Kedudukan Anak Angkat Pada Masyarakat Batak Toba (Studi Antropologi Tentang Pembagian Warisan Pada Anak Angkat Pada Masyarakat Batak Toba di Bagan Batu, Kec. Bagan Sinembah, Riau)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana kedudukan anak angkat menurut kompilasi hukum Islam dan (2) Bagaimana cara pembagian harta warisan bagi
Akibat hukum dari pengangkatan anak pada Masyarakat Batak Toba terhadap kedudukan waris anak kandung adalah tidak menghilangkan kedudukan waris anak kandung karena setiap
Anak angkat didalam keluarga mempunyai hak yang sama dengan anak kandung atau anak yang terlahir dari orang tua angkatnya serta pembagian warisan yang di peroleh anak angkat
Pada hukum adat yaag mempunyai sistem hukum kekeluargaan yang bersifat patrilineal (adat Batak Toba dan Batak Kara), kedudukan anak angkat sama dengan anak kandung, anak angkat
Hak waris anak angkat yang dilaksanakan melalui wasiat wajibah harus terlebih dahulu dilaksanakan dibandingkan pembagian warisan terhadap anak kandung atau ahli
Nainggolan, bahwa pada masyarakat Batak Toba dalam pembagian harta warisan selalu berdasarkan aturan hukum adat yang berlaku yaitu berdasarkan garis keturunan,
1) Kedudukan janda dengan ada anak baik anak laki-laki ataupun anak perempuan karena kematian suami pada masyarakat batak toba kristen terhadap
Pada hukum adat yaag mempunyai sistem hukum kekeluargaan yang bersifat patrilineal (adat Batak Toba dan Batak Kara), kedudukan anak angkat sama dengan anak kandung, anak angkat