• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Di Kota Medan Pada Tahun 2002-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Di Kota Medan Pada Tahun 2002-2011"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

RANDY SEPTIADI

112407082

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

RANDY SEPTIADI

112407082

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul :Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hasil

Produksi Padi Di Kota Medan Pada Tahun 2002-2011 Kategori :Tugas Akhir

Nama :Randy Septiadi

Nomor Induk Mahasiswa :112407082 Program Studi :D3 Statistika Departemen :Matematika

Fakultas :Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Disetujui di Medan, Juli 2014

Disetujui oleh

Ketua Program Studi D3 Statistika Dosen Pembimbing Ketua,

(4)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL

PRODUKSI PADIDI KOTA MEDAN PADA

TAHUN 2002-2011

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali

beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya

Medan, Juli 2014

(5)

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan maha

penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Tugas Akhir dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL

PRODUKSI PADI DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2002-2011”.

Terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Drs.Gim Tarigan,M.Si selaku

Pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini.

Terima kasih kepada bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si dan Bapak Dr.Suwarno

Ariswoyo selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU,

Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si.PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc

selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan dosen Program Studi D3

Statistika FMIPA USU, pegawai dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan

kepada Bapak Misral dan Ibu Sumiati, dan keluarga yang selama ini memberikan

bantuan dan dorongan yang diperlukan, semoga Tuhan Yang Maha Esa akan

membalasnya.

Penulis

(6)

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel vi

Daftar Lampiran vii

Bab 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 3

1.4 Batasan Masalah 3

1.5 Tinjauan Pustaka 4

1.6 Metodologi Penelitian 5

1.7 Sistematika Penulisan 6

Bab 2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Regresi 9

2.2 Analisa Regresi Linier 10

2.3 Analisa Regresi Liniear Sederhana 12 2.4 Analisis Regresi Liniear Berganda 13

2.5 Koefisien Determinasi 16

2.6 Koefisien Korelasi 17

2.7 Uji Regresi Linier Berganda 21

Bab 3. Gambaran Umum Badan Pusat Statistik

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik 23 3.2 Logo Intstansi Badan Pusat Statistik 23 3.3 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 24 3.3.1 Visi Badan Pusat Statistik 25 3.3.2 Misi Badan Pusat Statistik 25 3.4 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 25

3.5 Job Description 26

Bab 4. Analisis dan Pengolahan Data

(7)

4.5 Koefisien Determinasi 39

4.6 Koefisien Korelasi 40

4.7 Pengujian Koefisien Regresi Liniear Ganda 42

Bab 5. Implementasi Sistem

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 46

5.2 Pengaktifan Excel 46

5.2.1 Pengisian Data 48

5.3 Pengaktifan SPSS 50

5.3.1 Pengisian Data SPSS 52

Bab 6. Penutup

6.1 Kesimpulan 57

6.2 Saran 59

(8)

Nomor Judul Halaman

Tabel

4.1 Data yang akan diolah 28

4.2 Perhitungan masing-masing variabel 30

4.3 Selisih nilai sebenarnya dengan nilai perkiraan 35

(9)

Nomor Judul

Lamp

1. Hasil Perhitungan Program SPSS

2. Surat Permohonan Penelitian Tugas Akhir

3. Surat Riset Pengumpulan Data

4. Kartu Bimbingan Tugas Akhir

5. Surat Keterangan Hasil Uji Program Tugas Akhir

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pembangunan pertanian di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan pendapatan,

kesejahteraan, daya beli, taraf hidup, kapasitas dan kemandirian serta akses

masyarakat pertanian dalam proses pembangunan melalui peningkatan kualitas

dan kuantitas produksi dan distribusi serta keanekaragaman hasil pertanian.

Swasembada pangan harus dimantapkan secara efisien melalui peningkatan

ketersediaan, keragaman jenis, dan mutu pangan secara merata sehubungan

dengan kecenderungan meningkatnya kebutuhan konsumsi pangan masyarakat

yang bergizi seimbang dan permintaan pasar global.

Daya hasil (produksi) tanaman padi dari tahun ke tahun semakin

meningkat, tetapi kebutuhan akan beraspun dari tahun ketahun semakin tinggi

seiring dengan bertambahnya penduduk Indonesia, ini karena beras merupakan

makanan pokok masyarakat Indonesia. Akan tetapi luas pertanaman padi dari

tahun ketahun semakin berkurang, karena banyak alih fungsi lahan yang tadinya

lahan pertanian menjadi lahan perumahan, produksi, atau bahkan perkantoran.

Oleh karena itu untuk mempertahankan produksi padi diperlukan teknologi yang

tepat guna, mulai dari penyediaan bibit yang berkualitas baik, teknik pengolahan,

(11)

Padi (Oriza sativa) adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam

peradaban. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia

berusaha, memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup

manusia dari tahun ketahun mengalami perubahan yang diikuti pula oleh

perubahan kebutuhan bahan makanan pokok. Hal ini dibuktikan dibeberapa

daerah yang semula makanan pokoknya ketela, sagu, jagung akhimya beralih

makan nasi. Padi merukan sumber makanan pokok pertama masyarakat Indonesia.

Selain sebagai makanan pokok, dipercaya bahwa ada bagian-bagian dari tanaman

padi bisa dijadikan sebagai obat.

Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan

makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia.

Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai

tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah

digantikan oleh bahan makanan yang lain. Padi adalah salah satu bahan makanan

yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab

didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena

itu padi disebut juga makanan energy.

Berdasarkan uraian diatas maka untuk melengkapi persyaratan kelulusan

dalam membuat Tugas Akhir, penulis mengajukan judul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Di Kota Medan Pada Tahun

(12)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah yang dapat diidentifikasi

adalah sebagai berikut:

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi hasil produksi padi di kota medan?

2. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi hasil produksi padi di kota

medan?

3. Berapa besar pengaruhi kedua faktor tersebut?

4. Berapa besar korelasi kedua faktor tersebut?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi maksud dan tujuan penelitian ini diadakan adalah untuk

melihat hubungan antara curah hujan dan luas panen di daerah kota medan. Bagi

penulis penelitian ini merupakan suatu kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu

yang diperoleh dalam perkuliahan, khususnya dalam bidang regresi dan penerapan

metode statistika.

