• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Untuk Mengembangkan Potensi Air Sebagai Daya Tarik Wisata Tirta

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. Upaya Untuk Mengembangkan Potensi Air Sebagai Daya Tarik Wisata Tirta

Dalam rangka memberdayakan dan mengembangkan potensi alam dan air yang dimiliki oleh Kabupaten Boyolali sebagai daya tarik wisata tirta Pemerintah Daerah dan dinas terkait setempat telah melakukan berbagai langkah sebagai berikut :

 Menyediakan dan penambahan attraksi wisata sebagai daya tarik tambahan, guna menarik para penunjung agar tertarik mengunjungi wisata air di kabupaten boyolali. beberapa attraksi yang di sajikan kepada wisatawan, antara lain adalah : Pemandangan, Pemancingan, Kesenian tari tradisional, Group band dan Campursari, Upacara tradisi ritual, Taman air . Ini sebagian merupakan upaya dari dinas terkait dalam mengembangkan beberapa lokasi wisata air dikabupaten boyolali. kontribusi dari dinas terkait sangat berperan dalam mewujudkan wisata air menjadi salah satu kawasan wisata unggulan. Begitupula saat wawancara dengan Pak Hartono (Subbag Perencanaan dan Pelaporan) terkait upaya pengembangan wisata air di kabupaten boyolali, berikut kutipan saat melakukan wawancara ;

“ dalam rakangka pengembagan wisata air ada beberapa penambahan atraksi diantaranya ; pemandangan, pemancingan, bentangan hutan dan bukit yang asri dan sejuk, ha mparan air yang melimpah, tari, band, campursari, upacara tradisi ritual.” (wawanacara, 24 Mei 2012) begitu pula ketika melakukan wawancara dengan Ibu Siti Munawaroh (Seksi Sara prasana), beliau juga mengatakan memang ada penambahan atraksi wisata dalam rangka pengembangan wisata, tidak hanya wisata air namun

juga wisata yang lainnya ; seperti mempercantik kolam, penambahan area taman air, dan tentunya panorama alam yang masih alami turut dijaga. berikut kutipan saat wawancara dengan ibu munawaroh :

“ ada bebepa penambahan attraksi mas terutama ; Pemandangan, kolam renang, dan pelebaran taman air di waduk bade di klego.” (wawanacara, 24 Mei 2012)

Untuk atraksi yang disajikan dikawasan air memang sebagian besar berupa ; pemandangan, udara dan pepohonan yang asri dan sejuk, hamparan air dan beberapa warung makan. Berikut kutipan wawancara dengan beberapa pengunjung obyek wisata air, dikabupaten boyolali :

“ pemandangane indah, womg mancing, udarane juga sejuk beda sama dikota panas.” Miki, pengunjung waduk cengklik, (wawanacara, 28 Mei 2012)

Sama yang diutarakan oleh mas Bayu juga sependapat dengan jawaban dari mas Miki, mbak Rini dan mas Handoyo ketika ditanya terkait atraksi yang disajikan di obyek wisata air, berikut kutipan wawancaranya :

“... paling pemadangane mas lumayan hijau disini banyak pepohonan.” Bayu, pengunjung obyek wisata cengklik, (wawanacara, 28 Mei 2012)

“ menurut ku sini sejuk, udaranya lumayan bersih, selain itu pemandangannya.” Rini, Pengunjung obyek wisata kedungombo, (wawanacara, 27 Mei 2012)

“ ya, paling pemandangan dan hamparan air bang, terus udara disini juga sejuk.” Handoyo, Pengunjung Obyek wisata kedungombo, (wawanacara, 27 Mei 2012)

Senada dengan apa yang di utarakan para pengunjung wisata, masyarat dan penjual makanan di sekitar obyek wisata juga menyebutkan bahwa

pemandangan dan hamparan air, rumah makan dan udara yang sejuk menjadi sajian yang ada di kawasan obyek wisata. Berikut petikan wawancara dengan penjual sekaligus masyarakat di kawasan obyek wisata air :

