• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

A. VISI DAN MISI

Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Cirebon Tahun 2005-2025, bahwa RPJMD Kota Cirebon Tahun 2018-2023 merupakan tahap ke-empat pelaksanaan pembangunan jangka panjang. Sehubungan dengan hal tersebut, visi dan misi RPJMD harus memiliki konsistensi dan sinkronisasi dengan visi Visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah merupakan ruh dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang akan memberikan gambaran bagaimana pembangunan akan dijalankan selama lima tahun ke depan. Sesuai amanat Peraturan Daerah Kota Cirebon yang telah ditetapkan pada RPJPD, yakni “Dengan Nuansa Religius Kota Cirebon Menjadi Kota Perdagangan dan Jasa Yang Maju dan Sejahtera”,yang dilaksanakan melalui 6 (enam) misi pembangunan jangka panjang sebagai berikut: 1. Mewujudkan masyarakat yang religius;

2. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat;

3. Meningkatkan kualitas pendidikan untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi;

4. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif, merata dan berkelanjutan; 5. Meningkatkan kelestarian lingkungan; dan

6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik, sarana prasarana umum diikuti dengan terselenggaranya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Periode RPJMD Tahun 2018-2023 merupakan tahap ke-empat dari RPJPD Kota Cirebon Tahun 2005-2025 dan sesuai dengan periode tahapan pembangunan jangka panjang daerah, maka tahap pembangunan ke-empat memfokuskan pada Akselerasi dan Pemantapan Pembangunan Infrastruktur Daerah. Oleh karena itu, dalam upaya semakin memantapkan daya dukung terhadap pembangunan, maka pada tahap ke-4 RPJP ditandai dengan terlihatnya peningkatan kualitas dan kuantitas pengamalan ajaran agama dan keharmonisan sosial, sehingga menjadi landasan pembangunan di Kota Cirebon, baik dalam pembangunan sumber daya manusia, ekonomi, pemerintahan, politik, hukum dan aspek-aspek lainnya.

Akselerasi dalam bidang kesehatan ditandai dengan meningkatnya Angka Harapan Hidup, menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan AngkaKematian Bayi

30 (AKB) maupun AngkaKematian Anak Balita (AKABA) serta pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kota Cirebon.

Akselerasi dalam bidang pendidikan ditandai dengan meningkatnya Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dengan berjalannya Program Wajib Belajar 12 Tahun, menurunnya angka drop out, menurunnya angka buta huruf, peningkatan pendapatan per kapita dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sementara dalam aspek lingkungan ditandai dengan tersedianya sistem pengelolaan lingkungan yang berpedoman pada hasil kajian AMDAL.

Akselerasi dalam bidang daya beli masyarakat dengan sendirinya akan tumbuh dan berkembang apabila dibangun beriringan dengan optimalisasi pendidikan, ketrampilan/skill yang didukung dengan tingkat kesehatan masyarakat yang baik serta sarana dan prasarana yang memadai.

Selainitu, dalam RPJPD Kota Cirebon 2005-2025khususnya pada pelaksanaan pembangunan RPJMD tahap ke-4 tahun 2028-2023, telah ditetapkan tahapan pembangunan aspek suprastrktur dan infrastruktur, meliputi:

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas pemahaman serta implementasi nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Akselerasi pemantapan dan pembangunan serta pemeliharaan Puskesmas

dengan fasilitas atau sarana dan prasarana yang lengkap di setiap kecamatan. 3. Akselerasi pemantapan dan pembangunan serta pemeliharaan Posyandu yang

terkoordinasi dengan baik di setiap RW dan kelurahan.

4. Akselerasi penyediaan dan pemberdayaan serta pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan dasar berskala nasional/internasional.

5. Akselerasi pemantapan dan pembangunan serta pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan sebagai upaya mempercepat Wajib Belajar 12 Tahun. 6. Akselerasi peningkatan kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan.

7. Akselerasi pembinaan dan pengembangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) hingga pembentukan Central Bisnis Distrik (CBD).

