SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Ivan Permana
1.05.09.021
PROGARM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ...ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 4
1.2.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan ... 5
1.3.1Maksud Penelitian ... 5
1.3.2Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
1.4.1Kegunaan Praktis ... 7
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7
1.5 Batasan Masalah ... 8
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9
vi
2.1.1 Pengertian Sistem... 13
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 13
2.2 Konsep Dasar Informasi... 15
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17
2.4 Pengertian Client Server ... 17
2.5 Pengertian Java ... 20
2.5.1 Sejarah Perkembangan Java ... 20
2.6 MySQL ... 22
2.7 Pengertian XAMPP ... 23
2.8 Pengertian iReport ... 24
2.9 Pengertian Absensi ... 24
2.10 Pengertian Kasbon ... 24
2.11 Sistem Penggajian ... 24
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 27
3.1 Objek Penelitian ... 27
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 27
3.1.2 Misi dan Visi ... 29
3.1.3 Struktur Organisasi ... 30
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 31
vii
3.2.1 Desain Penelitian ... 34
3.2.2 Jenis dan Metode Penelitian Data ... 35
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 35
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 37
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 38
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 38
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 39
3.2.3.3 Alat Bantu dan Perancangan ... 42
3.3 Analisis Sistem yang berjalan ... 46
3.3.1 Analisis Dokumen ... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 61
viii
4.1.3.4 Squence Diagram yang diusulkan ... 70
4.1.3.4.1 Squence Diagram Absensi yang diusulkan ... 71
4.1.3.4.2 Squence Diagram Penggajian yang diusulkan ... 72
4.1.3.4.3 Squence Diagram Kasbon yang diusulkan ... 73
4.1.3.5 Class Diagram ... 73
4.1.3.6 Component Diagram ... 74
4.1.3.7 Deployment Diagram ... 75
4.2 Perancangan Antarmuka yang diusulkan ... 76
4.2.1 Perancangan Struktur Menu Admin yang diusulkan ... 76
4.2.2 Perancangan Struktur Menu Kasir yang diusulkan ... 77
ix
4.2.4 Perancangan Pesan yang diusulkan ... 85
4.2.4 Perancangan Output yang diusulkan ... 88
4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 90
4.4 Implementasi ... 91
4.4.1 Batasan Implementasi ... 91
4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak... 92
4.4.3 Implementasi Perangkat Keras ... 92
4.4.4 Implementasi Basis Data... 93
4.4.5 Implementasi Antar Muka ... 96
4.4.6 Implementasi Instalasi Program ... 98
4.4.7 Penggunaan Program ... 103
4.5 Pengujian Sistem ... 111
4.5.1 Rencana Pengujian ... 112
4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 113
4.5.3 Kesimpulan dan Hasil Program ... 120
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 121
6.1 Kesimpulan ... 121
6.2 Saran ... 122
123
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir.2003. PengenalanSistemInformasi. Andi, Yogyakarta
Al-Bahra Bin Ladjamudin.2005.Metode Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Graha Ilmu.Yogyakarta.
Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. ANDI. Yogyakarta.
Mardiani, Eri. Hendra Kurniawan. Nur Ramansyah.2011.Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, XAMPP, dan iReport.Jakarta.PT Elex Media Komputindo
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat : Jakarta.
Narimawati, Dra., SE., M.Si, Prof. Dr. Hj. Umi, dkk. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas
Ekonomi UNIKOM. Bekasi : Genesis.
WK Nurjaya Wahyu. 2012. Pengolahan Instalasi Komputer. Koposoftware.com. Bandung.
Internet :
- http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP Diakses pada hari selasa tanggal 6 Mei 2014
iii
KATA PENGANTAR
Bissmilahirahmanirrahim
Segala puji hanya milik Allah SWT., Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan segala kenikmatan baik nikmat jasmani maupun rohani berupa ilmu, kesehatan, kebahagiaan dan kemampuan kepada penulis untuk menuangkan ide dan gagasan dalam karya ilmiah penelitian skripsi ini.
Dengan mengambil objek penelitian di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung , penulis mengangkat judul : “SISTEM INFORMASI ABSENSI DAN PENGGAJIAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG”.
Laporan Penelitian Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan
pada program studi strata satu (S1) Progrram Study Sistem Informasi, Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.
Dengan terselesaikannya Laporan Penelitian Skripsi ini, penulis ungkapkan rasa
syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.M.sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
iv
7. Bapak Wawan Somantri selaku manajer Koperasi dan seluruh staff yang telah memberikan ijin penelitian di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
8. Orang tua tercinta yang selalu mendoakan penulis dalam segala hal, semoga Allah SWT memberikan rahmat, dan kebaikan kepada mereka di dunia dan akhirat.
9. Rekan-rekan SI-1 angkatan 2009 tercinta yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
10.Semua pihak yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam susunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan kualitas karya ilmiah dan proses pembelajaran penulis.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca.
Bandung, Juni 2014
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini teknologi semakin berkembang, penggunaan komputer menjadi salah satu alat bantu pekerjaan yang wajib dimiliki oleh suatu organisasi, perusahaan, maupun instansi untuk memudahkan pengolahan data informasi. Dengan perkembangan teknologi saat ini memungkinkan bagi koperasi yang menggunakan teknologi komputer sebagai alat untuk melalukan proses penyimpanan, pengolahan, ataupun pembuatan laporan. Oleh karena itu jika suatu koperasi menggunakan sistem informasi dengan berbasis komputer maka proses kerja dapat dilakukan dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.
