• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3. Karyawan Bagian Sortas

2.7. Proses Produks

2.7.3. Uraian Proses Produksi 1 Uraian Proses Pra-Produks

2.7.3.2. Uraian Proses Produks

Bahan Baku Biji Kopi pada Area Penyimpanan

Penjemuran Biji Kopi dengan Memanfaatkan Sinar Matahari

Pengayakan dengan Menggunakan Mesin Ayak (Screener)

Pemisahan Biji Kopi Berdasarkan Grade- nya dengan Menggunakan Mesin

Sutton (Gravity)

Pensortiran dengan Cara Manual Menggunakan Tangan (Mother’s Picker)

Pencampuran (Mixing) dari Berbagai Sumber Bahan Baku Biji Kopi

Pembersihan Biji Kopi dari Abu dengan Menggunakan Mesin Kipas (Blower)

Pengemasan dengan Menggunakan Goni

Penjahitan Goni dengan Mesin Jahit

Penyimpanan Produk Jadi pada Area Penyimpanan

Sedangkan tahapan dari proses produksi pengolahan biji kopi adalah sebagai berikut.

1. Penjemuran

Setelah kopi diterima pada area penyimpanan, proses selanjutnya adalah penjemuran. Proses penjemuran merupakan proses menjemur kopi dengan menggunakan sinar matahari. Penggunaan sinar matahari masih dipergunakan karena hal ini dilakukan untuk menjaga citarasa kopi Arabika agar tidak hilang maupun terkontaminasi oleh aroma apabila menggunakan mesin. Penjemuran dilakukan baik secara langsung pada lantai khusus maupun menggunakan terpal. Proses penjemuran kopi untuk mencapai standar tertentu masih menggunakan tenaga matahari untuk mempertahankan kualitas dan citarasa kopi. Sebenarnya ada mesin khusus yang biasa dipergunakan untuk mengeringkan kopi yaitu mesin Muson, namun cara ini hanya berlaku untuk kopi jenis Robusta. Karena apabila menggunakan mesin Muson citarasa kopi Arabika akan hilang, dan tentu saja hal ini tidak diinginkan oleh para pembeli.

Peralatan yang dipergunakan berupa kereta sorong, cakaran, dan serokan. Serokan merupakan sebutan untuk alat bantu yang digunakan untuk menyorong kopi pada saat penjemuran. Sedangkan cakaran merupakan sebutan untuk alat bantu yang digunakan untuk meratakan biji kopi yang dijemur. Alat ini biasa dipergunakan setiap 30 menit proses penjemuran untuk memastikan seluruh bagian kopi yang dijemur memiliki tingkat kekeringan yang sama.

Dan terpal penjemuran fungsinya sebagai wadah penjemuran kopi selain dari lokasi penjemuran pada lantai. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan lahan

kosong yang dimiliki untuk dijadikan sebagai tempat penjemuran juga dengan menggunakan terpal-terpal yang berkapasitas mencapai 100 kg biji kopi. Bentuknya yang sederhana merupakan solusi alternatif yang sangat baik, karena apabila hujan hendak turun, terpal ini dapat ditutup menjadi bagian yang kecil dan berisikan kopi untuk menghindari dari hujan dan dapat segera diangkut dengan kereta sorong (material handling).

2. Mesin Ayak (Screening)

Mesin Ayak adalah mesin yang digunakan untuk mengoyang-goyang kopi dengan 3 buah lapisan yang berjaring-jaring dan 6 buah saluran output sehingga kopi dapat dibedakan berdasarkan ukurannya bahkan untuk memisahkannya dari kopi yang busuk dan cacat. Adapun output yang keluar dari mesin ini adalah sebagai berikut :

a. Biji kopi baik

b. Biji kopi yang sedikit rusak baik karena cacat berlubang maupun pecah. c. Biji hitam

d. Kopi yang masih berkulit ari penuh e. Batu dan kayu

f. Ampas kulit dan abu

3. Mesin Sutton (Gravity / Divider)

Mesin Sutton adalah mesin yang digunakan untuk menggoyang-goyang kopi pada lempengan bergerigi halus, datar, dan sedikit miring dengan 3 buah

saluran output. Fungsi utama mesin ini adalah untuk memisahkan kopi berdasarkan grade-nya, memisahkan kopi hitam, dan kopi rusak. Dan pada tahap akhir prosesnya mesin Sutton digunakan untuk memisahkan kopi berdasarkan

grade-nya yang bulat lonjong dengan kopi yang lonjong untuk disesuaikan

dengan persyaratan dari pembeli.

4. Pensortiran

Pensortiran merupakan tahap pemisahan biji kopi dari biji kopi yang sedikit cacat yang terkadang mesin tidak dapat melakukan lebih baik dari manusia. Cara pensortiran ini secara manual atau sering disebut motherpickers dilakukan agar kopi yang dikirim berupa Grade-1 merupakan kopi dengan biji terbaik dengan batas jumlah cacat 0-5%. Proses pensortiran kopi Arabika masih menggunakan tangan-tangan manusia, karena perusahaan menganggap cara tersebut adalah cara terbaik hingga saat ini karena terdapat nilai-nilai tersirat yang tentunya berbeda bila menggunakan mesin. Mahalnya biaya mesin dan maintenance-nya serta berbagai hal yang bisa terjadi, membuat perusahaan mengambil langkah mencapai tingkat keamanan kelangsungan kegiatan produksi dengan mempekerjakan buruh sortir. Dan tingkat kualitas dari tangan manusia dalam hal ini tentunya lebih baik daripada mesin untuk saat ini.