1.4Batasan Masalah

Dalam penelitian ini analisis terhadap Hasil produksi padi dipengaruhi oleh curah

(13)

1.5Tinjauan Pustaka

Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh

antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang

mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel

penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau

variabel dependen.

Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana

yaitu dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi

linear berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat.

Analisis regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak

dipergunakan dalam penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi.

Program komputer yang paling banyak digunakan adalah SPSS (Statistical

Package For Service Solutions). Dalam penelitian ini penulis menggunakan

Analisis Regresi Linier Berganda.

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua

atau lebih variabel independen ( , ) dengan variabel dependen (Y).

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan

positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila

nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang

(14)

Rumus yang digunakan dalam regresi berganda adalah:

Ŷ =

Dimana:

Ŷ = Variabel tak bebas ( nilai estimasi )

= Koefisien regresi

X = Variabel bebas

Setelah dilihat pengaruh antar variabel yang ada, kemudian dilihat juga hubungan

atau keeratan antar variabel tersebut dengan menggunakan metode korelasi ( r ).

Adapun rumus dari korelasi adalah :

=

1.6Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau

urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu

(15)

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah:

1. Metode penelitian kepustakaan

Merupakan suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh ilmu

ataupun rumus-rumus yang dapat digunakan untuk mencari model regresi

liniernya serta korelasi dari data yang telah diperoleh serta dapat membantu

penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini. Penulis melakukannya dengan

menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Data sekunder tersebut adalah data yang diperoleh dan dirangkum ulang

berdasarkan data yang telah tersedia dan disusun oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) Provinsi Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian

diatur/disusun dan disajikan dalam bentuk tabel yang berisi angka-angka

yang diperlukan, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas

tentang data tersebut.

Dalam hal ini penulis mengambil pedoman dari literatur-literatur buku

tentang regresi linier dan tugas akhir tahun sebelumnya. Penulis mengambil

kebaikan tugas akhir sebelumnya yaitu cara penulisannya yang tepat dan

jelas.

1.7Sistematika Penulisan

(16)

Bab 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini terdapat penjelasan mengenai latar belakang,

perumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan

masalah, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, metode analisis

yang digunakan, dan sistematika penulisannya.

Bab 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan mengenai pengertian regresi,analisis

regresi linier, analisis regresi linier sederhana, analisis regresi

linier berganda,koefisien determinasi, koefisien korelasi,

pengujian regresi linier berganda.

Bab 3 : GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini penulis menguraikan gambaran mengenai sejarah

singkat berdirinya Badan Pusat Statistik (BPS).

Bab 4 : PENGOLAHAN DATA

Bab ini merupakan bab yang berisikan mengenai proses

pembentukan regresi linier berganda, mencari koefisien

(17)

Bab 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian dan tujuan

implementasi sistem, rancangan program yang dipakai dan hasil

outputnya.

Bab 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penulis memberikan beberapa kesimpulan dan

beberapa saran kepada pembaca sesuai hasil analisa yang telah

(18)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Statistika merupakan salah satu cabang pengetahuan yang paling banyak

mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua bidang ilmu

pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

menggunakan statistika sebagai dasar analisis maupun perancangannya (ratno dan

mustadjab, 1992: 1) maka dapatlah dikatakan bahwa statistika mempunyai

sumbangan yang penting dan besar terhadap kemajuan berbagai bidang ilmu

pengetahuan. Statistika harus dan penting dipelajari oleh para peneliti.

Analisis regresi adalah satu cabang statistika yang banyak mendapatkan

perhatian dan dipelajari oleh para ilmuan, khususnya para peneliti, baik ilmuan

bidang sosial maupun eksakta. Banyak buku atau literature yang membahas

hal-hal yang berkaitan dengan analisis regresi, dimana satu dengan lainnya saling

melengkapi, tetapi dalam hal-hal tertentu masih banyak masalah yang belum dan

banyak sekali dibahas.

Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep staistika pada tahun 1877

oleh sir Francis Galton. Dia telah melakukan kecenderungan tinggi badan anak.

Hasil studi tersebut merupakan suatu kesimpulan bahwa kecenderungan tinggi

badan anak yang lahir terhadap orang tuanya adalah menurun (regress) mengarah

(19)

Istilah regresi pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan nilai satu

variabel (tinggi badan anak) terhadap satu variabel yang lain (tinggi badan orang

tua). Pada perkembangan selanjutnya, analisis regresi dapat digunkan sebagai alat

untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan beberapa

variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut.

Ada beberapa definisi regresi yang dapat dijabarkan yaitu:

a. Analisis regresi merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan garis

lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan. (Mason,

1996: 489)

b. Persamaan regresi adalah suatu formula matematis yang menunjukkan

hubungan keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah

diketahui dengan variabel yang nilainya belum diketahui. (Algifri, 2000: 2)

c. Analisis regresi adalah hubungan yang didapat dan dinyatakan dalam bentuk

persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara

variabel-variabel. (Sudjana, 2002: 310).

2.2 Analisa Regresi Linear

Sebelum melakukan analisis korelasi dalam sebuah penelitian maka terlebih

dahulu harus diketahuai apakah variabel-variabel yang akan dikorelasikan

merupakan regresi linear atau non linear, karena hal ini akan dipergunakan dalam

(20)

Yang dimaksud dengan analisa regresi linear adalah jika hubungan

persamaan tersebut searah dan membentuk sebuah pola garis lurus seperti gambar

2.2 berikut ini

Gambar 2.2 pola garis lurus

Antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) membentuk sebuah pola garis

yang lurus, dan dalam aplikasinya jika nilai X meningkat maka nilai Y juga

meningkat dan jika nilai X mengalami penurunan makan nilai Y juga mengalami

penurunan.

Didalam teorinya analisa regresi linear mempunyai dua bentuk persamaan

yaitu:

(21)

b. Analisa regresi linear berganda (multiple analisis regresi).

