• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis

3. Uji Heterokedastisitas

Regresi linier berganda terbebas dari heterokedastisitas yaitu

apabila tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2006:126). Berdasarkan uji

heterokedastisitas yang telah dilakukan, titik-titik terlihat menyebar secara

acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil ini menunjukkan

bahwa tidak terjadi heterokedastisitas sehingga model regresi ini layak

dipakai.

Regresi Berganda

Berdasarkan data yang telah diolah, nilai Adjusted R Square yang

diperoleh sebesar 0,136 yang menunjukkan bahwa 13,6% citra merek produk

kosmetik Etude House dipengaruhi oleh harga dan kemasan produk kosmetik

Etude House. Sedangkan sebesar 86,4% dipengaruhi oleh variabel lain selain

variabel harga dan kemasan. Pada bagian coefficient pada lampiran, dapat

disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut:

CM = 43,524 + 0,463H + 0,188K + e

Hasil persamaan regresi tersebut menunjukkan pengaruh yang positif

29 diperoleh menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara harga dan

kemasan dengan citra merek. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi harga sebesar

0,023 dan nilai signifikansi kemasan sebesar 0,028 di mana nilai signifikansi

kedua variabel kurang dari 0,050.

Pembahasan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif

antara variabel kemasan terhadap citra merek. Hal ini berarti semakin baik

kemasan yang digunakan Etude House maka semakin tinggi citra merek Etude

House dalam benak konsumen.

Kemasan dapat digunakan menarik konsumen karena berhadapan langsung

dengan konsumen. Jika masyarakat melihat sesuatu yang menarik maka mereka

cenderung lebih banyak mengingat dan percaya terhadap suatu merek walaupun

produk tersebut tidak seperti yang dibayangkan. Kemasan yang menarik akan

meningkatkan citra merek di benak konsumen produk kosmetik Etude House.

Tingkat signifikansi yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan dari variabel kemasan terhadap variabel citra merek. Hal ini berarti

semakin baik unsur-unsur kemasan, akan semakin baik pula citra merek produk

Etude House di benak konsumen. Ukuran, warna, bentuk, bahan, ilustrasi, logo,

informasi pada kemasan harus tercipta dengan baik dan memperhatikan keinginan

konsumen (Kotler, 2000).

Rata-rata skor variabel kemasan yaitu 3,5 yang berada pada range keempat

30 bahwa ukuran kemasan produk kosmetik Etude House sudah sesuai dengan

kebutuhan mereka. Perpaduan warna pada kemasan produk kosmetik Etude House

juga dinilai menarik dan serasi. Sedangkan bahan kemasan produk kosmetik

Etude House dinilai melindungi isi produk yang dikemas. Secara keseluruhan

responden setuju bahwa bentuk kemasan produk kosmetik Etude House berbeda

dengan merek lain dan enak dipandang. Terdapat ilustrasi yang unik dan mudah

diingat oleh responden pada kemasan produk kosmetik Etude House. Merek pada

kemasan produk kosmetik Etude House dinilai dapat dilihat dengan jelas sehingga

dapat menjadi pembeda dengan merek lain. Secara keseluruhan responden setuju

bahwa tulisan dan informasi dalam kemasan produk kosmetik Etude House

terlihat dengan jelas dan dapat menyampaikan pesan dari produk tersebut.

Hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa variabel kemasan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek berbeda dengan hasil

penelitian Ferdiansyah (2005). Penelitian Ferdiansyah menyimpulkan bahwa

hipotesis penulis yaitu jika desain kemasan dilakukan dengan benar maka akan

mempunyai pengaruh positif terhadap pembentukan citra merek, tidak dapat

diterima karena hubungan kedua variabel tidak signifikan.

Dari analisis data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek. Hal ini berarti semakin

tinggi harga suatu produk maka akan menghasilkan citra merek yang tinggi pula

di mata konsumen. Harga yang tinggi digambarkan oleh konsumen bahwa produk

31 Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa rata-rata skor (mean) variabel

harga yaitu setuju. Hal ini berarti secara keseluruhan responden setuju bahwa

harga produk kosmetik Etude House sesuai dengan kemampuan keuangan

mereka. Secara keseluruhan responden juga setuju bahwa harga produk kosmetik

Etude House sudah sesuai dengan kualitas dan manfaat yang mereka terima.

