PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA KUPANG TAHUN 2012
(Penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun Oleh : Zulkhaedir Abdussamad
08230017
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Zulkhaedir Abdussamad
NIM : 08230017
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Disetujui Untuk Diuji Dihadapan
Sidang Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Mengetahui,
Dosen Pembimbing II
Drs.Achmadur Rifai, M.Si
Dosen Pembimbing I
Drs. Jainuri, M.Si
Ketua Jurusan
Ilmu Pemerintahan
Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si
Dekan FISIP UMM
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Dipertahankan Dihadapan
Sidang Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 4 Agustus 2012
Jam : 10.00 – 11.00 WIB
Tempat : Jurusan Ilmu Pemerintahan
Dewan Penguji
1. Hevi Kurnia Hardini,S.IP, MA.Gov : ………..
2. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si :………..
3. Drs. Jainuri, M.Si : ………..
4. Drs.Achmadur Rifai, M.Si :………...
Mengesahkan
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Zulkhaedir Abdussamad
Tempat/Tgl Lahir : Kupang, 31 Juli 1989
NIM : 08230017
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi dengan judul :
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA KOTA
KUPANG TAHUN 2012(Penelitian Pada Organisasi Kepemudaan Di Kelurahan
Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)
Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik
sebagaimana berlaku.
Malang, 31 Juli 2012 Yang Menyatakan
Zulkhaedir Abdussamad
Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
iv
BERITA ACARA BIMBINGAN
Nama : Zulkhaedir Abdussamad
NIM : 08230017
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Judul Skripsi :PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA KOTA KUPANG TAHUN
2012(Penelitian Pada Organisasi Kepemudaan Di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)
Pembimbing : 1. Drs. Jainuri, M.Si
2. Drs.Achmadur Rifai, M.Si
Konsultasi Skripsi :
Tanggal Keterangan Paraf Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II 28 April 2012 Revisi Proposal
04 Mei 2012 ACC Seminar
04 Mei 2012 ACC BAB I
10 Mei 2012 ACC BAB II
27 Juli 2012 ACC BAB III
27 Juli 2012 Revisi BAB IV
30 Juli 2012 ACC BAB IV
30 Juli 2012 ACC BAB V
31 Juli 2012 ACC ABSTRAK
Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi : 31 Juli 2012
Dosen Pembimbing II
Drs.Achmadur Rifai, M.Si
Dosen Pembimbing I
Drs. Jainuri, M.Si
Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah berjuang demi tegaknya agama Islam. Dengan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PILKADA KOTA KUPANG TAHUN 2012(Penelitian Pada Organisasi Kepemudaan Di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)”.
Skripsi ini tersusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana (S1) di Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui kata pengantar ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Muhammadiya Malang Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP beserta jajarannya;
2. Segenap Pimpinan FISIP: Dekan FISIP Dr. Wahyudi, M.Si; Pembantu Dekan Drs. Asep Nurjaman, M.Si; Drs. Sulismadi, M.Si; Drs. Abdullah Masmuh, M.Si;
3. Segenap Pimpinan Jurusan Ilmu Pemerintahan: Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si dan Wakil Jurusan Ilmu Pemerintahan Drs. Jainuri, M.Si;
4. Dosen pembimbing: Drs. Jainuri, M.Si sebagai dosen pembimbing I, dan Drs.Achmadur Rifai, M.Si sebagai dosen pembimbing II, terima kasih atas dukungan dan arahan keduanya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini;
5. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar dilingkungan FISIP UMM, khususnya Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan, terimakasih untuk ilmu yang telah diberikan;
6. Seluruh staf pegawai administrasi Universitas Muhammadiyah Malang, khususnya TU FISIP UMM;
7. Ketua PPS Kelurahan Oebufu Bapak Aziz Sabonnama, seluruh Anggota PPS Kelurahan Oebufu, seluruh Pegawai Kelurahan Oebufu serta orang-orang yang terkait didalamnya, terimakasih atas kerjasamanya dan juga pemberian data-data untuk penyusunan skripsi ini;
8. Seluruh Anggota Remaja Masjid AL- Muhajirin Kelurahan Oebufu dan Seluruh Anggota Pemuda Jamaah Benyamin Oebufu, terima kasih atas kesediaaan wawancaranya;
vi
10.Semua pihak yang telah membantu penulis yang kiranya tidak dapat penulis sebut satu persatu disini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan amal ibadah mereka. Amien. Dan semoga skripsi ini menjadi manfaat walaupun seberapa kecilnya.
Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khairat. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Malang, 31 Juli 2012 Penulis
vii MOTTO
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(ar-Ra'du:11)
Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu :
“Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ”
Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah
nasibnya”
(Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, Aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah
Maka cita-citaku itu pun agak kupersempit, Lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.
Namun tampaknya, Hasrat itupun tiada hasilnya.
