• Tidak ada hasil yang ditemukan

561Sururiyyin-Ikhwaniyyin dari Sabang sampai Merauke yang menyambut dan membeli dengan

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 119-121)

antusias Tafsir Ibnu Katsir yang melibatkan Ustadz-Ustadz Sururi kaliber Nasional mereka ?! Apakah kesemuanya “tertidur nyenyak” sehingga tidak ada seorangpun yang membaca dan mengetahui bahwa nama-nama da’i mereka yang tertulis di Kitab Tafsir yang mereka pegang dan miliki bercampurbaur dengan gembong Ikhwani dan Takfiri-Irsyadi?! Dua tahun –wahai saudaraku kaum Muslimin- mereka mengaku “tertidur lelap” di hadapan buku “heboh” hasil karya mereka sendiri, sampai kemudian mereka terbangun dan terbelalak dari mimpi indahnya karena beberapa anak ingusan memamerkan lembaran koalisi “kantong berisi kita khan jumpa lagi” ini ?!

Ataukah kalian –wahai Hizbiyyun- sudah terlalu sering dan terbiasa melihat dan menyaksikan koalisi ustadz Sururi dan Ikhwani (sebagaimana bukti-bukti yang telah lalu) sehingga (walaupun) membaca berkali-kali MOUH (Memorandum of Understanding Hizbiyyah) koalisi “Lintas Manhaj” para da’i pujaan hati tetapi toh kecemburuan seseorang yang “mengaku bermanhaj Salafy” tidak tergerak setitikpun?! Lalu apa sebenarnya materi Al-Wala’ wal Bara’ yang selama ini diajarkannya oleh para ustadz pujaan hati dan PERASAAN itu?! Ah, akrobat Hizbiyyah para da’i lintas manhaj itu mah udah biasa atuh (logat Sururi di daerahnya Abu Haidar)!! Apakah salah kalau Ustadz kondang kami mengajarkan rifqan-rifqanan kepada kami ?!

Sungguh Allah adalah sebaik-baik saksi atas semua penyimpangan Hizbiyyah ini. Yazid Jawaz, da’i-da’i Al-Sofwa (misal : Abu Qatadah, Abdul Hakim Abdat) dan LDATA memiliki hubungan erat dengan DDII, padahal DDII memiliki organisasi "militer" bernama KOMPAK yang (di daerah konflik) didominasi dan dikendalikan oleh orang-orang Khawarij pasukan Laskar Mujahidin dan pimpinan teroris (Abubakar Ba’asyir) menjadi penasehatnya! Itu dari segi SDM (Sumber Daya Manusia)nya.

Adapun sumber pendanaannya? Ternyata kelompok Sururinya Yazid Jawaz dengan kelompoknya DDII ini juga memiliki SDK (Sumber Daya Keuangan) yang sama. Kedua kelompok Hizbiyyah tersebut sama-sama keluarga Besar Dinar Hizbiyyah, baik Ihya’ut Turots atau Lajnah Khairiyyah Al-Mustarakah, Hai’ah Ighatsah, Jam’iyyah Darul Birr, Syarikah Ar- Rajhi Riyadh (lihat juga sumber dana Al-Irsyad) dan beberapa organisasi lainnya. Lebih lengkapnya, lihat sumber dana DDII di buku “Menunaikan Panggilan Risalah Dokumentasi Perjalanan 30 Tahun Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia yang disusun oleh Lukman Hakiem dan Tamsil Linrung, hal.45-46.

