• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4. Analisis Pengujian

4.4.2. Skenario menggunakan memori 4 GB

Memori pada server ditingkatkan menjadi dua kali lipat dari skenario sebelumnya. Server diuji dengan beban 300 pada masing- masing distro linux. Dari hasil pengujian, tidak ditemukan error selama pengujian berlangsung. Ubuntu memiliki rata-rata request time lebih baik dari distro lainnya.

Pada gambar 4.43 dijelaskan bahwa ubuntu memiliki rata-rata waktu request mencapai 2.000 ms. Hal ini mempengaruhi dalam pengiriman request berikutnya pada server agar bisa mendapatkan pelayanan.

Dalam hal penyediaan bandwith, server yang menggunakan open suse dan ubuntu dapat memberikan bandwidth hampir mencapai 8.500 kbit/s. Namun pada open suse hanya mampu memberikan rata-rata bandwidth pada masing-masing user berkisar hingga 900 kbit/s (gambar 4.44).

Gambar 4. 44 : Grafik Server & User Bandwidth Open Suse

Hal ini berbanding terbalik dengan centos dan slackware. Kedua distro tersebut hanya memiliki bandwidth server mencapai 8.000 kbit/s namun rata-rata user bandwidth yang diberikan dapat mencapai 1.000 kbit/s.

Server berusaha untuk membuka layanan terhadap request yang berasal dari client. Pada gambar 4.45, ubuntu memberikan jumlah paling banyak dalam membuka layanan request hingga mencapai 300.

Gambar 4. 45 : Grafik Open Requests & Transferred Data Ubuntu

Dengan semakin banyaknya layanan request yang dibuka, diharapkan pengiriman request menuju ke server dan respon dari server lebih banyak dengan waktu yang singkat pula. Dari hasil pengamatan selama pengujian, centos mampu untuk melakukan transfer data baik itu penerimaan request dan pengiriman respon hingga mencapai 190 tiap detiknya.

Pemberian memori sebesar dua kali lipat pada server memberikan proses kinerja layanan sedikit lebih baik. Pada saat beban 300, puncak waktu tunggu untuk sebuah request memperoleh pelayanan kurang dari dua detik. Meskipun ada juga waktu tunggu hingga mencapai

kurang dari sepuluh detik.

Gambar 4. 46 : Grafik Spectrum of Click Times Centos

Gambar 4.46 menunjukkan grafik dari waktu tunggu yang dibutuhkan agar dapat mendapatkan pelayanan pada server centos. Ketika waktu tunggu yang diperlukan kurang dari lima detik, presentase request yang menuggu mencapai 44,60% dan terjadi pada detik ke-146 sampai detik ke-156. Pada rentan waktu tersebut bisa dikatakan terjadi penumpukan request pada server.

Kinerja server tidak lepas dari penggunaan memori selama memberikan pelayanan terhadap permintaan request. Dari empat distro linux yang diujikan, centos tetap menjadi distro yang selalu membutuhkan memori yang cukup besar, terutama pada layanan web. Lain hal dengan open suse yang mampu mengatur manajemen memori dalam memberikan layanan web. Pada gambar 4.47 bisa dilihat penggunaan memori open suse yang tidak terlalu besar dibandingkan

dengan centos.

Gambar 4. 47 : Penggunaan memori Centos dan Open Suse

Gambar 4.48 di bawah ini merupakan grafik penggunaan memori centos selama pengujian dilakukan.

Gambar 4. 48 : Grafik penggunaan memori Centos

Pada gambar di atas bisa dilihat bahwa jumlah proses yang digunakan dalam memberikan layanan berada pada range 70 hingga 80 proses. Memori yang digunakan dalam memberikan layanan pun terlihat

cukup besar dibandingkan dengan memori yang digunakan pada open suse.

Gambar 4. 49 : Grafik penggunaan memori Open Suse

Gambar 4.49 menjelaskan penggunaan penggunaan memori open suse selama pengujian berlangsung. Proses yang mampu dibuka oleh open suse berada pada range 50 hingga 60. Namun pada saat tertentu proses yang dibuka mampu melebihi 60 proses.

