• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARAN

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Hamba:

Penolong; seseorang yang melakukan pekerjaan kasar.

Murid-Murid Yesus

Selama pelayanan Yesus, kedua belas orang murid-Nya selalu ada, mengikuti dan menolong. Tetapi Yesus memberikan perhatian khusus terhadap mereka sampai akhir pelayanan-Nya di dunia ini, dengan memberikan petunjuk dan pengajaran terakhir-Nya pada saat-saat terakhir. Namun, tampaknya murid-murid belum mengerti apa tujuan Yesus yang sesungguhnya datang ke dunia ini, sekalipun mereka telah menghabiskan begitu banyak waktu bersama dengan-Nya dan menyaksikan semua tanda mujizat. Mereka tidak tampak seperti kedua belas orang murid yang kelak dengan berani mengabarkan berita keselamatan yang dari Allah. Bahkan mereka bertengkar tentang siapa yang lebih disukai oleh Yesus. Ketika Yesus menyatakan hari kematian-Nya yang semakin dekat, mereka saling berselisih. Akhirnya, pada saat kebangkitan Yesus, barulah mereka mengerti segala sesuatu yang telah diajarkan kepada mereka pada masa yang lalu. Sejak itu, sikap mereka berubah secara dramatis.

Setiap orang ingin menjadi yang pertama, yang terbaik, bahkan yang terbesar, paling tidak dalam satu hal dalam hidup mereka. Tidak ada yang salah dengan cita-cita seseorang untuk menjadi yang terbaik, tetapi bila cita-cita itu didasari dengan sifat egois, maka hal itu dapat membawa pada perilaku yang buruk. Murid-murid seharusnya dapat saling melayani, apalagi mereka telah cukup lama dalam mengikut Yesus. Tetapi nyatanya, mereka kehilangan tujuan dalam mengikut Yesus. Mereka saling bertengkar demi gengsi dan kedudukan pribadi. Kerajaan Allah bukanlah soal keuntungan pribadi dan Yesus menyatakannya dengan jelas ketka Dia berkata, ”Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, tetapi melayani.”

Pada usia ini, mungkin murid-murid Anda mungkin belum mengejar gengsi atau kedudukan pribadi, tetapi mungkin mereka agak bersikap egois. Mungkin mereka sulit berbagi, entah itu soal harta benda, waktu ataupun tempat. “Itu milikku!” adalah kata-kata yang biasa mereka ucapkan. Mereka tidak ingin kehilangan hak mereka. Setelah mendapat dorongan dari Anda, mungkin mereka akan meninggalkan sikap mereka yang egois itu untuk sementara waktu. Allah tidak ingin kita bertengkar atau membandingkan tentang siapa yang terbaik. Ingatkan kepada mereka bahwa Allah ingin mereka dapat saling berbagi. Berbagi adalah salah satu bentuk pelayanan yang luas. Kadang mereka mendapatkan lebih dari yang lain. Dengan membagikan kelebihan itu, maka mereka dapat menyatakan kerendahan hati dan kebaikan mereka. Dalam pelajaran sebelumnya, menyebarkan kabar keselamatan yang dari Allah merupakan cara lain untuk membagikan dari apa yang kita miliki. Keberhasilan seseorang bukanlah jalan menuju surga. Mencari kerajaan Allah adalah satu-satunya jalan untuk mencapainya.

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari tentang bagaimana Yesus menyebarkan kabar baik yang dari Allah kepada orang banyak di Samaria. Yesus dan murid-murid-Nya melewati wilayah kota Samaria. Sementara murid-murid-Nya pergi membeli makanan, Yesus berbicara kepada seorang perempuan Samaria yang sedang mengambil air dari sumur. Ketika perempuan itu menyadari bahwa Yesus adalah sang Juruselamat, maka ia segera berlari ke kotanya dan memberitahukan kepada para tetangganya. Mereka semua datang untuk menemui dan mendengarkan perkataan Yesus. Setelah dua hari berdiskusi, mereka dengan rasa sukacita mengajak Yesus untuk singgah di kota Samaria, agar mereka dapat belajar banyak tentang Allah. Dari sini, kita beroleh pengajaran bahwa sekalipun orang yahudi dan orang Samaria tidak akur, namun Yesus tetap bersahabat dan berbicara kepada perempuan Samaria itu, karena Allah ingin menyelamatkan semua orang. Kita pun harus melakukan hal yang sama dan menyebarkan firman Allah kepada sahabat dan tetangga kita.

