• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT. Putra Arezda Purnama Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT. Putra Arezda Purnama Medan"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA

PT. PUTRA AREZDA PURNAMA MEDAN

SKRIPSI MINOR

DISUSUN OLEH:

DORLINA SITUMORANG

052102034

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI MINOR

NAMA : DORLINA SITUMORANG

NIM : 052102034

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. PUTRA AREZDA PURNAMA MEDAN

Tanggal :………, 2008 Dosen Pembimbing/Penanggungjawab

Drs. M. Utama Nasution, MM

NIP. 130 936 281

Tanggal :………, 2008 Ketua Program Studi D III Akuntansi

Hasan Sakti Siregar SE, M.Si,Ak NIP. 131 568 370

Tanggal :………, 2008 Dekan Fakultas Ekonomi

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas

segala berkat dan pimpinan_Nya yang telah dicurahkan kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi minor ini tepat pada waktunya. Dengan berdasarkan

hasil riset atau survey yang penulis lakukan dengan judul:

“PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. PUTRA AREZDA PURNAMA MEDAN”.

Penulisan skripsi minor ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

yang telah ditetapkan dalam menyelesaikan program study Diploma III pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam menyelesaikan skripsi

minor ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran dari berbagai

pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini, terutama kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Pembantu Dekan I, II, III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

3. Bapak Hasan Sakti Siregar SE, M.Si,Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM selaku Dosen Pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu dan pikiran sehingga penulis dapat

(4)

5. Bapak/Ibu Dosen yang telah mendidik penulis selama perkuliahan serta

seluruh pegawai administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

6. Bapak Erwin Nauli Basa selaku pimpinan PT. Putra Aezda Purnama

Medan, terutama Kakak Ita Sembiring, serta seluruh staff dan karyawan

yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan riset.

7. Buat Kedua Orangtuaku yang kucintai dan kukasihi beserta Abang, Kakak

dan Adek dan Edaku yang telah memberikan dorongan semangat serta

bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

8. Buat teman – teman seperjuangan terutama Group A dan seluruh teman –

teman DETAK 2005.

9. Buat teman kelompokku Vania Theola dan seluruh kawan satu kost susuk

IV No. 7 terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari skripsi minor ini masih jauh dari sempurna oleh karena

itu, penulis sangat mengharapkan saran yang membangun sehingga menjadi

lebih baik.

Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi minor ini dapat berguna

bagi kita semua dan penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang

membantu, kiranya kasih Bapa memimpin dan menuntun langkah kita menuju

masa depan yang penuh harapan. GBU.

Medan, 2008 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Metodologi Penelitian ... 4

E. Sistematika Pembahasan ... 5

BAB II : PT. PUTRA AREZDA PURNAMA MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 8

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 13

D. Catatan – Catatan Akuntansi Penjualan ... 22

E. Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 26

F. Penerapan Pengendalian Intern Penjualan ... 35

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 36

B. Catatan – Catatan Akuntansi Penjualan ... 37

C. Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 39

(6)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 44

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Dengan meningkatnya perkembangan dunia usaha dan kemajuan di bidang

teknologi membuat para pemakai informasi menginginkan kecepatan arus

informasi yang segera diterima untuk diantisipasi dalam rangka pengambilan

keputusan informasi merupakan sumber daya strategis bagi terciptanya suatu nilai

tambah dari masukan baik dari pihak-pihak di dalam perusahaan maupun yang

diperlukan oleh pihak-pihak di luar perusahaan.

Bagi perusahaaan laba sangatlah penting karena laba menjadi penentu

apakah perusahaan akan tetap bertahan atau tidak dan juga perlu untuk

mensejahterakan anggota perusahaan, mensejahterakan masyarakat, menyediakan

lapangan kerja dan lain-lain. Terciptanya tujuan perusahaan tergantung pada

kemampuan pemimpin dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi

perusahaan. Salah satu sumber pendapatan atau laba perusahaan berasal dari

penjualan produk atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan. Bagian penjualan

merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam suatu aktifitas perusahaan.

Untuk mendapatkan aktifitas operasi yang baik, maka perusahaan harus

memiliki sistem kerja yang baik pula, agar pimpinan perusahaan dapat mengambil

keputusan sebagai langkah kerja selanjutnya. Keputusan yang diambil harus

memperhatikan segala aspek operasional perusahaan, untung rugi dari keputusan

(8)

mengambil keputusan dan informasi tersebut harus dapat dipercaya

akuntabilitasnya. Sistem yang diterapkan dapat menghasilkan informasi yang

dimaksud adalah sistem informasi akuntansi penjualan.

Sistem informasi akuntansi penjualan memiliki peranan yang penting,

karena merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu

perusahaan dalam melakukan penjualan, selain itu juga berperan dalam

pengawasan penjualan agar tidak terjadi penyelewengan, sebagaimana diketahui

bahwa keberhasilan suatu penjualan produk sangat menentukan besar atau

kecilnya laba yang akan diperoleh perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas “

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT.PUTRA AREZDA PURNAMA MEDAN “.

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan judul diatas maka yang menjadi perumusan masalah adalah

“ Apakah PT.Putra Arezda Purnama Medan telah menerapkan sistem informasi

penjualan “.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah penerapan sistem informasi akuntansi penjualan pada

(9)

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis dapat menambah pengetahuan tentang perusahaan dalam

memanfaatkan sistem informasi akuntansi penjualan dalam proses pembuatan

keputusan bagi manajemen perusahaan.

2. Bagi perusahaan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

mengambil langkah untuk menganalisa pemanfaatan sistem informasi

akuntansi penjualan yang dilakukan pihak manajemen untuk mendukung

kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.

3. Bagi pihak lain sebagai bahan masukan, referensi dan perbandingan yang

akan membahas dan mempelajari penulisan dan penelitian sistem akuntansi

penjualan di masa yang akan datang.

D. Metodologi Penelitian 1. Jenis Data

Jenis data yang penulis kumpulkan berupa data kualitatif dan data

kuantitatif, yang terdiri dari data primer dan sekunder.

a. Data Primer yaitu data yang diambil dari objek penelitian secara

langsung, dan kemudian diolah lebih lanjut oleh penulis.

b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung dari

sumbernya seperti data internal yang tersedia di tempat penelitian dan

(10)

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penyusunan

skripsi ini adalah :

a. Wawancara

Mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan

penelitian penulis di PT.Putra Arezda Purnama Medan.

b. Observasi

Suatu studi yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap bukti-bukti dan prosedur perusahaan ke lokasi penelitian sehingga

penulis memperoleh data dan gambaran perusahaan secara luas.

3. Metode Analisa Data Metode Deskriptif

Yaitu metode analisis dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada

kemudian diklasifikasikan, dianalisis selanjutnya diinterpretasikan sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan yang ditulis.

E. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar pembahasan dalam skripsi minor ini terbagi atas empat

bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan pendahuluan yang meliputi : alasan

(11)

penelitian, metodologi penelitian dan sistematika

pembahasan.

BAB II : PT.PUTRA AREZDA PURNAMA MEDAN

Bab ini berisikan sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi perusahaan, pengertian sistem informasi

akuntansi penjualan, catatan-catatan akuntansi penjualan,

prosedur sistem informasi akuntansi penjualan, penerapan

pengendalian intern penjualan.

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

Bab ini penulis akan menguraikan tentang analisa dan

evaluasi dari pembahasan yang telah dijelaskan pada

BAB II dengan yang diterapkan pada perusahaan, dimulai

dari sistem informasi akuntansi penjualan, catatan-catatan

akuntansi penjualan, prosedur sistem informasi akuntansi

penjualan, penerapan pengendalian intern penjualan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan

kesimpulan terhadap pembahasan dari bab sebelumnya

dan sekaligus memberi saran bagi perusahaan sebagai

bahan masukan yang dianggap perlu bagi kelangsungan

(12)

BAB II

PT. PUTRA AREZDA PURNAMA

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Perseroan terbatas (PT) Putra Arezda Purnama adalah perusahaan swasta

yang bergerak dibidang vulkanisir ban (pendaurulangan ban pada tapak berupa

bunga ban dan perdagangan umum). Sejak berdirinya PT. Putra Arezda Purnama

tidak lepas dari sejarah perkembangan perekonomian khususnya dalam bidang

perdagangan secara keseluruhan. Sejak didirikan, kegiatan PT. Putra Arezda

Purnama bergerak dalam melayani perusahaan - perusahaan pelanggan atau pihak

– pihak yang terkait serta perekonomian yang mengarahj pada sektor

perdagangan. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perkembangan PT. Putra Arezda

Purnama itu sendiri mulai berdirinya sampai sekarang.

PT. Putra Arezda Purnama berdiri sejak tahun 1985 yang lalu, yang

beralamatkan di Jalan Sisingamangaraja km 10 Medan Sumatera Utara. Adapun

(13)

1. Pada ahun 1985 PT. Putra Arezda Purnama dibangun dan menata tata

letak seluruh departemen yang berhubungan dengan antara satu dengan

yang lain.

2. Pada tahun 1989 PT. Putra Arezda Purnama bekerjasama dengan

perusahaan asing Goodway Malaysia (Kraiburg – dengan dasar ilmu

pengetahuan dan kerjasama dengan Jerman) untuk menerapkan

vulkanisir cara baru yaitu Cold Process Retreat Masak Dingin.

3. Pada tahun 1995 PT. Putra Arezda Purnama mengundang dan

mengontrak konsultan dari Goodway Malaysia untuk bekerjasama

dalam bidang teknologi terbaru vulkanisir ban.

4. Pada tahun 2001 PT. Putra Arezda Purnama memutuskan untuk

menambah sistem yang ada demi menuju kesempurnaan yang

berpedoman pada standar internasional.

Tujuan dan Ruang Lingkup

Bertujuan untuk memberikan informasi pada perusahaan – perusahaan

pelanggan atau pihak – pihak yang terkait sebagaimana persyaratan – persyaratan

sistem manajemen mutu yang diimplementasikan dalam kegiatan manajemen

pada PT. Putra Arezda Purnama. Sistem manajemen mutu diterapkan diselurh

departemen yang terkait.

Para tenaga kerja pada PT. Putra Arezda Purnama ditempatkan pada

bagian yang sesuai dengan keahlian serta pengalaman yang dimiliki. Selain upah

karyawan juga diberikan bonus dan tunjangan demi penyingkatan kesejahteraan

(14)

Tunjangan tersebut berupa:

a.Tunjangan kesehatan

b.Tunjangan kemalangan

c.Tunjangan hari raya dan tahun baru

d.Tunjangan lembur

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Semakin berkembangnya perusahaan maka akan semakin banyak pula

kegiatan – kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan

perusahaan. Dalam hal ini sudah tentu pimpinan perusahaan tidak dapat bekerja

sendiri dalam mengatasi semua masalah yang dihadapi. Untuk dapat

melaksanakan kepemimpinan yang berjalan dengan baik maka tentunya pimpinan

perusahaan memerlukan perbaikan sutau organisasi di dalam perusahaan sehingga

semua kegiatan yang menyangkut kepentingan perusahaan dapat berjalan dengan

baik.

Organisasi ialah saran untuk mencapai tujuan atau wadah dari kegiatan

orang – orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan dan penugasan kepada

setiap kelompok kepada seorang manajer yang mempunyai kekuasaan, yang perlu

untuk menguasai anggota kelompok. Pengorganisasian dilakukan untuk

menghimpun dan mengatur semua sumber – sumber yang dilakukan termasuk

manusia sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilakukan dengan berhasil.

(15)

sudut pandang ekonomi serta fleksibel sehingga bila ada perluasaan tidak akan

mengganggu secara serius susunan bagian – bagian harus terintegrasi,

terkoordinasi, dan adanya kerjasama yang baik.

Sistem organisasi perusahaan adalah organisasi formal. Organisasi formal

adalah sistem dari pekerjaan, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan

pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat

diselesaikan. Struktur formal dibuat untuk menangani pekerjaan yang harus

dikerjakan. Organisasi formal memberikan daerah yang relatif pasti dimana orang

– orang bekerja dalam daerah dan tanggung jawab mereka masing – masing.

Dalam hal itu tentu saja pekerjaan yang dikerjakan oleh setiap orang adalah

merupakan bagian dari tugas yang lebih luas yang sedang diselesaikan oleh

perusahaan secara keseluruhan. Organisasi formal adalah organisasi yang tampak

dalam bagan organisasi.

Adapun struktur organisasi PT. PUTRA AREZDA PURNAMA adalah

sebagai berikut:

1. Direktur Utama

Tugas dan anggung jawab direktur utama adalah sebagai berikut:

a. Menyampaikan ke perushaan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan

serta peraturan perundang – undangan.

b. Menetapkan kebijakan mutu yang telah didistribusikan ke masing – masing

departemen untuk dapat dipahami seluruh kayawan.

c. Menetapkan sasaran mutu perusahaan dan target yang telah ditetapkan untuk

(16)

d. Membuat prosedur mutu yang berhubungan dengan tinjauan manajemen.

e. Mengontrol setiap pelaksanaan dan hasil kerja tiap bagian dalam perusahaan.

f. Memegang wewenang tertinggi dan bertanggungjawab dalam melakukan

ikatan atau perjanjian dengan pihak lain yang berhubungan dengan

perusahaan.

