• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Tingkat Kunjungan Pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Tingkat Kunjungan Pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI TERHADAP

TINGKAT KUNJUNGAN PADA PERPUSTAKAAN

AKBID BUSTANUL ULUM LANGSA

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) dalam bidang studi ilmu perpustakaan dan informasi

Oleh :

Reka Jayanti

030709021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum

Langsa”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang positif dari semua pihak demi kemajuan Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi dimasa yang datang maupun bagi penulis sendiri.

Selama perkuliahan dan dalam penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimaksih kepada :

1. Bapak Drs. Syaifuddin, MA, PhD., selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M.Si., selaku Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Syakirin Pangaribuan, SH selaku dosen pembimbing I

(pertama) yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta dengan penuh kesabaran mengarahkan dan memberikan bimbingan yang berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin selaku dosen pembimbing II (kedua) yang telah memberikan banyak saran yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

(3)

6. Bapak Drs. M. Azhar Hasibuan, selaku kepala Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa berserta seluruh staf Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa yang telah memberikan izin serta bantuan informasi yang penulis butuhkan selama penelitian berlangsung.

7. Teristimewa kepada Ayahanda HUSIN Alm dan Ibunda tercinta ROSMALIZAR, penulis mengucapkan ribuan terima kasih atas segala Do’a dan kasih sayang yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sumatera Utara. Dan skripsi ini penulis persembahkan buat ayah dan ibu tercinta.

8. Terimakasih penulis ucapkan kepada adik-adikku tercinta BARON LESMANA dan KARIS TIANTI yang selalu mengasihi dan mendoakan penulis serta memberikan dorongan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.

9. Sahabatku yang selalu setia di sampingku ITY, IMEY, NCUT, dan Mbk’ DYAN yang selalu membantu dan memberikan motivasi selama masa perkulihan “terima kasih untuk kebersamaan kita”.

10.Teman-teman Stambuk ‘03,Iin, Fajri, Andi, Sortu, Ana, Netty, Rani, dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

11.Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu untuk semua bantuan dan dorongan yang telah diberikan.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca dan dapat menjadi sumbangsih bagi perkembangan depatemen studi perpustakaan dan informasi dimasa datang.

Medan, 28 September 2007

(4)

Reka Jayanti

ABSTRAK

Jayanti, Reka. 2007. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Tingkat Kunjungan Pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum langsa. Medan : Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa. Lokasi penelitian di Jl. Irian No.23 Langsa NAD.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan statistik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Yayasan Akbid Bustanul Ulum Langsa yaitu sebesar 261 orang yang secara otomatis terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Penentuan besarnya sampel berpedoman pada table Krejcie dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, dapat diketahui banyaknya sampel adalah 155 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Pengukuran variabel dilakukan dengan

skala Likert. Pengujian validitas instrument dilakukan dengan pendekatan koefisien

korelasi dan pengujian reliabilitas instrument dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan digunakan teknik regresi linier sederhana sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0.05). pengelolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi perpustakaan berpengeruh positif dan segnifikan terhadap tingkat kunjungan mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa. Koefisien determinasi (R Square) hasil regresi adalah sebesar 0.484, hal ini menunjukkan bahwa 48.4% tingkat kunjungan mahasiswa ke perpustakaan dipengaruhi oleh ketersediaan koleksi perpustakaan, sedangkan 51.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumuasan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN TEORITIS 2.1. Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

2.1.3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 7

2.1.4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 8

2.2. Ketersediaan Koleksi ... 9

2.3. Koleksi Perpustakaan ... 10

2.3.1. Pengertian Koleksi Perpustakaan ... 10

2.3.2. Fungsi Koleksi Perpustakaan ... 11

2.3.3. Pengembangan Koleksi ... 12

2.3.4. Jenis-jenis Koleksi Perpustakaan ... 14

2.3.5. Tujuan Penyediaan Koleksi ... 15

2.4. Pedoman Penghitungan Besarnya Koleksi... 16

2.5. Layanan Pengguna ... 18

2.6. Relevansi dengan Kebutuhan Pengguna ... 19

2.7 Pengertian Pengguna... 20

(6)

2.8.1 Tujuan Kunjungan... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 22

3.2. Populasi dan Sample ... 22

3.3.1. Populasi ... 22

3.2.2. Sample... 23

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.4. Jenis dan Sumber Data ... 24

3.5. Instrumen Penelitian ... 24

3.5.1 Angket (kuesioner)... 24

3.5.2 Kisi-kisi Kuesioner ... 25

3.6 Definisi Oprasional Variabel... 25

3.7 Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabiliras ... 26

3.8.1 Uji Validias Instrumen ... 26

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 27

3.9. Analisis Data ... 27

3.10 Koefisien Determinasi... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif ... 29

4.1.1 Tanggapan Responden Terhaap Variabel Ketersediaan Koleksi ... 29

4.1.1.1 Koleksi ... 29

4.1.1.2 Relevansi ... 31

4.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tingkat Kunjungan ... 33

4.1.2.1 Frekunsi Kunjungan ... 33

4.1.2.2Tujuan Kunjungan... 36

4.2 Analisis Statistik ... 37

4.2.1Pengujian Validitas Instrumen ... 37

(7)

4.2.1.2 Validitas Tingkat Kunjungan (Y)... 38

4.2.2 Rengujian Reliabilitas Instrumen... 39

4.2.2.1 Variabel X ... 39

4.2.2.2 Variabel Y ... 40

4.2.3 Analisis Regresi Linier... 40

4.2.4 Pengujian Hipotesis... 41

4.2.5 Pengujian Determinasi ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 42

5.2 Simpulan ... 42

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel –1.1 : Jumlah Koleksi ... 3

Tabel –1.2 : Kunjungan Mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa ... 3

Tabel –2.1 : Pedoman Menghitung Koleksi Dasar Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 17

Tabel -3.1 : Mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa... 22

Tabel -3.2 : Penentuan Besarnya Sampel ... 23

Tabel -3.3 : Kisi-kisi Angket ... 25

Tabel -4.1 : Jumlah Koleksi ... 29

Tabel -4.2 : Keragaman Judul ... 30

Tabel -4.3 : Ketersediaan Koleksi di Rak ... 30

Tabel -4.4 : Kemutakhiran Koleksi ... 31

Tabel -4.5 : Kesesuaian Koleksi dengan Kurikulum ... 32

Tabel -4.6 : Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan ... 32

Tabel -4.7 : Fekuensi Kunjungan dalam 1 Minggu ... 33

Tabel -4.8 : Lama Penggunaan Koleksi... 34

Tabel -4.9 : Akses Penelusuran Koleksi yang Mudah Meningkatkan Minat Berkunjung ... 34

Tabel -4.10 : Keragaman Koleksi dapat Meningkatkan Kunjungan ... 35

Tabel -4.11 : Tujuan ke Perpustakaan ... 36

Tabel -4.12 : Terpenuhinya Tujuan ke Perpustakaan ... 37

Tabel -4.13 : Item-Total Statistics Ketersediaan Koleksi... 38

Tabel -4.14 : Item-Total Statistics Tingkat Kunjungan ... 38

Tabel -4.15 : Reabiliti Statistics Variabel X... 39

Tabel -4.16 : Reabiliti Statistics Variabel Y... 40

Tabel -4.17 : Coefficients Regression(a) ... 40

(9)

