• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI

B. Tabungan

1. Pengertian Tabungan

Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.33 Menurut UU RI No. 10

Tahun 1998 tentang Perbankan Bab 1 Pasal 1 butir 5 menyatakan bahwa tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.34

Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah. 35 Menurut Dahlan Siamat,

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.36

Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid, hal ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila nasabah membutuhkan, namun bagi hasil yang ditawarkan kepada nasabah penabung kecil. Akan tetapi jenis penghimpunan dana tabungan merupakan produk menghimpunan yang lebih minimal biaya bagi pihak

33

B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 351

34

http://id.wikisource.org/wiki/UndangUndang_Republik_Indonesia_Nomor_10_Tahun_

1998. Di akses pada tanggal 09 Mei 2014

35

Ismail, Manajemen Perbankan(Dari Teori Menuju Aplikasi), (Jakarta, Kencana, 2010),

Ed. 1, Cet. 1. h. 44 36

27

bank karena bagi hasil yang ditawarkannya pun kecil namun biasanya jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak daripada produk penghimpunan lain.37

Dalam dunia perbankan syariah, mendeskripsikan pengertian tabungan tidak berbeda jauh dengan pengertian tabungan pada umumnya. Hanya saja dalam dunia perbankan syariah, tabungan dalam pelaksanaanya berdasarkan akad-akad tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah. Pengertian tabungan dalam dunia perbankan diartikan sebagai simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, biyet giro, dan/ atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.38

Dari pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa tabungan adalah simpanan yang dilakukan oleh pihak ketiga (nasabah) yang bersifat likuid yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, biyet giro, dan/ atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Macam-macam Tabungan

Dalam praktik perbankan di Indonesia dewasa ini terdapat beberapa jenis-jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak dari fasilitas yang diberikan kepada penabung, sehingga dengan demikian

37

M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, h. 34

38

Andri Soemitra, Bank &Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), Ed. 1,

28

si penabung mempunyai banyak pilihan. Jenis-jenis tabungan dimaksud adalah sebagai berikut: 39

a. Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional)

Yaitu suatu bentuk tabungan yang pada prinsipnya bersifat bebas, tidak terikat oleh jangka waktu, jumlah setoran maupun penarikannya. Pada masa sekarang setiap bank melakukan penghimpunan dana melalui tabungan, dengan cara mengkombinasikan antara tabungan kebutuhan-kebutuhan lain manusia terhadap jasa uang, misalnya suatu bank membuat produk jasa tabungan untuk nasabah dengan status sebagai karyawan, ingin menyimpan dana untuk persiapan menjamin kehidupannya pada masa pensiun, maka bank tersebut memproduk jasa uang berupa tabungan pensiun.

b. Taska (Tabungan Asuransi Berjangka)

Yaitu suatu bentuk tabungan yang dikaitkan dengan asuransi jiwa. Pada jenis tabungan ini terdapat ketentuan bahwa nasabah menabung dalam batas waktu tertentu dengan besarnya tabungan setiap periode telah ditentukan batas minimal menabung. Ketentuan lain walaupun angsuran belum terpenuhi seluruhnya, nilai tabungan dapat dibayar sepenuhnya kepada penabung apabila mendadak meninggal dunia.40

39 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan,h. 85

40

Faisal Afif, Dkk, Strategi dan Operasional Bank, (Bandung: PT Eresco, 1996), Cet. 1,

29

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Tabanas dan Taska

Tabanas Taska

Tabungan bersifat tidak terikat Taska terikat dengan asuransi Jumlah uang disetor bebas Setoran setiap periode tetap

jumlahnya Tidak ada p-embatasan jangka

waktu

Terdapat pembatasan jangka waktu, sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan bank. Jasa nasabah selalu berubah

sesuai dengan perubahan tingkat bunga yang berlaku.

Jasa tetap

Untuk segala umur Untuk yang berusia 5-55 tahun

Sumber: Buku Strategi dan Operasional Bank Oleh Faisal Afif, Dkk.

c. Tabungan lainnya, yaitu tabungan selain tabanas dan taska. Tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh BI (Bank Indonesia)

3. Mekanisme Pembukaan dan Penutupan Tabungan a. Prosedur Pembukaan Tabungan

Persyaratan untuk dapat membuka rekening tabungan masing-masing bank berbeda. Akan tetapi, pada umumnya bank memberikan persyaratan yang sama yaitu setiap masyarakat yang ingin membuka rekening tabungan, perlu menyerahkan fotokopi identitas, misalnya KTP, SIM, paspor dan identitas lainnya. Di samping itu, setiap bank akan memberikan persyaratan tentang setoran awal, minimal, serta saldo minimal yang harus disisakan.41 Umumnya prosedur pembukaan

tabungan terdiri dari: 42

41 Ismail, Manajemen Perbankan(Dari Teori Menuju Aplikasi), h. 68

42

Malayu S.P Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), Cet.

30

1) Calon nasabah menuliskan nama dan alamat pada aplikasi formulir permohonan untuk menjadi nasabah.

2) Calon nasabah menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM). 3) Menyerahkan setoran awal minimal sesuai yang ditentukan bank. 4) Membuat contoh tanda tangan pada tempat yang ditentukan bank. 5) Membuat buku tabungan dengan menuliskan nama, alamat, nomor

buku tabungan, dan jumlah tabungannya. 6) Buku tabungan diserahkan kepada pemiliknya. b. Penyetoran Tabungan

1) Penyetoran dapat dilakukan oleh siapa saja setiap hari kerja.

2) Penyetoran dilakukan dengan slip setoran yang disetorkan, yaitu uang tunai, cek/bilyet giro kliring, transfer masuk, inkaso masuk, bunga deposito, dan lain-lain.

3) Setiap menyetor, buku tabungan harus dibawa sehingga tabungan dapat dibukukan.

c. Penarikan Tabungan

1) Penarikan tabungan hanya dapat dilakukan oleh pemiliknya. 2) Maksimum penarikan sebesar saldo tabungan dikurangi saldo

wajib.

3) Penarikan tabungan dilakukan dengan slip penarikan atau ATM Card

4) Jika penarikan dilakukan dengan slip penarikan, buku tabungan harus dibawa.

31

5) Slip penarikan harus ditandatangani pemilik serta memperlihatkan kartu identitas diri (KTM/SIM)

6) Jumlah penarikan harus dibukukan pada buku tabungan. d. Alasan Penutupan Tabungan

Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan tertentu. Biasanya alasan tersebut antara lain:

1) Tabungan akan ditutup karena saldonya nol.

2) Tabungan akan ditutup atas permintaan pemiliknya.

3) Tabungan ditutup oleh bank karena saldo minimumnya kurang. 4) Tabungan ditutup karena pemiliknya meninggal dunia.

Dokumen terkait