• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Beberapa Komponen Pengendalian Terpadu Penyakit Mosaik Bergaris (Sugarcane Streak Mosaic Virus) pada Tebu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Beberapa Komponen Pengendalian Terpadu Penyakit Mosaik Bergaris (Sugarcane Streak Mosaic Virus) pada Tebu"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Tri Asmira Damayanti

( I nstitut Pertanian Bogor )

Dr. Giyanto

( I nstitut Pertanian Bogor )

I r. Lilik Koesmihartono Putra, M.AgSt

( Pusat Penelitian dan Pengembangan Gula I ndonesia)

KAJI AN BEBERAPA KOMPONEN PENGENDALI AN

TERPADU PENYAKI T MOSAI K BERGARI S

(2)

Tahun- 1

1. Mendapatkan suhu optimum untuk menginaktivasi SCSMV

dengan

hot water treatment

2. Mengoptimasi perlakuan pengairan terhadap intensitas SCSMV

3. Eksplorasi bakteri rhizosfer, endofit dan dekomposer asal tebu

(3)

TAHUN BERJALAN

¾

Mendapatkan HWT optimal (suhu & waktu), serta pengairan yang mampu menekan serangan SCSMV

¾

Mendapatkan kandidat bakteri potensial untuk menekan keparahan SCSMV
(4)

a. Percobaan HWT & pengairan di rumah kaca

b. Eksplorasi dan

screening

bakteri rizosfer dan endofit dalam

(5)

1. Lab. Virologi Tumbuhan I PB : Deteksi virus

2. Lab. Bakteri Tumbuhan I PB : isolasi bakteri endofit/ rizosfer, screenig

bakteri

(6)

PARAMETER PENGAMATAN

1. Jumlah rumpun

2. Jumlah Anakan

3. Tinggi tanaman

4. Diamater batang

5. I ntensitas penyakit

6. Keparahan penyakit (skoring 0-3)

Perlakuan : Perendaman bud/ chip sebelum tanam, dan penyiraman 1 bulan setelah tanam dengan interval 1 bulan

Budchip : Positif terinfeksi SCSMV, Kontrol : tanpa perlakuan bakteri

Parameter 1-4 : umur 1, 2, dan 4

(7)
[image:7.792.43.755.37.546.2]

A. HOT WATER TREATMENT

Tabel 1. Pengaruh HWT Terhadap Daya Tumbuh Bagal/ Stek

100 ±0.00a K

Kontrol

40 ±0.52c D.3

55- 30

50 ±0.53bc D.2

55- 20

60 ±0.52abc D.1

55- 10

40 ±0.52c C.3

54- 30

60 ±0.52abc C.2

54- 20

70 ±0.48abc C.1

54- 10

70 ±0.48abc B.3

53- 30

70 ±0.48abc B.2

53- 20

100 ±0.00a B.1

53- 10

90 ±0.32ab A.3

52- 30

100 ±0.00a A.2

52- 20

100 ±0.00a A.1

52- 10

Daya Tumbuh Kode Perlakuan

Suhu - Waktu (oC – Menit)

(8)
[image:8.792.39.753.48.548.2]

Tabel 2. Pengaruh HWT Terhadap Masa I nkubasi

14.0 ± 1.4a

K Kontrol

23.0 ±11.8a D.3

55- 30

23.0 ±12.2a D.2

55- 20

23.0 ±11.9a D.1

55- 10

21.0 ±10.9a C.3

54- 30

21.0 ±11.0a C.2

54- 20

21.0 ±10.1a C.1

54- 10

19.0 ± 9.2a B.3

53- 30

17.0 ± 8.4a B.2

53- 20

17.0 ± 1.8a B.1

53- 10

17.0 ± 5.7a A.3

52- 30

16.0 ± 2.0a A.2

52- 20

16.0 ± 2.1a A.1

52- 10

Masa I nkubasi ( Hari) Kode Perlakuan

Suhu - Waktu (oC – Menit)

Masa I nkubasi : masa munculnya gejala pertama

(9)
[image:9.792.39.760.39.562.2]