Selain itu, harga produk kosmetik Etude House juga dinilai mempunyai daya

saing dengan kompetitornya seperti The Face Shop dan Skinfood. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian Ruslansyah (2013) yaitu variabel harga berpengaruh

positif terhadap citra merek.

Rata-rata skor variabel citra merek yaitu berada pada range setuju. Hal ini

berarti secara keseluruhan responden setuju bahwa Etude House memiliki asosiasi

merek yang kuat, keunikan asosiasi merek, dan keunggulan asosiasi merek.

Hasil Adjusted R Square yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 13,6%.

Hasil ini menunjukkan masih banyak variabel lain yang juga karena adanya faktor

Korean wave yang sedang populer di Indonesia menyebabkan sebesar 86,4%

dipengaruhi variabel lain selain kemasan dan harga. Pada penelitian Yunita (2014)

menunjukkan bahwa sebesar 38% country of origin berpengaruh terhadap brand

reputation. Yunita (2014) mengatakan bahwa hasil penelitiannya sesuai dengan

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Koubaa (2007) bahwa informasi lokasi

pembuatan produk memberikan dampak pada reputasi merek suatu produk.

Menurut Alma (2000), reputation merupakan kekuatan merek yang

32 dampak yang lebih besar kepada country of origin suatu produk dalam benak

konsumen daripada kemasan dan harga suatu produk.

Kesenangan terhadap tren Korean wave yang berlebihan dapat

menimbulkan ketergantungan dan sulit untuk melepaskan diri pada hal-hal yang

berkaitan dengan Korea. Remaja Korean addict cenderung senang mengkonsumsi

barang yang sebenarnya kurang diperlukan tetapi hanya demi memenuhi hasrat

mereka terhadap hal yang berbau Korea. Apalagi bila konsumen sudah fanatik

dengan seorang atau sekelompok artis tertentu, mereka rela menghabiskan uang

yang mereka miliki untuk membeli produk yang berhubungan dengan idola

mereka (Octricia, 2013).

Pengaruh tren Korean wave yang begitu besar dapat mempengaruhi

konsumen untuk tidak lagi mempertimbangkan hal-hal yang langsung berkaitan

dengan produk seperti variabel dalam penelitian ini yaitu harga dan kemasan

produk. Para konsumen bisa saja tertarik hanya karena produk tersebut berbau

Korea atau artis idola mereka tanpa mempertimbangkan harga produk. Kemasan

yang seharusnya juga bermanfaat untuk memberikan stimulus kepada konsumen

agar konsumen menjadi tertarik menjadi tidak relevan lagi jika konsumen terlalu

33 KESIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

pengujian hipotesis (H1) yaitu kemasan berpengaruh positif terhadap citra merek

dapat diterima. Hasil pengujian hipotesis (H2) yang terdiri dari harga berpengaruh

positif terhadap citra merek dapat diterima. Tingkat signifikansi variabel harga

yang diperoleh yaitu sebesar 0,023 menunjukkan bahwa variabel harga memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap citra merek. Sedangkan tingkat signifikansi

variabel kemasan sebesar 0,028 yang berarti kemasan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap citra merek.

Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan yang

dapat diperbaiki atau dikembangkan pada penelitian yang akan datang. Penelitian

ini tidak membahas secara mendalam mengenai pengaruh tren Korean wave yang

masih populer di Indonesia. Penelitian ini tidak membahas peran orang tua yang

mungkin berpengaruh pada kondisi keuangan responden yang kemudian mungkin

berpengaruh terhadap persepsi harga.

Penelitian yang Akan Datang

Melihat jumlah uang saku mayoritas responden dan harga produk

kosmetik Etude House yang tinggi, terdapat kemungkinan bahwa responden tidak

34 Penelitian yang akan datang dapat mengikutsertakan sumber lain untuk membeli

produk kosmetik Etude House. Dilihat dari segi harga, misalnya untuk harga

bedak 1 pot dapat mencapai Rp 400.000,00 sedangkan uang saku sebagian besar

responden (72%) hanya Rp 500.000 – Rp 1.000.000,00.

Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel peran pengambilan

keputusan dari orang tua yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Peneliti yang

akan datang diharapkan mengambil sampel selain mahasiswa di mana mahasiswa

masih berpenghasilan pasif. Penelitian selanjutnya juga diharapkan menambah

variabel tren Korean wave sehingga dapat membahas lebih dalam mengenai

pengaruh tren Korean wave.