2. Manajer Representative

Tugas dan tanggung jawab manajer representative adalah sebagai berikut:

a. Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu

ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara.

b. Bertanggungjawab atas seluruh tugas – tugas dan seluruh kewajiban selaku

manajer representative yang membawahi bidang penjualan dan

pendistribusian produk.

c. Melaporkan kepada pimpinan tentang kinerja sistem manajemen mutu dan

kebutuhan untuk perbaikan.

d. Menjamin tumbuhnya kesadaran yang dipersyaratkan oleh pelanggan melalui

aktivitas – aktivitas yang tidak terdokumentasi atau melalui pelatihan –

pelatihan atau kebijakan mutu yang telah dipanjangkan sehingga mudah

dibaca oleh karyawan dan juga sosialisasi dari bagian personalia.

e. Melaksanakan dan mengawasi aktivitas penjualan serta memutuskan

penerimaan dan melakukan penolakan order berdasarkan stok barang dari

(17)

4. Quality Control

Tugas dan tanggung jawab quality control adalah sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab terhadap kualitas produk serta melaksanakan pengiriman

hasil produksi.

b. Memberikan saran dan pendapat dengan peningkatan kualitas para pekerja.

c. Mengawasi kualitas produk pengiriman.

d. Memastikan pengiriman produk terkontrol.

e. Memilih atau memeriksa produk apabila terjadi kerusakan mutu di pasaran.

4. Kabag Financial

Tugas dan tanggung jawab kabag financial adalah sebagai berikut:

a. Membuat buku catatan bilyet giro masuk dan keluar.

b. Bertanggungjawab sebagai pemegang, pengaman penerimaan dan

pengeluaran petty cash fund.

c. Bertangggungjawab membuat laporan posisi ketika petty cash fund secara

harian kepada pimpinan.

d. Pemegang teguh kerahasiaan data keuangan karyawan.

5. Kabag Accounting

Tugas dan tanggung jawab kabag accounting adalah sebagai berikut:

a. Menyelesaikan administrasi pembukuan atau pembelian dan penjualan,

penerimaan kas dan pengeluaran kas.

b. Memeriksa penyelesaian buku induk, pos –pos material dan piutang untuk

menyelesaikan neraca.

(18)

d. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan

mempunyai posisi keuangan yang baik.

6. Kabag Engineering

Tugas dan tanggung jawab kabag engineering adalah sebagai berikut:

a. Mengatur pembagian tugas para bawahan dan memberikan pengarahan

didalam melaksanakan tugas – tugas tersebut.

b. Sebagai tenaga ahli dalam mengolah proyek yang bertanggungjawab

mengenai mutu pekerjaan sesuai dengan analisa yang dibuatnya.

c. Mengatur penerimaan dan pendistribusian laporan kemotoran dan alat – alat

berat.

7. Kabag Personalia

Tugas dan tanggung jawab kabag personalia adalah sebagai berikut:

a. Membantu pimpinan dalam perencanaan dan pengembangan,

mendokumentasikan data dan menyiapkan program kesejahteraan

karyawan.

b. Menerima lamaran dan mengadakan interview terhadap pelamar yang

dipanggil.

c. Mengawasi dan membuat absensi karyawan.

d. Menyiapkan dan memberikan laporan secara berkala maupun sewaktu –

waktu tentang pelaksanaan kegiatan bagian personalia beserta hasil –

hasilnya kepada pimpinan.

8. Kabag Marketing

(19)

a. Membantu pimpinan perusahhan dalam penyusunan budget penjualan.

b. Membuat penawaran, kontrak/perjanjian untuk pelanggan.

c. Memberikan laporan – laporan hasil penjualan kepada pimpinan.

d. Menjaga dan mengembangkan hubungan baik pelanggan perusahaan.

e. Bertanggungjawab terhadap harga produk dan mutu produk.

9. Kabag Produksi

Tugas dan tanggung jawab kabag produksi adalah sebagai berikut:

a. Bertanggungjawab dalam perencanaan persediaan bahanh baku dan bahan

penolong.

b. Memimpin dan mengarahkan bawahan dan melaksanakan proses produksi

untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien.

c. Menjamin kelancaran proses produksi.

d. Bertanggungjawab atas mutu yang dihasilkan.

e. Membuat laporan kebutuhan bahan baku dan penggunaan bahan baku.

10. Kabag Gudang

Tugas dan tanggung jawab kabag gudang adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan buku sesuai pesanan.

b. Melakukan posting ke kartu persediaan buku.

c. Menerima dan mengecek barang return.

d. Menerbitkan kredit nota atas return.

(20)

f. Bertanggungjawab terhadap efektivitas dan efisiensi dalam menangani

tugas – tugas tersebut diatas.

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntasi Penjualan

Akuntansi memegang peranan penting di dalam tiap – tiap perusahaan.

Keputusan yang tepat diambil oleh para individu, perusahaan, pemerintah dan

kesatuan – kesatuan lain merupakan hal yang sangat mendasar atau penting bagi

distribusi dan penggunaaan sumber daya yang ada secara efisien. Untuk

mengambil keputusan yang tepat kelompok - kelompok tersebut harus

mempunyai informasi yang dapat diandalkan yang diperoleh dari suatu sistem

informasi akuntansi.

Sebelum menguraikan sistem informasi akuntansi lebih jauh, ada baiknya

penulis menyajikan pengertian dari sistem, informasi dan akuntansi. Sistem

berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Systema “ yang mempunyai arti menempatkan

atau mengukur. Maksud dari mengukur disini adalah pengaturan orang-orang atau

personil dalam melaksanakan suatu aktifitas.

Defenisi sistem menurut Rommey dan Steinbart (2004;473) adalah :

1. Entitas yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2. Perlengkapan dan program yangterdiri dari instalasi-instalasi yang lengkap.

3. Program dan prosedur terkait yang menjalankan suatu tugas.

Suatu pengertian lain dari sistem menurut Hall ( 2001;5 ) “ sekelompok

(21)

atau subsistem–subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose) “.

Dari kedua defenisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sistem

adalah suatu konsep dari sub-subsistem yang saling berkaitan dan bersatu yang

bertujuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Konsep ini

mendorong adanya integrasi dan kombinasi dari berbagai subsistem sehingga

dapat mengefisienkan proses dengan mengurangi pengulangan data yang tidak

perlu, penyimpanan, pelaporan dan proses lainnya.

