SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I)
Oleh
Nurlaili Fitrianingrum
NIM. 208011000010
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
iv
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada dasarnya harus berlangsung secara aktif dan menyenangkan. Akan tetapi pembelajaran PAI di kelas VII SMPN 40 Jakarta berlangsung secara monoton, sehingga guru PAI dalam mengajar terkesan membosankan siswa. Dengan terlambatnya perkembangan teknologi yang masuk ke dalam sekolah mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi ala kadarnya, Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti ingin menguraikan deskripsi bagaimana guru PAI menggunakan media komputer dalam pembelajaran, pandangan guru PAI terhadap media komputer dalam pembelajaran serta bagaimana cara mengatasinya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, sebab diyakini dapat memberikan gambaran dan jawaban terhadap apa yang dihrapkan peneliti dalam memahami fenomenologi pemakaian komputer sebagai media dalam pembelajaran oleh guru PAI. Penelitian ini memperoleh data dari tiga sumber, yaitu: wawancara tak terstruktur, observasi yang peneliti fokuskan pada aspek tertentu, dan dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data, peneliti mengambil langkah untuk memperpanjang keikutsertaan peneliti ke dalam lokasi, peneliti lebih tekun dalam pengamatan, triangulasi sebagai pengecekan keabsahan data dengan menggabungkan tiga sumber data (wawancara, observasi, dan dokumentasi) untuk verifikasi dan mengambil satu kesimpulan, dan pengecekan kembali oleh teman sejawat yang berada di lokasi penelitian. Teknik analisis data yang peneliti lakukan dengan pengumpulan data, kemudian reduksi data, lalu penyajian data, dan terakhir penarikan kesimpulan.
vii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Kegunaan Hasil Penelitian... 8
BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Pembelajaran ... 9
B. Hakikat Penggunaan Teknologi Berbasis Media Komputer ... 12
C. Pendidikan Agama Islam ... 22
D. Hasil Penelitian yang Relevan ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
B. Latar Penelitian ... 31
C. Metode Penelitian ... 32
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 33
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ... 39
viii BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 66
B. Implikasi ... 67
C. Saran ……….. ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
ix
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ... 34
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Guru PAI ... ... 34
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Siswa ... 35
Tabel 3.5 Pedoman Observasi ... 36
Tabel 4.1 Profil Sekolah ... 45
Tabel 4.2 Nama-Nama Kepala Sekolah SMPN 40 ... 45
Tabel 4.3 Jenjang Pendidikan dan Status Guru ... 46
Tabel 4.4 Data Jumlah Guru dan Statusnya ... 46
x
Gambar 3.1 Teknik Pengumpulan Data ... 33
Gambar 3.2 Kegiatan Pembelajaran PAI ... 36
Gambar 3.3 Teknik Analisis Data ... 41
Gambar 4.1 SMP Negeri 40 Jakarta... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini bangsa Indonesia sibuk melakukan reformasi di bidang politik,
ekonomi, hukum dan pendidikan. Dalam membangun sektor pendidikan tidak
pernah selesai dan tuntas, selama peradaban manusia masih ada. Karena jika suatu
bangsa selesai menangani satu masalah pendidikan, akan tumbuh lagi masalah
lain yang baru dalam peradaban itu. Hal ini terjadi karena tuntunan zaman.
Agama Islam sangat memperhatikan masalah pendidikan, untuk mencari dan
menuntut ilmu pengetahuan. Sebagaimana Allah memerintahkan kepada seluruh
umat manusia untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang terkandung dalam
al-Qu’an surat al-Mujaadilah ayat 11:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang-orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.1
1
Proses pendidikan tidak hanya mempersiapkan anak didik untuk mampu
hidup dalam masyarakat kini, tetapi mereka juga harus dipersiapkan untuk hidup
dimasyarakat yang akan datang yang semakin lama semakin sulit diprediksi
karakteristiknya.
Pendidikan merupakan terobosan yang sangat efektif untuk mencetak
generasi yang terampil, berbakat dan berkemampuan di semua bidangnya.
Sekolah merupakan pendidikan formal yang diatur oleh pemerintah secara
sistematis. Pada UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 BAB II pasal
3 dijelaskan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2
Indonesia, seperti negara-negara yang sedang berkembang lainnya, telah
membuka pintu masuknya TIK modern, baik yang datang dari Barat maupun dari
Timur. Masuknya teknologi baru sering kali menyebabkan gangguan atau
munculnya berbagaai aspek negatif yang menimbulkan permasalahan sosial baru
yang tidak diterapkan. Apakah teknologi modern akan menguasai kehidupan
masyarakat kita serta menggangu keseimbangan kultural dalam masyarakat kelak,
kiranya masih perlu mendapat tinjauan secara futurologis.3
Di era reformasi saat ini telah membawa perubahan-perubahan mendasar
dalam berbagai kehidupan termasuk kehidupan pendidikan. Dunia pendidikan di
negara kita ini tidak meratanya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya
didaerah terpencil, suasana belajar dan mengajar yang kurang kondusif karena
banyak gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai sehingga kehidupan belajar
mengajar harus dilakukan dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana dalam
kegiatan belajar mengajar. Sekolah negeri dan swastapun seharusnya sama dalam
2
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 307. 3
Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Perkembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosda
mendapatkan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar
yang menimbulkan semangat belajar peserta didik.
Kemajuan teknologi dalam tiga dasawarsa ini telah menampakkan
pengaruhnya pada setiap kehidupan individu, masyarakat dan negara. Dapat
dikatakan bahwa tidak ada orang yang dapat mengelakkan dirinya dari pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, iptek bukan saja dirasakan oleh
individu akan tetapi dirasakan pula oleh masyarakat, bangsa dan negara.4
Dengan terlambatnya perkembangan teknologi yang masuk ke dalam
sekolah-sekolah mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi ala kadarnya,
metode yang digunakannya pun tidak berubah-ubah. Guru yang mampu
menggunakan teknologi komputerpun sedikit jumlahnya. Padahal dengan adanya
perkembangan teknologi komputer sebenarnya membantu tugas guru dalam
menyampaikan pelajaran terhadap peserta didik sehingga timbul kemampuan
yang dimiliki peserta didik. kreatifitas yang dapat dikembangkan oleh peserta
didik dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran seperti komputer sangatlah diperlukan
karena dapat membantu proses belajar mengajar yang tidak monoton. Komputer
bukanlah hal yang baru dalam dunia teknologi yang seharusnya diadakan disetiap
sekolah untuk kepentingan bersama.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan berbagai
macam dan jenis perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software) yang dapat membantu manusia dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu produk
dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah peralatan komputer beserta program
aplikasinya. Aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran dikenal
sebagai “Computer Asissted Intruction (CAI)” komputer digunakan sebagai media
pembelajaran yang dapat membantu tugas guru dalam menyampaikan suatu
konsep.5
4
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. I, h. 13.
