• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA KUPANG TAHUN 2012 (Penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA KUPANG TAHUN 2012 (Penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA KUPANG TAHUN 2012

(Penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh : Zulkhaedir Abdussamad

08230017

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

i

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Zulkhaedir Abdussamad

NIM : 08230017

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan

Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Mengetahui,

Dosen Pembimbing II

Drs.Achmadur Rifai, M.Si

Dosen Pembimbing I

Drs. Jainuri, M.Si

Ketua Jurusan

Ilmu Pemerintahan

Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si

Dekan FISIP UMM

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan

Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 4 Agustus 2012

Jam : 10.00 – 11.00 WIB

Tempat : Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Hevi Kurnia Hardini,S.IP, MA.Gov : ………..

2. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si :………..

3. Drs. Jainuri, M.Si : ………..

4. Drs.Achmadur Rifai, M.Si :………...

Mengesahkan

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Zulkhaedir Abdussamad

Tempat/Tgl Lahir : Kupang, 31 Juli 1989

NIM : 08230017

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi dengan judul :

PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA KOTA

KUPANG TAHUN 2012(Penelitian Pada Organisasi Kepemudaan Di Kelurahan

Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali

dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik

sebagaimana berlaku.

Malang, 31 Juli 2012 Yang Menyatakan

Zulkhaedir Abdussamad

Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(5)

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : Zulkhaedir Abdussamad

NIM : 08230017

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul Skripsi :PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA KOTA KUPANG TAHUN

2012(Penelitian Pada Organisasi Kepemudaan Di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)

Pembimbing : 1. Drs. Jainuri, M.Si

2. Drs.Achmadur Rifai, M.Si

Konsultasi Skripsi :

Tanggal Keterangan Paraf Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II 28 April 2012 Revisi Proposal

04 Mei 2012 ACC Seminar

04 Mei 2012 ACC BAB I

10 Mei 2012 ACC BAB II

27 Juli 2012 ACC BAB III

27 Juli 2012 Revisi BAB IV

30 Juli 2012 ACC BAB IV

30 Juli 2012 ACC BAB V

31 Juli 2012 ACC ABSTRAK

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi : 31 Juli 2012

Dosen Pembimbing II

Drs.Achmadur Rifai, M.Si

Dosen Pembimbing I

Drs. Jainuri, M.Si

Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(6)

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah berjuang demi tegaknya agama Islam. Dengan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA KOTA KUPANG TAHUN 2012(Penelitian Pada Organisasi Kepemudaan Di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)”.

Skripsi ini tersusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kata pengantar ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiya Malang Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP beserta jajarannya;

2. Segenap Pimpinan FISIP: Dekan FISIP Dr. Wahyudi, M.Si; Pembantu Dekan Drs. Asep Nurjaman, M.Si; Drs. Sulismadi, M.Si; Drs. Abdullah Masmuh, M.Si;

3. Segenap Pimpinan Jurusan Ilmu Pemerintahan: Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si dan Wakil Jurusan Ilmu Pemerintahan Drs. Jainuri, M.Si;

4. Dosen pembimbing: Drs. Jainuri, M.Si sebagai dosen pembimbing I, dan Drs.Achmadur Rifai, M.Si sebagai dosen pembimbing II, terima kasih atas dukungan dan arahan keduanya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar dilingkungan FISIP UMM, khususnya Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan, terimakasih untuk ilmu yang telah diberikan;

6. Seluruh staf pegawai administrasi Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya TU FISIP UMM;

7. Ketua PPS Kelurahan Oebufu Bapak Aziz Sabonnama, seluruh Anggota PPS Kelurahan Oebufu, seluruh Pegawai Kelurahan Oebufu serta orang-orang yang terkait didalamnya, terimakasih atas kerjasamanya dan juga pemberian data-data untuk penyusunan skripsi ini;

8. Seluruh Anggota Remaja Masjid AL- Muhajirin Kelurahan Oebufu dan Seluruh Anggota Pemuda Jamaah Benyamin Oebufu, terima kasih atas kesediaaan wawancaranya;

(7)

vi

10.Semua pihak yang telah membantu penulis yang kiranya tidak dapat penulis sebut satu persatu disini.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan amal ibadah mereka. Amien. Dan semoga skripsi ini menjadi manfaat walaupun seberapa kecilnya.

Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khairat. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Malang, 31 Juli 2012 Penulis

(8)

vii MOTTO

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(ar-Ra'du:11)

Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu :

“Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ”

Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah

nasibnya”

(Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, Aku bermimpi ingin mengubah dunia.

Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah

Maka cita-citaku itu pun agak kupersempit, Lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.

Namun tampaknya, Hasrat itupun tiada hasilnya.

Ketika usiaku makin senja, Dengan semangatku yang masih tersisa, Kuputuskan untuk mengubah keluargaku, Orang-orang yang paling dekat dengan ku.

Tapi celakanya, Mereka pun tidak mau berubah!