Reka Jayanti

ABSTRAK

Jayanti, Reka. 2007. Pengaruh Ketersediaan Koleksi Terhadap Tingkat Kunjungan Pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum langsa. Medan : Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa. Lokasi penelitian di Jl. Irian No.23 Langsa NAD.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan statistik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Yayasan Akbid Bustanul Ulum Langsa yaitu sebesar 261 orang yang secara otomatis terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Penentuan besarnya sampel berpedoman pada table Krejcie dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%, dapat diketahui banyaknya sampel adalah 155 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode proportionate stratified random sampling. Pengukuran variabel dilakukan dengan

skala Likert. Pengujian validitas instrument dilakukan dengan pendekatan koefisien

korelasi dan pengujian reliabilitas instrument dengan uji Cronbach Alpha. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan digunakan teknik regresi linier sederhana sedangkan untuk pengujian hipotesis menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0.05). pengelolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan koleksi perpustakaan berpengeruh positif dan segnifikan terhadap tingkat kunjungan mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa. Koefisien determinasi (R Square) hasil regresi adalah sebesar 0.484, hal ini menunjukkan bahwa 48.4% tingkat kunjungan mahasiswa ke perpustakaan dipengaruhi oleh ketersediaan koleksi perpustakaan, sedangkan 51.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini, informasi telah menjadi kebutuhan pokok yang sangat penting bagi masyarakat. Pada dasarnya informasi tidak dapat diuraikan, akan tetapi informasi selalu dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Informasi adalah sesuatu yang tidak bisa dijabarkan akan tetapi informasi selalu hadir dalam setiap sendi kehidupan manusia.

Informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa semakin bervariasi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pngetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, dan berbagai layanan dan jasa yang tersedia di dalamnya.

Perpustakaan merupakan salah satu bagian dan kegiatan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian. Keberadaan perpustakaan sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perpustakaan pada umumnya bertujuan memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan pengguna perpustakaan, serta untuk mendukung, memperlancar dan mempertinggi kualitas pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi melalui layanan dan fasilitas yang disediakannya.

Di dalam suatu lembaga pendidikan perpustakaan perlu lebih aktif dalam mengembangkan informasi untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika. Perguruan tinggi yang merupakan lembaga pendidikan yang dituntut untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan intelektual bersaing dan berdaya guna, harus memiliki perpustakaan yang dapat mendukung kegiatan akademik. Sebagai salah satu lembaga pendidikan, perguruan tinggi harus dikelola dan diatur dengan baik melalui kurikulum, kebijakan dan program kerja pengolahannya.

(11)

penyebaran informasi.

Menurut Sulistyo-Basuki ( 1993: 51):

Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuan. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan nama Tri Darma perguruan tinggi ( pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat ) maka perpustakaan perguruan tinggi pun bertujuan membantu melaksanakan ketiga dharma perguruan tinggi."

Dari uraian di atas jelas tergambar bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu bagian yang sangat penting di dalam memenuhi tujuan perpustakaan perguruan tinggi. Dengan tidak adanya perpustakan perguruan tinggi proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik.

Perpustakaan dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengguna, dan memiliki koleksi perpustakaan yangsesuai dengan apa yang dibutuhkan pengguna.

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam suatu perpustakaan. Bahkan koleksi adalah syarat mutlak dalam suatu perpustakaan. Besar atau kecilnya suatu perpustakaan harus lah memiliki koleksi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Koleksi perpustakaan bukan saja tergantung kepada banyaknya jumlah namun juga harus ditinjau dari kebutuhan pemakainya dan kemutakhirannya.

Perpustakaan perguruan tinggi harus memiliki koleksi yang mendukung civitas akademika demi memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan bagi penggunanya yang khususnya mahasiswa, agar tujuan perpustakaan sebagai salah satu unit yang mendukung tercapainya tri dharma perguruan tinggi dapat tercapai.

(12)

Besarnya koleksi perpustakaan ditentukan oleh berbagai faktor seperti banyaknya program studi, jumlah mata kuliah, tingkat pendidikan, kegiatan penelitian, banyaknya judul yang dipergunakan per mata kuliah dan lain sebaginya. Faktor ini juga perlu dipertimbangkan untuk menghitung jumlah judul, jumlah dosen dan mahasiswa diperlukan untuk menghitung jumlah eksemplar setiap judul. Akan tetapi ini harus dibatasi karena pada dasarnya mahasiswa harus memiliki buku ajar sendiri dan jangan terlalu bergantung pada perpustakaan. Adapun rincian jumlah koleksi perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa adalah sebagai berikut:

Tabel 1 : Jumlah Koleksi

Tahun Koleksi Judul Eksemplar

Buku Teks 369 1217

Majalah 35 105

Jurnal 5 24

2005

Jumlah 409 1336

Buku Teks 446 1427

Majalah 60 205

Jurnal 10 49

2006

Jumlah 516 1681

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa jumlah koleksi perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sangat terbatas. Tabel frekuensi kunjungan juga dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 2 : Kunjungan Mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa

Thn Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jlh

2005 205 190 201 220 215 230 221 192 186 150 92 71 2173

2006 202 192 235 239 238 254 250 229 204 139 90 109 2520

Dilihat dari tabel kunjungan di atas terdapat peningkatan yang baik. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan adalah koleksi yang memadai dan relevan dengan kebutuhan pengguna.

(13)

kebutuhan informasi mahasiswa. Untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan koleksi (yang secara tidak langsung berkaitan dengan tingkat kunjungan pengguna ke perpustakaan) dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa pada Yayasan Pendidikan Akbid Bustanul Ulum Langsa. Dan yang menjadi permasalahan adalah apakah ketersediaan koleksi sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan pada perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti mengenai " Pengaruh

ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan pada Perpustakaan Akbid

Bustanul Ulum Langsa.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Bagi Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa, untuk dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama berkaitan dengan penyediaan koleksi.

2. Peneliti, agar dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai topik yang sama.

(14)

1.6 Hipotesis

Dalam suatu penelitian diperlukan dugaan sementara untuk membantu proses penelitian yang disebut dengan hipotesis. Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting dalam penelitian, karena itu peneliti harus dapat merumuskan hipotesis dengan jelas.

Menurut Arikunto (1997 : 67) “Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian”. Maka hipotesis adalah jawaban sementara yang diperoleh melalui penelitian yang dilakukan.

(15)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruaan tinggi merupakan salah satu sarana dalam melaksanakan program pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakannya. Perguruan tinggi yang dimaksud meliputi “universitas, institut, sekolah tinggi, akademik, politeknik dan perguruan tinggi lain yang sederajat.” Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman (1994 : 3)

Menurut Soedibyo (1987 : 1) perpustakaan perguruan tinggi adalah

“Suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan tri dharma.”

Sedangkan dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman (1994:3) dinyatakan bahwa:

Perpustakaan perguruan tinggi adalah unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang berasama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara memilih, menyimpan, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.

Dari uraian di atas jelas menggambarkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah satu bagian dari suatu lembaga induknya, yang bersama sama dengan unit lain membantu perguruan tinggi dalam mencapai tri dharma perguruan tinggi.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

(16)

pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.”