Ketika usiaku makin senja, Dengan semangatku yang masih tersisa, Kuputuskan untuk mengubah keluargaku, Orang-orang yang paling dekat dengan ku.
Tapi celakanya, Mereka pun tidak mau berubah!
Dan kini, Sementara aku berbaring saat ajal menjelang, Tiba-tiba kusadari:
” Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku, Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, Mungkin aku bisa mengubah keluargaku. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, Bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku;
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa merubah dunia!”
(Terukir di sebuah makam di Westminster Abbey, Inggris, 1100 M)
"Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakukanlah yang membuat jadi sulit. Jadi, jangan mudah menyerah!"
"Kita harus berani membuat terobosan. Jangan rutinitas, jangan monoton, harus selalu ada pembaharuan, ada inovasi."
(Jokowi)
Apapun ideologi, agama, filosofi dan sistim pemerintahan suatu negara, tantangan terbesar yang dihadapi adalah: Mampukah negara itu memberi makan rakyatnya?mampukah mensejahterakan rakyatnya? mampukah mencerdaskan
rakyatnya?
(Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo)
“Perubahan terbesar dalam hidup manusia adalah ketika ia bisa merubah pola pikirnya(mindset)”
viii
PERSEMBAHAN
skripsi ini kudedikasikan kepada, inspirasi atas segala inovasiku, nafas dalam kehidupanku, semangat dalam lemahku:
Kedua orangtuaku“Siti Farida Taha Yasin dan Abdussamad Uddin Sippo Seto” walaupun ku tak dapat membalas tetesan air mata sang Bunda dan
peluh keringat Ayahanda namun semoga sedikit karyaku ini dapat membahagiakanmu.
Kedua brotherku mas Ilham dan mas Subenk thank’s atas dukungan moril dan materil dan ku bangga punya kakak seperti kalian. Kakak iparku mba Nuri makasih telah melahirkan keponakan yang lucu di hari yang cantik (11-11-11)“
“Arkinzada ilham gunanda”(akhirnya q bisa merasakan punya adik).
Teman-teman seperjuanganku di Ilmu Pemerintahan “08 khususnya MPOWC, pak wapres’hardy”, ayu, yana, alfita dan lidya (begitu banyak kenangan yang tak
terlupakan, beramtem, ketawa, jalan2 bareng dan masih banyak kenangan yang buatq merupakan bagian kehidupan yang indah dan tak terlupakan) enno and zuppy (takkan terlupakan perjuangan kita mencari tiga huruf “A-C-C”), lukman,
rio, doergan”alor, bagus, tika dan semua teman2 IP’ 08 somaga kita menjadi pemimpin yang amanah di masa depan.
Teman-teman masa kecilku terkhusus pak Ketum Remas Al-Muhajirin Iqra Rauf Tamal. S.Ip (bantuanmu sanggat berarti dalam penyelesaian skripsi ini), indra, cholis, ba’I, Umar n Amar, jekson and MK… adek2 remas yang bersedia menjadi responden ( Dalbo, Snaiper, Ramli, Faisal, Ali), (alm) Bripda Farid baranuri (RIP my brother). Dan semua teman2 putih abu-abu Ust. Arifman, timkop, takim, dan
khususnya bang imran (thank’s sudah mau menemaniku saat penelitian).
Teman – teman IMM renaissance, Dani, hamdy, galang, helpin, eza, mas romli( teruslah kita berlomba-lomba dalam kebaikan). Seluruh teman-teman di Al-faruq
khususnya inspirasiku A’azzam dan A’andre, mas mamad, gesta, kholik, irul, zodaraku hazby (semangat pa ketum).
Arek - Arek N-the nGalam, my papy gilang n rahman(tahun depan q pingin lihat kalian wisuda), ka’e Arief wolo (makasih atas support n masukanya), artafan, boris, rey, awal, albertho, daron, idal n ultan, randy (Keep Spirit zodara-zodara ku
di tanah perantauan).
ix ABSTRAKSI
Kata Kunci : Partisipasi Politik, Pemilih Pemula, Pilkada.
ZULKHAEDIR ABDUSSAMAD, 2008, 08230017, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pilkada Kota Kupang Tahun 2012(Penelitian Pada Organisasi Kepemudaan Di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang), Pembimbing I : Drs. Jainuri, M.Si ; Pembimbing II : Drs.Achmadur Rifai, M.Si.