“ yang menarik pengunjung datang kesini Rumah Apunge Mas, sini itu masih kalah tenar dengan kedung ombo yang dipurwodadi, soaalnya disana diresmikan langsung oleh Suharto mas.” Bu Yuni, penjual makanan dan warga sekitar waduk kedungombo, (wawanacara, 27 Mei 2012)

“ lah apa ya mas... paling cuma waduk saja, ndak ada apa-apa disini, tp katanya disini juga mau dibangun taman-taman disini, klo yang mengelola dinas pariwisata.” (Penjual makanan di waduk cengklik), (wawanacara, 28 Mei 2012)

Kedepan pemerintah daerah kabupaten boyolali merencanakan akan ada beberapa penambahan atraksi diantaranya wisata kuliner, lomba-lomba, outbond, perbaikan event rutin, kerjasama dng pihak kraton, pasar burung, kapal dan tempat pemancingan. hal ini juga dikatakan oleh Pak Hartono (Subbag Perencanaan dan Pelaporan) ketika wawancara adapun kedepan akan ada penambahan atraksi di beberapa lokasi wisata air. berkut kutipan ketika wawancara ;

“ ada beberapa tempat yang akan di tambah mas, Tlatar itu wisata kuliner, lomba-lomba, outbond. kalo Pengging itu perbaikan bangunan, event tiap tahun, dan kerjasama dengan keraton surakarta dalam pengembangan wisata air dan wisata budaya. kalo waduk cengklik, kuliner, outbond. waduk bade penambahan kios souvenir, pasar burung. dan waduk Kedungombo penambahannya kapal, kuliner dan tempat pemancingan” (wawanacara, 24 Mei 2012)

Disamping itu juga akan ada penambahan atraksi yang berupa berbagaimacam event guna menarik minat wisatawan, terutama penambahan parade musik,

pangung hiburan dan berbagi festival kebudayaan yang dikemas dalam nuansa wisata air, berikut kutipan wawancara dengan pak Agus purwanto (Kabid Pengembangan Pariwisata) :

“ kedepan mengadakan sebulan sekali event penggung musik di kawasan obyek wisata air seperti cengklik, bade, pengging dan tlatar.” (wawanacara, 28 Mei 2012)

 Menyediakan dan mengembangkan berbagai fasilitas (sarana penunjang) pariwisata.

Dalam rangka pengembangan wisata baik wisata air maupun wisata yang lainnya pemerintah dan dinas pariwisata kedepan melakukan penambahan fasilitas yang dapat memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung ke berbagai obyek dan daya tarik wisata air yang terdapat di daerah tersebut. Beberapa sarana Fasilitas yang disediakan dalam rangka meningkatkan kepuasan kunjungan wisatawan, antara lain adalah :

 Warung/ Rumah Makan  Kios Cenderamata  Musola

 tempat pemancingan  Homestay

 Sarana olah raga  Kolam air

Penyedianan fasilitas tersebut diharapakan akan mampu memberikan kenyamanan kepada para pengunjung yang ingin menikmati wisata air dikabupaten boyolali. Selain itu upaya penambahan failitas dilakukan sebagai upaya pemerintah daerah dalam memberikan kenyamanan kepada pengunjung atau wisatawan, akan tetapi beberapa fasilitas yang ada memang jauh dari standar kelayakan pakai, terutama di kawasan waduk yang beberapa fasilitasnya banyak yang tidak dirawat dan rusak sehingga, banyak dari pengunjung yang tidak bisa menikmati fasilitas yang disediakan kepada mereka.

