• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Pengaruh Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 241 Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Pengaruh Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 241 Jakarta"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII

DI SMP NEGERI 241 JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada FakultasI lmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

AHMAD FARHAN NIM: 107011001357

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i 241 Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juli 2013 di SMP Negeri 241 Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelatif, yaitu untuk menguji hubungan antar variabel X (bantuan operasional sekolah) dengan variabel Y (prestasi belajar siswa). Analisis data menggunakan deskripsi korelasi kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment dan didukung dengan teknik-teknik pengumpulan data melalui angket, observasi, dokumentasi dan wawancara. Jumlah populasi penelitian 180 siswa dengan sampel sebanyak 21 siswa.

Hasil penelitian berdasarkan interpretasi secara sederhana atau kasar menunjukan bahwa nilai “r” hitung sebesar 0,262 terletak pada rentang 0,20-0,40, berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. Sedangkan melalui interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” product moment nilai “r” hitung 0,262 lebih kecil dari “r” tabel baik pada taraf signifikan 1% (0,549) maupun pada taraf signifikan 5% (0,433) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Adapun koefisien determinasi (kontribusi variabel X terhadap variabel Y) diperoleh hasilnya sebesar 6,9%.

Dengan demikian hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang rendah atau rendah antara pelaksanaan bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta. Bantuan operasional sekolah (BOS) memberikan kontribusi kecil sekali dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta.

(8)

ii

Alhamdulillah Wasyukurillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Habibina Wanabiyina Wamaulana Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kepada kebenaran, juga bagi keluarganya, sahabat dan orang-orang yang menyelusuri kembaran siran dan menyambung perjuangan hingga akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini banyak kesulitan, hambatan dan rintangan, yang penulis hadapi, namun berkat partisipasi dan motivasi serta masukan terhadap penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, MAg, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Dan Ibu Marhamah Saleh, Lc, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

3. Bapak Dr. H. Dimyati, MA. Dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat dan arahan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan perlindungannya.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan yang berlimpah, semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi penulis.

(9)

iii

membantu penulis dalam melengkapi literature guna mendukung penulisan skripsi ini.

7. Terutama untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Suratno dan Ibunda Sapariyah yang telah memberikan kasih sayang dengan besar hati mendidik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan serta selalu menginspirasikan penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan.

8. Kakak-kakak tercinta yang telah banyak membantu baik materil maupun memberikan semangat dan keceriaan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat tercinta “Golden Friend” (Ahmad Hubbudin, Ahmad Syarif, Lia Widiawati, dan Lailatul Mahmudah) serta teman-teman kelas Pendidikan Agama Islam A angkatan 2007/2008 (maaf tidak dapat disebutkan satu persatu) yang selama ini telah mensupport dan membantu penulis.

Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas namun tidak mengurangi rasa terimaksih yang sedalam-dalamnya semoga allah SWT memberikan kebaikan kepada mereka.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan serta saran dari pembaca semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang telah membaca khususnya bagi penulis. Amin

Jakarta, Maret 2014

(10)

iv HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PANGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 8

1. Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) ... 8

a. Pengertian Program BOS ... 8

b. Tujuan BOS ... 8

c. Sasaran Program dan Besar Bantuan BOS ... 8

d. Penggunaan Dana BOS ... 9

2. Prestasi Belajar ... 12

a. Pengertian Prestasi Belajar ... 12

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 15

(11)

v

C. Kerangka Berfikir ... 27

D. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

B. Metode Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 33

F. Hipotesis Statistik ... 37

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 241 Jakarta ... 38

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta ... 38

2. Letak Geografis SMP Negeri 241 Jakarta ... 40

3. Visi dan Misi SMP Negeri 241 Jakarta ... 40

4. Tujuan SMP Negeri 241 Jakarta ... 42

5. Keadaan Guru dan Siswa Serta Orang Tua Siswa SMP Negeri 241 Jakarta ... 44

6. Struktur dan Bagan Organisasi SMP Negeri 241 Jakarta ... 45

7. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 241 Jakarta ... 49

B. Deskripsi Data ... 49

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 69

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A.Kesimpulan ... 77

B.Saran-saran ... 77

(12)
(13)

vii

Tabel 1 Komponen Pembiayaan BOS 9

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Bantuan Operasional Sekolah terhadap

prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta 32

Tabel 3 Skala Penilaian 33

Tabel 4 Penafsiran Persentase 4 34

Tabel 5 Jumlah Siswa SMP Negeri 241 Jakarta 42 Tabel 6 Angka Indeks Korelasi Product Moment 36 Tabel 7 Jumlah guru SMP Negeri 241 Jakarta 44 Tabel 8 Jumlah siswa SMP Negeri 241 Jakarta 45 Tabel 9 Sarana prasarana SMP Negeri 241 Jakarta 49 Tabel 10 Hasil jawaban angket tentang bantuan operasional sekolah

di SMP Negeri 241 Jakarta 50

Tabel 11 Dana BOS dalam memberikan keringanan pembiayaan iuran

bulanan di sekolah membuat siswa bersemangat belajar 51 Tabel 12 Siswa termotivasi dalam kegiatan praktikum dikarenakan dana

BOS dalam membantu pembiayaaniuran praktek di sekolah 51 Tabel 13 Walapun siswa kurang berprestasi di sekolah dengan adanya

dana BOS dalam keringan pembiayaan iuran ujian membuat

siswa giat belajar 52

Tabel 14 Siswa optimis dengan tugas di sekolah dapat belajar lebih baik

berkat dana bos yang meringankan iuran sekolah 53 Tabel 15 Dalam pembiayaan iuran sekolah yang ditanggung oleh BOS

membantu siswa dalam berprestasi 53

Tabel 16 Dalam perlengkapan buku-buku di sekolah yang ditanggung dana BOS membuat siswa mudah mendapatkan buku-buku yang

diinginkan 54

(14)

viii

Tabel 19 Alat-alat perlengkapan siswa di sekolah sangat memadai berkat

dana BOS 56

Tabel 20 Perlengkapan siswa dalam proses belajar dipengaruhi dana BOS

untuk sekolah 56

Tabel 21 Walapun buku pelajaran sudah tersedia berkat dana BOS

di Sekolah membuat siswa sulit berprestasi 57 Tabel 22 Pembelajaran dengan buku pelajaran yang memadai karena

adanya dana BOS membuat siswa rajin belajar 57 Tabel 23 Siswa bisa berprestasi tanpa dana BOS dalam proses belajar

dalam pengadaan buku pelajaran di sekolah 58 Tabel 24 Belajar dengan buku pelajaran yang tersedia di sekolah masih

belum cukup dalam proses belajar saya walaupun sudah dibantu

oleh dana BOS 58

Tabel 25 Siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar dikarenakan sarana yang digunakan kurang memadai walapun sudah dibantu

dana BOS 59

Tabel 26 Prestasi siswa di sekolah dipengaruhi sarana pendidikan yang

memadai berkat dana BOS 60

Tabel 27 Ruang kelas yang dibantu dana BOS di sekolah memadai dan

nyaman dalam proses belajar 60

Tabel 28 Dana BOS dalam proses belajar di sekolah pembeliaan buku pelajaran yang lengkap di perpustakaan mempengaruhi semangat

belajar siswa 61

Tabel 29 Dengan menggunakan sarana laboratorium komputer pendidikan di sekolah yang di danai oleh bos membantu siswa giat belajar 62 Tabel 30 Dalam proses belajar siswa di sekolah dipengaruhi sarana