2.3 Analisa regresi linear sederhana

Yang dimaksud dengan hubungan linear sederhana adalah yang ditunjukkan

dengan persamaan Y = a + . Persamaan ini hanya memiliki 2 variabel saja,

hanya satu variabel terikat (Y) dan satu variabel bebas (X). Sehingga setiap nilai

X bertambah dengan satu satuan maka nilai Y akan bertambah dengan b kalau

nilai X = 0 maka nilai Y sebesar a saja.

Penggunaan model regresi sederhana hanya memungkinkan bila pengaruh

yang ada itu hanya dari independent variabel (variabel bebas) terhadap dependent

variabel (variabel terikat), tidak boleh ada pengaruh timbal balik, yaitu jika

variabel terikat juga berpengaruh terhadap variabel bebas.

Dalam regresi linear sederhana dihindari sifat autokorelasi, yang dimaksud

dengan auto korelasi adalah hubungan antara nilai suatu variabel dengan nilai

variabel yang lain sama (Pangestu, 2004: 155). Misalnya kalau pada tahun

pembelian bak penampungan air banyak sekali, maka pembelian bak mandi 10

tahun lagi juga akan banyak, karena usia bak air tersebut memang hanya bertahan

10 tahun. Yang dibeli 10 tahun sebelumnya akan rusak, sehingga pemebelian

secara bersama-sama setiap 10 tahun sekali, sehingga pembelian akan melonjak.

Dengan kata lain ada hubungan antara pembelian bak air yang sama dengan

(22)

Ciri penting dari regresi sederhana adalah apabila terdapat homoscedasticity.

Homoscedasticity adalah kesamaan distribusi Y pada setiap nilai X. Artinya

berapapun besarnya X, kalau diamati nilai Y nya dan dihitung deviasi standartnya

relative sama, misalnya jika pada nilai diamati nilai Y dan dicatat deviasi

satndartnya, dan dibandingkan dengan nilai Y pada maka nilainya sama, yang

berarti distribusi nilai Y terhadap nilai X selalu sama. gejala ini yang dimaksud

dengan homoscedasticity. Kalau distribusinya tidak sama maka tidak boleh terjadi

pada regresi linear sederhana.

Model regresi linier sederhanaya adalah:

Keterangan :

Ŷ = Variabel terikat (dependent variable)

= Variabel bebas (independent variable)

a = Konstanta (intrcept)

b = Kemiringan (slope)

2.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Jika dalam regresi linear sederhana hanya memiliki 2 variabel saja yaitu satu

variabel terikat (Y) dan satu variabel bebas (X) dengan satu prediktor (a). Pada

regresi linear berganda terdapat lebih dari 2 variabel, satu variabel untuk variabel

terikat, dan lebih dari satu untuk variabel tertutup.

Regresi berganda berguna untuk mencari pengaruh dua atau lebih variabel

(23)

terhadap variabel terikatnya, atau untuk meramalkan dua variabel bebas atau lebih

terhadap variabel terikatnya. Dengan demikinan multiple regression (regresi

berganda) digunakan untuk penelitian yang menyertakan beberapa variabel

sekaligus. Dalam hal ini regresi juga dapat dijadikan pisau analisis terhadap

penelitian yang diadakan, tentu saja jika regresi diarahkan untuk menguji

variabel-variabel yang ada.

Pada dasarnya rumus pada regresi berganda sama dengan rumus pada

regresi sederhana, hanya saja pada regresi berganda ditambahkan

variabel-variabel lain yang juga diikutsertakan dalam penelitian. Adapun rumus yang

dipakai disesuaikan dengan jumlah variabel yang diteliti. Rumusnya adalah

sebagai berikut:

Untuk 2 prediktor :

Untuk 3 prediktor :

Untuk n prediktor :

Pada dasarnya regresi berganda digunakan untuk menghitung dan atau

menguji tingkat signifikansi, antara lain:

a. Menghitung persamaan regresinya

b. Menguji apakah persamaan regresinya signifikan

c. Dan bagaimana kesimpulannya?

Untuk hal ini penulis menggunakan regresi linear berganda dengan 3 variabel,

yaitu 1 variabel terikat, dan 2 variabel bebas. Secara umum model regresi linier

(24)

Keterangan :

= Variabel terikat (dependent variable)

= Variabel bebas (independent variable)

= Konstanta regresi

= Koefisien regresi variabel bebas

ɛ = Pengamatan variabel error

Adapun untuk mencari nilai: , di taksir

∑ = n + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑

Untuk menghitung nilai koefisien b0, b1, b2 dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑ ∑

s = n ∑ - ∑ ∑

t = n ∑ – ∑

(25)

sehingga :

b1

=

b2 =

b0 = ∑ ∑

`

2.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi dinyatakan dengan R2 untuk pengujian regresi linier

berganda yang mencakup lebih dari dua variabel. Koefisien determinasi adalah

untuk mengetahui proporsi keragaman total dalam variabel tak bebas Y yang

dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada di

dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R2

akan ditentukandengan rumus:

=

Dengan:

= Jumlah kuadrat regresi

Harga R yang diperoleh sesuai dengan variasi yang dijelaskan

(26)

dijelaskan penduga yang disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja (yang

bersifat nyata).

2.6 Koefisien Korelasi

Setelah mendapatkan hasil tentang jumlah pengaruh pada variabel yang diteliti,

untuk selanjutnya penulis akan mencari seberapa besar hubungan antara variabel

yang terikat dengan yang bebas, atau antara variabel bebas itu sendiri.

Untuk mengukur seberapa kuat hubungan antara variabel tersebut maka

digunakan metode analisis korelasi. Analisis korelasi adalah alat statistik yang

dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel

dengan variabel yang lain (algifri,2000:45). Umumnya analisis korelasi

digunakan, dalam hubungannya dengan analisis regresi, untuk mengukur

ketepatan garis regresi dalam menjelaskan (explaining) variasi nilai variabel

dependen.Hasil dari perhitungan korelasi diinterpretasikan pada sebuah hubungan

yang didasarkan pada nilai angka yang muncul.