8. Akselerasi penetapan dan pembangunan serta pengembangan sistem supporting permodalan dan pendampingan bagi KUKM sektor produk unggulan Kota Cirebon.

9. Akselerasi pembangunan mekanisme keterlibatan aktif pemerintah terhadap produksi, distribusi, dan pemasaran produk unggulan daerah.

31 10. Akselerasi pembangunan dan pemeliharaan sistem terpadu dalam upaya

penanggulangan banjir dan bencana alam serta penanganan permasalahan sosial.

11. Akselerasi pembangunan dan pemberdayaan lahan tidak produktif disertai dengan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (bufferzone).

12. Akselerasi peningkatan pendidikan ketrampilan bagi para nelayan.

13. Akselerasi peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dan pengarusutamaan gender dalam pembangunan.

14. Akselerasi peningkatan destinasi wisata melalui pengembangan sarana dan prasarana pariwisata meliputi wisata sejarah, wisata bahari/pantai, wisata belanja, dan wisata kuliner.

15. Mantapnya kondisi pusat-pusat perbelanjaan yang mengakomodir kegiatan Pedagang Kakim Lima (PKL) secara proporsional.

16. Akselerasi penetapan fungsi jalan untuk mendukung sistem transportasi terpadu.

17. Akselerasi peningkatan jalan/jembatan yang menghubungkan kawasan-kawasan potensial tumbuh dan berkembang/interkoneksi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

18. Akselerasi pembangunan dan optimalisasi fasilitas Pra Sekolah/TK, SD/sederajat dan SMP/sederajat guna mendukung/mengimbangi pertumbuhan jumlah penduduk.

19. Akselerasi pembangunan jembatan penyebrangan orang (JPO) di titik-titik rawan kemacetan lalu lintas.

20. Akselerasi dan peningkatan kualitas serta kapasitas pelayanan infrastruktur. 21. Akselerasi pemberdayaan dan peningkatan profesionalisme aparatur dan

kinerja pemerintah daerah.

22. Akselerasi dan revitalisasi pasar-pasar tradisional yang mengalami penurunan kualitas fisik lingkungan.

23. Akselerasi pembangunan, pemberdayaan sistem pengadaan dan pelayanan jaringan air bersih yang mandiri dan pembangunan/ pengembangan sanitasi pada daerah padat penduduk.

RPJMD Kota Cirebon Tahun 2018-2023 merupakan tahap ke-empat dari RPJPD Kota Cirebon Tahun 2005-2025. Pada tahap ini fokus pembangunan diarahkan pada upaya Pemantapan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam mewujudkan Kota Cirebon yang maju dan sejahtera berlandaskan keimanan dan

32 ketaqwaan berbasis budaya dan kearifan lokal. Dengan demikian, visi pembangunan jangka menengah pada tahun 2018-2023harus mengacu pada fokus pembangunan tersebut agar terwujud perencanaan pembangunan yang sinkron, konsisten dan berkelanjutan. Adapun visi pembangunan jangka menengah Kota Cirebon Tahn 2018 – 2023 adalah :

“SEHATI Kita Wujudkan Cirebon Sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya dan Sejarah”

Pernyataan visi Kota Cirebon Tahun 2018 – 2023 memiliki makna sebagai berikut : 1. SEHATI, berarti satu hati atau seia sekata, menunjukkan bahwa seluruh komponen (masyarakat dan stakeholders pembangunan) harus bahu membahu mewujudkan kemajuan Kota Cirebon. Mewujudkan masyarakat yang sehat bukan hanya pada kata sehat secara harfiah fisik semata, tetapi bermakna pula pada masyarakat yang sehat rohani, jasmani dan sosial. 2. Sehat, adalah suatu kondisi yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni

masyarakat dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat yang saling mendukung. Kesehatan dapat dicapai dan berkelanjutan apabila semua aspek yang meliputi sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya diperhatikan, dengan penekanan tidak cukup hanya pada pelayanan kesehatan, tetapi kepada seluruh aspek yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, baik jasmani maupun rohani.

