pencapaian hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa lari cepat meningkat sesuai target capaian yang dicantumkan pada proposal. Akan tetapi masih perlu peningkatan pada metode yang diterapkan. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada pertemuan 2 siklus I adalah :

1) Keberhasilan guru/siswa :

Dari pada kondisi awal, siswa menunjukkan hasil belajar lari cepat yang cukup bagus dengan prosentase siswa yang tuntas 61,11% atau 22 siswa sedangkan siswa yang belum tuntas 38,88% atau 14 siswa.

2) Kendala yang dihadapi guru/siswa :

a) Kendala yang dihadapi pada pertemuan 1 pada siklus I sedikit demi sedikit dapat diatasi meskipun demikian masih perlu peningkatan dan juga pengembangan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada pertemuan siklus II.

b) Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal masih perlu meningkatkan pendekatan internal kepada siswa terutama pada semangat dan peran aktif siswa dalam pelaksanaan pembelajaran lari cepat.

commit to user 3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis dalam pembelajaran siklus I, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal, adapun rencana perbaikan tersebut antara lain :

a) Mempersiapkan skenario pembelajaran yang lebih matang agar siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan juga menghimbau kepada siswa agar menjaga kondisi fisik sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan maksimal.

b) Melakukan pendekatan internal lebih intensif pada siswa yang dirasa masih kurang berhasil agar siswa tersebut mengetahui kekurangan sehingga termotivasi untuk membagikan kertu ceria.

Dokumen terkait