Sandaran nilainya adalah ,-1≤ r ≤1. Semakin tinggi nilai koefisien korelasi

(semakin mendekati nilai 1) maka hubungannya antara dua varibel tersebut

semakin tinggi, jika nilai koefisiennya mendekati nilai 0 mka hubungnnya

semakin rendah. Adapun jika nilainya bertanda negatif, maka terjadi hubungan

yang berlawanan arah, artinya jika suatu nilai variabel naik maka nilai variabel

lain akan turun.

Secara jelas dapat dilihat di tabel berikut:

(27)

R Interpretasi

0

0,01 – 0,20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,60

0,61 – 0,80

0,81 – 0,99

1

Tidak berkorelasi

Sangat rendah

Rendah

Agak rendah

Cukup

Tinggi

Sangat tinggi

Sumber : Hartono, M. Pd statistik untuk penelitian

Jika suatu korelasi bertanda positif r > 0 maka contoh gambar grafiknya

seperti ditunjukkan oleh gambar 2.6.2 berikut:

Gambar 2.6.2 korelasi positif

Jika suatu korelasi bertanda negatif r < 0 maka contoh gambar grafiknya

(28)

Gambar 2.6.3 korelasi negatif

Jika suatu korelasi tidak menunjukkan adanya hubungan r = 0 maka

contoh gambar grafiknya seperti ditunjukkan oleh gambar 2.6.4 berikut:

Gambar 2.6.4 korelasi nol

(29)

=

Dalam hal ini penulis menggunakan empat variabel dalam penelitiannya,

untuk hubungan 3 variabel dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

a. Koefisien korelasi antara dan Y

=

– √

b. Koefisien korelasi antara dan Y

=

– √

c. Koefisien korelasi ana dan

=

(30)

Uji regresi linier berganda perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sekelompok

variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tak

bebas.

Pada dasarnya pengujian hipotesis tentang parameter koefisien regresi

secara keseluruhan atau pengujian persamaan regresi dengan menggunakan

statistik F yang dirumuskan sebagai berikut:

F =

Dengan:

F = Statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat

kebebasan = k dan = n-k-1

= Jumlah kuadrat regresi = b1 ∑ + b2 ∑ , dengan derajat kebebasa

dk = k

= Jumlah kuadrat residu (sisa) = ∑( –Ŷ), dengan derajat kebebasan dk =

n-k-1

Dalam pengujian persamaan regresi terutama menguji hipotesis tentang

parameter koefisien regresi secara keseluruhan melibatkan intersep serta k buah

variabel penjelasan sebagai berikut:

Dengan persamaan penduganya adalah:

(31)

Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan formulasi hipotesis

H0 : = = ... = = 0 ( , ,...,tidak mempengaruhi Y )

H1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan

nol atau mempengaruhi Y

b. Menentukan taraf nyata α dan Ftabel dengan derajat kebebasan = k dan

= n-k-1. Pilih taraf nyata α yang diinginkan

c. Menentukan kriteria pengujian

diterima bila

H0 ditolak bila 

d. Menentukan nilai statistik F

(32)

BAB 3

GAMBARAN UMUM

3.1Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga non departemen. Badan Pusat

Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang

pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan sosial, ketenagakerjaan,

keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal diatas BPS juga bertugas

untuk melaksanakan koordinasi dilapangan, kegiatan satistik dari segenap instansi

baik dipusat maupun didaerah dengan mencegah dilakukannya pekerjaan yang

serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan

defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.

3.2Logo Instansi Badan Pusat Statistik

[image:32.595.178.381.583.719.2]

Badan Pusat Statistik mempunyai logo seperti yang ada pada gambar dibawah ini

(33)

Logo BPS terdiri dari 3 warna yang masing-masing mempunyai makna.

Adapun makna yang dimaksud adalah :

1. Biru

Memiliki makna tentang Sensus Penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS

setiap 10 tahun sekali (tahun berakhiran angka 0) yang mencakup index

pembangunan manusia, kemiskinan, kependudukan, kesehatan, ketahanan

sosial, konsumsi dan pangelaran, pendidikan, perumahan, sosial budaya, tenaga

kerja.

2. Hijau

Memiliki makna tentang Sensus Pertanian yang dilakukan setiap 10 tahun

sekali (tahun berakhiran angka 3) yang mencakup index tanaman pangan,

hortikultura, kehutanan, perkebunan, perikanan dan peternakan.

3. Orange

Memiki makna tentang Sensus Ekonomi yang dilakukan setiap 10 tahun sekali

(tahun berakhiran angka 6) yang mencakup index kegiatan ekspor-impor,

industri, inflasi, harga produsen, harga perdagangan, keuangan, komunikasi,

konstruksi, neraca arus dana, nilai tukar petani, pariwisata, produk domestik

bruto, produk domestik regional bruto, transportasi, upah buruh, dan usaha

mikro kecil.

3.3 VISI dan MISI Badan Pusat Statistik

(34)

3.3.1 Visi Badan Pusat Statistik

Visi BPS adalah “Pelopor data statistik terpercaya untuk semua’’.

3.3.2 Misi Badan Pusat Statistik

Misi BPS yaitu:

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik

untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung

pemamfaatan teknologi dan informasi mutakhir untuk kemajuan

perstatistikan Indonesia.

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan

defenisi,pengukuran dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam

setiap penyelenggaraan statistik.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

5. Meningkatkan koordinasi, integritas, dan singkronisasi kegiatan statistik

yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem

Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

3.4 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik (BPS)

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupaun swasta mempunyai

(35)

organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang

dilaksanakan oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung

jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana

hubungannya yang satu dengan yang lain.

Dengan adanya struktur organisasi perusahaan yang baik, maka dapat

diketahui pembagian tugas antara para pegawai dalam rangka pencapaian tujuan.

Adapun struktur organisasi yang dipakai oleh Badan Pusat Statistik Propinsi

Sumatera Utara adalah struktur organisasi berbentuk Lini dan staff.

