BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemilihan kepala daerah (Pemilukada) secara langsung sudah kedua kalinya
dilaksanakan di Kabupaten Gresik. Proses pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Gresik
yang kedua telah berlangsung pada tanggal 26 Mei 2010. Walaupun Pemilukada
Kabupaten Gresik telah berlalu, akan tetapi banyak catatan menarik yang dapat direkam
dan dibaca ulang, meskipun memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, tetapi paling
tidak peristiwa politik melalui pemilihan langsung dan terbuka telah memberi nuansa
baru dalam wajah demokrasi di negeri ini, terutama di Propisnsi Jawa Timur.
Pemilukada merupakan prosedur demokrasi, yang salah satu fungsinya adalah
sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat yang bersifat langsung, terbuka dan
massal yang diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
demokrasi. Perwujudan fungsi tersebut secara fundamental diakui dan dijamin UUD
1945. (Gatara, 2008:209).
Kehadiran pemilih perempuan dalam Pemilukada merupakan kelompok pemilih
yang unik dan menarik. Unik karena biasanya di beberapa negara yang mayoritas
penduduknya beragama Islam, terutama di wilayah Timur Tengah, para perempuan tidak
memiliki hak pilih atau hak pilih mereka dibatasi oleh adanya budaya Islam yang
menganggap bahwa perempuan tidak memiliki hak penuh dalam kegiatan politik.Bahkan
di Saudi Arabia baru tahun ini, perempuan diberi hak untuk berpolitik. Itupun masih
Dalam pengamatan awal peneliti, perilaku pemilih perempuan terpengaruh oleh
sikap pragmatisme dalam berpolitik. Terdapat juga perilaku pemilih perempuan yang
hanya sekedar ikut-ikutan tidak punya perhatian terhadap perlunya memilih pemimpin,
mereka berangkat memilih sekedar menggugurkan hak dan kewajiban sebagai warga
negara, mereka juga bersifat apatis dan beranggapan bahwa pilihan politiknya tidak akan
berpengaruh terhadap kehidupannya. Hal ini terjadi karena budaya politik yang mereka
miliki dan juga sikap pasrah terhadap affiliasi politik suami atau bapaknya serta
rendahnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
Adanya kenyataan politik itulah yang menggugah keinginan penulis untuk
segera mengetahui apa sesungguhnya yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih
perempuan dalam Pemilukada di Gresik tahun 2010. Keinginan tersebut menjadikan
penulis melakukan komunikasi-komunikasi dengan berbagai pihak yang terkait baik
langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan Pemilukada Gresik. Disamping itu
penulis juga mempelajari teori-teori perilaku politik serta membaca penelitian-penelitian
sebelumnya dengan kajian perilaku pemilih.
Pemilih perempuan dalam menentukan pilihan politiknya tentu akan
mempertimbangkan faktor-faktor ekstern yang berada di luar dirinya. Bahkan dalam
perspektif Interaksi Simbolik disebutkan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai
proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan
mempertimbangkan ekspektasi orang lain, situasi dan obyek yang menjadi mitra interaksi
mereka. (Mulyana, 2008:70). Individu bersifat aktif, inovatif yang tidak saja tercipta
secara sosial, namun juga menciptakan masyarakat baru yang perilakunya tidak bisa
3 mekanisme kontrolnya terletak pada makna yang dikonstruksi secara sosial (Mead dalam
Mulyana, 2008:75)
Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan dengan kajian perilaku pemilih
antara lain, misalnya : Irtanto (2008) mengadakan penelitian dengan kajian perilaku
politik pemilih pada pemilihan gubernur Jawa Timur periode 2008-2013 yang difokuskan
pada ruang lingkup perilaku politik pemilih dengan pendekatan sosiologis, psikologis,
rasional dan struktur sosial. Penelitian ini bersifat eksploratif menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis yang berusaha memahami perilaku
manusia dari segi kerangka berfikir maupun bertindak orang itu sendiri, mengambil
lokasi di wilayah Provinsi Jawa Timur. Sedangkan populasinya adalah mereka yang
sudah memiliki hak-hak politik dalam Pilgub 2008-2013. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa preferensi pemilih lebih banyak karena kesamaan daerah, agama, jenis kelamin
terutama pada budaya arek, putra daerah baik pada budaya mataraman, budaya
pendalungan maupun budaya arek, pengalaman memimpin organisasi, status pendidikan
dan status ekonomi, kalangan professional, intelektual, issu-issu kampanye menarik,
visi-misi kandidat, kredibilitas calon dan program kerja yang jelas. Faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku politik pemilih pilgub periode 2008-2013 antara lain
seagama, teman, iklan politik, orang yang lebih tua usianya, sumber informasi utama
pilgub adalah media massa dan televisi.
