• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZONA BUDI DAYA 2 (ZONA B2) Tahap Pertama dan Tahap Kedua

MEBIDANGRO UNTUK KOTA MEDAN

I. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG A SISTEM PUSAT PERMUKIMAN

4 ZONA BUDI DAYA 2 (ZONA B2) Tahap Pertama dan Tahap Kedua

Pengembangan, rehabilitasi, dan

revitalisasi:

1) Kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang;

2) Kawasan peruntukan pemerintaha kabupaten, kota, dan/atau kecamatan; 3) Kawsan peruntukan perdagangan dan

jasa skala regional;

4) Kawsan peruntukan pelayanan pendidikantinggi;

5) Kawsan peruntukan pelayanan olah raga skala linternasional, nasional, dan lokal;

6) Kawsan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan lokal;

7) Kawsana peruntukan industri manufaktur

- Sebagian wilayah Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Helvetia dan Medan Deli di Kota Medan APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, APBD Kota, dan sumber lain yang sah

Beberapa Kementerian terkait, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah kota, dan Swasta

Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya Kota Medan

III. 44

No Indikasi Program Utama

Untuk Kota Medan Lokasi

Sumber

Pemdanaan Instansi Pelaksana

Waktu Pelaksanaan I II III IV 2 0 11 -2 0 14 2 0 15 -2 0 19 2020 -2 0 2 4 2 0 15 -2027

8) Kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

9) Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; 10) Kawasan peruntukan pelayanan

transportasi laut internasional dan nasional;

11) Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara; 12) Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata; dan

13) Kawasan peruntukan kegiatan per- temuan, pameran, dan sosial budaya. Tahap Ketiga dan Tahap Keempat Pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi,

dan peningkatan fungsi :

1) Kawasan peruntukan perumahan kepadatan sedang;

2) Kawasan peruntukan pemerintaha kabupate, kota, dan/atau kecamatan; 3) Kawsan peruntukan perdagangan dan

jasa skala regional;

4) Kawsan peruntukan pelayanan pendidikantinggi;

5) Kawsan peruntukan pelayanan olah raga skala linternasional, nasional, dan lokal;

6) Kawsan peruntukan pelayanan kesehatan skala internasional, nasional, dan lokal;

7) Kawsana peruntukan industri manufaktur

8) Kawasan peruntukan industri mikro, kecil, dan menengah;

9) Kawasan peruntukan pelayanan sistem angkutan umum penumpang dan angkutan barang regional; 10) Kawasan peruntukan pelayanan

transportasi laut internasional dan nasional;

11) Kawasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara; 12) Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata; dan

13) Kawasan peruntukan kegiatan pertemuan, pameran, dan sosial budaya.

- Sebagian wilayah Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Helvetia dan Medan Deli di Kota Medan APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, APBD Kota, dan sumber lain yang sah

Beberapa Kementerian terkait, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah kota, dan Swasta

ZONA BUDI DAYA 3 (ZONA B3) Tahap Pertama dan Tahap Kedua Pengembangan, rehabilitasi, dan

revitalisasi:

1) Kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah;

- Sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan di kota Medan

APBN, APBD Provinsi, APBD Kab./ Kota, dan sumber lain yang sah Beberapa Kementerian terkait, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, dan Swasta

Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya Kota Medan

III. 45

No Indikasi Program Utama

Untuk Kota Medan Lokasi

Sumber

Pemdanaan Instansi Pelaksana

Waktu Pelaksanaan I II III IV 2 0 11 -2 0 14 2 0 15 -2 0 19 2020 -2 0 2 4 2 0 15 -2027

2) Kawasan peruntukan pemerintahan kecamatan;

3) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional dan regional;

4) Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal;

5) Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal;

6) Kawasan peruntukan industri manufaktur;

7) Kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan dan kehutanan;

8) Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

9) Awasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara; 10) Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata; dan

11) Kawasan perruntukan kegiatan pertemuan, pameran dan sosial budaya

Tahap Pertama dan Tahap Kedua Rehabilitasi, revitalisasi dan peningkatan

fungsi:

1) Kawasan peruntukan perumahan kepadatan rendah;

2) Kawasan peruntukan pemerintahan kecamatan;

3) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala internasional, nasional dan regional;

4) Kawasan peruntukan pelayanan olahraga skala lokal;

5) Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan skala lokal;

6) Kawasan peruntukan industri manufaktur;

7) Kawasan peruntukan industri hilir pengolahan hasil sektor unggulan perkebunan, perikanan dan kehutanan;

8) Kawasan peruntukan pelayanan transportasi udara internasional dan nasional;

9) Awasan peruntukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara; 10) Kawasan peruntukan kegiatan

pariwisata; dan

11) Kawasan perruntukan kegiatan pertemuan, pameran dan sosial budaya

- Sebagian wilayah Kecamatan Medan Labuhan dan Medan Marelan di kota Medan

APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, Apbd Kota, dan sumber lain yang sah

Beberapa Kementerian terkait, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, dan Swasta

Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya Kota Medan

III. 46

3.7.