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 52) secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah :

a. Memenuhi keperluan masyarakat perguruan tinggi, lazimnya pengajar dan mahasiswa seiring pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi. b. Menyediakan bahan pustaka rujukan ( referensi ) pada semua tingkatan

akademis artinya dari mulai mahasiswa tahun pertama hingga mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak hanya terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Agar dapat mencapai tujuan dengan sempurna, perpustakaan perguruan tinggi harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.

Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 5 ) adalah sebagai berikut :

a. Pusat pelestarian ilmu pengetahuan b. Pusat belajar

c. Pusat pengajaran d. Pusat penelitian

e. Pusat penyebaran informasi.

Sedangkan menurut Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979 : 3) fungsi perpustakaan dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:

a. Fungsi perpustakaan perguruan tinggi ditinjau dari beberapa segi proses pelayan

(17)

5. Sebagai pusat penyebaran informasi.

b. Ditinjau dari segi program kegiatan perguruan tinggi yang didukung sesuai dengan peranannya, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tiga macam fungsi yaitu:

1. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran .

2. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program penelitian.

3. Sebagai pusat pelayanan informasi untuk program pengabdian kepada masyarakat

c. Ditinjau dari pelaksanaannya pada setiap fungsi perpustakaan perguruan tinggi tersebut di atas dapat dibedakan dua macam sifat fungsi yaitu :

1. Fungsi bersifat akademis-edukatif 2. Fungsi bersifat administrasi teknis.

Berdasarkan kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai tempat mengumpul, mengolah, melestarikan dan menyebarkan informasi, yang tujuannya untuk menunjang proses belajar mengajar pada perguruan tinggi.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Setiap perpustakaan pasti memiliki tugas masing-masing. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas yang berbeda dengan perpustakaan lainnya. Hal ini disebabkan karena informasi yang diberikan oleh perpustakaan perguruan tinggi berbeda dengan perpustakaan lainnya.

Menurut Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 5) tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah ”menyusun kebijakan dan melakukan

tugas rutin untuk mengadakan, mengolah, dan merawat pustaka serta mendayagunakannya baik bagi civitas akademika maupun masyarakat diluar

kampus.” Adapun tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah :

1. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.

2. Menyediakan pustaka yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.

3. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literature ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti.

(18)

Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 5) Tugas perpustakaan adalah:

Melayani keperluan para mahasiswa dari tingkat persiapan sampai kepada mahasiswa yang sedang menghadapi ujian sarjana dan menyusun skripsi, para staf dalam persiapan bahan perkuliahan serta para peneliti yang bergabung dalam perguruan tinggi yang bersangkutan

Dari kedua uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk melayani kebutuhan informasi civitas akademika perguruan tinggi tempatnya bernaung dalam melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan

2.2 Ketersediaan Koleksi

Ketersediaan berasal dari kata sedia yang artinya siap atau kesiapan. "Ketersedian adalah kesiapan suatu alat, tenaga, barang, modal, dan siap untuk digunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan." (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 223). Sedangkan "koleksi perpustakaan adalah kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan." (Yulia, 1993: 3).

Sedangkan menurut pendapat Sutarno (2006 : 104) ketersediaan koleksi

mencakup :

1. Ketersediaan koleksi bahan pustaka seperti informasi, ilmu pengetahuan teknologi dan budaya selalu terjadi setiap informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang di butuhkan para pengguna perpustakaan, dan selalu terjadi setiap saat (explosion of information).

2. Setiap perpustakaan harus efektif untuk menghimpun, mengoleksi, dan menyajikan koleksi bahan pustaka untuk dilayankan kepada para pemakai, sesuai dengan kebutuhan pengguna.

3. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian koleksi bahan pustaka yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna serta masyarakat yang dilayani, hanya akan menimbulkan ketidak efisienan dan pemborosan sumber daya perpustakaan.

(19)

menunjang fungsi dan tujuan perpustakaan. Dengan koleksi yang memadai perpustakaan dapat melakukan tugasnya dengan baik.

2.3 Koleksi Perpustakaan

2.3.1 Pengertian Koleksi Perpustakaan

Untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal perpustakaaan harus dapat menyediakan dan mengumpulkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna demi melaksanakan program kegiatan perguruan tinggi yaitu tri dharma perguruan tinggi.

Menurut Siregar (1998 : 2) yang dimaksud dengan "koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pangguna, guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi."

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang terkumpul dalam perpustakaan dan harus berguna untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna.

Pada perguruan tinggi, mahasiswa pada umumnya mencari informasi yang dibutuhkan ke perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan perguruan tinggi harus dikelola dengan baik, agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan baik pula. Dengan pengelolaan yang baik dan koleksi yang memadai maka perpustakaan akan dikunjungi oleh pengguna, sehingga perpustakaan sudah bekerja secara optimal dalam memenuhi kebutuhan pengguna.

Koleksi perpustakaan adalah faktor utama yang mempengaruhi perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik atau tidak oleh pengguna. Karena kebanyakan pengguna perpustakaan datang ke perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan.

Adapun koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah sangat berkembang, tidak hanya sebatas buku yang tercetak seperti yang dikemukakan oleh Rompas (1985 : 10) bahwa:

(20)

lukisan, pamplet, brosur, dan bahan-bahan lepas atau terjilid lainnya. Barang rekaman yang dimaksud terdiri dari kaset, mikrofilm, slide, piringan hitam, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan terdiri dari bermacam-macam jenis mulai dari yang tercetak sampai yang terekam. Akan tetapi pada saat sekarang ini masih banyak perpustakaan yang hanya menyimpan bahan pustaka buku dan yang tercetak saja. Dan koleksi yang paling sering dimanfaatkan oleh pengguna adalah bahan pustaka tercetak yaitu buku.

2.3.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Perpustakaan perguruan tinggi haruslah menyediakan informasi yang dibutuhkan pengguna, serta harus mendukung kegiatan akademik. Koleksi perpustakaan berfungsi untuk menyediakan informasi bagi pengguna. Demi terciptanya kualitas pendidikan.

Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai sarana untuk menunjang program pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dalam buku pedoman umum perpustakaan perguruan tinggi (1979: 34-35) disebutkan fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dan relevan.

2. Fungsi Penelitian

Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan sumber informasi tentang berbagai basil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.

3. Fungsi Referens

Fungsi ini melengkapi kedua fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan referens diberbagai bidang dan slat-slat bibliografis yang diperlukan untuk penelusuran informasi.

4. Fungsi Umum

(21)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan civitas akademika dan untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dan penelitian serta sebagai referensi dalam melakukan penelusuran informasi.

2.3.3 Pengembangan Koleksi

Pengembangan koleksi perpustakaan meliputi kegiatan pemilihan dan pengadaan koleksi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perpustakaan.

Pada umumnya pengembangan koleksi meliputi beberapa kegiatan rangkaian kegiatan sebagai berikut :

1. Menentukan kebijakan umum pengembangan koleksi harus berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna sesuai dengan asas tersebut di atas. Kebijakan ini disusun bersama oleh sebuah tim yang dibentuk dengan keputusan rektor dan anggotanya terdiri atas unsur perpustakaan, fakultas atau jurusan, dan unit lain.