Sholihin (2009) mengadakan penelitian tentang perilaku pemilih buruh rokok
pada Pemilukada langsung di Kabupaten Kudus dengan tujuan utama ingin
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku buruh rokok dalam
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi buruh rokok dalam menentukan politiknya
berturut-turut adalah sebagai berikut. Pertama faktor juru kampanye atau tim sukses. Kedua,
faktor insentif atau hibah politik atau apapun namanya. Ketiga, adalah identifikasi calon.
Keempat, issu kampanye atau visi-misi calon. Kelima adalah identifikasi partai, adapun
faktor keenam adalah pressure group atau kelompok penekan.
Penelitian yang sedang dilakukan peneliti ini mempunyai persamaan dan
perbedaan dengan penelitian tersebut. Persamaannya adalah tentang kajian perilaku
pemilih dengan pendekatan kualitatif serta teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara dan observasi. Perbedaannya terletak pada lokasi, subjek penelitian
dan fokus penelitian serta variabel penelitian tentang partisipasi, budaya, primordialisme
dan pragmatisme politik.
Pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Gresik merupakan tonggak sejarah baru
otonomi secara murni artinya dengan Pemilukada secara langsung membuktikan bahwa
demokrasi di Kabupaten Gresik sudah tumbuh secara murni. Pemilukada kabupaten
Gresik tahun 2010 diikuti oleh enam pasangan yaitu: Pasangan calon Bupati dan Wakil
Bupati yang ditetapkan oleh KPUD Gresik tahun 2010 sesuai dengan nomor urut sebagai
berikut: 1. Bambang Suhartono-Abdullah Qoni’, 2. Mujitabah-Suwarno, 3. Sambari Halim Radianto-Moh. Qosim, 4.Mohammad Nasihan-Syamsul Muarif, 5. Husnul
Khuluq-Musyaffa’ Noer, dan 6.Sastro Suwito-M. Samwil. Keenam pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gresik tersebut mempunyai latar belakang dengan posisi
sebagai pimpinan partai politik, PNS (Sekretaris Daerah dan Asisten III), Mantan Wakil
5 calon independen yang diatur dalam Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
Perubahan kedua atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Peneliti berpendapat bahwa perilaku pemilih dalam Pemilukada Gresik menarik
untuk diteliti, khususnya perilaku pemilih perempuan. Terdapat indikasi yang
mencerminkan hal tersebut. Berdasarkan survey awal ditemukan adanya indikasi perilaku
pemilih perempuan yang berbeda dengan pemilih pria. Mereka pada umumnya lebih
emosional dalam memilih calon bupati. Mereka sering membicarakan calon yang akan
dipilih kepada sesam teman atau tetangga. Mereka juga sangat mengharap agar pasangan
terpilih mampu merealisasikan janji-jani mereka ketika kampanye.