Berdasarkan Laporan akhir study perencanaan pengembangan wisata air di kawasan waduk cengklik dan waduk kedung ombo, terungkap bahwa dinas pariwisata kabuapten boyolali akan menambah beberapa fasilitas untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung diantaranya :

1. Waduk Cengklik ; dermaga dan wisata air, pembangunan rumah istirahat (cottage), akuarium dan kolam ikan, pembangunan sarana bermain anak, pembangunan tempat pemancingan, pembangunan workshop dan Rumah makan, penanaman perkebunan buah-buahan, sayuran, dan tanaman keras, pembanguan Masjid diarea depan waduk, keramba, pangung hiburan. (Laporan akhir studi perencanaan pengembangan kawasan waduk cenglik ngemplak tahun 2011)

2. Waduk Kedungombo ; brand equity baru yaitu “KEDUNGOMBO GREENPARK”, penataan taman dan name board, pembangunan kolam

air, bangunan main enternce dan plaza, patung pohon hayat dan singa banteng dr tembaga, area kawasan pedagang kaki lima, zona konservasi yaitu ; telaga, biologycal super dome, konservasi tanaman budidaya dan pusat study wisata agro (Green House), Plaza Gesang dan Dermaga Larung, pusat perawatan satwa, shelter pengunjung dan street furniture, taman rekreasi dan hiburan anak-anak, pusat konservasi seni budaya. (Laporan Studi perencanaan pengembangan kawasan wana wisata waduk kedungombo tahun 2011).

3. Selain itu juga ada beberapa pengembangan fasilitas yang ada di wisata-wisata air dikabupaten boyolali diantaranya seperti ; taman air, temapat kuliner, tempat pasar burung, dan tempat pemancingan.

Beradasarkan wawancara dengan pak harono ada beberapa penambahan fasilitas baik pendukung maupun untuk memberikan kenyaman untuk pengunjung. berikut kutipan wawancara dengan pak Hartono ( Subbag Perencanaan dan Pelaporan) ;

“ ada beberapa fasilitas yang akan di tambah mas, Tlatar itu tempat kuliner, outbond. kalo Pengging itu perbaikan bangunan fisik. kalo waduk cengklik ; tempat kuliner, outbond. dan waduk bade penambahan kios souvenir, pasar burung. dan waduk Kedung ombo penambahannya kapal, kuliner dan tempat pemancingan.” (wawanacara, 24 Mei 2012)

berikut wawancara dengan Pak Agus Purwanto (Kabid Pengembangan Pariwisata) dan Pak Suwanto ( Pengelola obyek wisata kedungombo dari perhutani), ketika ditanya mengenai upaya pengembangan fasilitas tempat

wisata yang tersedia di wisata air kabupaten boyolali :

“ perbaikan akses jalan masuk, wisata air, gazebo, taman air, dermaga, kios-kios.” (pak agus purwanto, kabid pengembangan obyek wisata dinas pariwisata kab. Boyolali), (wawanacara, 28 Mei 2012)

“ kedepan waterboom, Outbond, Gazebo, Kolam air, mas... tp itu hanya rencana saja.” (Pak suwoto, pengelola teknis obyek wisata kedungombo) (wawanacara, 27 Mei 2012)

 Mempembaiki aksesibilitas menuju obyek dan daya tarik wisata air yang terdapat di Kabupaten Boyolali

secara umum aksesibilitas menuju obyek dan daya tarik wisata air di Kabupaten Boyolali cukup baik dan mudah ditempuh oleh kendaraan. Bahkan di daerah tujuan wisata air pengging juga baru saja diperbaiki dan letaknya strategis karena berada dekat akses jalan raya utama solo-semarang. akses menuju wisata air tlatar, sangat baik keberadaanya. Meskipun ada sebagian kecil jalan menuju wisata air tlatar rusak dan wisata air waduk bade, kedungombo, dan waduk cengklik jalan utama desa termasuk jalan-jalan kecil dan gang-gang kecil sudah merupakan jalan beraspal yang dibangun berdasarkan swadaya masyarakat dan dibantu oleh dana pembangunan dari APBD Kabupaten Boyolali.