5. Pencampuran (Mixing)

Merupakan proses pencampuran kopi yang berasal dari berbagai pemasok bahan baku kopi. Hal ini dilakukan berdasarkan komposisi yang berasal dari

berbagai daerah yang tentunya memiliki karakteristik tertentu. Keberbedaan rasa tersebutlah yang harus dihindari, karena jika produk kopi yang di ekspor memiliki dominansi citarasa dari daerah tertentu tentunya untuk pengiriman selanjutnya akan sulit didapatkan kopi dengan citarasa yang sama. Sehingga proses ini dilakukan untuk mencampur kopi sehingga memiliki karakteristik yang sama dan kegiatan berbisnis dapat dilaksanakan dengan lancar.

6. Pembersihan Biji Kopi dengan Mesin Kipas (Blower)

Pada tahap ini, kopi yang telah dicampur segera dilakukan pembersihan biji kopi dari abu dengan menggunakan mesin kipas (blower). Hal ini dilakukan untuk memastikan biji kopi yang siap ekspor dalam keadaan bersih. Dan output dari mesin ini langsung dimasukkan kedalam goni.

7. Pengecapan (Marking)

Pengecapan atau marking merupakan proses pemberian label (cap) pada goni kopi yang sesuai dengan tujuan dari pembeli dan jenis kopi yang akan dikirim. Informasi yang biasa diberikan berupa nama, alamat, Negara, nomor kontrak perusahaan penerima, nomor ID sertifikat, dan berbagai informasi lainnya. Pengecapan dilakukan dengan menggunakan gincu (zat pewarna) goni dengan cara manual menggunakan tangan.

8. Pengemasan (Packing)

Proses ini berupa memasukkan biji kopi yang telah siap diolah dan dimasukkan ke dalam karung kemasan goni yang telah diberi cap (marking) sesuai dengan Negara tujuan dan masing-masing pembeli. Kemudian menjahitnya dengan menggunakan mesin jahit yang dioperasikan oleh seorang operator dan bersifat portable. Biasanya kopi yang telah siap di packing tidak menunggu lama untuk dikirim ke pelabuhan, untuk menjaga kualitas citarasa kopi karena beberapa jenis kopi tidak tahan lama disimpan. Dan lama pengiriman kopi juga bisa mencapai satu bulan dengan menggunakan peti kemas dan pengiriman melalui pelayaran.

9. Menjahit Goni

Merupakan proses akhir kegiatan rangkaian proses produksi. Pada bagian ini seorang operator dengan menggunakan mesin jahit goni, menutup dengan menjahit goni-goni yang telah diisi dengan biji kopi yang siap untuk diekspor.

Untuk uraian proses produksi dapat dilihat pada Assembly Process Chart pengolahan biji kopi Arabika pada Gambar 2.3.

Pekerjaan : Pengolahan Biji Kopi Arabika Peta : Sekarang

Dipetakan Oleh : M. Agustiar

ASSEMBLY PROCESS CHART

T-1

Diperiksa (kadar air dan ampas)

Dipisahkan ampas dari biji kopi

Dipindahkan ke tempat penjemuran Dibawa ke Mesin Suton

Biji kopi dijemur O-1 Diayak dengan mesin ayak Dibawa ke tempat penyortiran manual T-5

Disortir (diperiksa dan dipisahkan biji kopi yang cacat)

Dibawa ketempat pencampuran Biji kopi dicampur Dibawa ke mesin kipas (blower) untuk dibersihkan dari abu

O-

11 Dikipas (diblower) Biji kopi ditampung dalam goni

S-4 Biji kopi disimpan siap diekspor T-7

T-8 O-6

Diperiksa kadar air Biji Kopi Bersih

O-7 S-3

T-13 Karung Goni

Dibawa ke mesin kipas (blower)

Disimpan Dibawa ke bagian pengecapan (marking)

Karung goni diberi cap (marking) T-14 O- 12 Dibawa ke bagian pengemasan O- 14

Karung dijahit dengan mesin jahit goni kopi T-15

Dipindahkan ke tempat penyimpanan Kopi disusun

SIMBOL KETERANGAN JUMLAH OPERASI TRANSPORTASI STORAGE INSPEKSI AKTIVITAS GABUNGAN 15 16 4 2 2 I-1 T-2 O-2 T-3 Dipindahkan ke mesin ayak O-3 IO-1 T-6 O- 10 T-12 O- 13 T-16 0-15 O-4 Biji kopi

ditampung T-4 Dibawa ke mesin suton O-5 Biji kopi dipisahkan berdasarkan grade I-2

Dipindahkan ke tempat penjemuran Biji kopi dijemur

Dipindahkan ke mesin ayak Diayak dengan mesin ayak O-8 Biji kopi ditampung T-9 Dibawa ke mesin suton O-9

Biji kopi dipisahkan berdasarkan grade Dibawa ke tempat penyortiran manual

T-10

Disortir (diperiksa dan dipisahkan biji kopi yang cacat) Dibawa ketempat pencampuran IO-2 T-11 S-2 Disimpan Biji Kopi Berampas S-1 Disimpan

BAB III

Dokumen terkait