STATUS KEDUDUKAN KOTA MEDAN DALAM ARAHAN STRATEGIS NASIONAL

Dalam Lampiran X pada PP Nomor 26 Tahun 2008, Kota Medan telah ditetapkan dalam Arahan Strategis Nasional sebagi salah satu Kawasan Perkotaan dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN) di Provinsi Sumatera Utara (Kawasan Andalan Provinsi) yaitu Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang – Karo (Mebidangro). Arahan pengembangan Kawasan Mebidangro difokuskan untuk rehabilitasi/revitalisasi kawasan dengan sudut kepentingan ekonomi.

Adapun kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional dalam peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah dalam RTRWN adalah:

a. Menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan

kawasan perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya;

b. Mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan yang belum terlayani oleh pusat

pertumbuhan;

c. Mengendalikan perkembangan kota-kota pantai; dan

d. Mendorong kawasan perkotaan dan pusat pertumbuhan agar lebih kompetitif dan lebih

efektif dalam pengembangan wilayah di sekitarnya.

Status kedudukan Kota Medan dalam arahan Strategis Nasional dapat disimpulkan bahwa selain telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di wilayah Provinsi Sumatera Utara sekaligus sebagai salah satu kabupaten/kota dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN) yaitu Kawasan Perkotaan Mebidangro. Kesimpulan untuk status Kota Medan dalam Arahan Strategis Nasional adalah seperti dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.10. Mastriks Kedudukan Kota Medan dalam Arahan Strategis Nasional

KSN PKN PKSN KPI MP3EI KEK KSN SUDUT KEPENTINGAN STATUS HUKUM RTRW KSN (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli

Serdang, dan Karo(Kawasan Perkotaan Mebidangro)

Ekonomi Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo.

PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai- Deli Serdang- Karo (Mebidangro) - - -

3.8.

PRIORITAS KABUPATEN/KOTA BIDANG CIPTA KARYA

Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya salah satunya mengacu pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Dengan mengacu kepada peraturan perundangan tersebut, maka prioritas penanganan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada kabupaten/kota yang berfungsi strategis secara nasional. Pada pelaksanaannya, alokasi APBN Bidang Cipta Karya terdapat 5 (lima) klaster penanganan Bidang Cipta Karya sebagai berikut:

a. Klaster A, merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di dalam KSN dan

Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya Kota Medan

III. 47

kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung.

b. Klaster B, merupakan kabupaten/kota prioritas strategis nasional yang termasuk dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki Perda RTRW.

c. Klaster C, terdiri dari kabupaten/kota yang menjadi prioritas pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), berdasarkan karakteristik antara lain daerah yang rawan bencana alam, memiliki cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau miskin.

d. Klaster D ditujukan dalam rangka pengembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat Bidang Cipta Karya yang bertujuan penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan perdesaan.

e. Klaster E ditujukan untuk kabupaten/kota yang memiliki program inovasi baru Bidang Cipta Karya yang diusulkan secara kompetitif dan selektif.

3.9.

KOTA MEDAN KOTA PRIORITAS STRATEGIS NASIONAL KLASTER A

Kota Prioritas Strategis Nasional pada Klaster A merupakan kota yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di dalam KSN dan kota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan strategis lainnya (KEK, MP3EI) yang telah memiliki Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan kriteria-kriteria di atas, Kota Medan merupakan Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A, yang dipaparkan pada Tabel berikut :

Tabel 3.11. Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A

No. KAB/KOTA PKN (PP 26/2008) PKSN (PP 26/2008) KSN (PP 26/2008) KEK (PP 2/2011) KPIMP3EI (Perpres 32/2011) PERDA RTRW PERDA BANGUNAN GEDUNG 80 Medan √ √ √ √

Dokumen terkait