Aksesibilitas yang disediakan juga berupa tanda penujuk arah menuju ke lokasi obyek dan daya tarik wisata di seluruh Kabupaten Boyolali, meskipun

sebagian masih bersifat sederhana. Dengan demikian sarana aksesibilitas yang. berupa tanda penunjuk arah menuju obyek wisata dan papan info wisata juga perlu ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Berikut petikan wawancara dengan pak Hartono (Subbag Perencanaan dan Pelaporan) dan Ibu Farida (Seksi Usaha pariwisata) ketika ditanya masalah aksesbilitas :

“ ada, tetapi baru di untuk tujuan Tlatlar, sedangkan untuk wisata air lainya harus mengunakan kendaraan pribadi bisa mobil dan juga kendaraan motor.” petikan wawancara dengan Pak Hartono (wawanacara, 24 Mei 2012)

“ ada yang baik dan ada yang rusak, tapi secara garis besar akses jalan mudah ditempuh.” ketika wawancara dengan Ibu Farida (wawanacara, 24 Mei 2012)

Untuk sarana transportasi menuju tempat wisata memang sebagian besar untuk mencapai lokasi wisata air harus ditempuh degan kendaraan pribadi, seperti bus, mobil dan sepeda motor. namun, ada beberapa untuk menuju lokasi wisata air juga bisa ditempuh dengan kendaraan umum, seperti angkot, bus, ojek dan kendaraan tradisonal seperti Dokkar. berikut petikan wawancara dengan pak Hartono (Subbag Perencanaan dan Pelaporan), Ibu Farida (Seksi Usaha Pariwisata), dan Ibu Munawaroh (Seksi Sarana Prasarana) ketika ditanya mengenai akses transportasi menuju lokasi wisata.

“ ada mas, tetapi baru di untuk tujuan Tlatlar, sedangkan untuk wisata air lainnya harus mengunakan kendaraan pribadi bisa mobil dan juga kendaraan motor untuk menjangkaunya.” ujar pak Hartono. (wawanacara, 24 Mei 2012)

“ kalo jalan menuju wisata air ada yang baik dan ada yang rusak, tapi intinya jalan mudah ditempuh.” ungkapan saat wawancara dengan Ibu

Farida (wawanacara, 24 Mei 2012)

sedangkan ibu Siti munawaroh juga sependapat dengan Ibu Farida ketika di tanya mengenai kondisi akses jalan menuju lokasi wisata air, berikut petikan wawancaranya ;

“ untuk jalan menuju lokasi ada yang kondisinya baik dan ada yang rusak, tapi jalan mudah di tempuh” (wawanacara, 24 Mei 2012)

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam perbaikan akses, adalah perbaikan jalan yang sebagian memang rusak dan mebuat wisatawan menjadi kurang nyaman. Jalan merupakn akses terpenting dimana wisatawan bisa menikmati disetiap perjalan menuju tempat wisata, namun ada beberapa jalan menuju wisata kondisinya rusak dan perlu ditangani serius oleh pemerintah daerah maupun provinsi. Misalnya seperti jalan menuju waduk kedungombo yang sebgaian besar kondisinya rusak dan sangat mengangu kenyamanan para pengunjung dan wisatawan. Beikut beberapa kutipan wawancara dari pengunjung dan masyarakat sekitar dinya mengenai kondisi jalan menuju waduk kedungombo :

“ kondisi jalan rusak, perlu diperbiki... terutama akses menuju waduk.” Rini (pengunjung waduk kedungombo), (wawanacara, 27 Mei 2012) “ jalan rusak mas, upaya memperbaiki terkendala status yan mas, soalnya masih belum jelas jalannya yang harus membangunnya. provinsi, kabupaten boyolali, atau perhutani. tapi kalo saya beranggapan yang lebih tepat membangun jalan ini dalah Provinsi mas, soalnya jalan lintas kabupaten yang menghubungkan Boyolali, purwodadi, dan sragen.” (pengelola obyek wisata kedungombo), (wawanacara, 27 Mei 2012)

 Penyediaan dan Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Wisata Air di Kabupaten Boyolali

penyedianan dan pembangunaan infrastuktur juga di perlukan dalam membentuk wisata yang bisa memberikan kenyamanan dan kepuasan, sehingga memberikan kesan yang baik kepada wisatawan. Dengan begitu wisatawan akan kembali lagi untuk megunjungi wisata air yang ada di kabupaten boyolali dalam rangka mewujudkan wisata air yang unggul pemerintah kabupaten boyolali dan dinas pariwisata juga memperhatikan infrastuktur di kawasan wisata air fasilitas pendukung sarana dan prasarana pendukung di obyek wisata air, seperti ;

 Sistem pengairan  Jaringan listrik  Jaringan komunikasi  Pembuangan kotoran/air  Jalan raya

 Pembangunan fisik baru.

