• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Lahirkan Ulama Ahli Fikir dan Dzikir

ari pondok modern di sebelah barat kota Bogor, bersemi cita-cita

D

melahirkan ulama yang ahli pikir dan ahli dzikir. “Pondok Pesantren Darunnajah berusaha keras menghantarkan kalian sebagai santri untuk menjadi ulama intelek yang ahli pikir dan dzikir,” kata Sekretaris Pesantren Darunnajah Cipining ustadz AA Khusaini. Beliau mewakili Pimpinan Pesantren yang berhalangan hadir pada pembukaan acara Basic Training For Student tahap II. “Untuk itu sangat diperlukan proses pendidikan dan pelatihan. Sekarang tiba saatnya kalian mendapatkan pelatihan agar memperoleh bekal empat poin penting dalam hidup kalian, yaitu pembinaan keimanan, keilmuan, pengamalan ibadah, pembinaan jalinan sosial dengan akhlak mulia”, tuturnya lagi mengenai alasan Pesantren Darunnajah mengadakan kegiatan ini.

Kegiatan ini digelar pada 5 s.d. 9 Mei 2008, di saat kelas IX MTs dan SMP sedang menjalani Ujian Nasional (UN). Peserta Training tahap II ini berjumlah 240 anak, terdiri atas santri dan siswa-siswi kelas VII dan VIII MTs dan SMP, serta kelas XI MA/TMI Darunnajah Cipining, baik asrama maupun nonasrama.

Materi dan metode serta trainer pelatihan tahap kedua ini tidak jauh berbeda dengan materi pelatihan tahap I. Dan uniknya training ini dipanitiai oleh santri kelas XI MA yang sudah mendapatkan Basic Training For Student Tahap I, Februari lalu.

Kegiatan training ditutup 9 Mei 2008, bertempat di Aula Darunnajah Cipining. Dalam kesempatan tersebut Pimpinan Pesantren Darunnajah Cipining, KH Jamhari Abdul Jalal Lc berkenan hadir memberikan sambutan. Sebelumnya beliau meminta perwakilan peserta untuk menyampaikan kesan dan pesan. “Saya merasa semakin dekat dengan Allah, rindu dengan Rasulullah, merasa berdosa jika tidak membaca Al-Qur'an, dan merasa ingin selalu berbakti kepada kedua orang tua, setelah mengukuti training ini” tutur Selvi Andayani santri peserta dari kelas XI MA. Adapun Eva Fauziah, peserta lainnya, menuturkan kepada WARDAN, “Amazing! Lelah tapi sebanding, serasa lebih mengenal diri sendiri dengan baik, terutama bisa mengenal Allah, Rasul, pokoknya serasa pengen jadi orang yang lebih agamis”.

Acara diakhiri dengan pemberian pengahargaan kepada peserta terbaik yang

Atas-bawah: Para santri bersemangat berlatih berbagai keterampilan dan kecakapan hidup

udah menjadi agenda rutin setiap a w a l m a s a k e p e m i m p i n a n

S

organisasi santri, Pesantren Darunnajah Cipining menyelenggarakan Latihan Dasar Kepemimpinan Santri (LDKS). Hal ini mengingat setiap kegiatan di pesantren harus bersifat edukatif, dan agar para pengurus tadi dapat memulai kiprah mereka berlandaskan ilmu. Kegiatan LDKS tahun ini diselenggarakan mulai tanggal 7 s.d. 8 Januari 2008.

Ketua Panitia, Ustadz Imam Ghozali, menjelaskan tema kegiatan kali ini adalah ‘Punya Visi, Giat Beraksi, dan Raih Prestasi’. Lebih lanjut dia menyebutkan kegiatan ini diikuti oleh 241 santri/siswa dari 8 macam organisasi santri/siswa asrama dan nonasrama di lingkungan Darunnajah Cipining, termasuk bidang kepramukaan.

Dalam kata sambutan pembukaan, ustadz pengagum Cak Nun ini menguraikan keberhasilan pemimpin itu dilihat dari indikator prestasi. Dan, prestasi hanya dapat diraih dengan aksi yang giat dan sungguh-sungguh. Sementara itu aksi akan lebih pasti jika dilakukan berdasakan visi yang jelas dan dapat diukur.

Selanjutnya, K.H. Jamhari Abdul Jalal, Lc mengamanatkan pengenalan dasar-dasar kepemimpinan sangat diperlukan oleh pengurus setiap organisasi. Oleh karenanya, lanjut beliau, Darunnajah Cipining merasa perlu mengadakan kegiatan semacam ini setiap tahun.

Pimpinan Pesantren kita ini juga memberi contoh betapa latihan kepemimpinan dan organisasi telah melahirkan banyak alumni Darunnajah Cipining yang aktif di masyarakat, baik di organisasi/lembaga formal maupun nonformal. Agus Tridasa misalnya. Alumnus TMI angkatan kedua (1995) ini kini menjadi anggota

DPRD di Sumatera Selatan.