(15)

ix

siswa kualitas guru meningkat karena dana BOS 64 Tabel 33 Guru selalu memberikan pelajaran dengan serius berkat dana

BOS yang menunjang semua keperluan guru 64 Tabel 34 Dalam proses belajar alat peraga yang digunakan guru lebih

variasi berkat dana BOS yang membantu proses belajar 65 Tabel 35 Dana BOS sangat membantu guru dalam menyampaikan materi

dengan metode yang belum pernah disampaikan, berkat BOS

metode lebih efektif 65

Tabel 36 Dana BOS menunjang dalam kegiatan belajar mengajar guru

menggunakan media belajar 66

Tabel 37 Guru selalu melakukan evaluasi belajar secara berkala 67 Tabel 38 Penambahan honor (insentif) dari BOS membuat guru dalam

proses belajar mengajar mengalami peningkatan 67 Tabel 39 Pemberian honor (insentif) dari BOS membuat guru lebih

termotivasi dalam memberikan materi pelajaran 68 Tabel 40 Guru lebih disiplin dalam masuk kelas setelah mendapatkan

dana BOS 68 Tabel 41 Nilai hasil angket bantuan operasional sekolah 69 Tabel 42 Klasifikasi skor angket bantuan operasional sekolah 70 Tabel 43 Hasil prestasi belajar siswa 71 Tabel 44 Klasifikasi prestasi belajar siswa 72 Tabel 45 Kerja koefisien korelasi penggunaan bantuan operasional sekolah

(16)

x

Lampiran 2 Pedoman wawancara kepala sekolah SMP Negeri 241 Jakarta Lampiran 3 Latar Belakang Ekonomi Keluarga

(17)

7

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Program BOS (Bantuan Operasional Sekolah)

a. Pengertian Program BOS

Program BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Menurut PP 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau alat pelajaran pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa langganan daya dan jasa serta pemeliharan sarana dan prasarana.1

Program BOS di latarbelakangi dengan adanya peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) diakibatkan oleh ditariknya sebagian subsidi pemerintah untuk BBM. Sebagai akibat dari naiknya harga BBM tersebut, diperkirakan akan menambah beban masyarakat, terutama masyarakat miskin. Dalam bidang pendidikan, para orang tua akan mengalami kesulitan dalam membiayai pendidikan anaknya. Atas dasar pertimbangan tersebut, pemerintah sejak tahun 2006 mengalihkan sebagian dari subsidi BBM tersebut untuk membantu murid dari keluarga kurang mampu melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi (PKPS) BBM bidang pendidikan, dalam bentuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan untuk murid di bawah Departemen Pendidikan Nasional di integrasikan melalui BOS (Bantuan Operasional Sekolah.2

1

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan , Petunjuk TeknisPenggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2012 ( Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan, 2012), h. 2.

2

(18)

b. Tujuan BOS

Dalam buku petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan laporan keuangan bantuan operasional sekolah tahun anggaran 2012 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan bahwa tujuan dari program BOS antara lain :

1) Secara umum, program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

2) Secara khusus, program BOS ini bertujuan agar murid ditingkat dasar dan menengah, yang berasal dari keluarga kurang/tidak mampu dapat membiayai keperluan sekolahnya, sehingga :

a) Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekoah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga pungutan/sumbangan tidak boleh berlebihan.

b) Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta.

c) Meringankan beban biaya operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta.

c. Sasaran Program dan Besar Bantuan BOS

Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap (SATAP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi Indonesia.

(19)

1) SD/SDLB sebesar Rp 580.000,-/siswa/tahun

2) SMP/SMPLB/SMPT/SATAp sebesar Rp 710.000,-/siswa/tahun.3 d. Penggunaan dana BOS

Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dapat digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut:

Tabel 1

Komponen Pembiayaan BOS

No Komponen

Pembiayaan Item Pembiayaan Penjelasan

1 Pembelian/ Penggandaan buku teks pelajaran

a. Mengganti yang rusak b. Menambah kekurangan

untuk memenuhi rasio satu siswa satu buku

Perhatikan Peraturan Mendiknas No. 2 Tahun 2008 Tentang Buku 2 Kegiatan

dalam rangka penerimaan siswa baru

a. Biaya pendaftaran b. Penggandaan formulir c. Administrasi pendaftaran d. Pendaftaran ulang

e. Pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan

Termasuk untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru

3 Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa

a. PAKEM (SD)

b. Pembelajaran Kontekstual (SMP)

c. Pengembangan pendidikan karakter

d. Pembelajaran remedial e. Pembelajaran pengayaan f. Pemantapan persiapan ujian g. Olahraga, kesenian, karya

ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja

h. Usaha kesehatan sekolah (UKS)

Termasuk untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran dan biaya transportasinya, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olahraga, alat

kesenian, dan biaya pendaftaran mengikuti lomba

4 Kegiatan ulangan dan ujian

a. Ulangan harian b.Ulangan umum c. Ulangan sekolah

Termasuk untuk fotocopy, penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyususnan rapor siswa

3

(20)

5 Pembelian bahan-bahan habis pakai

a. Buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, nahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris b. Langganan Koran, majalah

pendidikan, majalah ilmiah dan majalah sastra

c. Minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah d. Pengadaan suku cadang alat

kantor 6 Langganan

daya dan jasa

a. Listrik, air dan telepon, internet (fixed/mobile modem) baik dengan cara berlangganan maupun prabayar

b. Pembiayaan penggunaan internet termasuk untuk pemasangan baru

c. Membeli genset atau jenis lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di sekolah yang tidak ada jaringan listrik

Penggunaan internet dengan mobile modem dapat dilakukan untuk mekasimal pembelian voucher sebesar Rp. 250.000 perbulan

7 Perawatan sekolah

a. Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela

b.Perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi

sekolah(kamar mandi dan WC), perbaiakan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya

Kamar mandi dan WC siswa harus dijamin berfungsi dengan baik. Jika dalam keadaan mendesak dan tidak ada sumber dana lainnya, dana BOS dapat digunakan untuk pembelian meja dan kursi siswa jika meja dan kursi yang ada sudah rusak berat

8 Pembayaran honorarium bulanan guru

a. Guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM)

(21)

honorer dan tenaga kependidikan honorer

(termasuk administrasi untuk SD)

c. Pegawai perpustakaan d.Penjaga sekolah e. Satpam

f. Pegawai kebersihan 9 Pengembanga

n profesi guru

KKG/MGMP dan KKKS/MKKS

Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant pengembanagn KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama hanya diperbolehkan

menggunakan dana BOS untuk biaya transportasi kegiatan apabila tidak disediakan oleh

hibah/block grant tersebut. 10 Membantu

siswa miskin

a. Pemberian tambahan bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transportasi dari dan ke sekolah

b. Membeli alat transportasi sederhana bagi siswa miskin yang menjadi barang

inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu

penyebrangan, dll) c. Membeli seragam, sepatu

dan alat tulis bagi

(22)

11 Pembiayaan pengelolaan BOS

a. Alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, Cd dan flash disk)

b. Penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan baiay transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di bank/PT Pos 12 Pembelian

perangkat computer

a. Desktop/work station b. Printer atau printer plus

scanner

Masing-masing maksimal 1 unit dalam satu tahun anggaran. Peralatan computer tersebut harus ada di sekolah

13 Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 terlah terpenuhi pendanaanny a dari BOS

a. Mesin ketik b. Peralatan UKS

Tidak boleh menggunakan dana BOS untuk membeli alat peraga/media

pembelajaran IPS, IPA dan Lab. Bahasa4

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Sebelum pembahasan tentang prestasi belajar, terlebih dahulu penulis terangkan beberapa pengertian prestasi menurut beberapa sumber. Meskipun prestasi belajar istilah yang sudah lazim dalam dunia pendidikan namun hal ini adalah predikat yang masih bersifat umum dan luas penggunannya. Istilah prestasi belajar diberikan kepada keadaan yang menggambarkan tentang hasil yang optimal dari suatu aktifitas belajar. Sehingga prestasi belajar tidak bisa dipisahkan dari

4

(23)

pengertian belajar. Oleh karena itu akan dikemukakan pengertian masing-masing kedua kata tersebut.

Kata prestasi berasal dari kata belanda “Prestise” kemudian dalam

bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti apa yang telah dilakukan

atau diciptakan. Hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan bekerja. 5 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan/dikerjakan dsb).6 Atau prestasi belajar bisa diartikan sebagai usaha yang telah dilakukan seseorang setelah melakukan pekerjaan atau perbuatan.7

Apabila ada orang yang mendapat prestasi di bidang Sejarah Nasional, maka yang dimaksud adalah hasil yang diperoleh seseorang dalam bidang Sejarah Nasional. Demikian juga, bila orang yang mendapat prestasi di bidang pendidikan maka yang dimaksud adalah hasil yang dicapai seseorang dalam bidang belajar.

Hal tersebut merupakan bukti dari keberhasilannya setelah ia melakukan suatu aktifitas tertentu. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Pasaribu prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidikan atau latihan tertentu.8

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau diusahakan seseorang setelah melakukan suatu aktifivitas yang dilakukan.

Sedangkan arti belajar dalam kamus besar Bahasa Indonesia belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.9 Sedangkan dalam kamus pedagogik dikatakan bahwa belajar adalah

5

Habsyi, Kamus Populer, ( Jakarta: Centre, 1983), Cet. 20, h. 216.

6

Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991), h. 787.

7

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru professional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), cet. 2, h. 5.

8

Pasaribu, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1983), hlm. 115.

9

(24)

berusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan, seseorang yang telah mempelajari sesuatu dapat terbukti melalui perbuatannya. 10 Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.11 Sedangkan belajar menurut beberapa pendapat adalah :

1) Menurut M. Uzer Usman, belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interkasi antara individu dengan lingkungannya. 12

2) Menurut Djamarah mendefinisikan belajar sebagai serangkain kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, objektif, dan psikomotor.13

3) Menurut Paimun dalam bukunya Psikologi Perkembangan berpendapat bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau terbentknya respon utama dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena keadaan sewaktu.14

Dalam beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli diatas, terdapat kesamaan mengenai pengertian belajar yaitu adanya perubahan baik pada pengetahuan, keterampilan maupun sikap yang dihasilkan sebagai akibat dari proses latihan atau pengalaman. Kini akan dibicarakan lebih lanjut tentang hasil dari kegiatan belajar siswa, yaitu prestasi belajar.

10

Abu Ahmadi, Cara Belajar yang Mandiri dan Sukses, ( Solo: Aneka , 1993), cet. I, h. 21.

11

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), Cet. I, h. 2.

12

Moh. Uzer Usman, op. cit., h. 5.

13

Syaiful Bachri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 13.

14

(25)

Mochtar Buchori dalam bukunya teknik-teknik evaluasi dalam pendidikan prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai atau ditunjukkan oleh murid sebagai hasil belajarnya baik itu berupa angka atau huruf maupun tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai oleh masing-masing anak dalam periode tertentu.15

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi Belajar

Dalam lembaga-lembaga pendidikan, belajar merupakan key term (istilah kunci) dan utama dalam upaya pendidikan. Karena proses belajar merupakan the process of aquiring knowledge, yakni proses untuk memperoleh pengetahuan. Sehingga belajar dapat dikatakan sebagai tonggak terjadinya suatu perubahan-perubahan dalam diri anak didik yang diwujudkan dalam tingkah lakunya sehari-hari. Oleh karena itu, belajar merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia. Karena hampir semua perkembangan dan perubahan manusia terjadi karena belajar.

Proses belajar tentunya tidak lepas dari berbagai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sebagaimana keberhasilan belajar tadi. Nana Sudjana berpendapat bahwa hasil belajar yang siswa dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa/faktor lingkungan.16

Untuk lebih jelasnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar akan dipaparkan per item sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: a) Faktor Fisiologis (Jasmaniah)

Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dibandingkan dengan jasmani yang kurang sehat, karena hal ini berpengaruhi terhadap kegiatan belajar siswa. Untuk itu agar tetap sehat, maka kondisi makanan harus diperhatikan dan didukung oleh kegiatan

15

Mochtar Buchori, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1983), hlm. 8.