3. Hijau.Kota Cirebon menjadi kota hijau, artinya kota yang rimbun, sejuk, bersih, dan asri. Dengan visi ini, maka pembangunan Kota Cirebon senantiasa berorientasi dan mempertimbangkan keseimbangan ekosistem dan pelestarian lingkungan hidup. Panorama pemandangan lingkungan yang segar dan hijau akan menciptakansuasana segar, sejuk menawan, menenteramkan hati, mendorong gairah kerja, dan menarik para wisatawan dan usahawan untuk berlibur dan berinvestasi di Kota Cirebon, dan seluruh warga masyarakatnya merasa betah tinggal di kota Cirebon.

4. Agamis, suatu kondisi, sikap dan perilaku masyarakat Kota Cirebon yang mempunyai kedalaman penghayatan, pengamalan keagamaan dan keyakinannya terhadap Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dengan mematuhi segala perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan

33 keikhlasan hati dan dengan seluruh jiwa raga serta memperhatikan tata nilai dan norma serta kearifan lokal.

5. Inovatif, pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan wilayah didukung dengan inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan publik, kualitas hidup, dan pembangunan berkelanjutan.

6. Kota Kreatif,merupakan salah satu strategi dalam perencanaan kota dimana orang-orang dapat berpikir, merencanakan dan bertindak secara kreatif. Kreatifitas diartikan pola piker (mental model), sikap (character) dan aksi (action) yang merangsang inovasi, komitmen, originalitas dan transformasi untuk membangun diri (self actualization dan living organization) secara berkesinambungan dalam berbagai aspek kehidupan untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin bermutu, yang bercirikan:

a. Membangun citra dan identitas lokal;

b. Memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan; c. Menciptakan iklim bisnis yang positif;

d. Berbasis pada sumber daya yang terbarukan;

e. Menciptakan inovasi dan kreatifitas yang merupakan keunggulan yang kompetitif; dan

f. Memberikan dampak yang positif pada masyarakat.

7. Berbasis Budaya dan Sejarah, diartikan bahwa kreatifitas melekat dengan pengetahuan (knowledge) dan kebudayaan (culture), sehingga merupakan integrasi antara tradisi dan modernitas yang meliputi 8 (delapan) aspek kehidupan kota yaitu seni dan budaya, sumber daya manusia, lingkungan, industri dan niaga, pariwisata, teknologi, kebijakan pemerintah, serta program pemerintah (public service).

Keterkaitan visi pembangunan jangka menengah Kota Cirebon dengan tema pembangunan nasional, Jawa Barat, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Indramayudapat digambarkan sebagai berikut :

34 Gambar : 2.1

Keterkaitan Visi RPJMN, RPJMD Provinsi Jawa Barat, RPJMD Kota Cirebon dan RPJMD Kabupaten Cirebon

Tema Pembangunan Nasional 2020-2024:

“Indonesia Berpenghasilan Menengah Tinggi yang Sejahtera, Adil dan Berkesinambungan”

Visi Pembangunan Jawa Barat 2018-2023:

“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”

Visi Kota Cirebon Kota Cirebon 2018-2023:

“SEHATI (Sehat, Hijau, Agamis, Tentram, dan Inovatif) Kita Wujudkan Cirebon Sebagai Kota Kreatif Berbasis

Budaya dan Sejarah”

Visi Kabupaten Cirebon 2018-2023: “Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis,

Maju dan Aman”.