5 Nurdin Ibrahim, “
Pengaruh Pembelajaran Berbantuan Komputer terhadap hasil belajar”,
Dengan adanya media komputer yang ditampilkan melalui proyektor video
LCD, dapat berupa slide sebenarnya sudah membantu tugas guru sehingga lebih
efisien dan efektif dibandingkan dari awal masuk sampai akhir pelajaran hanya
diisi dengan ceramah dan mengisi soal yang dapat membuat peserta didik menjadi
bosan. Guru dan peserta didik tidak menjadi gaptek (Gagap Teknologi).
Semakin luasnya ilmu pengetahuan di dunia akibat perkembangan teknologi,
telekomunikasi, dan transportasi memunculkan kecenderungan para individu,
kelompok dan sistem sosial. Begitu juga dengan pendidikan semakin
berkembangnya zaman maka pendidikan juga harus mampu menyeimbanginya
dan mengembangkan mutu serta kualitas dalam bidang pendidikan, agar dapat
bertahan dari terpaan globalisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan pendidik yang
benar-benar memiliki kemampuan sebagai pendidik. Pendidik dituntut untuk
profesional dalam melaksanakan tugasnya untuk menghadapi tantangan
pendidikan di masa kini dan akan datang.6
Guru yang dapat menyampaikan materi dengan penggunaan media
pembelajaran yang dapat diserap oleh peserta didik, menjadikan peserta didik
lebih kreatif dalam belajarnya. Dalam penggunaan media berbasis komputer
sebenarnya peserta didik dipersiapkan mentalnya agar mampu menghadapi
tantangan-tantangan di masa depan. Oleh karena itu, pengembangan potensi yang
ada pada setiap manusia yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa
yang perlu dikembangkan.
Di tengah-tengah perkembangan zaman di era globalisasi teknologi,
pembaruan pembelajaran di sekolah mendapat tantangan. Sekolah harus mampu
kompotetif terhadap perubahan-perubahan zaman. Guru-guru dituntut
kompetensinya dalam pengembangan pembelajaran, termasuk guru PAI harus
mampu bersaing dan mengembangkan keahliannya dengan penggunaan TIK.
Disinilah pendidikan harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
kreatif. Pembelajaran kreatif adalah sebuah model pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik dan guru sama-sama aktif terlibat. Dalam pola
belajar ini peserta didik diajak untuk mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan
6
informasi baru, membangun keterkaitan, menerapkan imajinasi pada setiap situasi
untuk menghasilkan hal yang baru dan berbeda serta mendengarkan intuisi.7
Dengan berfikir kreatif maka peserta didik akan merasa ingin tahu dan
bertanya, maka guru dituntut menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang
beragam. Penggunaan alat bantu media berbasis komputer diterapkan kepada
peserta didik untuk memberi kesempatan kepada peserta didik agar
memgembangkan keterampilannya, mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman
siswa sehari-hari dan mendorong siswa untuk menemukan pemecahan dalam
suatu masalah serta mengungkapkan gagasannya.
Media pengajaran pun berkembang dan semakin beraneka ragam. Mulai dari
media yang sederhana sampai pada media yang lebih kompleks seperti OHP
(Overhead Projector), film slide dan sebagainya. komputer sebagai kemajuan teknologi pun tidak luput akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar,
khususnya media pengajaran.
Bagi peserta didik penggunaan media sangat mendukungnya di kehidupan
yang akan datang, ini bermaksud untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu
mengantisipasi perkembangan tersebut. Untuk menghadapi perubahan tersebut
diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan
cerdas. Bagaimana dengan adanya kemajuan teknologi ini peserta didik tidak
hanya bisa menguasainya tapi bagaimana peserta didik bisa menggunakan
sikapnya yang sesuai dengan kepribadian yang mencerminkan keagamaannya.
Perkembangan yang sangat pesat ini, akhirnya mempengaruhi tata kehidupan
masyarakat. Komputer telah dimanfaatkan dalam dunia bisnis di
perusahaan-perusahaan, bank, rumah sakit dan kursus-kursus bahkan komputer telah pula
masuk ke rumah-rumah (home computer, personal computer). Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu di dalam pekerjaan.
“Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk di pergunakan
dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam kehidupannya. Dengan
7
demikian merekan akan lebih mudah mengerti dan memahami materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru kepada mereka”.8
Penggunaan komputer dalam pembelajaran menjadi pertimbangan yaitu
komputerisasi program pembelajaran bukan saja menjadi suatu keharusan akan
tetapi merupakan suatu kebutuhan, baik dalam administrasi maupun dalam proses
pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran di sekolah pun menggunakan media
komputer, gencarnya promosi penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam
proses belajar mengajar. Belajar lewat komputer inilah yang menarik perhatian
penulis untuk meneliti sejauh mana komputer dapat berperan sebagai alat bantu
dalam proses belajar mengajar.
Dalam penggunaan media komputer sebagai alat bantu pembelajaran PAI
menggunakan program Microsoft Office Powerpoint, dalam pengaplikasiannya sering mengalami hambatan. Guru PAI dalam menampilkan persentasi
pembelajaran terkesan masih kurang kreatif dan membosankan, baik dari segi
penyajian, diskusi, komponen isi, penggunaan TIK, dan estitika tampilan slide.
Padahal penggunaan Microsoft Office Powerpoint dalam pembelajaran PAI jika dimanfaatkan dan digunakan dengan maksimal, maka pembelajaran PAI tidak
akan membosankan dan memberikan warna tersendiri. Contoh: materi
pembelajaran dengan tema surat at-Tin, dengan menggunakan persentasi
Microsoft Office Powerpoint maka materi pembelajaran tersebut akan lebih mudah dan tidak membosankan, asalkan materi itu slidenya di buat sebaik
mungkin dengan memperhatikan isi komponen powerpoint, penggunaan TIK dan estitika tampilan slide.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengadakan penelitian dengan
judul “PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”
8
B. Identifikasi Masalah
Dengan melihat masalah yang telah diuraikan sebelumnya dapat diidentifikasi
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran PAI dianggap mata pelajaran yang membosankan bagi siswa.
2. Media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran
berlangsung belum maksimal terhadap pelajaran PAI.
3. Pengetahuan dan Keterampilan guru belum sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
4. Tidak Semua Guru mampu memanfaatkan peran komputer dalam
pembelajaran.
5. Guru PAI dituntut mampu memanfaatkan media komputer dalam
pembelajaran.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Peserta didik diharapkan setelah lulus mereka mereka mempunyai
pengetahuan “know” dan keterampilan ”skill” yang dapat diterapkan untuk
menghadapi masa depan dalam persaingan yang kompleks.