16

(26)

olah raga. Dalam hal ini panca indera pun berpengaruh dalam belajar, karena panca indera merupakan pintu masuk pertama segala apa yang dilihat, didengaar, diucapkan dari hasil kerja indera kemudian otak dan hati baru dapat menerima, memahami, dan beraksi.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yang mempengaruhi aktifitas belajar cukup banyak. Faktor ini dipandang sebagai berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian proses belajar mengajar akan berhasil dengan baik. Faktor psikologis meliputi:

(1) Bakat

Bakat yang terdapat pada tiap siswa berbeda-beda, siswa yang belajar sesuai dengan bakat yang telah ada akan lebih cepat berhasil. Seperti orang yang memiliki bakat seni, ia akan cepat tanggap dengan hal-hal yang berhubungan dengan seni. Sehubungan dengan hal ini, Sardiman menyatakan bahwa bakat adalah sesuatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada.17

(2) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.18 Minat memegang peranan penting dalam menentukan proses belajar dan prestasi siswa. Minat menyangkut maslah senang dan tidak senang, tertarik dan tidak tertarik. Apabila bahan pelajaran itu sesuai dengan keinginan (minat) siswa, maka akan lebih giat dalam belajar. Akan tetapi jika pelajaran tersebut tidak menarik lagi

17

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 1995), h. 45.

18

(27)

siswa akan menimbulkan kelesuan dan semangat belajarnya berkurang.

(3) Sikap

Sikap adalah kemampuan yang mempengaruhi lahirnya tindakan individu yang bersumber dari desakan atau dorongan dalam hati, kebiasaan-kebiasaan dengan lingkungan yang mempengaruhinya.19 Sikap mempunyai peranan dalan pola tingkah laku yang spesifik dan biasanya muncul dengan reaksi emosional.

(4) Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan untuk meletakkan hubungan-hubungan dari proses berpikir.20 Intelegensi adalah kecerdasan yang merupakan salah satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa. Jadi siswa yang intelegensinya rendah, dan merasa kesulitan dalam menyerap materi yang dipejari, tetapi sebaliknya siswa yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah menerima materi yang diajarkan

(5) Motivasi

Motivasi sebagai gejala yang terkandung dalam stimuli tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan menuju kearah tujuan tersebut. Motivasi ini bisa berupa dorongan dasar atau internal dan insentif di luar diri individu.21

(6) Konsentrasi

Konsentrasi adalah memusatkan segenap kekuatan perhatian kepada suatu situasi belajar.22 Apabila dalam belajar kurang

19

Sardiman, op. cit. h. 341.

20

Kartini Kartono, Psikologhi Umum. (Bandung: Mandar Maju, 1996), h. 79.

21

Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Offset, 1992), h. 137.

22

(28)

berkonsentrasi maka materi yang masuk dalam pikiran cenderung berkesan, tetapi samar-samar dalam kesadaran (7) Perhatian

Perhatian maksudnya adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada sesuatu objek pelajaran yang atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar.23

(8) Pemahaman

Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuai dengan pikiran. Karena itu maka belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya.24

Apabila siswa benar-benar memahami materi pelajarannya maka siswa akan siap memberi jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan atau berbagai masalah dalam belajar. 2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: a) Faktor Non Sosial

Yang dimaksud faktor non sosial adalah faktor-faktor dari luar diri anak itu sendiri seperti :

(1) Situasi dan tempat belajar yang memadai, sejuk dan tidak gaduh dan ruang belajar yang cukup luas

(2) Alat peraga yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam memahami suatu materi pelajaran

(3) Metode dan gaya pengajaran dan pembinaan dalam penyampaian pelajaran yang digunakan

(4) Bahan pelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa

(5) Hukuman dan ganjaran, hal ini bertujuan untuk menimbulkan motif belajar yang lebih giat

23

Sardiman, op. cit., h. 44.

24

(29)

Oleh karena itu agar proses belajar dapat berhasil dengan baik, maka harus dipersiapkan faktor-faktor yang mendukung dan menghindari faktor yang menghambat kegiatan belajar.

b) Faktor Sosial

Yang dimaksud dengan faktor sosial dalam belajar adalah hubungan manusia dengan manusia. Untuk lebih jelasknya faktor-faktor sosial di atas akan penulis paparkan sebagai berikut : (1) Faktor lingkugan keluarga, meliputi :

(a) Orang tua

Cara orang tua mendidikan anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama dan cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.25 Orang tua merupakan faktor yang sangat dominan yang dapat mempengaruhi anak dalam proses belajar, karena orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya yang mula-mula menerima pendidikan. Partisipasi orang tua antara lain dengan menciptakan iklim rumah yang nyaman, disiplin, menciptakan budaya belajar atau memotivasi serta membimbing belajar anaknya dirumah. Orang tua juga memegang peranan utama dalam memikul tanggung jawab terhadap pendidikan dan kelangsungan hidup anak-anaknya. Kasih sayang orang tua yang diberikan kepada anak secara wajar atau sesuai dengan kebutuhan, mempunyai arti sangat penting bagi pertumbuhannya. Dalam pendidikan agama, dorongan dan perhatian orang tua sangat diperlukan bagi anaknya.

(b) Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus

25

(30)

terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar .26

Karena faktor ekonomi keluarga ini merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan belajar siswa pada masa sekarang ini, sebab hal ini berkenaan dengan masalah biaya pendidikan yang dirasa amat membebani beban orang tua siswa, khususnya, bagi mereka yang status ekonominya menengah kebawah. Masalah biaya pendidikan ini memang merupakan faktor yang sangat menentukan bagi kelangsungan studi siswa. (2) Faktor lingkungan pendidikan formal (sekolah), antara lain:

(a) Kurikulum dan metode mengajar

Kurikulum dan metode mengajar merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa penggunaan metode pembelajaran yang tepat bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu seorang guru harus mampu mengusahakan metode belajar yang tepat dan efisien.

(b) Relasi guru dan siswa

Hubungan antara guru dengan siswa sangat penting diciptakan sehingga antara guru dan murid atau sebaliknya dapat berkomunikasi dengan baik. Sehingga guru akan lebih mudah mengetahui kelemahan dan kelebihan antara siswa yang satu dengan yang lain.

(c) Disiplin sekolah

Peraturan dan tata tertib sekolah sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran di sekolah. Untuk itu perlu diciptakan disiplin sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan serta siswa itu sendiri. Dengan disiplin yang

26

(31)

tinggi maka siswa akan terbiasa hidup dalam lingkungan yang teratur

(d) Sarana dan Prasarana

Alat pelajaran dan keadaan gedung sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa sebab dengan peralatan pembelajaran yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan serta keadaan gedung yang baik, iklim sekolah yang sehat dan nyaman akan mengantarkan siswa pada pembelajaran yang efektif dan efisien.