Wahai Yazid Jawas si da’i kondang! Bukankah antara komunitas Sururimu dengan tetangga sebelahmu yang engkau sendiri sering mengisi di Masjid kebanggaannya (Al- Furqan Kramat Raya) dan Masjid ini sangat “ma’ruf” di kalangan Sururi Jabotabek sebagai salah satu sumber taklim mereka ternyata masih satu keluarga besar !! Bahkan pengumuman resmi Daurah Dirasah Islamiyah V pada tanggal 15-24 Juli 2000 di Bandung (assunnah.or.id/berita/kegiatan/dauroh3.php) dimana bergabung para komandan lapangan Hizbiyyun seperti:Abu Umar Basyir (pengajar di Ma’had Bukhari Solo), Abu Haidar (mudir yayasan Ihya’us Sunnah Bandung), Fariq Anuz (pengajar di Islamic Centre Jeddah), Abu Ihsan (pengajar di Ma’had Jamilurrahman), Khalid Syamhudi (mudir Ma’had Jamilurrahman), Aunur Rafiq (Ma’had Al-Furqan Gresik) dan engkau wahai Yazid tertulis keterangan:”PENGAJAR DI MASJID AL-FURQAN JAKARTA)!!! Kolonisasi pembela Hizby telah tersaji!! Hal yang lebih surprise lagi adalah pada halaman 12-13 buku resmi DDII tersebut terdapat nama-nama orang yang pernah/masih menjadi pengurus di DDII yang tidak asing lagi bagi kita yaitu H.Husein Umar, KH.Didin Hafidhudin (petinggi partai Ikhwani), Amien Rais (ex kandidat Presiden dari salah satu parpol pluralisme), Muzayyin Abdul Wahab (lihat pembahasan Al-Sofwa), Geys Amar (orang Al-Irsyad juga khan ?), Yahya Muhaimin, dll. Demikianlah kenyataan yang ada di depan mata, betapa semuanya ternyata masih “kerabatnya” Yazid Jawaz! Abdul Hakim Abdat ! Abu Qatadah!! ’Aal…Hizby!!

Allahul Musta’an.

3. Abdullah Hadrami yang juga dipakai sebagai Khatib Jum’at di Masjid Al-Irsyad Surabaya (tempat daurah Masyayikh Yordan) tahun 1425H/2004 NEKAD memimpin do’a politik bagi Presiden PK-Al-Ikhwani hanya beberapa waktu sebelum Daurah Masyayikh Yordan yang ke- 4 dilaksanakan!! Hasilnya? Do’anya terhadap Hno1 "terkabul" bukan?! Orang inipun masih terus dipakai oleh MABES Abdurrahman Tamimi sebagai Khatib Jum’ah tahun 2005 dan 2006.

Catatan penting:

Daurah Masyayikh Yordan telah berlangsung 3 kali!! Dan Saudara muda Abdurrahman Tamimi ini masih punya nyali untuk menunjukkan kepada umat jiwa keIkhwaniannya dengan bergabung bersama Presiden Ikhwani!! Bahkan mendo’akannya!!

Kalau dia berkilah telah bertaubat dari keakraban itu, maka cukuplah bukti kaset/CD taubat yang kita pegang sebagai bukti bahwa orang ini terus berusaha menanamkan talbis dan tadlis yang jauh lebih besar kepada umat dengan perkataannya bahwa “perselisihan diantara kita hanyalah karena salah paham saja”!!

Wahai kaki tangan Ihya’ut Turots!! Masyayikh Salafiyyin telah membongkar kedok Hizbiyyah dan upaya kalian dalam menyebarkan perpecahan dengan "iming-iming" "dinar Hizbiyyah" kalian dan kalian masih mampu untuk menyatakannya hanya sebagai kesalahpahaman?! Wahai da’i Jum’iyyah Irhabiyyah Al-Haramain!! Jum’iyyah Al-Sofwa As-Sururiyyah!! Ulama kami telah mentahdzir organisasi kalian dan kalian "masih punya nyali" untuk menyatakannya sebagai buah dari kesalahpahaman?!Ya, kesalahpahaman antara Syaikh Bin Baz dengan Muhammad Surur!! Antara Syaikh Al-Albani dengan Sururiyyun!! Antara Syaikh Rabi’ dan Syaikh Muqbil dengan Ihya’ut Turots dan Abdurrahman Abdul Khaliq!! Antara berpuluh-puluh Masyayikh salafiyyin dengan beratus-ratus serdadu dan abdi setia jaringan organisasi Hizbiyyah Internasional yang siang malam menjajakan dinar Hizbiyyahnya untuk membeli Kehormatan dan manhaj Salafiyyin!!