1. Bagian Tata Usaha

2. Bidang Statistik Produksi

3. Bidang Statistik Distribusi

4. Bidang Statistik Kependudukan

5. Bidang Pengolahan, Penyajian, dan Pelayanan Statistik

6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

3.5 Job Description

Dalam menjalankan suatu organisasi maka diperlukan personal-personal jabatan

tertentu dalam organisasi tersebut dimana masing-masing diberi tugas dan fungsi

job description atau pembagian kerja. Kepala kantor dibantu bagian tata usaha

yang terdiri dari :

1. Sub Bagian Urusan Dalam

(36)

3. Sub Bagian Keuangan

4. Sub Bagian Kepegawaian

5. Sub Bagian Bina Program

Sedangkan bidang penunjang statistik ada 5 bidang, yaitu:

1. Bidang Statistik Produksi

Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan

statistik pertanian, industri, serta statistik konstruksi pertambangan dan

energi.

2. Bidang Statistik Distribusi

Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan

statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga

produsen serta Statistik Kesejahteraan.

3. Bidang Statistik Sosial

Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas untuk melaksanakan

kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, statistik ketenagakerjaan,

dan statistik kesejahteraan.

4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Distribusi Sosial

Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas yaitu melaksanakan

kegiatan dan penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta

operasional pengolahan data dengan komputer.

5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas yaitu

melaksanakan kegiatan penyusunan neraca produksi, neraca konsumen,

(37)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1 Data dan Pembahasan

Setiap data yang telah didapat merupakan alat pengambil keputusan dalam

pemecahan persoalan yang ada. Dalam hal ini persoalan yang diteliti tentang Hasil

Produksi Padi seperti yang telah dijelaskan di bab pendahuluan. Pengumpulan

data dilakukan dengan mengambil data sekunder di Kantor Badan Pusat Statistik

Kota Medan. Dalam hal ini penulis mengambil tiga buah data yaitu data Luas

Panen, Curah Hujan, dan Hasil Produksi Padi yang secara keseluruhan data yang

diambil adalah data pada tahun 2002 – 2011 sebanyak 10 tahun.

Pengambilan data diatas dimaksudkan untuk melihat apakah variabel

bebas (Luas Panen dan Curah Hujan) mempengaruhi nilai produksi Padi yang

[image:37.595.112.517.608.752.2]

ada. Adapun data yang di ambil adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data hasil Produksi Padi, Luas Panen, dan Curah Hujan di Kota

Medan pada tahun 2002 – 2011

Tahun Curah Hujan Luas Panen Hasil Produksi Padi

2002 1.451 9.639 58.407

2003 2..265 9.611 58.916

2004 2.055 8.076 45.174

(38)

2006 2.764 8.693 41.870

2007 2.732 7.791 42.754

2008 2.113 7.609 43.661

2009 2.184 8.318 40.779

2010 1.605 7.619 39.169

2011 2.593 6.771 30.074

Sumber : BPS Kota Medan

4.2 Persamaan Regresi Linier Berganda

Dalam mencari persamaan regresi linier berganda, maka terlebih dahulu kita

menghitung koefisien – koefisien regresinya dengan mencari hubungan fungsional

antara variabel yang ada.

Dengan koefisien yang didapat dari perhitungan, maka dapat ditentukan

(39)

Tabel 4.2 Perhitungan masing-masing variabel

Keterangan :

Y = Produksi Padi

X1 = Curah Hujan

X2 = Luas Panen

Y

1451 9639 58407 2105401 92910321 3411377649 13986189 84748557 562985073

2265 9611 58916 5130225 92371321 3471095056 21768915 133444740 566241676

2055 8076 45174 4223025 65221776 2040690276 16596180 92832570 364825224

2083 8096 40.806 4338889 65545216 1665129636 16863968 84998898 330365376

2764 8693 41870 7639696 75568249 1753096900 24027452 115728680 363975910

2732 7791 42754 7463824 60699681 1827904516 21285012 116803928 333096414

2113 7609 43661 4464769 57896881 1906282921 16077817 92255693 332216549

2184 8.318 40779 4769856 69189124 1662926841 18166512 89061336 339199722

1605 7619 39169 2576025 58049161 1534210561 12228495 62866245 298428611

2593 6771 30074 6723649 45846441 904445476 17557203 77981882 203631054

(40)

Dari tabel 4.2 diperoleh :

n = 10 � (X2)2 = 683298171 � X1 = 21845 � (Y)2 = 20177159832

� X2 = 82223 � (X1X2) = 178557743

� Y = 441610 � (YX1) = 950722529

� (X1)2 = 49435359 � (YX2) = 3694965609

Dari persamaan :

� Y = b0 n + b1 ∑ + b2 ∑

� YX1 = b0 ∑ + b1 ∑ + b2 ∑

� YX2 = b0 ∑ + b1 ∑ + b2 ∑

Untuk menghitung nilai koefisien b0, b1, b2 dapat menggunakan rumus sebagai

berikut:

p =n ∑ - ∑ ∑

q = n ∑ - (∑ )2

r = n ∑ - ∑ ∑

s = n ∑ - ∑ ∑

t = n ∑ - (∑ )2

(41)

sehingga :

b1

=

b2 =

b0 =

Dengan rumus diatas maka diperoleh :

p = n ∑ - ∑ ∑

= 10 (950722529) – (441610) (21845)

= 9507225290 – 9646970450

= -139745160

q = n ∑ - (∑ )2

= 10 (683298171) – (82223)2

= 6832981710 – 6760621729

= 72359981

r = n ∑ - ∑ ∑

= 10 (178.557743) – (21.845) (82.223)

(42)

s = n ∑ - ∑ ∑

= 10 (3694965609) – (441610) (82223)

= 36949656090 – 36310499030

= 639157060

t = n ∑ - (∑ )2

= 10 (49435359) – (21845)2

= 494353590 – 477204025

= 17149565

u = tq - r2

= (17149565) (72359981) – (-10584005)2

= 124094219755827 – 11202116184

= 112892103571824

b1 =

=

=

=

(43)

b2 =

=

=

=

= 8,3993492667

b0 =

=

=

=

(44)

b0 = -18424,18872

b1 = -2,96488018

b2 = 8,3993492667

dari seluruh harga yang didapat maka didapatlah persamaan regresi linier

bergandanya sebagai berikut :

Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2

Ŷ = -18424,18872 - 2.96488018 X1 + 8.3993492667X2

4.3Analisa Residu

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesalahan baku taksiran dari persamaan

[image:44.595.64.560.498.698.2]

regresi yang telah didapatkan, maka diperlukan harga Ŷ.