2. Menentukan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat dalam pengembangan koleksi.

3. Mengidentifikasikan kebutuhan akan informasi dan semua anggota civitas akademika yang dilayani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara. antara lain:

a. Mempelajari kurikulum setiap program studi

b. Memberi kesempatan civitas akademika untuk membcrikan usulan melalui berbagai media komunikasi.

c. Menyediakan formulir usulan pengadaan buku, baik secara tercetak maupun maya.

d. Menyigi pengguna secara berkala untuk menilai keberhasilan perpustakaan dalam melayani pengguna

4. Memilih dan mengadakan bahan perpustakaan lewat pembelian, tukar-menukar, hadiah, dan penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib 5. Merawat bahan perpustakaan.

6. Menyiangi koleksi.

7. Mengevaluasi koleksi. (Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman, 2004 : 44 )

(22)

Menurut Darmono (2001: 49) pengembangan koleksi perlu merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan koleksi yaitu sebagai berikut:

1. Relevansi.

Artinya aktifitas pemilihan dan pegadaan terkait dengan program pendidikan yang disesuaikan dengan kurikulum yang ada. Berorientasi pada pemakai. Dengan demikian kepentingan pengguna menjadi acuan dalam pemilihan dan pengadaan bahan pustaka.

2. Kelengkapan.

Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang diberikan tetapi juga yang menyangkut bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada dalam kurikulum. Semua komponen koleksi mendapat perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan.

3. Kemutakhiran.

Disamping memperhatikan masalah kelengkapan, kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat dilihat dari tahun terbit. 4. Kerjasama.

Unsur-unsur yang terkait dalam pembinaan koleksi harus ada kerjasama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan kegiatan pembinaan koleksi berjalan efektif dan efisien. Kerjasama ini melibatkan semua komponen yang terlibat dalam pembinaan koleksi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan memiliki pedoman pengembangan koleksi untuk mengumpulkan informasi dan memberikan pelayanan bagi pengguna, dan dengan adanya berbagai rangkaian kegiatan di atas maka diharapkan perpustakaan dapat memberi serta menyediakan berbagai sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan untuk menunjang proses belajar mengajar yang sesuai dengan kurikulum serta ilmu pengetahuan yang sedang berkembang.

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 53), alat bantu yang biasa digunakan untuk memilih bahan pustaka adalah:

1. Silabus mata kuliah. 2. bibliografi.

3. tinjauan dan resensi.

(23)

Tujuan memilih bahan pustaka adalah mengembangkan koleksi perpustakaan yang baik yang seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna perpustakaan.

2.3.4 Jenis-Jenis Koleksi Perpustakaan

Seperti yang telah diketahui sebelumnya oleh Rompas koleksi perpustakaan sangat beragam. Dan telah dikatakan sebelumnya bahwa koleksi perpustakaan tidak hanya buku atau karya tercetak melainkan bahan-bahan terrekam misalnya VCD, piringan hitam dan sebagainya.

Yang termasuk komponen koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah: 1. Buku teks, baik untuk mahasiswa maupun untuk dosen, baik yang

diwajibkan maupun yang dianjurkan untuk mata kuliah tertentu. 2. Buku referens, termasuk buku referensi umum, referensi bidang studi

khusus, alat-alat bibliografi seperti indeks, abstrak, laporan tahunan, kamus, ensiklopedia, katalog, buku pegangan dan lain-lain.

3. Pengembangan ilmu, yang melengkapi dan memperkaya pengetahuan pemakai selain dari bidang studi dasar.

4. Penerbitan berkala seprti majalah, surat kabar dan lain-lain.

5. Penerbitan perguruan tinggi yaitu penerbitan yang diterbitkan oleh perguruan tinggi, baik perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut benaung maupun penerbitan perguruan tinggi Iainnya.

6. Penerbitan pemerintah yaitu penerbitan resmi baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut kebutuhan perguruan tinggi yang bersangkutan. 7. Koleksi khusus, yang berhubungan dengan minat khusus perpustakaan,

seperti koleksi tentang kebudayan daerah tertentu, subjek tertentu dan sebagainya.

8. Koleksi bukan buku yaitu berupa koleksi audio visual seperti film, tape, kaset, piringan hitam, video tape, dan sejenisnya. Buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979: 38-39)

Sedangkan menurut pendapat yang dikemukakan oleh Yulia (1993 : 3-4) koleksi perpustakaan terdiri dari:

1. Karya cetak, seperti buku dan terbitan berseri.

2. Karya noncetak, seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video,bahan grafik, dan bahan kartografi.

3. Bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan micropaque.

(24)

Berdasarkan kedua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan memiliki berbagai macam jenis koleksi yang beragam mulai dari karya cetak sampai karya non-cetak.

Terkait dengan beragamnya koleksi perpustakaan, pustakawan harus jeli memilih bahan pustaka mana yang layak dijadikan koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan yang baik tentunya koleksi yang mutakhir atau selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Termasuk juga koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang dipelajari, shingga pengguna merasa puas ketika mengunjungi perpustakaan.

Perpustakaan sebaiknya tidak menyimpan bahan pustaka yang sudah out of date atau yang sudah ketinggalan. Koleksi seperti itu dapat merugikan perpustakaan misalnya tempat dan juga untuk perawatannya. Sedangkan penggunaannya sangat sedikit atau dapat dikatakan tidak ada.

2.3.5 Tujuan Penyediaan Koleksi

Pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Perpustakaan menyediakan berbagai koleksi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Setiap jenis perpustakaan memiliki tujuan yang berbeda dalam penyediaan koleksi.

Tujuan penyediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Tujuan penyediaan koleksi tidak sama untuk semua jenis perpustakaan, tergantung kepada jenis dan tujuan perpustakaan tersebut. Sebagai contoh, perpustakaan perguruan tinggi menyediakan koleksi dengan tujuan:

1. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan civitas akademika perguruan tinggi induknya.

2. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi penaungnya.

3. Memiliki koleksi bahan/dokumen yang lampau dan yang mutakhir dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lain-lain yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut. 4. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta

pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya.

(25)

ciri perguruan tinggi tempatnya bernaung. (Siregar, 1998 : 2)

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan dalam menyediakan koleksi harus sesuai dengan kebutuhan informasi penggunanya yaitu civitas akademika serta untuk memenuhi tujuan perguruan tinggi penaungnya.

2.4 Pedoman Penghitungan Besarnya Koleksi

Untuk dapat mengetahui besarnya koleksi perpustakaan perguruan tinggi tergantung pada jenjang pendidikan yang ada di perguruan tinggi yang bersangkutan seperti jumlah matakuliah dan jumlah mahasiswa.

Persyaratan minimal koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

A. Program Diploma dan SI

a. 1 (satu) judul pustaka untuk setiap mata kuliah dasar keahlian (MKDK)

b. 2 (dua) judul pustaka untuk setiap mata kuliah keahlian (MKK)

c. Melanggan sekurang-kurangnya 1 (satu) judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

d. Jumlah pustaka sekurang-kurangnya 10% dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi subjek pustaka.