Dan kini, Sementara aku berbaring saat ajal menjelang, Tiba-tiba kusadari:

” Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku, Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, Mungkin aku bisa mengubah keluargaku. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, Bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku;

Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa merubah dunia!”

(Terukir di sebuah makam di Westminster Abbey, Inggris, 1100 M)

"Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakukanlah yang membuat jadi sulit. Jadi, jangan mudah menyerah!"

"Kita harus berani membuat terobosan. Jangan rutinitas, jangan monoton, harus selalu ada pembaharuan, ada inovasi."

(Jokowi)

Apapun ideologi, agama, filosofi dan sistim pemerintahan suatu negara, tantangan terbesar yang dihadapi adalah: Mampukah negara itu memberi makan rakyatnya?mampukah mensejahterakan rakyatnya? mampukah mencerdaskan

rakyatnya?

(Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo)

“Perubahan terbesar dalam hidup manusia adalah ketika ia bisa merubah pola pikirnya(mindset)”

(9)

viii

PERSEMBAHAN

skripsi ini kudedikasikan kepada, inspirasi atas segala inovasiku, nafas dalam kehidupanku, semangat dalam lemahku:

Kedua orangtuaku“Siti Farida Taha Yasin dan Abdussamad Uddin Sippo Seto” walaupun ku tak dapat membalas tetesan air mata sang Bunda dan

peluh keringat Ayahanda namun semoga sedikit karyaku ini dapat membahagiakanmu.

Kedua brotherku mas Ilham dan mas Subenk thank’s atas dukungan moril dan materil dan ku bangga punya kakak seperti kalian. Kakak iparku mba Nuri makasih telah melahirkan keponakan yang lucu di hari yang cantik (11-11-11)“

“Arkinzada ilham gunanda”(akhirnya q bisa merasakan punya adik).

Teman-teman seperjuanganku di Ilmu Pemerintahan “08 khususnya MPOWC, pak wapres’hardy”, ayu, yana, alfita dan lidya (begitu banyak kenangan yang tak

terlupakan, beramtem, ketawa, jalan2 bareng dan masih banyak kenangan yang buatq merupakan bagian kehidupan yang indah dan tak terlupakan) enno and zuppy (takkan terlupakan perjuangan kita mencari tiga huruf “A-C-C”), lukman,

rio, doergan”alor, bagus, tika dan semua teman2 IP’ 08 somaga kita menjadi pemimpin yang amanah di masa depan.

Teman-teman masa kecilku terkhusus pak Ketum Remas Al-Muhajirin Iqra Rauf Tamal. S.Ip (bantuanmu sanggat berarti dalam penyelesaian skripsi ini), indra, cholis, ba’I, Umar n Amar, jekson and MK… adek2 remas yang bersedia menjadi responden ( Dalbo, Snaiper, Ramli, Faisal, Ali), (alm) Bripda Farid baranuri (RIP my brother). Dan semua teman2 putih abu-abu Ust. Arifman, timkop, takim, dan

khususnya bang imran (thank’s sudah mau menemaniku saat penelitian).

Teman – teman IMM renaissance, Dani, hamdy, galang, helpin, eza, mas romli( teruslah kita berlomba-lomba dalam kebaikan). Seluruh teman-teman di Al-faruq

khususnya inspirasiku A’azzam dan A’andre, mas mamad, gesta, kholik, irul, zodaraku hazby (semangat pa ketum).

Arek - Arek N-the nGalam, my papy gilang n rahman(tahun depan q pingin lihat kalian wisuda), ka’e Arief wolo (makasih atas support n masukanya), artafan, boris, rey, awal, albertho, daron, idal n ultan, randy (Keep Spirit zodara-zodara ku

di tanah perantauan).

(10)

ix ABSTRAKSI

Kata Kunci : Partisipasi Politik, Pemilih Pemula, Pilkada.

ZULKHAEDIR ABDUSSAMAD, 2008, 08230017, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pilkada Kota Kupang Tahun 2012(Penelitian Pada Organisasi Kepemudaan Di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang), Pembimbing I : Drs. Jainuri, M.Si ; Pembimbing II : Drs.Achmadur Rifai, M.Si.

Partisipasi politik dalam negara demokrasi merupakan indikator implementasi penyelenggaraan kekuasaaan negara tertinggi yang absah oleh rakyat (kedaulatan rakyat), yang dimanifestasikan keterlibatan mereka dalam pesta demokrasi (Pemilu). Pada tanggal 1 Mei 2012 Kota Kupang akan melaksanakan pesta demokrasi untuk memilih calon Walikota dan Wakil Walikota untuk periode 2012-2017. Partisipasi politik dalam mengunakan suaranya sangat penting agar Pilkada Kota Kupang dapat melahirkan pemimpin yang legitimate sesuai dengan hati nurani dan kehendak rakyat. Dalam perhelatan akbar Pilkada Kota Kupang terdapat kelompok pemilih pemula berusia 17 sampai 21 tahun yang belum mempunyai pengalaman sebelumnya. Pemilih pemula memiliki jumlah suara yang cukup potensial secara kuantitas harus diberikan sosialisasi pemilu serta pehamahan akan pemilu(pendidikan politik). Pemahaman akan pemilu sangat penting bagi golongan pemilih yang secara psikologis masih

rentan dimobilitisi ini agar tidak menjadi sasaran “eksploitasi politik” pihak-pihak yang berkepentingan untuk meraih dukungan suara pada hari pemilihan. Dengan memperhatikan latar belakang di atas maka penyusun tertarik untuk mengangkat judul “ Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012 (Penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan

Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)”

Jenis penelitian yang digunakan oleh penyusun adalah penelitian deskriptif. Lokasi penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif,

(11)

x

partisipasi politik David Roth dan Frank Wilson yang mengidentifikasi tingkatan partipasi politik dalam tiga tingkatan yaitu aktivis , partisipan, dan pengamat maka partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Oebufu berada pada tingkatan pengamat.

Rekomendasi yang disampaikan oleh penyusun yaitu : Bagi masyarakat khususnya para pemilih pemula agar lebih kritis dan rasional dalam menentukan pilihanya, jangan mudah terpengaruh janji-janji politik dalam kampanye. Pastikan kenali calon pemimpin yang akan dipilih dengan cara mencari informasi karakteristik pribadi, riwayat hidup, pendidikan calon pemimpin politik serta mengetahui visi misi, program dan rekam jejak calon/parpol pengusung. Bagi KPU sebagai lembaga resmi penyelenggara pemilu maupun Partai politik, media massa, LSM, Lembaga Pendidikan serta seluruh lapisan masyarakat harus saling bekerjasama memberikan pemahaman politik terhadap pemilih pemula.

Malang, 31 Juli 2012 Penulis

Zulkhaedir Abdussamad

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(12)

xi ABSTRACT

Keywords: political participation, first-time voters, regional general election (Pilkada)

ZULKHAEDIR ABDUSSAMAD, 2008, 0820017, University of

Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Sciences, Department of Governmental Science, Political Participation of First-Time Voters of Regional General Election in Kupang City 2012 (Research on Youth Organization in Oebufu Village, Oebobo Subdistrict, Kupang City), Adviser I: Drs. Jainuri, M.Si; Adviser II; Drs. Achmadur Rifai, M.Si.

Political participation in democratic state is an indicator of a state supreme authority by people (civil sovereignty); which is manifested on their participation in general election (Pemilu). On 1 May 2012, the democracy party will be held in Kupangcity to choose mayor candidate and deputy mayor candidate period 2012-2017. In this case, the political participation by using the civil rights to choose their preference leaders is extremely vital for Pilkada as to present legitimate

leaders based on people’s hope and aspiration. In Kupang city-regional general election (Pilkada), there is a group of first-time voters ranging from 17 to 21 years old who have not experienced before. The first-time voters are having a quite potential total vote that should be given a right guidance through socialization and political education. The guidance is undoubtedly significant for first-time voters who mentally unstable and politically easy to be provoked and mobilized as a victims of political exploitation by interest groups to gain their votes in Pilkada.

Based on the background above, I am interested to research on “Political Participation of First-Time Voters of Regional General Election in Kupang City 2012 (Research on Youth Organization in Oebufu Village, Oebobo Subdistrict, Kupang City)”.

This type of research is descriptive. Research location is in Oebufu village, Oebobo subdistrict, Kupang city. The sampling method in this research is purposive sampling. Meanwhile, data analysis technique in this research is qualitative analysis.

(13)

xii

(DPT) spreading in 21 voting spots (TPS) in Oebufu, whereas golput amount in Oebufu is 155 people or 18.94 % of voters does not using their right to vote in Pilkada. By the analysis according to the hierarchy concept of political participation by David Roth and Frank Wilson dividing political participation into three degrees namely; activist, participant and analyst, it is concluded that political participation in Oebufu is still in analyst degree.

As a result, there are some recommendations to implement: for people at general and particularly the first-time voters have to be more critical and rational in choosing their leaders. Besides, they should not be easy to be mobilized by political promises during campaign. In addition, the voters have to recognize the candidates by searching information about their personal character, biography, educational and work experiences, as well as their vision, mission, programs and

political parties’ track record delegating them. Moreover, for General Election Commission (KPU) as a legal institution holding the general election, as well as political parties, mass media, non-governmental organizations, educational institutions, along with every elements of society must cooperate each others in educating political awareness and understanding for first-time voters.