Visi Kabupaten Kuningan 2018-2023: “Kuningan MAJU (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023 Visi Kabupaten Indramayu 2018-2023: “Terwujudnya Masyarakat Indramayu yang Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera Serta Terciptanya Keunggulan Daerah”

35 Visi Kota Cirebon SEHATI (Sehat, Hijau, Agamis, Tentram, dan Inovatif) Kita Wujudkan Cirebon sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya dan Sejarah”telah selaras dengan Tema Pembangunan Nasional yang termuat dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024, yaitu “Indonesia Berpenghasilan Menengah – Tinggi yang Sejahtera, Adil dan Berkesinambungan”, Visi Provinsi Jawa Barat “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin Dengan Inovasi dan Kolaborasi”,visi pembangunan Kabupaten Cirebon “Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman”, dengan visi pembangunan Kabupaten Kuningan “Kuningan Maju (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa Tahun 2023”, dan dengan visi Kabupaten Indramayu “Terwujudnya Masyarakat Indramayu yang Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera Serta Terciptanya Keunggulan Daerah”. Visi pembangunan tersebut di atas, pada dasarnya bertujuan mewujudkan kondisi masyarakat yang tercukupi kebutuhan dasarnya baik materiil maupun imateril untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang sejahtera, berkarakter, berbudaya, memiliki keunggulan kompetetitif dan berdaya saing tinggi.

Visi pembangunan jangka menengah Kota Cirebon tahun 2018 – 2023 disusun denganmengacu pada Visi RPJPD Kota Cirebontahun 2005-2025 sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Cirebon 2005-2025, yaitu: “Dengan Nuansa Religius Kota Cirebon Menjadi Kota

Perdagangan dan Jasa yang Maju dan Sejahtera” dan sesuai dengan Peraturan

Daerah Kota Cirebon Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cirebon Tahun 2011-2031, Pasal 2 yang menyebutkan “Penataan Ruang Wilayah Kota Cirebon bertujuan mewujudkan Kota sebagai PKN dan pusat pelayanan regionalberbasis perdagangan dan jasa yang didukung sektor pariwisata, pendidikan dan budaya yang berlandaskan nilai-nilai religius”. Berbasis budaya yang dimaksudkan adalah budaya yang bersifat universal dan dinamis meliputi budaya tertib, budaya bersih, budaya kerja, budaya gotong royong yang bersifat kondusif harus dikemas dan disesuaikan dengan budaya Cirebon yang dilandasi oleh falsafah adiluhung dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagaimana tertuang dalam “Petatah Petitih Sunan Gunung Jati”, yaitu :

36 1. Petatah Petitih Yang berkaitan dengan Keyakinan :

Ingsun titipna tajug lan fakir miskin (aku-Sunan Gunung Djati) titip tajug dan fakir miskin.

Yen sembahyang kungsi pucuke panah (jika salat harus khusu dan tawadhu seperti anak panah yang menancap kuat).

Yen puasa den kungsi tetaling gundewa (jika puasa harus kuat seperti tali gondewa).

Ibadah kang tetep (ibadah itu harus terus menerus) Wedia ing Allah (takutlah pada Allah).

Manah den syukur ing Allah (hati harus bersyukur kepada Allah) Kudu ngakehaken pertobat (banyak-banyaklah bertobat).

2. Petatah-Petitih yang berkaitan dengan kedisiplinan :

Aja nyindra janji mubarang (jangan mengingkari janji)

Pemboraban kang ora patut anulungi (yang salah tidak usah ditolong)

Aja ngaji kejayaan kang ala rautah (jangan belajar untuk kepentingan yang tidak benar atau disalahgunakan)

3. Petatah-Petitih yang berkaitan dengan kearifan dan kebijakan:

Singkirna sifat kanden wanci (jauhi sifat yang tidak baik) Duwehna sifat kang wanti (miliki sifat yang baik)

Amapesa ing bina batan (jangan serakah atau berangasan dalam hidup). Angadahna ing perpadu (jauhi pertengkaran).

Aja ilok ngamad kang durung yakin (jangan suka mencela sesuatu yang belum terbukti kebenarannya).

Aja ilok gawe bobat (jangan suka berbohong). Kenana ing hajate wong (kabulkan keinginan orang). Aja dahar yen durung ngeli (jangan makan sebelum lapar) Aja nginum yen durung ngelok (jangan minum sebelum haus). Aja turu yen durung katekan arif (jangan tidur sebelum ngantuk). Yen kaya den luhur (jika kaya harus dermawan).