B. Program Pascasarjana

a. Memiliki 500 judul pustaka per program studi.

b. Melanggan 2 (dua) jumal ilmiah untuk setiap program studi.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi, perpustakaan perguruan tinggi dianjurkan memiliki koleksi lebih dari pada yang telah ditentukan di atas. (Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, 1999 : 20).

Sedangkan menurut Keputusan Menteri Depdikbud No. 0686/U/1991 dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman (1994 : 35) menyatakan bahwa :

1. Buku ajar wajib untuk mata kuliah umum (MKU) = jumlah MKU x 1 judul

2. Buku ajar wajib untuk mata kuliah dasar keahlian (MKDK) = jumlah MKDK x 1 judul

(26)

4. Buku ajar anjuran dan pengayaan untuk MKU, MKDK, MKK/MKBS = jumlah (1,2,3) x 5 judul

Dari kedua pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa jumlah koleksi untuk mata kuliah dasar keahlian (MKDK) minimal 1 judul bahan pustaka untuk setiap mata kuliah dan minimal 2 judul bahan pustaka untuk mata kuliah keahlian (MKK). Namun pada Buku Pedoman Perpustakaan tidak disebutkan bahwa perpustakaan harus memiliki minimal 1 judul jurnal ilmiah untuk setiap program studi.

Agar lebih memahami mengenai penghitungan koleksi pada perpustakaan perguruan tinggi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994 : 37):

Tabel 3: Pedoman Menghitung Koleksi Dasar Perpustakaan Perguruan Tinggi

Judul Eksemplar Notasi Komponen Bentuk

Perg.Tinggi

Jumlah

MK Hitung Jlh Hitung Jlh

K1 MKU

Akademi Sek.Tinggi

Univ/Inst

3(7) ΣK1 x 1 7 x5 35

K2 MKDK Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 48 120 500

ΣK2 x 1

48 120 500 x5 240 300 2.500 K3 MKK Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 72 180 750

ΣK3 x 2

144 360 1.500 x5 720 1.800 7.500 K4 Anjuran Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 127 307 1.257

ΣK4 x 5

635 1.535 6.285 x2 1.270 3.070 12.570 K5 Pengayaan Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 127 307 1.257

ΣK5 x 5

635 1.535 6.285 x2 1.270 3.070 12.570

K6.1 Rujukan Umum

Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 20 30 60 x1 20 30 60

K6.2 Rujukan Khusus

Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 20 40 60 x1 20 40 60

K7 Terbitan Berkala

Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 2 4 20 x1 2 4 20

K8 Terbitan Perg.Tinggi Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 1.500 x1 1.500

K9 Terbitan Pemerintah

Akademi Sek.Tinggi

20

50 x1

(27)

Univ/Inst 75 75

K10 Koleksi Khusus

Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 25 75 100 x1 25 75 100

K11 Kol.Non Buku

Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 75 100 125 x1 75 100 125

K12 Kol.Pascasarjana 4 Program 500 judul 2 jurnal 2.000 2 x2 x1 4.000 2

KT Σ (K1 s.d K11)

Akademi Sek.Tinggi Univ/Inst 1.631 3.856 15.017 3.697 8.384 85.330 Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman (1994 : 37)

Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap jenis koleksi bahan pustaka tidak selalu memiliki perbandingan ketersediaan yang sama antara satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan faktor prioritas yang dilakukan perpustakaan dalam hal memilih jenis koleksi apa yang paling dibutuhkan oleh pengguna.

2.5Layanan Pengguna

Kegiatan pelayanan pengguna merupakan pelayanan kepada pengguna untuk menyebarluaskan informasi dan pemanfaatan koleksi. Menurut Lasa (1994:122) pelayanan pengguna adalah “mencakup semua kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan”.

Agar pengguna dapat memanfaatkan koleksi yang telah disediakan olah, perpustakaan, perpustakaan memberikan berbagai layanan sesuai dengan kemampuan perpustakaan tersebut. Sistem pelayanan yang sudah lazim digunakan ada dua jenis yaitu: sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup.

1. Sistem Layanan Terbuka.

Sistem ini memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan mimilih dan mengambil sendiri pustaka yang dikehendaki. Selain itu, pengguna juga dapat membuka bahan pustaka dan membaca bahan pustaka di tempat ruang baca perpustakaan tersebut.

(28)

Pada sistem pelayanan tertutup pengguna tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan koleksi untuk memilih dan mengambil buku yang dibutuhkan. Jika pengguna ingin memperoleh buku tersebut harus menggunakan katalog yang tersedia untuk memilih pustaka yang diperlukannya atau melalui petugas perpustakaan.

Menurut Darmono (2001:137) kedua sistem ini bertujuan untuk:

1. Mengamankan koleksi perpustakaan serta menghindari atau menekan terjadinya kehilangan koleksi perpustakaan.

2. Mengetahui siapa peminjam koleksi perpustakaan dan beberapa yang telah dipinjamnya.

3. Mengetahui batas waktu pengembalian buku yang sedang dipinjam keluar sementara dari koleksi perpustakaan.

Sedangkan faktor-fator yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan sistem layanan adalah sebagai berikut:

1. Pertimbangan keselamatan koleksi perpustakaan.

2. Pertimbangan jenis koleksi atau sifat rentan dari koleksi untuk koleksi pandang dengar dan bentuk mikro, pada umumnya layanan yang diberikan bersifat tertutup.

3. Perbandingan antara jumlah staf, jumlah pengguna dan jumlah koleksi. Jika pengguna sangat besar maka perpustakaan cenderung memilih sistem pelayanan terbuka.

4. Luas gedung perpustakaan, pada umumnya perpustakaan yang menempati gedung yang sangat luas dengan jumlah tenaga pengelola yang relatif terbatas cenderung akan menggunakan sistem layanan terbuka.

5. Rasio antara jam layanan dengan jumlah staf perpustakan. (Darmono, 2001:137).

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa system layanan yang digunakan pada perpustakaan tergantung pada kondisi dan kebijakan yang ditentukan perpustakaan tersebut. Pemilihan sistem layanan juga dapat dipengaruhi oleh sarana yang tersedia di perpustakaan.

2.6 Relevansi dengan Kebutuhan Pengguna

(29)

dengan kurikulum yang diajarkan maka kebutuhan informasi mahasiswa akan dapat terpenuhi.Andriani (2003 : 11) menyatakan bahwa “relevansi merupakan suatu yang dipahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”.

Sedangkan menurut pendapat Purnomo (2006 : 9) “ Dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”.

Dari pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa relevansi merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.7 Pengertian Pengguna Perpustakaan

Pada suatu perpustakaan pengguna perpustakaan merupakan faktor yang' mempengaruhi perpustakaan tersebut berhasil atau tidak, karena perpustakaan yang banyak dikunjungi dan dimanfaatkan seluruh fasilitas dan layanaanya dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil.

Menurut Reitz. (2004: 527) mengatakan bahwa "User is any person who the resources and services of library."Yang artinya pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan.

Sedagkan menurut Sutarno (2006 : 35) “Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan inggi dan yang sederajat yang berfungsi mencapai tri dharma perguruan tinggi, sedangkan penggunanya adalah seluruh civitas akademika”.

Jadi jelas dapat disimpulkan bahwa pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah setiap orang yang menggunakan jasa fasilitas dan layanan perpustakaan yaitu selupuh civitas akademika.