Perdebatan Muridi-Murid Yesus

Suatu hari, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan ke kota Kapernaum. Dalam perjalanan ke kota itu, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang kerajaan Allah. Dia sedang memberitahukan hari kematian-Nya dan bagaimana Dia akan bangkit setelah tiga hari kemudian. Apa yang Yesus katakan adalah sungguh penting, tetapi murid-murid-Nya tidak begitu memperhatikan perkataan-Nya. Mengapa demikian? Karena satu hal, mereka sama sekali belum mengerti apa yang dikatakan oleh Yesus. Lalu dengan diam-diam, mereka mulai berbicara di antara mereka tentang siapa yang terbaik. Tidak lama kemudian, timbullah perdebatan karena mereka tidak dapat memutuskan siapa yang terbesar di antara mereka, tetapi mereka berbicara dengan suara perlahan, karena mereka tidak ingin Yesus tahu bahwa mereka tidak sedang mendengarkan perkataan-Nya.

Yesus Memberikan Sebuah Pelajaran Kepada Mereka

Akhirnya, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di kota Kapernaum. Mereka singgah di rumah salah seorang murid. Murid-murid Yesus bersukacita karena perjalanan panjang mereka telah berakhir. Perjalanan itu sungguh tidak menyenangkan, karena mereka memperdebatkan suatu hal hampir sepanjang perjalanan itu. Ketika mereka mengira semuanya telah berakhir, maka Yesus mengejutkan mereka dengan mengajukan sebuah pertanyaan.

“Apakah yang kamu tadi perdebatkan dalam perjalanan ke mari?” tanya Yesus.

Semua murid merasa malu dan terdiam, karena Yesus telah mendengarkan semua perbicaraan mereka. Tetapi mereka tidak dapat memberi jawab kepada-Nya. Mereka belum menyepakati perihal siapa yang terbesar di antara mereka, karena setiap orang beranggapan bahwa diri merekalah yang terpenting.

Yesus tahu betul apa yang mereka sedang pikirkan. Dia memiliki jawaban bagi pertanyaan mereka.

“Duduklah,” kata Yesus. “Aku akan mengatakan kepadamu hal yang sungguh penting.”

Lalu murid-murid-Nya duduk dekat Yesus dan mendengarkan perkataan-Nya dengan seksama.

Yesus berkata, ”Bila kamu ingin menjadi yang terbesar, maka inilah yang harus kamu lakukan...”

Murid-murid-Nyapun makin ingin mendengarkan apa sesungguhnya yang Yesus akan katakan.

Yesus melanjutkan, ”...untuk menjadi yang terbaik, maka kamu harus menolong sesama. Bila kamu ingin menjadi yang pertama, maka kamu harus menjadi yang terakhir dan menjadi hamba bagi yang lainnya.”

Murid-murid tidak ingin mendengarkan hal tersebut. Mereka mengira ada cara yang dapat membuktikan bahwa merekalah yang terbesar dan untuk menjadi yang terbesar dalam kerajaan Allah, tidak perlu menjadi yang terakhir. Yesus ingin mengatakan kepada mereka, "Bila mereka melayani sesama, maka itu akan membuat mereka besar di hadapan Allah, karena mereka telah menolong sesama."

Duduk Di Sebelah Yesus

Kemudian, Yakobus dan Yohanes, dua orang bersaudara yang menjadi murid Yesus juga ingin bertanya secara pribadi tentang kerajaan Allah.

“Yesus,“ kata mereka. “Dapatkah kami berbicara secara pribadi dengan Engkau? Kami ingin bertanya kepada-Mu tentang hal yang khusus.”