Malang, 31 July 2012

Researcher,

Zulkhaedir Abdussamad

Adviser I Adviser II

(14)

xiii DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Berita Acara Bimbingan ... iv

Kata pengantar ... v

Motto ... vii

Persembahan ... viii

Abstraksi ... ix

Abstract ... xi

Daftar Isi ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. RumusanMasalah ...7

C. Tujuan Penelitian ...7

D. Manfaat Penelitian ...7

E. Definisi Konseptual ...8

F. Definisi Operasional ...11

G. Metode Penelitian ...12

1. Jenis Penelitian ...12

2. Teknik Pengumpulan Data ...12

3. Subyek Penelitian ...14

4. Lokasi Penelitian ...15

(15)

xiv BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Partisipasi Politik ...18

1. Konsep Partisipasi Politik ...18

2. Praktik Partisipasi Politik ...23

3. Tingkatan Partisipasi Politik ...27

B. Bentuk Partisipasi Politik Dalam Pemilu...31

1. Keikutsertaan Masyarakat Dalam Pemberian Suara...31

2. Keikutsertaan masyarakat Dalam Kampanye ...32

3. Keikutsertaan Masyarakat Dalam Partai Politik...36

C. Pemilih Pemula ...43

D. Pemilihan Kepala Daerah(PILKADA) ...45

1. Pilkada Secara Langsung ...45

2. Governance Pilkada ...46

3. Kelebihan Dan Kekuarangan Pilkada Secara Langsung ...51

Dasar Hukum Pilkada ...54

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran umum Kelurahan Oebufu ...56

1. Keadaan Geografis ...56

2. Keadaan Penduduk ...57

3. Keadaan Sosial Budaya ...58

(16)

xv

1. Panitia Pemungutan Suara(PPS) ...66

2. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ...69

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Pilkada Kota Kupang Tahun 2012 ...73

B. Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pilkada Kota Kupang Tahun 2012 ...81

1. Pemberian Suara ...81

2. Berbicara Masalah Politik ...86

3. Mengikuti Kampanye Politik ...89

4. Keikutsertaanya Pada Partai Politik ...95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 102

B. Saran ... 102

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Konsepsi Partisipasi ...18

Tabel 2. Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik ...25

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ...58

Tabel 4. Data Penduduk Menurut Pekerjaan/Profesi/Mata Pencaharian .59 Tabel 5 . Fasilitas Perekonomian ...59

Tabel 6. Penduduk Menurut Pendidikan ...60

Tabel 7. Data Sarana Pendidikan Milik Pemerintah/Swasta ...61

Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Agama ...62

Tabel 9. Sarana Peribadatan...63

Tabel 10. Data LSM Ormas, Yayasan, Organisasi Pemuda ...64

Tabel 11. Data Fasilitas Olahraga di Kelulahan Oebufu ...65

Tabel 12. Data Nama Anggota PPS Kelurahan Oebufu ...67

Tabel 13. Nama Anggota KPPS Kelurahan Oebufu ...71

Tabel 14. Catatan Pelaksanann Rekapitulasi Hasil Perhitungan ...74

Tabel 15. Daftar Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota….…..76

Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Sah Putaran 1 ...79

Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Sah Putaran 2 ...79

Tabel 18. Rekapitulasi Catatan Pemungutan Dan Perhitungan Suara ...81

Tabel 19. Jumlah Pemilih Pemula Di Kelurahan Oebufu Tahun 2012 ...82

(18)

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Piramida Partisipasi Politik ...28

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi pada tahun 1998 telah membuat keadaan perpolitikan Indonesia

berubah seratus delapan puluh derajat, dimana suara rakyat yang selama 32 tahun

terkekang oleh rezim otoriter Presiden ke dua Soeharto, akhirnya melebur menjadi

sebuah sistem politik demokrasi yang sangat menghormati akan kebebasan

berpendapat, kebebasan berserikan, serta ikut berperan aktif dalam kehidupan

politik. Episode baru perpolitikan Indonesia memberikan harapan baru bagi rakyat

Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam perpolitikan negeri ini, artinya bahwa

masyarakat Indonesia mendapat angin segar pasca reformasi bahwa rakyat

merupakan pemegang kedaulatan yang sah, rakyatlah yang mempunyai kekuasaan

untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka.

Di negara-negara demokrasi konsep partisipasi politik bertolak dari paham

bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat, yang dilaksanakan melalui kegiatan

bersama untuk menetapkan tujuan-tujuan serta masa depan masyarakat itu dan

untuk menentukan orang-orang yang akan memegang tampuk pimpinan . Jadi,

partisipasi politik merupakan manifestasi dari penyelenggaraan kekuasaan politik

yang absah oleh rakyat1.

Asumsi yang mendasari demokrasi (partisipasi) adalah orang yang paling

mengetahui tentang apa yang baik bagi dirinya sendiri adalah orang itu sendiri.

1

(20)

2

Karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah

menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga negara, maka warga negara

berhak ikut serta menentukan isi keputusan yang mempengaruhi hidupnya dalam

mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Dalam hal

ini masyarakat ikut berpartisipasi, baik ketika dia memilih calon pemimpin atau

ikut di dalam kampanye maupun partai politik.