Koperasi merupakan sarana untuk mensejahterakan masyarakat pada umumnya. Namun walau demikian, masih banyak koperasi yang melakukan pekerjaannya secara manual. Seperti misalnya pada proses pengolahan data absensi dan penggajian, masih banyak koperasi yang melakukannya dengan cara manual yaitu dengan menggunakan sistem pembukuan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa permasalahan dalam pekerjaan, salah satunya proses kerja yang lambat, kurang tepat, dan kurang akurat.
data absensi maupun penggajian belum ditunjang dengan sistem yang baik. Alat yang digunakan untuk penyimpanan dan pengolahan data saat ini masih dengan menggunakan buku biasa. Akibatnya, banyak kendala yang dihadapi oleh pihak koperasi dalam urusan pembuatan pengolahan data absensi dan penggajian, maupun dalam pembuatan laporan-laporannya. Serta ketidakakuratan data seperti perhitungan gaji, perhitungan kasbon, penginputan data pegawai, dan waktu pemrosesan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan pendapatan perbulan yang mencapai -/+ Rp. 40.000.000,- hingga Rp. 120.000.000,- tentu saja teknologi sistem informasi sangat dibutuhkan oleh pihak koperasi untuk mempermudah setiap pekerjaan pegawainya. Berikut merupakan tabel rekapitulasi di tahun 2013 dan tabel penggajian yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
Tabel 1-1 Rekapitulasi Absensi di Tahun 2013
No Nama Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec
(Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung)
3
(Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung)
Karena hal tersebut, penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah sistem informasi yang nantinya akan mempermudah setiap pekerjaan yang berkaitan dengan pengolahan dan pembuatan data absensi dan penggajian, beserta pembuatan laporan-laporannya. Berikut adalah judul yang akan diambil oleh penulis untuk tugas skripsi di semester genap ini. “SISTEM INFORMASI ABSENSI DAN PENGGAJIAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG”.
Hal ini bertujuan agar setiap pekerjaan menjadi lebih cepat dan mudah.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi objek permasalahan yang akan diteliti dengan mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data dan pengolahan data.
Sedangkan rumusan masalah secara umum adalah segala sesuatu permasalahan yang dihadapi oleh instansi, atau perusahaan tersebut dengan permasalahan tersebut harus bisa di tindak lanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi, atau perusahaan.
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditentukan identifikasi masalahnya dan dapat dirumuskan beberapa masalah, sebagai berikut : 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat di identifikasi permasalahan yang ada yaitu :
1. Absensi yang dilakukan oleh koperasi masih secara manual yaitu dengan cara menuliskan absensi pada buku yang disediakan untuk absensi, kemudian setiap bulannya baru di input kan ke Microsoft exel untuk pembuatan laporan. 2. Media penyimpanan data pegawai yang masih berupa arsip membuat proses
pencarian data dan pembuatan laporan menjadi lambat.
5
1.2.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah :
1. Bagaimana sistem informasi absensi dan penggajian yang sedang berjalan pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung?
2. Bagaimana perancangan, sistem absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung? 3. Bagaimana implementasi sistem absensi dan penggajian pada Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung? 4. Bagaimana pengujian aplikasi sisten yang diusulkan pada Koperasi Pegawai
Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung? 1.3 Maksud Dan Tujuan
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas maka maksud dari kegiatan penelitian ini adalah untuk membangun atau merancang suatu sistem informasi absensi dan penggajian, yang mana dengan adanya rancangan sistem yang dibangun nantinya akan membantu dan mempermudah perusahaan dalam pengolahan data dalam waktu yang relative lebih singkat.
1.3.1 Maksud Penelitian
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sistem informasi absensi dan penggajian yang sedang berjalan pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
2. Merancang sistem informasi absensi dan penggajian yang akan di bangun pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
3. Melakukan pengujian sistem informasi absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
4. Melakukan implementasi sistem informasi absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
7
1.4.1 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memberikan solusi bagi Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dalam penanganan pengolahan data seperti pengolahan data absensi, penggajian, serta dalam pembuatan laporan-laporannya. Selain itu keakuratan dan kerelevanan data yang dibutuhkan oleh pihak Koperasi Pegawai Repubik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dapat diperoleh.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Adapun kegunaan akademis pada penelitian ini, yaitu :
1. Bagi Pengembang Ilmu
Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu pengetahuan (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek), sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu pengetahuan yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.
2. Bagi Peneliti Lain
Untuk dijadikan bahan referensi dalam perbaikan atau pengembangan ilmu bagi peneliti lain dengan masalah atau bidang yang sama.