4.4.2.2. Beban 600

Server diuji dengan penambahan beban request. Dari hasil pengujian yang dilakukan, ditemukan error pada tiga dari empat distro linux yang diujikan pada server. Error dengan presentase tertinggi terdapat pada ubuntu, yaitu mencapai 1,78% (gambar 4.50).

Gambar 4. 50 : Grafik Click Times & Errors Ubuntu

Error ini terjadi akibat tidak ditemukannya halaman website yang diminta oleh client (404 Not Found). Centos memiliki rata-rata request time lebih baik dari tiga distro lain, yaitu sekitar 5.000 ms.

Bandwidth yang diberikan dalam memberikan pelayanan terhadap request sedikit lebih besar dibandingkan dengan saat pengujian dengan beban 300. Dari hasil pengujian didapat bahwa bandwidth yang diberikan oleh centos dan open suse mampu memberikan bandwidth mencapai 9.000 kbit/s (gambar 4.51)

Besar bandwidth yang disediakan oleh server akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya request. Open suse mampu untuk memberikan rata-rata bandwidth pada setiap user mencapai 1.600 kbit/s.

Server membuka banyaknya request dari client yang mampu dilayani. Ketika jumlah request yang melakukan permintaan meningkat, server berusaha untuk membuka layanan sebanyak jumlah request tersebut. Dari hasil pengujian, ubuntu dan centos mampu untuk membuka layanan hingga 600.

Gambar 4. 52 : Grafik Open Requests & Transferred Data Open Suse

Dalam hal transfer data dari client ke server maupun sebaliknya, open suse dapat mencapai sekitar 220 request per detik seperti pada gambar 4.52.

Peningkatan beban request memberikan dampak puncak waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan dari server meningkat menjadi kurang dari lima detik. Hasil dari pengujian didapatkan bahwa semua

distro linux yang diujikan pada server, presentase waktu tunggu kurang dari lima detik berada di atas 80%.

Gambar 4. 53 : Grafik Spectrum of Click Times Open Suse

Pada gambar 4.53, open suse memiliki waktu tunggu kurang dari lima detik dengan presentase 85,61%. Waktu tunggu kurang dari lima detik ini berlangsung dari detik ke-260 sampai detik ke-270. Artinya pada range waktu tersebut terjadi peningkatan request pada server sehingga sebuah request membutuhkan waktu tertentu untuk dapat dilayani. Pada slackware bahkan ditemukan request yang harus memerlukan waktu kurang dari 50 detik untuk dapat dilayani oleh server.

Penggunaan memori dalam memberikan layanan terhadap peningkatan request mengalami peningkatan. Dari empat distro linux yang digunakan pada server, centos menggunakan memori hingga

mencapai 333,1 MB untuk membuka layanan web. Penggunaan

memori centos ini mengalami peningkatan dibandingkan saat beban request sebesar 300.

Gambar 4. 54 : Penggunaan memori Centos dan Ubuntu

Gambar 4.54 menjelaskan mengenai perbandingan penggunaan memori ketika server menggunakan centos dan ubuntu. Centos terlihat lebih banyak menggunakan memori yang ada, tapi ubuntu dapat memberikan penggunaan memori yang sedikit lebih hemat. Dari segi proses yang dibuka untuk memberikan pelayanan terhadap request, centos lebih unggul dari tiga distro linux yang lain.

Grafik penggunaan memori centos selama pengujian berlangsung ditunjukkan pada gambar 4.55.

Gambar 4. 55 : Grafik penggunaan memori Centos

Pada gambar di atas, terlihat bahwa proses yang mampu dibuka dalam memberikan layanan berada pada range 120 hingga 140 proses. Pada saat tertentu terjadi penurunan jumlah proses yang dibuka sehingga berdampak pada penurunan kinerja server.

Pada ubuntu, proses yang dibuka dalam memberikan layanan berada pada range 60 hingga 80 proses. Pada saat tertentu proses yang dibuka hampir mendekati 100 proses. Grafik penggunaan memori ubuntu terdapat pada gambar 4.56 di bawah ini.