Partisipasi politik dalam negara demokrasi merupakan indikator implementasi penyelenggaraan kekuasaaan negara tertinggi yang absah oleh rakyat (kedaulatan rakyat), yang dimanifestasikan keterlibatan mereka dalam pesta demokrasi (Pemilu). Pada tanggal 1 Mei 2012 Kota Kupang akan melaksanakan pesta demokrasi untuk memilih calon Walikota dan Wakil Walikota untuk periode 2012-2017. Partisipasi politik dalam mengunakan suaranya sangat penting agar Pilkada Kota Kupang dapat melahirkan pemimpin yang legitimate sesuai dengan hati nurani dan kehendak rakyat. Dalam perhelatan akbar Pilkada Kota Kupang terdapat kelompok pemilih pemula berusia 17 sampai 21 tahun yang belum mempunyai pengalaman sebelumnya. Pemilih pemula memiliki jumlah suara yang cukup potensial secara kuantitas harus diberikan sosialisasi pemilu serta pehamahan akan pemilu(pendidikan politik). Pemahaman akan pemilu sangat penting bagi golongan pemilih yang secara psikologis masih
rentan dimobilitisi ini agar tidak menjadi sasaran “eksploitasi politik” pihak-pihak yang berkepentingan untuk meraih dukungan suara pada hari pemilihan. Dengan memperhatikan latar belakang di atas maka penyusun tertarik untuk mengangkat judul “ Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012 (Penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan
Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang)”
Jenis penelitian yang digunakan oleh penyusun adalah penelitian deskriptif. Lokasi penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif,
x
partisipasi politik David Roth dan Frank Wilson yang mengidentifikasi tingkatan partipasi politik dalam tiga tingkatan yaitu aktivis , partisipan, dan pengamat maka partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Oebufu berada pada tingkatan pengamat.
Rekomendasi yang disampaikan oleh penyusun yaitu : Bagi masyarakat khususnya para pemilih pemula agar lebih kritis dan rasional dalam menentukan pilihanya, jangan mudah terpengaruh janji-janji politik dalam kampanye. Pastikan kenali calon pemimpin yang akan dipilih dengan cara mencari informasi karakteristik pribadi, riwayat hidup, pendidikan calon pemimpin politik serta mengetahui visi misi, program dan rekam jejak calon/parpol pengusung. Bagi KPU sebagai lembaga resmi penyelenggara pemilu maupun Partai politik, media massa, LSM, Lembaga Pendidikan serta seluruh lapisan masyarakat harus saling bekerjasama memberikan pemahaman politik terhadap pemilih pemula.
Malang, 31 Juli 2012 Penulis
Zulkhaedir Abdussamad
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
xi ABSTRACT
Keywords: political participation, first-time voters, regional general election (Pilkada)
ZULKHAEDIR ABDUSSAMAD, 2008, 0820017, University of
Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Sciences, Department of Governmental Science, Political Participation of First-Time Voters of Regional General Election in Kupang City 2012 (Research on Youth Organization in Oebufu Village, Oebobo Subdistrict, Kupang City), Adviser I: Drs. Jainuri, M.Si; Adviser II; Drs. Achmadur Rifai, M.Si.
Political participation in democratic state is an indicator of a state supreme authority by people (civil sovereignty); which is manifested on their participation in general election (Pemilu). On 1 May 2012, the democracy party will be held in Kupangcity to choose mayor candidate and deputy mayor candidate period 2012-2017. In this case, the political participation by using the civil rights to choose their preference leaders is extremely vital for Pilkada as to present legitimate
leaders based on people’s hope and aspiration. In Kupang city-regional general election (Pilkada), there is a group of first-time voters ranging from 17 to 21 years old who have not experienced before. The first-time voters are having a quite potential total vote that should be given a right guidance through socialization and political education. The guidance is undoubtedly significant for first-time voters who mentally unstable and politically easy to be provoked and mobilized as a victims of political exploitation by interest groups to gain their votes in Pilkada.
Based on the background above, I am interested to research on “Political Participation of First-Time Voters of Regional General Election in Kupang City 2012 (Research on Youth Organization in Oebufu Village, Oebobo Subdistrict, Kupang City)”.
This type of research is descriptive. Research location is in Oebufu village, Oebobo subdistrict, Kupang city. The sampling method in this research is purposive sampling. Meanwhile, data analysis technique in this research is qualitative analysis.
xii
(DPT) spreading in 21 voting spots (TPS) in Oebufu, whereas golput amount in Oebufu is 155 people or 18.94 % of voters does not using their right to vote in Pilkada. By the analysis according to the hierarchy concept of political participation by David Roth and Frank Wilson dividing political participation into three degrees namely; activist, participant and analyst, it is concluded that political participation in Oebufu is still in analyst degree.
As a result, there are some recommendations to implement: for people at general and particularly the first-time voters have to be more critical and rational in choosing their leaders. Besides, they should not be easy to be mobilized by political promises during campaign. In addition, the voters have to recognize the candidates by searching information about their personal character, biography, educational and work experiences, as well as their vision, mission, programs and
political parties’ track record delegating them. Moreover, for General Election Commission (KPU) as a legal institution holding the general election, as well as political parties, mass media, non-governmental organizations, educational institutions, along with every elements of society must cooperate each others in educating political awareness and understanding for first-time voters.