Adapun unsur - unsur yang merupakan bagian dari sebuah sistem adalah

sebagai berikut :

1. Komponen ganda

2. Keterkaitan ( relatedness )

3. Sistem vensus subsistem

4. Tujuan

Hal diatas menjelaskan bahwa sistem bukanlah seperangkat unsur yang

tersusun secara tidak teratur tetapi terdiri dari unsur – unsur yang saling mengisi

satu sama lainnya. Sistem itu sendiri juga mencakup tiga kegiatan sebagai

berikut :

1. Masukan atau input

2. Pengolahan atau processing

3. Hasil dari pengolahan atau output

informasi berasal dari data. Sebelum menjelaskan arti informasi ada

(22)

tidak sedang dipergunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan

historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali

untuk pengambilan keputusan

Informasi merupakan hasil dari suatu proses yang terintegrasi, memiliki

arti dan berguna bagi orang yang menerimanya. Jadi informasi merupakan hasil

dari suatu proses yang sangat penting artinya bagi perusahaan

Definisi informasi menurut Jugiyanto ( 2000;53 ) “ salah satu jenis

sumber daya yang tersedia bagi manajer yang pengelolaannya menggunakan peralatan komputer yang digunakan untuk memudahkan, memecahkan masalah yang sedang dihadapi segera “.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku standart akuntansi

keuangan (2004;319) sistem informasi mencakup metode dan catatan yang

digunakan untuk :

a. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang sah,

b. Menjelaskan pada saat yang tepat transaksi secara cukup rinci untuk memungkinkan penggolongan semestinya transaksi untuk melaporkan keuangan,

c. Mengukur nilai transaksi dengan cara sedemikian rupa sehingga memungkinkan pencatatan nilai moneter semestinya dalam laporan keuangan,

(23)

transaksi semestinya dan mengungkapkan yang berkaitan dengan laporan keuangan.

Dari definisi diatas, dapat dilihat bahwa informasi sangat berperan penting

dalam suatu perusahaan, terutama dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi berbeda dengan data, karena informasi merupakan hasil akhir atau

output dari suatu sistem informasi. Data merupakan bahan yang akan diolah oleh

sistem informasi yang dapat berupa angka, tulisan, gambar dan simbol.

Suatu informasi dapat berguna, maka haruslah memiliki beberapa

persyaratan yaitu :

a. Dapat dipercaya ( reable )

Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan akurat dalam mempresentasikan

suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi

b. Cocok atau sesuai ( relevan )

Informasi yang relevan harus memberikan arti pada pembuat keputusan artinya

informasi itu bisa mengurangi ketidakpastian dan bisa meningkatkan nilai dari

suatu keputusan.

c. Tepat waktu ( timely )

Informasi yang disajikan harus tepat pada saat dibutuhkan bisa mempengaruhi

proses pengambilan keputusan.

d. Lengkap ( complite )

Informasi yang disajikan termasuk di dalamnya semua data – data yang

relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan oleh pembuat

(24)

e. Dimengerti ( understandable )

Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh

si pembuat keputusan.

Berikut ini adalah pengertian akuntansi menurut Nafarin ( 2004;5 )

akuntansi adalah istilah yang luas yang menunjukkan teori – teori tertentu, asumsi – asumsi mengenai cara bertindak ( behaviour ), peraturan – peraturan cara mengukur dan prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi yang berguna tentang kegiatan – kegiatan dan tujuan organisasi.

Mengenai pengertian akuntansi, menurut Skousen ( 2004;6 ) akuntansi

adalah suatu aktifitas pelayanan yang fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, pada dasarnya bersifat keuangan, mengenai entitas ekonomi yang dimaksudkan agar bermanfaat di dalam pembuatan keputusan ekonomi di dalam membuat pilihan beralasan diantara jalannya tindakan alternatif.

Informasi akuntansi memegang peranan yang sangat penting di dalam

sdetiap perusahaan. Dalam proses perencanaan, informasi akuntansi berfungsi

sebagai penyedia data historis yang nantinya akan menjadi dasar untuk

penyusunan anggaran dan perencanaan yang selanjutnya. Di dalam fungsi

pengawasan, peranan akuntansi juga tidak kalah pentingnya, yaitu sebagai alat

pembanding antara rencana dengan realisasinya untuk mengetahui penyimpangan

yang terjadi sehingga manajemen dapat dengan segera mengambil tindakan

korektif yang dibutuhkan. Dengan kata lain informasi yang dihasilkan melalui

pegolahan data – data akuntansi yang dimaksudkan untuk membantu proses

pengambilan keputusan ekonomi di dalam perusahaan.

Definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut Widjayanto ( 2001;4 )“

(25)

Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Wahyono ( 2004;13 ) “

sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis, mengkomunisasikan informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak diluar dan di dalam perusahaan “.

Ditinjau dari definisi di atas, dapat dilihat bahwa sistem informasi

akuntansi dirancang untuk mencatat data keuangan yang akurat secara tepat waktu

dan kronologis, memudahkan pengambilan kembali data keuangan dalam bentuk

yang berguna bagi manajemen dan menyederhanakan penyusunan laporan

keuangan periodik untuk pemakai eksternal. Rancangan sistem informasi

akuntansi untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan perusahaan tergantung

pada ukuran perusahaan, sifat operasi, volume data, struktur organisasi dan

peraturan pemerintah.

Definisi lain yang dikemukakan oleh Wilkinson dalam bukunya Accounting Information System ( 2000;7 ) “ An accounting information

systrem is a unified structure within an entity, such as business firm, that employs physical resources and other component to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information need of a variety of users “.

Dari definisi di atas, dikatakan bahwa sebuah sistem informasi akuntansi

merupakan suatu struktur di dalam perusahaan yang melibatkan sumber – sumber

daya fisik dan elemen – elemen dalam usaha menghasilkan informasi akuntansi

yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan akan informasi itu sendiri.

Sistem informasi akuntansi suatu perusahaan harus mampu menyediakan

informasi yang diperlukan tepat pada waktunya untuk memenuhi kebutuhan pihak

intern maupun pihak ekstern. Jika sistem informasi akuntansi ini tidak dapat

(26)

sistem informasi akuntansi yang diterapkan tersebut. Peninjauan terhadap sistem

tersebut diperlukan karena sistem itu sendiri adalah kerangka dari

prosedur – prosedur yang saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.

Adapun definisi sistem akuntansi penjualan menurut Bodnar ( 2000;16 )

“ Kegiatan administrasi yaitu berupa pencatatan – pencatatan formulir – formulir dan prosedur dan alat – alat yang digunakan untuk

menerima pengelolaan kas dan bentuk laporan – laporan yang diperlukn untuk tiap manajemen dan kreditur untuk mengawasi usahanya dan juga pihak pemerintah”.

Dalam perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan dagang, maupun

perusahaan jasa yang bertujuan untuk mencari keuntungan selalu berhadapan

dengan masalah penjualan. Supaya penjualan yang dilaksanakan dapat berjalan

dengan baik, maka harus diciptakan sistem infornasi akuntansi penjualan yang

baik.