Tabel 3. Pengaruh HWT Terhadap Keparahan Penyakit

60.00 ±6.96f K

Kontrol

9.90 ±5.30e D.3

55- 30

9.70 ±5.60e D.2

55- 20

11.60 ±7.15e D.1

55- 10

12.40 ±6.46e C.3

54- 30

12.72 ±6.70de C.2

54- 20

13.30 ±6.80cde C.1

54- 10

15.60 ±8.42cde B.3

53- 30

15.80 ±8.31bc B.2

53- 20

16.00 ±4.94bcd B.1

53- 10

16.12 ±5.80bc A.3

52- 30

15.93 ±3.16b A.2

52- 20

19.13 ±5.73a A.1

52- 10

Kaparahan ( % ) Kode Perlakuan

Suhu - Waktu (oC – Menit)

¾Tº C & Waktu : keparahan menurun

¾HWT terbaik 53º C, 10 min untuk bagal/ stek langsung tanam di lapang

(10)

P

E

N

G

U

J

I

A

N

H

O

T

W

A

T

E

R

T

R

E

A

T

M

E

N

T

D

I

R

(11)

1. I solasi bakteri endofit dan PGPR dari Tanaman Tebu

A.1. I solasi……….50 isolat bakteri

Uji Patogenisitas

(12)

A.2. Seleksi bakteri potensial: diuji 20 isolat bakteri

0 1 2 3

(13)

P

e

re

n

d

a

m

a

n

te

b

(14)
[image:14.792.40.753.51.566.2]

Tabel 4. Pengaruh Perlakuan Bakteri Terhadap Daya Tumbuh Bud chip

6.94 ±4.12 abcd D5

22

4.75 ±2.70 cdef D3

21

6.13 ±3.84 abcde D2

20

3.50 ±1.90 efg D1

19

5.69 ±4.03 bcde B6

18

8.19 ±4.68 ab B5

17

5.00 ±3.03 bcde B1.2

16

1.63 ±1.26 g B1

15

4.81 ±3.23 cdef A3.2

14

1.94 ±1.69 fg A7

13

6.25 ±3.84 abcde A5

12

4.50 ±3.74 defg A4

11

8.94 ±4.92 a A3

10

7.13 ±4.06 abcd A2

9

7.81 ±4.46 abc A1

8

6.69 ±4.25 abcd R6

7

6.81 ±4.09 abcd R5

6

7.06 ±4.06 abcd R3

5

5.56 ±3.97 bcde R2

4

4.31 ±2.96 defg R1

3

6.25 ±4.27 abcde K. LB

2

6.50 ±5.11 abcde* * K. Air*

1

Hari ke- tumbuh Perlakuan

(15)

K

D

7

.2

T

5

.2

T

4

(16)
[image:16.792.52.756.68.564.2]

Tabel 6. Pengaruh Perlakuan Bakteri Terhadap Tinggi Tanaman, Lingkar Batang dan Keparahan