Table 4.3 Selisih nilai sebenarnya dengan nilai perkiraan

Tahun X1 X2 Y Ŷ Y - Ŷ (Y - Ŷ)2

(45)

S

y.12

= √

Ŷ

Dimana :

k = 2

n = 10

Ʃ (Y - Ŷ)2 = 229576437,4

Sehingga :

Sy12 =

=

= √

= 5726,834545

Dengan penyimpangan nilai yang telah didapatkan diatas, maka hasil produksi

padi yang sebenarnya akan menyimpang dari hasil sebenarnya sebesar

(46)

4.4 Uji Regresi Linear Berganda

1. Perumusan hipotesa :

H0 : �1 = �2 = 0 ( X1, X2 tidak mempengaruhi Y )

H1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan 0

atau mempengaruhi Y

2. Dengan taraf nyata α = 5 %

3. Kriteria pengujian

H0 diterima jika Fhit≤ Ftab

H0 ditolak jika Fhit > Ftab

4. Perhitungan uji statistic

5. Untuk menguji model regresi yang telah terbentuk, maka dapat diambil :

x1 = X1 - ̅1

x2 = X2 - ̅2

y = Y - ̅

Dengan :

̅1 = 2184,5

̅2 = 8222,3

(47)
[image:47.595.67.557.125.327.2]

Table 4.4 Nilai-nilai yang di perlukan untuk Uji Regresi Linier Ganda

Dari table 4.4 diatas didapat perhitungan sebagai berikut :

JKreg = b1 ∑ + b2∑

= (-2,96488018) (-13974516) + (8,839934927) (63915706)

= 41432765,5134929 + 565010681,832171

= 606443447,345664

Untuk JKres dapat dilihat dari table 4.3 yaitu � (Y - Ŷ)2 = 229576437,4, maka nilai Fhit dapat dicari dengan rumus :

F =

=

=

Y X1 X2 Y2 X1Y X2Y

14246 -733,5 1416,7 202948516 -10449441 137317194 14755 80,5 1388,7 217710025 1187777,5 141810305 1013 -129,5 -146,3 1026169 -131183,5 8180988 -3355 -101,5 -126,3 11256025 340532,5 -27162080 -2291 579,5 470,7 5248681 -1327634,5 -19915663 -1407 547,5 -431,3 1979649 -770332,5 -10961937

-500 -71,5 -613,3 250000 35750 -3804500

-3382 -0,5 95,7 11437924 1691 -28131476

(48)

=

= 9,25

6. Kesimpulan

Dari table distribusi F dengan dk pembilang = 2 , dk penyebut = 7 dan α = 0,05 ,

diperoleh Ftab = 4,74. Karena Fhit lebih besar dari pada Ftab maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti persamaan regresi linier berganda Y atas X1, X2 bersifat

nyata atau ini berarti bahwa jumlah Curah Hujan dan Luas Panen secara

bersama-sama mempengaruhi hasil produksi padi .

4.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menganalisa seberapa besar pengaruh

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat harga

y

2= 675220622 sedangkan

JKreg yang telah dihitung adalah 606443447,345664.

Maka selanjutnya dengan rumus :

R2 = 2

y

JK

reg

.
(49)

R2 =

= 0,9

Dan untuk koefisien korelasi ganda, kita gunakan :

R = √

= √

= 0,95

Dari hasil perhitungan didapat nilai koefisien determinasi sebesar 0,9 dan dengan mencari akar dari R2 diperoleh koefisien korelasinya sebesar 0,95.Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap perubahan variabel dependent. Artinya 95% Hasil Produksi Padi yang dipengaruhi oleh kedua faktor yang dianalisis.

4.6 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat atau antara variabel bebas yang ada.

a. Koefisien korelasi antara Curah Hujan ( X1) dan Produksi Padi (Y)

r

x1y= –

= –

(50)

=

=

=

=

-0,41

Angka koefisien diatas menunjukkan korelasi lemah dan searah (negatif) antara

curah hujan dengan hasil produksi padi yang digunakan, artinya semakin kecil

curah hujan yang digunakan maka akan semakin kecil hasil produksi padi yang

dihasilkan.

b. Koefisien korelasi antara Luas Panen (X2) dan Produksi Padi (Y)

r

x2y

=

– √

=

=

=

(51)

= 0,91

Angka koefisien diatas menunjukkan korelasi sangat kuat dan searah

(positif) antara luas panen dengan hasil produksi padi artinya semakin besar luas

panen maka semakin besar hasil produksi padi yang dihasilkan.

4.7 Pengujian Koefisien Regresi Linier Ganda

Ŷ = -18424,18872 - 2.96488018 X1 + 8.3993492667 X2

Hipotesis

H0 : bi = 0 dimana i = 1,2, … ,k (variabel bebas Xi tidak berpengaruh terhadap

Y)

H1 : bi dimana i = 1,2, … ,k (variabel bebas Xi berpengaruh terhadap Y)

1. Dengan taraf nyata α = 5 %

2. Kriteria pengujian

Terima H0 jika thit < ttab

Tolak H0 jika thit > ttab

3. Statistik pengujian

Dari perhitungan yang sebelumnya didapat harga-harga :

Sy122 =

� (X1)2 = 477204025

� (X2)2 = 6760621729

(52)

Maka kekeliruan baku koefisien bi adalah sebagai berikut :

S

bi

=

( )( )

S

b1

=

( )( )

=

=

=

S

b2

=

( )( )

=

=

(53)

-10,78138247

383,3449968

Dari tabel distribusi t dengan dk = 7 dan α = 0,05 diperoleh ttab sebesar 4,74 dan

dari hasil perhitungan diatas diperoleh :

1. 10,78860409 >

2. 384,3449968 >

Sehingga dari kedua koefisien regresi tersebut variabel X1 dan X2 memiliki

(54)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah tahapan penerapan hasil desain tetulis ke dalam

programming dengan menggunkan perangkat lunak (software) sebagai

implementasi ataupun prosedur untuk menyelesaikan desain system, yang mana

dalam hal ini implementasi system digunakan untuk menganalisis data jumlah

produksi jagung pada tahun 2010 di Kabupaten Labuhan Batu.