Adapun tujuan sistem akuntansi adalah :

a. Sistem akuntansi itu harus memenuhi prinsip cepat, yaitu bahwa sistem

akuntansi harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada

waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.

a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yang

berarti sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta

milik perusahaan.

Sistem informasi akuntansi penjualan dapat diartikan sebagai sarana bagi

suatu manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi penjualan serta

menyajikan kepada pihak – pihak yang berkepentingan seperti yang telah

(27)

Adapun tujuan dari penggunaan sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer adalah :

1. Dapat dipastikan keakuratan data yang sudah diolah atau diproses,

2. Dapat menangani jumlah data input yang cukup besar,

3. Sistem informasi akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip

aman yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi harus dapat

membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan sistem informasi

akuntansi yaitu :

1. Sistem pemerosesan transaksi seperti :

a. Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan

b. Mencatat transaksi keuangan yang dalam record akuntansi ( jurnal

dan buku besar ).

c. Mendistribusikan informasi keuangan yang utama kepersonal

operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.

2. Sistem pelaporan buku besar/ keuangan.

Sistem buku besar ( SBB ) dan sistem pelaporan keuangan ( SKP ) adalah

dua subsistem yang saling berkaitan. Besarnya input ke sistem buku besar datang

dari siklus transaksi. Rangkuman aktivitas siklus ini diproses oleh sistem buku

besar untuk memperbaharui akuntansi kontrol buku besar.

3. Sistem pelaporan manajemen.

Menyediakan informasi keuangan internal dengan laporan keuangan

(28)

mengambil berbagai jenis keputusan. Laporan meliputi anggaran, laporan harian,

analisis biaya, volume laba, dan laporan – laporan yang digunakan data biaya

lancar.

D. Catatan –Catatan Akuntansi Penjualan

Catatan dan pelaporan yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

yaitu :

1. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya

transaksi. Dengan demikian data yang bersangkutan dengan transaksi

direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh

formulir adalah faktor penjualan, bukti kas keluar dan cek.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk

mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan data

lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal penjualan,

jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.

3. Buku Besar

Buku besar terdiri dari rekening – rekening yang digunakan untuk

(29)

Rekening – rekening dalam buku besar disediakan sesuai dengan unsur

informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar

ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan

data keuangan, sedangkan pihak lain dapat dipandang sebagai sumber

informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

4. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening - rekening pembantu yang merinci

data keuangan yang tercantum dalam rekening – rekening tertentu dalam

buku besar. Buku pembantu dan buku besar merupakan catatan akuntansi

akhir yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data

akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku

pembantu. Setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam buku – buku

tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan,

buku pencatatan lagi kedalam catatan akuntansi.

5. Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran dari sistem informasi

akuntansi atau hasil akhir dalam proses akuntansi. Laporan dapat

berbentuk cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan tunai terdiri

dari:

(30)

Digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari penjualan

tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan tuani. Adapun

jurnalnya adalah :

Kas xxx

Penjualan xxx

2) Jurnal Umum, digunakan

a. Untuk mencatat transakasi return penjualan berdasarkan

dokumen sumber memo kredit. Adapun jurnalnya adalah :

Return Penjualan xxx

Piutang Dagang xxx

b. Untuk mencatat harga pokok yang dijual berdasarkan bukti

memorial. Adapun jurnalnya adalah :

Harga Pokok Penjualan xxx

Persediaan Barang Dagang xxx

c. Untuk mencatat penghapusan piutang berdasarkan bukti

memorial. Adapun jurnalnya adalah :

Penyisihan Piutang Ragu – ragu xxx

Piutang Usaha xxx

(31)

Berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat

harga pokok produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen

sumber faktur penjualan.

4) Kartu Gudang

Berfungsi untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang

disimpan dalam gudang . Dalam transaksi penjualan tuani kartu

gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk

yang dijual.

Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan kredit,

menurut Mulyadi ( 2001;218 ) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem

penjualan kredit adalah :

1. Jurnal Penjualan 2. Kartu Piutang 3. Kartu Persediaan 4. Kartu Gudang 5. Jurnal Umum

1. Jurnal Penjualan

Digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit. Adapun jurnalnya

adalah :

Piutang Dagang xxx

Penjualan xxx

Bila terjadi return penjualan, adapun jurnalnya adalah :

Return Penjualan xxx

Piutang Dagang xxx

(32)

Kas xxx

Panjar Penjualan xxx

Untuk mencatat pembelian diskon penjualan, maka jurnalnya adalah :

Kas xxx

Diskon Penjualan xxx

Piutang Dagang xxx

Untuk mencatat terjadinya penghapusan piutang, maka jurnalnya adalah :

Penyisihan Piutang Ragu –ragu xxx

Piutang Usaha xxx

2. Kartu Piutang

Digunakan sebagai buku pembantu yang berisi perincian mutasi piutang

perusahaan kepada setiap debitur.

3. Kartu Persediaan

Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis

persediaan.

4. Kartu Gudang

Dilaksanakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi persediaan fisik

barang yang disimpan dalam gudang.

5. Jurnal Umum

Digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode

akuntansi tertentu.

(33)

Prosedur penjualan yang ditempuh dalam aktifitas – aktifitas penjualan

adalah berbeda – beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang

lainnya tergantung besarnya dan kebutuhan perusahaan tersebut.

Definisi prosedur menurut Mulyadi ( 2001;5 ) ” Prosedur adalah suatu

urutan kegiatan klerikal, biasanya melihatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam dari transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang” .

Prosedur penjualan juga dapat membantu perusahaan dalam mengawasi

dan memperkecil kemungkinan adanya penyelewengan yang dilakukan oleh

karyawan. Prosedur penjualan dimulai dari adanya order terhadap produk yang

disediakan oleh perusahaan.

Posedur Penjualan Tunai

1. Bagian Order Penjualan

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik sebelum mengeluarkan order

penjualan, bagian penjualan harus melakukan pinjaman bahwa penjualan

dilakukan dengan harga yang menguntungkan perusahaan dan kualitas yang

sesuai dengan barang yang dijual dapat diterima dengan tepat pada waktunya

oleh pelanggan.

2. Bagian Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan

barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi

pengiriman.

(34)

Kartu persediaan digunakan oleh funsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya

harga pokok produk yang dijual. Kartu ini diselenggarakan untuk mengawasi

mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang.

4. Bagian Jurnal, Buku Besar dan Laporan

Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini berfungsi sebagai pencatatan

transaksi penjualan kedalam jurnal penjualan, pencatatan transaksi penerimaan

kas dari bagian penjualan tunai kedalam jurnal penerimaan kas dan mencatat

harga pokok produk yang dijual selama priode tertentu kedalam jurnal umum.