48.50 ±23.28 ab 16.92 ±9.41 ab

1.79 ±0.73 ab 1.58 ±1.16 ab

D5

34.00 ±31.10 bc 12.50 ±12.68 bc

1.26 ±1.13 abcd 1.25 ±1.29 abcde

D3

43.17 ±22.58 abc 13.42 ±10.45 bc

1.82 ±0.79 ab 1.33 ±1.15 abcd

D2

25.50 ±36.53 cd 9.33 ±13.36 bcde

0.97 ±1.24 cde 0.83 ±1.34 bcde

D1

43.58 ±22.96 abc 13.25 ±10.09 bc

1.55 ±0.86 abcd 1.55 ±1.29 abcd

B6

49.25 ±9.53 ab 16.54 ±5.92 ab

1.73 ±0.32 abc 1.08 ±0.79 bcde

B5

34.17 ±28.02 bc 10.25 ±9.30 bcde

1.05 ±0.94 bcde 0.83 ±1.03 bcde

B1.2

11.67 ±21.46 d 3.50 ±7.55 de

0.47 ±0.88 e 0.42 ±0.90 de

B1

33.00 ±25.65 bc 10.08 ±10.04 bcde

1.28 ±0.99 abcd 1.58 ±1.31 ab

A3.2

10.42 ±14.56 d 2.13 ±4.06 e

0.45 ±0.68 e 0.36 ±0.92 e

A7

42.33 ±25.78 abc 13.25 ±11.00 bc

1.35 ±0.74 abcd 1.25 ±1.06 abcde

A5

37.75 ±26.32 abc 9.92 ±9.22 bcde

1.52 ±0.95 abcd 1.50 ±1.17 abc

A4

58.83 ±9.09 a 21.92 ±5.43 a

2.03 ±0.30 a 2.08 ±0.90 a

A3

44.00 ±21.96 abc 15.17 ±8.41 abc

1.43 ±0.72 abcd 0.92 ±0.67 bcde

A2

49.17 ±19.11 ab 17.25 ±8.36 ab

1.73 ±0.67 abc 0.92 ±1.08 bcde

A1

42.00 ±23.81 abc 13.38 ±8.99 bc

1.41 ±0.76 abcd 1.00 ±0.74 bcde

R6

42.42 ±20.44 abc 13.96 ±8.23 abc

1.48 ±0.70 abcd 1.42 ±1.16 abcd

R5

42.75 ±24.00 abc 14.83 ±9.68 abc

1.55 ±0.80 abcd 0.83 ±0.72 bcde

R3

28.17 ±18.28 bcd 6.92 ±6.28 cde

1.29 ±0.68 abcd 0.50 ±0.67 cde

R2

28.42 ±25.97 bcd 7.50 ±8.05 cde

0.91 ±0.99 de 0.50 ±0.52 cde

R1

44.83 ±23.22 abc 12.67 ±7.98 bc

1.51 ±0.77 abcd 1.17 ±0.94 abcde

K. LB

46.50 ±18.06 abc 11.71 ±6.86 bcd

1.70 ±0.46 abcd 1.17 ±0.83 abcde*

K. Air

4 2

(17)

Percobaan yang belum dapat dilaksanakan karena hambatan teknis dan waktu adalah ;

1. Optimasi Perlakuan Pengairan Terhadap I ntensitas Serangan SCSMV

2.

Akan dilaksanakan pada tahun kedua

(18)

¾

HWT terbaik 53º C, 10 min untuk bagal/ stek langsung tanam di

lapang

¾

HWT untuk

mother plant free-virus

55º C, 30 min atau

60º C, 10 min

(19)

¾

Mendapatkan HWT optimal (suhu & waktu)

¾

Mendapatkan kandidat bakteri potensial untuk menekan keparahan SCSMV

¾

Publikasi ilmiah (draft sudah selesai, perlu last finishing content & bahasa)

¾

Penulisan draft buku ajar untuk keluaran tahun kedua sudah mulai dikerjakan
(20)

2. Uji kemampuan Bakteri dalam Mendekomposer Blotong

1. Optimasi Perlakuan Pengairan Terhadap I ntensitas Serangan

SCSMV

3. Evaluasi I solat- I solat Bakteri Potensial Secara Tunggal dan

Kombinasi Dalam Menekan I nfeksi SCSMV

4. I dentifikasi bakteri potensial dengan sequencing gen 16S rRNA.

5. Analisis aktivitas bakteri rhizosfer, endofit dan dekomposer

(21)

Ir

.L

il

ik

K

P

-P

3

G

I

D

r.

G

iy

a

n

to

R

a

td

ia

n

a

S

P

D

r

T

ri

A

Gambar

Tabel 1. Pengaruh HWT Terhadap Daya Tumbuh Bagal/ Stek
Tabel 2. Pengaruh HWT Terhadap Masa I nkubasi
Tabel 3. Pengaruh HWT Terhadap Keparahan Penyakit
Tabel 4. Pengaruh Perlakuan Bakteri Terhadap Daya Tumbuh Bud chip
+2

Referensi

Dokumen terkait

a) Bahan inti kedap air dianggap homogen dan mempunyai kadar pori yang konstan. Hal ini akan berpengaruh terhadap penggunaan nilai kadar pori dan hydraulic conductivity pada

Objek penelitian yaitu gaya bahasa kiasan dan nilai pendidikan yang terkandung dalam novel Prau Gethek Nyabrang Jaladri karya Ir.. Subjek penelitian yaitu novel

Ayat ini seolah-olah ingin mengingatkan jika kebenaran (sunatullah) berupa keseimbangan ekosistem yang menjadi penyangga alam semesta yang berfungsi membendung

Keuntungan teknologi ini adalah menggunakan energi cahaya yang bisa didapat dari matahari (gratis dan terus menerus ada) ataupun dari sinar UV, hampir tidak ada

Untuk itu, perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) Komnas Perempuan agar dapat dipakai sebagai pedoman bagi Komnas Perempuan untuk menetapkan sejumlah program berdasarkan

(1) Cukup baik (2) Baik (3) Sangat baik (4) Mengerjakan tugas yang diberikan Peserta didik tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan Peserta didik kadang-kadang

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

Dengan penelitian ini dapat memberikan informasi, referensi dan masukan dalam menyusun kebijakan mengenai perpajakan terutama yang berkaitan dengan Pemahaman