• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif dalam menghambat laju transmisi penyakit infeksi. Program vaksinasi bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian di masyarakat dengan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Vaksinasi untuk COVID-19 saat ini telah memasuki uji klinis tahap 3 dan 4 dan telah diedarkan dengan izin Emergency Use Authorization oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Terdapat beberapa pilihan vaksin yang telah diberikan kepada penerima vaksin di dunia, beberapa di antaranya dikembangkan oleh Moderna, Sinovac, Johnson&Johnson, Pfizer, dan AstraZeneca.

Di Indonesia, vaksin Sinovac paling banyak digunakan dan disediakan oleh pemerintah.

Pemberian vaksin Sinovac saat ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Vaksin Sinovac telah terbukti aman dan memiliki efikasi sebesar 65%, di atas standar minimal efikasi vaksin yang

direkomendasikan WHO sebesar 50%.

Saat ini, per tanggal 9 Februari 2021, ibu hamil dan menyusui merupakan kontraindikasi untuk pemberian vaksin Sinovac. Berdasarkan uji klinis yang telah dilakukan di Universitas Padjajaran, Bandung, ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kriteria eksklusi. Kriteria kontraindikasi bagi ibu hamil dan menyusui dapat berubah di masa depan setelah lebih banyak data mengenai keamanan pemberian vaksinasi COVID-19 diperoleh.

RANGKUMAN

1. Bidan merupakan tenaga kesehatan yang sangat

penting dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi.

2. Bidan memegang peranan penting dalam penanggulangan dampak akibat pandemi COVID-19.

3. COVID-19 adalah bencana non-alam yang dapat menyebabkan krisis kesehatan.

4. Penanggulangan krisis kesehatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah terjadi krisis kesehatan.

5. Penanggulangan krisis kesehatan dilakukan dengan pendekatan klaster kesehatan yang melibatkan kerja sama dari berbagai sektor.

6. COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2 dan telah menjadi pandemi.

7. Penularan COVID-19 terjadi terutama melalui percikan droplet.

8. Gejala COVID-19 sangat bervariasi dan muncul 2–14 hari setelah pajanan COVID-19.

9. Saat ini dikenal istilah kasus suspek, kasus probable, kasus konfirmasi, dan kontak erat.

10. Tiga hal utama yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 adalah physical distancing,

penggunaan masker secara universal, dan menjaga kebersihan tangan/hand hygiene.

DAFTAR PUSTAKA

1. Burhan, E., Susanto, A., Nasution, S., Ginanjar, E., Pitoyo, C., Susilo, A., Firdaus, I., Santoso, A., Juzar, D., Arif, S., Wulung, N., Adityaningsih, D., Syam, A., Rasmin, M., Rengganis, I., Sukrisman, L., Damayanti, T., Wiyono, W., Prasenohadi, Isbania, F., Elhidsi, M., Aniwidyaningsih, W., Handayani, D., Soedarsono, Harsini, Sugiri, J., Afiatin, Wahyudi, E., Mulansari, N., Tarigan, T., Hidayat, R., Muchtar, F., Rumende, C., Soeroto, A., Triyono, E., Katu, S., Agustina, P., Puspitorini, D. dan Tim COVID-19 IDAI. (2020). Pedoman Tatalaksana COVID-19. Edisi 2.

[PDF] Jakarta: PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI.

<https://www.papdi.or.id/pdfs/938/Pedoman%20Tatal aksana%20COVID-19%20edisi%202.pdf>.

2. Humanitarian Response. (2020). What is the Cluster Approach?. [daring] Humanitarianresponse.info.

<https://www.humanitarianresponse.info/en/coordina tion/clusters/what-cluster-approach> [Diakses 6 Desember 2020].

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017).

Pedoman Pelaksanaan Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi pada Krisis Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

(2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi Ke-5. [PDF]

Jakarta:

<https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/20

20/Juli/REV-05_Pedoman_P2_COVID-19_13_Juli_2020.pdf> [Diakses 25 Agustus 2020].

5. Kotlyar, A., Grechukhina, O., Chen, A., Popkhadze, S., Grimshaw, A., Tal, O., Taylor, H. dan Tal, R. (2021). Vertical Transmission of Coronavirus Disease 2019: A Systematic Review and Meta-Analysis. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 224(1), pp.35-53.e3.

6. Li, L., Huang, T., Wang, Y., Wang, Z., Liang, Y., Huang, T., Zhang, H., Sun, W. dan Wang, Y. (2020). COVID-19 Patients' Clinical Characteristics, Discharge Rate, and Fatality Rate of Meta-Analysis. Journal of Medical Virology, 92(6), pp.577-583.

7. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan.

8. Pusat Krisis Kesehatan. (2018). Buku Tinjauan Penanggulanan Krisis Kesehatan Tahun 2017. [PDF]

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

<https://www.kemkes.go.id/resources/download/pen anganan-krisis/buku_tinjauan_pkk_2017.pdf>.

