PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN YANG DIAJAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARANNHT DAN JIGSAW DILENGKAPI LKS
Oleh
Siska Ranti NIM 4122131027
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN YANG DIAJAR DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN NHT DAN JIGSAW DILENGKAPI LKS Siska Ranti (NIM 4122131027)
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan yang Diajar dengan Model Pembelajaran NHT dan Jigsaw Dilengkapi LKS”.
Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hafni Indriati
Nasution, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si,
Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Ibu Dr. Destria Roza, M.Si sebagai dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi
ini.Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sahono,
S.PdI selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Perbaungan, Ibu Murnihayati Purba,
S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi,
sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan
penulis disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Maizal Efeni dan ibunda
tersayang Aideni. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Adinda Lindo
Fernando yang selalu memberikan motivasi dan do’anya untuk kelancaran
v
penulis yang telah memberikan do’a dan dukungannya baik moril maupun materil Ntepa, Deden, Makdang dan Mektek.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
mahasiswa Pendidikan Kimia Dik C 2012, teristimewah untuk sahabat-sahabat
terbaik penulis Rinna, Rafika, Rafidah dan Noviarta. Terimakasih juga penulis
sampaikan kepada keluarga besar Griya Pendopo Putri Muslimat, dek Nisa, Kak
Aini dan buat Ibu Lipa yang dan memberikan motivasi yang tiada henti dan
mendoakan penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, September 2016
Penulis
Siska Ranti
vii
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 37
4.3. Uji Persyaratan Analisa Data 38
4.3.1. Uji Normalitas Data 39
4.3.2. Uji Homogenitas Data 39
4.4. Uji Hipotesis 40
4.5. Peningkatan Hasil Belajar 41
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 44
5.2. Saran 44
ix
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
2.1. Alir Model Pembelajaran NHT 12
2.2. Dinamika Pembagian Kelompok dalam Pembelajaran Jigsaw 14
3.1. Skema Alur Penelitian 32
x
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
2.1. Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif 9
2.2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 10
3.1. Matriks Rancangan Penelitian 30
4.2.1. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varian Pretes-Posttest 38
4.3.1. Uji Normalitas Data Sampel 39
4.3.2. Uji Homogenitas Data 40
4.4. Uji Hipotesis Penelitian 40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN HALAMAN
Lampiran 1. Daftar Nilai Ujian Tengah Semester Siswa 48
Lampiran 2. Silabus Mata Pelajaran Kimia 50
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 52
Lampiran 4a. Kisi- Kisi Soal (Sebelum Divalidasi) 70
Lampiran 4a. Kisi- Kisi Soal (Setelah Divalidasi) 71
Lampiran 5a. Instrumen Tes (Soal Sebelum Divalidasi) 72
Lampiran 5b. Instrumen Tes (Soal Setelah Divalidasi) 78
Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Tes 81
Lampiran 7. Format Lembar Jawaban 82
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 83
Lampiran 9. Jawaban Lembar Kerja Siswa 86
xii
Lampiran 25. Peningkatan Hasil Belajar 117
Lampiran 26. Tabel r-product Moment 119
Lampiran 27. Tabel chi kuadrat 120
Lampiran 28. Tabel Distribusi-t Tabel 121
Lampiran 29. Jadwal Penelitian 122
Lampiran 30. Dokumentasi 123
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Kualitas dan keberhasilan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas
pendidikannya. Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kualitas
pendidikan adalah bagaimana sistem pendidikan tersebut dikelola oleh bangsa itu
sendiri (Diana, 2013). Pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis
karena selalu menuntut adanya perbaikan yang terus menerus. Peningkatan mutu
pendidikan tidak terlepas dari beberapa perbaikan, pendekatan dan strategi
pembelajaran harus disesuaikan dengan materi ajar dan kemampuan siswa. Siswa
dituntut untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sedangkan guru
sebagai fasilitator sehingga mampu mencapai kompetensi yang diharapkan
(Eralita, 2012).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia yang
dilakukan di SMA Negeri 2 Perbaungan, diperoleh bahwa hasil belajar kimia
siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian tengah
semester siswa dimana tingkat ketuntasan siswa hanya sebesar 22,95% sedangkan
yang tidak tuntas sebesar 77,05%. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh
berbagai hal, yaitu: (1) Peserta didik kurang memperhatikan materi yang
disampaikan karena merasa bosan dengan model atau metode pembelajaran yang
monoton (konvensional) yang lebih banyak didominasi oleh guru, sehingga siswa
menjadi kurang aktif dan hasil belajar rendah, (2) Dalam proses belajar mengajar
selama ini hanya sebatas upaya menjadikan siswa mampu dan terampil
mengerjakan soal-soal yang ada, sehingga pembelajaran kurang bermakna dan
terasa membosankan serta siswa kesulitan dalam menghubungkan materi dengan
peristiwa sehari-hari, (3) Suasana pembelajaran yang hanya terfokus menghadap
ke papan tulis saja tanpa menggunakan bantuan media pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran terkesan kaku, (4) Ketakutan siswa dalam menyampaikan
gagasan atau persoalan yang dia peroleh karena takut salah. Hal ini apabila
dibiarkan terus menerus akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran
2 Pelajaran kimia merupakan disiplin ilmu yang bersifat khas oleh siswa.
Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep kimia dari
pada konsep pelajaran yang lain, hal ini disebabkan karena karakteristik ilmu
kimia bersifat abstrak. Selain itu, pada umumnya siswa sudah menganggap bahwa
mata pelajaran kimia menakutkan dan membosankan, akibatnya tidak sedikit
siswa yang kurang bahkan tidak tertarik dalam memahami dan menguasai
konsep-konsep dasar materi kimia. Salah satu materi pelajaran kimia yang dianggap sulit
oleh siswa adalah materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Dimana didalamnya
banyak materi hitungan sehingga dibutuhkan pemahaman yang lebih untuk
mempelajari konsepnya.
Untuk mencapai proses belajar mengajar yang tepat, efektif dan efisien,
tidak mungkin dicapai dengan metode yang bersifat “teacher centred” atau
komunikasi satu arah, akan tetapi harus dengan metode multi arah. Salah satu
metode multi arah yang cocok diterapkan adalah pembelajaran kooperatif. Tujuan
yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini tidak hanya kemampuan akademik
tetapi juga adanya unsur kerjasama untuk penguasaan materi tersebut.
Pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dapat membuat setiap siswa akan
saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota
kelompok memperoleh keberhasilan. Pembelajaran kooperatif juga melatih siswa
untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi dalam bentuk diskusi,
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran
bermakna membuat siswa dapat menemukan sendiri fakta dan konsep.
Model pembelajaran NHT adalah suatu model pembelajaran yang berpusat
pada siswa (student centered). NHT merupakan suatu model pembelajaran
kooperatif yang dapat membantu siswa untuk bekerjasama dan saling membantu
dalam pemahaman materi pelajaran. Model pembelajaran NHT, memungkinkan
siswa untuk lebih aktif dan bertanggung jawab penuh untuk memahami materi
pelajaran baik secara berkelompok maupun individual. Model pembelajaran NHT
secara signifikan dapat meningkatkan prestasi belajar, aktifitas dan sikap siswa
3 Hal ini dapat dilihat dari penelitian sebelumnya oleh Murti, dkk (2014) di
mana penggunaan model pembelajaran kooperatif Number Head Together pada
materi pokok larutan penyangga dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa
sebesar 76,36. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari, dkk (2014) menyatakan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together
disertai dengan media LKS dapat meningkatkan prestasi belajar aspek kognitif
dari 28,57% pada siklus I meningkat menjadi 82,86% pada siklus II pada materi
kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian lain juga dilakukan oleh Baskoro,
dkk (2013) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Number Head
Together dilengkapi LKS pada materi Termokimia dapat meningkatkan prestasi
belajar kognitif siswa dimana pada siklus I sebesar 46,42% dan meningkatkan
pada siklus II 71,42%.
Model Pembelajaran Jigsaw merupakan suatu model pembelajaran yang
bersifat kontruktivis, dimana siswa dituntut untuk membangun pengetahuan
sendiri sehingga aktivitas dalam pembelajaran menjadi student centered learning.
Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab dalam pembelajaran. Siswa dituntut
untuk mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif dan penguasaan
pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila siswa
mempelajari materi secara individual. Siswa yang kemampuannya lemah akan
terbantu dengan adanya model pembelajaran ini karena dalam pembentukan
kelompok belajar setiap siswa akan berada dalam kelompok heterogen. Model
pembelajaran Jigsaw akan membantu siswa yang memiliki kemampuan lebih
untuk berkreasi namun tidak meninggalkan siswa yang memiliki kemampuan
kurang pada pemahamannya sendiri melainkan siswa yang memiliki kemampuam
kurang akan terbantu untuk meningkatkan kemampuannya. . Model pembelajaran
Jigsaw secara signifikan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran kimia (Ginting, 2010).
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Diana, dkk
(2013) yang menyatakan bahwa metode Jigsaw disertai media LKS dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Hidrokarbon dengan rata-rata
4 oleh Agustina, dkk (2013) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran
Jigsaw yang dilengkapi media handout pada materi hidrokarbon dapat
meningkatkan prestasi belajar skognitif siswa dari 27,78% pada siklus I menjadi
77,78% pada siklus II. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Sukarini, dkk
(2013) membuktikan bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
kognitif siswa dari 36,41 menjadi 83,20 pada materi koloid.
Bertolak dari karakteristik masalah dan akar masalah yang perlu diatasi
dapat dilihat bahwa penetapan model pembelajaran yang berfokus pada
pengembangan pemahaman konsep, pengembangan interaksi kelompok dengan
kerjasama, dan latihan memecahkan masalah merupakan pilihan yang terbaik
untuk meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa. Model pembelajaran NHT
dan Jigsaw merupakan model yang menekankan pada keaktifan belajar siswa
dalam bentuk kelompok, adanya penghargaan kelompok dan tanggung jawab
individual. Bahkan berdasarkan data diatas diperoleh bahwa NHT dan Jigsaw
selalu memberikan dampak yang meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan
uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan
menggunakan model NHT dapat memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan model Jigsaw atau sebaliknya. Berdasarkan latar belakang
di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran NHT Dan Jigsaw Dilengkapi LKS.”
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran
Kooperatif tipe NHT dan tipe Jigsaw dilengkapi LKS serta pengaruhnya terhadap
hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti
membatasi masalahnya yaitu pada:
1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model NHT dan Jigsaw
5 2. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa melalui tes
berupa pre-test dan post-test.
3. Materi yang diajarkan adalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di kelas XI
SMA Negeri 2 Perbaungan Tahun Ajaran 2015-2016.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah maka rumusan
masalah penelitian ini adalah: “Apakah ada perbedaan yang signifikan rata-rata
hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 2 Perbaungan yang diajar dengan model
pembelajaran NHT dan Jigsaw dilengkapi LKS pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan?”
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar kimia siswa SMA Negeri
2 Perbaungan yang diajar dengan model pembelajaran NHT dan Jigsaw
dilengkapi LKS pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan .
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengajarkan kimia di SMA/MA kelas XI-IPA Semester II.
2. Bagi Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi koloid
dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
3. Bagi Guru, untuk menjadi bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih
model pembelajaran yang tepat.
4. Bagi Sekolah, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan
hasil belajar siswa dan kinerja guru serta menumbuhkan karakter siswa.
5. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Lanjut, menjadi referensi untuk penelitian
6 1.7. Definisi Operasional
1. Model pembelajaran NHT (Number Head Together) adalah suatu model
pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari, mengolah dan melaporkan informasi yang akhirnya dipresentasikan
di depan kelas.
2. Model pembelajaran Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif dengan mengelompokkan siswa dalam tim yang beranggotakan
enam siswa, dalam mempelajarai materi pelajaran yang dibagi menjadi
sub-bab.
3. Lembar kerja siswa (LKS) adalah media pembelajaran yang berisi catatan
soal dan ringkasan materi yang dibuat oleh peneliti dalam penelitian agar
siswa dapat belajar secara mandiri.