Adapun impementasi sistem yang digunakan adalah Microsoft excel. Dan

SPSS(Statistical Product and service solution) 16.0 for windows.

Diharapkan dengan menggunkan Microsoft excel dan SPSS l6.0 dapat

meningkatkan pengetahunan penulis dalam menggunakan aplikasi ilmu stastistik.

5.2 Pengaktifan Excel

Sebelum mengoperasikan excel, pastikan bahwa program tersebut telah tersedia di

komputer, kemudian lanjutkan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Dari Windows klik start, pilih program dan klik Microsoft excel

b. Klik windows Excel maka secara otomatis jendela utama excel akan tampil dan

langsung digunakan untuk mengolah data.

Pada setiap Lembar Kerja excel memiliki 256 kolom dan 65.536 baris yang siap

untuk digunkan. Pada setiap baris dan kolom terdapat sel-sel yang didindentifikasi

(55)
[image:55.595.114.525.85.469.2]

Gambar 5.1 cara mengaktifkan program excel

[image:55.595.152.503.521.719.2]
(56)

Beberapa istlah dlam Microsoft Excel:

1. Worksheet adalah tempat lembar kerja yang memasukkan data ataupun rumus.

Worksheet tersedia sebanyak tiga sheet yang terdiri dari 65.536 bris dan 256

kolom

2. Workbook adalah buku kerja yangterdiri dari beberaa worksheet. Workbook ini

tempat menyimpan worksheet sehingga mempermudah mengorganisir file-file

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

3. Cell adalah perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan poiter sel pada

posisi tertentu yang ditunjukkan ppada name book.

4. Pointer cell adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal.

5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang menunjukkan kelompok area

6. Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja.

7. Fil handell adalah bagian bawah kanan pointer sel berfungsi untuk

memindahkan atau mengopi data dan rumus dengan mengguunkan mouse.

5.2.1 Pengisian Data

dalam hal pengolahan data computer memiliki banyak kelebihan dari manusia

yaitu dalam hal kecepatan, ketepatan, dan khandalan. Manusia sangat terbantu

dengan adanya computer karena kadang kala data yang banyak dan rumit tidak

dapt dikerjakan dengan manula dan meembutuhkan banyak waktu dan tenaga.

Maka dari itu computer diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan cepat dan

(57)

Proses pengisian data pada lembar kerja excel dengan cara mnegtik data yang kita

inginkan di sel yang tersedia , ada dua cara mengisi data, dengan menggunkan

keyboard atau sub menu yang terdapat pada menu excel.

Cara mengisikan data dengan menggunakann keyboard, langkah-langkahnya:

1. Letakkan pinter dan sel yang ingin diisi data

2. Ketik data

3. Tekan enter

[image:57.595.115.509.363.646.2]

Hasil dari memasukkan data dapt dilihat pada gambar berikut ini:

(58)

5.3 Pengaktifan SPSS

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan program

linear berganda dengan SPSS sesuai dengan data dalam penulisan ini:

[image:58.595.114.483.189.403.2]

1. Klik start lalu all Program pilih SPSS Inc lalu klik SPSS

Gambar 5.4 Tampilan cara pengaktifan SPSS

2. Memasukkan data ke SPSS

Setelah program SPSS aktif maka akan muncul kotak doalog sebagai berikut,

[image:58.595.116.475.498.707.2]
(59)
[image:59.595.114.511.111.344.2]

Untuk membuat lembar kerja baru klik cancel dan akan tampil sebagai berikut:

Gambar 5.6 Tampilan jendela Data View dalam SPSS

Saat program sudah berjalan seperti gambar diatas maka selanjutnya klik variable

view pada sudut kiri bawah program, kemudian lakukan petunjuk untuk pengisian

data sebagai berikut.

A. Kolom name dapat diisi dengan variabel yang kita miliki daalam penelitian,

dalam penelitian ini yang memiliki 3 variabel dapat di ketik Y, X1, dan X2.

B. Untuk kolom type maka dapat diisikan seluruhnya dengan tipe data Numeric.

Karena penelitian ini dengan metode kuantitaif.

C. Untuk kolom width diisikan seluruhnya dengan angka 8 artinya jumlah

(60)

D. Kolom Decimal semuanya diisikan dengan angka 2, yang artinya perhitungna

dilakunkan dengan aturan 2 desimal dibelakang koma.

E. Kolom label diisikan berdasarkan indentitas dari variabel yang dimiliki, dalam

hal ini variabel Y diabeli dengan Produksi Padi, variabel X1 dengan dengan label

Curah Hujan, variabel X2 dilabeli dengan Luas Panen.

F. Kolom Values digunkan untuk menuliskan nilai kuantitatif dari variabel yang

berskala ordinal dan nominal, dalam hal ini kita menggunkan bentuk data skala,

maka untuk kolom ini diabaikan saja seluruhnya

G. Kolom missing digunakan untuk penjelasan dat yang hilang atu rusak, dalam

hal ini kolom missing kita abaikan saja.

H. Kolom columns digunkan untuk menentukan lebar kolom, untuk ketiga

variabel kita isiskan angka 8.

Kolom align digunkan untuk menentukan letak pengisian data apakah rata kiri,

rata kana atau tengah, dalam hal ini seluruh variabel kita isi right(kanan).

J. Kolom measure digunkan untuk menentukan jenis data, dalam hal ini data kita

gunkan data scale. Maka seluruh variabel kita gunkan scale.

