• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Perumusan Strategi Pemasaran Produk Tabungan Muamalat PT Bank

4.5.2. Tahap Pencocokan

Tahapan berikutnya dalam perumusan strategi adalah tahap pencocokan, yaitu perumusan strategi berdasarkan hasil analisis dan identifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang telah diperoleh. Pada tahap pencocokan, digunakan model matriks IE.

Matriks Internal Eksternal (IE) merupakan penggabungan dari hasil skor terbobot dari matriks IFE dan matriks EFE pada Lampiran 9. Dari hasil analisis faktor internal yang menggunakan matriks IFE diperoleh skor terbobot 2,8431. Hasil analisis faktor eksternal dengan menggunakan matriks EFE diperoleh skor terbobot 3,2657. Berdasarkan dari hasil skor tersebut jika dipadukan hasil dari matriks IFE dan hasil dari matriks EFE ke dalam matriks IE, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor dalam pemasaran produk Tabungan Muamalat berada pada sel II dilihat pada Gambar 5.

Dari posisi pemasaran produk Tabungan Muamalat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor berada di posisi sel II, maka diproleh empat alternatif strategi yang dapat dilakukan. Strategi tersebut adalah strategi market penetration, strategi market development, strategi productdevelopment dan strategi konsolidasi internal atau penguatan ke dalam.

SKOR TOTAL IFE

Kuat Rata-rata Lemah

I Grow and Build

II Grow and Build

III Hold and Maintain

4,0 3,0 2,0

IV Grow and Build

V Hold and Maintain

VI

Harvest and Divestiture

VII Hold and Maintain

VIII

Harvest and Divestiture

IX

Harvest and Divestiture

Gambar 5. Hasil Matriks IE

2. Matriks SWOT

Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan matriks IFE dan matriks EFE yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dengan menggunakan matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities and Threats) dapat diperoleh alternatif strategi dengan mengkombinasikan faktor- faktor internal dan eksternal perusahaan dapat dilihat pada Tabel 8.

Matriks SWOT menghasilkan empat tipe strategi yaitu strategi SO (Strength-Opportunities), strategi WO (Weakness- Opportunities), strategi ST (Strength-Threats), strategi WT (Weakness-Threats).

Penjelasan mengenai empat tipe strategi yang dihasilkan oleh matriks SWOT dijelaskan sebagai berikut:

SKOR TOTAL EFE 3,0

2,0 1,0 Tinggi Rata-rata Rendah II 2,8431 3,2657 

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan – S

1. Pelopor bank syariah di Indonesia

2. Citra perusahaan yang baik 3. Produk Tabungan Muamalat

memiliki fitur yang menarik 4. Pemegang saham Bank

Muamalat Indonesia terdiri dari pemilik modal yang kuat 5. Memiliki SDI yang berkualitas 6. Memiliki bagi hasil yang

kompetitif

Kelemahan – W

1. Masih kurangnya jumlah kantor

2. Kerjasama dengan

chanelling hanya untuk produk tertentu

3. Fitur e-banking untuk transaksi antar bank masih terbatas

4. Jumlah ATM masih kurang

Peluang – O

1. Masyarakat mulai tertarik terhadap sistem

perbankan syariah 2. Masih luasnya pangsa

pasar bank syariah secara nasional

3. Tingginya tingkat populasi yang beragama Islam

4. Nasabah pada spiritual market

Strategi SO

1. Meningkatkan kualitas produk dengan tetap mempertahankan sistem bagi hasil yang

kompetitif agar nasabah pada

spiritual market tetap loyal. (S3, S6, O1, O3, O4).

Strategi WO

1. Meningkatkan fitur e- banking agar dapat memenuhi luasnya pasar bank syariah secara nasional (W2, W3, O2, O3).

2. Menambah kantor Cabang Pembantu maupun Kantor kas serta menambah jumlah ATM di Indonesia khususnya untuk di daerah Bogor (W1, W4, O1, O2, O3).

Ancaman – T

1. Minimnya SDI yang kompeten dan menguasai pengetahuan perbankan syariah

2. Semakin lengkap dan inovatif fitur produk bank pesaing yang dilengkapi dengan teknologi canggih 3. Semakin banyak Bank

Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang tumbuh di Indonesia 4. Semakin gencarnya

promo bank syariah kompetitor

Strategi ST

1. Mempertahankan kualitas pelayanan Sumber Daya Insani agar dapat menghadapi

persaingan (S5, T1).