(3) Faktor lingkungan masyarakat, antara lain : (a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

Dengan kegiatan yang positif di masyarakat misalnya tentang kegiatan sosial masyarakat, olah raga dan sebagainya akan menambah pengalaman siswa hal ini akan menunjang prestasi siswa27

(b) Mass Media

Peran mass media adalah memberikan informasi tentang segala sesuatu yang ditujukan kepada masyarakat luas, yang di dalamnya termasuk dalam bidang pendidikan, sehingga informasi tentang ilmu pengetahuan dan masalah sosial yang ada di masyarakat dapat berpengaruh terhadap prestasi

(c) Teman Beraul

Persahabatan siswa sangat berpengaruh pada prestasi belajar untuk itu siswa harus dapat memilih teman gaul yang sesuai baik di sekolah maupun di masyarakat. Dengan bersahabat pada orang yang sesuai maka lebih mudah dalam bertanya, bertukar pikiran tentang hal-hal yang positif. Misalnya tentang kegiatan di masyarakat dan di sekolah

27

(32)

(d) Bentuk kehidupan masyarakat

Dengan pola kehidupan masyarakat yang peduli pendidikan maka akan berpengaruh positif pada peningkatan prestasi siswa. Demikian sebaliknya masyarakat yang acuh pada pendidikan khususnya sekolah hal ini akan menghambat tercapainya prestasi.28

Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar, menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar selain faktor intern dan faktor ekstern adalah faktor pendekatan belajar diartikan sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran materi tertentu.29

Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni ada 3 pendekatan belajar menurut Briggs seperti dikutip Muhibbin Syah, yaitu : 1) Pendekatan surface (bersifat ilmiah) yaitu siswa belajar karena

dorongan dari luar, antara lain takut tidak lulus yang menyebabkan dia malu, maka gaya belajarnya santai asal hafal dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam

2) Pendekatan deep (mendalam) yaitu siswa mempelajari materi karena dia memang tertarik dan mereka merasa membutuhkan sehingga gaya belajarnya serius dan memahami materi secara mendalam serta memikirkan cara mengaplikasikannya

3) Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi) yaitu siswa mempelajari karena ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi ilmiah.30

Seorang siswa misalnya yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep (mendalam), mungkin sekali berpeluang banyak untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface (bersifat lahiriah atau permukaan). Dengan

28

Slameto, op. cit., h. 71

29

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), h. 142.

30

(33)

demikian selain faktor-faktor internal dan eksternal siswa, faktor pendekatan belajar juga sangat berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Keseluruhan faktor-faktor tersebut baik faktor internal, eksternal dan pendekatan belajar saling mempengaruhi satu sama lain. Adanya pengaruh dari faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam usaha mencapai prestasi yang maksimal.31

c. Cara Mengetahui Prestasi Belajar

Rangkaian akhir dari suatu proses kependidikan adalah evaluasi atau penilaian. Berhasil atau tidaknya pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan evalusai terhadap output yang dihasilkannya. Secara sederhana evaluasi pendidikan dapat diberi batasan sebagai suatu kegiatan untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam proses pendidikan. 32 dalam ruang lingkup terbatas, evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam menyampaikan materi pendidikan kepada peserta didik. Sedangkan dalam ruang lingkup luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu proses pendidikan (dengan seluruh komponen yang terlibat di dalamnya) dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.

Disisi lain evaluasi mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu, juga untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Serta untuk mengetahui hingga sejauhmana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar dengan kata lain bahwa evaluasi adalah sebagai kontrol pelaksanaan pendidikan. 33

31

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Op. Cit.,h. 128.

32

Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis ( Ciputat: PT Ciputat Pres 2005), Cet. II, h. 77

33

(34)

d. Indikator Prestasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu ini dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminakan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.34 1) Ranah cipta (kognitif) yang berupa: pengamatan, ingatan, pemahaman,

aplikasi/penerapan, analisis, sintesis (membuat paduan baru dan utuh). 2) Ranah rasa (afektif), yang berupa: penerimaan, sambuatan, apresiasi

(sikap menghargai), internalisasi (pendalaman), karakteriasi (pengahayatan).

3) Ranah karsa (psikomotorik) yang berupa: keterampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekpresi verbal dan non verbal.35

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diuangkapkan atau diukur.36

Salah satu indikator wujud perubahan dari hasil belajar di sekolah adalah prestasi belajar yang diformulasikan menjadi angka-angka di dalam raport atau daftar nilai siswa. Djamarah mengungkapkan pengertian karakteristik prestasi belajar sebagai berikut :

1) prestasi belajar merupakan tingkah laku yang dapat diukur. Untuk mengukur tingkah laku tersebut dapat digunakan test prestasi belajar. 2) Prestasi menunjuk kepada individu sebagai sebab, artinya individu

sebagai pelaku.

34

Muhibbin, op. cit., h. 192-193

35

Ibid., h. 217-218

36

(35)

3) Prestasi belajar dapat di evaluasi tinggi rendahnya, baik berdasarkan atas kriteria yang di tetapkan terlebih dahulu atau ditetapkan menurut standar yang di capai oleh kelompok.

Prestasi belajar menunjuk kepada hasil dari kegiatan yang dilakukan secara segaja dan disadari.37

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang prestasi belajar pada dasarnya telah banyak dilakukan, tapi bila dikaitkan dengan bantuan/dana/beasiswa sepanjang data di perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sepengetahuan penulis belum banyak yang membahasnya.

Penelitian tentang program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau sejenis dengan beasiswa serta prestasi belajar nampaknya bukanlah hal yang baru lagi. Dari penelitian mahasiswa yang berkenaan dengan beasiswa diantaranya, yaitu:

Penelitian yang dilakukan oleh Lulu Il Maknun, Jurusan Manajemen Pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2006 dengan judul

“Efektifitas Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam peningkatan mutu

pendidikan di SMP Al-Madzhab Ciheulang Bogor”. Dari penelitian kuantitatif ini Berdasarkan hasil pengujian hipotesis mengenai hubungan bantuan operasional sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan, diperoleh nilai t hitung 0,667 dengan melihat tabel distribusi frekuensi 50 pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai t tabel : 0,273. Maka dapat disimpilkan bahwa prestasi belajar siswa setelah mendapat dana bantuan operasional sekolah ternyata lebih tinggi dari prestasi belajar siswa sebelum mendapat dana BOS dengan mengacu pada nilai ujian akhir nasional (UAN). Dari penelitian ini, bantuan operasional sekolah (BOS) dan peningkatan mutu pendidikan ternyata sangat berpengaruh satu sama lain sehingga pemberian bantuan dana BOS bisa

37

(36)

ditingkatkan dengan tujuan mampu memberikan kemajuan bagi pendidikan Indonesia agar lebih bermutu atau berkualitas.38

Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Majid, Jurusan Kependidikan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2003 dengan judul “Peran bantuan operasional sekolah dalam meningkatkan minat menyekolahkan anak”. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dengan kesimpulan bantuan operasional sekolah telah berperan dalam rangka meningkatkan minat menyekolahkan anak melalui peringanan SPP atau iuran bulanan siswa, dan hal ini adalah cara yang baik dilakukan oleh sekolah meningkatkan kondisi sebagian besar orang tua siswa berdasarkan data bekerja mayoritas sebagai pekerja tidak tetap. 39

Penelitian yang dilakukan oleh Sinta Dwi Permata, Jurusan Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2011 dengan judul “ Studi pengelolaan dana bantuan operasional sekolah dalam mensukseskan wajib belajar Sembilan tahun di MTs

Unwaanunnajah Pondok Aren Tangerang Selatan”. Penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif dengan kesimpulan bantuan operasional sekolah telah membantu dalam meringankan biaya pendidikan di sekolah tersebut, karena penggunaan dana BOS dialokasikan pada pos-pos yang tepat sesuai dengan RAPBS yang telah ditetapkan sebelumnya. 40

Dari ketiga penelitian di atas terdapat perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan salah satu diantaranya adalah dengan mengacu pada indikator pencapaian hasil belajar (prestasi) siswa di SMP Negeri 241 Jakarta.

38

Lulu Il Maknun, Efektifitas Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Al-Madzhab Ciheulang Bogor, (S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2006), h. 62.

39

Abdul Majid, Peran Bantuan Operasional Sekolah dalam Meningkatkan Minat Menyekolahkan Anak, (S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2003), h. 69.

40

(37)

C. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini penulis bertitik tolak pada anggapan bahwa naiknya harga pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat berhubungan dengan anggaran biaya kehidupan masyarakat, dalam hal ini khususnya orang tua murid, sehingga mereka berfikir prioritas mana yang yang lebih penting untuk dipenuhi, dan pada masyarakat kalangan ekonomi menengah bawah, besarnya anggaran kehidupan sehari-hari berimbas kepada alokasi biaya untuk kebutuhan yang lainnya, himpitan ekonomi dapat mendorong orang tua siswa untuk berpikir bahwa biaya sekolah mahal, sedangkan kebutuhan pokok lebih mereka butuhkan dibanding dengan sekolah, hal ini sangat membahayakan jika terjadi putus sekolah kepada anaknya, angka partisipasi dan minat mendidika anak menurun, sehingga ada kekhawatiran akan kemampuan bersaing generasi anak bangsa bagi investasi pembangunan sumber daya manusia Indonesia ditahun-tahun selanjutnya akan memburuk, untuk mengurangi beban masyarakat ekonomi lemah perlu adanya bantuan yang dapat meringankan kebutuhan biaya kehidupan sehari-hari walaupun tidak banyak namun memeiliki arti bahwa mereka diperhatikan, salah satunya adalah pemberian biaya bantuan operasional sekolah (BOS) kepada sekolah-sekolah diseluruh Indonesia melalui bantuan operasional sekolah yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut. Biaya per-siswa tersebut digunakan untuk meringankan beban orang tua siswa dalam rangka mengurangi anggaran keuangan keluarga untuk pendidikan, dan dana tersebut dikelolah oleh sekolah untuk pembiayaan operasional sekolah yang sebelum ada BOS sebagian besar dibebankan kepada orangtua siswa, dari sini kita dapat ambil kesimpulan sementara bahwa dana BOS telah meringankan beban orang tua dalam biaya pendidikan anaknya.

(38)

dapat membantu masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah guna mendapatkan pendidikan keterampilan dasar untuk menghadapi tantangan di masa depan yang kian membutuhkan kemampuan dan keahlian terhadap suatu ilmu dengan menunjukan prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.41 Sehingga kedudukan hipotesis akan benar-benar jika fakta-fakta yang membenarkannya dan hipotesa ditolak jika fakta-fakta ada yang salah.

Dengan demikian, hipotesis mempunyai peranan untuk membantu tujuan yang tegas bagi penelitian, membantu menentukan arah yang ditempuh dan menghindari suatu penelitian yang tidak terarah/tidak bertujuan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara bantuan operasional sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif yang signifikan antara bantuan

operasional sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta.

41

(39)

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab sebelumnya penulis telah menjelaskan landasan teori dalam penelitian ini. Selanjutnya, pada bab ini penulis akan menjelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini.

Metode penelitian (juga sering disebut metodologi) adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya. 1

Metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.2

Adapun dalam metodologi penelitian ini akan penulis uraikan tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan obyek penelitian ini adalah di SMP Negeri 241 di Kel. Pulau Tidung Kec. Kep. Seribu Selatan Kab. Adm. Kep. Seribu Jakarta. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini tergolong dalam jenis

1

Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), h. 10.

2

(40)

korelasional karena berusaha mencari hubungan antara variabel bebas yaitu bantuan operasional sekolah dan variabel terikat yaitu prestasi belajar.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 241 Jakarta berjumlah 180 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik mengambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 10% - 15% Atau 20 - 25% atau lebih sesuai dengan kemampuan peneliti.5

Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 11,6% atau 21 siswa berdasarkan klasifikasi latar belakang ekonomi menegah kebawah dengan latar belakang siswa sebagai tour guide (pemandu wisata).

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan untuk menilai keadaan seseorang.6

3

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) Eds. Revisi, cet. XII, h. 108.

4

Ibid, h. 130.

5

Ibid, h.136

6

(41)

2. Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan, pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.7 Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi – informasi secara lengkap mengenai objek tempat penelitian seperti memperoleh data tentang situasi sekolah.

3. Dokumentasi

Dalam mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan, maka metode yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.8

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai identitas siswa, orang tua siswa dan catatan prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta.

4. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.9

Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yakni daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya, sehingga responden cukup memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan dirinya. Metode kuesioner ini untuk memperoleh data tentang penggunaan program BOS di SMP negeri 241 Jakarta.

Adapun kriteria nilai angket atau kuesioner yang penulis gunakan dipandang dari cara jawabannya, yaitu sebagai berikut :

a. Alternatif jawabannya a nilainya 4

7

Jamas, A. Black dan Dean J. Champion, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2001), hlm. 285.

8

Suharimi Arikunto, op. cit., h. 206.