Berdasarkan Laporan Studi Perencanaan Pengembangan Kawasan Wisata Air di kabupaten Boyolali, dinas pariwisata kabupaten boyoalai saat ini sedang fokus dengan beberapa pengembangan dan pembanguan wisata air waduk dan waterboom. ada beberapa fokus pengembangan dan pembangunan wisata air ini diantaranya di waduk bade, waduk cengklik, waduk kedungombo serta

beberapa waterboom di kecamatan sawit, klego dan sambi. Adapun beberapa bangunan fisik baru yang di rencanakan oleh dinas kabupaten boyolali berdasarkan wawancara peneliti dan Laporan Akhir Pengembangan Wisata Air Tahun 2011.

1. waduk cengklik ; pembangunan dermaga dan wisata air, pembangunan rumah istirahat (cottage), akuarium dan kolam ikan, pembangunan sarana bermain anak, pembangunan tempat pemancingan, pembangunan workshop dan Rumah makan, penanaman perkebunan buah-buahan, sayuran, dan tanaman keras, pembanguan Masjid diarea depan waduk, keramba, pangung hiburan. (Laporan akhir studi perencanaan pengembangan kawasan waduk cenglik ngemplak tahun 2011)

2. waduk kedungombo ; penataan taman dan name board, pembangunan kolam air, bangunan main enternce dan plaza, patung pohon hayat dan singa banteng dr tembaga, area kawasan pedagang kaki lima, pembangunan zona konservasi yaitu ; telaga, biologycal super dome, konservasi tanaman budidaya dan pusat study wisata agro (Green House), Plaza Gesang dan Dermaga Larung, pusat perawatan satwa, shelter pengunjung dan street furniture, taman rekreasi dan hiburan anak-anak, pembangunan pusat konservasi seni budaya. (Laporan Studi perencanaan pengembangan kawasan wana wisata waduk kedungombo tahun 2011). 3. waduk bade ; Bangunan Kios, Pasar Burung, dan Taman Air

4. wisata air Pengging ; perbaikan Bangunan Wisata 5. wisata air Tlatar ; Tempat OUTBOND

berikut beberapa wawancara dengan narasumber ketika ditanya perihal pengembangan infrasturktur di kawasan wisata air di kabupaten boyolali.

Menurut Pak Agus Purwanto (Kabid pengembangan Obyek wisata disbudpar Kabupupaten Boyolali), sesuai dengan visi misi bupati boyolali sekarang PRO INVESTASI, bupati memberikan tugas ke setiap dinas untuk membuat perencanaan pengembangan di bidang wisata yang sewaktu-waktu bisa langsung diajukan ke daerah untuk di setujui. Upaya mengembangkan beberapa obyek wisata air yang potensial diantaranya :

1. Tlatar, ini sangat potensial untuk masyarakat sekitar, waterpark

2. Cengklik, mau di bangun dermaga air, pangung hiburan, dan taman-taman. rencana untuk mengembangkan waduk cengklik

3. Bade, dibangun taman-taman, waterboom, kios-kios dan perbaikan akses. 4. Sawit tahun ini akan dikembangkan umbul tirtomoyo, dan pelaksanaan

teknisnya kami kerjakan mulai tahun ini

5. Sampetan kami rencanakan kami bangun wisata budaya dan wisata air disnan rencanamau dikembangkan wisata air sekaligus wisata ziarah atas perintaan warga akhirnya disana akan dibangun kolam berendan dan taman-taman di sana sebenarnya juga da air terjun namun keadaannya sekarang sudah hilang sebab airnya di eksploitasi PDAM untuk kebutuhan air minum padahal disana sebelum diekspoitasi PDAM air disana

melimpah dan air terjun ramai dikunjungi para pengunjung setiap mendekati padusan