Pengalaman pahit Orde Baru telah mengajarkan bangsa Indonesia bahwa

pelanggaran terhadap demokrasi telah membawa kehancuran bagi negara dan

penderitaan rakyat. Pasca runtuhnya rezim Soeharto bangsa Indonesia mulai

melakukan langkah penting dalam demokratisasi, beberapa terobosan yang

dilakukan dalam proses demokratisasi adalah Amandemen UUD 45 agar mampu

menghasilkan pemerintah yang demokratis, peranan DPR sebagai lembaga

legislatif diperkuat, semua anggota DPR diplih dalam Pemilu, Pengawasan

terhadap Presiden diperketat, dan Hak Asasi Manusia memperoleh jaminan yang

semakin kuat. Amandemen UUD 1945 juga memperkenalkan pemilihan umum

untuk memilih presiden dan Wakil Presiden secara langsung (Pilpres). Pemilihan

Umun secara langsung merupakan sebuah komitmen bangsa Indonesia untuk

menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, kerena Pemilu merupakan salah satu

sarana kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih secara langsung pemimpin

mereka untuk menjalankan roda pemerintahan.

Pada dasarnya setiap rakyat Indonesia berhak untuk menentukan siapa

pemimpinnya dengan catatan sudah memenuhi syarat-syarat sesuai dengan yang

(21)

3

Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah, dalam pasal 15 dinyatakan bahwa warga negara yang pada

hari pemungutan suara telah berusia 17 tahun atau sudah/pernah kawin

mempunyai hak suara, dan untuk bisa menggunakan hak suara tersebut maka

warga negara tersebut harus terdaftar sebagai pemilih seperti yang di tuliskan

dalam pasal 16 ayat 12.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan sebuah perhelatan akbar

yang harus dilalui oleh rakyat Indonesia yang merupakan sebuah perwujudan dari

amanah demokratisasi selanjutnya yang termaktup dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, yang mana Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui suatu

pemilihan. Jabatan Bupati, Wlikota, Gubernur dan Wakil-Wakilnya tidak Lagi

berdasar mekanisme pemilihan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) seperti

zaman orde baru. Dengan demikian pemilihan langsung selanjutnya akan

menghindarkan kepala daerah dari dominasi legislatif, dan bahkan kedudukan

kepala daerah akan benar-benar sederajat dan bekerja sebagai mitra dengan

DPRD. Penguasa daerah bukan seorang mandataris palemen lokal, melainkan

pemegang jabatan publik yang mendapatkan legistimasi langsung dari rakyat di

suatu daerah3.

2

Tim redaksi penerbit pustaka pergaulan, Perpu No.6 Tahun 2005: Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah, Jakarta, Pustaka Pergaulan, 2005,hal. 14

3

(22)

4

Salah satu instrumen terpenting dalam penyelenggaraan pilkada adalah

infrastruktur politik partai, dikarenakan untuk mencalonkan diri sebagai kandidat

kepala daerah para calon kandidat harus bergabung dengan partai politik atau

gabungan partai politik untuk bisa mendaftarkan dan mengajukan diri sebagai

peserta pilkada.

Dalam pasal 59 ayat 2 menjelaskan tentang, Partai politik atau gabungan

partai politik mengajukan dan mendaftarkan usulan pasangan calon kepada

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) selaku penyelenggara pemilihan. Partai

politik atau koalisi partai dapat mendaftarkan pasangan kandidat tersebut bila

memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya 15% dari jumlah kursi DPRD atau

15% dari akumulasi perolehan suara yang sah dalam pemilu legislatif di daerah

bersangkutan. Masa pendaftaran kandidat ini paling lama tujuh hari terhitung

sejak penguguman pendaftaran bursa pemilihan kepala daerah4.

Pada tanggal 1 Mei 2012 Kota Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi

Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pesta demokrasi daerah untuk

memilih Walikota dan Wakil Walikota. Ini merupakan perhelatan akbar kedua

yang akan dilalui oleh masyarakat yang saat ini dipimpin oleh pasangan Daniel

Adoe dan Danie Hurek. Perhelatan ini memiliki posisi yang sangat penting kerena

dari hasil tersebut akan sangat berdampak pada perkembangan Kota Kupang di

masa depan. Terlebih dalam era otonomi daerah dimana peran pemerintah daerah

akan sangat menentukan maju mundurnya pembangunan di daerah.

4

(23)

5

Masyarakat Kota Kupang sangat mendambakan suatu Pemilu yang lebih

berkualitas, yaitu suatu Pemilu yang berlangsung secara demokratis dan dapat

menghasilkan pemimpin daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan

meningkatkan pembangunan yang lebih baik di salah satu daerah yang paling

terbelakang perkembanganya ini. Salah satu kunci sukses agar Pilkada di Kota

Kupang dapat berjalan dengan baik dan bersih adalah adanya pemilih yang

mempunyai pengetahuan, kesadaran dan bebas dari intimidasi berbagai pihak,

dalam rangka itulah pemilu kepala daerah di Kota Kupang harus ditanggapi kritis

oleh masyarakat, khususnya pemilih pemula.