Malang, 31 July 2012
Researcher,
Zulkhaedir Abdussamad
Adviser I Adviser II
xiii DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Pernyataan ... iii
Berita Acara Bimbingan ... iv
Kata pengantar ... v
Motto ... vii
Persembahan ... viii
Abstraksi ... ix
Abstract ... xi
Daftar Isi ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. RumusanMasalah ...7
C. Tujuan Penelitian ...7
D. Manfaat Penelitian ...7
E. Definisi Konseptual ...8
F. Definisi Operasional ...11
G. Metode Penelitian ...12
1. Jenis Penelitian ...12
2. Teknik Pengumpulan Data ...12
3. Subyek Penelitian ...14
4. Lokasi Penelitian ...15
xiv BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Partisipasi Politik ...18
1. Konsep Partisipasi Politik ...18
2. Praktik Partisipasi Politik ...23
3. Tingkatan Partisipasi Politik ...27
B. Bentuk Partisipasi Politik Dalam Pemilu...31
1. Keikutsertaan Masyarakat Dalam Pemberian Suara...31
2. Keikutsertaan masyarakat Dalam Kampanye ...32
3. Keikutsertaan Masyarakat Dalam Partai Politik...36
C. Pemilih Pemula ...43
D. Pemilihan Kepala Daerah(PILKADA) ...45
1. Pilkada Secara Langsung ...45
2. Governance Pilkada ...46
3. Kelebihan Dan Kekuarangan Pilkada Secara Langsung ...51
Dasar Hukum Pilkada ...54
BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran umum Kelurahan Oebufu ...56
1. Keadaan Geografis ...56
2. Keadaan Penduduk ...57
3. Keadaan Sosial Budaya ...58
xv
1. Panitia Pemungutan Suara(PPS) ...66
2. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ...69
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Pilkada Kota Kupang Tahun 2012 ...73
B. Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pilkada Kota Kupang Tahun 2012 ...81
1. Pemberian Suara ...81
2. Berbicara Masalah Politik ...86
3. Mengikuti Kampanye Politik ...89
4. Keikutsertaanya Pada Partai Politik ...95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 102
B. Saran ... 102
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Konsepsi Partisipasi ...18
Tabel 2. Bentuk-Bentuk Partisipasi Politik ...25
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ...58
Tabel 4. Data Penduduk Menurut Pekerjaan/Profesi/Mata Pencaharian .59 Tabel 5 . Fasilitas Perekonomian ...59
Tabel 6. Penduduk Menurut Pendidikan ...60
Tabel 7. Data Sarana Pendidikan Milik Pemerintah/Swasta ...61
Tabel 8. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Agama ...62
Tabel 9. Sarana Peribadatan...63
Tabel 10. Data LSM Ormas, Yayasan, Organisasi Pemuda ...64
Tabel 11. Data Fasilitas Olahraga di Kelulahan Oebufu ...65
Tabel 12. Data Nama Anggota PPS Kelurahan Oebufu ...67
Tabel 13. Nama Anggota KPPS Kelurahan Oebufu ...71
Tabel 14. Catatan Pelaksanann Rekapitulasi Hasil Perhitungan ...74
Tabel 15. Daftar Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota….…..76
Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Sah Putaran 1 ...79
Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Sah Putaran 2 ...79
Tabel 18. Rekapitulasi Catatan Pemungutan Dan Perhitungan Suara ...81
Tabel 19. Jumlah Pemilih Pemula Di Kelurahan Oebufu Tahun 2012 ...82
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Piramida Partisipasi Politik ...28
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reformasi pada tahun 1998 telah membuat keadaan perpolitikan Indonesia
berubah seratus delapan puluh derajat, dimana suara rakyat yang selama 32 tahun
terkekang oleh rezim otoriter Presiden ke dua Soeharto, akhirnya melebur menjadi
sebuah sistem politik demokrasi yang sangat menghormati akan kebebasan
berpendapat, kebebasan berserikan, serta ikut berperan aktif dalam kehidupan
politik. Episode baru perpolitikan Indonesia memberikan harapan baru bagi rakyat
Indonesia untuk turut berpartisipasi dalam perpolitikan negeri ini, artinya bahwa
masyarakat Indonesia mendapat angin segar pasca reformasi bahwa rakyat
merupakan pemegang kedaulatan yang sah, rakyatlah yang mempunyai kekuasaan
untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka.
Di negara-negara demokrasi konsep partisipasi politik bertolak dari paham
bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat, yang dilaksanakan melalui kegiatan
bersama untuk menetapkan tujuan-tujuan serta masa depan masyarakat itu dan
untuk menentukan orang-orang yang akan memegang tampuk pimpinan . Jadi,
partisipasi politik merupakan manifestasi dari penyelenggaraan kekuasaan politik
yang absah oleh rakyat1.
Asumsi yang mendasari demokrasi (partisipasi) adalah orang yang paling
mengetahui tentang apa yang baik bagi dirinya sendiri adalah orang itu sendiri.