4. Hasil belajar adalah akhir dari proses belajar atau hasil yang diperoleh siswa
dalam belajar mengajar yang berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan)
44 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran NHT dilengkapi LKS dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran Jigsaw dilengkapi LKS pada Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan sebesar 16,06%
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan,maka disarankan hal-hal
berikut:
1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menerapkan model pembelajaran
Jigsaw yang dilengkapi dengan media LKS sebagai salah satu alternatif
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran kimia materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan untuk membandingkan model pembelajaran Jigsaw dengan model
pembelajaran dan media yang lain, dan diterapkan pada pokok bahasan yang
berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan guru dalam meningkatkan
45 DAFTAR PUSTAKA
Agustina, E., Nugroho, A., Mulyani, S., (2013), Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Berbantuan Handout Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X.C SMA Negeri 1 Gubug Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 66
Arikunto, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Azizah, N., (2007), Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numberd Head Together) dengan Pemanfaatan LKS pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007, Skripsi, Unnes, Semarang
Bahriah, E. S., Sofyatiningrum, E., dan Irwandi, D., (2014), Peningkatan Penguasaan Konsep Kesetimbangan Kimia dengan Pendekatan Inkuiri Terintegrasi Nilai, Jurnal Edusains, 6: 180-184
Baskoro,F., Saputro,S., dan Hastuti,B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar dengan Model Pembelajaran NHT Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 85-89
Dananjaya, U., (2013), Media Pembelajaran Aktif, Nuansa Cendekia, Bandung
Danim, S., ( 2013), Media Komunikasi Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta
Diana, N.R., Sukardjo,J.S., dan Martini,K.S., (2013) Pengaruh Metode Jigsaw Disertai Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia Ditinjau dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X
Semester Genap di SMA Negeri 1 Ponorogo T.A. 2011/2012, Jurnal Pendidikan
Kimia, 2: 49-55
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Edisi.2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Eralita, N., Redzeki, T., dan Hastuti, B., (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Metode Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dan Team Assisted Individualization (Tai) Dilengkapi Lks Terhadap Prestasi Dan Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Sma N Kebakkramat Tahun Ajaran 2011/ 2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 1: 60
Ginting, P., (2010), Penerapan Pendekatan Kontruktivisme dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Peta Konsep dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Lestari,W.T., Utami, B., dan Masykuri, M., (2014), Penerapan Model Pembelajaran
46 pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI IPA 4 SMA
Negeri 2 Karanganyer Tahun Ajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 28
Murti, M.M.S., Redjeki. T., dan Utomo, S.B., (2014), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Koopewratif NHT dan TPS dengan Memperhatikan Kemampuan Matematika Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Larutan
Penyangga di SMA Negeri 1 Jumapolo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal
Pendidikan Kimia, 3: 75
Musfiqon, (2012), Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, Penerbit PT. Prestasi Pustakaraya, Jakarta
Novida, D., (2015), Pengaruh Jenis Bahan Ajar dan Metode Mengajar Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Hasil Kali Kelarutan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Panjaitan, H., (2014), Perbandingan Hasil Belajar dan Sikap Kerja Keras Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Model Jigsaw Berbantuan Lembar Kerja Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Petrucci, R.A., (1985), Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta
Sani, R.A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA-Unimed, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA- Unimed, Medan.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Sukarini, A., Susilowati, E., dan Martini, K.S., (2013), Studi Komparasi Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode Jigsaw dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Koloid Kelas
XI Semester 2 SMA Negeri 1 Wonogiri Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal
Pendidikan Kimia, 2: 79
Suryosubroto,B.,(2009),Proses Belajar mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
47 Uno, H., dan Nurdin, M., (2014), Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, PT
Bumi Aksara, Jakarta
Watu, S.U., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa di SMA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Wilkinson, G.L., (1984), Media dalam Pembelajaran, CV.Rajawali, Jakarta
Wulandari, S., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) dengan Media Video Demonstrasi untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Kelas X-8 SMA Negeri 8 Kota Bengkulu, Skripsi, FKIP, Universitas Bengkulu, Bengkulu