2.8 Tingkat Kunjungan

(30)

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 476) adalah hal (perbuatan, proses, hasil) mengunjungi atau berkunjung. Jadi tingkat kunjungan adalah tingkat berkunjung atau dapat juga disebut dengan frekuensi berkunjung. Setiap pengguna perpustakaan pasti memiliki frekuensi kunjungan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan koleksi dan layanan pepustakaan.

Di dalam perpustakaan kunjungan adalah faktor penentu keberhasilan perpustakaan. Seperti yang diketahui bahwa perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang dikunjungi oleh penggunanya.

Jadi agar dapat dimanfaatkan dan dikunjungi dengan baik perpustakaan haruslah menyediakan fasilitas dan layanan yang baik kepada pengguna, misalnya dengan koleksi yang memadai dan mutakhir atau tidak ketinggalan zaman serta layanan yang baik pula.

2.8.1 Tujuan Kunjungan

Pengguna perpustakaan pada umumnya berkunjung ke perpustakaan karena memiliki tujuan. Namun tentu saja tujuan tersebut tidak sama, akan tetapi kebanyakan pengguna perpustakaan mengunjungi perpustakaan karena ingin memanfaatkan koleksi dan layanan yang tersedia di perpustakaan. Dalam Kamus Besar Indonesia (1990 : 965) tujuan memiliki makna haluan jurusan, yang ditinjau dan maksud tujuan. Sedangkan kunjungan dalam Kamus Besar Indonesia (1990 : 476) adalah hal (perbuatan. proses, hasil) mengunjungi atau berkunjung.

(31)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiono (1999: 112) "Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum." Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi dari penelitian.

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Perpustakan Yayasan Akbid Bustanul Ulum Langsa, Jl. Irian No. 23 Langsa.

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Di dalam suatu penelitian terdapat populasi sebagai objek kajian yang akan diteliti. Menurut Sugiono (1999: 57) "Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang terdiri atas objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya."

[image:31.612.173.469.564.689.2]

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Yayasan Akbid Bustanul Ulum Langsa yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan sebanyak 261 orang. Berdasarkan data diperoleh perincian sebagai berikut:

Tabel 4 : Mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa

No Mahasiswa Jumlah Mahasiswa

1 Tingkat I 100

2 Tingkat II 81

3 Tingkat III 80

(32)

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi. Menurut Arikunto (1997 : 117) "Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti." Ada beberapa cara yang digunakan dalam menentukan besarnya sampel, salah satunya adalah menggunakan tabel Krejcie. "Dalam melakukan perhitungan ukuran sampel Krejcie didasarkan atas kesalahan 5%. Hal ini berarti bahwa tingkat kepercayaan untuk sampel yang diperoleh dari besarnya populasi adalah 95%." (Sugiono, 2002 : 73)

Pada tabel krejcie populasi 261 diperoleh sampel sebanyak 155 orang. Sedangkan kriteria untuk penentuan sampel penulis menggunakan teknik Paroportionate Statified Random Sampling yaitu penerikan sampel dimana populasi dibagi-bagi dalam lapisan yang juga disebut subpopulasi atau stratum. (Ali, 1997 : 81)

[image:32.612.111.513.412.575.2]

Adapun penentuan besarnya sampel berdasarkan strata secara proporsional yaitu pada tabel berikut:

Tabel 5 : Penentuan Sampel

No Mahasiswa Sub Populasi Sampel

1 Tingkat I 100

59 155 261 100

x

2 Tingkat II 81

48 155 261

81

x

3 Tingkat III 80

48 155 261

80

x

Total 261 155

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(33)

2. Kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang sedang menggunakan Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa secara acak.

3. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuesioner dan observasi peneliti.

2. Data Sekunder

Data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian.

3.5 Instrumen Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebut dengan instrumen penelitian. Untuk melakukan penelitian ini penulis memilih angket sebagai instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (1999 : 84) "Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati."

3.5.1 Angket (kuesioner)

(34)

Pada penelitian ini angket disusun dalam bentuk pertanyaan yang menggunakan skala-likert dimana setiap pertanyaan akan berpedoman pada kisi-kisi angket.

3.5.2 Kisi-kisi Angket

[image:34.612.113.513.230.360.2]

Agar dapat mengetahui berapa besar pengaruh ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan maka ditentukan indikator dari masing-masing variabel.

Tabel 6 : Kisi-kisi Angket

Variabel Indikator No. Item Jumlah

(X)

Ketersediaan Koleksi

1. Koleksi 2. Relevansi

1,2,3 4,5,6

3 3 (Y)

Tingkat Kunjungan

1. Frekuensi Kunjungan 2. Tujuan Kunjungan

7,8,9,10 11,12

4 2

Jumlah 12

3.6 Definisi Oprasional Variabel

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diukur yaitu ketersediaan koleksi (X) sebagai variabel bebas/variabel independent dan tingkat kunjungan (Y) sebagai variabel terikat/variabel dependent. Untuk lebih jelas definisi dari setiap variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel ketersediaan koleksi (X)

Ketersediaan koleksi merupakan kesiapan bahan pustaka pada suatu perpustakaan untuk digunakan, dimanfaatkan, dan didayagunakan

pengguna perpustakaan. Indikator dari variabel ini adalah : a. Koleksi perpustakaan

b. Relevansi

2. Variabel tingkat kunjungan (Y)

(35)

fasilitas dan layanan perpustakaan. Adapun indikator dari variabel ini adalah :

a. Frekuensi kunjungan b. Tujuan kunjungan

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (1999: 86) "Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial." Bobot untuk setiap jawaban responden akan digunakan sistem skor skala Likert dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jawaban "a" mempunyai nilai 4 b. Jawaban "b" mempunyai nilai 3 c. Jawaban "c" mempunyai nilai 2 d. Jawaban "d" mempunyai nilai 1

3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.7.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas data penelitian dapat ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Instrumen pengukuran dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur.

Ghozali (2005 : 19) menyatakan bahwa untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan 3 macam:

1. Melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

2. Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.

3. Uji dengan Confirmatori Factor Analysis (CFA).

(36)

3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban dari responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali (2005 : 20) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pada penelitian ini penulis ingin menggunakan pengukuran reliabilitas one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitasnya digunakan uji Cronbach Alpha. Suatu konsruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

3.8 Analisis data

Data yang terkumpul melalui kueisioner dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapatkan dari tabulasi, peneliti menggunakan metode penefsiran dari Supardi (1979 : 20) sebagai berikut:

1-25% Sebagian Kecil

26-49% Hampir Setengah 50% Setengah

51-75% Sebahagian Besar 76-99% Pada Umumnya

100% Seluruhnya

(37)

tingkat kunjungan dengan ketersediaan koleksi. Model regresi linier sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Y= +  X Dimana :

Y = Tingkat Kunjungan X = Ketersediaan Koleksi

 = Intercep/Konstanta

= Koefisien regresi

Kriteria hipotesis kerja adalah sebagai berikut:

Ho : 1 = 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan

Ha : 1 = 0 artinya ada pengaruh yang signifikan dari ketersediaan koleksi terhadap tingkat kunjungan

Untuk menguji hipotesis dilakukan uji T, yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh ketersediaan koleksi sebagai variabel babas terhadap tingkat kunjungan sebagai variabel terikat. Uji T dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05).