Peneliti berharap agar para pemilih perempuan menentukan pilihan secara
rasional sesuai dengan aturan yang ada. Harapan tersebut tentu tidak berlebihan karena
pemilih perempuan rata-rata berpendidikan, mempunyai idealisme dan mempunyai
peluang prospek kehidupan lebih baik di masa depan, untuk mewujudkan harapan
tersebut harus diupayakan terpilihnya kepala daerah dan wakil kepala daerah yang
bermoral, taat agama, respon terhadap aspirasi rakyat sekaligus bertanggung jawab.
Peneliti memfokuskan penelitian ini di Pulau Bawean sebagai salah satu wilayah
Kabupaten Gresik yang memiliki dua kecamatan, yakni Kecamatan Sangkapura dan
Kecamatan Tambak. Sebagai wilayah kepulauan, Bawean berada jauh di luar Pulau Jawa
dan sangat jauh dari pusat pemerintahan, sehingga membutuhkan cara dan upaya untuk
mendorong warga berpartisipasi dalam Pemilukada. Selain itu pulau Bawean terkenal
dengan sebutan pulau Putri, karena mayoritas penduduknya adalah perempuan. Pada
Bawean, bahkan mereka bermigrasi ke luar negeri. Oleh karena itu sangat menarik untuk
diteliti, apakah perilaku politik pemilih perempuan di Pulau Bawean berbeda dengan
perilaku politik pemilih laki-laki. Karena sebagai mayoritas yang hidup di Pulau Bawean,
sudah tentu harapan mereka akan perhatian Bupati Gersik terhadap pulau Bawean
kemungkinan akan lebih jelas dan berbeda dengan pemilih laki-laki.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah partisipasi politik pemilih perempuan di Pulau Bawean dalam
pelaksanaan Pemilukada Gresik tahun 2010?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih perempuan di
Pulau Bawean dalam pelaksanaan Pemilukada di Gresik tahun 2010?
3. Bagaimanakah harapan pemilih perempuan terhadap peran calon Bupati Gresik
dalam rangka pembangunan di Pulau Bawean?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui partisipasi politik pemilih perempuan di Pulau Bawean dalam
Pemilukada Gresik tahun 2010.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih
7 3. Untuk mengetahui harapan pemilih perempuan terhadap peran calon Bupati
Gresik dalam rangka pembangunan di Pulau Bawean.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan berupa
khasanah ilmu khususnya materi tentang partisipasi politik pemilih
perempuan dalam Pemilukada Gresik.
2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan refleksi dan evaluasi
bagi politisi, calon bupati, warga masyarakat khususnya kaum perempuan
sebagai bagian yang terpisahkan dalam Pemilukada.
E. Definisi Konseptual
1. Perilaku Pemilih
Perilaku pemilih menurut Jack C Plano adalah dimaksudkan sebagai suatu studi yang
memusatkan diri pada bidang yang menggeluti kebiasaan atau kecenderungan pilihan rakyat
dalam pemilihan umum, serta latar belakang mengapa mereka melakukan pemilihan itu (Plano,
1985:280). Bone dan Raney (1971:2-3) menjelaskan perilaku pemilih diartikan dengan
pernyataan sebagai:
Menurut Bone dan Raney (1971:2-3) yang dikutip oleh Muhammad Asfar (2005),
perilaku pemilih adalah tingkah laku atau tindakan individu dalam proses pemberian suara dalam
penyelenggaraan pemilu serta latar belakang seseorang melakukan tindakan tersebut. Tingkah
laku atau tindakan individu dalam proses pemberian suara itu meliputi tiga aspek yaitu preferensi
(keterlibatan dalam partai politik tertentu, keterlibatan dalam setiap kampanye, kehadiran dalam
pemungutan suara) dan pilihan terhadap salah satu partai politik tertentu.