Prosedur Penjualan Tunai Pada PT. Putra Arezda Purnama

Prosedur Pemesanan

Bagian penjualan

Order Penjualan

Bagian Pergudangan

Posedur Penjualan Kredit

Definisi penjualan kredit menurut Mulyadi ( 2001;210 )” Penjualan kredit

dilaksanakan poleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan

order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan

(35)

Adapun prosedur penjualan kredit adalah sebagai berikut :

1. Bagian order penjualan

a) Menerima order pesanan pengguna jasa dari pelanggan.

b) Membuat faktur rangkap 5 ( lima lembar )

• Lembar pertama untuk penagih, dengan faktur ini dapat diketahui

kapan jatuh tempo tanggal penagihan.

• Lembar kedua pertinggal pada bagian penjualan.

• Lembar ketiga dikirim ke pelanggan.

• Lembar keempat untuk bagian pembukuan dan keuangan.

• Lembar kelima untuk bagian kredit sebagai bagian yang meneliti

status kredit dan memberi otorisasi pemberian kredit ke pelanggan.

2. Bagian Kredit

a) Menerima faktur penjualan kredit dari bagian order penjualan.

b) Meneliti status kredit dan tanggal jatuh tempo.

c) Memberikan otoritasi pemberian kredit kepada pelanggan.

3. Bagian Gudang

a) Menerima faktur penjualan dari bagian penjualan.

b) Menetapkan lokasi tempat penyimpanan barang yang akan dijual.

4. Bagian Penagihan

(36)

b) Membuat faktur untuk penagihan piutang yang akan dikirim kebagian

pembykuan dan keuangan serta bagian piutang.

5. Bagian Piutang

a) Menerima faktur dari bagian penjualan dan bagian penagihan.

b) Mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit.

c) Membuat serta mengirim pertanyaan piutang kepada pelanggan.

6. Bagian Jurnal, Buku Besar dan Laporan

a) Menerima faktur penjualan dari bagian penjualan.

b) Mencatat faktur penjualan kedalam jurnal penjualan dengan jurnal sebagai

berikut :

Piutang xxx

Penjualan xxx

c) Membuat laporan penjualan kredit dan memasukkannya ke buku besar.

Prosedur Penjualan Kredit Pada PT. Putra Arezda Purnama

Order Pemesanan Bagian Penjualan Kredit Order Pemesanan

Bagian Penagihan Bagian Pergudangan

Bagian Pengiriman

(37)

Dokumen ini diajukan bagian pemesanan sesuai dengan order pelanggan

dengan order pelanggan kepada gudang setelah mendapatkan otorisasi dari

sales supervisor. Dokumen ini dibuat rangkap dua dimana dokumen asli di

pergunakan oleh bagian gudang dalam pengantaran barang sesuai dengan

lampiran faktur untuk dipergunakan sebagai lampiran copy faktur untuk

pertinggal.

• Bagian Penjualan Kredit

Dokumen yang digunakan dalam bagian penjualan kredit adalah :

1. Surat order pengiriman dan tembusannya merupakan dokumen

pokok untuk memproses penjualan kredit pada pelanggan.

2. Faktur dan tembusannya merupakan dokumen yang dipakai

sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang.

3. Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen

pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok

produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu .

4. Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar

pencatatan ke dalam jurnal dan untuk mencatat harga pokok

produk yang dijual dalam periode yang tertentu.

• Bagian Penagihan

Dalam bagian ini fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan

(38)

dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini

membuat order pengiriman. Faktur ini bertanggung jawab untuk membuat

dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan.

• Bagian Pergudangan

Diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan

persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.

• Bagian Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat

order pengiriman yang di terimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini

bertanggungjawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar

dari perusahaan tanpa ada otorisasai dari yang berwenang.

F. Penerapan Pengendalian Intern Penjualan

Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem akuntansi

adalah :

1. Organisasi

Dalam merancang organisasi yang terkait dengan sistem penjualan unsur

pokok sistem pengendalian intern dijabarkan sebagai berikut :

a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit

Pemisahan kedua fungsi ini dimaksudkan untuk menciptakan pengecekan

intern terhadap transaksi penjualan. Dalam transaksi penjualan, fungsi penjualan

mempunyai kecendrungan untuk menjual barang sebanyak – banyaknya, yang

(39)

transaksi tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengecekan inter terhadap status

pembeli seblum transaksi penjualan dilaksanakan. Fungsi penjualan di beri

wewenang untuk menolak pemberian kredit kepada seorang pembeli berdasarkan

analisa riwayat pelunasan utang yang dilakukan oleh pembeli tesebut dimasa lalu.

b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan kredit.

Salah satu unsur pokok sistem pengendalian intern mengharuskan

pemisahan fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi. Dalam

sistem penjualan, fungsi akuntansi yang melaksanakan pencatatan piutang harus

dipisahkan dari fungsi operasi yang melaksanakan transaksi penjualan dan dari

fungsi kredit yang mengecek kemampuan pembeli dalam melunasi kewajibannya.

c. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas

Seperti yang telah disebutkan diatas, berdasar atas unsur pengendalian

intern yang baik, fungsi akuntansi haru dipisahkan dari kedua fungsi pokok lain.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin

ketelitian dan keandalan data akuntansi.

d. Transaksi harus dilaksanakan lebih dari satu orang atau lebih dari satu

fungsi

Dalam merancang sistem untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan

harus diperhatikan unsur pokok sistem pengendalian intern bahwa : setiap

transaksi harus dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari satu karyawan atau

lebih dari satu fungsi. Oleh karena itu, dalam sistem penjualan harus dirancang

(40)

“Transaksi penjualan harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi

kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan dan fungsi akuntansi. Tidak ada

transaksi penjualan yang dilaksanakan secara lengkap hanya dengan satu fungsi

tersebut “.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Seperti yang telah dijelaskan diatas, dalam organisasi setiap transaksi

keuangan yang terjadi melalui sitem otorisasi tertentu. Dengan demikian karena

setiap transaksi terjadi dengan otorisasi dari yang berwenang dan dicatat melalui

prosedur pencatatan tertentu, maka kekayaan perusahaan akan terjamin

(41)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Setelah penulis menyajikan hasil penelitian pad PT. Putra Arezda Purnama

Medan maka penulis juga mengadakan suatu analisa dan evaluasi. Dalam bab ini

akan membahas perbandingan antara teori dengan penelitian yang telah dijelaskan

dalam bab sebelumnya. Sebagaimana sistem informasi akuntansi yang berfungsi

untuk mengumpulkan, mengklasifikasi, mengolah, menganalisa dan

mengevaluasi, maka penulis akan menganalisa beberapa bagian penting.

