• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU KERAMIK TERHADAP KEKERASAN DENGAN PENAMBAHAN VARIASI ALUMINA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU KERAMIK TERHADAP KEKERASAN DENGAN PENAMBAHAN VARIASI ALUMINA"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKU KERAMIK

TERHADAPKEKERASAN DENGAN PENAMBAHAN VARIASI ALUMINA

Oleh: ARIEF PRASTYA WICAKSONO ( 00510203 )

mechanical enginering Dibuat: 2007-05-02 , dengan 2 file(s).

Keywords: Stabilitas kimia, Seal, Isolator diaelektrik, Bahan magnetik, Mineral silikat.

ABSTRAKSI

Sejalan dengan perkembangan jaman yang begitu pesat belakangan ini, menuntut kita untuk terus mengembangkan teknologi hingga mencapai suatu kesempurnaaan.Dalam hal ini kita tahu bahwa keramik memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang tehnik. Keramik merupakan material rekayasa yang sangat menjanjikan karena sifat dari keramik rekayasa ini yang memiliki kekuatan sangat tinggi, keras, dan memiliki stabilitas kimia yang bagus. Istilah keramik dalam konteks modern mencakup material anorganik yang sangat luas ; keramik mengandung elemen non metalik dam metalik serta dibuat dengan berbagai tehnik manufaktur. Secara tradisional keramik dibuat dari mineral silikat, seperti lempung yang dikeringkan dan dibakar pada temperature yang tinggi agar menjadi keras. Berasal dari kata Yunani “ keramos” yang berarti bahan yang dibakar atau material yang dibakar ditungku/tanur yang sudah ada sejak dulu. Namum keramik modern seringkali dibuat dengan proses tanpa tahap pembakaran ( misalnya penekanan panas sintering reaksi dan sebagainya ). Pembuatan barang tembikar (gerabah) merupakan salah satu industri yang paling tua dalam sejarah manusia.

Dalam bidang tehnik, keramik mencakup berbagai jenis bahan seperti bata, gelas, batuan, seal, bahan amplas, porselen, isolator diaelektrik, bahan magnetic bukan logam, batu tahan api suhu tinggi dan lainnya. Contohnya pada seal, jika bahan yang digunakan berasal dari karet maka tidak akan tahan terhadap suhu yang tinggi, berbeda dengan keramik.

Seperti kualitas produk dari perusahaan keramik d inoyo yang memiliki kelemahan yaitu berupa penyusutan keramik setelah dibakar sebesar lebih dari 5%, cacat produk berupa bintik-bintik, kurang matang, rapuh, dan tidak tahan panas. Dari adanya permasalahan diatas, maka pentingnya dari penelitian ini adalah mencari formula dan kombinasi yang tepat dalam pencampuran

Referensi

Dokumen terkait

Harefa, Fani Besprina, 2009, Pemanfaatan Limbah Padat Pulp Grits dan Dregs dengan Penambahan Kaolin Sebagai Bahan Pembuatan Keramik Konstruksi, Skripsi, Medan. Sembiring,

Keramik alumina digunakan sebagai bahan refraktori yang tahan dipakai pada suhu tinggi hingga suhu 1600 o C.. Benda uji yang telah disintering selanjudnya di uji

Pada pengujian kekerasan Vickers pada Gambar 2 juga dapat dilihat bahwa dengan penambahan partikel Cr ke dalam matrik keramik mengakibatkan kekerasannya menurun dari 892 MPa

Dari hasil pengamatan, maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah kebutuhan bahan baku pada suatu produksi keramik

Hasil pengamatan foto SEM dari keramik cordierite dengan berbagai komposisi serbuk kayu (% berat) yang disinter pada suhu 1250 o C diperlihatkan pada Gambar 12. Pada Gambar 13

Pengaruh Suhu Sintering Terhadap Sifat Mekanik Keramik Berbahan Lempung dan Abu Sekam Padi.. Universitas

Pada pengujian kekerasan Vickers pada Gambar 2 juga dapat dilihat bahwa dengan penambahan partikel Cr ke dalam matrik keramik mengakibatkan kekerasannya menurun dari 892 MPa

Kerajinan keramik Provinsi Bali merupakan salah satu dari sepuluh besar komoditas kerajinan tangan yang menembus pasar ekspor. Nilai ekspor kerajinan keramik cenderung