4.4.2.3. Beban 900

Server mendapatkan peningkatan beban request mencapai 900. Dari empat distro linux yang diuji pada server,hanya slackware yang tidak mengalami error saat pengujian. Tiga distro lainnya mengalami error dengan presentase yang berbeda-beda. Ubuntu mengalami error dengan presentase mencapai 6,57%, open suse mengalami error dengan presentase mencapai 0,09% dan centos memiliki presentase error yang paling tinggi hingga mencapai 13,04% (gambar 4.57).

Gambar 4. 57 : Grafik Click Times & Errors Centos

Error yang dialami oleh centos disebabkan oleh hasil yang tidak diketahui ketika proses request berlangsung (Unkwon HTTP Result) serta tidak adanya jawaban dari server terhadap request yang dikirim. Slackware memiliki rata-rata request time lebih baik dibandingkan ketiga distro linux lainnya. Slackware memiliki rata-rata request time mencapai 8.000 ms.

Peningkatan beban request memberi dampak pada menurunnya bandwidth server yang tersedia. Centos dan ubuntu mampu untuk memberikan bandwidth hingga mencapai 7.000 kbit/s. Akan tetapi dengan bandwidth yang tersedia itu dapat mempengaruhi rata-rata bandwidth per user.

Gambar 4. 58 : Grafik Server & User Bandwidth Ubuntu

Pada gambar 4.58 digambarkan bahwa ubuntu mampu untuk memberikan rata-rata bandwidth per user mencapai 1.250 kbit/s. Meskipun rata-rata tersebut mengalami penurunan ketika peningkatan request kepada server semakin meningkat.

Penyediaan bandwidth yang cukup besar pada server diharapkan dapat member kelancaran dalam proses transfer data dari client ke server maupun sebaliknya. Ketika centos dan ubuntu dapat memberikan bandwidth server yang lebih baik dari dua distro linux lainnya, open suse dapat memberikan nilai open requests mencapai 900.

Gambar 4. 59 : Grafik Open Requests & Transferred Data Open Suse

Open suse mampu untuk membuka layanan terhadap request hingga mencapai 900 seperti pada gambar 4.59. Dengan dibukanya layanan terhadap request lebih banyak, maka open suse dapat melakukan pengiriman data/transfer data dari client ke server maupun sebaliknya. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa transfer data yang dilakukan dapat mencapai 190 per detik.

Peningkatan jumlah request dari client ke server memberikan efek pada kualitas server dalam memberikan layanan. Request memerlukan waktu tunggu agar dapat mendapatkan layanan dari server. Dari hasil pengujian, puncak untuk waktu tunggu sebuah request agar dapat dilayani oleh server adalah kurang dari lima detik dan kurang dari sepuluh detik.

Gambar 4. 60 : Grafik Spectrum of Click Times Slackware

Pada gambar 4.60, slackware memiliki puncak waktu tunggu sebuah request untuk mendapatkan layanan server kurang dari sepuluh detik. Presentase waktu tunggu pada server dengan kurang dari sepuluh detik mencapai 97,80% yang terjadi pada detik ke-133 sampai detik ke-144. Puncak waktu tunggu sebuah request dapat bergeser hingga kurang dari 20 detik yang disebabkan kualitas layanan server mengalami penurunan dengan adanya peningkatan request dari client.

Penggunaan memori pada server mengalami peningkatan. Ada beberapa distro linux yang hanya mampu untuk memberikan layanan semampunya, sehingga tidak banyak menggunakan memori yang ada dan menyesuaikan dengan performance dari server itu sendiri.

Gambar 4. 61 : Penggunaan memori Open Suse dan Ubuntu

Open Suse dan ubuntu sama-sama menggunakan memori server

secara lebih stabil (gambar 4.61). Hal ini bisa dilihat banyaknya proses yang dijalankan dalam melayani request pada layanan web. Namun pada open suse lebih kecil penggunaan memori pada layanan web dibandingkan dengan ubuntu, meskipun hanya selisih beberapa megabyte saja. Dari perbandingan penggunaan memori itu saja bisa disimpulkan bahwa open suse dapat memberikan keseimbangan antara sumber daya memori yang ada dengan request dari client yang terus meningkat. Lain hal dengan centos yang selalu menggunakan memori paling besar daripada ketiga distro lainnya. Untuk melayani request dengan beban sejumlah 900, centos membutuhkan memori hingga 548,2 MB untuk layanan web.

