• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

C. Sumber Data

Menurut H.B Sutopo (2002: 50-54) mengatakan bahwa sumber data dalam penelitian kualitatif bias berupa narasumber (informan) peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, benda beragam gambar dan rekaman dan dokumen juga arsip”. Sedangkan menurut Loefland dalam bukunya Lexy J. Moleong (2002:112) menyatakan bahwa “Sumber data yang pertama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan yang selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Adapun sumber data yang diperoleh berdasarkan sumbernya menurut Marzuki (2002: 55-56) yaitu: 1) data primer dan 2) data skunder. Adapun penjelasan kedua komponen tersebut adalah sebagai berikut:

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya; diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data ini menjadi data sekunder kalu dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian yang bersangkutan. Data primer memiliki manfaat yaitu:

1) Data primer langsung bersangkutan dengan keperluan penelitian atau dikumpulkan untuk mencapai tujuan penelitian.

2) Tidak ada resiko kadaluwarsa (out of date) karena baru dikumpulkan setelah proyek penelitian dirumuskan.

3) Semua pekerjaan pengumpulan data statistic dipegang sendiri oleh peneliti. Ia akan menelaah dengan cara yang dikehendaki.

4) Peneliti mengetahui kualitas dari metode-metode yang dipakai, karena ialah yang mengaturnya sejak permulaan.

b) Data Skunder

Data skunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari biro statistik, majalah karangan-karangan atau publikasi lainnya. Jadi data skunder berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya,

artinya melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri. Adapun data skunder memiliki manfaat seperti:

1) Lebih murah, cukup pergi ke perpustakaan atau mencatat dari penerbitan- penerbitan.

2) Lebih cepat, untuk mengumpulkan data primer dapat diperlukan waktu sampai 60-90 hari, sedangkan untuk data skunder hanya beberapa hari saja.

3) Seorang peneliti pada kenyataannya tidak selalu mampu mengumpulkan data primer.

Di dalam penelitian ini digunakan beberapa sumber data yaitu narasumber (informan), peristiwa atau aktivitas, tempat atau lokasi, rekaman dan dokumen juga arsip, lebih lanjut dijelaskan sebagi berikut:

1. Narasumber (Informan)

Informan adalah orang yang dipandang mengetahui permasalahan yang akan dikaji dan bersedia memberikan informasi. Lexy J. Moleong (2002: 90) berpendapat bahwa “Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian”. Pada dasarnya ada tiga tipe informan seperti yang diungkapkan oleh John Mansford Prior (1997: 40) sebagai berikut:

a) Informan utama yang paling tahu situasi.

b) Informan kunci yang pakar dalam hal-hal tertentu. c) Informan pelengkap yang menegaskan data.

Jadi informan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi dalam penelitian yang digunakan sebagai sumber data. Dengan sumber data informan ini maka akan diperoleh informasi, pernyataan, maupun kata-kata yang diperoleh dari sumber primer yaitu orang yang tahu dan dapat dipercaya serta mengetahui secara mendalam mengenai data-data yang diperlukan. Adapun informan yang dijadikan narasumber antara lain :

a) Kepala Play Group (PG) & Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan (TKIU) Al-Khoir Surakarta

b) Orang tua / wali anak didik Play Group (PG) & Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan (TKIU) Al-Khoir Surakarta

c) Ustadz dan ustadzah Play Group (PG) & Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan (TKIU) Al-Khoir Surakarta.

2. Peristiwa atau Aktivitas

Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitiannya. Menurut

H.B Sutopo (2002: 51) “Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Akan tetapi tidak semua peristiwa bisa diamati secara langsung kecuali ia merupakan aktivitas yang masih berlangsung pada saat penelitian”. Peristiwa dimaksudkan guna memperkuat keterangan yang diberikan informan. Dari tempat penelitian akan muncul berbagai fenomena dan data yang sangat diperlukan dalam penelitian. Peristiwa sendiri merupakan fenomena yang ada di tempat penelitian tersebut.

Jadi dalam hal penelitian bukan hanya melalui informasi yang diberikan seseorang atau dari catatan yang tertulis saja, namun juga perlu dilakukan kajian terhadap aktivitas yang dilakukan meskipun tidak harus secara langsung diamati. Peristiwa atau aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh Play Group (PG) & Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan (TKIU) Al-Khoir Surakarta dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.

3. Tempat atau Lokasi

Tempat atau lokasi dapat dijadikan sumber data tertentu yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan yang terjadi. Menurut H.B Sutopo (2002: 52) “Informasi tentang kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasi baik yang merupakan tempat maupun lingkungan. Dari pengamatan pada tempat dengan keragaman benda yang berbeda dilokasi, peneliti sering bisa memperoleh informasi yang berkaitan dengan perilaku atau peristiwa yang terjadi, ataui bahkan sangat berkaitan dengan sikap dan pandangan para pelakunya”. Dari tempat penelitian dapat diperoleh informasi mengenai kondisi dari lokasi atau aktivitas yang ada sehingga memungkinkan penulis untuk menarik kesimpulan. Tempat penelitian yang merupakan tempat diperolehnya data yakni dari Play Group (PG) & Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan (TKIU) Al-Khoir Surakarta.

4. Dokumen dan Arsip

Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa kini yang sedang diteliti. Menurut H.B. Sutopo (2002:51) bahwa “Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas, tetapi juga berupa gambaran atau benda peninggalan yang berhubungan dengan suatu peristiwa tertentu”. Dokumen dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan, sehingga dokumen merupakan sumber data yang membantu dalam penelitian.

Jenis-jenis dokumen menurut Yin (1997; 104-107) antara lain “surat, memorandum dan pengumuman resmi; agenda; kesimpulan-kesimpulan pertemuan, dan laporan-laporan peristiwa tertulis lainnya; dokumen-dokumen adminstratif-proposal, laporan kemajuan, dan dokumen-dokumen intern lainnya; penelitian-penelitian atau evaluasi-evaluasi resmi pada “situs” yang sama; kliping-kliping baru dan artikel-artikel lain yang muncul di media massa. Sedangkan rekaman arsip meliputi rekaman layanan seperti jumlah klien yang

dilayani dalam satu periode waktu tertentu; peta dan bagan karakteristik geografis suatu tempat; daftar nama dan komoditi lain yang relevan; data survey seperti rekaman pribadi seperti buku harian, kalender, dan daftar telepon”. Dokumen di sini dapat berupa penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan ditempat yang berbeda dan telah dibakukan atau masuk menjadi jurnal, juga data atau informasi dari surat kabar, majalah maupun internet. Untuk informasi lokasi berupa arsip monografi data statis dan dinamis Play Group (PG) dan Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan TKIU Al-Khoir Surakarta. Semua dokumen dan arsip yang dikumpulkan berkaitan dengan fokus penelitian tentang sosialisasi dan persepsi orang tua terhadap upaya pengembangan kepribadian anak usia pra sekolah di Play Group (PG) & Taman Kanak-Kanak Islam Unggulan (TKIU) Al-Khoir Surakarta.