“ untuk infrastuktur seperti Sistem pengairan, Jaringan listrik, Jaringan komunikasi, Pembuangan kotoran/air, Jalan raya, ada semua mas. namun ada beberapa yang rusak seperti jalan raya'' ujar Ibu Farida. (Wawancara, 24 Mei 2012)

sependapat dengan Ibu Farida, pak Hartono juga berpendapat untuk sistem pengairan, jaringan listrik, komunikasi dan pembuangan kotoran ada semua. berikut petikan saat wawancara ;

“ ada semua itu mas, sebenarnya dulu pernah mau dibangun tempat penginapan/hotel di dekat waduk bade namun pemerintah daerah melarangnya mas takut kejadian di situ Gintung jawa barat tahun 2009 terjadi di waduk bade akhirnya tidak jadi dibangun mas.” (wawanacara, 24 Mei 2012)

sedangkan ibu munawaroh juga sependapat dengan Ibu farida, berikut petikan wawancara dengan Ibu Munawaroh ketika menjawab mengenai pengembangan Infrastruktur ;

“untuk infrastruktur itu ada semua mas, tapi kalo jalan banyak yang rusak untuk kedepan kita juga mau membangun waterboom di sambi, klego dan sawit mas” [wawanacara, 24 Mei 2012]

 Meningkatkan promosi produk wisata air

Dalam rangka meningkatkan promosi pariwisata, khususnya wisata air, pihak dinas kebudayaan dan pariwisata telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengembangkan koordinasi dengan stakeholder terkait. Dalam meningkatkan promosi perlu disusun program-program pemasaran pariwisata secara terpadu dan dirancang bersama antar seluruh elemen pemangku kepentingan.

b. Menciptakan destination image atau citra daerah tujuan wisata dalam hal ini kawasan wisata air di Kabupaten Boyolali sebagai daerah tujuan wisata air yang menawarkan pengalaman yang lain.

c. Meningkatkan usaha promosi obyek dan daya tarik wisata yang ada. Tujuan dari kegiatan promosi ini adalah membentuk dan meningkatkan image/citra dari Kabupaten Boyolali itu sendiri sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang potensial. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan (baik nusantara maupun mancanegara). Hal ini juga didasarkan pada kondisi aktual yang ada di mana sebagian besar wisatawan yang datang ke berbagai obyek wisata di Kabupaten Boyolali mengetahui keberadaan obyek dan daya tarik wisata Kabupaten Boyolali dari teman atau keluarga mereka.

d. Pengembangan materi informasi kepariwisataan. Usaha promosi produk wisata Kabupaten Boyolali melalui penyebaran brosur/leaflet/booklet saat ini masih perlu ditingkatkan. Sehingga penciptaan sarana lain juga diperlukan, seperti pembuatan CD interaktif ataupun website mengenai kepariwisataan di Kabupaten Boyolali untuk mempromosikan berbagai produk dan atraksi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Boyolali.

e. Pembuatan VCD potensial wisata kabupaten boyolali, nanti akan dibagiakan kepada pihak stakeholder atau pelaku pariwisata

f. Kerjasama dengan SOLORAYA, JAVA PROMO, PHRI (Persatuan Himpunan Hotel Indonesia), ASITA (Asosiasi Travel Indonesia).

g. Ikut serta dalam expo GWN (Gebyar Wisata Nusantara) merupakan upaya memperkenalkan produk wisata kepada pengunjung langsung

h. Travel Dialog, pertemuan antar pelaku pariwisata, pengusaha, pengunjung, dan instansi terkain, travel agen, biro perjalanan.