Open suse dan ubuntu membuka proses hingga jumlah maksimal pada konfigurasi web server standar. Pada gambar 4.62 di bawah ini digambarkan penggunaan memori open suse hingga mencapai jumlah proses yang terbuka maksimal bahkan pada saat tertentu sempat mengalami penurunan kinerja server.

Gambar 4. 62 : Grafik penggunaan memori Open Suse

Pada gambar 4.63, selama berlangsungnya pengujian tidak ditemukan adanya penurunan kinerja seperti yang terjadi pada open suse. Ubuntu pun membuka proses hingga jumlah proses maksimal sama seperti yang dialami oleh open suse.

4.4.2.4. Beban 1.200

Server menerima beban request hingga 1.200. Dari empat distro linux yang diujikan pada server, ubuntu memiliki error dengan presentase mencapai 83,95% (gambar 4.64). Error ini disebabkan oleh tidak ditemukannya halaman website yang diminta oleh client (404 Not Found) dan hasil yang tidak diketahui ketika proses request berlangsung (Unkwon HTTP Result) atau tidak adanya jawaban dari server terhadap request yang dikirim.

Gambar 4. 64 : Grafik Click Times & Errors Ubuntu

Open suse memiliki presentase error paling rendah dibandingkan distro lainnya. Presentase error open suse hanya mencapai 0,10%. Rata-rata request time ketika server menggunakan open suse lebih baik dibandingkan dengan tiga distro lainnya. Rata-rata request time yang diperoleh dari hasil pengujian mencapai 17.000 ms. Lain hal dengan hasil pengujian yang berasal dari slackware. Rata-rata request time yang dihasilkan mencapai 42.000 ms.

Ketika beban request ditingkatkan mencapai 1.200, bandwidth yang disediakan oleh server tidak jauh berbeda saat beban request 900. Open Suse mampu untuk memberikan bandwidth mencapai 7.000 kbit/s dibandingkan dengan tiga distro lainnya.

Gambar 4. 65 : Grafik Server & User Bandwidth Open Suse

Pada gambar 4.65 didapatkan bahwa dengan bandwidth server yang tersedia, open suse dapat memberikan rata-rata user bandwidth mencapai 1.900 kbit/s. Dengan bandwidth yang tersedia, open suse dapat memberikan waktu lebih cepat dalam memberikan pelayanan terhadap request yang datang.

Beban request yang meningkat memberikan dampak pada server untuk membuka banyak layanan. Besarnya nilai open requests bertujuan untuk mampu melayani request yang datang. Open suse dan ubuntu memiliki nilai open requests mencapai 1.050 (gambar 4.66).

Gambar 4. 66 : Grafik Open Requests & Transferred Data Open Suse

Besarnya open requests yang tersedia oleh server mempengaruhi proses transfer data antara client dan server. Berdasarkan hasil pengujian, banyaknya data yang ditransfer dari client ke server maupun sebaliknya dapat mencapai 170 tiap detiknya.

Ketika server menghadapi banyaknya request yang harus dilayani, maka kinerja server mengalami penurunan. Hal ini memberikan dampak pada request yang akan dilayani oleh server untuk menunggu. Saat pengujian dengan beban request mencapai 1.200 puncak waktu tunggu sebuah request untuk mendapatkan layanan dari server tersebar dari 5 detik – 100 detik. Masing-masing distro linux yang diujikan memiliki penyebaran waktu tunggu yang berbeda-beda.

Gambar 4. 67 : Grafik Spectrum of Click Times Slackware

Pada gambar 4.67 bisa dilihat bahwa penyebaran waktu tunggu slackware berada pada jangkauan hingga 100 detik. Pada gambar tersebut tidak semua hasil dapat digambarkan pada grafik (berdasarkan aplikasi Webserver Stress Tool). Slackware sendiri memiliki waktu tunggu kurang dari 100 detik dengan presentase mencapai 56,51% yang berlangsung pada detik ke-13.268 sampai detik ke-13.278. Pada rentan waktu tersebut request membutuhkan waktu tunggu hingga kurang dari 100 detik untuk mendapatkan layanan server.

