• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Perbaikan Pembelajaran

Dalam dokumen AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA (Halaman 109-114)

pemahaman tujuan program studi

KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK

5.6 Upaya Perbaikan Pembelajaran

Uraikan upaya perbaikan pembelajaran serta hasil yang telah dilakukan dan dicapai dalam tiga tahun terakhir dan hasilnya.

Pendidikan tinggi diselenggarakan melalui proses pembelajaran yang mengembangkan kemampuan belajar mandiri pada mahasiswa, yang terutama dilakukan melalui kuliah sebagai proses belajar mengajar yang meliputi komunikasi langsung atau tidak langsung, praktikum dan tugas akademik lainnya.

Sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran, maka selama tiga tahun terakhir Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Muhammadiyah Maumere melakukan perbaikan dalam hal sebagai berikut:

i. Mengajar:

Untuk kepentingan mengajar Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris meminta agar setiap dosen yang akan mengajar diwajibkan untuk memenuhi persyaratan yaitu sebagai berikut:

a. Menyusun Silabus, RPS, hand-out, dan bahan ajar yang telah diketahui oleh Ketua Program Studi dan atas persetujuan Dekan.

b. RPS atau hand-out harus dibawa oleh setiap dosen pada setiap perkuliahan, c. Khusus dosen yang memegang matakuliah yang disertai kegiatan praktikum,

penuntun praktikum.

d. Dari bahan-bahan yang harus disediakan oleh dosen, maka di dalamnya harus sudah tercantum dengan jelas Tujuan Perkuliahan, materi kuliah dan metode perkuliahan.

e. Dosen yang mengajar adalah dosen yang berkewenangan atas matakuliah tersebut.

Dalam melakukan kegiatan perkuliahan dosen pada umumnya menggunakan kombinasi metode perkuliahan (mengajar). Ada dosen yang menggabungkan dua metode misalnya; ceramah dan tanya jawab, ceramah dan diskusi, tanya jawab dan pemberian tugas, diskusi dan eksperimen, dan ada pula yang menggabungkan tiga metode misalnya; ceramah, tanya jawab dan diskusi. Ada pula dosen yang menggabungkan lebih dari tiga metode misalnya; ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas dan presentasi.

Suasana pembelajaran pun dilakukan dengan mengembangkan pendekatan cooperative and collaborative learning. Dalam melakukan pembelajaran yang menyenangkan, tugas dosen adalah menjadi fasilitator, untuk menggali aktivitas dan kreativitas mahasiswa.

Dalam rangka mengoptimalkan proses mengajar,dosen menggunakan alat bantu yaitu berupa; Laptop, dan Infokus. Penggunaan alat bantu seperti ini selain efisien, menarik, juga dapat meningkatkan daya serap mahasiswa terhadap materi yang diajarkan.

ii. Belajar:

Proses kegiatan pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris selama tiga tahun terakhir semakin diikuti dengan baik oleh mahasiswa. Berdasarkan daftar hadir mahasiswa dan informasi dari beberapa dosen pengasuh mata kuliah bahwa tingkat kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan sangat tinggi. Rata-rata kehadiran mahasiswa pada semester lalu mencapai lebih dari 95%. Tingkat kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan setiap semester semakin tingggi tersebut disebabkan adanya perbaikan serta penyempurnaan sistem pembelajaran yang dilakukan oleh dosen, baik yang terkait dengan materi perkuliahan, metode pembelajaran, penggunaan alat bantu berupa teknologi pembelajaran dan cara evaluasi yang dilakukan.

Kombinasi metode ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi, dan pemberian tugas yang diikuti pula dengan penggunaan alat bantu teknologi pembelajaran, ternyata dapat mempercepat dan meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap setiap materi yang diberikan. Hasil evaluasi sebagian dosen terhadap mahasiswa yang diajarnya dengan menggunakan metode sebagaimana yang dikemukakan di

atas serta keterlibatan mahasiswa sendiri, maka secara umum mahasiswa mempunyai peluang untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi yang diberikan oleh setiap dosen. Hal yang dapat menunjang peningkatan daya serap dan pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi yaitu adanya beberapa tugas yang memaksa mahasiswa untuk membaca berbagai referensi di luar jam kuliah. Selain itu mahasiswa secara umum dapat memperoleh keterampilan umum yang diberikan dosen, baik melalui teori maupun praktikum.

Upaya perbaikan proses pembelajaran yang dibangun Program Studi secara bertahap dapat meningkatkan semangat dan motivasi bagi mahasiswa untuk belajar serta mengembangkan diri terhadap kemampuan yang dimilikinya.

Agar proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik maka setiap dosen dan mahasiswa harus mengikuti tata tertib perkuliahan yaitu:

a. Dosen

Menaati jadwal dan tempat perkuliahan yang telah ditetapkan,

Datang mengajar tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah dikeluarkan oleh program studi.

Melaksanakan presensi mahasiswa dan mengisi serta menandatangani daftar hadir dosen,

Memberikan kuliah selama 16 minggu pertemuan efektif dalam satu semester,

Menyiapkan waktu kuliah pengganti apabila berhalangan sementara, dan diganti oleh dosen lain yang memiliki kompetensi yang sama apabila dosen berhalangan tetap

b. Mahasiswa

Memenuhi semua persyaratan administrasi dan akademik yang berlaku, Memiliki KRS untuk semua matakuliah yang ingin diikuti,

Menandatangani daftar hadir yang telah disediakan, Tidak menggangu kelancaran dan ketertiban perkuliahan

Mahasiswa hadir ditempat perkuliahan sekurang-kurangnya 10 menit sebelum perkuliahan dimulai.

c. Penilaian

Penilaian hasil belajar dalah penentuan secara objektif, komprehensif, dan berkesinambungan terhadap kemampuan mahasiswa dalam menguasai matakuliah.