3. Bagi Penulis
1.5 Batasan Masalah
Karena kebatasan waktu maka penulis merasa perlu membatasi permasalahan. Ini bertujuan untuk mempermudah pekerjaan dan menghindari adanya kegiatan diluar sasaran yang telah ditentukan dan dikehendaki. Adapun batasan masalah yang ada adalah sebagai berikut :
1. Proses yang akan dibahas dalam sistem informasi ini hanya proses mengenai absensi, penggajian, tunjangan, dan kasbon, serta laporan-laporan yang berkaitan dengan proses-proses tersebut pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
2. User yang bisa menggunakan aplikasi ini hanya dua orang saja, yaitu user admin dan user kasir.
3. Besar gaji di lihat dari pendidikan dan lama masa kerja.
4. Jabatan di lihat dari pendidikan terakhir dan lama masa kerjanya. 5. Tunjangan di lihat dari posisi jabatan.
9
7. Lembur maksimal 5 jam dengan upah sebesar Rp. 17.000,- per jam dalam satu hari, kemudian setiap lembur pegawai diberi uang makan sebesar Rp. 20.000,-
1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu dalam melakukan penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan Waktu Penelitian
:
: :
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tabel 1-3 Waktu Penelitian
No Kegiatan Yang Direncanakan
Tahun 2014
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 . Analisis Kebutuhan
a. Observasi b. Wawancara
c. Pengumpulan data 2. Perancangan Sistem
a. Perancangan Sistem 3. Pengujian Sistem
a. Menguji Sistem 4. Perbaikan Sistem
a. Memperbaiki Sistem 5. Pengembangan Sistem
11
1.7 Sistematika Penulisan
Penulisan perancangan ini terdiri dari beberapa bab. Keselurugan bab ini berisi uraian usulan pemecahan masalah secara berurutan. Uraian berikut ini adalah uraian singkat mengenai bab-bab tersebut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan : Latar belakang, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang penjelasan, pengertian, landasan teori tentang analisa dan perancangan sistem berorientasi obyek serta teori pendukung lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai tinajauan organisasi, uraian prosedur, analisis sistem yang digunakan sebagai dasar pembuatan aplikasi yang dibangun. Disamping itu juga bab ini membahas tantang permodelan sistem yang menggambarkan muatan dan aliran informasinya. Menggambarkannya menggunakan Unified modeling languange (UML) yang berupa activity diagram, use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan kemudian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang urain prototype atau rancangan program dan pengelolaan data yang terdiri dari hasil tampilan program dan skenario pengujian, rancangan kode. Rancang keluaran, rancangan masukan, rancang dialog layar yang berupa sturkur tampilan layar dan terakhir rancangan activity diagram.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
13 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem Informasi dibangun oleh dua unsur utama yaitu sistem dan informasi. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai Sistem Informasi, maka definisi mengenai sistem, informasi, dan sistem informasi akan diuraikan sebagai berikut :
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.
Pengertian sistem menurut Andri Kristanto (2008 : 1) adalah Sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.1.2 Karakteristik Sistem
1. Komponen Sistem (Component)
Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas system ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar system dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
15
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input yaitu energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. 6. Keluaran Sistem (Ouput)
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk sub sistem yang lain.
7. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Goal)
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.2 Konsep Dasar Informasi
1. Siklus Informasi
Siklus informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi
(Sumber : Abdul Kadir.2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta)
2. Kualitas dan Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:10), kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat
(accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
17
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11) yang dimaksud Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain : 1. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.
2. Software : sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi
3. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.
4. Data : data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu. 2.4 Pengertian Client Server
Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling berbagi resource baik perangkat keras ataupun database . LAN mampu memberikan interkonektivitas yang tidak pernah ada sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang memfasilitasi dan melayani proses sharing semua resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan Server .
Untuk melakukan Sharing File biasanya dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server. Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup. Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya sebuah organisasi. Jumlah end user dan client juga bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat menjadi bertambah pula, tidak hanya membutuhkan sebuah printer server, juga dibutuhkan server-server lainnya seperti server-server pengolahan gambar, server-server pengolahan suara, dan lainnya. Server-server ini dengan database dan applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini disebut Sistem Client Server seperti digambarkan pada Gambar dibawah ini :
1. Server : Sebuah system komputer yang menyediakan berbagai jenis layanan yang dapat diakses oleh komputer client yang sedang terhubung pada sebuah jaringan. Server harus didukung dengan baik oleh prosesor dan juga Memori/RAM yang lumayan besar. Server juga harus memiliki System Operasi Kusus atau biasa juga disebut sebagai System Operasi
19
Server mengatur lalu lintas data di dalam jaringan dan menyediakan resource yang dapat digunakan oleh komputer lain yang sedang terhubung
pada jaringannya. Server bagian paling penting dalam jaringan komputer yg menjadi tempat untuk nodes di dalam jaringan agar mampu melakukan yang namanya Resource Sharing. Server terdiri dari beberapa macam diantaranya file server, printer server, disk server serta database server. Server juga bisa bersifat dedicated , artinya server tidak mungkin bisa digunakan sbagai, selain dedicated, non-dedicated juga ada, fungsinya tetap sebagai server, tapi bisa juga digunakan sebagai titik masuk untuk komunikasi jaringan.
2. Hub : Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan ethernet 10BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI. Hub digunakan sebagai transmisi pengambilan data dari komputer client.
Gambar 2.2 Client Server 2.5 Pengertian Java
Java adalah bahasa pemograman yang dapat dijalankan di berbagai perangkat computer, termasuk pada ponsel. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan dirilis pada 1995, java berbeda dengan javascript.
2.5.1 Sejarah Perkembangan Java
21
pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu proyek ini adalah mascot Duke yang dibuat oleh joe Palrang.
Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ditutup dengan menghasilkan progam Java Oak pertammam yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentu (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai “*7” (Star Seven).
Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik diambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto. Perusahaan baru ini bertambah maju, jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini jga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an, Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer.
Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh didepan jendela ruangan kerja “Bapak Java”, James Gosling. Nama oak ini tidak dipakai untuk versi
Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web, dan lainnya. Sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain.
Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan java tidak hanya terfokus pada suatu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source.
(Sumber : Mardiani, Eri. Hendra Kurniawan. Nur Ramansyah.2011.Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, XAMPP, dan iReport.Jakarta.PT Elex Media Komputindo).
2.6 MySQL
SQL merupakan kependekan dari kata “Structure Query Language”. SQL
merupakan suatu bahasa permintaan yang terstruktur. Dikatakan terstruktur karena pada penggunaannya, SQL memiliki beberapa aturan yang distandarkan oleh asosiasi yang bernama ANSL.
SQL (Structure Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data
23
(Sumber : Mardiani, Eri. Hendra Kurniawan. Nur Ramansyah.2011.Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, XAMPP, dan iReport.Jakarta.PT Elex Media Komputindo).
2.7 Pengertian XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.
Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.
(Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP )
2.8 Pengertian iReport
Report adalah laporan yang diperlukan dalam suatu aplikasi sistem
(Sumber :. Mardiani, Eri. Hendra Kurniawan. Nur Ramansyah.2011.Aplikasi Penjualan dengan Program Java Netbeans, XAMPP, dan iReport.Jakarta.PT Elex Media Komputindo).
2.9 Pengertian Absensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, absen adalah tidak masuknya seorang siswa/pegawai pada saathari masuk/kerja karen sakit, izin, alpa, atau cuti.Sedangkan absensi adalah daftar kehadiran pegawai/siswa, yang berisi jam datang, jam pulang, sertaalasan/keterangan kehadiran pegawai.
(Sumber: Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat, Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008)
2.10 Pengertian Kasbon
Merupakan suatu fasilitas yang bisa digunakan oleh para karyawan untuk mengambil sebagian gaji yang akan diterimanya terlebih dahulu. Pada saat akhir bulan, gaji karyawan tersebut akan dipotong sesuai dengan jumlah kasbon yang ada. Pembayaran kasbon biasanya dilakukan pada saat akhir bulan, yaitu pada saat yang bersangkutan menerima gaji.
(Sumber : http://herunirwantya.blogspot.com/2011/08/pengertian-gaji-upah-tunjangan-kasbon.html)
2.11 Sistem Penggajian
25
departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masing-masing departemen tersebut. Sistem yang baik adalah sistem yang di dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara efisien dan efektif. Adapun pengertian sistem menurut Mulyadi adalah sebagai berikut “Sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok Perusahaan (Mulyadi,2001)”.
Sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh keryawan yang meliputi pencatatan, penyiapan, sampai pembayaran gaji. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian adalah sebagai berikut :
1. Dokumen pendukung gaji
Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti surat keputusan pengangkatan karyawan baru, surat kenaikan pangkat, perubahaan tarif, dan lain-lain.
2. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan.
3. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung.
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.
5. Daftar gaji dan daftar upah
Dokumen ini berisi sejumlah gaji karyawan dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan dan sebagainya.
6. Surat pernyataan gaji
Dibuat oleh funsgi pembuat daftar gaji yang dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima setiap karyawan beserta potongan.
7. Amplop gaji
Digunakan sebagai tempat uang gaji karyawan yang akan diserahkan kepada karyawan. Dihalaman muka amplop gaji setiap karyawan berisi informasi mengenai nama.
27 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam objek penelitian ini penulis melakukan penelitian di Koperasi Pegawai Rebublik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang beralamat di Jl. Soreang Km 17 Kabupaten Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tanggal 1991, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kesehatan mendapatkan status Berbadan Hukum dari Direktorat Koperasi Pemda Kabupaten Bandung. Seiring dengan bertambahnya jumlah pegawai di dinas kesehatan Kabupaten Bandung, terlebih setelah dikeluarkannya SK ( Surat Keputusan ) tentang pembentukan Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) dinas kesehatan yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah, maka jumlah anggota KPRI Kesehatan pun menjadi bertambah banyak pula. Maka, pegawai dinas Kesehatan sudah tidak memegang koperasi (KPRI), dan Koperasi (KPRI) dipegang oleh pihak swasta, akan tetapi koperasi (KPRI) masih dalam pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Untuk membantu para anggota Dinas Kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah.
29
Indonesia (KPRI) Dinas Kesahatan Kabupaten Bandung memerlukan suatu sistem yang bisa mempermudah pekerjaan, khususnya untuk bagian absensi dan penggajian.
Pada koperasi pegawai republik Indonesia (KPRI) ini, proses manajemen absensi dan penggajiannya masih dilakukan secara manual. Untuk proses absensi, masih dilakukan dengan menulis data kehadiran di buku besar yang kemudian setiap bulannya data kehadiran tersbut akan diinputkan ke Microsoft office oleh bagian admin untuk laporan absensi. Sama halnya dengan proses penggajian, proses penggajianpun masih dilakukan secara manual yaitu dengan pembukuan. Hal tersebut seringkali membuat bagian admin merasa kurang yakin dalam perhitungan gaji, yang mengakibatkan lamanya proses pembuatan laporan penggajian.
3.1.2 Visi dan Misi
a. Visi Perusahaan
b. Misi Perusahaan
1. Meningkatkan kompetensi aparatur dalam memfasilitasi perkembangan koperasi, usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan.