1
2
Karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah
menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga negara, maka warga negara
berhak ikut serta menentukan isi keputusan yang mempengaruhi hidupnya dalam
mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Dalam hal
ini masyarakat ikut berpartisipasi, baik ketika dia memilih calon pemimpin atau
ikut di dalam kampanye maupun partai politik.
Pengalaman pahit Orde Baru telah mengajarkan bangsa Indonesia bahwa
pelanggaran terhadap demokrasi telah membawa kehancuran bagi negara dan
penderitaan rakyat. Pasca runtuhnya rezim Soeharto bangsa Indonesia mulai
melakukan langkah penting dalam demokratisasi, beberapa terobosan yang
dilakukan dalam proses demokratisasi adalah Amandemen UUD 45 agar mampu
menghasilkan pemerintah yang demokratis, peranan DPR sebagai lembaga
legislatif diperkuat, semua anggota DPR diplih dalam Pemilu, Pengawasan
terhadap Presiden diperketat, dan Hak Asasi Manusia memperoleh jaminan yang
semakin kuat. Amandemen UUD 1945 juga memperkenalkan pemilihan umum
untuk memilih presiden dan Wakil Presiden secara langsung (Pilpres). Pemilihan
Umun secara langsung merupakan sebuah komitmen bangsa Indonesia untuk
menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, kerena Pemilu merupakan salah satu
sarana kedaulatan rakyat dimana rakyat dapat memilih secara langsung pemimpin
mereka untuk menjalankan roda pemerintahan.
Pada dasarnya setiap rakyat Indonesia berhak untuk menentukan siapa
pemimpinnya dengan catatan sudah memenuhi syarat-syarat sesuai dengan yang
3
Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah, dalam pasal 15 dinyatakan bahwa warga negara yang pada
hari pemungutan suara telah berusia 17 tahun atau sudah/pernah kawin
mempunyai hak suara, dan untuk bisa menggunakan hak suara tersebut maka
warga negara tersebut harus terdaftar sebagai pemilih seperti yang di tuliskan
dalam pasal 16 ayat 12.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan sebuah perhelatan akbar
yang harus dilalui oleh rakyat Indonesia yang merupakan sebuah perwujudan dari
amanah demokratisasi selanjutnya yang termaktup dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, yang mana Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui suatu
pemilihan. Jabatan Bupati, Wlikota, Gubernur dan Wakil-Wakilnya tidak Lagi
berdasar mekanisme pemilihan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) seperti
zaman orde baru. Dengan demikian pemilihan langsung selanjutnya akan
menghindarkan kepala daerah dari dominasi legislatif, dan bahkan kedudukan
kepala daerah akan benar-benar sederajat dan bekerja sebagai mitra dengan
DPRD. Penguasa daerah bukan seorang mandataris palemen lokal, melainkan
pemegang jabatan publik yang mendapatkan legistimasi langsung dari rakyat di
suatu daerah3.
2
Tim redaksi penerbit pustaka pergaulan, Perpu No.6 Tahun 2005: Tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah, Jakarta, Pustaka Pergaulan, 2005,hal. 14
3
4
Salah satu instrumen terpenting dalam penyelenggaraan pilkada adalah
infrastruktur politik partai, dikarenakan untuk mencalonkan diri sebagai kandidat
kepala daerah para calon kandidat harus bergabung dengan partai politik atau
gabungan partai politik untuk bisa mendaftarkan dan mengajukan diri sebagai
peserta pilkada.
Dalam pasal 59 ayat 2 menjelaskan tentang, Partai politik atau gabungan
partai politik mengajukan dan mendaftarkan usulan pasangan calon kepada
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) selaku penyelenggara pemilihan. Partai
politik atau koalisi partai dapat mendaftarkan pasangan kandidat tersebut bila
memenuhi persyaratan sekurang-kurangnya 15% dari jumlah kursi DPRD atau
15% dari akumulasi perolehan suara yang sah dalam pemilu legislatif di daerah
bersangkutan. Masa pendaftaran kandidat ini paling lama tujuh hari terhitung
sejak penguguman pendaftaran bursa pemilihan kepala daerah4.
Pada tanggal 1 Mei 2012 Kota Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi
Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melaksanakan pesta demokrasi daerah untuk
memilih Walikota dan Wakil Walikota. Ini merupakan perhelatan akbar kedua
yang akan dilalui oleh masyarakat yang saat ini dipimpin oleh pasangan Daniel
Adoe dan Danie Hurek. Perhelatan ini memiliki posisi yang sangat penting kerena
dari hasil tersebut akan sangat berdampak pada perkembangan Kota Kupang di
masa depan. Terlebih dalam era otonomi daerah dimana peran pemerintah daerah
akan sangat menentukan maju mundurnya pembangunan di daerah.