Ho diterima jika thitung < ttabel pada  = 0,05

Ha diterima jika thitung > ttabel pada  = 0.05

3.9 Koefisien Determinasi (R2)

(38)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

4.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Ketersediaan Koleksi

Variabel ketersediaan koleksi diukur berdasarkan indikator koleksi dan relevansi. Untuk mengetahui tanggapan responden (mahasiswa) terhadap ketersediaan koleksi Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dapat dilihat dari jawaban pada setiap indikator pertanyaan angket nomor 1 sampai 6.

4.1.1.1 Koleksi

[image:38.612.109.515.413.551.2]

Pendapat responden terhadap indikator koleksi Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dapat dilihat pada jawaban responden terhadap angket nomor 1, 2, dan 3 pada tabel berikut :

Tabel 4.1 : Jumlah Koleksi Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

1

a. Sangat memadai b. Memadai

c. Kurang memadai d. Tidak memadai

27 69 52 7

17,41 44,52 33,55 4,52

J u m l a h 155 100

(39)
[image:39.612.103.519.180.316.2]

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar 96 responden (61,93%) menyatakan bahwa koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sudah memadai.

Tabel 4.2 : Keragaman Judul Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

2

a. Sangat beragam b. Beragam

c. Kurang beragam d. Tidak beragam

15 99 40 1

9,67 63,87 25,81 0,65

J u m l a h 155 100

Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa 15 responden (9,67%) menjawab keragaman judul yang tersedia pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sangat beragam dan 99 responden (63,87%) menjawab beragam, sedangkan 40 responden (25,81%) menjawab kurang beragam dan 1 responden (0,65%) menjawab koleksi perpustakaan tidak beragam.

[image:39.612.109.517.528.662.2]

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya 114 responden (73,54%) menyatakan bahwa judul koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sudah beragam.

Tabel 4.3 : Ketersediaan Koleksi di Rak Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

3

a. Sering b. Pernah

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15 92 43 5

9,67 59,36 27,74 3,23

(40)

Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa 15 responden (9,67%) menjawab ketersediaan koleksi yang tersedia di rak pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sering tidak tersedia dan 92 responden (59,36%) menjawab pernah tidak ada di rak, sedangkan 43 responden (27,74%) menjawab kadang-kadang tidak tersedia di rak dan 5 responden (3,23%) menjawab tidak pernah tidak ada di rak dengan kata lain koleksi selalu tersedia di rak.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar 107 responden ( 69,03%) menyatakan bahwa koleksi yang tersedia di rak pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa tidak pernah berada di rak.

4.1.1.2 Relevansi

[image:40.612.108.518.409.542.2]

Pendapat responden terhadap indikator relevansi koleksi Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dapat dilihat pada jawaban responden terhadap angket nomor 4, 5, dan 6 pada tabel berikut :

Tabel 4.4 : Kemutakhiran Koleksi Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

4

a. Sangat mutakhir b. Mutakhir

c. Kurang mutakhir d. Tidak Mutakhir

29 15 109

2

18,71 9,68 70,32

1,29

J u m l a h 155 100

(41)
[image:41.612.108.519.180.316.2]

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar 111 responden (71,61%) menyatakan bahwa koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa kurang mutakhir.

Tabel 4.5 : Kesesuaian Koleksi dengan Kurikulum Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

5

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

4 57 89 5

2,58 36,77 57,42 3,23

J u m l a h 155 100

Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa dari 155 responden, 4 responden (2,58%) menjawab kesesuaian koleksi dengan kurikulum pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sangat sesuai, dan 57 responden (36,77%) menjawab sesuai sedangkan 59 responden (57,42%) menyatakan kurang sesuai dan 5 responden (3,23%) menyatakan koleksi tidak sesuai dengan kurikulum.

[image:41.612.108.517.532.671.2]

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar 94 responden (60,65%) menyatakan bahwa koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa kurang sesuai.

Tabel 4.6 : Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

6

a. Sangat sesuai b. Sesuai

c. Kurang sesuai d. Tidak sesuai

11 87 54 3

7,10 56,12 34,84 1,94

(42)

Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa dari 155 responden, 11 responden (7,10%) menjawab kesesuaian koleksi dengan kebutuhan yang tersedia pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sangat sesuai, dan 87 responden (56,12%) menjawab sesuai sedangkan 54 responden (34,84%) menyatakan kurang sesuai dan 3 responden (1,94%) menjawab koleksi yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar 98 responden (63,22%) menyatakan bahwa koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sudah sesuai dengan kebutuhan.

4.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tingkat Kunjungan

Variabel tingkat kunjungan diukur berdasarkan indikator frekuensi kunjungan dan tujuan kunjungan. Untuk mengetahui tanggapan responden (mahasiswa) terhadap tingkat kunjungan Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dapat dilihat dari jawaban pada setiap indikator pertanyaan angket nomor 7 sampai 12.

4.1.2.1 Frekuensi Kunjungan

[image:42.612.106.518.532.668.2]

Pendapat responden terhadap indikator frekuensi kunjungan mahasiswa ke Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dapat dilihat pada jawaban responden terhadap angket nomor 1, 2, 3, dan 4 pada tabel berikut :

Tabel 4.7 : Frekuensi Kunjungan dalam 1 Minggu Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

7

a. > 6 kali b. 5 – 6 kali c. 3 – 4 kali d. 1 – 2 kali

20 112

22 1

12,90 72,26 14,19 0,65

(43)

Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa dari 155 responden, 20 responden (12,90%) menjawab frekuensi berkunjung dalam 1 minggu ke Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa > 6 kali, dan 112 responden (72,26%) menjawab 5 – 6 kali sedangkan 22 responden (14,19%) menyatakan 3 – 4 kali dan hanya 1 responden (0,65%) menyatakan kunjungan ke perpustakaan dalam 1 minggu 1 – 2 kali.

[image:43.612.107.516.284.419.2]

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya 132 responden menyatakan bahwa tingkat kunjungan ke Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dalam satu minggu 5 - 6 kali.

Tabel 4.8 : Lama Penggunaan Koleksi Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

8

a. > 90 menit b. 60 – 90 menit c. 30 – 60 menit d. < 30 menit

29 49 77 0

18,71 31,61 49,68 0,00

J u m l a h 155 100

Dari tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa dari 155 responden, 29 responden (18,71%) menjawab lama waktu saat menggunakan koleksi Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa > 90 menit, dan 49 responden (61,61%) menjawab 60 – 90 menit sedangkan 77 responden (49, 68%) menyatakan 30 – 60 menit kali serta tidak ada satupun respoden yang menyatakan lama waktu saat menggunakan koleksi < 30 menit.