2. Meningkatkan kualitas kelembagaan, organisasi dan manajemen koperasi sesuai dengan jati dirinya.
3. Meningkatkan kemampuan pemupukan modal sendiri dan memperkuat struktur pemodalan koperasi dan UKM.
4. Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah.
5. Meningkatkan kapasitas pemasaran produk KUKM dan sector industry dan perdangan.
6. Meningkatkan PADS melalui pertumbuhan industri dan perdangan.
7. Meningkatkan perdangan barang dan jasa yang ditunjang oleh iklim bisnis yang kondusif untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.
8. Mengembangkan sarana dan prasarana pasar international secara berkelanjutan.
3.1.3 Struktur Organisasi
31
Kabupaten Bandung. Berikut adalah struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
(Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Pengawas
2. Pengurus
- Anggota yang diberi tugas pada Rapat Anggota untuk menjalankan kegiatan/aktivitas organisasi dan perusahaan koperasi serta bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada Rapat Anggota.
3. Pelindung Kepala Dinas Kesehatan
- Melindungi setiap yang berada dibawah naungan dinas kesehatan dengan segenap hati dan seluruh pegawai dinas kesehatan.
4. Sekretaris
- Seoarang yang membuat surat – menyurat dalam bentuk data-data dan memberikan kebijakan dalam syarat-syarat peminjaman bagi pegawai dinas kesehatan.
5. Manajer Operational
- Mengkordinir operasional pelayanan secara keseluruhan baik berupa kebijakan maupun pemasukan dan pengeluaran keuangan didalam koperasi.
- Apabila menyangkut dengan keuangan maka manajer merundingkannya dengan bendahara keuangan.
- Apabila menyangkut dengan kebijakan maka manajer merundingkanya dengan sekertaris
6. Kasir
33
7. Bagian admin
- Yang mencatat pembukuan secara umum dari mulai kas harian setelah ada laporan dari kasir setelah ditandatangani oleh manajer.
8. Pembantu Admin
- Seorang yang membantu admin, dimana pembantu admin ini untuk membuat laporan siapa saja yang meminjam kepada koperasi yang melalui bag usp, dan bag kerjasama dengan bank.
9. Bagian Kerjasama Dengan Bank
- Seoarang yang mencatat dan menerima pelaporan serta mengajukan pemotongan ke bag bendahara gaji dinas.
10.Bagian Warung
- Seorang yang menyediakan dan memfasilitasi kebutuhan dinas. 11.Bagian USP
- Seorang yang menerima permohonan pengajuan anggota dinas yang mengajukan pinjaman (modal intern)atau masuk keluarnya anggota. 12.Bagian Fotocopy
3.2 Metode Penelitian
Menurut Umi Nariwati Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data atau untuk mencapai tujuan tertentu (Sumber : Prof. Dr. Umi Nariwati, Dra.,SE.,M.Si.,2010:29)
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.
Menurut Moh. Nazir yang di kutip dari Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010 : 29) :
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Desain penelitian ini merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada saat meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian tersebut, serta memberikan gambaran jika penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan.
35
Sugiyono yang di kutip dari Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., (2010 : 29) :
“Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan
atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
3.2.2 Jenis dan Metode Penelitian Data
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan guna merancang perangkat lunak agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Dalam proses pengumpulan data penulis mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan menggunakan metode data primer dan data sekunder.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Menurut Sugiyono data primer adalah sebagai berikut :
“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data”. (Sumber : Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si.,2010 : 37).
Koperasi Pegawai Rebuplik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sebagai objek yang akan diteliti. Adapun Metode pengumpulan data primer yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
a. Observasi (Pengamatan Langsung)
Yaitu dengan cara penulis melakukan pengamatan secara langsung di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi disini untuk mengamati kegiatan yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang berhubungan dengan penelitian, berupa penelitian mengenai absensi, peminjaman, dan penggajian yang ada di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Hasil observasi yang dilakukan penulis berdasarkan hasil dari penelitian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung adalah sistem aplikasi yang akan dibangun berbasis javadesktop dan akan membantu pada bagian admin. b. Wawancara (Interview)
37
perancangan program dan informasi gambaran umum mengenai sistem yang sedang berjalan dan rancangan sistem yang akan diusulkan.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder menurut Sugiyono adalah sebagai berikut : “Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data ”. Alasan
penulis menggunakan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data terkait mengenai absensi, peminjaman, dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. (Sumber Prof.Dr.Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si., 2010 : 37).
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi, media internet, serta studi lliteratur.
a. Dokumentasi
b. Internet
Pencarian informasi dan referensi tambahan yang mendukung kegiatan penelitian sistem informasi absensi, peminjaman, dan penggajian melalui kegiatan browsing.
c. Studi Literatur
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara membaca, mengutip, dan membuat catatan yang bersumber pada bahan-bahan pustaka yang mendukung dan berkaitan dengan penelitian untuk sistem informasi absensi, peminjaman, dan penggajian yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode penelitian dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan sistem karena sebelum memulai pembuatan coding hendaknya merancang terlebih dahuu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
39
melihat permasalahan dari suatu sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek ini akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang akan berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi absensi, peminjaman, dan penggajian berbasis java desktop pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ini yaitu metode prototype. Metode prototype yaitu salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan karena dengan metode prototype ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem sehingga apabila terjadi kesalahan dapat langsung dievaluasi.
Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidaksepahaman user
mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan user kepada pengembang perangkat lunak.
Gambar 3.2 Metode Pengembangan Prototype
(Sumber: Abdul Kadir,Pengenalan Sistem Informasi 2003,Andi: Yogjakarta)
Tahapan dalam metode Prototype :
1. Identifikasi kebutuhan (Data)
41
melakukan pengumpulan data yaitu dengan melakukan penelitian, interview, dan dengan cara literature yaitu dengan dokumentasi terhadap kebutuhan yang diinginkan user, baik dalam model interface, teknik, prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Membangun prototype a. Merancang sistem
Dalam tahap ini prototipe dirancang secara terstuktur dari proses basis data hingga rancangan menu program.
b. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototype yang sudah dirancang diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
3. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu sebelum digunakan.
4. Evaluasi Sistem
Penulis akan menentukan apakah sistem tang telah dibuat dapat diterima oleh user, atau harus dilakukan beberapa perbaikan. Setelah perbaikan sistem selesai dikerjakan , peulis akan kembali kepada tahap yang ketiga yaitu pengujian kembali.
5. Penerapan sistem
Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
a. Pengguna dapat sering mengubah-ubah atau menambah sepesifikasi kebutuhan karena menganggap aplikasi sudah dengan cepat dikembangkan, karena adanya iterasi ini dapat menyebabkan pengembang banyak mengalah dengan pengguna karena perubahan atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
b. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pengguna untuk mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat sehingga pengembangan lebih sering melakukan segala cara (tanpa idealis) guna menghasilkan prototipe untuk didemonstrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan menyebabkan iterasi tanpa akhir.
Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pengguna secara lebih detail karena pengguna sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pengguna secara tertulis. Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan sistem masih dalam ruang lingkup proyek.
3.2.3.3 Alat Bantu dan Perancangan
43
merupakan salah satu standard bahasa yang banyak digunakan didunia industry untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis, dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.
UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini
akan digambarkan sebagai berikut :
1. Usecase Diagram
Usecase diagrammerupakan permodelan untuk melakukan (behavior)
terhadap sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. Usecasemerupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor.
2. Scenario Usecase
Mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.
3. Activity Diagram
Aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek atau message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
5. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem informasi. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
45
b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
6. Component Diagram
Component Diagram atau diagram komponen adalah diagram yang menunjukan model secara fisik komponen perangkat lunak dalam sistem dan hubungan antar mereka.
7. Deployment Diagram
Deployment Diagram merupakan suatu tampilan atau pandangan kinerja dari
sebuah sistem yang baru dengan perancangan data yang diambil dari beberapa objek.
8. iReport
iReportmerupakan tools untuk membuat desain report. Keunggulan menggunakan iReport adalah :
1. Mudah digunakan (drag and drop)
2. Support semua datasource standar maupun customdatasource 3. Dapatmembuatsub-report,multipledatasource,customcode,javacode
embedded.
(Summber:http://jasperforge.org/jaspersoft/opensource/business_intelligence /ireport)
3.2.4 Pengujian Software
dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Untuk pengujian perangkat lunak (software) pada penelitian ini yang akan digunakan adalah menggunakan pengujian black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.Pengujian black box sebaiknya dilakukan sebagai berikut :
1. Fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antar muka
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi kesalahan terminasi
3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis terhadap yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan sistem prosedur yang sedang dirancang, karena dengan analisis sistem kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang akan kita buat.
Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersbut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan identifikasi masalah dari perancangan sistem yang sedang berjlan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu organisasi.
47
Bandung diantaranya adalah proses absensi, kasbon dan penggajian. Analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu sistem yang akan diusulkan. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan user sehingga masalah tersebut dapat di identifikasikan secara jelas dan dapat dilakukannya pengembangan sistem.
3.3.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen dilakukan bertujuan untuk menguraikan dokumen – dokumen apa saja yang ada di pakai pada sistem informasi yang sedang berjalan, dengan hal ini penulis dapat mengetahui data-data inputan, data-data yang di proses, serta data-data yang dihasilkan berupa sebuah laporan yang dapat disebut informasi.
Analisa dokumen merupakan bukti tertulis unttuk menunjang pelaksanaan kegiatan penelitian. Dimana analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal berikut :
1. Dokumen Laporan Absensi Perbulan
Nama Dokumen : Laporan Absensi Perbulan
Fungsi : Digunakan untuk aktivitas absensi seluruh pegawai Sumber : Admin
Jumlah : 1 rangkap Peiode : bulan
2. Dokumen Absensi Perhari
Nama Dokumen : Laporan Absensi Perhari
Fungsi : Digunakan untuk aktivitas absensi seluruh pegawai
Sumber : Admin
Jumlah : 1 rangkap
Peiode : hari
Item Data : no, nama, tanggal_masuk, tanggal_pulang
3. Dokumen Kartu Pinjaman Uang
Nama Dokumen : Kartu Pinjaman Uang
Fungsi : Digunakan untuk aktivitas kasbon pegawai
Sumber : Admin dan kasir
Jumlah : 2 rangkap, satu di admin dan satu lagi di manajer
operasional
Peiode : bulan
Item Data : no, tgl, uraian, pokok_pinjaman, jasa_pinjaman,
saldo_pinjaman, keterangan
4. Dokumen Laporan Penggajian
Nama : Laporan Penggajian
Fungsi : Digunakan untuk aktivitas penggajian pegawai Sumber : admin
49
operational Periode : bulan
Item Data : no, nama, masuk_kerja, honor, tunjab, POT, jumlah, keterangan.
