• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

C. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya

2. Tes Kemampuan Pemahaman Matematis

Tujuan dari penyusunan soal tes pemahaman matematis dalam penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IX. Soal untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis disusun dalam bentuk tes uraian. Soal yang diberikan disusun berdasarkan indikator kemampuan pemahaman matematis sebagaimana disajikan pada Tabel 3.6. Penjabaran kemampuan pemahaman matematis didasarkan pada dua aspek, yaitu (1) pemahaman konsep

yang terdiri dari: (a) menginterpretasikan, (b) mengklasifikasikan, (c) menjelaskan, (d) merumuskan, dan (e) menghitung; (2) pemahaman relasional terdiri dari: (a) membandingkan atau menggunakan konteks matematika di dalam matematika, (b) membandingkan atau menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika.

Tabel 3.6

Pedoman Penyekoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis

Aspek yang

diukur Indikator Respon siswa terhadap soal Skor

Pemahaman Konsep Menginterpretasi kan Tidak menjawab. 0 Salah menginterpretasikan. 1 Benar menginterpretasikan tetapi tidak

lengkap. 2

Benar menginterpretasikan dan lengkap. 3 Mengklasifikasi

kan

Tidak menjawab. 0

Mengklasifikasikan dengan benar. 1

Menjelaskan

Tidak menjawab. 0

Memberikan jawaban tetapi salah. 1 Memberikan jawaban benar tetapi tidak

menjelaskan. 2

Memberikan jawaban benar tetapi

penjelasan salah. 3

Memberikan jawaban dan penjelasan

dengan benar. 4

Merumuskan

Tidak menjawab. 0

Memberikan rumusan, tetapi salah. 1 Rumusan benar, tetapi belum lengkap. 2 Rumusan benar dan lengkap. 3 Menghitung Tidak menjawab. 0 Perhitungannya salah. 1 Perhitungannya benar. 2 Pemahaman Relasional Membandingkan atau menggunakan konteks matematika di dalam matematika. Tidak menjawab. 0

Menggunakan konteks di dalam

matematika, tetapi salah. 1 Membandingkan atau menggunakan

konteks di dalam matematika dengan benar. 2 Membandingkan atau menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika Tidak menjawab. 0

Menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika, tetapi salah. 1 Membandingkan atau menggunakan matematika dalam konteks diluar matematika dengan benar.

Sebelum digunakan soal tes kemampuan pemahaman matematis, terlebih dahulu divalidasi untuk mengetahui validasi isi dan validasi muka. Tes yang sudah divalidasi kemudian diujicobakan secara empiris. Uji validitas isi dan validitas muka soal tes pemahaman matematis dilakukan oleh lima orang penimbang yang berlatar belakang S3 pendidikan matematika. Pertimbangan untuk mengukur validitas isi didasarkan pada (1) kesesuaian antara indikator dengan butir soal, (2) kelayakan butir soal untuk siswa kelas IX SMP, dan (3) kebenaran materi yang diujikan. Pertimbangan untuk mengukur validitas muka, didasarkan pada kejelasan soal dari segi bahasa dan redaksi, sajian, serta akurasi gambar atau ilustrasi.

Hasil pertimbangan validitas isi dan validitas muka tes kemampuan pemahaman matematis dari kelima ahli disajikan pada Lampiran C.2. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Para penimbang memberikan pertimbangan yang seragam H1 : Para penimbang memberikan pertimbangan yang tidak seragam Untuk menguji keseragaman hasil pertimbangan validitas isi dan validitas muka oleh lima orang penimbang tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik Q-Cochran. Kriteria pengujian: H0 diterima jika nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05, dalam keadaan lainnya tolak H0. Rekapitulasi hasil uji keseragaman pertimbangan para validator disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7

Uji Keseragaman Pertimbangan Validitas Isi Soal Tes Pemahaman Matematis

N 12

Cochran's Q 2,000a

Df 4

Asymp. Sig. 0,736

Pada Tabel 3.7 terlihat bahwa nilai Asym. Sig = 0,736 yang berarti probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, pada taraf signifikansi α = 5% H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima penimbang telah memberikan pertimbangan yang seragam terhadap validitas isi tiap butir soal tes pemahaman matematis. Dengan demikian, dari aspek validitas isi, instrumen tes pemahaman matematis yang disusun tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.