i. pembenahan papan petunjuk arah

j. peningkatan akses paket koridor wisata yang menghubungkan tujuan wisata air, misal Pengging-Tlatar-bade- kedungombo-cengklik.

selain itu usaha yang dilakukan dinas kebudayaan dan pariwisata dalam pemasaran dan promosi yang dilakukan terkait wisata termasuk didalamnya wisata air, di kabuapaten boyolali meliputi ; leaflet, website kabupaten boyolali www.boyoalitourism.com, Pameran, maliputi Produk kerajinan, Batik, Tembaga dan produk ungulan lainnya. berikut beberapa kutipan wawancara dengan pak Tri harjanto (Kabid Pemasaran Pariwisata) dan bu Siti munawaroh (Seksi Sarana Prasarana) ketika ditanya mengenai promosi wisata yang ada di kabupaten boyolali ;

“ promosi kami dengan beberapa cara diantaranya dengan leflet, website, pameran, sosialisasi, dan java promo.” demikian petikan wawancara dengan pak Tri harjanto (wawanacara, 24 Mei 2012)

sedangkan Ibu Munawaroh juga berpendapat seperti pak Tri harjanto, berikut petikan wawancara dengan ibu munawaroh ;

“ promosi yang dilakukan melalui lefleat, brosur, website, java promo, event ritual upacara mas.” (wawanacara, 24 Mei 2012)

selain itu untuk mempromosikan wisata pihak dinas pariwisata juga bekerja sama dengan kelompok sadar wisata yang ada dikabupaten boyolali berdasarkan catatan di bidang pemasaran dan kemitraan dinas pariwisata kabupaten boyolali ada 9 kelompok sadar wisata yang ada dikabuapten boyoali, mereka salah satunya yang membantu dinas kebudayaan dan pariwisata dalam memberikan informasi dan melakukan promosi wisata-wisata yang ada di kabupaten boyolali. Berikut petikan wawancara dengan pak Tri harjanto (Kabid Pemasaran Pariwisata) ketika di tanya mengenai media lain yang di lakukan guna mempromosikan wisata air di kabupaten boyolali.

“ kami juga melakukan kerjasama intensif dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) dalam mempromosikan wisata-wisata-wisat air di kabuapten boyolali, dengan mengedepankan sapta pesona yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.” (wawanacara, 24 Mei 2012)

“ disamping itu yang paling penting dari promosi dengan mengedepankan sapta pesona diharapkan wistawan menjadi kenangan tersendiri dan bisa mengunjungi wisata di boyolali mas.” ujar pak Tri harjanto (wawanacara, 24 Mei 2012)

 Melakukan kordinasi dengan stakeholder terkait di dalam pembangunan dan pengembangan wisata air di Kabupaten Boyolali.

dalam membangun wisata air yang unggul diperlukan kordinasi dan kerjasama dengan pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan pariwisata yang ada di kabupaten boyolali.

1. Membangun kerjasama dengan instansi lain, baik antar SKPD daerah maupun pusat. upaya pengembangan tidak bisa dilepaskan dari kerjasam dengan pihak SKPD daerah lainnya seperti dinas pertanian, peternakan, perhubungan dan informasi, perdagangan, PSDA, Pekerjaan Umum, BAPEDA, SEKDA, Dinas Pariwisata Provinsi, Perhutani, dsb

2. Membangun jaringan kemitraan dengan swasta

Selain peran dinas terkait, dan SKPD daerah hal yang penting dalam upaya pengembangan wisata adalah pihak swasta, pihak ini merupakan pihak yang mengembangkan wisata yang tujuannya untuk komersialisasi kawasan tujuan wiata. pihak swasta juga merupakan pihak paling dominan dalam dunia komersialisasi pariwisata sebab swasata merupakan motor pengerak ekonomi dan dan investor.

3. Membangun kerjasama dengan kelompok sadar wisata

Peranan pemerintah sangat diharapakan dalam membangun kerjasama dengan para kelompok sadar wisata, mereka dalah pelaku utama dalam memberikan informasi kepada masyaarakat. kelompok sadar wisata