Wahai kaki tangan Al-Sofwa Al-Muntada!! Bukankah salah satu sumber dana yang direkomendasikan oleh Salman Al-Audah kepada Muhammad Khalaf-Bos kalian itu adalah Ihya’ut Turots?! Bukankah kalian terbukti mempromosikan gembong-gembong Sururiyyun Internasional, bersekongkol dan bersekutu dengan kelompok Hizbyyah lainnya untuk mengHizbiyyahkan umat dan -engkau wahai Hadrami!- masih punya "nafsu" untuk menyatakannya hanya sebagai kesalahpahaman?!

Wahai Hizbul Irsyad!! Penjajah Belanda telah banyak berjasa dalam membantu kesulitan- kesulitan Surkati dan jasa itu terbalaskan dengan status Surkati yang diangkat sebagai "Syaikh" bagi para pejabat penjajah Belanda kafir!! Dan ingat pula upaya Surkati dalam mempersaudarakan kalian dengan Khurafiyyun, Syi’ah, Anjing-Anjing Neraka dan melecehkan dakwah Tauhid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab sebagai Wahabisme, Wahabi-Musyaddid serta berbagai sepak terjangnya yang menyerang "manhaj Salaf" dan kalian masih punya muka untuk menyatakannya hanya sebagai kesalahpahaman?!

Apakah “ketegasan” Salafiyyin untuk tidak terkecoh dan terbuai dengan pengakuanmu sebagai murid Syaikh Utsaimin Rahimahullah karena melihat sepak terjang Sururimu yang terlalu kentara; melihat kemesraanmu bersama “temen-temen” Ikhwanimu di KPP (Pajak) Batu bahkan engkaupun diundangnya ke sana untuk “liqa’” dan “mentarbiyah” mereka; melihat kedekatanmu saat tampil bareng dengan “Haidar Bawazer” seorang tokoh Ikhwani yang “tidak asing lagi” bagi para “pemain lama” di kota Malang66; menyaksikan betapa eratnya engkau bersama “rekan-rekan” Ikhwani ke sana ke mari mempromosikan buku “la Tahzan” milik “virus Aids” Al-Qarni yang engkau katakan (ketika berduet dengan Haidar saat menjawab pertanyaan “Bagaimana pendapat ustadz tentang Aidl Al-Qarni?”) sebagai: “Ulama yang Shaleh”!!

Tidakkah lebih jujur jika virus Aids Al-Qarni itu engkau katakan dengan kalimat pujian yang lebih lengkap:”Ulama (kesa)yang(an) (Abdullah) Shaleh (Hadrami)!!! Adakah yang masih ragu bahwa orang ini adalah Sururi?!

Ucapanmu wahai Abdullah Hadrami:"..Karena kalau kita mau jujur, ternyata semuanya sama, ajarannya, kitabnya sama, gurunya sama, semuanya sama. Perpecahan tidak ada,

66

dr. Haidar Bawazer ini pernah berkata di depan salah seorang Ikhwan Malang (Akh Suwaifi) bahwa:”Syaikh Rabi’ adalah agen CIA di Arab Saudi!”. Ikhwaniy! Hat Burhanakum inkuntum shadiqun!! Jangan karena kedok kesesatan tulisan-tulisan gembong-gembong besar Ikhwanul dibongkar oleh Syaikh Rabi’ Hafidhahullah dan kalian tidak mampu membantahnya secara ilmiyyah maka kalian kemudian melemparkan jurus “maling teriak maling!” Lantas Abu Salma mengikutinya dengan menuduh sdr Ibrahim memakai metode CIA lantaran menyebarkan artikel Open House bersama Rachdie yang membeberkan Curriculum Vitaenya dan profil dirinya secara detail saat mencari jodoh di situs muslimintro.com. Darimanakah engkau tahu itu metode CIA? Apakah dari film detektif yang engkau tonton sehingga mengenal benar metode berbagai agen asing kafir tersebut, kenapa bukan sebagai agen FBI, Mossad atau agen asing lainnya, atau dari kursus sampingan selain C-TPAT yang diselenggarakan Departemen Bea

563

Dalam dokumen PERAN HIZBIYYIN DALAM DAURAH MASYAYIKH YORDAN (Halaman 119-121)

Garis besar

Dokumen terkait