Penggunaan memori dengan beban request mencapai 1.200

mengalami peningkatan. Namun ada pula distro linux yang tidak terlalu menggunakan memori yang ada secara signifikan saat memberikan layanan terhadap request dari client. Penggunaan memori yang meningkat, terkait pula dengan banyaknya proses yang dibuka guna memberikan layanan terhadap request yang meningkat secara signifikan.

Gambar 4. 68 : Penggunaan memori Centos dan Open Suse

Pada gambar 4.68, centos menggunakan memori hingga 619,3 MB untuk layanan web. Dengan menggunakan memori sebanyak itu, proses yang dibuka untuk melayani request mencapai 254. Hal ini jelas membutuhkan memori yang cukup banyak untuk memberikan layanan yang siap ketika kapanpun request datang. Sedangkan open suse hanya dapat membuka proses hingga 151. Dalam pengujian dengan jumlah beban sebelumnya pun, proses yang dibuka hanya mampu mencapai 151. Akan tetapi bisa dilihat dari penggunaan memori yang tidak begitu besar dibandingkan dengan centos.

Centos dan open suse memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal penggunaan memori. Pada gambar 4.69 di bawah ini menjelaskan mengenai penggunaan memori centos dalam menghadapi request dengan beban maksimal yaitu 1.200 user. Namun dengan penambahan memori pada server hingga mencapai 4 GB, memori yang diperlukan

centos dalam melayani request tidak terlalu banyak dibandingkan saat menggunakan memori server sebesar 2 GB.

Gambar 4. 69 : Grafik penggunaan memori Centos

Open suse hanya mampu untuk membuka proses hingga 151. Jumlah tersebut merupakan proses maksimal yang dapat dibuka oleh open suse dengan konfigurasi web server standar. Sehingga open suse

mampu untuk dapat mempertahankan peforma server selama

pengujian berlangsung. Gambar 4.70 di bawah ini merupakan grafik penggunaan memori pada open suse. Terdapat pula saat kinerja server mengalami penurunan.

4.5. Analisis Hasil

Distro linux yang diujikan pada server memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal ini bisa dilihat dari hasil pengujian yang sudah dilakukan. Pengujian dengan menggunakan ragam sumber daya memori pada server sebesar 2 GB dan 4 GB kemudian diberi beban request yang beragam mulai dari 300, 600, 900 dan 1.200. Pemberian beban request yang meningkat bertujuan untuk mengetahui kinerja dari server terutama penggunaan memori yang ada dalam memberikan layanan terhadap request yang masuk.

Kualitas dari sebuah server bisa dilihat dari kecepatan transfer data pada jaringan yang digunakan dan waktu respon server. Transfer data pada jaringan terkait dengan bandwidth yang tersedia dan topologi jaringan yang digunakan, sedangkan waktu respon server terkait dengan penggunaan memori yang tersedia pada server itu sendiri. Penggunaan memori erat kaitannya dengan banyaknya proses yang dieksekusi dalam melayani request yang meningkat secara signifikan.

Proses merupakan suatu objek yang dinamis/aktif, yaitu program yang sedang berada dalam keadaan tereksekusi. Pada sebuah proses terdapat suatu thread yang memungkinkan untuk mengerjakan program secara berurut. Semua thread ini berjalan pada program yang sama, tetapi setiap thread dapat mengeksekusi bagian yang berlainan dari program dalam sembarang waktu yang diberikan. Contoh yang diambil pada pengujian ini adalah mengenai layanan web (web server).

Distro-distro linux yang dipasang pada server menyesuaikan penggunaan memori untuk membangkitkan proses dalam melayani permintaan request dari client. Konfigurasi standar pada web server apache pada masing-masing distro memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam membuka banyaknya proses. Ubuntu dan open suse memiliki jumlah yang sama dalam membuka proses hingga beban request maksimal (beban request 1.200). Bahkan sebelum menerima request dengan beban maksimal, yaitu pada saat beban request 900, banyaknya proses yang dibuka untuk melayani request yang masuk hanya bisa mencapai 151. Proses sejumlah 151 ini terjadi pada saat server menggunakan memori sebesar 2 GB dan 4 GB.