Implikasi Teoritis

Interaksi konsumen dengan produk akan mempengaruhi persepsi tentang

suatu merek, yaitu citra merek (Kok, 2014). Kemasan yang baik mempunyai

komposisi yang baik misalnya pemilihan warna, penentuan ilustrasi yang dapat

menjadikan suatu barang menarik dan dapat menjadi suatu alat stimulus kepada

konsumen agar dapat tertarik atau dengan kata lain kemasan merupakan alat

“point of purchase” menurut Shimp dalam Tjiptono (2000:32).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemasan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap citra merek ini mendukung teori tersebut. Kemasan yang

baik dapat meningkatkan citra merek suatu produk pada memori konsumen. Pada

penelitian ini, hasil analisis data variabel kemasan berpengaruh positif dan

35 (2005). Penelitian Ferdiansyah menyimpulkan bahwa hipotesis penulis yaitu jika

desain kemasan dilakukan dengan benar maka akan mempunyai pengaruh positif

terhadap pembentukan citra merek, tidak dapat diterima karena hubungan kedua

variabel tidak signifikan.

Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau

mempertahankan citra prestisius (Tjiptono, 2008). Hipotesis dalam penelitian ini

yaitu bahwa harga berpengaruh positif terhadap citra merek, dinyatakan diterima.

Hal ini berarti jika harga suatu produk yang ditawarkan tinggi, maka konsumen

akan memposisikan produk tersebut pada produk yang bagus, terpercaya, dan

terjamin sehingga akan membentuk citra merek yang positif dalam benak

konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ruslansyah (2013) yang

berjudul “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kualitas Pelayanan

Terhadap Citra Perusahaan Pada CV. Multi General Trading”. Hasil penelitiannya

yaitu harga, kualitas produk, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan dan parsial.

Implikasi Terapan

Implikasi terapan dari penelitian ini sebagai rekomendasi kepada Etude

House yaitu sebagai berikut:

1. Mean yang diperoleh pada citra merek sebesar 4,01 yang berarti berada

pada range keempat, yaitu setuju. Hal ini berarti citra merek produk

36 keseluruhan responden. Etude House sebaiknya mempertahankan citra

merek yang positif yang sudah terbentuk pada memori konsumen.

2. Mean variabel harga yaitu sebesar 3,84 yang berada pada range keempat,

yaitu setuju. Rata-rata skor tersebut menunjukkan bahwa secara

keseluruhan responden setuju bahwa harga produk kosmetik Etude House

sudah sesuai dengan kualitas dan manfaat yang diterima oleh responden.

Etude House diharapkan meningkatkan harga yang berdaya saing dengan

kompetitornya dan makin menyesuaikan harga yang ditawarkan dengan

kualitas, manfaat, dan pangsa pasar produk kosmetik Etude House.

3. Mean variabel kemasan sebesar 3,5 yang juga berada pada range setuju.

Etude House diharapkan terus berinovasi dengan kemasan produk

kosmetik Etude House dan semakin memahami serta mewujudkan

kebutuhan konsumen.

4. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh hanya sebesar 13,6% yang berarti

sebesar 86,4% dipengaruhi oleh variabel selain harga dan kemasan. Etude

House sebaiknya tidak terlalu memfokuskan dan mengalokasikan budget

pada harga dan kemasan. Walaupun pengaruh harga dan kemasan

signifikan, tetapi masih banyak variabel lain yang berpengaruh terhadap

37 DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on the value of brand name. New York: Free Press.

Aaker, David. A, 1996. Building Strong Brands 1st ed. New York: Free Press.

Aaker dan Joachimstahler. 2000. Marketing. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.

Alfian B. (2012), Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil Toyota Kijang Innova Pada PT. Hadji Kalla Cabang Polman. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Alma (2000). Manajemen dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Dodds, William B., Kent B. Monroe, and Dhruv Grewal. (1991). Effects of Price, Brand and Store Information on Buyers' Product Evaluations. Journal of Marketing Research.

Ferdiansyah, Eddy (2005), Pengaruh Desain Kemasan Terhadap Pembentukan Citra Merek Pada Two Clothes Skateboard Wear Industries Bandung. Universitas Widyatama. Bandung.

Endang Wijayanti (2006), Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Toyota Kijang (Studi Kasus Pada PT. Nasmoco Kaligawe Semarang). Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

38 ---. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

Dokumen terkait