Pemilih pemula merupakan salah satu kategori pemilih yang memiliki

pengaruh besar terhadap demokrasi di Kota Kupang kedepanya, selain karena

jumlahnya yang terus bertambah, potensi daya kritis mereka dapat menentukan

kualitas sebuah Pemilu. 5Pengenalan proses pemilu sangat penting untuk

dilakukan kepada pemilih pemula terutama mereka yang baru berusia 17 tahun.

KPU dibantu dengan pihak terkait lainnya harus mampu memberikan kesan awal

yang baik tentang pentingnya suara mereka dalam pemilu, bahwa suara mereka

dapat menentukan pemerintahan selanjutnya dan meningkatkan kesejahteraan

hidup bangsa. Pemahaman yang baik itu diharapkan dapat menjadi motivasi untuk

terus menjadi pemilih yang cerdas.

Artinya bahwa KPU sebagai lembaga resmi penyelenggara pemilu serta

partai politik dan media massa harus bisa memaksimalkan perananya untuk

memberikan sosialisasi serta pendidikan politik (political education) kepada

5

(24)

6

pemilih pemula, mengingat salah satu fakta yang masih bisa di temui pada

pelaksanaan Pilkada selama ini, dimana masih didapatinya pemilih yang sekedar

memilih atau hanya ikut-ikutan tanpa didasari dengan kepahaman dan kesadaran.

Penggunaan hak politik nampaknya tidak diiringi dengan pendidikan politik yang

memadai. Selama sudut pandang mereka ini tidak mengalami perubahan, sudah

dipastikan pemilih pemula ini hanya akan menjadi korban “eksploitasi politik”

pihak-pihak yang berkepentingan untuk meraih dukungan suara pemilih yang

sebagian besar duduk di bangku SMA dan mahasiswa tingkat bawah ini pada hari

pemilihan.

Pemilih pemula sebagai pemilih yang baru pertama kali menggunakan hak

pilihnya, harus diberikan bekal berupa pendidikan politik yang memadai,

sehingga nantinya pemilih pemula lebih kritis dalam menyeleksi calon pemimpin

politik pilihanya. Jangan sampai partisipasinya dalam politik hanya sebagai ajang

ikut-ikutan, apalagi sampai pemilih pemula melakukan aksi apatis akibat

kejenuhan emosional, yang berakibat pemilih pemula ini akan memilih “golongan

putih” sebagai ekspresi ketidakfahaman akan makna Pemilu.

Pada Penelitian ini penyusun sangat tertarik untuk menganalisis tentang

partisipasi politik pemilih pemula di Kota Kupang, Penelitian difokuskan pada pemilih pemula yang berusia diatara 17-21 tahun yang memiliki hak suara pada

Pilkada Kota Kupang tahun 2012. Judul yang penyusun angkat adalah “

Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012 (Penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan

(25)

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang diatas maka rumusan permasalahannya

adalah sebagai berikut Bagaimanakah Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012?

C. Tujutan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui “Bagaimanakah Partisipasi Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012?

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian diharapkan akan memberi sumbangan penelitian tentang

Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang

tahun 2012.

2. Manfaat Praktis

Penyusun berharap penelitian ini berguna sebagai rekomendasi kepada

instansi, politisi yang ada dalam lembaga pemerintahan atau non pemerintah serta

(26)

8

E. Definisi Konseptual

Definisi konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan

definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak

suatu fenomena sosial atau fenomena yang alami.

Sesuai dengan judul yang penyusun ajukan, yaitu Partisipasi Politik

Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012

(penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan Oebufu, Kecamatan

Oebobo Kota Kupang)” dan dalam upaya agar tidak terjadi penyimpangan yang

signifikan, penyusun memaparkan secara konseptual definisi ”Partisipasi Politik”, ”Pilkada” dan ”Pemilih Pemula” dari beberapa literatur.

1. Partisipasi Politik

Partisipasi Politik adalah6 kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk

ikut serta secara aktif dalam kehidupan politk, antara lain dengan jalan memilih

pimpinan Negara dan, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi

kebijakan pemerintah (public police). Kegiatan seperti ini mencakup tindakan

seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum,

mengadakan hubungan, (contacting) atau lobbying dengan pejabat pemerintah

atau anggota parlemen, menjadi anggota partai atau salah satu gerakan sosial

dengan direct actionya.

Adapun definisi lain menurut Harbert McClosky dalam Miriam Budiarjo

yang berpendapat bahwa:

Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses

6

(27)

9

pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum. (The term political participation will refer to those voluntary activities by which members of a society share in selection of rules and, directly or indirectly, in the formation of public policy)7.

Dalam hubunganya dengan negara-negara baru Samuel P.Hungtington dan

Joan M. Nelson dalam Miriam budiarjo memberi tafsiran yang lebih luas dengan

memasukkan secara eksplisit tindakan ilegal dan kekerasan.

Partisipasi politik adalah kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal efektif atau tidak efektif.(by political participation we mean activity by private citizen desingned to influence government decision making. Participation may be individual or collective, organized or spontaneous, sustained or sporadic, peaceful or violent, legal or illegal, effective or ineffective)8.