3.3.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan
Analisis prosedur merupakan penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia, diantaranya adalah proses absensi dan penggajian. Analisis terhadap prosedur yan sedang berjalan hendaknya perlu sistem yang akan diusulkan. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan user sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas dan dapat dilakukannya pengembangan sistem.
3.3.2.1 Usecase diagram yang sedang berjalan
Gambar 3.3 Usecase Diagram yang sedang berjalan
Dalam usecase diagram diatas, dapat terlihat terdapat 3 proses inti yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung. Untuk lebih jelasnya dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Proses pertama, yaitu proses absensi dimana pegawai datang ke bagian admin untuk mengisi data absensinya.
2. Proses kedua, yaitu proses kasbon dimana pegawai datang ke bagian
admin, dari admin ke manajer operasional dan kemudian berakhir di kasir untuk pencairan uang kasbon.
51
3.3.2.2 Scenario Usecase yang sedang berjalan
Skenario Usecase digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan dari skenario use case pada penjadwalan Seminar dan Sidang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
3.3.2.2.1 Scenario Usecase Absensi yang sedang berjalan
Berikut merupakan scenario usecase absensi yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
Tabel 3-1Scenario usecase absensi yang sedang berjalan
Identifikasi
Nama Absensi
Tujuan Mengolah data Absensi
Deskripsi
Tipe Aktivitas Utama
Aktor Pegawai dan Admin
Main Flow
Pegawai Admin
2. Pegawai mengisi data absensi masuk
3. Admin mencatat data absensi masuk
4. Pegawai mengisi data absensi pulang
5. Admin mencatat data absensi pulang
6. Admin membuat laporan absensi
Kondisi Akhir Laporan absensi ada di admin
3.3.2.2.2 Scenario Usecase Kasbon yang sedang berjalan
Berikut merupakan scenario usecase kasbon yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
Tabel 3-2Scenario Usecase kasbon yang sedang berjalan
Identifikasi
Nama Kasbon
53
Deskripsi
Tipe Aktivitas Utama
Aktor Pegawai, Admin, Manajer
Operational, dan Kasir Main Flow
Pegawai
Admin, Manajer Operational, dan Kasir
1. Pegawai datang ke admin untuk memberikan surat pengajuan permohonan kasbon
2. Admin akan melakukan validasi terlebih dahulu, jika pegawai tersebut sudah layak untuk kasbon, maka admin akan memberikan surat pengajuan permohonan tersebut ke manajer operational
untuk kasbon, maka surat pengajuan permohonan kasbon tersebut akan di acc dan nantinya akan diberikan ke bagian kasir, jika tidak maka surat tersebut akan dikembalikan ke bagian admin.
4. Bagian kasir akan mencairkan
uang kasbon dan
memberikannya ke pegawai yang bersangkutan, kemudian kasir juga akan menyerahkan surat pengajuan permohonan kasbon yang sudah di acc ke bagian admin untuk pembuatan laporan kasbon. Kondisi Akhir
Surat pengajuan permohonan kasbon pegawai ada di kasir dan admin
55
Berikut merupakan scenario usecase penggajian yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tabel 3-3Scenario usecase Penggajian yang sedang berjalan
Identifikasi
Nama Penggajian
Tujuan Mengolah data penggajian
Deskripsi
Tipe Aktivitas Utama
Aktor Pegawai dan Admin
Laporan penggajian ada di admin
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan
yang ada di dalam suatu sistem, dimana merupakan penggambaran aktivitas dari case yang ada pada Use Cse Diagram. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang berjalan, yaitu seperti yang ada di bawah ini:
3.3.1.3.1 Activity Diagram Absensiyang sedang berjalan
Berikut merupakan activity diagram absensi yang sedang berjalan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
Gambar 3.4 Activity Diagram Absensi yang sedang berjalan
3.3.1.3.2 Activity Diagram Kasbon yang sedang berjalan
57
Gambar 3.5 Activity Diagram Kasbon yang sedang berjalan
3.3.1.3.3 Activity Diagram Penggajian yang sedang berjalan
Gambar 3.6 Activity Diagram Penggajian yang sedang berjalan
3.3.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Setelah dilakukan penelitian pada proses absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, terdapat beberapa kelemahan yang ditemukan pada sistem yang sedang berjalan.
59
yang penulis temukan baik itu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga dapat berdampak terhadap kinerja sistem yang ada. Dan bila masalah-masalah itu ditinjau lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap pengembangan sistem nantinya. Berdasarkan analisa sistem dan hasil wawancara yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Tabel 3-4 Sistem yang sedang berjalan
No. Permasalahan Solusi
1. Absensi yang dilakukan oleh koperasi masih secara manual yaitu dengan cara menuliskan absensi pada buku yang disediakan untuk absensi, kemudian setiap bulannya baru di input kan ke Microsoft exel untuk pembuatan laporan.
Sistem aplikasi ini akan membantu pekerjaan menjadi lebih cepat, dan rapih.
2. Media penyimpanan data pegawai yang masih berupa arsip membuat proses pencarian data dan pembuatan laporan menjadi lambat.