Proses maksimal yang mampu dibuka oleh ubuntu dan open suse dalam melayani request HTTP berasal dari konfigurasi standar apache itu sendiri. Sehingga memori yang digunakan untuk memberikan layanan web tersebut tidak begitu besar dan lebih hemat memori.

Gambar 4.71 menjelaskan penggunaan memori ketika pengujian dengan beban request 900, baik ubuntu maupun open suse hanya mampu untuk membuka proses hingga 151. Artinya ketika beban request dinaikkan menjadi 1.200 proses yang dibuka tidak bisa melebihi jumlah proses tersebut.

Gambar 4.72 dan 4.73 di bawah ini menunjukkan grafik dari penggunaan memori open suse dan ubuntu dalam melayani beban request maksimal (beban request 1.200) menggunakan memori server 2 GB.

Gambar 4. 72 : Grafik penggunaan memori Open Suse

Pada gambar 4.72 bisa dilihat bahwa ketika open suse melayani beban maksimal (beban request 1.200), jumlah proses yang dibuka diharapkan mampu untuk memberikan layanan terhadap request tersebut. Sehingga open suse membuka proses hingga 151 proses. Dari grafik tersebut, proses yang dibuka selalu berada di atas 140 proses dan tidak mengalami penurunan sedikitpun. Artinya open suse dapat menjaga performa server agar tetap stabil.

Ubuntu tidak jauh berbeda dalam memberikan layanan dengan beban request mencapai 1.200. Grafik penggunaan memori pada ubuntu terdapat pada gambar 4.73 di bawah ini.

Gambar 4. 73 : Grafik penggunaan memori Ubuntu

Pada ubuntu jumlah proses yang dibuka disesuaikan dengan beban request yang masuk untuk dilayani. Sehingga ubuntu pun memaksimalkan proses yang dibuka agar mampu melayani beban request maksimal. Pada pengujian beban request dengan memori server 2 GB sempat terjadi penurunan jumlah proses, sehingga kinerja server kurang maksimal.

Centos dan slackware memiliki karakteristik yang hampir sama dalam

membuka proses terhadap request yang masuk. Keduanya mampu untuk

membangkitkan proses hingga mencapai 200. Namun ada hal yang membedakan antara slackware dan centos. Slackware mampu untuk mengatur penggunaan memori lebih baik dibandingkan dengan centos. Ketika proses yang dibuka sama- sama besar, slackware mampu untuk menjaga penggunaan memori tetap hemat.

Gambar 4. 74 : Penggunaan memori Centos dan Slackware

Gambar 4.74 di atas menunjukan penggunaan memori pada centos dan slackware saat melayani beban request 1.200 dengan memori server sebesar 2 GB. Perbedaan begitu jelas pada penggunaan memori pada layanan web. Centos membuka proses hingga 257 dan memori yang digunakan mencapai 1,1 GB berbanding terbalik dengan slackware yang membuka proses dengan jumlah yang hampir mendekati jumlah proses yang dibuka centos namun dengan penggunaan memori yang lebih kecil.

Grafik penggunaan memori centos dan slackware terdapat pada gambar 4.75 dan 4.76. Saat memori server yang digunakan sebesar 2 GB, centos membutuhkan memori hingga mencapai 1 GB dalam melayani request dari client.

Jumlah proses yang mampu dibuka oleh centos berada pada kisaran 200 hingga 250 proses.

Gambar 4. 75 : Grafik penggunaan memori Centos

Slackware memiliki kemiripan dengan centos. Dalam hal memberikan layanan terhadap beban request maksimal, slackware mampu untuk membuka proses dengan jumlah yang cukup tinggi dengan tetap mempertahankan penggunaan memori. Gambar 4.76 menggambarkan penggunaan memori pada slackware.

Gambar 4. 76 : Grafik penggunaan memori Slackware

Dari hasil ini, penggunaan memori pada masing-masing distro dipengaruhi oleh banyaknya proses yang dibuka. Pada sebuah proses terdapat thread yang

dapat mengeksekusi bagian yang berlainan dari program pada waktu yang berbeda, inilah yang menyebabkan adanya waktu respon yang berbeda pada

Dokumen terkait