• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini termasuk jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan pada tenaga kependidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Langkah awal yang dilakukan adalah menyebarkan kuesioner kepada tenaga kependidikan yang sudah menjadi karyawan tetap di Universitas Sanata Dharma. Setelah mendapatkan hasil kuesioner akan dijadikan bahan penelitian.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian dan memberikan informasi kepada penulis. Subjek dalam penelitian adalah tenaga kependidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Objek penelitian

Objek penelitian adalah variabel yang dapat diukur dan akan diteliti oleh penulis. Objek dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen organisasi dan kinerja karyawan.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu penelitian

2. Lokasi penelitian.

Lokasi penelitian di gedung pusat, kampus 1 Mrican dan kampus 3 paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono (2010:4). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi.

a. Gaya kepemimpinan (X1)

Gaya kepemimpinan adalah perlakuan seorang pemimpin kepada bawahannya, dan memberi pengaruh yang mengarahkan seseorang dan kelompok untuk suatu tindakan yang bertujuan mecapai tujuan bersama. Dengan tiga gaya kepemimpinan yang digunakan yaitu gaya otokratis, gaya demokratis dan gaya laissez-faire (Robbins dan Judge dalam Mulyono dan Nasir, 2012:197). Akan tetapi masing-masing pemimpin cenderung memilih salah satu diantaranya secara wajar atau telah mementingkan lebih dari yang lain (Mulyono dan Nasir, 2012:198).

b. Budaya Organisasi (X2)

Budaya organisasi adalah suatu sistem pembagian nilai dan kepercayaan yang berinteraksi dengan orang lain dalam suatu

organisasi, struktur organisasi, dan sistem kontrol yang menghasilkan norma prilaku ( Owens dalam Tika, 2006:3).

c. Komitmen Organisasi (X3)

Komitmen organisasi adalah loyalitas dan kesetiannya tinggi terhadap organisasi akan mempunyai keinginan yang tinggi terhadap organisasi dan membuat orgnisasi menjadi sukses dalam mencapai tujuan organisasi.

2) Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:4). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara dalam Mulyono dan Nasir, 2012:196).

E. Definisi Operasional

1. Variable Terikat (Y) (dependent Variable )

Kinerja karyawan (Y) adalah suatu tingkatan dimana para karyawan menjalankan peran sesuai dengan tanggung jawab secara efektif (Tepeci dan Miller dalam Astuti, 2010:47).

2. Variable tidak terikat (independent variable) a. Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah perlakuan seorang pemimpin kepada bawahannya, dan memberi pengaruh yang mengarahkan seseorang dan kelompok untuk suatu tindakan yang bertujuan mencapai tujuan bersama.

b. Budaya organisasi

Budaya organisasi adalah pola keyakinan dan nilai-nilai organisasi sehingga pola tersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar aturan berprilaku dalam organisasi (Schein dalam Mulyono dan Nasir, 2012:197). Setiap organisasi akan berprilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.

c. Komitmen organisasi

Menurut Astuti (2010:47) komitmen organisasi merupakan sejauh mana seorang karyawan mempercayai organisasi tersebut bisa seperti seorang karyawan bayangkan dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010:61).

Menurut Kuncoro (dalam Somantri dan Muhidin, 2006:62) populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah tenaga kependidikan yang sudah menjadi karyawan tetap minimal satu tahun di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan kualitas yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, (2010:62). Sampel adalah proses seleksi dalam kegiatan observasi (Somantri dan Muhidin, 2006:69). Proses seleksi yang dimaksud disini adalah proses untuk mendapatkan sampel. Untuk mendapatkan sampel dari sesuatu populasi, sampel harus benar-benar mencerminkan populasi, artinya kesimpulan yang diangkat dari sampel merupakan kesimpulan atas populasi.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan, dan dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, (2010:62). Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih manjadi anggota sampel (Sugiyono, (2010:63). Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,(2010:63). Peneliti menggunakan salah satu dari teknik nonprobability sampling yaitu teknik sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,(2010:68). Pertimbangan yang digunakan dalam menentukan sampel adalah karyawan tetap minimal satu tahun sebagai tenaga kependidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

H. Sumber Data

Dalam penelitian ini data diperoleh dari data primer. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner keseluruh tenaga kependidikan yang sudah menjadi karyawan tetap di Universitas Sanata Dharma. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber atau subjek yang diteliti.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan : 1. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertayaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2005:49).

Pengukuran variabel dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu hal. Skala Likert berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :

2 = Setuju

3 = Netral

4 = Tidak Setuju

5 = Sangat Tidak Setuju I. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian intrumen sangat perlu dilakukan dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini layak atau tidak. Berikut ada beberapa teknik pengujian instrument pada penelitian ini.

1. Uji validitas

Uji validitas merupakan salah satu teknik yang dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dalam mengungkapkan suatu yang diukur dalam kuesioner tersebut. Uji validitas berkaitan dengan korelasi skor masing-masing item yang diperoleh dengan skor total dengan menggunakan korelasi person (Hartono, 2008 : 53) :

Rumus korelasi sebagai berikut: r XY =

Keterangan :

rXY = koefisien korelasi product moment (product moment).

∑ = jumlah skor item.

∑X = jumlah skor total ( seluruh item).

Distribusi (tabel r) untuk α = 5%(0,05) dan derajat kebebasan ( dk = n – 2 ) Keadaan keputusan : jika r hitung ≥ rtabel berarti valid sebaliknya bila rhitung

≤ rtabel maka tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005:57). Reliabilitas merupakan pengukuran yang objektivitas karena tidak tergantung kepada siapa yang melakukan pengukuran.