2. Mempertahankan Pemegang saham Bank Muamalat Indonesia yang merupakan pemilik modal yang kuat serta mempertahankan citra

perusahaan yang baik dengan

image yang merupakan pelopor bank syariah pertama di

Indonesia dengan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat bersaing terhadap

lingkungan luar (S1, S2, S4, T3)

Strategi WT

1. Meningkatkan promosi yang sudah ada serta menambah kerjasama dengan chanelling untuk produk yang beragam agar produk lebih dapat bersaing oleh produk kompetitor (W2, T2, T4). Tabel 8. Matriks SWOT

Strategi ini merupakan kombinasi dari kekuatan internal PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor dengan memanfaatkan peluang yang ada. Kekuatan internal yang berkaitan adalah produk Tabungan Muamalat yang memiliki fitur yang menarik dan memiliki bagi hasil yang kompetitif. Peluang yang dapat dimanfaatkan adalah masyarakat yang mulai tertarik terhadap sistem perbankan syariah, tingginya tingkat populasi yang beragama Islam dan nasabah pada spiritual market.

B. Strategi WO

Strategi WO atau strategi kelemahan-peluang yaitu strategi yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi WO yang dapat diterapkan adalah:

• Meningkatkan fitur e-banking agar dapat memenuhi luasnya pasar bank syariah secara nasional.

• Menambah kantor Cabang Pembantu maupun Kantor kas serta menambah jumlah ATM di Indonesia khususnya untuk di daerah Bogor.

Strategi WO yang pertama diperoleh untuk mengatasi kelemahan yang terdapat di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor. Kelemahan tersebut adalah kerjasama dengan

chanelling hanya untuk produk tertentu dan fitur e-banking untuk transaksi antar bank masih terbatas. Hal tersebut dapat diatas dengan adanya peluang luasnya pangsa pasar bank syariah secara nasional dan tingginya tingkat populasi yang beragama Islam sehingga perusahaan harus meningkatkan fitur e-banking dan menambah kerjasama chanelling.

Strategi WO yang kedua adalah diperoleh dari peluang masyarakat yang mulai tertarik terhadap sistem perbankan syariah, masih luasnya pangsa pasar bank syariah secara nasional dan tingginya tingkat populasi yang beragama Islam. Peluang tersebut

untuk mengatasi kelemahan, yaitu masih kurangnya jumlah kantor dan jumlah ATM.

C. Strategi ST

Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman yaitu strategi yang menggunakan kekuatan untuk menghindari maupun mengurangi dampak ancaman dari faktor eksternal. Strategi ST yang diperoleh adalah:

• Menambahkan fitur-fitur produk dengan memanfaatkan tekonologi secara optimal serta mempertahankan SDI yang berkualitas agar dapat menghadapi persaingan.

• Mempertahankan Pemegang saham Bank Muamalat Indonesia yang merupakan pemilik modal yang kuat serta mempertahankan citra perusahaan yang baik dengan image

yang merupakan pelopor bank syariah pertama di Indonesia, sehingga dapat bersaing terhadap lingkungan luar.

Strategi ST yang pertama adalah memanfaatkan kekuatan perusahaan, yakni produk Tabungan Muamalat memiliki fitur yang menarik dan memiliki Sumber Daya Insani yang berkualitas. Adanya penerapan strategi ini, PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor diharapkan dapat bersaing dengan bank syariah lainnya dalam merebut pangsa pasar.

Strategi ST yang kedua adalah memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor, yakni pelopor bank syariah di Indonesia, citra perusahaan yang baik, pemegang saham Bank Muamalat Indonesia terdiri dari pemilik modal yang kuat. Penerapan strategi ini diharapkan perusahaan dapat menghadapi lingkungan luar yang ada.

D. Strategi WT

Strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman adalah strategi untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi WT yang dapat dilakukan adalah:

• Meningkatkan promosi yang sudah ada serta menambah kerjasama dengan chanelling untuk produk yang beragam agar produk lebih dapat bersaing oleh produk kompetitor.

Strategi ini diperoleh dengan mengurangi kelemahan perusahan, yakni kerjasama dengan chanelling hanya untuk produk tertentu. Penerapan strategi ini diharapkan perusahaan dapat melakukan penetrasi pasar agar pangsa pasar perusahaan semakin luas.

Dokumen terkait