Agar penelitian ini terarah dan tidak menimbukan perbedaan/kerancuan,
maka yang berkaitan dengan media komputer yang di gunakan dalam
pembelajaran PAI untuk peserta didik dalam proses pendidikan. Dengan demikian
penulis membatasi masalah diatas tersebut pada “Bagaimana guru PAI melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media komputer di SMPN 40 SNN Jakarta”
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Bagaimanakah guru PAI menggunakan media komputer dalam
pembelajaran?
b. Bagaimanakah pandangan guru PAI terhadap media komputer dalam
c. Tantangan apa yang dihadapi guru PAI dalam menggunakan media
komputer sebagai media pembelajaran dan bagaiamana cara
mengatasinya?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang hendak
dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penggunaan media komputer dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui pendapat guru PAI terhadap media komputer dalam
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tantangan menggunakan media komputer dan cara
mengatasinya.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan Penelitian ini penulis mengharapkan sebagai berikut:
1. Untuk siswa
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan
semangat belajarnya dengan adanya media komputer sebagai alat
pembelajaran.
2. Untuk Guru
Guru diharapkan berusaha memberikan kreativitasnya dalam proses
pembelajaran dan membuat variasi yang dapat menarik perhatian peserta didik
untuk mempermudah penyampaian materi dalam peningkatan kualitas
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
3. Untuk Penulis
Menambah wawasan dan menerapkan ilmu yang penulis dapatkan melalui
kegiatan perkuliahan. Penulis mengetahui cara guru Pendidikan Agama Islam
dalam memberikan materi kepada peserta didik. Penggunaan media dalam
dunia pendidikan sangat banyak tinggal menggali kemampuan yang kita miliki
agar peserta didik dapat mengimplementasikan perkembangan yang
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A.Hakikat Pembelajaran
1. Arti Pembelajaran
Al Munawwir menyebutkan makna dengan arti mengajar. Begitu
juga dengan , artinya hadzdzabahu mendidik).1 Kata a’lama yang berbentuk
mashdarnya al-i’lam berarti memberitahu. Kata artinya
(pengajaran) dan bermakna at-tahdzib berarti pendidikan.2
Ta’lim menurut Abdul Fatah Jalal merupakan istilah yang paling tepat
sebagai alih bahasa kata pedagogik. Ta’lim lebih luas jangkauannya dan lebih
universal sifatnya dibanding tarbiyah. Hal ini ditujuk oleh ta’lim Rasulullah saw,
yang tidak terbatas kepada mengajar al-Qur’an tapi juga pengusahakan pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan penanaman amanah yang
menjadikan mereka suci dan dapat menerima hikmah dan mengembangkan terus
pengetahuan yang sebelumnya tidak dikuasai.3
1 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al Munawwir Arab-Indonsia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 965.
2 Ahmad Warson Munawwir, Ibid., h. 967.
3
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya,…( QS. al-Baqarah [2]: 31)4
Dan (ingatlah) ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil,... (QS. al-Maidah [5]: 110)5
Jadi pembelajaran adalah suatu bentuk proses sistematis belajar mengajar
yang dirancang secara khusus untuk mendapatkan hasil yang dikehendaki.
2. Teori Pembelajaran
Teori pembelajaran adalah sekumpulan prinsip yang terintegrasi secara
sistematis dan merupakan suatu sarana untuk menjelaskan dan memprediksikan
fenomena-fenomena pembelajaran. Ilmuan pembelajaran membuat preskripsi
pencapaian tujuan pembelajaran dan deskripsi tentang proses pembelajaran
sehingga melahirkan teori preskriptif dan deskriptif.6
Teori pembelajaran preskriptif adalah teori yang mendeskripsikan metode
pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Teori ini
berorientasi pada tujuan, yaitu mempreskripsikan metode pembelajaran yang
optimal untuk kondisi yang ditetapkan dan hasil yang dikehendaki. Hasil
pembelajaran yang diinginkan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.7
Teori pembelajaran deskriptif adalah teori yang mendeskripsikan hasil
pembelajaran sebagai akibat manipulasi suatu metode di bawah kondisi tertentu.
Teori ini menempatkan variabel kondisi dan metode pembelajaran sebagai givens
dan mendeskripsikan hasil sebagai variabel yang diamati. Hasil pembelajaran
yang dideskripsikan pada teori deskriptif adalah hasil nyata sebagai akibat dari
digunakannya metode tertentu di bawah kondisi tertentu.8
Kedua teori tersebut sering kita temukan di sekolah-sekolah pada saat terjadi
proses pembelajaran. Sebab situasi dan kondisi saat pembelajaran berlangsung
Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Nur Insani, 2003), h.. 26.
7
Irpan Abd. Gafar dan Muhammad Jamil B, Ibid., h. 27.
8
yang terkadang tidak menentu, membuat sekolah menerapkan salah satu teori
tersebut.
3. Variabel-Variabel Pembelajaran
Kondisi pembelajaran didefinisikan sebagai faktor yang mempengaruhi
strategi dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran tersebut
akan berinteraksi dengan metode pembelajaran, dan pada hakikatnya tidak dapat
dimanipulasi.9
Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan tentang hasil pembelajaran
yang diharapkan. Tujuan pembelajaran ada yang bersifat umum dan ada yang
bersifat khusus. Karakteristik bidang studi merupakan aspek-aspek yang dapat
memberikan landasan yang berguna dalam mempreskripsikan strategi
pembelajaran. Kendala terkait dengan keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu,
media, personalia, dan uang. Karakteristik siswa terkait dengan kualitas individu
siswa, seperti bakat, motivasi, gaya belajar, pengetahuan awal yang telah
dimilikinya dan sebagainya.10
Variabel strategi diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu 1) strategi
pengorganisasian pembelajaran, 2) strategi penyampaian pembelajaran, dan 3)
strategi pengelolaan pembelajaran. Strategi pengorganisasian merupakan cara
yang digunakan untuk mengorganisasi isi bidang studi yang telah dipilih dalam
pembelajaran. Strategi penyampaian merupakan cara untuk menyampaikan
pembelajaran kepada pembelajar untuk menerima serta merespon masukan yang
berasal dari pembelajar. Strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi
antara pembelajar dan variabel cara pembelajar lainnya.11
Hasil pembelajaran yang mencakup semua akibat yang dapat dijadikan
sebagai indikator perolehan nilai yang diperoleh sebagai akibat dari penggunaan
metode pembelajaran di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda.12 Variabel
9
Irpan Abd. Gafar dan Muhammad Jamil B, Ibid,. h. 31.
10
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 5.
11
Irpan Abd. Gafar dan Muhammad Jamil B, Ibid., h. 33.
12
hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu 1) keefektifan, 2)
efisiensi, dan 3) daya tarik.
Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan
terdapat empat indikator untuk mempreskripsikannya, yaitu 1) kecermatan
penguasaan perilaku yang dipelajari, 2) kecepatan untuk kerja, 3) tingkat alih
belajar, dan 4) tingkat retensi. Efisiensi pembelajaran, diukur dengan
perbandingan antara keefektifab dan jumlah waktu yang dipakai siswa dan jumlah
biaya yang digunakan dalam pembelajaran. Daya tarik pembelajaran, diukur
dengan mengamati kecenderungan siswa untuk terus belajar.13
Untuk mendapatkan pembelajaran yang diharapkan, maka variabel-variabel
pembelajaran yang telah dikemukan seyogyanya diterapkan agar mendapat hasil
yang optimal. Ketidak sempurnaan suatu pembelajaran terkadang dipengaruhi
ketidakmatengan dalam merumuskan suatu pembelajaran itu. Oleh sebab itu
variabel-variabel dalam pembelajaran sangatlah penting agar terciptanya
pembelajaran yang baik.
B.Hakikat Penggunaan Teknologi Berbasis Media Komputer
1. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah hasil produksi dan kebudayaan yang inheren dalam
kebudayaan. Dapat juga dikatakan bahwa teknologi adalah aspek materil dari
kebudayaan. Teknologi merupakan alat atau benda-benda yang diperlukan oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Melalui discovery dan invention, sejak ratusan silam masyarakat telah memproduksi dan menemukan berbagai jenis
teknologi baru, yang kemudian dimanfaatkan bagi kehidupannya.14
Dalam teknologi pendidikan ada alat-alat yang disebut hardware seperti radio, film, opaque projector, overhead projector, TV, video taperecorder, komputer, dll. Bila alat-alat ini dikaitkan dengan suatu pelajaran atau program
13 Made Wena, Op.cit., h. 6.
14
yang biasa di sebut software, maka dapat membantu dalam proses belajar mengajar. Penggabungan ini yang merupakan inti teknologi pendidikan.15
2. Perlunya Teknologi dalam Pendidikan
AECT (Association Of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai sebuah bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media sering disebut
dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar siswa dan isi pelajaran. Mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi,
mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media.
Media sebagai alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pembelajaran.16
Beberapa penyebab orang memilih media antara lain:
a. Mendemonstrasikan
b. Merasa sudah akrab dengan media tersebut
c. Ingin memberikan gambaran atau penjelasan yang lebih konkret
d. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya.17
3. Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada
mikroposesor. Pada dasarnya teknologi komputer menampilkan informasi kepada pembelajar melalui tayangan dilayar monitor. Berbagai aplikasi komputer
biasanya disebut “computer based intruction”, “computer managed instruction
(CMI)”. Aplikasi ini hampir seluruhnya dikembangkan berdasarkan perilaku, akan tetapi sekarang lebih banyak berdasarkan pada teori kognitif. Aplikasi tersebut
dapat bersifat:
15
Nasution, Teknologi Pedidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 3.
16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada, 2010), Cet. XIII, h. 3.
17
a. Tutorial, pembelajaran utama diberikan
b. Latihan dan pengulangan untuk membantu pembelajar mengembangkan
kefasihan dalam bahan yang telah dipelajari sebelumnya
c. Permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan menggunakan
pengetahuan yang baru dipelajari
d. Sumber data yang memungkinkan pembelajar mengakses sendiri susunan
data melalui tata cara pengaksesan (protokol) data yang ditentukan secara
eksternal.18
Teknologi komputer memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan pembelajar
b. Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata, symbol, maupun grafis
c. Belajar dapat berpusat pada pembelajar dengan tingkat interaktivitas tinggi.19
4. Penggunaan Komputer dalam Pembelajaran
Menurut Soekartawi dalam perkembangannya komputer digunakan sebagai
alat bantu pelajaran, karena itu dikenal dengan istilah Computer Based Learning
(CBL) atau Computer Assisted Learning (CAL). Ketika pertama-pertama komputer diperkenalkan, khususnya di pembelajaran, maka ia menjadi popular
dikalangan anak didik. Bisa dimengerti karena berbagai variasi teknik mengajar
bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology Based Learning dan
Teknology Based Web Learning.20
Penggunaan komputer dalam pembelajaran dibagi menjadi 2 yaitu meliputi:
a. Computer Assisted Instructional (CAI)
Yaitu menggunakan komputer sebagai satu bagian integral dari suatu sistem
pembelajaran, para peserta didik pada umumnya terllibat dalam interaksi dua
arah dengan komputer melalui suatu terminal. CAI memberikan dampak
terhadap bidang pendidikan. Dalam menangani jumlah besar dan berbagai
ragam informasi tentang berbagai tipe dan jenis serta klasifikasi peserta didik,
18
Iif Khoiru Ahmadi, Hendro Ari Setyono dan Sofan Amri, Pembelajaran Akselerasi, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011), h. 203.
19
Iif Khoiru Ahmadi, Hendro Ari Setyono dan Sofan Amri, Ibid., h. 204.
20
lembaga pendidikan membutuhkan kemampuan dalam bidang informasi
(storage and retrieval).
Pembelajaran degan menggunakan komputer dikenal dengan konsep
pembelajaran dengan bantuan komputer (computer-assisted instruction). Dalam konsep CAI ini komputer difungsikan sebagai penyaji materi
pembelajaran, penyimpan materi pelajaran, hingga memberikan analisis
evaluasi pembelajaran.
Sedangkan bentuk pembelajarannya bisa berupa tutorial, drills and practice, simulasi dan permainan. Saat ini juga telah berkembang software dan hardware
yang bisa digunakan dalam pembelajaran berbasis komputer.21
b. Computer Aided Learning (CAL)
Yaitu penggunaan komputer dalam menyampaikan materi pembelajaran
dengan melibatkan peserta didik secara aktif serta memberikan umpan balik.
Sebagai salah satu sumber belajar, komputer adalah suatu alat bagi peserta
didik yang memberikan atau menyediakan informasi.22
Menurut Yudhi Munadi, ada beberapa bentuk pemanfaatan multimedia
berbasis komputer yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: “1) multimedia presentasi, 2) program multimedia interaktif, dan 3) sarana
simulasi”.23
Secara umum fungsi media adalah alat bantu penyampai pesan
pembelajaran. Live dan Lepts menemukan fungsi media visual, diantaranya
yaitu:
1) Fungsi atensi, yaitu menarik perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada
isi pelajaran
2) Fungsi afeksi, yaitu menciptakan perasaan senang siswa, dan
21
M. Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012), h. 190.
22
Munir, Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 176.
