• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA

Bab 3 STRATEGI PENCAPAIAN

Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuh Prioritas diatas, maka ditetapkan 10 (sepuluh) Strategi Pencapaian yang akan dilakukan adalah :

A. Strategi Dasar

1. Strategi Inovasi, Ideologisasi, dan Kaderisasi:

Strategi ini diarahkan kepada peserta didik/anggota muda agar militansinya tumbuh kuat dan siap dididik menjadi calon pemimpin bangsa.

2. Strategi Re-orientasi dan Figurasi

Strategi ini diarahkan kepada anggota dewasa, baik yang aktif dalam pembinaan pendidikan kepramukaan maupun yang karena posisi publiknya aktif sebagai pengurus Kwartir Gerakan Pramuka.

3. Strategi Penguasaan Data

Strategi ini diarahkan terutama bagi pembuat keputusan dikalangan kepengurusan Gerakan Pramuka, terutama menyangkut data anggota, kekuatan-kekuatan fisikal, hingga persepsi publik yang terukur tentang Gerakan Pramuka. Penguasaan data diperlukan sebagai cara untuk membuat keputusan yang tepat dan berdampak positif bagi pengembangan organisasi.

4. Strategi Kolaborasi

Strategi ini diarahkan kepada pengelola kegiatan kepramukaan maupun nonkegiatan kepramukaan agar membiasakan diri untuk mampu berkolaborasi secara proporsional, tidak egois-sektoral, atau semata-mata demi mencapai kejayaan pribadi. Diarahkan juga bagi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan di luar organisasi kwartir agar berkolaborasi secara konstitusional dan berkeadilan demi tercapainya visi dan misi Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Utara yang terkendali dan terukur.

5. Strategi Infrastruktur dan Disiplin Organisasi

Disiplin organisasi harus ditegakkan dan menjadi tradisi yang positif.

Keputusan Musyawarah Daerah II Gerakan Pramuka Kalimantan Utara Tahun 2019 40

6. Strategi Akselerasi Finansial

Strategi ini diarahkan bagi pengelola kwartir yang bertanggungjawab atas jalannya penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Ketergantungan sepenuhnya kepada pihak eksternal, termasuk Pemerintah dalam pembiayaan kegiatan kepramukaan dalam jangka panjang tak l agi memadai karena dinamika keorganisasian yang semakin kompleks. 15

Strategi ini juga diarahkan pada percepatan pendanaan melalui optimalisasi aset yang dilakukan dengan benar, transparan, dan tidak merugikan Gerakan Pramuka, serta usaha -usaha komersial atas hak kekayaan intelektual yang dilakukan dengan legal, transparan, dan berkeadilan.

7. Strategi Komunikasi dan Apresiasi:

Strategi ini diarahkan untuk mengantisipasi arus deras informasi melalui media sosial yang melahirkan anarkisme-digital terutama dengan akun-akun anonim yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, bahkan tokoh atau badan yang bereputasi baguspun tak luput dari serangan -serangan negatif. Strategi inipun sekaligus secara aktif -positif menyampaikan konten-konten yang bermakna bagi pembangunan masyarakat secara keseluruhan.

Strategi ini menegaskan sekali lagi bahwa pentingnya komunikasi, banyak masalah yang muncul dan juga bisa diselesaikan dengan komunikasi yang jujur, elegan, dan efektif. Komunikasi organisasional dimaksudkan untuk menjaga nama baik dan citra positif terhadap suatu lembaga.

8. Strategi Gerakan Kerelawanan

Strategi ini diarahkan pada transformasi dari semangat kerelawanan individual menjadi gerakan kerelawanan yang melembaga, sistematis, dan bersumberdaya besar.

A. Strategi Operasional

1. Strategi Inovasi, Ideologisasi, dan Kaderisasi:

1) Menyusun kurikulum pendidikan kepramukaan yang baru.

2) Melakukan proses ideologisasi Satya dan Darma Pramuka secara terstruktur, sistematis, dan massif.

3) Menjadikan Gugus Depan rumah induk yang yang menarik, menyenangkan dan menyehatkan dalam rangka penyelesaian syarat kecakapan umum dan khusus.

4) Menyelenggarakan pertemuan peserta didik mulai ditingkat gugus depan sampai ditingkat Daerah (persami, perjusami, pesta siaga, persari, jambore, gladian pinru, raimuna, binsat, binmas, pramuka peduli, dll) sebagai media implementasi nilai-nilai dan keterampilan yang telah diberikan dan dalam rangka memberikan tantangan dan pemantapan karakter.

5) Menyelenggarakan lomba antar peserta didik sebagai benchmark tentang ketrampilan, sikap, perilaku dan budi pekerti luhur yang telah diberikan selama latihan dan penghayatan dalam berbagai pertemuan peserta didik.

6) Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang aman, menarik, menantang, menyenangkan dan menyehatkan sesuai dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan peserta didik.

7) Meningkatkan penghargaan/pengakuan (recognition) terhadap kemampuan dan ketrampilan yang diperoleh untuk bekal dalam meniti kehidupan sebagai kader p emimpin

2. Strategi Re-orientasi dan Figurasi

1) Mengadakan orientasi kepramukaan bagi Majelis Pembimbing di semua tingkatan tanpa terkecuali.

2) Menata kuantitas dan kualitas tenaga pendidik Pramuka secara sistematis dan komprehensif.

3) Pengadaan pembina gudep, sehingga pada tahun 2024 tercapai minimal 4 orang pembina putera dan 4 orang pembina puteri yang kompeten di setiap gugus depan dan atau rasio pembina dan peserta didik kurang dari 1 : 40.

4) Berkontribusi pemikiran dalam rangka Pemantapan dan pemutakhiran sistim dan metoda pendidikan bagi anggota dewasa (pembina, pelatih, mabi, dan pengelola kwartir).

5) Pengadaan tenaga Pramuka Profesional sehingga pada tahun 2024 tercapai minimal 5 orang Pembina Profesional di tingkat Kwarda dan 3 orang Pembina Profesional di tingkat Kwarcab.

6) Pemberdayaan dan penguatan gugus depan.

7) Peningkatan peran kepala sekolah dan orang tua pada tiap gudep.

8) Melengkapi sarana dan prasarana gudep.

3. Strategi Penguasaan Data

1) Melakukan konsientasi (penyadaran bersama) betapa pentingnya data bagi setiap proses individu dan organisasi.

2) Menyiapkan perangkat pendataan berteknologi.

3) Melatih sumber daya manusia Pramuka agar ahli dalam olah data.

4) Memastikan keputusan organisasi yang akan diambil berbasis data dan ketentuan ini diikat dalam regulasi.

5) Optimalisasi Kartu Tanda Anggota (KTA).

4. Strategi Kolaborasi:

1) Memastikan Program/kerjasama tidak merugikan Pramuka atau hanya mengeksploitasi Pramuka demi ekstensi Individu/lembaga yang bersangkutan. Kerjasama diarahkan untuk optimalisasi program dan pemberdayaan anggota Gerakan Pramuka demi masa depan mereka.

2) Memastikan dalam kerjasama bahwa Pramuka memiliki brand, jaringan organisasi, dan massa.

3) Memastikan bahwa dalam proses penatalaksanaan program tidak didominasi oleh individu dan menciptakan budaya koloborasi dalam setiap penatalaksaan program

4) Mengadakan audit kinerja atas Program dan Kerjasama yang telah dilangsungkan.

5. Strategi Disiplin Organisasi:

1) Implementasi peraturan dan penyelenggaraan organisasi secara konsisten.

2) Sosialisasi terhadap peraturan dan petunjuk penyelenggaraan Gerakan Pramuka.

3) Peningkatan peran dan fungsi majelis pembimbing di kwartir dan satuan.

4) Peningkatan peran dan fungsi andalan kwartir dan seluruh fungsionaris organisasi di semua lapisan.

Keputusan Musyawarah Daerah II Gerakan Pramuka Kalimantan Utara Tahun 2019 42

6. Strategi Optimalisasi Finansial :

1) Memastikan Sumber Pendanaan Hibah Pemerintah setiap tahunnya dapat mendukung operasional Kwarda yang berhubungan dengan belanja rutin dan kegiatan wajib.

2) Memastikan usaha – usaha kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka mendukung pembiayaan kegiatan pertemuan besar peserta didik dan orang dewasa yang saling menguntungkan.

3) Mengembangkan Potensi Pendanaan dari Aset dan Unit usaha yang dimiliki oleh Kwartir.

7. Strategi Komunikasi dan Apresiasi:

1) Menjaga dan menjamin citra dan reputasi di lingkungan internal dan eksternal Gerakan Pramuka.

2) Melakukan upaya dan gerakan “Sadar Komunikasi” bagi seluruh anggota.

3) Menjadi akun media sosial sebagai kantor berita.

4) Memiliki Sistem Informasi Manajemen (SIM).

5) Menerapkan keterbukaan informasi publik dan pelayanan publik di organisasi Gerakan Pamuka sebagai upaya menjaga kepercayaan publik.

8. Strategi Gerakan Kerelawanan:

1) Melakukan transformasi gerakan kerelawanan dalam segala aspeknya.

2) Memantapkan gerakan lingkungan hidup sebagai kewajiban semua anggota.

3) Membangun Pramuka Peduli secara besar, modern, dan dipercaya publik.

4) Berperanserta memberantas penyakit-penyakit masyarakat seperti narkoba, radikalisme-terorisme, dan lain-lain.

BAB V

Dokumen terkait