A. Sistem Informasi akuntansi Penjualan.

1. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai.

Pada PT. Putra Arezda Purnama Medan dimana fungsi penjualan,

pencatatan, Penyimpanan dipisahkan dengan memberikan fungsi – fungsi tersebut

(42)

fungsi pencatatan ditugaskan pada bagian akuntansi, dan bagian penyimpanan

dipercayakan pada bagian pergudangan.

Pemisahan ini menyebabkan setiap penjualan tunai yang terjadi

melibatkan beberapa bagian sekaligus yang bisa saling mengecek pekerjaan di

bagian lain. Penjualan tunai melibatkan bagian penjualan untuk mengurus segala

bukti yang berhubungan dengan penjualan dan yang mengotorisasi penjualan,

bagian gudang untuk menyampaikan barang kepada pembeli, bagian akuntansi

untuk mencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas yang terjadi.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disebutkan bahwa sistem informasi

akuntansi atas penjualan tunai pada PT. Putra Arezda Purnama Medan sudah baik.

Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya tugas rangkap yang dilakukan

masing – masing bidang serta masing – masing bidang itu dikelola oleh orang

yang berbeda.

2. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan kredit.

Analisa terhadap sistem informasi akuntansi penjualan kredit akan

diberikan sebagai berikut :

a. Pada PT. Putra Arezda Purnama Medan fungsi penjualan , memberi

otorisasi kredit, pencatatan dan penyimpanan dipisahkan dengan

memberikan fungsi – fungsi tersebut pada jabatan yang berbeda dengan

orang – orang yang berbeda. Fungsi penjualan diserahkan kepada

bagian penjualan dan otorisasi kredit. Fungsi pencetakan diserahkan

pada bagian akuntansi dan fungsi penyimpanan dipercayakan kepada

(43)

pengecekan terhadap penjualan kredit dapat mengurangi kemungkinan

kerugian akibat piutang tak tertagih, serta dapat menjamin ketelitian dan

keamanan kas.

b. Bukti – bukti yang berhubungan dengan penjualan kredit telah

diberikan nomor urut sehingga pemakaiannya dapat

dipertanggungjawabkan dan bukti transaksi mudah ditelusuri kembali.

Berdasarkan analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi penjualan kredit pada PT. Putra Arezda Purnama Medan sudah cukup

baik. Hal ini dapat dilihat dari terdapatnya otorisasi yang jelas atas penjualan yang

dilakukan oleh kepala bagian penjualan, dan adanya pemisahan fungsi antara

bagian yang melakukan pencatatan dengan bagian yang melakukan penyimpanan.

Hal ini tentunya akan mempermudah pengawasan terhadap keluar masuknya

uang.

B. Catatan – Catatan Akuntansi Penjualan

Sistem akuntansi penjualan sangat memegang peranan yang cukup penting

didalam kegiatan perusahaan, agar terciptanya kinerja yang baik dalam

perusahaan dan tujuan perusahaan tercapai. Sistem akuntansi adalah suatu

jaringan menyeluruh dala suatu perusahaan yang digunakan untuk mancatat

seluruh aktifitas perusahaan, dengan cara pencatatan yang terdiri dari berbagai

prosedur masing – masing mempunyai kaitan yang erat.

Prosedur adalah suatu order atau tindakan lisan atau tulisan yang

merupakan suatu petunjuk dengan yang dicatat berurutan yang mengatur suatu

(44)

transaksi yang berlaku sesuai dengan langkah yang ada pada sistem akuntansi.

Jika ada penjualan maka divisi penjualan menggunakan formulir untuk mencatat

transaksi yang terjadi kemudian dipisahkan kedalam pencatatan jurnal.

Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan tunai pada

PT. Putra Arezda Purnama Madan adalah sebagai berikut :

a. Jurnal penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat atau

meringkas data penjualan.

b. Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan

kas dari berbagai sumber diantaranya dari penjualan tunai.

c. Jurnal Umum

Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok

produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu

d. Kartu Persediaan

Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat mutasi

dari persediaan barang yang disimpan digudang. Catatan akuntansi ini

merupakan buku pembantu yang berisi perincian mutasi setiap jenis

persediaan.

e. Kartu Gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi

data kwantitas persediaan yang disimpan di gudang. Catatan ini

(45)

persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Fungsi ini bertanggung

jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan

oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.

Catatan – catatan akuntansi yang digunakan dalam penjualan kredit pada

PT. Putra Arezda Purnama Medan sebagai berikut :

1. Kartu Penjualan

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian

mutasi setiap jenis persediaan.

2. Kartu Piutang

Catatan akuntansi merupakan buku pembantu yang berisi rincian

mutasi piutang perusahaan kepada tiap – tiap debiturnya.

3. Kartu Persediaan

Kartu persediaan digunakan untuk mencatat berkurangnya harga

pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan

dibagian akuntansi untuk mengawasi mutasi persediaan barang yang

disimpan dalam gudang.

C. Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Prosedur sistem akuntansi penjualan tunai yang diterapkan harus

memperhatikan prinsip – prinsip pengendalian intern sehingga tujuan

pengendalian intern atas penjualan tunai dapat tercapai. Titik awal dari silkus

penjualan adalah masuknya permintaan pembelian oleh pelanggan . Permintaan

ini merupakan tawaran untuk membeli produk atas dasar persyaratan tertentu.

(46)

berupa pemberitahuan lewat telepon, atau calon pembeli datang langsung ke

perusahaan. Dalam penyelenggaraan kegiatan transaksi penjualan tunai bagian

fungsional membuat faktur penjualan dan delivery order ( DO ) setelah menerima

tembusan kwitansi pembayaran oleh pembeli yang berasal dari sub bagian

keuangan.

Prosedur sistem informasi akuntansi penjualan kredit diberikan oleh

kepala bagian terhadap surat permintaan pembeli mendapat langsung menjadi

perintah kepada bagian penjualan untuk memberikan faktur penjualan dan

delivery order. Pada PT. Putra Arezda Purnama Medan surat permintaan pembeli

yang berasal dari pembeli yang telah disetujui oleh kepala bagian tidak secara

otomatis menjadi dasar kepala bagian fungsional untuk menerbitkan faktur

penjualan. Hal ini baru akan diterbitkan oleh bagian fungsional setelah surat order

penawaran yang di buat oleh bagian fungsional sebagi realisasi otorisasi atau

persetujuan surat permintaan pembelian, disetujui oleh pihak pembeli dengan

menerbitkan surat perintah kerja atau surat perjanjian jual beli.