23
3) Fungsi kognisi, yaitu alat bantu memahami dan mengingat informasi24
Secara umum, media memungkinkan siswa dapat menyaksikan benda atau
peristiwa masa lampau, memperoleh gambaran jelas tentang benda berukuran
besar atau terlalu kecil, mendengar suara yang sukar ditangkap oleh telinga secara
langsung, memudahkan membandingkan sesuatu, melihat dengan cepat sesuatu
yang berproses dengan lambat, mengamati gerakan alat/mesin yang sukar diamati
secara langsung, melihat bagian yang tersembunyi dari suatu alat, melihat
ringkasan suatu rangkaian pengamatan yang lama.25
Media dalam pembelajaran berfungsi menghubungkan antara pendidik
dengan peserta didik. Jenis media yang digunakan sebagai delivery mode seperti media cetak, siaran radio, siaran tv, konferensi komputer surat elektronik (e-mail), video interatif dan teknologi komputer multimedia. Media yang digunakan
sebagai sarana interaktif pada proses pembelajaran adalah komputer dengan
kemampuan interaktifnya yang tinggi sebagai sarana penyampaian informasi dan
ilmu pengetahuan serta untuk memperoleh umpan balik. Dalam proses
pembelajaran interaktif pendidik menyampaikan materi pembelajaran dan peserta
didik memberikan tanggapan terhadap materinya dan pendidik memberikan
penguatan terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik.
5. Beberapa kelebihan komputer dalam pembelajaran
a. Peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam
memahami pengetahuan dan informasi.
b. Membantu peserta didik yang memiliki kecepatan belajar lambat (slow learner) agar belajar efektif.
c. Memacu efektivitas belajar bagi peserta didik yang lebih cepat (fast learner).
d. Menarik perhatian peserta didik karena mampu mengintegrasikan
komponen warna, musik dan animasi grafik (graphic animation).26
24 Sa’dun Akbar
, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 119.
25
Ibid., h. 119
26
Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang
diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan “kesabaran komputer”,
dapat membantu siswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Komputer dapat
diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan
memberikan pengukuhan terhadap prestasi belajar siswa. dengan kemampuan
komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping), komputer dapat deprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara
otomatis. Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam
mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi grafik.27
Dengan tersambungnya komputer pada jaringan internet maka pembelajar
akan mendapatkan pengalaman yang lebih luas. Pembelajar tidak hanya menjadi
penerima yang pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya
sendiri. Pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan pada
pembelajar untuk mendapatkan materi pembelajaran yang otentik dan dapat
berinteraksi secara lebih luas.28 Menurut Wankat dan Oreonovicz, menjelaskan
bahwa keuntungan utama metode pembelajaran berbasis komputer adalah
memberi kemudahan bagi guru dalam mengembangkan materi pembelajaran lebih
lanjut.29
Kelemahan komputer adalah tingginya biaya pengadaan dan pengembangan
program komuter, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.
Disamping itu, pemeliharaan dan perawatan komputer yang meliputi perangkat
keras dan perangkat lunak memerlukan biaya yang relative tinggi. Perangkat
lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer yang
spesifikasinya tidak sama. Merancang dan memproduksi program pembelajaran
yang berbasis komputer merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Memproduksi
27
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional dan Nasional, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2010), h. 119.
28
Niken Ariani dan Dany Haryanto, Pembelajaran Multi Media di Sekolah, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2010), h. 148.
29
program komputer merupakan kegiatan intensif yang memerlukan waktu banyak
dan juga keahlian khusus.30
6. Media Berbasis Komputer
Media berbasis Komputer adalah pembelajaran yang menggunakan
komputer sebagai alat bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan
melalui media komputer sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih
menarik dan menantang bagi siswa. Dengan rancangan pembelajaran komputer
yang bersifat interaktif akan mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
Perkembangan teknologi komputer jaringan saat ini telah memungkinkan
pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi
yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung
dengan tersedianya medium komputer. Pemanfaatan ini didasarkan pada
kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik
(feedback) yang segera kepada pemakainya.31
Dengan pembelajaran berbasis komputer peserta didik akan berinteraksi dan
berhadapan secara langsung dengan komputer secara individual sehingga apa
yang dialami oleh seorang peserta didik akan berbeda dengan apa yang dialami
oleh siswa lain. Salah satu ciri yang paling menarik dari pembelajaran berbasis
komputer terletak pada kemampuan berinteraksi secara langsung dengan peserta
didik.32
Berbeda dengan media audio visual, komputer adalah suatu medium
interaktif, dimana siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk
mempengaruhi atau mengubah urutan yang disajikan. Sebagaimana halnya dengan
penggunaan sumber-sumber audio visual yang dapat meningkatkan motivasi dan
menyajikan informasi dan prakarsa melalui visual dan audio, komputer punya
nilai lebih karena dapat memberi siswa pengalaman kinestetik melalui keyboard
komputer.
30
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Internasional dan Nasional, Op.cit., h. 121.
31
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, ibid.,h.118.
32
Komputer menjadi suatu teknologi penting dalam masyarakat karena banyak
digunakan dalam kegiatan bisnis, di sekolah dan dirumah. Banyak materi
pembelajaran yang dapat disampaikan melalui komputer, jika peserta didik
memiliki kemampuan menggunakan komputer. Materi tersebut terkait dengan
tujuan pendidikan, oleh karena itu harus disajikan ukuran dalam kurikulum di
sekolah dasar dan sekolah menengah. Dengan demikian materi pendidikan agama
dapat dikaitan dengan penggunaan teknologi media berbasis komputer.33
Dalam penyajian pembelajaran berbagai program aplikasi telah tersedia
yang dapat digunakan sebagai bahan presentasi, seperti Microsoft PowerPoint,
Macromedia Flash dan lain sebagainya. Microsoft PowerPoint 2007 merupakan program aplikasi presentasi yang sangat popular dan paling banyak digunakan
saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, baik untuk pembelajaran
disekolah-sekolah, presentasi produk, meeting, seminar dan sebagainya. Microsoft
PowerPoint 2007 menjadi pilihan yang tepat bagi para pemula dalam
menggunakan komputer sebagai media pembelajaran, sebab Microsoft
PowerPoint 2007 mempunyai kemudahan dalam mempelajarinya. Ia tidak sesulit
dan serumit aplikasi yang lainnya dalam segi pembuatan bahan pembelajaran
hingga penyajian sebagai media presentasi.