Adapun pendapat lain tentang partisipasi politik dari sarjana dalam negeri

Ramlan Subakti yang menyatakan bahwa:

Partisipasi politik ialah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Sesuai dengan istilah partisipasi, (politik) berarti keikutsertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik9.

Berdasarkan beberapa definisi partisipasi politik yang dikemukakan

sarjana ilmu politik baik dari dalam negeri maupun luar negeri diatas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa partisipasi politik adalah keikutsertaan masyarakat baik

secara pribadi maupun kelompok dalam kehidupan politik. Kegiatan-kegiatan

7

Ibid, Hlm.367 8

Ibid, Hlm.368 9

(28)

10

tersebut mencakup keikutsertaan dalam menentukan pimpinan politik maupun

dalam hal mempengaruhi keputusan pemerintah dalam menentukan kebijakan

publik.

2. Pemilih Pemula

Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali melakukan

penggunaan hak pilihnya, pemilih pemula terdiri dari masyarakat yang telah

memenuhi syarat untuk memilih. Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki

untuk menjadikan seseorang dapat memilih adalah10 :

1. Umur telah mencapai 17 tahun,

2. Sudah/ Pernah kawin

3. Purnawirawan TNI/Polri.

Untuk lebih fokus peneliti memperjelas dan membatasi konsep pemilih

pemula dalam penelitian ini, dimana konsep pemilih pemula yang ingin diteliti

difokuskan pada pemilih pemula yang berumur 17 – 21 tahun, yang memiliki hak suara dalam Pilkada Kota Kupang tahun 2012.

3. PemilihanKepala Daerah

Pemilukada adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat pemilu untuk

memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam negara

kesatuan republik Indonesia berdasarkan undang-undang dasar 1945

Pemilukada meliputi:

1.) Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur

2.) Pemilu Bupati dan Wakil Bupati

10

(29)

11

3.) Pemilu Walikota dan Wakil Walikota

Ataupun Pengertian lain berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6

Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan Dan Pemberhentian

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1

yang berbunyi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang

selanjutnya disebut Pemilukada adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat

di wilayah Provinsi dan/atau kabupaten/kota berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah11.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah penjelasan tentang

variabel, yang dengan penjelasan tersebut diketahui unsur-unsur atau

indikator-indikator dari variabel tersebut. Dengan demikian definisi operasional berfungsi

untuk data yang dikumpulkan agar penelitian ini berfokus tetapi mendalam.

Artinya juga untuk memudahkan penyusun dalam meneliti, juga dalam

memudahkan untuk menguraikan dan menganalisis variabel yang diambil.

- Bentuk Partisipasi Politik Pemilih Pemula

a. Mengikuti Kampanye

b. Pemberian Suara

c. Bergabung dengan Partai Politik

11

(30)

12

G. Metodelogi Penelitian

Dalam penelitian, metodologi adalah penting, untuk itu diperlukan suatu

metode yang tepat dan benar dalam rangka menjawab rumusan-rumusan

permasalahan secara tepat dan akurat, peneliti akan menentukan metodologinya

sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penyusun adalah penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat

sifat-sifat suatu individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu atau untuk

menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi hubungan

tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Sehingga peneliti

mencoba untuk mendeskripsikan partisipasi politik pemilih pemula dalam Pilkada

Kota Kupang tahun 2012.

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang penyusun gunakan untuk

memperoleh data yang sesuai dengan pokok masalah yang sedang di bahas yaitu

(31)

13

a.) Metode wawancara

Metode wawancara merupakan metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut responden

melalui suatu percakapan yang sistematis dan terorganisasi12. Kontjaraningrat

mengatakan bahwa :

Metode wawancara atau interview, mencakup cara yang

dipergunakan oleh seseorang, untuk tujuan atau tugas tertentu, mencoba mendapatkan suatu keterangan atau pendidikan secara lisan dari seorang responden dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan yang lain13.”

Dalam pelaksanaanya penyusun melakukan wawancara secara mendalam

(in-depth interviews) dan dilakukan dalam wawancara tatap muka (face to face

interview) dengan obyek yang diteliti, yakni pemilih pemula, dalam hal ini

pemilih pemula yang sesuai dengan kategorisasi yang telah dibuat oleh peneliti.

Wawancara mendalam dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan

data sedalam-dalamnya mengenai partisipasi politik pemilih pemula. Untuk

memproleh informasi yang sangat mendalam, menyeluruh dan seobjektif mungkin

maka wawancara ini dilakukan dengan sebebas-bebasnya dan tidak formal tetapi

tetap mengacu pada pedoman wawancara yang bersifat terbuka. Peneliti memberi

keleluasaan pada subyek penelitian untuk mengungkapkan pandangan, perasaan,

pengetahuan dan pengalamannya.

12

Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosial, Bandung, Refika Aditama, 2009, hal.312 13

(32)

14

b.) Metode Observasi

Observasi dilakukan untuk memperlukan informasi tantang kelakuan

manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Metode observasi yang digunakan oleh

peneliti dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan secara langsung

terhadap informan penelitian, yakni peneliti langsung mendatangi informan yang

diteliti.

c.) Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan Suatu teknik pengumpulan data dengan

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan dan notulen rapat.