RII = Keterangan :

RII = Reliabilitas instrument K = Banyaknya butir petanyaan

σ t = Varian total

∑σb2

= Jumlah varian butir

Untuk menentukan apakah instrument itu reliabel atau tidak gunakan ketentuan sebagai berikut :

Distribusi ( tabel r ) untuk α = 5% dan derajat kebebasan ( dk = n- 2). Keadaan keputusan : jika rhitung ≥ rtabel maka dinyatakan reliabel sebaliknya bila r hitung≤ rtabel berarti tidak reliabel.

j.Teknik Analisis Data

1. Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dirubah-rubah atau dinaik turunkan (Sugiyono,2010:260).

Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti sebagai alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel atau lebih dengan satu variabel terikat (Natawiria dan Riduwan, 2010:88), Jadi penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda untuk mengukur pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Berikut rumus regresi ganda :

+ +

Keterangan :

Y = kinerja karyawan a = konstanta regresi

b1 = koefisien regresi gaya kepemimpinan b2 = koefisien regresi budaya organisasi b3 = koefisien regresi komitmen organisasi X1 = gaya kepemimpinan

X2 = budaya organisasi X3 = komitmen organisasi 2. Uji asumsi klasik

Untuk regresi linier berganda ada empat uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu (www.statsdata.my.id/2011/12/uji-asumsi-klasik-regresi-linier.html?m=1) :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian asumsi residual yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data (Somantri dan Muhidin, (2006 :289). Jika distribusi dari nilai-nilai residual tersebut tidak dapat dianggap berdistribusi normal, maka dikatakan ada masalah terhadap asumsi normalitas ( Santoso, 2014 : 190 ).

Deteksi normalitas sebagai berikut : deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, dengan dasar pengambilan keputusan ( Santoso, 2014 :192 )

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi nomalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas adalah pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang signifikan antara variabel presiktor/independen dalam suatu model regresi linier berganda. Model regresi yang baik memiliki variabel-variabel bebas yang terkait/tidak berkolerasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Menurut Santoso (186 : 2014) pedoman suatu model regresi yang bebas resiko adalah

1) Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 2) Mempunyai angka toleransi mendekati 1

3) Toleransi = 1 / VIF atau bisa juga VIF = 1 / toleransi

Pada uji multikolinieritas diharapkan nilai variance inflation factor < 10 atau korelasi person antara variabel -variabel bebas signifikan (P - value (sign.) < α = 5% atau 1% sehingga asumsi multikolinieritas tidak terpenuhi. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai toleransi dan lawannya (2) Variance Inflation factor (VIF). Jika nilai toleransi yang rendah sama dengan VIF yang tinggi (karena VIF = 1). Model regresi yang bebas multikolinieritas adalah VIF dibawah 10 dan toleransi lebih besar dari 0,1 (Purnomo, 2008 :36).

c. Uji Heteroskedastisitas

Alat uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda disebut sebagai heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas ( Santoso, 187 : 2014 ). Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menampilakan scatter plot dari nilai prediksi sumbu X dengan nilai residunya sumbu Y.

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar lalu menyempit), berarti telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis a. Uji F (Fisher)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama - sama (simultan) terhadap variabel terikat. Uji F digunakan untuk menguji model regresi atas variabel independen yaitu pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi secara bersama - sama terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Bila Fhitung ≥ Ftabel, maka secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, sebaliknya bila Fhitung < Ftabel , maka secara simultan variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (dataolah.blogspot.com/2012/08/regresi-berganda-uji-f-uji-t-dan.html?m=1).

Keterangan :

R2 : Koefisien determinasi

K : Banyaknya variabel independen n : Jumlah anggota sampel

Kriteria yang digunakan untuk mencari Ftabel df = N -1 dengan tingkat signifikansi 5%.

H0 diterima apabila Fhitung < Ftabel pada σ = 0,05 atau Fhitung pada Pvalue > 0,05 secara simultan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H0 ditolak apabila F hitung ≥ F tabel ada σ = 0,05 atau Fhitung pada Pvalue < 0,05 secara simultan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Gambar III.1 Kurva F

b) Uji t

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 5% maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Namun jika probabilitas nilai t atau signifikansi

F

α =5%

Ho ditolak

F tabel Ho diterima

> 5%, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikansi masing - masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen (gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan komitmen organisasi) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).

Langkah - langkah pengujian sebagai berikut : 1)Pendefinisian hipotesis pada uji t dua sisi

H0 : b1;b2;b3 = 0 H1 : b1;b2;b3≠ 0

2)Menghitung thitung dan mencari nilai t kritis dari tabel distribusi t. nilai thitung dicari dengan formula sebagai berikut :

t =

Keterangan :

bi : Nilai koefisien regresi

Bi : Nilai koefisien regresi untuk populasi Sbi : Simpangan baku koefisien regresi bi. 3) Bandingkan nilai t hitung untuk masing-masing estimator dengan t

tabel.

Keputusan menerima atau menolak H0 sebagai berikut :

H0 di tolak ( Ha diterima) apabila t hitung > t tabel pada α 0,05.

Variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen karyawan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

H0 diterima ( Ha ditolak) apabila t hitung < t a/2. Variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen karyawan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Terima Ho Tolak Ho

1,65

Gambar III.2 Kurva Uji t

BAB IV

GAMBARAN UMUM TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS

Dokumen terkait