Secara umum sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan pada

PT. Putra Arezda Purnama Medan telah cukup baik. Walaupun bagian – bagian

yang terkait didalamnya Tidak sekompleks atau selengkap bagaian – bagian

berdasarkan teoritis. Hal ini sesuai dengan besar dan jenis perusahaan yang

mendukung pencapaian tujuan terutama dalam pengawasan intern. Pengendalian

intern yang diterapkan oleh perusahaan juga sudah cukup baik dimana fungsi –

(47)

orang yang sama. Pengawasan intern menjadi pokok perhatian selain itu juga

ketetapan waktu dalam penyampaian informasi.

D. Penerapan Pengendalian Intern Penjualan

Dalam melakukan pengawasan agar tidak terjadi kecurangan pada PT.

Putra Arezda Purnama Medan maka diperlukan pengawasan penjualan oleh

internal auditor perusahaan.

Secara keseluruhan pengendalian intern penjualan pada PT. Putra Arezda

Purnama Medan melalui prosedur penjualan baik tunai maupun kredit dapat

dikatakan sudah baik karena sudah terdapat pemisahan/pembagian tugas dengan

baik.

Adapun kelemahan yang ada dalam aktifitas pengendalian ini adalah

bahwa pengecekan atas keempat unsur aktifitas pengendalian ini dilakukan orang

yang tidak independent yaitu manajer repesentative yang juga melihat dalam

aktifitas pemberian kredit pada penjualan kredit yang memantau aktifitas

penjualan juga terlibat dalam pemberian kredit sehingga nilai pengendalian dapat

berkurang.

PT. Putra Arezda Purnama Medan belum memiliki bagian kredit srcara

khusus. Maka untuk menutupiu kekosongan ini, manajer representative

bertanggung jawab menangani pemantauan terhadap penjualan kredit. Sehingga

boleh dikatakan bahwa pemantauan yang dilakukan oleh manajer representative

(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian materi yang telah penulis sampaikan pada bab – bab

sebelumnya dalam skripsi minor, maka pada bab terakhir ini penulis mencoba

untuk merangkumkan pokok – pokok pikiran yang telah dikemukakan tersebut

dalam kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

1. Struktur organisasi pada PT. Putra Arezda Purnama Medan secara umum

telah menggambarkan adanya pemisahan fungsi yang memadai antara

fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi pencatatan sehingga

memperlihatkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab

(49)

2. Pembagian tugas dan pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik, dan

tanggung jawab didasarkan pada jenjang yang telah ditemukan terlebih

dahulu.

3. Pada dasarnya penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada

PT. Putra Arezda Purnama Medan telah memadai, hal ini dapat dilihat dari

adanya pemisahan fungsi seperti fungsi penjualan, pencatatan, dan

penyimpanan dipisahkan dengan memberikan fungsi – fungsi tersebut

pada jabatan yang berbeda .

4. Sistem informasi akuntansi penjualan kredit dapat dikatakan telah

memadai hal ini dapat dilihat dari adanya fungsi penjualan, pemberian

otorisasi kredit, pencatatan dan penyimpanan dipisahkan dengan

memberikan fungsi – fungsi tersebut pada jabatan yang berbeda dengan

orang – orang yang berbeda. Bukti yang berhubungan dengan penjualan

kredit telah dibuatkan nomor urut sehingga pemakaiannya dapat

dipertanggung jawabkan dan bukti transaksi mudah ditelusuri kembali.

5. Keputusan tertinggi ada pada pimpinan perusahaan dan pada pelaksanaan

tugasnya pemimpin perusahaan akan mengkoordinir bagian – bagian yang

ada pada perusahaan.

B. Saran

Dari kesimpulan yang dibuat oleh penulis terhadap hasil penelitian pada

PT. Putra Arezda Purnama Medan maka penulis akan memberikan saran yang

(50)

perusahaan dalam penyempurnaan penerapan sistem informasi akuntansi

penjualan. Adapun saran – saran tersebut antara lain :

1. Struktur organisasi yang ada hendaknya tetap dipertahankan karena

dengan ditempatkannya orang yang berbeda pada masing – masing jabatan

maka setiap terjadi transaksi pada satu bagian akan dapat dicek oleh

bagian yang lain.

2. Sebaiknya sistem informasi akuntansi penjualan yang telah disusun dan

telah diterapkan sesuai dengan prosedur – prosedur yang telah dijalankan

selama ini dapat dilaksanakan lebih baik lagi dengan pengawasan yang

lebih ditingkatkan.

3. Kebijaksanaan yang telah digariskan dan prosedur – prosedur penjualan

telah ditetapkan hendaknya dijadikan pedoman dalam menjalankan

kegiatan penjualan.

4. Sebaiknya sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada PT. Putra

Arezda Purnama Medan lebih ditingkatkan lagi sehingga kinerja

perusahaan terus berjalan dengan baik.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Bondnar, George H, William S, Hopwod, 2000. Sistem Informasi Akuntansi,

Terjemahan Amir Abadi Yusuf dan Rudi M.Tambunan, Edisi Keenam,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Belkoui, Ahmed, Riahi, 2000. Teori Akuntansi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James.A,2001. Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Amir Abadi

Yusuf, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nafirin, M, 2004. Pengantar Akuntansi untuk Perusahaan Dadang dan

(52)

Romney Marsall, B, Jhon Steinbart, Paul, 2004. Sistem Informasi Akuntansi,

Terjemahan Fitriasari dan Dery Kwary, Edisi Sembilan, Buku Dua,

Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Skousen, 2004. Intermediate Accounting, Edisi Lima Belas, Buku

Satu,Salemba Empat, Jakarta.

Umar Husein, 2000.Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Cetakan

Ketiga, Penerbit PT. Grafindo Persada, Jakarta.

Widjayanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2004. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit

Referensi

Dokumen terkait

Memperbaiki efisiensi,Sistem Informasi Akuntansi yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih

Henny Maya Sari: Peranan sistem akuntansi untuk memperoleh informasi akuntansi..., 2001... Henny Maya Sari: Peranan sistem akuntansi untuk memperoleh informasi

Yenna Aswita: Peranan Sistem Informasi Akuntansi bagi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan..., 2004... Yenna Aswita: Peranan Sistem Informasi Akuntansi bagi Manajemen dalam

Agus Gorrys Nababan : Penerapan Sistem Informasi Akuntansi...... Agus Gorrys Nababan : Penerapan Sistem

Simamora, Hendry (2000), Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Warren, Carls , Reeve, James M, Fees, Philip C, (2005),

Kontribusi Pengendalian Intern, Sistem Informasi Akuntansi, dan Financial Value Added terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan serta Dampaknya terhadap Kinerja Organisasi

Dari kesimpulan di atas penulis memberikan saran yaitu: 1 Perlu adanya komunikasi yang baik untuk menghindari terhambatnya kegiatan sistem informasi akuntansi penjualan tunai dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi dalam penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan penjualan pada PT.. Sumber Tugu Mustika