• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-Nilai Yang Mendasari Motif-Motif Penentu Keberhasilan Suku Batak Toba (studi Psikologi Ulayat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Nilai-Nilai Yang Mendasari Motif-Motif Penentu Keberhasilan Suku Batak Toba (studi Psikologi Ulayat)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Irmawati : Nilai-Nilai Yang Mendasari Motif-Motif Penentu Keberhasilan Suku Batak Toba…, 2007

USU Repository © 2007

Universitas Indonesia

NILAI-NILAI YANG MENDASARI MOTIF-MOTIF PENENTU

KEBERHASILAN SUKU BATAK TOBA

(Studi Psikologi Ulayat)

DISERTASI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Ilmu Psikologi pada

Universitas Indonesia di Jakarta di bawah Pimpinan Rektor Prof.Dr. Usman

Warsa, SpMK,Ph.D dipertahankan di hadapan Tim Penguji Fakultas

Psikologi pada Hari Senin, 29 Januari 2007 pukul 10.00 WIB

IRMAWATI

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

Irmawati : Nilai-Nilai Yang Mendasari Motif-Motif Penentu Keberhasilan Suku Batak Toba…, 2007

USU Repository © 2007

ABSTRACT

This dissertation is presented as a mean to understand the success of the society of the Batak Toba tribe, using the indigenous psychology.

Through this research, it is hoped to enrich the knowledge of the unique behavior of the distinct individuals of a tribe or culture, especially in Indonesia, specifically the Batak Toba tribe. It was used as a contribution to the understanding of the multi-ethnic of Indonesian people.

Berry (1999), has emphasized that the created social psychology has to have originality in our own reality. Every phenomenon has to be portrayed according to the context, laid out and interpreted, relatively based on the culture and ecology where the phenomenon takes place.

The objective of this research was to study and understand how the values in the culture of the Batak Toba tribe, which are hagabeon, hamoraon and hasangapon can build the achievement motive, the power motive and the affiliation motive of the Batak Toba tribe, so therefore, boost motivation to achieve success.

There are three main theories which were used as the mind frame of the researchers, of which characteristic is flexible: the values theory by Triandis, Rokeach and Schwartz, the motives theory by McClelland and the culture inheritance model theory of Berry and Cavalli-Sforza.

The method used was the qualitative method, with focus group discussion, survey and case study.

This research has found that the community system of dalihan na tolu is the affiliation motive of the society of the Batak Toba tribe. Through this community, the terminal values and instrumental values are founded. The terminal value, that is the aimed values, consists of hagabeon, hamoraon and hasangapon. Hence, the instrumental values as the mode of conduct to achieve the terminal values consists of religion, hamajuon, the law/patik dohot uhum, conflict and guidance. The terminal values are the source of the power motive and the achievement motive in the society of the Batak Toba tribe. These three motives are dynamically in collaboration to determine the success of the society of the Batak Toba tribe.

The parent is the main role in internalizing the values, however, hula, bore, and dongan tubu, are actively involved in transforming them in the daily life and specifically in the traditional activities.

(3)

ABSTRAK

Disertasi ini diajukan sebagai upaya memahami keberhasilan masyarakat suku Batak Toba dengan menggunakan pendekatan psikologi ulayat. Melalui penelitian ini diharapkan akan memperkaya khasanah pengetahuan mengenai perilaku unik dari individu-individu khas suatu budaya atau suku bangsa khususnya di Indonesia dalam hal ini suku Batak Toba. Hal ini diperlukan sebagai kontribusi terhadap pemahaman tentang manusia Indonesia yang multi etnik.

Berry (1999), menegaskan bahwa psikologi sosial yang seyogyanya kita ciptakan harus memiliki suatu keaslian dalam realitas kita sendiri. Setiap fenomen harus dipandang menurut konteks, dipapar, dan ditafsirkan secara relatif berdasarkan situasi budaya dan ekologi, tempat fenomen berlangsung.

Tujuan penelitian ini adalah menelaah dan memahami bagaimana nilai-nilai dalam konteks budaya masyarakat suku Batak Toba, yaitu hagabeon, hamoraon dan hasangapon, menumbuhkan the achievement motive, the power motive dan the affiliation motive bagi suku tersebut yang kemudian memotivasinya bekerja keras mencapai keberhasilan.

Terdapat tiga teori utama yang menjadi kerangka berpikir peneliti yang bersifat fleksibel, yaitu teori values menurut Triandis, Rokeach dan Schwartz, teori motives menurut McClelland serta teori model pewarisan budaya menurut Berry dan Cavalli Sforza.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan focus group discussion, survei dan studi kasus.

Penelitian ini menemukan sistem kekerabatan dalihan na tolu sebagai the

affiliation motive masyarakat suku Batak Toba. Melalui sistem kekerabatan ini

ditanamkan terminal values dan instrumental values. Terminal values (nilai-nilai yang ingin dicapai) terdiri dari hagabeon, hamoraon dan hasangapon. Sedangkan instrumental values sebagai

mode of conduct untuk mencapai terminal values terdiri dan religi, hamajuon, hukum patik dohot uhum, konflik dan pengayoman. Terminal values adalah sumber dan the power motive dan the achievement motive masyarakat suku Batak Toba. Ketiga motif ini berdinamika menentukan

keberhasilan masyarakat suku Batak Toba

Orang tua sebagai tokoh utama dalam menginternalisasikan nilai-nilai, namun hula-hula,

boru dan dongan tubu secara aktif ikut mentransformasikannya dalam kehidupan

sehari-hari maupun secara khusus dalam kegiatan adat.

Kata kunci : keberhasilan, values, motives, pewarisan budaya, Batak Toba

Irmawati : Nilai-Nilai Yang Mendasari Motif-Motif Penentu Keberhasilan Suku Batak Toba…, 2007

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Peningkatan proses pembelajaran melalui penerapan model Cooperative Learning berbantuan media gambar akan dapat meningkatkan hasil belajar aspek menulis dalam

Pelaksanaan KKN -PPM akan dibim bing oleh D osen Pem bim bing Lapangan yang akan m endam pingi m asing-m asing unit KKN - PPM dan untuk pelaksanaan kegiatan KKN -PPM di tingkat D

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner tingakat pengetahuan tentang KB suntik DMPA dan tingkat kecemasan yang sudah teruji

Jumlah bahan baku sebanyak 80 kg merupakan jumlah optimal untuk ruang destilator pada saat produksi karena diduga mempengaruhi hasil akhir minyak atsiri

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Kabupaten Bantul tentang Lokasi Desa Program Peningkatan

Onikomikosis adalah infeksi kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita, nondermatofita dan yeasts yang menyerang epidermis.Tujuan utama penelitian ini adalah untuk

asbestos/chrysotile, jika tidak sesuai maka bahan baku semen dikembalikan ke supplier dan jika bahan baku sesuai maka Bagian Gudang mencetak Tanda Terima Barang