5.3.1 Pengisian data pada SPSS

Setelah selesai melakukan pengisisan pada variabel view selanjutnya dilakukan

pengisisan data pada pada data view. Isiskan data sesuai variebl yang tersedia

(61)
[image:61.595.114.512.85.309.2]

Gambar 5.7 Tampilan pengisian data view dalam SPSS

Setelah dilakukan pengisisan data seperti diatas selanjutnya dilakukan proses

analisa data.

a. Pilih menu analyze, kemudian pilih menu Regression, pilih Linear seprti

tampilan berikut:

[image:61.595.115.514.477.704.2]
(62)

b. Pada kolom dependent pindahkan variabel produksi, sedangkan pda kolom

independent pindahkan variabel luas, intensitas hujan, dan hari hujan.

[image:62.595.114.512.204.428.2]

c. Pada kolom method pilih enter.

Gambar 5.9 Tampilan jendela linear regression

d. Kemudian klik kotak stastistik, pada pilihan regression coefficient cek estimate

, model fit dan descriptive. Kemudian pada pilihan residuals kosongkan saja. Lalu

(63)
[image:63.595.115.512.86.310.2]

Gambar 5.10 Tampilan pada pengisian liniear regression statistic

e. Klik plots untuk membuat grafik, dan berikan tanda ceklis pada pilihan produce

all partial plot lalu klik continue.

[image:63.595.114.513.459.684.2]
(64)

f. Klik plots, pada pilihan stepping method criteria masukkan angka 0.05 pada

kolom entri. Kemudian ceklis include constant in equation. Pada pilihan missing

[image:64.595.115.513.221.447.2]

values ceklis exclude case listwise. Lalu klik continue.

Gambar 5.12 Tampilan pengisian linear regression options

(65)

BAB 6

PENUTUP

6.1Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka didapat kesimpulan sebagai

berikut :

1. Dengan menggunakan rumus yang ada maka didapat nilai – nilai koefisien

regresinya yaitu :

b0 = -18424,18872

b1 = - 2.96488018

b2 = 8.3993492667

sehingga persamaan linier berganda yang didapat adalah :

Ŷ = -18424,18872 – 2,96488018 X1 + 8,3993492667 X2

Yang berarti bahwa Hasil Produksi Padi dipengaruhi oleh dua faktor yang

menjadi variabel yaitu Curah Hujan (X1) dan Luas Panen (X2). Dimana

jumlah tenaga kerja sebesar – 2,96488018 dan nilai investasi

8,3993492667

2. Dengan penyimpangan nilai yang telah didapatkan diatas, maka hasil

produksi padi yang sebenarnya akan menyimpang dari hasil sebenarnya

(66)

3. Dari table distribusi F dengan dk pembilang = 2 , dk penyebut = 7 dan α =

0,05 , diperoleh Ftab = 4,74. Karena Fhit lebih kecil dari pada Ftab maka H0

diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti persamaan regresi linier berganda

Y atas X1, X2 bersifat nyata atau ini berarti bahwa curah hujan dan luas

panen secara bersama-sama mempengaruhi hasil produksi padi .

4. Dari hasil perhitungan didapat nilai koefisien determinasi sebesar

1,136284475 dengan mencari akar dari R2 diperoleh koefisien korelasinya

sebesar 1,065966451. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui

pengaruh variabel independent terhadap perubahan variabel dependent.

Artinya 58,3% Hasil Produksi Padi yang dipengaruhi oleh kedua factor

yang dianalisis.

5. Angka koefisien diatas menunjukkan korelasi lemah dan searah (negatif)

antara curah hujan dengan hasil produksi padi yang digunakan, artinya

semakin kecil curah hujan yang digunakan maka akan semakin kecil hasil

produksi padi yang dihasilkan.

6. Angka koefisien diatas menunjukkan korelasi sangat kuat dan searah

(positif) antara luas panen dengan hasil produksi padi artinya semakin

(67)

7. Dari tabel distribusi t dengan dk = 7 dan α = 0,05 diperoleh ttab sebesar

4,74 dan dari hasil perhitungan diatas diperoleh :

10,78860409 <

>

Sehingga dari kedua koefisien regresi tersebut variabel X1 dan X2

memiliki pengaruh yang berarti atau signifikan terhadap Hasil Produksi

Padi.

8. Pada analisis korelasi antara variabel bebas dengan variabel tak bebas,

korelasi yang kuat terjadi antara jumlah nilai produksi (Y) dengan Jumlah

(68)

6.2Saran

Melihat hubungan yang kuat antara curah hujan dan lua panen maka disarankan

agar pihak pemerintah Kota Medan dan terkhususnya bagi masyarakat unutuk

(69)

DAFTAR PUSTAKA

Algifri.2000.Analisis Regresi teori, kasus, dan solusi.Yogyakarta. BPFE-

YOGYAKARTA.

Hartono, Drs.2004. Statistik Untuk Penelitian.Yogyakarta. LSFK2P

Santoso, Ratno Dwi dkk. 1992. Analisis Regresi. Yogyakarta. Andi Offset.

Gambar

Gambar 2.2 pola garis lurus
Gambar 2.6.2 korelasi positif
Gambar 2.6.4 korelasi nol
Gambar 3.2 Logo BPS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya sistem informasi yang baru diharapkan mampu memberikan laporan-laporan inventory cepat dan akurat, serta dapat memberitahukan apabila ada obat yang akan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh langsung dan tidak langsung kebijakan pendanaan dan retained earnings yang dimediasi oleh investment opportunity

Berdasarkan analisa dan hasil pengujian sistem pendeteksi kesegaran ikan Bandeng menggunakan citra, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. a) Bahwa dari hasil

Pada dasarnya, pembuatan keju merupakan proses yang terkonsentrasi, dimulai dengan koagulasi protein susu (kasein) dan diproses melalui tahap-tahap yang didesain untuk

Selain itu juga didalam sebuah citra juga terdapat Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi

Yogyakarta: unpublished, Koleksi Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 5 Februari 1992.. Hamengku Buwana

Oleh karena itu, para manajer perlu untuk menciptakan lingkungan agar para karyawan merasa lebih bergairah dengan pekerjaan mereka dan menujukkan perilaku bahwa organisasi

Menurut Sulaiman (2004:79) Regresi linier berganda merupakan Analisis Regresi yang menjelaskan hubungan antara peubah respon (variabel dependen) dengan faktor-faktor yang