Salah satu aspek media yang diunggulkan mampu meningkatkan hasil
pembelajaran adalah bersifat multimedia, yaitu gabungan dari berbagai unsur
media teks, gambar, animasi, dan video. Adapun kelebihan multimedia sebagai
bahan presentasi dapat dilihat dari pemaparan sebagai berikut:
a. Keterbatasan memori jangka pendek (working memory) menjadi pertimbangan utama ketika mendesain pengajaran dengan menggunakan
teknik pengajaran model ganda, dimana kapasitas kognitif yang efektif
dalam memori jangka pendek bisa ditingkatkan bila digunakan audio dan
visual. Penggunaan animasi dalam multimedia akan menstimulasi sensor
visual dan audio.34
b. Menurut teori “Quantum Learning” peserta didik memiliki modalitas belajar yang berbeda yang dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu: visual,
auditif dan kinestitik. Dengan multimedia modalitas belajar siswa dapat
diatasi.35
c. Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik
atau distilahkan dengan imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan
menggunakan mental imagery akan meningkatkan retensi siswa dalam
mengingat materi-materi pelajaran.
d. Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan
mendengarkan secara mudah.36
Program PowerPoint merupakan salah satu software yang dirancang khusus
untuk mempu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam
pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relative murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk menyimpanan data (data storage). Powerpoint dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan:
a. Personal Presentation: Pada umumnya powerpoint digunakan untuk presentasi dalam klasikal learning. Seperti kuliah, training, seminar,
workshop, dll. Pada penyajian ini PowerPoint sebagai alat bantu bagi instruktur/guru untuk presentasi menyampaikan materi dengan bantuan
media PowerPoint. Dalam hal ini kontrol pembelajaran terletak pada guru/instruktur.
b. Stand Alone: Pada pola penyajian ini, PowerPoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif, meskipun
kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun PowerPoint mampu menampilkan feedback yang sudah diprogram.
c. Web Based: Pada pola ini PowerPoint dapat diformat menjadi file web
(html) sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat
35
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2011), h. 186.
36
ditampilkan internet. Hal ini ditunjang dengan adanya fasilitas dari
PowerPoint untuk mempublish hasil pekerjaan anda menjadi web.37 Dalam pembuatan PowerPoint sebagai bahan presentasi dapat dilakukan dengan mudah, yaitu secara mudah dapat dilakukan dengan membuka program
aplikasi PowerPoint, kemudian menulit teks presentasi yang dikehendaki lalu mewarnai teks, membuat animasi teks, memberi background pada tampilan slide, memasukkan gambar dan video dengan teknik insert, membuat hyperlink pada media presentasi serta mengevaluasi program media presentasi. Adapun untuk
estitikanya setiap slide harus memperhatikan kesesuaian materi dengan gambar,
audio serta video. Warna teks dengan background juga harus memberikan kenyaman bagi mata, jangan sampai teks tidak terlihat karena backgroundnya.
Teks dalam tiap-tiap slide juga harus dirancang agar tidak terlalu banyak dan
memenuhi lembar slide, inti teks yang dipersingkat lebih mudah diterima dan
ingat. Oleh sebab itu pembuatan materi pembelajaran dengan media PowerPoint
harus memperhatikan segi kemanfaatan serta keefesiannya, agar media ini
menjadi menarik dan tidak membosankan. Seperti contoh dibawah ini:
Gambar 2.1
Slide Persentasi Pembelajaran
37
C.Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa Pendidikan
adalah “Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan;
proses, perbuatan, cara mendidik”.38
Sedangkan menurut UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasioal Pasal 1:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.39
Untuk mempermudah pembahasan mengenai Pendidikan Agama Islam,
terlebih dahulu peneliti akan mengemukakan pengertian tentang Pendidikan pada
umumnya. Untuk lebih jauh memahami tentang definisi Pendidikan, maka peneliti
akan mengangkat beberapa pendapat para ahli tentang Pendidikan, yang dapat
diuraikan sebagai berikut;
M. Alisuf Sabri yang berjudul Ilmu Pendidikan: “Pendidikan yaitu suatu ilmu yang memberikan uraian yang lengkap, sistematis, dan metodis tentang
masalah-masalah yang ada kaitannya dengan proses pendidikan.”.40Adapun pengertian lain dari pendidikan menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya yang
berjudul Ilmu Teoritis dan Praktis mengatakan bahwa “Pendidikan adalah segala
usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin
perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan”.41
Dari definisi yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Pendidikan adalah suatu proses atau usaha penumpukan pengetahuan dan
M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), Cet.I, h. 1.
41
keterampilan untuk mewujudkan segenap potensi yang ada dalam diri seseorang
yang dilakukan dengan sengaja dan terencana, yang dilaksanakan oleh orang
dewasa (pendidik) untuk merubah sikap dan tata laku anak-anak (terdidik), dari
tahap maupun prosesnya baik secara jasmani maupun rohani agar tercipta manusia
yang sempurna. Bicara tentang pendidikan, cangkupannya sangat luas sekali.
Dalam hal ini peneliti bermaksud untuk membahas mengenai Pendidikan Agama
Islam. Agar mendapatkan gambaran tentang Pendidikan Agama Islam, berikut ini
beberapa pendapat tentang definisi Pendidikan Agama Islam, yaitu:
Pendidikan agama Islam adalah membina dan mendasari kehidupan anak
didik dengan nilai-nilai agama dan sekaligus mengajarkan ilmu-ilmu agama islam
sehingga ia mampu mengamalkan syari’at islam secara benar sesuai dengan pengetahuan agama.42
Menurut Zakiah Daradjat dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan
Islam, mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan
dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat
memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai
pandangan hidup (Way of Life).43
Sedangkan menurut Ramayulis dalam bukunya yang berjudul Metodologi
Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa: “Pendidikan Agama Islam adalah
Upaya sadar dan terencana menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, mengamalkan ajaran agama Islam
dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan al-Hadits, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.”44
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama
Islam adalah Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai ajaran Islam dan dilakukan
dengan sadar untuk mengembangkan potensi anak menuju perkembangan yang
maksimal dan menyiapkan anak didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
42
Akmal Hawi, Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama, (Palembang: IAIN Raden Fatah Press,2008), Cet. II, h. 118.
43
Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. VIII, h. 86.
44
mengimani, bertaqwa, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya
kitab suci Al-Qur’an dan al-Hadits, agar tidak menguasai ilmu pengetahuan agama saja akan tetapi seluruh aspek kepribadiannya dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Agama Islam ini dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
(siswa) menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia yang mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan Pendidikan Agama Islam ialah sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai dilaksanakan. Tujuan pengajaran
agama Islam itu harus mengandung bahan pelajaran yang bersifat menumbuhkan
dan memperkuat iman, membekali dan memperkaya ilmu agama, membina
keterampilan beramal, menuntun dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak
lahir sebagai manusia secara utuh, menumbuhkan dan menumpuk rasa sosial dan
sifat-sifat terpuji, dan pemberian pengetahuan dan keterampilan yang dapat
diamalkan dan dikembangkan dalam berbagai lapangan pekerjaan untuk mencari
nafkah.45
Menurut Ramayulis dalam bukunya yang berjudul Metodologi Pendidikan
Agama Islam: “Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt
serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.”46
Sedangkan menurut Mahmud Yunus dalam bukunya yang berjudul Metodik
Khusus Pendidikan Agama, yaitu “Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah
mendidik anak supaya menjadi orang Muslim sejati, beriman teguh, beramal
masyarakat yang sanggup hiduo diatas kaki sendiri, mengabdi kepada Allah dan
berbakti kepada bangsa dan tanah airnya, bahkan sesame umat manusia”.47
Dari uraian yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai tujuan
Pendidikan Agama Islam, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Pendidikan
Agama Islam itu ialah untuk membentuk manusia yang berkepribadian muslim,
yakni manusia yang berakhlak dan berbudi luhur sesuai dengan tuntutan agama
Islam, yang taqwa dengan sebenar-benar taqwa kepada Allah swt untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dalam pelaksanaannya tujuan tersebut dapat dibedakan dalam dua macam,
yaitu: Pertama, tujuan operasional. Yaitu suatu tujuan yang dicapai menurut
program yang telah ditentukan dalam kurikulum. Kedua, tujuan fungsional.