Yesus bertanya kepada mereka, “Apa yang kalian ingin Aku lakukan untuk kalian?”

Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk diajukan, tetapi mereka ingin tahu apakah Yesus dapat menolong mereka.

Lalu mereka berkata, “Ketika kelak Engkau menjadi raja, biarkanlah kami menjadi yang pertama yang duduk di sebelah-Mu - yang seorang duduk di sebelah kanan-Mu dan yang lainnya duduk di sebelah kiri-Mu.”

Yesus tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar-Nya. Mereka ingin duduk di posisi yang paling penting. Rupanya, Yakobus dan Yohanes telah melupakan apa yang Yesus baru katakan tentang melayani sesama dan menjadi yang terakhir, bila mereka ingin menjadi yang pertama dalam kerajaan Allah.

Yesus menjawab, ”Aku tidak dapat menjanjikan apapun kepadamu. Sesungguhnya, orang yang akan duduk kelak di tempat terhormat di dalam kerajaan Allah telah disiapkan oleh Allah.”

Kesepuluh Orang Murid Lainnya Menjadi Marah

Ketika murid-murid lainnya mendengar tentang permintaan Yakobus dan Yohanes itu, maka mereka menjadi marah.

Bagaimana mungkin mereka berani memohon kepada Yesus untuk mendapatkan

tempat yang terbaik? Lalu mereka mulai bertengkar kembali tentang siapa yang terbaik di antara mereka. Ketika Yesus mendengarkan pertengkaran mereka, maka Dia putuskan untuk membicarakan hal lainnya.

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Murid-murid Yesus memperbincangkan tentang siapa yang __________ (terbesar/terbaik) di antara mereka.

2. Murid-murid tidak memperhatikan perkataan Yesus tentang kematian dan kebangkitan-Nya setelah __________ (tiga) hari kepada mereka.

3. Yakobus dan Yohanes ingin duduk di sebelah __________ (kiri) dan __________ (kanan) Yesus di dalam kerajaan surga.

4. Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus berjuang untuk mendapatkan yang terbaik. (Salah)

5. Yesus menginginkan kita menjadi hamba bagi sesama, agar menjadi yang terbesar di hadapan Allah. (Benar)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Mengapa murid-murid Yesus memperbincangkan siapa yang terbesar di antara mereka?

2. Bagaimana Yesus menjelaskan maksud sesungguhnya "menjadi yang terbesar" kepada murid-murid-Nya?

3. Apakah maksud "menjadi yang terakhir” bila kamu ingin menjadi yang pertama? 4. Dengan cara apakah kamu dapat melayani sesama?

Berbuat Kebaikan

Yesus memanggil mereka dan berbicara dengan sangat serius.

“Untuk menjadi yang terbaik bukan berarti harus mendapatkan segala yang terbaik. Tidak berarti harus berkuasa atas sesama dan memerintah mereka. Jangan memakai pola berpikir orang-orang dunia pada umumnya,” kata Yesus.

“Bila kamu ingin menjadi yang terbaik, maka kamu harus berbuat baik kepada sesama. Ketika Allah mengutus Aku ke dunia ini, maka Aku datang melayani

AKTIVITAS 1

Sasaran:

Menolong murid-murid untuk mengenali situasi di mana mereka dapat menolong sesama.

Petunjuk:

Lihatlah gambar berikut. Lingkarilah anak yang berbuat baik kepada teman mereka. Bahaslah bagaimana anak lainnya dapat berbuat jahat dan egois.

Untuk Guru:

Setelah itu, pimpinlah sebuah diskusi tentang hal lain yang dapat dilakukan oleh murid-murid untuk meyatakan kebaikan. Bahaslah pula cara apa yang dapat mereka lakukan untuk melayani sesama. Bagaimana mereka dapat melayani sesama di rumah, di sekolah, dan di gereja? Tuliskan semua hal itu di papan tulis dan mintalah agar setiap orang murid memutuskan hal mana yang akan mereka lakukan pada minggu depan.