Keberhasilan mahasiswa dinyatakan dengan Indeks Prestasi (IP) yang ditulis dengan angka. Evaluasi ditujukan untuk menilai mahasiswa apakah telah memahami dan menguasai materi yang disajikan oleh para dosen. Jenis

evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran suatu matakuliah meliputi ;

Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS),

Tugas-tugas yang ditetapkan oleh dosen yang bersangkutan dan dilaksanakan pada semester tersebut

Mahasiswa yang mengikuti evaluasi proses pembelajaran suatu matakuliah yaitu mahasiswa yang memenuhi syarat yaitu:

Mahasiswa telah mengikuti sekurang-kurangnya 75% dari seluruh jam kuliah tatap muka yang terselenggara. Persyaratan ini berlaku baik untuk Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS).

Apabila seorang mahasiswa karena suatu hal di luar kemampuannya tidak dapat mengikuti kuliah sebanyak 75%, tetapi telah mengikuti tidak kurang dari 60%, maka mahasiswa tersebut dapat mengikuti ujian atas izin dosen mata kuliah yang bersangkutan dengan persetujuan Ketua Program Studi. Mahasiswa telah meyelesaikan semua tugas akademik yang diberikan dosen,

Mahasiswa telah melunasi kewajiban administrasi keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.

Evaluasi keberhasilan studi tengah semester dilakukan pada pertengahan semester sesuai dengan kelender akademik yang ditetapkan, dengan tujuan untuk melihat keberhasilan pemahaman materi perkuliahan selama setengah semester. Selain hasilnya untuk kepentingan mahasiswa, juga akan menjadi masukan bagi dosen baik terhadap materi, maupun metode yang digunakan. Sedangkan evaluasi studi akhir semester dilakukan pada akhir semester meliputi seluruh matakuliah yang di program mahasiswa pada semester tersebut. Hasil evaluasi ini terutama digunakan untuk menentukan beban studi mahasiswa yang boleh di program/diambil pada semester berikutnya.

Hasil evaluasi dapat dilakukan melalui penggolongan nilai mahasiswa yaitu dalam kategori nilai; A (4), A- (3.5), B (3), B- (2.5) C (2), C- (1.5), D (1), dan E (0). Sasaran yang harus dinilai / diukur untuk menentukan nilai mentah mahasiswa adalah :

Kehadiran Mahasiswa : 10%

Penyelesaian tugas dengan bobot : 20%

Ujian Tengah Semester (UTS) dengan bobot : 30% Ujian Akhir Semester (UAS) dengan bobot : 40%

Sedangkan perhitungan nilai akhir hasil belajar mahasiswa diadakan dengan konversi skor sebagai berikut:

Skor Akhir Nilai Kualifikasi Angka Huruf

85,00 - 100 4 A Sangat baik

80,00 - 84,99 3.5 A- Lebih Baik

75,00 - 79,99 3 B Baik

70,00 - 74,99 2.5 B- Lebih dari Cukup

65,00 - 69,99 2 C Cukup

60,00 - 64,99 1.5 C- Kurang

55,00 - 59,99 1 D Kurang Sekali

00,00 - 54,99 0 E Gagal

Uraikan upaya perbaikan pembelajaran serta hasil yang telah dilakukan dan dicapai dalam satu tahun perkuliahan

Upaya perbaikan pembelajaran dilakukan dengan cara:

Butir Upaya Perbaikan

Tindakan Hasil

(1) (2) (3)

Materi • Menyesuaikan materi ajar dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Selain itu referensi yang up to date, yang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi sangat diperlukan.

• Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan wawasan tentang ilmu bahasa dan pendidikan kebahasaan secara maksimal, karena mendapatkan materi ajar dan referensi yang terbaru.

Metode

Pembelajaran • Menggunakan metode pembelajaran yang terkini, disesuaikan dengan materi/pokok bahasan yang diberikan. Seperti metode inquiry, bermain peran, sosio drama, diskusi, dll

• Mahasiswa diharapkan dapat mengembangakan kemampuan diri, seperti meningkatkan keterampilan berbahasa, keterampilan bersastra, melalui metode-metode tersebut.

Penggunaan Teknologi Pembelajaran

• Dosen mengajar

menggunakan LCD serta sumber dari internet untuk mempermudah pemahaman mahasiswa, terhadap materi yang diberikan.

• Mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas teknologi pembelajaran, untuk mencari tugas-tugas perkuliahan dari dosen.

Cara-cara

evaluasi • Perbaikan pembelajaran dilakukan memlalui Kegiatan evaluasi untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembelajaran setiap mata kuliah.Hal ini mencakup evaluasi dosen terhadap mahasiswa, evaluasi mahasiswa terhadap kinerja dosen, evaluasi mahasiswa terhadap proses perkuliahan dan tindak lanjut evaluasi untuk perbaikan proses pembelajaran dosen.

• Melalui evaluasi pembelajaran diharapkan terjadi perbaikan dalam pembelajaran. Evaluasi dilakukan dengan kembangkan model sistem evaluasi yang lebih terintegrasi dan lokakarya dosen secara kontinu dalam satu tahun.

Pengenalan mahasiswa terhadap dunia kerja

• Dilakukan melalui kegiatan terintegrasi seperti; PPL dan kegiatan seni kreatif.

• Mahasiswa dapat langsung mengenal dunia kerja melalui sekolah-sekolah dan tempat pementasan seni.

Dalam dokumen AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA (Halaman 109-114)