Pengelompokan sosial seperti umur, jenis kelamin, agama dan sebagainya, dianggap
mempunyai peranan yang cukup menentukan dalam membentuk perilaku pemilih. Untuk itu,
pemahaman terhadap pengelompokan sosial baik secara formal, seperti keanggotaan seseorang
dalam organisasi-organisasi keagamaan, organisasi profesi, kelompok okupasi dan sebagainya,
maupun kelompok informal seperti keluarga, pertemanan, ataupun kelompok-kelompok kecil
lainnya merupakan sesuatu yang sangat vital dalam memahami perilaku politik, karena
kelompok-kelompok ini mempunyai peranan besar dalam membentuk sikap, persepsi dan
orienasi seseorang.Jenis kelamin juga merupakan variabel sosiologis yang berhubungan dengan
perilaku pemilih.
Masih berkaitan dengan perilaku pemilih, menurut Afan Gaffar yang dikutip oleh
Muhammad Asfar (2005: 47) menyatakan bahwa selama ini penjelasan-penjelasan teoritis
tentang voting behavior didasarkan pada tiga model/ pendekatan yaitu model/ pendekatan
sosiologis, model/pendekatan psikhologis dan model/ pendekatan politik rasional.
2. Pemilih Perempuan
Pemilih perempuan adalah Warga Negara Indonesia yang berhak memilih dalam
Pemilihan Umum, baik Pemilihan Legislatif, Piemilihan Presiden, maupun Pemilukada
(UU. No.10 tahun 2008).
Dasar normatif politik perempuan dalam Islam disebutkan secara jelas dalam Al Qur’an
surah Al- Ahzaab ayat 35 dimana disebutkan bahwa laki-laki dan perempuan sama di mata Allah,
mendapat tanggung jawab untuk menjadi khalifah di muka bumi. Hal ini juga sejalan dengan
surah Ali Imran:195, dimana Allah memberikan penghargaan yang sama bagi laki-laki dan
9
Rasulullah, SAW . Sejak dahulu sebenarnya telah dikisahkan bahwa dalam agama Islam,
perempuan sekalipun tidak dilarang untuk berperan aktif menentukan pilihan pemimpinnya.
Kaum perempuan di masa Rasulullah digambarkan sebagai perempuan yang aktif, sopan dan
terpelihara akhlaknya. Bahkan dalam al-Quran, figur ideal seorang muslimah disimbolkan
sebagai pribadi yang memiliki kemandirian dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya:
Pertama, kemandirian dalam politik (al-Istiqlal as-Siyasah) (QS. Mumtahamah 160: 12).
Al-Quran mengizinkan perempuan melakukan gerakan oposisi terhadap berbagai kebobrokan dan
menyampaikan kebenaran (QS. At-Taubah 4: 7) kemandirian dalam ekonomi (Istiqlal
al-Iqtishad) (QS.An-Nahl 16:97) seperti figur perempuan pengelola peternakan dalam kisah Nabi
Musa di Madyan (QS. Al-Qashar 28: 23). Ketiga, kemandirian dalam menentukan pilihan pribadi
(al-Istiqlal asy-Syakhshi) yang diyakini kebenarannya.
Islam menuntun ummatnya baik perempuan dan laki-laki untuk menentukan pilihan
pemimpinnya dan sekaligus konsisten dan bertanggung jawab atas pilihannya tersebut. Dalam
salah satu hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Hisyam dari Kaab bin Malik bahwa pada
baiat aqabah II, di sebutkan bahwa Rasulullah SAW berkata kepada 75 orang penduduk Madinah
2 diantaranya perempuan: “datangkanlah 12 wakil dari kalian, yang ada pada mereka
tanggungjawab atas kabilahnya masing-masing…” Seruan itu ditujukan kepada 75 orang tersebut
tanpa membedakan laki-laki dan perempuan (Subhan, 2004: 24-30).
3. Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada)
Pemilukada adalah proses rekruitmen politik untuk memilih Kepala dan wakil
kepala daerah secara langsung sebagai perwujudan demokrasi tingkat lokal (UU. no 32
4. Budaya Politik
Budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas warga Negara terhadap
sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga Negara
yang ada dalam sistem itu. Almond dan Verba, (2007).