9

(42)

b. Alternatif jawabannya b nilainya 3 c. Alternatif jawabannya c nilainya 2 d. Alternatif jawabannya d nilainya 1

[image:42.595.108.518.263.680.2]

Adapun kisi-kisi instrument pada penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan angket dan wawancara adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Kisi-kisi Kuesioner

Bantuan Operasional Sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP

Negeri 241 Jakarta

No Variabel Indikator Nomor

Pertanyaan Jumlah 1 Pembiayaan Iuran

Sekolah

a. Pembiayaan iuran Bulanan

b. Pembiayaan iuran Praktek

c. Pembiayaan iuran Ulangan

1 2 3, 4, 5

5

2 Pembelian Perlengkapan murid

a. Penyediaan buku b. Alat-alat Belajar c. Sumber Belajar

6 7, 8, 9

10

5 3 Penyediaan sarana

dan prasarana

a. Buku Pelajaran b. Sarana Ruang Kelas c. Sarana Perpustakaan d. Sarana Lab. Komputer e. Sarana Lab. IPA dan

IPS

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17 18 19 20 10

4 Proses

Pembelajaran

a. Materi Pelajaran b. Alat peraga

c. Metode Pembelajaran d. Media Belajar

e. Evaluasi Pelajaran

21, 22, 23 24 25 26 27

7

5 Pemberian Honorarium dan Pengembangan Profesi

a. Peningkatan Kualitas Mengajar

b. Motivasi Guru c. Disiplin Guru

28 29

(43)

E. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Penggunaan teknik analisa data dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 241 Jakarta, maka data yang penulis sebarkan diolah menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Dalam pengolahan data pertama kali harus dilakukan adalah editing. Ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian angket sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.

b. Skoring

[image:43.595.186.441.600.740.2]

Skoring adalah pemberian skor pada setiap butir pertanyaan yang terdapat dalam angket, dimana pada setiap item diberi berdasarkan jawaban yang dipilih yaitu pertanyaan positif dan negative. Adapun untuk pernyataan positif skor bergerak dari jawaban skor 4,3,2,1 sedangkan untuk pernyataan negative penskoran bergerak sebaliknya. Dalam skala ini terdapat empat alternative jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Skala Penilaian

Alternatif Jawaban Bobot Nilai Posotif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

(44)

Sangat Tidak Setuju 1 4

c. Tabulating

Selanjutnya adalah perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Penulis memindahkan jawaban responden ke dalam blanko yang telah tersusun rapi dan rinci dalam bentuk tabel. Dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut:

P = F x 100% N

Keterangan :

P = Angka Persentase

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah Frekuensi/individu

Selanjutnya untuk menafsirkan data yang telah diolah melalui proses perhitungan persentase dengan kategori sebagai berikut:

Tabel

Penafsiran Persentase 4

No Persentase Penafsiran

1 100% Seluruhnya

2 90%-99% Hampir seluruhnya 3 60%-89% Sebagian besar

4 51%-59% Lebih dari setengahnya

5 50% Setengahnya

6 40%-49% Hampir setengahnya 7 10%-39% Sebagian kecil 8 1%-9% Kecil sekali

9 0% Tidak sama sekali10

10

[image:44.595.142.469.251.698.2]
(45)
[image:45.595.127.508.197.545.2]

Untuk mengetahui pengaruh pelaksaan bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa sesuai dengan nilai raport di SMP Negeri 241 Jakarta, maka dibuatlah klasifikasi prestasi belajar sebagai berikut:

Tabel 5

Klasifikasi Prestasi Belajar Siswa

No Skor Frekuensi Klasifikasi

1 <60 - Rendah

2 60-75 10 Sedang/cukup

3 76-90 11 Tinggi

1. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang mengumpulkan data saja tetapi juga oleh orang lain. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut:

a. Analisa Korelasi

Untuk langkah selanjutnya agar mengetahui apakah ada pengaruh antara bantuan operasional sekolah terhadap prestasi belajar siswa di SMP 241 Jakarta, maka penulis menggunakan rumus product moment sebagai berikut:

Mencari angka korelasi dengan rumus rxy=

Keterangan:

rxy = Angka indeks korelasi “r” product momen N = Number Of Cases / Banyak siswa

(46)

= Jumlah seluruh skor Y

b. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment.

[image:46.595.134.511.266.576.2]

Memberikan interpretasi kasar dan sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti berikut:

Tabel 6

Angka Indeks Korelasi Product Moment Besarnya “r” product

Moment (rxy)

Interpretasi

0,00 – 0,20

Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi, tetapi sangat lemah atau sangat rendah: sehingga korelasi diabaikan (dianggap tidak ada korelasi var. X dan var. y)

0,20 – 0,40 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40 – 0,70 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,70 – 0,90 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang kuat dan tinggi

0,90 – 1,00 Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi

Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” product moment (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degress of freedom (df) dengan rumus sebagai berikut:

Rumus: df = N-nr

Keterangan:

df = Degrees of freedom (derajat bebas) N = Jumlah sample (objek penelitian) nr = Jumlah variabel11

Setelah hasilnya dicocokan dengan pedoman nilai “r” product moment baik pada taraf signifikan 5% ataupun pada taraf signifikan 1%

11

(47)

kemudian dibuat kesimpulan apakah terdapat korelasi positif yang signifikan atau tidak.

Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 21, maka df-nya adalah (21-2 = 19 ), jika r dihitung lebih besar dari tabel, maka korelasi dianggap signifikan atau Ha diterima dan Ho

ditolak. Namun jika r dihitung lebih kecil dari tabel, maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ho diterima dan Ha ditolak.

c. Analisis Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar persentase hubungan (kontribusi) variabel X (Bantuan Operasional Sekolah) terhadap variabel Y (prestasi belajar siswa), maka selanjutnya dilakukan analisis determinasi dari angka indeks korelasi (rxy) product moment yang telah diperoleh. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus:

Kd = r² x 100%

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi

r² = Angka Indeks Korelasi product Moment dikuadratkan.

F. Hipotesis Statistik

Secara statistik hipotesis dinyatakan sebagai berikut

H0: ρ ≤ = 0

H1: ρ > = 0 Keterangan:

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pelaksanaan bantuan operasional sekolah (BOS) terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 241 Jakarta.

(48)

38

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 241 Jakarta

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta

Berdirinya suatu lembaga atau instansi tertentu dilatarbelakangi oleh suatu pemikiran atau dorongan tertentu. Begitu juga berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta, ini didasari atas pemikiran dan dorongan dari tokoh masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu. Berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta ini berawal dari sekolah kelas jauh (SKJ 133) yang di dirikan pada tahun 1981 dan sebagai pimpinan instansi atau lembaga pendidikan tersebut pada saat itu oleh Bapak Suyoto. Sedangkan sekolah induknya berada di Pulau Panggang (Masih dalam lingkungan Kecamatan Kepulauan Seribu). Kemudian, pada tahun 1986 tepatnya pada tanggal 22 Desember 1986 diresmikan S MP Negeri 241 Jakarta sebagai sekolah negeri. Hal ini dapat diperkuat dengan dikeluarkannya surat keputusan dari Kanwil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan SK. No. 0886/D/1986.