Hasil perhitungan validitas muka soal tes pemahaman matematis dengan menggunakan statistik Q-Cochran disajikan pada Tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8

Uji Keseragaman Pertimbangan Validitas Muka Soal Tes Pemahaman Matematis

N 12

Cochran's Q 1,000a

Df 4

Asymp. Sig. 0,910

a. 1 is treated as a success.

Pada Tabel 3.8 terlihat bahwa nilai Asym. Sig = 0,910 yang berarti probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, pada taraf signifikansi α = 5% H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima penimbang telah memberikan pertimbangan yang seragam terhadap validitas muka tiap butir soal tes pemahaman matematis. Dengan demikian, dari aspek validitas muka, instrumen tes pemahaman matematis yang disusun tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini.

Setelah instrumen dinyatakan memenuhi validitas isi dan validitas muka, soal tes pemahaman matematis ini kemudian diujicobakan terhadap 38 siswa kelas IX SMPN 40 Palembang yang bukan kelas sampel. Perhitungan validitas butir soal dan reliabilitas data uji coba tes pemahaman matematis selengkapnya terdapat pada lampiran C.4 dan Lampiran C.5. Hipotesis yang diuji adalah:

H0: Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor butir soal dengan skor total.

H1: Terdapat korelasi positif yang signifikan antara skor butir soal dengan skor total.

Perhitungan validitas butir soal dan reliabilitas menggunakan perangkat lunak SPSS-17 for windows.Uji validitas butir soal menggunakan korelasi product moment tiap skor butir soal dengan skor total. Uji reliabilitas tes digunakan rumus

Cronbach-Alpha. Kriteria pengujian jika rhit (rxy) < rtab maka H0 diterima. Pada taraf α= 5% dan n = 38 diperoleh rtab = 0,320.

Hasil perhitungan validitas butir soal dan reliabilitas tes tersebut disajikan pada Tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Pemahaman Matematis

Reliabilitas

Nomor Soal Validitas

r11 Tingkat rxy Kriteria 0,820 Tinggi 1 0,468 valid 2a 0,562 valid 2b 0,562 valid 2c 0,471 valid 2d 0,455 valid 3 0,816 valid 4 0,791 valid 5 0,464 valid 6 0,496 valid 7 0,717 valid 8 0,765 valid 9 0,707 valid

Pada Tabel 3.9 terlihat bahwa besar koefisien reliabilitas r11 = 0,820. Menurut Guilford (Ruseffendi, 2005: 160), instrumen dengan koefisien reliabilitas 0,80 ≤ rxy < 1,00 termasuk instrumen dengan reliabilitas tinggi. Pada Tabel 3.8 nilai rxy untuk setiap butir soal lebih besar dari rtab, berarti H0 ditolak. Dengan demikian untuk setiap butir soal tes pemahaman matematis dinyatakan valid.

Selanjutnya dihitung daya pembeda dan tingkat kesukaran. Untuk menghitung daya pembeda dan tingkat kesukaran menggunakan ANATES, hasil perhitungan disajikan pada Tabel 3.10 berikut.

Tabel 3.10

Hasil Uji Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Tes Pemahaman Matematis

No. Nomor Butir Soal Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

1 1 33,33% (baik) Sedang

2 2.a 20,00% (cukup) Sangat Mudah

3 2.b 20,00% (cukup) Sangat Mudah

4 2.c 30,00% (baik) Mudah

5 2.d 20,00% (cukup) Sangat Mudah

6 3 62,50% (sangat baik) Sedang

7 4 55,00% (sangat baik) Mudah

8 5 23,33% (cukup) Sedang

9 6 20,00% (cukup) Mudah

10 7 55,00% (sangat baik) Mudah

11 8 60,00% (sangat baik) Sedang 12 9 60,00% (sangat baik) Sedang

Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa soal tes kemampuan pemahaman matematis telah memenuhi karakteristik yang memadai untuk digunakan pada penelitian. Kisi-kisi dan perangkat soal tersebut selengkapnya disajikan pada Lampiran D.2.

Dokumen terkait