Pembuatan sistem yang terintegrasi dengan database akan mempermudah dalam proses penyimpanan data dan pembuatan laporan absensi, kasbon, maupun penggajian.
perhitungan gaji, penginputan data pegawai, dan waktu pemrosesan membutuhkan waktu yang cukup lama.
61 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perancangan Aplikasi
Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan dari tahapan analisis sistem yang sedang berjalan, dimana pada tahapan ini akan di gambarkan sebuah perencanaan serta gambaran dari sistem yang akan di bangun.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada sistem yang sedang berjalan, maka dapat diusulkan suatu perancangan sebuah sistem yang baru,dimana pada sistem yang baru ini diharapkan dapat membantu proses pengolahan data meliputi data pegawai, data absensi, data kasbon, data penggajian, serta laporan yang selama ini masih menggunakan alat bantu sederhana seperti worksheet menjadi terkomputerarisasi.
4.1.1 Tujuan Perancangan Aplikasi yang diusulkan
Perancangan aplikasi ini dilakukan setelah tahap analisis sistem berjalan dikerjakan, dalam hal ini telah didapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk:
1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem
4.1.2 Gambaran Umum Aplikasi yang diusulkan
Usulan perancangan aplikasi yang diusulkan tidak jauh berbeda dengan sistem yang sedang berjalan, hanya merubah sistem yang masih manual menjadi terkomputerarisasi. Sistem yang diusulkan yaitu sistem informasi absensi dan penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang dilakukan secara terkomputerarisasi dengan model hubungan Client Server sehingga proses akan lebih efektif dan efisien.
4.1.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan
Perancangan prosedur Sistem Informasi Absensi dan Penggajian pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung ini mencakup usecase diagram, skenario usecase, activity diagram, squence diagram, class diagram, component diagram, deployment diagram.
4.1.3.1 Use Case Diagram yang diusulkan
Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan
dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan
bukan “bagaimana”.Sebuah Usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara
63
Gambar 4.1Use case diagram yang diusulkan
Dalam usecase diagram diatas, dapat terlihat terdapat 4 proses inti yang diusulkan di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, yaitu sebagai berikut :
1. Proses pertama, yaitu pengolahandata absensi harian dan lembur yang dilakukan oleh admin.
2. Proses Kedua yaitu, proses penggajian yang masih dilakukan oleh admin. 3. Proses Kelima yaitu, proses pengolahan data kasbon yang dilakukan oleh
kasir.
4.1.3.2 Scenario UseCase yang diusulkan
Interaksi antara aktor yang menggunakan sistem (Admin, kasirdan pegawai) dengan usecase login dapat digambarkan dalam scenario usecase.
4.1.3.2.1 Sceneario UseCaseAbsensi yang diusulkan
Berikut merupakan scenario use case Absensi yang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
Tabel 4-1 Scenario use case absensiyang diusulkan
Identifikasi
Nama Absensi
Tujuan Mengolah data absensi harian dan
lembur Deskripsi
Tipe Aktivitas Utama
Aktor User (Admin)
Skenario Utama
Kondisi Awal Masuk ke menu utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Pilih menu absensi
65
3. Pilih form absensi harian / lembur
4. Menampilkan form absensi harian / lembur
5. Input data abesni harian /lembur
6. Jika penginputan dataabsensi harian maupun lembur dilakukan dihari libur (sabtu dan minggu), maka sistem akan menolak, jika penginputan dataabsensi di hari kerja maka bisa diproses
7. Menyimpan data absensi harian / lembur
Kondisi Akhir Data absensi harian / lembur tersimpan di database
4.1.3.2.2 Scenario Use Case Penggajian yang diusulkan
Tabel 4-2 Scenario use casepenggajian yang diusulkan
Identifikasi
Nama Penggajian
Tujuan Mengolah data penggajian
Deskripsi
Tipe Aktivitas Utama
Aktor User (Admin)
Skenario Utama
Kondisi Awal Masukpilih ke menu utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Pilih menu penggajian 2. Pilih form penghitungan gaji
3. Menampilkan form penggajian
4. Input data penggajian
5. Menyimpan data penggajian pegawai
6. Data penggajian tersimpan di database
67
4.1.3.2.3 Scenario Use Case Kasbon yang diusulkan
Berikut merupakan scenario use case Kasbonyang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
Tabel 4-3 Scenario use case kasbonyang diusulkan
Identifikasi
Nama Kasbon
Tujuan Mengolah data kasbon
Deskripsi
Tipe Aktivitas Utama
Aktor User (Admin)
Skenario Utama
Kondisi Awal Masuk ke menu utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Pilih menu kasbon 2. Pilih form kasbon
3. Menampilkan form kasbon 4. Input data kasbon
tahun maka belum bisa kasbon
6. Data kasbon tersimpan di database
Kondisi Akhir
Data kasbon tersimpan di database
4.1.3.3 Activity Diagram yang diusulkan
Aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
4. 1.3.3.1 Activity diagram Absensi yang diusulkan
69
Gambar 4.2 Activity diagram absensi yang diusulkan
4.1.3.3.2 Activity diagram Penggajian yang diusulkan
Berikut merupakan activity diagram penggajianyang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
4.1.3.3.3 Activity diagram Kasbon yang diusulkan
Berikut merupakan activity diagram kasbonyang diusulkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung :
Gambar 4.4 Activity diagram kasbon yang diusulkan
4.1.3.4 Squence Diagram yang diusulkan