4
5
Masyarakat Kota Kupang sangat mendambakan suatu Pemilu yang lebih
berkualitas, yaitu suatu Pemilu yang berlangsung secara demokratis dan dapat
menghasilkan pemimpin daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan
meningkatkan pembangunan yang lebih baik di salah satu daerah yang paling
terbelakang perkembanganya ini. Salah satu kunci sukses agar Pilkada di Kota
Kupang dapat berjalan dengan baik dan bersih adalah adanya pemilih yang
mempunyai pengetahuan, kesadaran dan bebas dari intimidasi berbagai pihak,
dalam rangka itulah pemilu kepala daerah di Kota Kupang harus ditanggapi kritis
oleh masyarakat, khususnya pemilih pemula.
Pemilih pemula merupakan salah satu kategori pemilih yang memiliki
pengaruh besar terhadap demokrasi di Kota Kupang kedepanya, selain karena
jumlahnya yang terus bertambah, potensi daya kritis mereka dapat menentukan
kualitas sebuah Pemilu. 5Pengenalan proses pemilu sangat penting untuk
dilakukan kepada pemilih pemula terutama mereka yang baru berusia 17 tahun.
KPU dibantu dengan pihak terkait lainnya harus mampu memberikan kesan awal
yang baik tentang pentingnya suara mereka dalam pemilu, bahwa suara mereka
dapat menentukan pemerintahan selanjutnya dan meningkatkan kesejahteraan
hidup bangsa. Pemahaman yang baik itu diharapkan dapat menjadi motivasi untuk
terus menjadi pemilih yang cerdas.
Artinya bahwa KPU sebagai lembaga resmi penyelenggara pemilu serta
partai politik dan media massa harus bisa memaksimalkan perananya untuk
memberikan sosialisasi serta pendidikan politik (political education) kepada
5
6
pemilih pemula, mengingat salah satu fakta yang masih bisa di temui pada
pelaksanaan Pilkada selama ini, dimana masih didapatinya pemilih yang sekedar
memilih atau hanya ikut-ikutan tanpa didasari dengan kepahaman dan kesadaran.
Penggunaan hak politik nampaknya tidak diiringi dengan pendidikan politik yang
memadai. Selama sudut pandang mereka ini tidak mengalami perubahan, sudah
dipastikan pemilih pemula ini hanya akan menjadi korban “eksploitasi politik”
pihak-pihak yang berkepentingan untuk meraih dukungan suara pemilih yang
sebagian besar duduk di bangku SMA dan mahasiswa tingkat bawah ini pada hari
pemilihan.
Pemilih pemula sebagai pemilih yang baru pertama kali menggunakan hak
pilihnya, harus diberikan bekal berupa pendidikan politik yang memadai,
sehingga nantinya pemilih pemula lebih kritis dalam menyeleksi calon pemimpin
politik pilihanya. Jangan sampai partisipasinya dalam politik hanya sebagai ajang
ikut-ikutan, apalagi sampai pemilih pemula melakukan aksi apatis akibat
kejenuhan emosional, yang berakibat pemilih pemula ini akan memilih “golongan
putih” sebagai ekspresi ketidakfahaman akan makna Pemilu.
Pada Penelitian ini penyusun sangat tertarik untuk menganalisis tentang
partisipasi politik pemilih pemula di Kota Kupang, Penelitian difokuskan pada pemilih pemula yang berusia diatara 17-21 tahun yang memiliki hak suara pada
Pilkada Kota Kupang tahun 2012. Judul yang penyusun angkat adalah “
Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012 (Penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka rumusan permasalahannya
adalah sebagai berikut “Bagaimanakah Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012?”
C. Tujutan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui “Bagaimanakah Partisipasi Politik Pemilih Pemula Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012?”
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis
Penelitian diharapkan akan memberi sumbangan penelitian tentang
Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang
tahun 2012.
2. Manfaat Praktis
Penyusun berharap penelitian ini berguna sebagai rekomendasi kepada
instansi, politisi yang ada dalam lembaga pemerintahan atau non pemerintah serta
8
E. Definisi Konseptual
Definisi konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan
definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak
suatu fenomena sosial atau fenomena yang alami.
Sesuai dengan judul yang penyusun ajukan, yaitu “Partisipasi Politik
Pemilih Pemula Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Kupang tahun 2012
(penelitian pada Organisasi Kepemudaan di Kelurahan Oebufu, Kecamatan
Oebobo Kota Kupang)” dan dalam upaya agar tidak terjadi penyimpangan yang
signifikan, penyusun memaparkan secara konseptual definisi ”Partisipasi Politik”, ”Pilkada” dan ”Pemilih Pemula” dari beberapa literatur.
1. Partisipasi Politik
Partisipasi Politik adalah6 kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk
ikut serta secara aktif dalam kehidupan politk, antara lain dengan jalan memilih
pimpinan Negara dan, secara langsung atau tidak langsung, memengaruhi
kebijakan pemerintah (public police). Kegiatan seperti ini mencakup tindakan
seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat umum,
mengadakan hubungan, (contacting) atau lobbying dengan pejabat pemerintah
atau anggota parlemen, menjadi anggota partai atau salah satu gerakan sosial
dengan direct actionya.