Dalam hal ini, peneliti mencari dan mengumpulkan data dengan melihat

catatan sebagai bahan bukti, maupun segala informasi yang berhubungan dengan

partisipasi politik pemilih pemula dalam Pilkada Kota Kupang Tahun 2012.

3. Subyek Penelitian

Subjek penelitian yaitu orang yang bermanfaat untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar sebuah penelitian. Subyek penelitian

dalam penelitian ini ialah pemilih pemula dalam Pilkada Kota Kupang. Dalam

penelitian ini penyusun membatasi pemilih pemula yang dijadikan subyek

penelitian adalah pemilih pemula yang berumur 17-21 tahun. Adapun

pengambilan sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara purposive sampling

yakni pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu

(33)

15

populasi yang sudah diketahui sebelumnya14. Purposive menunjukkan bahwa

teknik ini digunakan atas dasar tujuan tertentu sehingga memenuhi keinginan dan

kepentingan peneliti15 dalam metode purposive sample mengungkapkan bahwa

unit-unit populasi yang dianggap kunci diambil sebagai sampel penelitian16. Maka

penyusun mengambil sampel dengan kriteria pemilih pemula yang aktif dalam

Organisasi Kepemudaan yang berada di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo

Kota Kupang.

4. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penyusun mendapatkan data-data

dan informasi dari yang diteliti. Adapun lokasi yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

5. Analisis Data

Setelah data di kumpulkan, maka langkah-langkah selanjutnya adalah

analisis data. Analisis data menunjukan pada kegiatan mengorganisasikan data

kedalam susunan-susunan tertentu dalam rangka penginterpretasian data, sesuai

dengan susunan sajian data yang di butuhkan untuk menjawab masing-masing

masalah penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif, merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk menafsirkan data

dan menginterpretasikan data yang didapat dari wawancara, dokumentasi dan

(34)

16

observasi. Data yang didapat, dibuat dalam bentuk laporan deskripsi yang berisi

narasi kualitatif, dengan tujuan untuk mendeskripsikan partisipasi politik pemilih

pemula dalam Pilkada Kota Kupang tahun2012.

Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur

kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan17.

a. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini penyusun melakukan proses pengumpulan data dengan

mengunakan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan. Proses

pengumpulan data harus melibatkan sisi aktor (informan), aktivitas, atau

konteks terjadinya peristiwa. Data penelitian kualitatif bukan hanya sekedar

terkait dengan kata, tetapi sesungguhnya yang dimaksud dengan data dalam

penelitian kualitatif adalah segala msesuatu yang diperoleh dari yang dilihat,

didengar dan diamati.

b. Reduksi Data

Dalam tahap ini penyusun melakukan pemilihan, dan pemusatan

perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang

diperoleh. Data yang diperoleh di lapangan ditulis dalam bentuk uraian yang

sangat lengkap dan banyak. Data tersebut direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal

yang pokok, difokuskan kepada hal-hal yang penting dan berkaitan dengan

17

(35)

17

masalah, yang telah direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang

hasil pengamatan dan wawancara.

c. Penyajian data

Langkah berikutnya setelah proses reduksi data berlangsung adalah

penyajian data, yang dimaknai sebagai sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini , penyusun akan lebih mudah

memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

d. Verifikasi dan penarikan kesimpulan

Pada tahap ini penyusun berusaha menarik kesimpulan dan melakukan

verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari

lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang

1) Hubungan antara pemimpin dengan bawahan (leader-member relations). a) Menunjukkan tingkat kualitas hubungan yang terjadi antara atasan dengan bawahan. b) Sikap

Bagi mahasiswa baru, rencana kuliah yang akan ditempuh pada semester pertama ditentukan secara paket dengan besaran SKS sesuai dengan ketentuan program studi

Frekuensi akseptansi konsumen terhadap pengembangan formulasi sediaan gel antiseptik tangan minyak atsiri daun cengkeh sebanyak 71%, dengan jumlah total 91 panelis

BPIW Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menambahkan fokus pelaksanaan Rakorbangwil untuk mendapatkan rumusan Kawasan Strategis Prioritas dan Usulan Program Prioritas

Sehingga dapat disimpulkan bahwa CD Pembelajaran Matematika Berbantuan Software Geogebra Dengan Pendekatan Konstruktivisme Berbasis Teori Jean Piaget Pada Materi

Sedangkan menurut istilah, term amanah mempunyai makna yang luas, karena mencakup hal-hal yang berkaitan tentang hubungan interpersonal antara manusia dan sang Maha

Sedangkan pengajian umumnya yang diberi nama MAJLAZ (Majelis Ta’lim dan Dzikir Al Azhaar) dilaksanakan pada hari Ahad sebulan sekali dengan mendatangkan mu’allim