Sesi perdana adalah ‘Manajemen Kepemimpinan’, oleh Ustadz Septa Candra, guru Darunnajah Cipining, yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta. Setelah berkonsentrasi mendengarkan presentasi tentang model-model pemimpin dan kepemimpinan, peserta diajak sedikit relaks dalam materi ‘Live Skill dan Achievment Managemant Training (AMT) bersama Nirwan dari STIE Pandu Madania Bogor. Presentasi yang diselingi intermezzo dan games ini menggugah motivasi peserta untuk terus aktif mengikuti sesi dari trainer yang memiliki segudang pengalaman ini. Kak Nirwan mengisahkan dirinya baru saja kembali dari Aceh dalam tugas kemanusiaan bersama relawan-relawan lain. Materi terakhir pada hari pertama adalah ‘Teknik Persidangan’ yang disampaikan oleh Setia Dharma (UMJ).

Mengawali hari kedua disampaikan materi ‘Manajemen korespondensi’ oleh sekretaris pesantren Ustadz Anton Septiono, S.Pd.I. Ustadz yang juga menjabat sebagai kepala Lembaga Pendidikan Komputer (LPK) Darunnajah Cipining ini menyampaikan segala ‘tetek bengek’ surat menyurat yang sudah ditekuninya semenjak lulus TMI Darunnajah Cipining tahun 1994. Materi selanjutnya adalah Manajemen Konflik’ oleh Ahmad Subekti, S.Psi. (alumnus TMI angkatan ke-8 tahun 2001), disusul kemudian dengan ‘Manajemen Keuangan’ bersama Ustadz Muhammad Muddatsir, S.H.I.

Di akhir acara pelatihan panitia mengumumkan nama-nama peserta dengan prestasi unggul, yaitut; Saddam Husein sebagai Peserta Terbaik Putra, Eva Fauziyah sebagai Peserta Terbaik Putri, Cahyono sebagai Peserta

Training For Student II

Upaya Lahirkan Ulama

Ahli Fikir dan Dzikir

ari pondok modern di sebelah barat kota Bogor, bersemi cita-cita

D

melahirkan ulama yang ahli pikir dan ahli dzikir. “Pondok Pesantren Darunnajah berusaha keras menghantarkan kalian sebagai santri untuk menjadi ulama intelek yang ahli pikir dan dzikir,” kata Sekretaris Pesantren Darunnajah Cipining ustadz AA Khusaini. Beliau mewakili Pimpinan Pesantren yang berhalangan hadir pada pembukaan acara Basic Training For Student tahap II. “Untuk itu sangat diperlukan proses pendidikan dan pelatihan. Sekarang tiba saatnya kalian mendapatkan pelatihan agar memperoleh bekal empat poin penting dalam hidup kalian, yaitu pembinaan keimanan, keilmuan, pengamalan ibadah, pembinaan jalinan sosial dengan akhlak mulia”, tuturnya lagi mengenai alasan Pesantren Darunnajah mengadakan kegiatan ini.

Kegiatan ini digelar pada 5 s.d. 9 Mei 2008, di saat kelas IX MTs dan SMP sedang menjalani Ujian Nasional (UN). Peserta Training tahap II ini berjumlah 240 anak, terdiri atas santri dan siswa-siswi kelas VII dan VIII MTs dan SMP, serta kelas XI MA/TMI Darunnajah Cipining, baik asrama maupun nonasrama.

Materi dan metode serta trainer pelatihan tahap kedua ini tidak jauh berbeda dengan materi pelatihan tahap I. Dan uniknya training ini dipanitiai oleh santri kelas XI MA yang sudah mendapatkan Basic Training For Student Tahap I, Februari lalu.

Kegiatan training ditutup 9 Mei 2008, bertempat di Aula Darunnajah Cipining. Dalam kesempatan tersebut Pimpinan Pesantren Darunnajah Cipining, KH Jamhari Abdul Jalal Lc berkenan hadir memberikan sambutan. Sebelumnya beliau meminta perwakilan peserta untuk menyampaikan kesan dan pesan. “Saya merasa semakin dekat dengan Allah, rindu dengan Rasulullah, merasa berdosa jika tidak membaca Al-Qur'an, dan merasa ingin selalu berbakti kepada kedua orang tua, setelah mengukuti training ini” tutur Selvi Andayani santri peserta dari kelas XI MA. Adapun Eva Fauziah, peserta lainnya, menuturkan kepada WARDAN, “Amazing! Lelah tapi sebanding, serasa lebih mengenal diri sendiri dengan baik, terutama bisa mengenal Allah, Rasul, pokoknya serasa pengen jadi orang yang lebih agamis”.

Acara diakhiri dengan pemberian pengahargaan kepada peserta terbaik yang

Atas-bawah: Para santri bersemangat berlatih berbagai keterampilan dan kecakapan hidup