Adapun definisi lain menurut Harbert McClosky dalam Miriam Budiarjo
yang berpendapat bahwa:
Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses
6
9
pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum. (The term political participation will refer to those voluntary activities by which members of a society share in selection of rules and, directly or indirectly, in the formation of public policy)7.
Dalam hubunganya dengan negara-negara baru Samuel P.Hungtington dan
Joan M. Nelson dalam Miriam budiarjo memberi tafsiran yang lebih luas dengan
memasukkan secara eksplisit tindakan ilegal dan kekerasan.
Partisipasi politik adalah kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal efektif atau tidak efektif.(by political participation we mean activity by private citizen desingned to influence government decision making. Participation may be individual or collective, organized or spontaneous, sustained or sporadic, peaceful or violent, legal or illegal, effective or ineffective)8.
Adapun pendapat lain tentang partisipasi politik dari sarjana dalam negeri
Ramlan Subakti yang menyatakan bahwa:
Partisipasi politik ialah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Sesuai dengan istilah partisipasi, (politik) berarti keikutsertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik9.
Berdasarkan beberapa definisi partisipasi politik yang dikemukakan
sarjana ilmu politik baik dari dalam negeri maupun luar negeri diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa partisipasi politik adalah keikutsertaan masyarakat baik
secara pribadi maupun kelompok dalam kehidupan politik. Kegiatan-kegiatan
7
Ibid, Hlm.367 8
Ibid, Hlm.368 9
10
tersebut mencakup keikutsertaan dalam menentukan pimpinan politik maupun
dalam hal mempengaruhi keputusan pemerintah dalam menentukan kebijakan
publik.
2. Pemilih Pemula
Pemilih pemula adalah pemilih yang baru pertama kali melakukan
penggunaan hak pilihnya, pemilih pemula terdiri dari masyarakat yang telah
memenuhi syarat untuk memilih. Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki
untuk menjadikan seseorang dapat memilih adalah10 :
1. Umur telah mencapai 17 tahun,
2. Sudah/ Pernah kawin
3. Purnawirawan TNI/Polri.
Untuk lebih fokus peneliti memperjelas dan membatasi konsep pemilih
pemula dalam penelitian ini, dimana konsep pemilih pemula yang ingin diteliti
difokuskan pada pemilih pemula yang berumur 17 – 21 tahun, yang memiliki hak suara dalam Pilkada Kota Kupang tahun 2012.
3. PemilihanKepala Daerah
Pemilukada adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat pemilu untuk
memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung dalam negara
kesatuan republik Indonesia berdasarkan undang-undang dasar 1945
Pemilukada meliputi:
1.) Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur
2.) Pemilu Bupati dan Wakil Bupati
10
11
3.) Pemilu Walikota dan Wakil Walikota
Ataupun Pengertian lain berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan Dan Pemberhentian
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1
yang berbunyi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang
selanjutnya disebut Pemilukada adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat
di wilayah Provinsi dan/atau kabupaten/kota berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah11.
F. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah penjelasan tentang
variabel, yang dengan penjelasan tersebut diketahui unsur-unsur atau
indikator-indikator dari variabel tersebut. Dengan demikian definisi operasional berfungsi
untuk data yang dikumpulkan agar penelitian ini berfokus tetapi mendalam.
Artinya juga untuk memudahkan penyusun dalam meneliti, juga dalam
memudahkan untuk menguraikan dan menganalisis variabel yang diambil.
- Bentuk Partisipasi Politik Pemilih Pemula
a. Mengikuti Kampanye
b. Pemberian Suara
c. Bergabung dengan Partai Politik
11
12
G. Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian, metodologi adalah penting, untuk itu diperlukan suatu
metode yang tepat dan benar dalam rangka menjawab rumusan-rumusan
permasalahan secara tepat dan akurat, peneliti akan menentukan metodologinya
sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penyusun adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat
sifat-sifat suatu individu, keadaan gejala atau kelompok tertentu atau untuk
menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi hubungan
tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Sehingga peneliti
mencoba untuk mendeskripsikan partisipasi politik pemilih pemula dalam Pilkada
Kota Kupang tahun 2012.
2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang penyusun gunakan untuk
memperoleh data yang sesuai dengan pokok masalah yang sedang di bahas yaitu
13
a.) Metode wawancara
Metode wawancara merupakan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau keterangan lisan dari seseorang yang disebut responden
melalui suatu percakapan yang sistematis dan terorganisasi12. Kontjaraningrat
mengatakan bahwa :
“ Metode wawancara atau interview, mencakup cara yang
dipergunakan oleh seseorang, untuk tujuan atau tugas tertentu, mencoba mendapatkan suatu keterangan atau pendidikan secara lisan dari seorang responden dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan yang lain13.”