Di samping itu, latar belakang berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta semata-mata karena didorong oleh rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap perkembangan umat, terutama dalam mempersiapkan generasi mendatang agar berguna bagi agama, bangsa dan negara.1

Adapun dasar pemikiran dan hal-hal yang mendorong berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta adalah sebagai berikut :

a. Dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa, maka tokoh masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan mempunyai

1

(49)

keinginan untuk mendirikan sekolah lanjutan tingkat pertama umum dengan kata lain Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

b. Didasari atas pertimbangan, bahwa pada saat itu transportasi adalah merupakan sesuatu yang sangat penting atau vital bagi masyarakat Pulau Tidung Kepulauan Seribu Selatan, khususnya apabila ingin berpergian ke tempat lain. Karena minimnya alat transportasi sehingga mengalami kesulitan. Begitu juga dengan anak yang ingin melanjutkan tidak hanya terletak pada transportasi saja melainkan juga terletak pada biaya.

c. Di Kelurahan Pulau Tidung terdapat 5 SD (Sekolah Dasar), lima dari sekolah dasar tersebut terdapat satu sekolah Madrasah Ibtidaiyah dari lima sekolah dasar di Pulau Tidung itu tiap tahunnya mengeluarkan lulusan lebih kurang 50 anak, 30% melanjutkan ke MTs Pulau Tidung, 10% melanjutkan ke SLTP yang berada di luar Pulau Tidung.

Atas latar belakang itulah berdirinya SMP Negeri 241 Jakarta yang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Pulau Tidung khususnya dan masyarakat Kelurahan Pulau Tidung pada umumnya.

Peralihan kepemimpinan pada sekolah ini dari sejak berdiri sampai sekarang sudah mengalami 8 (delapan) kali pergantian. Adapun data kepemimpinan SMP Negeri 241 Jakarta Selatan adalah sebagai berikut : a. Tahun 1980-1985 dikepalai oleh Bapak Wijoto

b. Tahun 1985-1990 dikepalai oleh Bapak Sopingi c. Tahun 1990-1995 dikepalai oleh Bapak Abdullah d. Tahun 1995-1997 dikepalai oleh Bapak Drs. Mujiono e. Tahun 1997-2000 dikepalai oleh Ibu Dra. Purwanti

f. Tahun 2000-2002 dikepalai oleh Bapak Tjatjang Ruchiat, A.Md g. Tahun 2002-2008 dikepalai oleh Ibu Dra. Komsatun

h. Tahun 2008-2011dikepalai oleh Bapak Wahyudi, SE i. Tahun 2011-sekarang dikepalai oleh Bapak Majid, S.Pd2

2

(50)

2. Letak Geografis SMP Negeri 241 Jakarta

SMP Negeri 241 Jakarta adalah merupakan salah satu sekolah menengah tingkat pertama yang berada di Kecamatan Kepulauan seribu tepatnya di Pulau Tidung.

Letak SMP Negeri 241 Jakarta cukup strategis karena mudah dijangkau, jauh dari kebisingan kota. Oleh karena itu suasana SMP Negeri 241 Jakarta cukup baik dan nyaman sehingga memungkinkan belajar dengan tenang.

SMP Negeri 241 Jakarta tepatnya terletak di bagian timur Pulau Tidung Besar, yang dibatasi dengan : sebelah selatan dibatasi dengan perumahan guru dan perumahan penduduk, di sebelah timur dibatasi dengan perumahan penduduk, di sebelah barat dibatasi dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan di sebelah utara dibatasi dengan pantai utara Pulau Tidung.

Keadaan sekolah tersebut cukup memadai karena di samping dikelilingi perumahan penduduk juga disekeliling gedung dipagar dengan pagar batako setinggi dua meter dan hanya satu pintu gerbang, SMP Negeri 241 Jakarta dibangun di atas tanah sendiri yang luasnya (Luas : 5000 meter) dengan bentuk bangunan terlampir.3

3. Visi dan Misi SMP Negeri 241 Jakarta

a. Visi SMP Negeri 241 Jakarta

3

Majid, op. cit

(51)

“Unggul dalam mutu, berpijak pada iman dan taqwa”. Alasan

memilih visi ini adalah untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.

Visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah. Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang : 1) Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian 2) Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

3) Ingin mencapai keunggulan

4) Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah 5) Mendorong adanya perubahan yang lebih baik

6) Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas.

b. Misi SMP Negeri 241 Jakarta

“Disiplin dalam kerja, mewujudkan manajemen kekeluargaan,

kerjasama, pelayanan prima dengan meningkatkan silaturahmi”.

Di setiap kinerja komunitas pendidikan, kami selalu menumbuhkan disiplin sesuai aturan bidang kerja masing-masing, saling menghormati dan saling percaya dan tetap menjaga hubungan kerja yang harmonis dengan berdasarkan pelayanan prima, kerjasama, dan silaturahmi. Penjabaran misi di atas meliputi :

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.

(52)

3) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal.4

4) Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

5) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.

6) Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan lebih jelas.

4. Tujuan SMP Negeri 241 Jakarta

Pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri 241 Jakarta, dilaksanakan pada dasar yang telah ditetapkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara Republik Indonesia yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan sekolah kami merupakan jabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut :

a. Unggul dalam kegiatan keagamaan dan kepedulian sekolah. b. Unggul dalam perolehan nilai UAN

c. Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang SMA Negeri.

d. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains dan matematika.

e. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, PMR, Paskibra, dan Pramuka.

f. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah.

Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai

4

(53)

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut : a. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini

dalam kehidupan.

b. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.

c. Berfikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media.

d. Menyenangi dan menghargai seni.

e. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat.

f. Berpartis

Gambar

Tabel 2
Tabel 3 Skala Penilaian
Tabel Penafsiran Persentase 4
Tabel 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian ini dilakukan menggunakan dua model algoritma yaitu Naive Bayes Classifier dan C4.5 untuk mendapatkan hasil nilai tingkat akurasi, AUC dan waktu

Namun terhalang oleh belum adanya media online yang informatif untuk pemesanan yang menjelaskan secara detail makanan yang di tawarkan sebagai media promosi

Puncak konsentrasi hormon testosteron individu tahap ranggah keras (34,1 ng/ml) pada penelitian ini lebih tinggi dibanding penelitian sebelumnya pada musim kawin spesies

4-10 Experimental results of motion reproduction in case 5 different target environment, with proposed method for verification of motion-copying system based on

Alasan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial adalah perusahaan yang lebih besar lebih dikritisi oleh masyarakat umum dan

Konstitusi pendidikan Islam di Indonesia terdapar dalam UU RI No.20 Tahun 2003 yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

Uraian teori yang disusun bisa dengan kata-kata penulis secara bebas dengan tidak mengurangi makna teori tersebut; dapat juga dalam bentuk kutipan dari tulisan orang lain, yaitu