Tujuan yang telah dicapai dalam arti kegunaannya, baik dari aspek teoritis
maupun aspek praktis, meskipun kurikulum secara operasional belum tercapai.48
Adapun tujuan akhir Pendidikan Agama Islam pada hakikatnya adalah
realisasi dari cita-cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi bagi
kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah lahir dan batin, di dunia dan
akhirat.49
3. Landasan Pendidikan Agama Islam
Landasan pendidikan agama Islam dengan segala variabel bersumber pada
tiga sumber, yaitu 1) al-Qur’an, as-sunnah dan ijtihad. al-Qur’an adalah Firman Allah swt berupa wahyu yang disampaikan oleh jibril kepada Nabi Muhammad
saw. as-sunnah adalah perkataan, perbuatan, atau pengkuan Muhammad
Rasulullah saw. Ijtihad adalah suatu kreativitas pikiran, perenungan, penalaran,
dan penelitian dari para pakar.50 Pondasi dan dasar pendidikan Islam adalah
sumber ajaran yang jadi rujukan pokok dari segala persoalan pendidikan Islam.51
Jadi ketiga sumber tersebut menjadi pondasi Pendidikan Agama Islam, jika
pondasi tersebut tidak dipatuhi maka PAI akan melencing dan tertolak.
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas, karena didalamnya terdapat banyak pihak yang terlibat, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Adapun Ruang Lingkup Pendidikan
Agama Islam Menurut Ramayulis dalam bukunya Metodologi Pendidikan Agama
Islam yaitu “Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan, antara lain: Hubungan manusia dengan Allah swt,
Hubungan manusia dengan sesama manusia, Hubungan manusia dengan dirinya
sendiri, dan Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.”52 Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama Islam meliputi
lima unsur pokok, yaiu : al-Qur’an, Aqidah, Syari’ah, Akhlak, dan Tarikh53 yang hal ini tercakup dalam materi-materi yang akan diajarkan oleh peserta didik sesuai
dengan jenjangnya.
5. Kaitannya Media Berbasis Komputer dengan Pendidikan Agama Islam
Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan, penemuan
kertas, mesin cetak, radio, film, komputer, dll. Banyak yang diharapkan dari
alat-alat teknologi pendidikan untuk membatu mengatasi berbagai masalah
pendidikan, misalnya untuk membantu pelajar menguasai pengetahuan yang
sangat pesat berkembang sehingga disebut ekplorasi pengetahuan dengan lebih
efektif dan lebih efisien.
Alat-alat teknologi dapat mengubah peranan guru, namun peranan guru
tidak dapat ditiadakan dan akan selalu diperlukan. Mengawinkan “teknologi” dengan “pendidikan” dapat mengejutkan profesi guru, sebab teknologi
diasosiasikan sebagai “mesin” yang dapat menimbulkan bahaya “dehumanisasi” pendidikan, yaitu pendidikan yang “mechanical” yang serba mesin, yang
menghilangkan unsur manusiawi yang selalu terdapat dalam interaksi sosial antara
guru dan murid, murid dengan murid. Pengalaman dengan alat teknologi
52
membuktikan bahwa dalam proses belajar belajar guru tetap memegang peranan
yang sangat penting tidak didominasi oleh teknologi.54
Pemanfaatan komputer sangat membantu sekali bila dijadikan media
pembelajaran, komputer atau CAI (Computer Assisted Intruction) sebagai alat pelajaran mempunyai sejumlah keuntungan yaitu:
a. Komputer dapat membantu peserta didik dan guru dalam pelajaran, karena komputer itu sabar, cermat, mempunyai ingatan yang sempurna. b. CAI banyak memiliki kemampuan yang dapat dimanfaatkan segera
seperti membuat hitungan atau memproduksi grafik, gambaran dan memberikan bermacam-macam informasi.
c. CAI dan mengajar guru dapat saling melengkapi. Bila komputer tidak dapat menjawab pertannyaan peserta didik, dengan sendiri guru akan menjawabnya.
d. Komputer dapat juga menilai hasil setiap peserta didik dengan segera.55
Dengan menggunakan media dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
maka akan lebih efisien dan efektif yang menghasilkan belajar bermanfaat dan
bertujuan bagi peserta didik. Perkembangan yang terjadi adalah untuk fokus
dalam usaha meningkatkan efektifitas pembelajaran. Adapun manfaatnya
teknologi terhadap proses pembelajaran adalah:
a. Mempercepat proses pembelajaran
Peserta didik mampu menghadapi perubahan yang cepat, satu-satunya
cara adalah “belajar secara cepat”. Dengan adanya perubahan yang cepat
(accelerated change) itu perlu diimbangi dengan kecepatan di dalam belajar (accelerated learning). Kecepatan belajar dapat dilakukan antara lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1) Belajar bagaimana belajar (learning how to learn)
2) Memahami dengan baik teknik belajar sendiri (natural learning style) 3) Memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memanfaatkan
teknologi informasi
4) Mengkaji informasi lebih cepat, memahaminya dan diingat dengan
baik.
54
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran
Dengan diadakannya media berbasis komputer dapat mempercepat
proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
melalui interaksi peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar
yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik (student centred). Pengalaman belajar membuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.56
Pembelajaran berbasis komputer mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan jenis perangkat lunak lain untuk pembelajaran yang
mengakomodasikan keragaman karakteristik peserta didik. Keuntungan
yang akan diperoleh dengan pembelajaran berbasis komputer adalah:
1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara individual
2) Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi
3) Menyediakan pemilihan isi pembelajaran yang banyak dan beragam 4) Mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
5) Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode mengajar dengan baik
6) Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan
7) Merangsang siswa belajar dengan penuh semangat, materi yang disajikan mudah dipahami oleh siswa
8) Siswa mendapatkan pengalaman yang bersifat konkret, retensi siswa meningkat.57
56 Bambang, Wasrita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 203.
57
Materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sudah dijadikan
acuan dalam pembelajaran dapat menggunakan Microsoft Office Powerpoint
sebagai media persentasi. Sebab materi-materi pembelajaran tersebut tidak
ada yang sulit untuk diaplikasikan ke dalam media komputer menggunakan
aplikasi Microsoft Office Powerpoint. Materi-materi tersebut adalah surat at-Tin, hadits tentang menuntut ilmu, iman pada hari akhir, qana’ah dan toleransi, hukum Islam dalam penyembelihan hewan, ibadah haji dan
umrah, perkembangang Islam di nusantara, surat al-Insyirah, hadits tentang
kebersihan, iman kepada qadha dan qadhar Allah, menghindari perilaku
tercela (takabur), salat sunnah, dan sejarah tradisi nusantara.
D.Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian (skripsi) yang di lakukan oleh Siti Djuwariyah dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Belajar Berbantuan Komputer (BBK) pada Mata Pelajaran IPA Kelas III dengan Hasil Belajar”. Penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media BBK terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA.58
Penelitian (skripsi) yang di lakukan oleh Handjoko Permana dengan judul
“Pengaruh Penggunaan Media Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Program Sarjana Pendidikan Fisika. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media komputer terhadap hasil
belajar siswa.59
Kedua contoh yang penulis kemukakan diatas hanya mengemukakan sebatas
menguji hepotesis yang sudah ada dengan menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif dan penulis belum menemukan penelitian yang fokus pada media
komputer dalam pembelajaran PAI dengan penelitian kualitatif. Sedangkan
penulis berbeda dengan kedua penelitian tersebut dari segi pendekatan dan metode
penelitiannya. Penulis memilih penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan
58
Sebuah Skripsi yang diajukan kepada Program Sarjana Universitas Negeri Jakarta guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, 2004.
59
metode deskriptif, sebab penelitian yang akan penulis lakukan bersifat
fenomenologi, yang tidak cukup hanya sebatas menguji hepotesa-hepotesa yang
sudah ada. Penulis mencoba menggali lebih dalam lagi dalam menggali
31 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 40 JAKARTA. terletak di Jalan Danau
Limboto Pejompongan, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang,
Kotamadya Jakarta Pusat.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2013 hingga hingga
bulan Oktober 2013.
Tabel 3.1
Waktu dan Kegiatan
Waktu Keterangan Kegiatan
Februari 2013
Observasi tentang sekolah: keadaaan guru dan siswa, sarana dan prasarana sekolah.
Maret 2013
Wawancara dengan kepala sekolah, tiga guru PAI dan enam siswa VII D.
April 2013 s/d selesai Penyelesaian penulisan laporan/skripsi
B. Latar Penelitian
Dalam penelitian ini berawal dari pengalaman peneliti sewaktu masih
dibangku SMK Ar Rahman Pondok Terong Depok. Dimana waktu itu peneliti
gaptek (gagap teknologi), padahal fasilitas teknologi sudah begitu pesat dan sudah mudah didapatkan. Namun guru PAI masih mengandalkan metode ceramah
sebagai metode yang selalu ada dalam tiap-tiap pembelajaran PAI. Dengan
pengalaman ini, peneliti ingin menyelidiki pada sekolah yang sudah menerapkan
komputer sebagai sarana dalam pembelajaran. SMP Negeri 40 Jakarta menurut
peneliti sudah memenuhi syarat untuk diteliti, sebab sekolah ini sudah
menggunakan media komputer sebagai sarana pembelajaran pada semua mata
pelajaran. Dengan dasar ini, maka peneliti merasa tepat dalam menentukan tempat
untuk diteliti. Sebab pokok penelitian ini tertuju pada guru PAI dalam
menggunakan media komputer sebagai media pembelajaran.
C. Metode Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang ingin diteliti, penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut peneliti untuk memberikan
pemahaman secara mendalam tidak cukup hanya mengandalkan data statistik atau
data kuantitatif semata, karena fenomena yang menyangkut perilaku harus diamati
secara mendalam dan holistik. Oleh sebab itu pendekatan kualitatif diyakini dapat
memberikan gambaran dan jawaban terhadap apa yang diharapkan peneliti dalam
memahami fenomenologi tersebut.
Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.1
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Penggunaan metode deskristif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
menggambarkan situasi apa adanya tentang gejala atau keadaan dari hasil temuan
di lapangan. Data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata atau gambar,
bukan berupa angka atau statistika.
Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu,
tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala atau
keadaan. Memang ada kalanya dalam penelitian ingin membuktikan dugaan tetapi
tidak terlalu lazim. Yang umum adalah bahwa penelitian deskriptif tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis.2
D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk memperoleh berbagai jenis data sebagai mana yang terjadi di
lapangan, dalam hal ini adalah penelitian ini dilaksanakan di SMPN 40
Jakarta.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara,
observasi/pengamatan dan domentasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar
sebagai beikut:
Gambar 3.1
Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh Pewawancara
(Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Informan). Teknik ini dilakukan dengan cara dialog (face to face atau calling) untuk mengetahui informasi yang mendalam. Dalam hal ini pewancara memakai
“wawancara tak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas di mana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
2 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 234.
Observasi Wawancara Dokumentasi
yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan”.3
Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui seputar
masalah aktivitas pembelajaran menggunakan media komputer. Pada
informan diantaranya Kepala Sekolah, Guru PAI.
2. Bagaimana Bapak mengembangkan proses pembelajaran di sekolah ini?
3. Apakah media komputer menjadi media untuk semua mata pelajaran?
4. Apakah ada kendala dalam menerapkan pembelajaran menggunakan media komputer?
5. Bagaimana Bapak mengantisipasi jika ada kendala dalam penerapan pembelajaran menggunakan media komputer?
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara Guru PAI
No Pertanyaan Wawancara
1 Sudah barapa lama Bapak mengajar di sekolah ini? 2 Apa yang Bapak pikirkan tentang media pembelajaran? 3 Apakah Bapak mengetahui perkembangan TIK?
4 Bagaimana menurut Bapak tentang media komputer dalam pembelajaran?
5 Apa kelebihan media komputer dalam pembelajaran PAI?
6 Apakah media komputer membantu Bapak dalam pembelajaran PAI?
7 Apa bedanya media komputer dengan media-media yang lain dalam pembelajaran PAI?
8 Bagaimanakah mengembangkan media komputer dalam pembelajaran PAI?
9 Siapa yang terlibat dalam pengembangan media komputer untuk pembelajaran PAI?
10 Kesulitan apa yang ditemui dalam penggunaan media komputer? 11 Bagaimana Bapak menanggulanginya?
12 Apakah sudah Bapak lakukan?