5. Primordialisme Politik
Primordialisme politik adalah suatu pandangan atau paham yang memegang teguh
hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai (1) tradisi, (2) adat-istiadat, (3)
kepercayaan, (4) suku, (5) agama, (6) keluarga (7) organisasi sosial keagamaan, maupun
segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
6. Pragmatisme Politik
Pragmatisme politik adalah aliran pemikiran yang memandang bahwa benar
tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori, semata-mata bergantung kepada berfaedah atau
tidaknya ucapan, dalil, atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEREMPUAN
DALAM PILKADA GRESIK 2010
(Studi di Bawean Kabupaten Gresik)
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Sains Sosiologi
Diajukan oleh:
MIFTAHOL JANNAH
NIM 09250042
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEREMPUAN
DALAM PILKADA GRESIK 2010
(Studi di Bawean Kabupaten Gresik)
TESIS
Program Studi Magister Sains Sosiologi
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Sains Sosiologi
Diajukan oleh:
MIFTAHOL JANNAH
NIM: 09250042
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEREMPUAN
DALAM PILKADA GRESIK 2010
(Studi di Bawean Kabupaten Gresik)
Oleh:
MIFTAHOL JANNAH NIM: 09250042
Telah disetujui Tanggal, 06 Februari 2012
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si. Prof. Dr. Ishomudin, M.Si.
Direktur Ketua Program Studi
Program Pascasarjana Magister Sains Sosiologi
TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh: MIFTAHOL JANNAH
NIM: 09250042
Telah diperahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 03 Februari 2012
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Ketua : Prof. Dr. Ishomudin, M.Si. ………
Sekretaris : Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si. ………
Penguji I : Dr. Vina Salviana DS, M.Si. ………
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Miftahol Jannah
NIM : 09250042
Program Studi : Magister Sosiologi
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa:
1. Tesis dengan judul:
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEREMPUAN
DALAM PILKADA GRESIK 2010: STUDI DI BAWEAN KABUPATEN GRESIK,
Adalah hasil karya saya sendiri dan dalam naskah tesis ini tidak tyerdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibukyikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya besedia TESIS ini digugurkan dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Tesis ini dapat dijadikan sumnber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, 27 Januari 2012
MOTTO
“Hidup adalah perjuangan, perjuangan membutuhkan pengorbanan Berani hidup harus berani berjuang, berani berjuang harus rela berkorban
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains Sosiologi di Program Studi Magister Sosiologi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian bidang Sosiologi Politik ini berjudul “Partsipasi Politik Pemilih Perempuan dalam Pilkada Gresik 2010: Stsudi di Bawean kabupaten Gresik” Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan membantu terselesaikannya tesis ini, antara lain:
1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dr.Latipun, M.Kes. selaku Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Dr. Vina Salviana DS, M.Si. selaku ketua Program Studi Magister Sosiologi
Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Dr. Wahyudi Winarjo, M.Si. selaku pembimbing utama dan Prof. Dr. Ishomudin, M.Si. selaku dosen pembimbing pendamping yang banyak memberikan kritik dan saran selama penulis menyelesaikan penelitian tesis ini.
5. Semua kawan seangkatan yang selalu memberikan motivasi sehingga terselesaikannya kuliah di Program Studi Sosiologi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
Oleh karena karya ilmiah ini dibatasi oleh waktu dan kemampuan Saya, maka sudah pasti memiliki berbagai kelemahan di dalamnya. Kritik dan saran yang membangun sangat Saya harapkan. Akhirnya, hati kecil Saya mengharap semoga penulisan Tesis ini mempunyai guna dan manfaat bagi pembaca umumnya. Amin.