9. Rolain, J., Colson, P. dan Raoult, D. (2007). Recycling of Chloroquine and Its Hydroxyl Analogue to Face Bacterial, Fungal and Viral Infections in the 21st Century. International Journal of Antimicrobial Agents, 30(4), pp.297-308.

10. Tong, J., Wong, A., Zhu, D., Fastenberg, J. dan Tham, T.

(2020). The Prevalence of Olfactory and Gustatory Dysfunction in COVID-19 Patients: A Systematic Review and Meta-analysis. Otolaryngology–Head and

Neck Surgery, 163(1), pp.3-11.

11. World Health Organization. (2009). Hand Hygiene:

Why, How & When?. [PDF] World Health Organization.

<https://www.who.int/gpsc/5may/Hand_Hygiene_Wh y_How_and_When_Brochure.pdf>.

LAMPIRAN

1. Panduan Penugasan Mata Pelatihan Dasar

Pengetahuan Dasar Krisis Kesehatan pada Masa Pandemi COVID-19

Tujuan

Membantu peserta memiliki gambaran yang jelas tentang masalah yang dihadapi dalam praktik sehari-hari yang diakibatkan oleh COVID-19. Pengalaman ini diharapkan dapat membantu menghubungkan materi yang akan diterima dengan pengalaman sehari-hari.

Petunjuk

Sampaikan kepada peserta bahwa terdapat tugas yang harus dikerjakan sebelum dan saat webinar berlangsung.

1. Tugas Prawebinar

1) Membuat naskah refleksi diri atau membuat narasi singkat mengenai pengalaman pribadi dalam praktik sehari-hari pada masa pandemi

COVID-19, terutama hambatan yang dialami (250–500 kata). Tiga naskah refleksi yang dipilih oleh fasilitator akan dibahas selama 15 menit setelah sesi pemaparan materi dengan mengkaitkan antara pengalaman peserta dan krisis kesehatan yang sedang terjadi.

2) Menonton video yang disediakan oleh panitia sebelum sesi pelatihan dimulai video dapat diakses di

bit.ly/pengetahuandasarcovid19untukbidan 2. Tugas role-play (dilaksanakan saat webinar)

Waktu

1. Tugas prawebinar diberikan tujuh hari sebelum waktu pelatihan. Tugas dikumpulkan ke email fasilitator paling lambat satu hari sebelum sesi webinar dilaksanakan.

2. Tugas role-play dilaksanakan selama 15 menit setelah sesi tanya jawab.

Skenario Role-Play

Anda adalah seorang bidan praktik mandiri di

kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Seorang pasien Anda adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 34 minggu. Pasien tersebut mengaku sehari-hari selalu bepergian ditemani sopir dan asisten pribadi. Namun, pasien tidak pernah menggunakan masker karena merasa engap atau sesak. Pasien merasa aman karena selalu bepergian dengan mobil pribadi dan meminta setiap staf di rumahnya, termasuk sopir dan asisten pribadi, melakukan rapid test setiap hari.

Berikan edukasi kepada pasien yang meliputi:

a. Cara penularan COVID-19 b. Baku emas diagnosis COVID-19 c. Cara pencegahan COVID-19

Tata Cara Role-Play

1. Fasilitator memilih satu orang dari peserta untuk berperan menjadi bidan praktik. Peserta terpilih mengaktifkan kamera dan mikrofon.

2. Fasilitator membacakan skenario role-play.

3. Fasilitator memainkan peran sebagai pasien di skenario.

4. Peserta yang berperan sebagai bidan diberikan waktu untuk memberikan edukasi melalui tatap muka virtual.

5. Jika waktu masih tersedia, sesi role-play dapat diulang hingga beberapa kali.

6. Fasilitator dapat memainkan peran sebagai pasien dengan sifat yang berbeda-beda, misalnya, kritis, kurang atensi, atau keras kepala.

7. Fasilitator menyediakan waktu 5 menit untuk memberikan umpan balik.

TIM KONTRIBUTOR

Tim Penyusun Modul Dr. dr. Erlina Burhan, dr., Sp.P(K)., M.Sc

Sri Poerwaningsih, S.ST., S.K.M., M.Kes

Intan Wahyu Cahyani, S.Keb Tim KH-KRI

Prof. dr. Budi Utomo, MPH, PhD

Robert Magnani, PhD Nohan Arum Romadlona, SKM, MKM

Sukma Rahayu, SKM

Muhammad Mustaghfiri Asror, SKL

Dewi Nuryana, SKM Restu Adya Cahyani, SKM

Dwi Muliahani, S.E Tim UNFPA

Riznawaty Imma Aryanty, SKM, MSc. PhD Eti Rohati, SKM, MKM Warsiti, S.Keb, Bd., MM Sudjarwo Rinahati, S.ST Editor:

Setiya Hartiningtiyaswati, S.ST., M.Keb

Bayu Irianti, S.ST., M.Keb

Videographer:

Kentara

Dokumen terkait