Aja ilok ngijek rarohi ing wong (jangan suka menghina orang). Den bisa megeng ing nafsu (harus dapat menahan hawa nafsu).

37 Angasana diri (harus mawas diri)

Tepo saliro den adol (tampilkan perilaku yang baik). Ngoletena rejeki sing halal (carilah rejeki yang halal)

Aja akeh kang den pamrih (jangan banyak mengharap pamrih). Den suka wenan lan suka memberih gelis lipur (jika bersedih jangan diperlihatkan agar cepat hilang).

Gegunem sifat kang pinuji (miliki sifat terpuji)

Aja ilok gawe lara ati ing wong (jangan suka menyakiti hati orang).

Ake lara ati, namung saking duriat (jika sering disakiti orang hadapilah dengan kecintaan tidak dengan aniaya).

Aja ngagungaken ing salira (jangan mengagungkan diri sendiri). Aja ujub ria suma takabur (jangan sombong dan takabur). Aja duwe ati ngunek (jangan dendam).

4. Petatah-Petitih yang berkaitan dengan kesopanan dan tatakrama :

Den hormat ing wong tua (harus hormat kepada orang tua). Den hormat ing leluhur (harus hormat pada leluhur).

Hormaten, emanen, mulyaken ing pusaka (hormat, sayangi, dan mulyakan pusaka).

Den welas asih ing sapapada (hendaklah menyanyangi sesama manusia). Mulyakeun ing tetamu (hormati tamu).

5. Petatah-Petitih yang berkaitan dengan kehidupan sosial :

Aja anglakoni lunga haji ing Makkah (jangan berangkat haji ke Mekkah, jika belum mampu secara ekonomis dan kesehatan).

Aja munggah gunung gede utawa manjing ing kawah (jangan mendaki gunung tinggi atau menyelam ke dalam kawah, jika tidak mempunyai persiapan atau ketrampilan).

Aja ngimami atau khotbah ing masjid agung (jangan menjadi imam dan berkhotbah di Mesjid Agung, jika belum dewasa dan mempunyai ilmu ke-Islam-an yke-Islam-ang cukup).

Aja dagangan atawa warungan (jangan berdagang, jika hanya dijadikan tempat bergerombol orang).

38 Aja lunga layaran ing lautan (jangan berlayar ke lautan, jika tidak mempunyai persiapan yang matang).

Falsafah tersebut mengandung nilai-nilai luhur kearifan lokal yang merupakan warisan budaya leluhur, dengan tetap harus bisa memilih yang baik, dan mengabaikan nilai-nilai yang tidak sesuai lagi dengan jiwa pembangunan seperti nilai yang terlalu banyak berorientasi vertikal ke arah tokoh, nilai yang terlalu berorientasi terhadap nasib, dan lain-lain. Karena hal ini bisa mematikan beberapa sifat mentalitas tertentu seperti kemauan untuk maju dan berkembang atas kemampuan sendiri, rasa tanggungjawab dan disiplin.

Misi pembangunan jangka menengah Kota Cirebon tahun 2018-2023, telah diselaraskan dengan arah kebijakan pembangunan jangka panjang sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Cirebon Tahun 2005-2025 yang mensyaratkan fokus RPJMD periode 2018-2023 adalah akselerasipeningkatan sumber daya manusia dan akselerasipeningkatan daya saing daerah. Kedua hal tersebut harus mengacu kepada terwujudnya Kota Perdagangan dan Jasa yang dilandasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kota Cirebon tahun 2018 – 2023, maka ditetapkan 4 (empat) misi pembangunan jangka menengah tahun 2018 – 2023 yaitu :

1. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kota Cirebon yang Berdaya Saing, Berbudaya dan Unggul Dalam Segala Bidang.

2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Akuntabel, Berwibawa dan Inovatif.

3. Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Umum yang Berwawasan Lingkungan.

4. Mewujudkan Ketentraman dan Ketertiban Umum yang Kondusif.

Dokumen terkait