(44)
[image:44.612.107.519.108.247.2]

Tabel 4.9 : Akses Penelusuran Koleksi yang Mudah Meningkatakan Minat Berkunjung Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

9

a. Sangat meningkatkan b. Meningkatkan

c. Kurang meningkatkan d. Tidak meningkatkan

19 99 37 0 12,26 63,87 23,87 0,00

J u m l a h 155 100

Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa dari 155 responden, 19 responden (12,26%) menjawab dengan akses penelusuran informasi yang mudah di Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sangat meningkatkan minat berkunjung, dan 99 responden (63,87%) menjawab meningkatkan minat berkunjung sedangkan 37 responden (23,87%) menyatakan kurang meningkatkan minat berkunjung serta tidak ada satupun respoden yang menyatakan akses penelusuran yang mudah di perpustakaan tidak meningkatkan minat berkunjung.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya 118 responden (76,13%) menyatakan dengan akses penelusuran koleksi yang mudah pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dapat meningkatkan minat berkunjung ke perpustakaan.

Tabel 4.10 : Keragaman Koleksi dapat Menambah Minat Berkunjung Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

10

a. Sangat menambah b. Kurang Menambah c. Kurang menambah d. Tidak menambah

19 82 54 0 12,26 52,90 34,84 0,00

[image:44.612.108.517.542.677.2]
(45)

Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa dari 155 responden, 19 responden (12,26%) menjawab keragaman koleksi yang tersedia di dalam Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa sangat menambah minat berkunjung, dan 82 responden (52,90%) menjawab menambah minat berkunjung sedangkan 54 responden (34,84%) menyatakan kurang menambah minat berkunjung serta tidak ada satupun respoden yang menyatakan jumlah koleksi yang tersedia di perpustakaan tidak menambah minat berkunjung.

Berdasarkan data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar101 responden (65,16%) menyatakan jumlah koleksi yang tersedia pada Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dapat menambah minat berkunjung ke perpustakaan.

4.1.2.2 Tujuan Kunjungan

[image:45.612.108.519.425.612.2]

Pendapat responden terhadap indikator tujuan kunjungan mahasiswa ke Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa dapat dilihat pada jawaban responden terhadap angket nomor 11 dan 12 pada tabel berikut :

Tabel 4.11 : Tujuan ke Perpustakaan

Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

11

a. Memanfaatakan layanan yang tersedia

b. Memanfaatakan koleksi perpustakaan

c. Melakukan transaksi sirkulasi d. Mengerjakan tugas

13

116

26 0

8,39

74,84

16,77 0,00

J u m l a h 155 100

(46)

(74,84%) menjawab untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan yang tersedia sedangkan 26 responden (16,77%) menyatakan untuk melakukan transaksi sirkulasi serta tidak ada satupun respoden yang menyatakan tujuan kunjungan ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas.

[image:46.612.107.518.262.398.2]

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya 129 responden (83,23%) menyatakan bahwa tujuan berkunjung ke Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa untuk memanfaatkan layanan yang tersedia.

Tabel 4.12 : Terpenuhinya Tujuan ke Perpustakaan Nomor

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

Persentase (%)

12

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

56 38 60 1

36,12 24,52 38,71 0,65

J u m l a h 155 100

Dari tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa dari 155 responden, 56 responden (36,12%) menjawab tujuan ke Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa selalu terpenuhi, dan 38 responden (24,52%) menjawab sering terpenuhi sedangkan 60 responden (38,71%) menyatakan kadang-kadang dan hanya 1 responden (0,65%) menyatakan tujuan ke perpustakaan tidak pernah terpenuhi.

Berdasarkan persentase di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar 94 responden (60,94%) menyatakan tujuan ke Perpustakaan Akbid Bustanul Ulum Langsa selalu terpenuhi.

4.2 Analisis Statistik

4.2.1 Pengujian Validitas Instrumen

(47)

(item) pertanyaan tingkat kunjungan sehingga jumlah seluruh pertanyaan adalah 12 butir (item). Dimana setiap butir disiapkan 4 interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 4. Pengujian validitas instrumen dilakukan sekaligus kepada 155 orang yang menjadi sampel.

Dalam pengujian validatas, peneliti melakukannya secara terpisah antara konstruk variabel X dan konstruk variabel Y. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu korelasi skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.

[image:47.612.148.490.343.466.2]

4.2.1.1 Variabel Ketersediaan Koleksi (X)

Tabel 4.13 : Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pertanyaan 1 13.1097 5.241 .704 .724

Pertanyaan 2 13.0323 5.889 .761 .723

Pertanyaan 3 13.1032 6.262 .516 .773

Pertanyaan 4 13.4000 5.800 .509 .779

Pertanyaan 5 13.4710 7.238 .262 .821

Pertanyaan 6 13.1742 6.145 .603 .754

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Ver.15.0

Untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan dapat dikatakan valid atau tidak maka harus dikonversikan ke r tabel.. Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation > dari r tabel maka setiap butir pertanyaan dinyatakan valid. Dengan jumlah responden sebanyak 155, maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui df (degree of

freedom) = n – k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel. Jadi df = 155 – 6 = 149, maka rtabel = 0,159.

(48)
[image:48.612.145.495.125.249.2]

4.2.1.2 Variabel Tingkat Kunjungan (Y)

Tabel 4.14 : Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pertanyaan 7 14.2258 4.643 .259 .607

Pertanyaan 8 14.5097 4.316 .201 .643

Pertanyaan 9 14.3161 3.984 .515 .517

Pertanyaan 10 14.4258 3.740 .552 .493

Pertanyaan 11 14.2839 4.607 .327 .588

Pertanyaan 12 14.2387 3.598 .351 .587

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Ver.15.0

Untuk mengetahui apakah setiap butir pertanyaan dapat dikatakan valid atau tidak maka harus dikonversikan ke r tabel.. Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation > dari r tabel maka setiap butir pertanyaan dinyatakan valid. Dengan jumlah responden sebanyak 155, maka nilai rtabel dapat diperoleh melalui df (degree of

freedom) = n – k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel. Jadi df = 155 – 6 = 149, maka rtabel = 0,159.

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh nilai Corrected Item-Total Correlation nilainya > 0,159, maka dalam hal ini semua butir pertanyaan dapat dikatakan valid.

4.2.2 Pengujian Realibilitas Instrumen

Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji realibilitas (keandalan) instrumen. Realibilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Uji realibilitas dapat dilakukan bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji realibilitas dilakukan pada masing-masing variabel sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang tidak reliabel. Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach's Alpha > dari 0,60.

Gambar

Tabel 1 : Jumlah Koleksi
Tabel 3: Pedoman Menghitung Koleksi Dasar Perpustakaan Perguruan Tinggi
Tabel 4 : Mahasiswa Akbid Bustanul Ulum Langsa
Tabel 5 : Penentuan Sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa dalam menyediakan koleksi, hal yang dipertimbangkan adalah relevansi koleksi dengan kebutuhan informasi pengguna,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan, karena selain koleksi perpustakaan yang mutakhir

Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara ketersediaan koleksi (Variabel X) dengan tingkat peminjaman (Variabel Y) di Perpustakaan STIKes Yayasan Sari Mutiara Medan, maka

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi dan sistem temu balik informasi terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pengguna di

Ketersediaan Koleksi Tercetak Dalam Memenuhi Kepuasan Pengguna Pada Perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB) (Studi deskriptif pada Perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB))

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nisa (2013) dengan judul “Ketersediaan Koleksi Buku Ilmu Perpustakaan dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Ilmu

Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah: Analisis Sitiran

Dari data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa ketersediaan koleksi pada perpustakaan BKPP Aceh masih belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam mencari informasi,