DAFTAR ISI
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka... 11
1. Perilaku Pemilih ……… 11
2. Perempuan dan Politik ……….. 16
3. Partisipasi Politik ……….. 19
4. Budaya Politik ……….. 24
5. Primordialisme Politik ……….. 26
6. Pragmatisme Politik ……….. 27
7. Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) ………... 32
B. Landasan Teori ………... 38
1. Teori Interaksi Simbolik …………..………. 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian... ... 47
B. Lokasi Penelitian ... 48
C. Subjek Penelitian …………... 48
D. Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data…... 49
E. Teknik Analisis Data ………. 54
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ……….. 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Geografis Gresik ………….………..………. 61
B. Topografis Gresik ………... 62
C. Deskripsi Politik di Kabupaten Gresik………. 65
D. Pelaksanaan Pilkada di Pulau Bawean……..……… 80
E. Partisipasi Pemilih Perempuan pada Pilkada di Pulaua Bawean ………. 81
F. Motivasi Perempuan dalam Pilkada ………. 84
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Almond dan Verba (2007). Comparative Politics Today: a World View. Oxford: Oxford University Press.
Asfar, Muhammad, Beberapa Pendekatan Dalam Memahami Perilaku Pemilih, Jurnal Ilmu Politik, Volume 16, Tahun 1996, Penerbit Kerja Sama Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Dengan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Budiarjo, Miriam (1982). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Bone dan Raney (1971). Political and Voters, Third Edition, New York: Mc Graw-Hill Book Campany.
Dan Nimmo (1993). Komunikasi Politik, Komunikator, Pesan dan Media, Jalaluddin Rakhmat (penyunting), Bandung: PT. Remadja Rosdakarya.
Gaffar, Affan (1992). Javanese Voters: a Case Study of Election under a Hegemonic Party System. Jogjakarta: Gadjah Mada University Press.
Huntington dan Nelson (1980). Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Jakarta: Rineka Cipta
Hamidi (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Huntington, Samuel dan Nelson, Juan M dalam Damsar (2010). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana
Jatmiko (2004). Partisipasi Pemilih Perempuan pada Pemilihan Umum 2004 di DKI Jakarta. Lampung: Unila.
Karim, Abdul Gaffar (2009). Kompleksitas Persoalan Otonomi Daerah di Indonesia. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Kantaprawira, Rusadi (1985). Sistem Politik Indonesia: Suatu Model Pengantar. Jakarta: Sinar Baru.
Kompas, Sabtu 12 juli 2008.
Mas’ud, Mohtar (1995). Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Miles, Matthew B & Huberman, A. Michael (1994). Qualitative Data Analysis : an Expanded Source Book. United States of America: Sage Publications.
Moleong, Lexy J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nursal, Adman (2004). Strategi Memenangkan Pemilu: Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Plano (1985). Political and Voters, Third Edition, New York: Mc Graw-Hill Book Company.
Ritzer, George dan Goodman, Douglas J (2008). Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Kencana
Ritzer, George (1992). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Press.
Sholihin (2009). Perilaku Buruh Rokok dalam Pilkada Langsung di Kabupaten Kudus. Semarang: Tesis Universitas Diponegoro.
Silalahi, Ulber (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama
Sanit, Arbi (1997). Partai, Pemilu, dan Demokrasi. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Susetyo, Benny (2004). Hancurnya Etika Politik. Jakarta: Penerbit Kompas.
Subhan, Zaitunah (2004). Perempuan dan Politik dalam Islam, LKIS, Yogayakarta
Surbakti, Ramlan (1992). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo
Suyanto, Bagong (2010). Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana.
101 Syarbaini, Syahrial, A. Rahman dan Djihado, Monang, 2004, Sosiologi dan Politik,
Bogor : Ghalia Indonesia
Winarno, Budi (2008). Sistem Politik Indonesia Era Reformasi, Yogyakarta: Med Press.
Zuhri ,Sihabudin (2010). Peranan Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik, Tesis S-2 Pascasarjana UNDIP