Dalam pelaksanaanya penyusun melakukan wawancara secara mendalam
(in-depth interviews) dan dilakukan dalam wawancara tatap muka (face to face
interview) dengan obyek yang diteliti, yakni pemilih pemula, dalam hal ini
pemilih pemula yang sesuai dengan kategorisasi yang telah dibuat oleh peneliti.
Wawancara mendalam dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan
data sedalam-dalamnya mengenai partisipasi politik pemilih pemula. Untuk
memproleh informasi yang sangat mendalam, menyeluruh dan seobjektif mungkin
maka wawancara ini dilakukan dengan sebebas-bebasnya dan tidak formal tetapi
tetap mengacu pada pedoman wawancara yang bersifat terbuka. Peneliti memberi
keleluasaan pada subyek penelitian untuk mengungkapkan pandangan, perasaan,
pengetahuan dan pengalamannya.
12
Silalahi, Ulber, Metode Penelitian Sosial, Bandung, Refika Aditama, 2009, hal.312 13
14
b.) Metode Observasi
Observasi dilakukan untuk memperlukan informasi tantang kelakuan
manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Metode observasi yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini adalah melakukan pengamatan secara langsung
terhadap informan penelitian, yakni peneliti langsung mendatangi informan yang
diteliti.
c.) Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan Suatu teknik pengumpulan data dengan
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan dan notulen rapat.
Dalam hal ini, peneliti mencari dan mengumpulkan data dengan melihat
catatan sebagai bahan bukti, maupun segala informasi yang berhubungan dengan
partisipasi politik pemilih pemula dalam Pilkada Kota Kupang Tahun 2012.
3. Subyek Penelitian
Subjek penelitian yaitu orang yang bermanfaat untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar sebuah penelitian. Subyek penelitian
dalam penelitian ini ialah pemilih pemula dalam Pilkada Kota Kupang. Dalam
penelitian ini penyusun membatasi pemilih pemula yang dijadikan subyek
penelitian adalah pemilih pemula yang berumur 17-21 tahun. Adapun
pengambilan sampel dalam penelitian ini ditetapkan secara purposive sampling
yakni pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu
15
populasi yang sudah diketahui sebelumnya14. Purposive menunjukkan bahwa
teknik ini digunakan atas dasar tujuan tertentu sehingga memenuhi keinginan dan
kepentingan peneliti15 dalam metode purposive sample mengungkapkan bahwa
unit-unit populasi yang dianggap kunci diambil sebagai sampel penelitian16. Maka
penyusun mengambil sampel dengan kriteria pemilih pemula yang aktif dalam
Organisasi Kepemudaan yang berada di Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo
Kota Kupang.
4. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penyusun mendapatkan data-data
dan informasi dari yang diteliti. Adapun lokasi yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah Kelurahan Oebufu, Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
5. Analisis Data
Setelah data di kumpulkan, maka langkah-langkah selanjutnya adalah
analisis data. Analisis data menunjukan pada kegiatan mengorganisasikan data
kedalam susunan-susunan tertentu dalam rangka penginterpretasian data, sesuai
dengan susunan sajian data yang di butuhkan untuk menjawab masing-masing
masalah penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif, merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk menafsirkan data
dan menginterpretasikan data yang didapat dari wawancara, dokumentasi dan
16
observasi. Data yang didapat, dibuat dalam bentuk laporan deskripsi yang berisi
narasi kualitatif, dengan tujuan untuk mendeskripsikan partisipasi politik pemilih
pemula dalam Pilkada Kota Kupang tahun2012.
Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan17.
a. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini penyusun melakukan proses pengumpulan data dengan
mengunakan teknik pengumpulan data yang telah ditentukan. Proses
pengumpulan data harus melibatkan sisi aktor (informan), aktivitas, atau
konteks terjadinya peristiwa. Data penelitian kualitatif bukan hanya sekedar
terkait dengan kata, tetapi sesungguhnya yang dimaksud dengan data dalam
penelitian kualitatif adalah segala msesuatu yang diperoleh dari yang dilihat,
didengar dan diamati.
b. Reduksi Data
Dalam tahap ini penyusun melakukan pemilihan, dan pemusatan
perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang
diperoleh. Data yang diperoleh di lapangan ditulis dalam bentuk uraian yang
sangat lengkap dan banyak. Data tersebut direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal
yang pokok, difokuskan kepada hal-hal yang penting dan berkaitan dengan
17
17
masalah, yang telah direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang
hasil pengamatan dan wawancara.
c. Penyajian data
Langkah berikutnya setelah proses reduksi data berlangsung adalah
penyajian data, yang dimaknai sebagai sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini , penyusun akan lebih mudah
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
d. Verifikasi dan penarikan kesimpulan
Pada tahap ini penyusun berusaha menarik kesimpulan dan melakukan
verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari
lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur